Perilaku Organisasi 13

Referensi : Robbins, Stephen P., and Timot hy A Judge.
2007. Organizat ional Behavior, 12t h edit ion, Pearson
Prent ice Hall.
Pert emuan ke 13

PPIM FE Unimal

Konflik
Definisi Konflik
Proses yang bermula dengan persepsi suat u pihak bahwa
pihak lain t elah atau akan berdampak negat if t erhadap
kepent ingan pihak pert ama.
M eliput i konflik yang luas yang dirasakan orang di dalam
organisasi
Ket idaksesuaian t ujuan
Perbedaan terhadap interpret asi fakt a-fakt a
Ket idak set ujuan berdasarkan pada ekspektasi perilaku

PPIM FE Unimal

Perkembangan Pemikiran tentang

Konflik
Pandangan Tradisional

Pandangan bahwa semua konflik berbahaya, merusak
dan harus dihindari.
Penyebabnya :
• Komunikasi buruk
• Kurangnya keterbukaan
dan saling percaya
• Kegagalan dalam
merespon kebut uhan
karyawan
PPIM FE Unimal

Perkembangan Pemikiran t ent ang
Konflik
Pandangan “Hubungan antar manusia”

Pandangan bahwa konflik adalah sesuatu yang
alamiah dan tidak dapat dihindarkan dalam kelompok

manapun
Pandangan Interaksionis

Pandangan bahwa konflik tidak saja merupakan
kekuatan positif dalam suatu kelompok tetapi bahkan
mutlak perlu bagi kinerja efektif kelompok.

PPIM FE Unimal

Fungsional versus disfungsional
konflik
(Posit ive)

Konflik Fungsional

Konflik yang mendukung tujuan
dan meningkatkan kinerja.

Konflik Disfungsional


(Negat ive)

PPIM FE Unimal

Konflik yang
mengganggu tujuan dan
menurunkan kinerja

Tipe-Tipe Konflik
Konflik Tugas ( Task Conflict)

Konflik mengenai materi dan t ujuan pekerjaan.

Konflik Hubungan antar manusia (Relationship Conflict)

Konflik berdasarkan hubungan interpersonal dengan orang
lain.
Konflik Proses (Process Conflict)

Konflik mengenai bagaimana melakukan pekerjaan.


PPIM FE Unimal

Proses Konflik

PPIM FE Unimal

Tahap I: Pot ensi Ket idaksesuaian
Komunikasi
Kesulit an semant ik, salah paham, dan gangguan komunikasi

St rukt ur
Ukuran dan spesialisasi pekerjaan
Kejelasan hukum/ ambiguit as
Ket idaksesuaian anggot a/ t ujuan
Gaya kepemim pinan(t ert ut up atau part isipat if)
Sistem penghargaan (win-lose)
Tingkat saling ket ergant ungan grup

Variabel personal

Perbedaan sist em nilai individu
Tipe-t ipe kepribadian
PPIM FE Unimal

Tahap II: Kognisi dan Personalisasi
Konflik Persepsi
Kesadaran sat u atau lebih
pihak t erhadap kondisi
yang ada yang
mencipt akan peluang
konflik meningkat

Konflik Perasaan (felt
Conflict )
Keterlibatan emosional
dalam konflik mencipt akan
kegelisahan, ketegangan,
kekecewaan, atau permusuhan

Conflict Definit ion


Negative Emot ions

PPIM FE Unimal

Posit ive Feelings

Tahap III: Penent uan Niat
Int ensi
Keput usan unt uk melakukan t indakan dalam cara-cara t ertent u.

Kooperat if :
• Berusaha unt uk memuaskan kepent ingan pihak lain
Ket egasan:
• Berusaha unt k memuaskan kepent ingan sendiri.

PPIM FE Unimal

Dimensi-dimensi Niat penanganan
Konflik


Source: K. Thomas, “ Conflict and Negot iat ion Processes in Organizat ions,” in M .D. Dunnet t e and L.M .
Hough (eds.), Handbook of Indust rial and Organizat ional Psychology, 2nd ed., vol. 3 (Palo Alt o, CA:
Consult ing Psychologist s Press, 1992), p. 668. Wit h permission.

PPIM FE Unimal

Tahap III: Penent uan Niat (cont ’d)
Bersaing (Compet ing)
Keinginan unt uk memuaskan kepent ingan sendiri, tanpa
memperhat ikan dampak yang t erjadi pada pihak lain dalam konflik
Bekerja sama (Collaborat ing)
Sit uasi dimana pihak-pihak dalam konflik berkeinginan
unt uk memuaskan perhat ian semua
M enghindari (Avoiding)
Keinginan menarik diri dari t ekanan konflik.

PPIM FE Unimal

Tahap III: Penent uan Niat (cont ’d)

M enyesuaikan (Accommodat ing)
Kesediaan pihak lain dalam konflik unt uk menempat kan
kepent ingan pigak lawan di at as kepent ingannya sendiri.
Berkompromi (Compromising)
Sit uasi dimana set iap pihak dalam konflik rela unt uk
menyerahkan sesuat u.

PPIM FE Unimal

Tahap IV: Perilaku
M anajemen Konflik
Penggunaan resolusi dan t eknik st imulasi unt uk mencapai
level konflik yang diinginkan.

PPIM FE Unimal

Conflict -Int ensit y Cont inuum

Source: Based on S.P. Robbins, M anaging Organizat ional Conflict : A Nont raditional Approach (Upper Saddle
River, NJ: Prent ice Hall, 1974), pp. 93–97; and F. Glasi, “ The Process of Conflict Escalat ion and t he Roles of

Third Part ies,” in G.B.J. Bomers and R. Pet erson (eds.), Conflict M anagement and Indust rial Relat ions
(Boston: Kluwer-Nijhoff, 1982), pp. 119–40.

PPIM FE Unimal

Teknik M anajemen Konflik
Teknik Penyelesaian Konflik

• Penyelesaian M asalah (Problem Solving)
• Tujuan yang lebih t inggi (Superordinat e goals)
• Ekspansi Sumber Daya (Expansion of resources)
• M enghindar (Avoidance)
• M elicinkan (Smoot hing)
• Kompromi (Compromise)
• Perint ah At asan (Aut horit at ive command)
• M engubah Variabel M anusia (Alt ering t he
human variable)
• M engubah variabel st rukt ur (Alt ering t he
st ruct ural variables)


Source: Based on S. P. Robbins,
M anaging Organizat ional Conflict: A
Nont radit ional Approach (Upper
Saddle River, NJ: Prent ice Hall, 1974),
pp. 59–89

PPIM FE Unimal

Teknik M anajemen Konflik
Teknik Penyelesaian Konflik
• Komunikasi
• M emasukkan orang luar
• Rest rukt urisasi Organisasi
• M enunjuk devil’s advocate

Source: Based on S. P. Robbins, M anaging Organizat ional Conflict : A Nont radit ional Approach (Upper
Saddle River, NJ: Prentice Hall, 1974), pp. 59–89

PPIM FE Unimal


Tahap V: Hasil
Hasil fungsional dari konflik
M eningkat kan kinerja grup
M eningkat kan kualitas keput usan
M endorong kret ifitas dan inovasi
M endorong minat dan rasa ingin t ahu
Penetapan medium unt uk penyelesaian masalah (provision of a
medium for problem-solving)
M enciptakan lingkungan evaluasi diri dan perubahan

M encipt akan konflik fungsional
M enghargai perbedaan pendapat dan menghukum orang yang
menghindari konflik

PPIM FE Unimal

Tahap V: Hasil
Hasil disfungsional dari konflik
Ket idakpuasan meningkat
M engurangi efekt ivit as grup
Komunikasi t erhambat
M enurunkan kesat uan grup
Perselisihan ant ara anggot a grup menguasai t ujuan grup

PPIM FE Unimal

Negosiasi
Negosiasi
Proses dimana dua atau lebih pihak menukarkan barang
atau jasa dan berusaha unt uk menyet ujui nilai t ingkat
pert ukaran diantara mereka

BATNA (The Best Alt ernat ive To
a Negot iat ed Agreement );
Nilai terendah yang dapat
dit erima (hasil) oleh individu
unt uk perjanjian yang t elah
dinegosiasikan.
PPIM FE Unimal

St rategi-St rategi Negosiasi
Tawar M enawar Dist ribut if (Dist ribut ive Bargaining)
Negosiasi yang mencari pembagian jumlah sumber daya
yang fix; sit uasi menang-kalah

Tawar M enawar Integrat if (Int egrat ive Bargaining)
Negosiasi yang mencari sat u atau lebih penyelesaian yang
dapat mencipt akan solusi menang-menang (a w in-win
solut ion).
PPIM FE Unimal

Dist ribut ive Versus Integrat ive Bargaining
Bargaining
Characteristic

Distributive
Bargaining

Integrative
Bargaining

Goal

Get as much of pie
as possible

Expand the pie

Motivation

Win-Lose

Win-Win

Focus

Positions

I nterests

I nformation
Sharing

Low

High

Duration of
relationships

Short term

Long term

Source: Based on R. J. Lew icki and J. A. Lit t erer, Negot iation (Homew ood, IL: Irwin, 1985), p. 280.

PPIM FE Unimal

Proses Negosiasi

BATNA (The Best Alt ernat ive To
a Negot iat ed Agreement );
Nilai t erendah yang dapat
dit erima (hasil) oleh individu
unt uk perjanjian yang t elah
dinegosiasikan.

PPIM FE Unimal

Isu-isu dalam Negosiasi
Peran Suasana Hat i & Sifat Kepribadian dalam Negosiasi
Suasana hat i posit if mem pengaruhi negosiasi secara posit if.
Sifat t ampaknya t idak mem iliki pengaruh langsung secara
signifikan t erhadap hasil t awar menawar atau proses negosiasi,
(kecuali ekst raversion yang buruk unt uk efekt ivit as negosiasi )

Perbedaan Gender dalam negosiasi
Perempuan bernegosiasi t idak berbeda dari laki-laki, meskipun
laki-laki lebih baik dari segi hasil.
Pria dan wanit a dengan basis kekuasaan yang sama
menggunakan gaya negosiasi yang sama
Sikap perempuan t erhadap negosiasi dan keberhasilan mereka
sebagai negosiator kurang mengunt ungkan daripada laki-laki.
PPIM FE Unimal

Pihak Ket iga Negosiasi
M ediator

Pihak Ket iga yang bersikap net ral dengan t ugas membant u
mencari penyelesaian dengan mengajukan fakt a dan pemikiran
baru, mengusulkan alt ernat if-alt ernat if baru yang belum
t erpikirkan kedua pihak, membant u meyakinkan.
Arbitrator

bersikap net ral dengan t ugas
menemukan suat u penyelesaian
yang mengikat kedua pihak

PPIM FE Unimal

Pihak Ket iga Negosiasi
Conciliator

Seorang pihak ket iga t erpercaya yang bert indak
sebagai penghubung komunikasi informal
ant ara negosiat or dan lawannya
Consultant

bersikap net ral dengan t ugas memfasilit asi
penyelesaian masalah yang kreat if melalui
komunikasi dan analisis, sert a manajemen
konflik.

PPIM FE Unimal

Konflik dan
Kinerja Unit

PPIM FE Unimal

•M anajer yang baik menyesuaikan niat dengan sit uasi:
• Bersaing (kompetisi): berguna:






apabila diperlukan t indakan t egas dan cepat ;
dalam memut uskan soal-soal pent ing yang t idak
populer;
• dalam mengamankan kepent ingan keseluruhan.
Bekerja Sama (kolaboratif): berguna:
• dalam mencari penyelesaian int egrat if;
• apabila bert ujuan belajar/ menambah penget ahuan dari
pihak lain;
• apabila bert ujuan menyat ukan;
• apabila bert ujuan menyusun konsensus,
• apabila perlu menyelesaikan emosi yang mengham-bat
hubungan baik.

PPIM FE Unimal

•Penyesuaian niat dengan sit uasi (lanjut an):
• M enghindar : sebaiknya dilakukan:









apabila soalnya sepele;
apabila t erdapat masalah yang lebih pent ing;
apabila kepent ingan sendiri t idak mungkin t ercapai dan
t idak t erlihat kemungkinan berdamai;
unt uk mendinginkan sit uasi dan memungkinkan t imbulnya wawasan baru;
apabila menambah informasi lebih mendesak dari-pada
diambilnya keput usan sekarang;
apabila ada pihak lain yang lebih t epat unt uk menyelesaikan perselisihan;
apabila soal yang diribut kan bukan soal yang sebenarnya t etapi menunjukkan adanya soal lain.

PPIM FE Unimal

•Penyesuaian niat dengan sit uasi (lanjut an):
• M enyesuaikan Diri (Akomodasi): sebaiknya dit empuh:










apabila t ernyata kit a salah;
unt uk belajar;
apabila kepent ingan orang lain jauh lebih besar dari
kepent ingan kit a;
unt uk menunjukkan bahwa kita berbesar hat i;
unt uk memelihara hubungan dan kerjasama dalam
jangka panjang;
agar t idak mat i konyol;
demi kedamaian dan kestabilan;
agar (bawahan) belajar dari kesalahan.

PPIM FE Unimal



Penyesuaian niat dengan sit uasi (lanjut an):
• Berkompromi: sebaiknya dit empuh:
• apabila t ercapainya kepent ingan sendiri t idak sebanding dengan kekisruhan yang akan t imbul apabila
dipaksakan;
• apabila t erdapat dua pihak berkekuat an sama memiliki
t ujuan-t ujuan yang saling meniadakan;
• unt uk mencapai penyelesaian sement ara dalam
masalah-masalah yang kompleks;
• unt uk mencapai penyelesaian dalam wakt u mendesak;
• apabila bersaing dan bekerjasama t idak berhasil.

PPIM FE Unimal

Terimakasih

PPIM FE Unimal