2012. Pen. Albina. Analisis PAD Tobasa

j"

-(

LAPORAN PENELITIAN

ANALISIS POTENST DAN KONTRTBUST
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
(Studi Kasus : Kabupaten Karo dan Kabupaten Toba Samosir)

OLE,H

:

AI,I}INA BI{ (;INTIN(;
(DOSEN TETAP FAKULTAS PERTANIAN)

LEMBAGA PENELITIAN
UNIVERSTTAS HKBP NOMMENSEN

MBDAN


2An

PENGESAHAN LAPORAN PEIYELITIAN
I

1.

A.
B.
C.

Judul Penelitian
Bidang Ilmu
Kategori Penelitian

2.
D.
E.
F.

G.
HI

Nama Lengkap dan Gelar
Jenis Kelamin '
Golongan/Pangkat
Jabatan Fungsional
Jabatan Stukhral
FakultaVJurusan

3.
4.

5"

6.

:

Analisis Potensi Dan Kontribusi Pendapatan Asli Daerah


: Ekonomi Pertanian
: Mengembangkan Fungsi Kelembagaan Perguruan Tinggr

Peneliti

Lokasi Penelitian
Lama Penelitian
Biaya Penelitian
SumberBiaya
Penelitian

AlbinaBr Ginting, SP, MSi
Perempuan

3b
Tenaga Pengajar
Pertanian / Aeribisnis
: Kabupaten Karo dan Kabupaten Tobasa
: 4 Bulan (Oktober 2010-Februari 2011)

: Rp 4000.000 (empat

iutarupiah)

: Swadaya Sendiri

Medan, September 2012

Mengetahui,

Menyetujui,
Itas Pertanian

Peneliti,

Aw*4'
man Tindaon, MS

Albina Br Ginting


KATA PENGAIYTAR

Puji dan syukur penulis panja&an kepada Tuhan Yesus Kristus

atas

berkatNya sehingga penulis dapat menyusuo dan menyelesaikan penelitian ini.
Penelitian ini berjudul "Analisis Potensi dan Kontribusi Pendapatan Asli Daerah" di
Kabupaten Karo dan Kabupaten Toba Samosir". Penulis menyadari bahwa dalam

penulisan
saran dan

ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis

kritik yang membangun untuk lebih menyempurnakan tulisan ini.

Pada kesempatan

ini penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak yang


telah member dukungan terhadap penulisan ini

1.

mengharapkan

:

Dr.Ir.Ferisman Tindaon, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

HKBP Nommensen Medan.

2.

Ir.Johndikson Aritonang,

MS selaku Ketua jurusan Program Studi

Agribisnis.


Akhimya penulis mengucapkan terirna kasih. Semoga tulisan ini berguna

.

bagi penulis dan bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Medan, September 2012

Penulis

lI

ABSTRAK

Albina br Ginting, Analisis Potensi dan Kontribusi Pendapatan Asli Daerah di
Kabupaten Karo dan Kabupaten Toba Samosir.

2)


Penelitian ini berfujuan : 1) Untuk mengetahui potensi PAD di Kabupaten Karo.
Untuk mengetahui potensi PAD di Kabupaten Tobasa. 3)Untuk mengetahui

kontribusi masing-masing komponen PAD

di

Kabupaten Karo.

4) Untuk

mengetahui konhibusi masing-masing komponen PAD di Kabupaten Tobasa.

Hipotesis pertama dan dua yaitu menganalisis potensi

pAD

dengan
menggunakan metode analisis pertumbuhan masing-masing komponen-komponen
PAD. Hipotesis ke tiga dan empat yaitu dianalisis dengan metode analisis

persentase untuk mengukur kontribusi masing-masing komponen pAD.

Hasil analisis data menunjukkan: 1) Komponen PAD yang memiliki kontribusi
komponen terbesar di Kabupaten Karo adalah komponen retribusi daerah dengan
menyumbang sebesar 36,44 persen per tahun. 2) Komponen pAD yang memiliki
pertumbuhan dan kontribusi yang terbesar di Kabupaten Karo adalah komponen
komponen lain-lain pendapatan asli daerah yang sah dengan besar *gt u
pertumbuhannya adalah 64,27 persen per tahun- dan komponen retribusi daerah
dengan menyumbang sebesar 36,44 persen per tahun. 3) Komponen pAD yang
memiliki kontribusi komponen terbesar di Kabupten Tobasa adalah komponen lainlain pendapatan asli daerah yang sah dengan menyumbang sebesar 54,2f persen per
tahun. 4) Komponen PAD yang memiliki pertumbuhan dan konhibusi yang terbesm
di Kabupaten Tobasa adalah komponen pendapatan hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan dan komponen lainlain pendapatan asli daerah yang sah
yaitu sebesar 3A,89 persen per tahun dan 54,22 persen per tahun.
Kata Kunci

:

Potensi, Kontribusi, Pendapatan Asli Daerah


lv

DAFTAR ISI

l.l.LatarBelakang
1.2. Identifikasi
1.3. Tujuan

-......----......

Masalah

I

.-....--..6

Penelitian

--.--..'-.-'--6


1.4. Kegunaan

Penelitian

...-..... 6

1.5. Hipostesis

Penelitian

.......-.7

1.6. Kerangka

Pemikiran

..........7

PUSTAKA

......... 9

BAB II TINJAUAN
2.1. Makna

Pembangunan........

2.2. ArahDan Strategi
2.3. Pendapatan Asli

... ... ... ..9

Pembangunan........

Daerah

.....10

.....-..........--..-..11

2.4.Sumber-SumberPendapatanAsliDaerah

...............11

2.4.1. Pajak

Daerah

......12

2.4.3.LabaBadan Usaha Milik

Daerah.......

2.4.4-Lain-Lain Pendapatan yang
2.5. Tujuan Pendapatan Asli

Sah

.------ 15

..--..-.-..... 16

Daerah

--.------.--17

2.6.BelanjaPembangunanDaerah....-...--..-.-.-.-. ..-.-17
BAB III METODOLOGI

PENEI,ITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah

Penelitian

............... 18
'-----.------..--.--- 18

3.2.DataPenelitian

3.4.Metode Analisis Data
3.5. Defenisi Batasan

---.----.--..---- 18

..........

Operasional

.-..-.----...----19
--.--.--'.----20

BABIVI{ASILDANPEMBA}IA.SAN........

......22

4.1-GambaranUmumKabupatenKaro.......... ...............22
4.1.1. Keadaan

Penduduk..

4.l.2.Pendapatan

Regional........-..-....

Tobasa.......
4-2.l.KeaQaanPenduduk..

4.2. Ganrbaran Umum Kabupaten

4.2.2.Perekanomian

.....22
......-.......--..23

.........--....24

..----24

Daerah..-....

-.---25

4.3. Perkembangan Kontribusi Komponen Realisasi PAD Karo

25

4.4. Potqrsi PAD Kabupaten Karo...........

26

4.5. Perkembangan Kontribusi Komponen Realisasi PADTobasa

28

vi

,

4.6. Potensi PAD Kabupaten

Tobasa.......

.......................29

SARAN

................ 31

5.I.

Kesimpulan.............

..........31

5.2.

Saran

BAB V KESIMPULAN DAN

...-......... 32

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAIITAIT RIWAYAT HIDUP

vI

BAB I
PEIYDAHT]LUAI\

1.1.

Latar Belakang

Krisis multidimensional yang melanda Indonesia telah menyadarkan .
masyarakat akan pentingnya menggagas t

**Uuti konsep otonomi daerah dalam

arti yang sebenarnya. Gagasan penataan kembali sistem otonomi daerah bertolak

dari pemikiran untuk menjamin terjadinya efisiensi, efektivitas, transparansi,
akuntabilitas,

dan

demokratisasi

nilai-nilai kerakyatan dalam

praktik

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Selama masa Orde Baru, harapan yang

besar dari Pemerintah Daerah untuk dapat membangun daerah berdasarkan
kemampuan dan kehendak daerah sendiri temyata dari tahun ke tahun dirasakan

semakin jauh dari kenyataan. Yang terjadi adalah ketergantungan fiskal dan

subsidi serta bantuan Pemerintah Pusat sebagai wujud ketidakberdayaarl
Pendapatan

Asli Daerah (PAD) dalam membiayai Belanja Daerah.

.

Seiring dengan perubahan kepemimpinan nasional dari orde baru menuju
orde reformasi, pola hubungan pemerintahan antara pemerintah daerah dengan

pemerintah pusat juga mengalami perubahan. Jika sebelumnya Indonesia
menganut sistem pemerintahan yang bersifat sentralistik yang temyata hanya
menimbulkan ketidakadilan di seluruh daerah, sejak tahun 1999 diubah menjadi
desentralisasi atau sering dikenal sebagai era otonomi daerah. Ketika otonomi

daerah mulai digulirkan, harapan yang muncul adalah setiap daerah menjadi

semakin mandiri

di

dalam pelaksanaan pemerintahan mauprm pembangunan