STUDI ANALISIS PERANAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PEMBELAJARAN PKN DI SMP NEGERI 1 BALINGGI | Maramis | EDU CIVIC 6163 20393 1 PB

1

STUDI ANALISIS PERANAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM
PEMBELAJARAN PKN DI SMP NEGERI 1 BALINGGI
Maria Fransiska Maramis1
Asep Mahpudz2
Hasdin3

ABSTRAK
Maria Fransiska Maramis (2015). Studi Analisis Peranan Guru Sebagai Motivator
dalam Pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi. Skripsi Program Studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Tadulako. Pembimbing (I) Asep Mahpudz, Pembimbing (II) Hasdin.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana peranan guru
sebagai motivator dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan guru sebagai motivator dalam
pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi dan untuk mengetahui bagaimana
upaya guru untuk menumbuhkan motivasi dalam pelaksanaan pembelajaran PKn
di SMP Negeri 1 Balinggi. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Balinggi,
melibatkan 2 orang guru PKn sebagai informan dan 30 orang siswa sebagai

responden. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan angket.
Analisis data kualitatif dengan cara reduksi data, penyajian data dan verifikasi.
Analisis data kuantitatif menggunakan rumus P=f/Nx100. Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa guru berperan penting
membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn di
SMP Negeri 1 Balinggi. Terbukti dari hasil penelitian persentase rata-rata yang
memberi pernyataan sangat setuju dan setuju pada angket penilaian guru
mencapai 63,8%. Peranan guru sebagai motivator dalam pembelajaran PKn
diaplikasikan dengan mengikuti prinsip ketrampilan dasar dalam mengajar. Siswa
SMP Negeri 1 Balinggi termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran PKn.
Kata Kunci : Peranan Guru Sebagai Motivator, Pembelajaran PKn.

1

A 321 09 041 Mahasiswa Program Studi PPKn, Jurusan P.IPS, FKIP, Universitas Tadulako
Pembimbing 1
3
Pembimbing 2
2


1

2

I.

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu proses untuk berubah menuju yang lebih baik.
Sebagai suatu proses, maka akan melibatkan dan mengikutsertakan berbagai
macam komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Pendidikan
dipandang sebagai upaya terencana dalam mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan sekaligus mengembangkan kepribadian peserta didik. Menurut
Hamalik (2001:73)4 bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaam dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan. Menurut Hamalik (2001:87) bahwa pendidikan
adalah tuntutan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, dengan maksud pendidikan
menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Keberhasilan pembangunan nasional
akan ditentukan oleh keberhasilan guru dalam mengelola pendidikan menempati

posisi utama dan penting. Pada hakekatnya, penyelenggaraan dan keberhasilan
proses pendidikan pada semua jenjang pendidikan ditentukan oleh faktor guru, di
samping perlunya unsur-unsur penunjang lainnya. Guru merupakan salah satu
komponen pendidikan yang sangat penting dalam proses pembelajaran, serta turut
menentukan keberhasilan pendidikan. Guru adalah sumber belajar yang
terpenting, dan guru merupakan orang yang bertanggung jawab dalam
pembelajaran.
Guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi
fasilitas bagi murid untuk mencapai tujuan. Fungsi dan peran guru harus dapat
ditingkatkan mengingat fungsi dan peranan tersebut berpengaruh terhadap
pelaksanaan pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, seorang guru harus
membekali diri dengan berbagai kemampuan di dalam melakukan kegiatan
pembelajaran.
Guru merupakan teladan dari siswa tetapi dibalik itu guru sering
mengabaikan perannya dibidang pendidikan. Berdasarkan hasil pengamatan
peneliti guru sering mengajar tanpa menggunakan media seharusnya guru
mengaplikasikan ilmunya kepada siswa dengan media pembelajaran sesuai
dengan kurikulum. Salah satu pendukung utama tercapainya tujuan pembelajaran
adalah suasana pembelajaran yang efektif. Untuk mencapai proses pembelajaran
yang efektif, salah satu hal yang memegang peranan penting bagi keberhasilan

pembelajaran adalah peranan guru sebagai motivator. Setiap pembelajaran guru
harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar efektif dan efisien terhadap tujuan
yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus
menguasai tehnik penyajian atau biasa disebut metode pembelajaran. Jika
dihubungkan dengan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan maka minat
dalam pembelajaran tersebut sangat ditentukan oleh bagaimana cara guru
menyajikan pelajaran, bagaimana kegiatan belajar dikelola di kelas, dan cara guru
4

Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

3

berinteraksi dengan siswa, itu semua akan mempengaruhi motivasi belajar siswa
sehingga nantinya keberhasilan dapat dicapai siswa dalam setiap tingkatan kelas
atau jenjang tertentu.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh penulis di SMP
Negeri 1 Balinggi, diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa belum mencapai
hasil yang maksimal, terbukti dari nilai rata-rata hasil belajar siswa pada
pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi yang hanya mencapai 60% padahal

KKM yang ditetapkan di sekolah tersebut yakni 70%. Hal ini disebabkan oleh
cara guru dalam menyampaikan materi pada saat proses pembelajaran kurang
dipahami oleh siswa.
Penyebabnya yaitu pada saat mengajar penjelasan yang diberikan oleh guru
hanya berpatokan pada materi yang ada dibuku saja dan penjelasan yang
diberikanpun tidak secara mendetail sehingga siswa susah memahami maksud
dari materi yang diberikan pada saat proses pembelajaran, masih kurangnya
pendekatan yang dilakukan oleh guru dengan siswa pada saat di dalam kelas
maupun di luar kelas, kurangnya pekerjaan rumah (PR) yang di berikan kepada
siswa sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar ketika berada di rumah dan
masih kurangnya pengembangan terhadap metode-metode pembelajaran yang di
lakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga siswa
terkadang merasa bosan pada saat belajar di kelas.
Berkaitan dengan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis merasa
tertarik melakukan penelitian tentang “Studi Analisis Peranan Guru sebagai
Motivator dalam Pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi”.
II.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif

melalui pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1
Balinggi Kecamatan Balinggi. Waktu penelitian dimulai dari bulan November
2014 sampai dengan Januari 2015. Jumlah populasi dalam penelitian ini 465
siswa. Menurut Sugiono (2008:17)5 populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.
sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A sebanyak 7 siswa dari total
26 siswa, siswa kelas VII B sebanyak 8 siswa dari total 26 siswa, siswa kelas VIII
A berjumlah 7 siswa dari total 26 siswa dan siswa kelas VIII B 8 siswa dari total
26 siswa. Sehingga jumlah keseluruhan sampel yaitu 30 orang siswa. Menurut
Hatibe (2012:29)6 sampel adalah sebagian dari popupasi terjangkau yang
memiliki sifat yang sama dengan popupasi. Jenis sumber data yang akan
5

Sugiono. (2008).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
6
Hatibe, Amiruddin. (2012). MetodologiPenelitianPendidikan IPA. Yogyakarta:Suka Press.

4


digunakan dalam penelitian ini adalah responden, informan, dokumen dan arsip
serta tempat dan peristiwa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, dokumentasi dan angket. Teknik pengolahan data kualitatif
menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Teknik pengolahan data
kuantitatif menggunakan rumus P= 100%.
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pendidikan merupakan suatu proses untuk berubah menuju yang lebih baik.
Sebagai suatu proses, maka akan melibatkan dan mengikutsertakan berbagai
macam komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Pendidikan
dipandang sebagai upaya terencana dalam mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan sekaligus mengembangkan kepribadian peserta didik.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh penulis di SMP
Negeri 1 Balinggi, diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa belum mencapai
hasil yang maksimal, hal ini disebabkan oleh cara guru dalam menyampaikan
materi pada saat proses pembelajaran kurang dipahami oleh siswa hal ini di
karenakan pada saat mengajar penjelasan yang diberikan oleh guru hanya
berpatokan pada materi yang ada dibuku saja dan penjelasan yang diberikanpun
tidak secara mendetail sehingga siswa susah memahami maksud dari materi yang
diberikan pada saat proses pembelajaran, masih kurangnya pendekatan yang

dilakukan oleh guru dengan siswa pada saat di dalam kelas maupun di luar kelas,
kurangnya pekerjaan rumah (PR) yang di berikan kepada siswa sehingga siswa
kurang termotivasi untuk belajar ketika berada di rumah dan masih kurangnya
pengembangan terhadap metode-metode pembelajaran yang di lakukan oleh guru
pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga siswa terkadang merasa
bosan pada saat belajar di kelas. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui peranan guru sebagai motivator dalam pembelajaran
PKn di SMP Negeri 1 Balinggi dan mengetahui upaya guru untuk menumbuhkan
motivasi dalam pelaksanaan pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi.
Berdasarkan angket yang diberikan kepada siswa, 71% siswa yang
merespon terhadap pernyataan tentang guru PKn benar-benar mengetahui
bagaimana membuat kami antusias dan termotivasi terhadap pembelajaran. Dalam
hal ini, guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi memiliki pengetahuan untuk
membangkitkan antusias dan motivasi siswa. Persentase siswa yang merespon
terhadap pernyataan tentang guru PKn menjelaskan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai mencapai 77%. Dalam hal ini, guru PKn sebelum memulai
pembelajaran terlebih dahulu menjelaskan tujuan pembelajaran untuk
membangkitkan motivasi siswa.
Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang guru PKn
selalu mengaitkan pengalaman belajar dengan minat siswa, mencapai 66%. Dalam

hal ini, guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi selalu mengaitkan pengalaman
belajar dengan minat siswa untuk membangkitkan motivasi siswa. Guru PKn

5

menceritakan hal-hal yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan, di mana
cerita tersebut bertujuan untuk membangkitkan motivasi siswa.
Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang guru PKn
selalu memberi pengetahuan tentang manfaat yang diperoleh dari pembelajaran
PKn, mencapai 69%. Dalam hal ini, guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi selalu
memberi pengetahuan tentang manfaat yang diperoleh dari pembelajaran PKn.
Guru PKn menjelaskan tujuan dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari jikan
mempelajari dengan sungguh-sungguh materi pembelajaran PKn.
Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang guru PKn
mampu membangkitkan minat siswa, mencapai 80%. Dalam hal ini, guru PKn di
SMP Negeri 1 telah mampu membangkitkan minat siswa. Guru PKn
membangkitkan minat siswa dengan memberikan arahan-arahan agar siswa
mampu mengamalkan materi pembelajaran PKn dalam kehidupan sehari-hari.
Persentase siswa merespon terhadap pernyataan tentang guru dalam
pembelajaran guru PKn menggunakan metode yang bervariasi, mencapai 71%.

Dalam hal ini, guru PKn di SMP Negeri biasa menggunakan metode yang
bervariasi dalam pembelajaran. Guru jarang memvariasikan metode untuk
membangkitkan motivasi siswa.Persentase siswa yang merespon terhadap
pernyataan tentang guru PKn menggunakan metode yang menarik dan mampu
membangkitkan rasa ingin tahu siswa, mencapai 68%. Dalam hal ini, guru PKn di
SMP Negeri telah mampu menggunakan metode yang menarik dan mampu
membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Guru mampu memilih metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang Guru PKn
menggunakan media yang mampu membangkitkan motivasi siswa dalam belajar,
mencapai 59%. Dalam hal ini, guru PKn kurang menggunakan media,
mengundang pembicara, memberi simulasi, karya wisata, pemutaran film.
Olehnya itu, guru perlu membangkitkan motivasi siswa dengan menggunakan
media, mengundang pembicara, memberi simulasi, karya wisata, pemutaran film
dan lain-lain.
Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang guru PKn
memberi pujian kepada siswa yang mampu melaksanakan suatu tugas atau
pekerjaan dengan baik, mencapai 86%. Dalam hal ini, guru PKn memberi pujian
kepada siswa yang mampu melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan dengan baik.
Guru PKn biasanya memberi tugas individu maupun kelompok. Untuk

membangkitkan motivasi siswa, guru terkadang memberi pujian kepada siswa
yang mengerjakan tugas dengan baik.
Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang guru PKn
memberi arahan dan penguatan kepada siswa yang kurang aktif atau malas dalam
melaksanakan suatu tugas dan pekerjaan, mencapai 62%. Dalam hal ini, guru PKn

6

terkadang memberi arahan berupa kerugian yang diperoleh jika tidak mengerjakan
tugas dan penguatan berupa pentingnya mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
kepada siswa yang kurang aktif atau malas dalam melaksanakan suatu tugas dan
pekerjaan.
Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang penilaian
dalam pembelajaran PKn diberikan secepat mungkin kepada siswa, mencapai
74%. Dalam hal ini, guru PKn biasanya memberikan penilaian secepat mungkin
agar siswa dapat melihat nilainya. Penilaian ini juga memberikan motivasi kepada
siswa agar lebih giat lagi dalam pembelajaran.
Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang guru PKn
mampu memberikan penilaian yang objektif dan memungkinkan siswa untuk
bersaing secara sportif, mencapai 65%. Dalam hal ini, guru PKn terkadang
memberikan penilaian secara objektif sehingga siswa memungkin siswa untuk
bersaing secara sportif. Guru terkadang memberikan nilai yang tinggi kepada
siswa yang dianggap memiliki moral yang baik namun dalam hal kemampuan
berpikir masih kurang.
Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang siswa merasa
puas dengan apa yang diperoleh dalam pembelajaran PKn yang diberikan guru,
mencapai 71%. Dalam hal ini, sebagian siswa merasa puas dengan apa yang
diperoleh dalam pembelajaran PKn. Guru perlu meningkatkan kinerjanya guna
membangkitkan motivasi siswa, sehingga semua siswa merasa puas dengan apa
yang mereka peroleh.Persentase siswayang merespon terhadap pernyataan tentang
guru mampu membangun hubungan yang harmonis dengan siswa, mencapai 64%.
Dalam hal ini, guru kurang menggunakan bermacam-macam teknik mengajar
yang menarik. Guru perlu mengembangkan kompentesinya dengan mempelajari
berbagai teknik pembelajaran sehingga mampu membangun hubungan yang
harmonis dengan siswa, dengan menggunakan teknik-teknik yang tepat dalam
pembelajaran.
Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang rasa ingin tahu
siswa sering kali tergerak oleh pertanyaan yang dikemukakan dan masalah yang
diberikan guru pada materi pembelajaran ini, mencapai 75%. Dalam hal ini, guru
mampu membangkitkan rasa ingin tahu siswa, sehingga siswa sering kali tergerak
oleh pertanyaan yang dikemukakan dan masalah yang diberikan guru pada materi
pembelajaran PKn.
Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang guru PKn
melibatkan siswa dalam menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan, mencapai 76%. Dalam hal ini, biasanya guru PKn melibatkan siswa
dalam menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Guru
PKn memberi kesempatan siswa untuk menarik kesimpulan dari materi yang
dipelajari, kemudian memberi penguatan terhadap penyimpulan siswa sehingga
tidak terjadi miskonsepsi materi pembelajaran PKn.

7

Persentase siswa yang merespon terhadap pernyataan tentang siswa merasa
memperoleh cukup penghargaan terhadap hasil kerja saya dalam pembelajaran ini,
baik dalam bentuk nilai, komentar ataupun masukan lain, mencapai 68%. Dalam
hal ini, guru selalu memberi komentar dan masukan yang sifatnya membangun
kepada siswa, serta memberi penghargaan pada hasil kerja siswa.
Penghargaan-penghargaan tersebut berupa pujian, maupun nilai lebih yang
diberikan.Persentase siswa yang merespon setuju terhadap pernyataan tentang
siswa memperoleh masukan yang cukup untuk mengetahui tingkat keberhasilan
saya, mencapai 60%. Dalam hal ini, guru selalu memberi masukan yang cukup
kepada siswa berupa arahan-arahan agar dalam mempelajari PKn bukan hanya
dari buku saja, tetapi perlu menggunakan teknologi seperti internet sehingga
pengetahuan yang diperoleh lebih berkembang. Berdasarkan hasil tersebut,
persentase rata-rata hasil analisis angket respon siswa terhadap peranan guru
sebagai motivator dalam pembelajaran Pkn di SMP Negeri 1 Balinggi mencapai
63%, dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa guru memiliki peranan sebagai
motivator dalam pembelajaran PKn.
Pengumpulan data tidak saja dilakukan terhadap siswa, tetapi juga terhadap
guru PKn. Hasil observasi terhadap guru PKn yaitu Sudin Puredi, S.Pd dan
Zumrah, S.Pd yang dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan di kelas, skor penilaian
yang diberikan sesuai dengan banyaknya intensitas aspek yang dilakukan selama
proses pembelajaran. Aktivitas guru menanyakan kabar siswa sebelum memulai
pembelajaran memperoleh skor 3 dengan kategori baik. Guru selalu menanyakan
kabar siswa sebelum memulai pembelajaran, sehingga terbangun hubungan yang
harmonis dan membuat siswa siap untuk belajar.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sebelum memulai pembelajaran
memperoleh skor 4 dengan kategori sangat baik. Guru selalu menyampaikan
tujuan pembelajaran, sehingga siswa mengetahui tujuan dari materi yang
dipelajari, dengan demikian mereka akan antusias untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran. Guru memberikan tugas kepada siswa memperoleh skor 3 dengan
kategori baik. Guru memberikan tugas baik individu maupun kelompok yang
bertujuan mengaktifkan siswa di dalam kelas. Tugas-tugas yang diberikan berupa
makalah, kliping maupun mencari tugas di internet.
Guru menanyakan kembali materi yang sudah diajarkan pada pertemuan
yang sebelumnya memperoleh skor 3 dengan kategori baik. Guru selalu
menanyakan materi sebelumnya, hal ini bertujuan untuk mengaitkan materi
pembelajaran yang sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Guru memberikan kesempatan secara merata kepada siswa untuk bertanya tentang
hal-hal yang kurang dipahami memperoleh skor 3 dengan kategori baik.
Guru selalu memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang kurang dipahami, setelah memberi kesempatan untuk bertanya, guru
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa. Biasanya guru juga

8

mengajukan pertanyaan kepada siswa, sehingga membangkitkan kemampuan
berpikir siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
Guru menanyakan kepahaman siswa terhadap materi yang diajarkan
memperoleh skor 4 dengan kategori sangat baik. Guru selalu menanyakan apakah
siswa sudah paham dengan materi yang diberikan. Jika siswa belum memahami
materi, maka guru mengecek dimana letak ketidak pahaman siswa tersebut
kemudian diberikan penjelasan yang detail sehingga siswa paham dengan materi.
Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari
memperoleh skor 3 dengan kategori baik. Guru selalu mengaitkan materi
pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari, hal ini bertujuan untuk
membangkitkan motivasi siswa. Guru biasanya menceritakan, tentang tindakantindakan yang memiliki nilai-nilai moral dan sesuai dengan materi pembelajaran
PKn.
Guru memberikan kesimpulan dari materi yang diajarkan setelah
pembelajaran selesai memperoleh skor 3 dengan kategori baik. Guru selalu
mengajak siswa untuk menarik kesimpulan secara bersama-sama, sehingga tidak
terjadi miskonsepsi dalam materi pembelajaran PKn.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa proses pembelajaran
PKn yang dilakukan di SMP Negeri I Balinggi banyak melibatkan siswa, sehingga
hal ini dapat memberikan motivasi bagi siswa terhadap mata pelajaran PKn. Hal
inipun dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan terhadap guru PKn, skor
yang diperoleh rata-rata menunjukkan kategori baik dan sangat baik.
Guru PKn memegang peranan penting dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar di kelas. Guru harus mampu menciptakan proses pembelajaran PKn
yang efektif dan menyenangkan. Dengan demikian, diharapkan agar siswa dapat
betah dan termotivasi untuk belajar disekolah, ilmu yang ditransfer oleh guru
dapat diserap dan dapat dipahami, serta dapat diamalkan dalam kehidupan seharihari.
Pembelajaran merupakan satu hal yang berbeda tetapi membentuk suatu
kesatuan. Pembelajaran serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar timbal
balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pendidikan.
Interaksi timbal balik antara guru dan siswa merupakan syarat utama bagi
berlangsungnya pembelajaran dalam menyampaikan gagasan, pesan, materi
pelajaran, pemahaman sikap dan nilai-nilai moralitas pada peserta didik.
Keberhasilan guru dalam melaksanakan peranan sebagai fasilitator, dinamisator
dan motivator merupakan langkah awal untuk membentuk kepribadian siswa
sebagai objek dalam pembelajaran.
Peranan guru tidak hanya terbatas dalam kegiatan kelas atau sebagai
pengajar akan tetapi guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang lebih besar

9

dalam mengembangkan potensi serta mendewasakan murid-muridnya untuk
mencapai tujuan pendidikan dalam jangka waktu panjang. Guru sebagai sentral
dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Agar pelaksanaan pembelajaran dapat
berjalan dengan baik maka guru harus menguasai keterampilan–keterampilan
tertentu dalam mengajar. Keterampilan mengajar dapat digunakan untuk
mengelola proses pembelajaran yang berimplikasi pada motivasi belajar dan
peningkatan kualitas lulusan sekolah.
Pembelajaran merupakan satu hal yang berbeda tetapi membentuk suatu
kesatuan. Pembelajaran serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar timbal
balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pembelajaran untuk mencapai tujuan dimana guru berupaya untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam bekerja sama, berpikir kritis, dan pada saat yang sama
meningkatkan prestasi akademiknya”. Interaksi timbal balik antara guru dan siswa
merupakan syarat utama bagi berlangsungnya pembelajaran dalam menyampaikan
gagasan, pesan, materi pelajaran, pemahaman sikap dan nilai-nilai moralitas pada
peserta didik. Keberhasilan guru dalam melaksanakan peranan sebagai fasilitator,
dinamisator dan motivator merupakan langkah awal untuk membentuk
kepribadian siswa sebagai objek dalam pembelajaran.
Keterampilan dasar mengajar bagi guru menurut Dikti (dalam Depdiknas,
2008:26-34)7 antara lain sebagai berikut:
Guru selalu memantapkan persiapan siswa untuk belajar, guru membuka
pembelajaran dengan menanyakan kabar sehingga siswa termotivasi untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa
dalam menerima materi pelajaran maka guru perlu mengajukan pertanyaan kepada
siswa. Guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi sudah terampil dalam mengajukan
pertanyaan. Biasanya guru memberi kesempatan kepada siswa, setelah itu guru
mengajukan pertanyaan guna menggali keterampilan berpikir siswa sehingg siswa
lebih termotivasi dalam kegiatan pembelajaran.Guru PKn di SMP Negeri 1
Balinggi, sangat terampil dalam menjelaskan materi. Guru menggunakan bahasa
yang sederhana dan mudah dipahami siswa sehingga mereka mengerti apa yang
disampaikan oleh guru.
Guru PKn mampu menciptakan dan memelihara kondisi kelas, jika siswa
bosan dan jenuh biasanya guru PKn cepat tanggap dengan menceritakan hal-hal
menarik yang berkaitan dengan materi pembelajaran PKn maupun memberi tugas
agar siswa tidak bosan.Untuk membuat pembelajaran lebih efektif, biasanya guru
membentuk kelompok belajar sehingga memungkinkan siswa untuk berdiskusi
tentang materi pembelajaran PKn yang dipelajari.

7

Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

10

Guru PKn SMP Negeri 1 Balinggi, biasanya melakukan pembimbingan
kepada siswa-siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran dengan membentuk
kelompok belajar sehingga mereka termotivasi dengan belajar kelompok.Adapun
bentuk motivasi yang biasa diberikan yaitu penguatan.
Penguatan adalah segala bentuk respon, baik bersifat verbal atau non verbal
yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku
siswa. Guru tidak lupa memberi penguatan kepada siswa, sehingga tidak terjadi
miskonsepsi terhadap konsep-konsep materi pembelajaran PKn yang diajarkan.
Tujuan dalam pemberian penguatan untuk memberikan informasi atau umpan
balik bagi si penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi.
Keterampilan guru dalam pembelajaran mempunyai peranan yang sangat
penting, sehingga guru dapat menunjukkan profesionalnya melalui kinerja yang
dilakukan sehingga dapat mendorong aktivitas siswa dalam belajar dan membawa
dampak yang baik untuk hasil belajar serta meningkatkan kualitas pembelajaran.
Guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi sangat berperan dalam membangkitkan
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn. Guru mengerti posisinya sebagai
motivator dalam pembelajaran sehingga siswa berminat dan tertarik mengikuti
serangkaian pembelajaran PKn yang dilaksanakan.
Meningkatkan motivasi belajar siswa adalah salah satu kegiatan integral
yang wajib ada dalam kegiatan pembelajaran. Selain memberikan dan mentransfer
ilmu pengetahuan guru juga bertugas untuk meningkatkan motivasi anak dalam
belajar. Tidak bisa kita pungkiri bahwa motivasi belajar siswa satu dengan yang
lain sangat berbeda, untuk itulah penting bagi guru selalu senantiasa memberikan
motivasi kepada siswa supaya siswa senantiasa memiliki semangat belajar dan
mampu menjadi siswa yang beprestasi serta dapat mengembangkan diri secara
optimal.Adapun pembahasan tentang peranan guru sebagai motivator dalam
pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi sebagai berikut.
1.

Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham kearah mana ia ingin
dibawa. Pemahaman siswa terhadap tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan
minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi
belajar mereka.
Guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi selalu menyampaikan tujuan
pembelajaran terlebih dahulu agar siswa mengerti tujuan yang hendak dicapai
dalam pembelajaran. Guru PKn biasanya meminta siswa untuk menulis tujuantujuan yang perlu dicapai tersebut. Sebagaimana pendapat Sanjaya (2009:29)8
bahwa semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi
8

_______(2013).
Pengertian
Motivasi
Menurut
Para
Ahli.
Tersedia:
http//:www.sarjana.com/2012/04/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli.html. [2 Agustus
2013].

11

belajar siswa. Oleh sebab itu, sebelum proses pembelajaran dimulai, guru
menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai.
2.

Membangkitkan minat siswa
Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk
belajar. Oleh karena itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah
satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar (Sanjaya, 2009:29). Salah
satu cara yang logis untuk momotivasi siswa dalam pembelajaran adalah
mengaitkan pengalaman belajar dengan minat siswa (Djiwandono, 2006:365).
Guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi selalu mengaitkan materi
pembelajaran PKn dengan kehidupan sehari-hari yang terjadi dilingkungan sekitar
siswa. Guru menceritakan kejadian-kejadian yang bertujuan untuk
membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran.
3.

Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik
Sesuatu informasi yang disampaikan dengan teknik yang baru, dengan
kemasan yang bagus didukung oleh alat-alat berupa sarana atau media yang
belum pernah dikenal oleh siswa sebelumnya sehingga menarik perhatian bagi
mereka untuk belajar (Yamin, 2009:174).
Guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi, biasanya menggunakan metode
panyajian yang menarik, namun kuran memvariasikan metode dalam
pembelajaran sehingga guru perlu mempelajari berbagai metode agar dapat
memvariasikan metode dalam pembelajaran PKn.
4.

Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa
Pujian dapat dimanfaatkan sebagai alat motivasi. Karena anak didik juga
manusia, maka dia juga senang dipuji. Karena pujian menimbulkan rasa puas dan
senang (Hamalik, 2009:167). Guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi sangat
mengerti dengan karakteristik siswanya. Guru selalu memberi pujian kepada
siswa yang mengerjakan tugas dengan baik, serta memberi penguatan kepada
siswa yang masih malas-malasan. Hal ini senada dengan pendapat Djamarah dan
Zain (2006:152)9 bahwa pujian yang baik adalah pujian yang keluar dari hati
seoarang guru secara wajar dengan maksud untuk memberikan penghargaan
kepada siswa atas jerih payahnya dalam belajar.
5.

Berikan penilaian
Penilaian harus dilakukan secara objektif sesuai dengan kemampuan siswa
masing-masing (Sanjaya, 2009:31). Penilaian yang diberikan guru pada siswa
dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi terkadang objektif dan
terkadang juga subjektif. Sehingga membuat siswa ada yang berkecil hati. Oleh
karena itu, guru PKn harus mampu memberi nilai yang objektif kepada siswa.
9

_______ (2013). Kompetensi Guru. [Online]. Tersedia:
Info.com/2012/05/4-KOMPETENSI GURU.html. [30 Juni 2013].

http//:www.Kampus-

12

Nilai yang diberikan harus berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Hal
ini sangat penting agar siswa memperoleh hasil sesuai dengan kerja keras dan
usahnya sendiri.
6.

Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa
Penghargaan bisa dilakukan dengan memberikan komentar yang positif.
Setelah siswa selesai mengerjakan suatu tugas, sebaiknya berikan komentar
secepatnya, misalnya dengan memberikan tulisan “bagus” atau “teruskan
pekerjaanmu” dan lain sebagainya. Komentar yang positif dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa (Sanjaya, 2009:21).
Guru PKn di SMP Negeri 1 Balinggi selalu memberi komentar atas hasil
pekerjaan siswa. Komentar tersebut bertujuan untuk menunjukkan di mana letak
keasalah siswa dalam mengerjakan tugas, serta memberi penguatan kepada siswa
agar tidak terjadi miskonsepsi dalam pembelajaran.
7.

Ciptakan persaingan dan kerjasama
Melalui persaingan siswa dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh
untuk memperoleh hasil yang terbaik (Sanjaya, 2009:31). Guru selalu membuat
persaingan yang bertujuan untuk membangkitkan motivasi siswa dalam
pembelajaran PKn. Persaingan tersebut, yaitu dengan memberi tugas kelompok
seperti membuat makalah kemudian dipresentasikan di depan kelas.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik, sehingga
memotivasi kelompok yang kurang agar lebih berusaha lagi untuk menjadi yang
terbaik. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa guru memiliki
peranan penting dalam membangkitkan motivasi siswa dalam pembelajaran PKn.
Peranan guru dalam pembelajaran PKn bukan hanya memberikan materi, namun
membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran dengan mengikuti
prinsip-prinsip dasar dalam ketrampilan dasar mengajar.
Motivasi sangat berperan penting dalam proses pembelajaran. Sebuah
motivasi mampu memberikan perubahan yang besar. Dalam proses pembelajaran,
motivasi ini sangat dibutuhkan oleh siswa. Motivasi merupakan sebuah
penghargaan yang dapat mendorong seseorang untuk berani melakukan sesuatu.
Dalam konteks pembelajaran, motivasi ini diyakini dapat memberikan semangat
baru bagi siswa.
Guru merupakan motivator terbaik bagi siswa. Peranan ini sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan minat belajar siswa. Motivasi ini bukan saja
dalam bentuk pemberian hadiah, tetapi dalam bentuk penghargaan terhadap ideide yang dikemukakan oleh siswa. Dengan pemberian motivasi, siswa akan
merasa diperhatikan dan dihargai oleh guru. Pemberian motivasi ini tidak saja
memberikan kepercayaan diri bagi siswa, tetapi juga dapat meningkatkan
keakraban antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik. Tidak
dapat dipungkiri, bahwa figur seorang guru akan mempengaruhi minat belajar

13

siswa terhadap bidang studi yang dibawakan. Pendidikan kewarganegaraan salah
satunya mengajarkan akan sikap saling menghargai. Sehingga penting bagi guru
PKn untuk selalu memberikan motivasi terhadap siswa. Dengan tidak
mematahkan semangatnya baik selama mengikuti proses pembelajaran didalam
kelas maupun dilingkungan sekolah.
IV.

KESIMPULAN DAN SARAN
Mengacu pada hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa di SMP
Negeri I Balinggi guru berperan cukup baik dalam menjalankan perannya sebagai
motivator. Dalam setiap pembelajaran PKn gusru banyak memberikan motivasi
terhadap siswa. Guru berperan penting dalam membangkitkan minat dan motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi.
Peranan guru sebagai motivator memberikan kontribusi yang cukup besar
terhadap keinginan siswa pada mata pelajaran PKn. Selain peranan guru sebagai
pendidik dan pengajar juga peran guru dituntut sebagai motivator bagi siswanya
karena dengan demikian siswa tidak akan mengalami titik jenuh dalam belajar dan
pada akhirnya minat dan motivasi belajar siswa makin meningkat.
Motivasi yang diberikan sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa,
sehingga berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan, menunjukkan
bahwa Guru di SMP Negeri 1 Balinggi selalu memberikan motivasi terhadap
siswa dalam pembelajaran PKn. Adapun yang menjadi saran penulis dalam
penelitian ini yaitu:
1. Guru PKn menyadari perannya sebagai motivator sehingga mampu
membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa.
2. Guru PKn harus mampu memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip
dasar ketrampilan dalam mengajar, sehingga tujuan yang diharapkan
dalam pembelajaran dapat tercapai.
3. Siswa jangan hanya menggantungkan harapan dari guru, siswa harus
mampu memasukkan motivasi intrinsik dalam dirinya, sehingga secara
sadar tanpa dimotivasipun maka dia akan semangat dalam belajar.
4. Kepala Sekolah agar memperhatikan pengembangan kompetensi guru
agar mampu membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam
pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Balinggi termotivasi.
5. Bagi peneliti lain kiranya, dapat meneliti kembali tentang studi analisis
peranan guru dalam pembelajaran dan tidak terfokus pada pembelajaran
PKn.

DAFTAR RUJUKAN
Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

14

Hatibe,

Amiruddin.
(2012).
Yogyakarta:Suka Press.

MetodologiPenelitianPendidikan

IPA.

Sugiono. (2008).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
_______ (2013). Kompetensi Guru. [Online]. Tersedia: http//:www.KampusInfo.com/2012/05/4-KOMPETENSI GURU.html. [30 Juni 2013].
_______ (2013). Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli. Tersedia:
http//:www.sarjana.com/2012/04/pengertian-motivasi-menurut-paraahli.html. [2 Agustus 2013].