Metode Penelitian | Afid Burhanuddin populasi dan sampel

Populasi dan Sampel

Afid Burhanuddin, M.Pd.

Definisi
Populasi: 
• Keseluruhan wilayah subjek penelitian
• Meliputi jumlah, karakteristik/sifat
yang dimiliki oleh subyek atau obyek
yang diteliti
Sampel: 
• Sebagian atau wakil populasi yang diteliti
• Bagian dari jumlah dan karakteristik yang 
dimiliki oleh populasi

Afid Burhanuddin

1

Populasi dan Sampel


Sebagian dari
populasi

Sampel

Populasi

Teknik Sampling
• Probability Sampling: 
• Memberikan peluang/kesempatan yang sama
bagi setiap unsur/anggota populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel.

• Non Probability Sampling:
• Tidak memberikan peluang/kesempatan yang 
sama bagi setiap unsur/anggota populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel

Afid Burhanuddin


2

Populasi dan Sampel

Probability Sampling: 
Simple Random Sampling
Proportionate stratified random sampling
Disproportionate stratified random sampling
Area (cluster) sampling (Sampling menurut daerah)

Non Probability Sampling
Sampling sistematis
Sampling kuota
Sampling insidental
Purposive sampling
Sampling jenuh
Snowball sampling

Afid Burhanuddin


3

Populasi dan Sampel

Teknik Sampling
Probability Sampling: 

Non Probability Sampling:

Simple Random Sampling

Sampling sistematis
Sampling kuota

Proportionate stratified 
random sampling

Sampling insidental
Purposive sampling


Disproportionate stratified 
random sampling

Sampling jenuh
Area (cluster) sampling 
(Sampling menurut daerah)

Snowball sampling

Probability Sampling

Simple Random Sampling
• Sampel diambil secara acak tanpa memperhatikan
strata pada populasi
• Digunakan bila anggota populasi homogen

Populasi
homogen/
relatif
homogen


Afid Burhanuddin

Diambil secara
random/acak

Sampel
yang 
represen
tatif

4

Populasi dan Sampel

Probability Sampling

Proportionate Stratified Random Sampling
• Digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang 
tidak homogen.  

• Misalnya: Jumlah pegawai yang lulus S2=45, S1=30, 
SMA=800, SMK=900, SMP=400, SD=300. Jumlah sampel
yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut

Diambil secara
random proporsional
Sampel yang representatif
Populasi tidak homogen

Probability Sampling

Disproportionate Stratified Random Sampling
• Digunakan bila populasi tidak homogen dan kurang proporsional
• Misalnya: Jumlah pegawai yang lulus S2=3, S1=4, SMA=800, 
SMK=900, SMP=400, SD=300. Jumlah sampel yang harus diambil
meliputi strata pendidikan tersebut. Untuk 3 orang lulusan S2 dan 4 
orang lulusan S1 diambil semuanya sebagai sampel, karena dua
kelompok ini terlalu kecil bila dibanding dengan kelompok SMA, 
SMA, SMP dan SD


Diambil secara
random proporsional
Sampel yang representatif
Populasi tidak homogen

Afid Burhanuddin

5

Populasi dan Sampel

Probability Sampling

Area (cluster) sampling
• Digunakan bila sumber data sangat luas
• Misalnya: Penduduk dari suatu negara, propinsi atau
kabupaten
• Melalui dua tahap:  1) Menetukan sampel daerah, 2) 
Menentukan orang‐orang yang ada pada daerah itu.


Tahap 2

Tahap 1

Diambil dengan
random 

Diambil dengan
random 

Sampel individu

Sampel daerah
Populasi daerah

Non Probability Sampling

Sampling sistematis
• Pengambilan sampel berdasarkan urutan anggota
populasi yang telah diberi nomor

POPULASI
1

11

21

31

2

12

22

32

3

13


23

33

2

30
34

4

14

24

34

6


5

15

25

35

10

38

6

16

26

36

14

42

37

18

46

22

50

26

dst

7

Afid Burhanuddin

SAMPEL

17

27

8

18

28

38

9

19

29

39

10

20

30

40

Diambil secara
sistematis

6

Populasi dan Sampel

Non Probability Sampling

Sampling Kuota
• Penentuan sampel dari populasi yang mempunyai ciri‐
ciri tertentu hingga jumlah (kuota) yang diinginkan.
• Misalnya: Jumlah sampel yang ditentukan adalah 500 
orang, maka bila pengumpulan data belum memenuhi
kuota 500 orang penelitian dipandang belum selesai

Populasi
Memenuhi kuota
500 orang

Sampel
500 
orang

Non Probability Sampling

Sampling Insidental
• Teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan yaitu
siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat diguanakan
sebagai sampel.

Afid Burhanuddin

7

Populasi dan Sampel

Non Probability Sampling

Purposive sampling
• Penentuan sampel didasarkan pada
pertimbanga‐pertimbangan tertentu
• Lebih cocok digunakan untuk penelitian yang 
tidak melakukan generalisasi
• Misalnya: ingin meneliti tentang kualitas
makanan, maka sampelnya adalah orang yang 
ahli makanan

Non Probability Sampling

Sampling jenuh
• Semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel
• Digunakan bila jumlah populasi relatif kecil, 
kurang dari 30 orang, 
• Atau penelitian yang ingin membuat
generalisasi dengan kesalahan yang sangat
kecil.
• Disebut juga dengan sensus

Afid Burhanuddin

8

Populasi dan Sampel

Non Probability Sampling

Snowball sampling
• Penentuan sampel yang semula jumlahnya kecil, 
kemudian membesar, ibarat bola salju yang 
menggelinding yang lama‐lama menjadi besar.

Penentuan Jumlah Sampel
 Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi
 Jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10‐
15% atau 20‐25% atau lebih tergantung dari:
• Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan
dana
• Sempit luasnya wilayah pengamatan, karena
berhubungan degan banyak sedikitnya data
• Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti

Afid Burhanuddin

9

Populasi dan Sampel

Rumus Penentuan Besarnya Sampel
1. Dengan rumus Jacob Cohen

Keterangan: 

= Ukuran sampel

F
= effect size
U  
= banyaknyaubahan yang terkait dalam penelitian

= Fungsi power dari u, diperoleh dari tabel, t.s. 1%

Rumus Issac & Michael

Keterangan: 
S = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
P = Proporsi dalam populasi
d = ketelitian (error)
X2  = Harga tabel chi‐kuadrat untuk α tertentu

Afid Burhanuddin

10

Populasi dan Sampel

Rumus Paul Leedy

Keterangan:
N= Ukuran sampel
Z = Standard score untuk α yang dipilih
e = Sampling error
P = Proporsi harus dalam populasi

Isaac dan Michael

Afid Burhanuddin

11

Populasi dan Sampel

Harry King

Terima kasih

Afid Burhanuddin

12