KOMPETENSI GURU DALAM PENILAIAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI KURIKULUM 2013 DI SMK NEGERI 3 SURAKARTA | Nugrahedi | Tata Arta 7408 15559 1 SM
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm.1-11
Dominggus Petra Nugrahedi, Sudiyanto, dan Nurhasan Hamidi. Kompetensi Guru dalam
Penilaian Pembelajaran Akuntansi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 3 Surakarta.
Januari, 2016
KOMPETENSI GURU DALAM PENILAIAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI
KURIKULUM 2013 DI SMK NEGERI 3 SURAKARTA
Dominggus Petra Nugrahedi, Universitas Sebelas Maret Surakarta
domingguspetra@yahoo.co.id
Sudiyanto, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Soeddie.fkipuns@gmail.com
Nurhasan Hamidi, Universitas Sebelas Maret Surakarta
nurhasan_hamidi@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui kompetensi guru dalam
melakukan penilaian kurikulum 2013 pada pembelajaran akuntansi di SMK Negeri 3
Surakarta; dan (2) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi guru-guru tersebut dalam
melakukan penilaian kurikulum 2013.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilaksanakan di SMK
Negeri 3 Surakarta. Subjek penelitian ini adalah guru akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta.
Objek penelitian ini adalah kompetensi penilaian pembelajaran akuntansi. Teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sumber data berasal dari guru dan
siswa. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji validitas
data dilakukan dengan triangulasi, meningkatkan ketekunan, dan bahan referensi. Teknik
analisis data menggunakan model analisis Miles and Huberman, yaitu dengan melakukan
reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi guru akuntansi di SMK Negeri
3 Surakarta cukup memadai. Guru telah melakukan proses penilaian mulai dari membuat
perencanaan penilaian, pelaksanaan penilaian, pengolahan data, hingga melaporkan hasil
penilaian ke dewan guru, siswa, dan wali murid. Ada beberapa langkah dalam standar
penilaian yang tidak dilaksanakan, yaitu pelaksanaan penilaian tidak dilakukan berdasarkan
pedoman penilaian, tidak adanya kisi-kisi penilaian, dan deskripsi penilaian yang tidak
menggambarkan kondisi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kompetensi guru dalam
melakukan penilaian dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Pada faktor
internal, guru masih terbiasa dengan kurikulum yang lama (KTSP). Sementara itu, faktor
eksternal mencakup workshop/seminar/pelatihan dan supervisi yang dilakukan oleh pihak
pengawas dan pihak sekolah.
Kata kunci: Kompetensi Guru, Penilaian, Kurikulum 2013, Pembelajaran Akuntansi.
ABSTRACT
The objectives of this research are to investigate: (1) the teachers’ competency in the
2013 curriculum ecaluation on the accounting subject matter learning at State Vocaltional
2 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
High School 3 of Surakarta; and (2) the factors influecing the teachers in the 2013
Curriculum evaluation.
This research used the descriptive qualitative research method. It was conducted at
State Vocational High School 3 of Surakarta. The subject of this research is accounting
teacher at State Vocational High School 3 of Surakarta. The object of this research is
competency in evaluation on the accounting subject matter learning. The samples of the
research were taken by using the purposive sampling technique. The data sources of research
were teachers and the students in grade XI AK 2. The data of reserch were collected through
observation, in-depth interview, and documentation. They were validated by using the source
and method triangulations, continuous observations, and supporting references. The data
were analized by using the reduction, data display, and conclusing drawing.
The result of research are as follows: 1) the teachers’ competency in the 2013
curriculum evaluation on the accounting subject matter learning at State Vocational High
School 3 of Surakarta is enaugh to implement the 2013 curriculum 2013 standards and
procedures. The teachers took some measures in the planning, implementation, processing,
and reporting standards. However, few measures of the evaluating standards were not
performed so that the evaluation bore some weaknesses. 2) the factors influencing the
teachers in the 2013 curriculum evaluation included the internal and external ones. In the
former, the teachers still used to employ the old curriculum, namely: the school-based
curriculum. In the latter, the factors included workshops/seminars/training and supervisions
conducted by School Superintendents and the aforementioned school.
Keywords: Teacher’s Competency, Evaluation, the 2013 Curriculum, Accounting Subject
Matter Learning
umum dapat memberikan manfaat bagi
PENDAHULUAN
Penilaian
merupakan
komponen
dunia pendidikan di Indonesia.
yang sangat penting dalam suatu proses
Bagi para peserta didik, hasil
pembelajaran. Dikatakan sangat penting,
penilaian yang telah disusun oleh para guru
karena penilaian dapat digunakan dalam
dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi atas
memberikan informasi penting, diantaranya
proses belajar yang telah diikuti selama ini.
adalah menentukan hasil belajar peserta
Ketika terdapat kekurangan dalam suatu
didik, mengukur sejauh mana keberhasilan
bidang
guru dalam melaksanakan pembelajaran
meningkatkan intensitas belajar mereka pada
selama
dan
bidang tersebut. Selain itu, penilaian tersebut
mengukur sejauh mana kemampuan peserta
dapat dijadikan motivasi bagi peserta didik
didik dalam mengikuti dan memahami
untuk mempertahankan dan meningkatkan
materi pelajaran
yang telah diajarkan.
nilai dan kemampuan mereka pada bidang
Informasi-informasi tersebut tentunya sangat
ilmu yang mereka minati. Dengan demikian,
bermanfaat bagi banyak pihak, diantaranya
peserta didik dapat mengetahui sejauh mana
adalah peserta didik, guru, orang tua,
kemampuan
sekolah, dinas pendidikan, bahkan secara
pembelajaran, serta bidang ilmu apa saja
proses
belajar
mengajar,
studi,
peserta
mereka
didik
dalam
dapat
mengikuti
Dominggus Petra Nugrahedi, Sudiyanto, dan Nurhasan Hamidi. Kompetensi
Guru dalam Penilaian Pembelajaran Akuntansi Kurikulum 2013 di SMK
Negeri 3 Surakarta. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 1-11
3
yang menjadi minat mereka, yang nantinya
sekolah untuk meningkatkan kinerja dan
hal tersebut akan mempengaruhi bidang
kemampua guru dalam
ilmu yang akan mereka didalami di dunia
meningkatkan kemampuan serta kreativitas
perkuliahan.
peserta
Bagi para guru, hasil penilaian
didik
dalam
mengajar, dan
mengikuti
proses
pembelajaran.
dapat digunakan untuk mengetahui sejauh
Dalam skala
yang lebih
luas,
mana kemampuan para guru tersebut dalam
penilaian yang baik dapat dijadikan acuan
memberikan materi pelajaran kepada peserta
bagi dunia pendidikan, karena dari hasil
didik selama proses pembelajaran. Hasil
penilaian tersebut, maka dapat dilihat peta
belajar
kemampuan
peserta
didik
yang
rendah,
guru
dalam
melakukan
menunjukkan bahwa terdapat masalah dalam
pembelajaran secara keseluruhan. Melalui
pelaksanaan
sistem penilaian ini, maka pihak yang
proses
pembelajaran
yang
dilakukan oleh para guru. Sebaliknya, hasil
berwenang
belajar
baik,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
menunjukkan bahwa para guru mampu
dapat mengambil langkah-langkah konkret
menguasai kelas, dan mampu memberikan
melalui hasil penilaian secara keseluruhan.
materi
peserta
pelajaran
didik
melalui
peserta
didik
Selain
penilaian
dapat
mengevaluasi mengenai pendidikan yang
sekolah-
telah dilaksanakan, apakah sudah mengarah
sekolah untuk mengetahui apakah para guru
pada peningkatan kualitas sumber daya
sudah melakukan proses belajar mengajar
manusia, baik dari segi kemampuan guru
dengan benar, dan mampu menyampaikan
dalam
materi
kemampuan peserta didik dalam mengikuti
dengan
baik.
dijadikan
kepada
yang
(pemerintah,
Artinya,
acuan/patokan
pelajaran
kepada
bagi
peserta
didik
dengan baik.
itu,
pemerintah
mengajar,
maupun
juga
dari
bisa
segi
proses pembelajaran. Langkah konkret yang
Sementara itu, hasil penilaian yang
dilakukan oleh pemerintah (di era Menteri
baik juga dapat dijadikan sebagai gambaran
M.Nuh) adalah memberlakukan kurikulum
pelaksanaan
dalam
suatu
2013 sebagai pengganti kurikulum KTSP.
sekolah
bisa
Kemudian kebijakan ini sedikit direvisi oleh
masing-
pemerintahan yang baru (melalui Menteri
masing bagian yang ada di sekolah, apakah
Anis Baswedan), dengan memberhentikan
sinergi tersebut sudah mengarah pada tujuan
pelaksanaan kurikulum 2013 bagi sekolah
pendidikan. Sekolah juga bisa mengadakan
yang
suatu kegiatan atau penambahan fasilitas
semester, dan tetap melanjutkan pelaksanaan
sekolah.
pendidikan
Pimpinan
memperhatikan
di
sinergi
antara
baru
menjalankan
selama
satu
4 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
kurikulum 2013 bagi sekolah yang telah
menjadi suatu kesulitan bagi guru. Selain
menjalankan kurikulum tersebut selama tiga
memakan waktu dan tenaga yang sangat
semester.
banyak, guru jelas akan terhalang oleh
Seiring
kurikulum
dengan
pendidikan
diubahnya
Indonesia
dari
banyaknya jumlah siswa. Semua siswa harus
dinilai secara deskriptif baik pada aspek
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ke
kognitif,
Kurikulum
juga
Padahal penilaian adalah suatu komponen
mempengaruhi guru dalam melaksanakan
yang sangat penting dalam sebuah proses
tugas mereka. Ada beberapa hal yang
pembelajaran di dalam kelas. Penilaian
berubah, diantaranya dalam hal penilaian.
merupakan
Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu
mempengaruhi
prestasi
belajar
siswa.
pada Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013
Penilaian
sendiri
adalah
proses
tentang
Pendidikan.
pengumpulan informasi ataupun bukti-bukti
Tujuan dari standar penilaian tersebut yaitu
belajar yang dilakukan guru terhadap siswa
untuk menjamin perencanaan, pelaksanaan,
yang
dan pelaporan hasil penilaian. Hal ini
keputusan berupa penentuan grade/nilai,
berdampak pada tata cara penilaian yang
perbaikan hasil belajar siswa, dan perbaikan
tidak
bentuk
cara mengajar guru. Oleh karena itu, guru
kuantitatif, akan tetapi dilakukan dalam
harus benar-benar memahami bagaimana
bentuk deskriptif dan administratif. Tidak
prosedur dan teknik dalam melakukan
sedikit guru yang mengeluh mengenai
penilaian.
2013,
Standar
hanya
sistem
ternyata
Penilaian
dilakukan
penilaian
yang
dalam
salah
itu
digunakan
maupun
satu
untuk
psikomotor.
faktor
yang
pengambilan
pada
Pentingnya masalah penilaian pada
kurikulum 2013. Hal ini dibuktikan dengan
guru dalam proses pendidikan memunculkan
artikel-artikel terkini (terlampir di bagian
beberapa penelitian yang terkait dengan hal
lampiran) yang menyatakan bahwa guru-
ini, diantaranya adalah penelitian Fatmawati,
guru
dalam
Zainul Akhyar dan Mariatul Kiptiah pada
implementasi kurikulum 2013, khususnya
tahun 2012. Penelitian ini mengatakan
penilaian
itu,
bahwa guru sudah cukup mampu dalam
pernyataan guru yang telah diobservasi di
melakukan penilaian, namun masih tedapat
awal penelitian juga senada, yaitu guru
kekurangan
tersebut masih bingung dalam implementasi
penerapan penilaian.
penilaian kurikulum 2013. Tuntutan untuk
Ada
mengalami
kurikulum
terdapat
afektif,
kesulitan
2013.
Selain
dalam
pula
perencanaan
dan
penelitian
yang
menggambarkan secara deskriptif dan rinci
dilakakukan Camellia dan Umi Chotimah
mengenai
pada tahun 2012. Penelitian ini menyatakan
keseluruhan
penilaian
siswa
Dominggus Petra Nugrahedi, Sudiyanto, dan Nurhasan Hamidi. Kompetensi
Guru dalam Penilaian Pembelajaran Akuntansi Kurikulum 2013 di SMK
Negeri 3 Surakarta. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 1-11
5
bahwa kemampuan guru dalam membuat
penilaian. Ada beberapa poin yang menjadi
instrumen penilaian domain afektif pada
permasalahan,
mata pelajaran PKn di SMP Negeri se-
kurikulum 2013 tidak jelas dan benar-benar
Kabupaten Ogan Ilir cukup baik, jika dilihat
membingungkan,
dari
yang
penilaian; (2) guru belum begitu paham
dimiliki oleh guru adalah delapan puluh tiga
mengenai proses penilaian secara detail; (3)
koma tiga persen (83,3%). Oleh karena itu,
kesulitan
pelaksanaan penilaian domain afektif pada
kurikulum 13, karena banyak sekali format
mata pelajaran PKn di sekolah untuk
penilaian yang harus diisi, sehingga terpaksa
mengukur sikap, miniat, konsep diri, nilai,
guru melewatkan poin poin yang seharusnya
dan moral siswa harus terus dilaksanakan
dilakukan oleh seorang guru. Sebagai contoh
oleh guru.
adalah penilaian sikap yang dilakukan secara
persentasenya,
kemampuan
Selain itu, penelitian yang terkait
dengan
masalah
Bambang
ini
Suryadi,
adalah
tahun
penelitian
2014.
Hasil
diantaranya
adalah
khususnya
terhadap
di
format
(1)
aspek
penilaian
tidak prosedural/mengira-ngira saja. Hal ini
juga pastinya berdampak pada prosedur dan
mekanisme penilaian yang dilaksanakan
penelitian menunjukkan bahwa kesiapan
oleh
guru-guru madrasah di wilayah Jakarta
mengalami permasalahan dalam melakukan
Selatan yang menjadi responden penelitian
penilaian, dapat dipastikan bahwa ada
ini
minimnya
prosedur dan mekanisme penilaian yang
sosialisasi dan pelatihan tentang standar
tidak dijalankan ataupun tidak berjalan
penilaian untuk Kurikulum 2013. Oleh sebab
sebagaimana mestinya.
masih
kurang,
karena
itu diperlukan sosialisasi dan pelatihan yang
guru
tersebut.
Jika
guru
sudah
Menurut guru tersebut, salah satu
intensif untuk guru-guru madrasah di Jakarta
faktor
Selatan
kompetensi guru dalam melakukan penilaian
sebelum
Kurikulum
2013
diimplementasikan.
yang
menyebabkan
kurangnya
kurikulum 2013 adalah kurangnya pelatihan.
Untuk menambah data mengenai
Pelatihan yang didapat selama ini adalah
melakukan
pelatihan dalam bentuk workshop yang
penilaian, telah dilakukan pra observasi
hanya bersifat umum dan tidak mendetail.
(wawancara) terhadap guru-guru di SMK
Pelatihan seperti ini dirasa beliau belum
Negeri 3 Surakarta. Berdasarkan hasil pra
cukup untuk membuat guru lebih paham dan
observasi, terdapat kesamaan antara fakta
berkompeten dalam melakukan penilaian.
yang terjadi di sekolah ini dengan fenomena
Kondisi seperti ini harus segera diperbaiki
di atas. yaitu kesulitan dalam melakukan
dan harus ada upaya praktis dan efektif
kemampuan
guru
dalam
6 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
untuk menanganinya, karena jika tidak akan
purposive
sample.
menghambat proses pembelajaran. Seperti
menggunakan teknik wawancara, observasi,
yang telah dijelaskan di atas, bahwa
dan
hambatan tersebut akan berdampak pada
menggunakan
evaluasi dan keputusan yang diambil dari
metode), meningkatkan ketekunan, dan bahan
hasil penilaian tersebut..
referensi. Analisis data menggunakan skema
dokumentasi.
Pengumpulan
Uji
data
validitas
triangulasi
data
(sumber
dan
Permasalahan dalam penelitian ini
Interactive Model of Analysis menurut Milles
adalah bagaimana kompetensi guru dalam
dan Huberman. Prosedur penelitian terdiri atas
melakukan penilaian kurikulum 2013 pada
(1) persiapan peneiltian (2) pengumpulan data,
pembelajaran akuntansi di SMK Negeri 3
(3) analisis data awal, (4) analisis data akhir, (5)
Surakarta,
penarikan kesimpulan, (6) penulisan dan
serta
mempengaruhi
faktor-faktor
guru
dalam
yang
melakukan
penilaian. Tujuan yang hendak dicapai
penggandaan laporan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam penelitian ini adalah (1) mengetahui
bagaimana tingkat kompetensi guru dalam
melakukan penilaian kurikulum 2013 pada
pembelajaran akuntansi di SMK Negeri 3
Surakarta. (2) Mengetahui faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi kompetensi guru
saat
ini
dalam
kurikulum
2013
melakukan
pada
penilaian
pembelajaran
akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta.
METODOLOGI PENELITIAN
Hasil penelitian ini menunjukkan
kompetensi guru SMK Negeri 3 Surakarta
dalam melakukan penilaian pembelajaran
pada kurikulum 2013 cukup memadai. Guru
telah melakukan sebagian besar prosedur
dalam
standar
melaksanakan
penilaian,
diantaranya
pengembangan
pencapaian
kompetensi
kriteria
dasar,
memberitahukan kepada siswa mengenai
aspek yang dinilai, menetapkan bobot untuk
Penelitian ini menggunakan metode
tiap-tiap teknik penilaian dan menetapkan
kualitatif. Sumber data yang digunakan
rumus penentuain nilai akhir, menetapkan
dalam penelitian ini adalah wawancara
acuan kriteria (KKM) sebagai rujukan dalam
dengan informan, dokumen atau arsip, dan
pengambilan
dokumentasi. Informan dalam penelitian ini
pelaksanaan ulangan dan ujian bebas dari
adalah guru mata pelajaran akuntansi dan
kecurangan, memeriksa dan mengembalikan
siswa jurusan akuntansi. Dokumen atau arsip
hasil pekerjaan siswa dan memberikan
yang digunakan adalah RPP guru dan nilai
umpan
ulangan siswa (harian dan UAS). Teknik
makna/interpretasi
pengambilan
menyampaikan hasil belajar siswa dalam
sampel
menggunakan
balik,
keputusan,
memberi
dari
menjamin
skor
skor
disertai
tersebut,
Dominggus Petra Nugrahedi, Sudiyanto, dan Nurhasan Hamidi. Kompetensi
Guru dalam Penilaian Pembelajaran Akuntansi Kurikulum 2013 di SMK
Negeri 3 Surakarta. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 1-11
rapat
dewan
kenaikan
guru
kelas
untuk
dan
menentukan
kelulusan,
hingga
7
kurikulum 2013, tidak membuat kisi-kisi
penilaian, serta tidak medeskripsikan hasil
melaporkan hasil belajar siswa kepada wali
belajar
murid. Adapula prosedur penilaian yang
menggambarkan
tidak dilakukan oleh guru, antara lain tidak
dalam mengikuti pelajaran. Tentu saja
melaksanakan
dengan
masalah ini akan mempengaruhi kualitas
pedoman penilaian kurikulum 2013, tidak
pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
membuat kisi-kisi penilaian, serta tidak
Berdasarkan hasil penelitian, ada dua faktor
medeskripsikan hasil belajar siswa secara
yang mempengaruhi guru dalam melakukan
rinci, yang menggambarkan keadaan/kondisi
penilaian pembelajaran kurikulum 2013,
siswa dalam megikuti pelajaran.
yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
penilaian
sesuai
Hasil penelitian ini adalah logis.
Kompetensi
guru
dalam
siswa
secara
rinci,
yang
keadaan/kondisi
siswa
Faktor internal adalah faktor yang berasal
melakukan
dari dalam diri guru tersebut, sedangkan
penilaian tidak terlepas faktor-faktor yang
faktor eksternal adalah faktor yang berasal
mempengaruhi,
adalah
dari luar. Yang termasuk ke dalam faktor
pengalaman dan pendidikan guru, baik
internal adalah: a) guru masih terbiasa
sebelum menjabat sebagai seorang guru
dengan kurikulum yang lama (KTSP).
(preservice-training)
Sedangkan yang termasuk ke dalam faktor
diantaranya
maupun
selama
menjabat sebagai guru (inservice-training).
eksternal
Guru-guru di SMK Negeri 3 Surakarta telah
workshop/pelatihan/seminar
memiliki kualifikasi pendidikan yang sesuai
oleh para guru, dan b) adanya supervisi yang
dengan
dilakukan baik dari pihak pengawas maupun
undang-undang,
yaitu
minimal
Strata-1. Faktor inilah yang mempengaruhi
adalah
adalah
a)
yang
diikuti
pihak sekolah.
kemampuan guru dalam melakukan sebagian
Hasil dari penelitian ini mendukung
besar proses penilaian yang sesuai dengan
penelitian Fatmawati, Zainul Akhyar dan
standar dan prosedur penilaian kurikulum
Mariatul Kiptiah (2012), yang menyatakan
2013. Akan tetapi, di dalam proses penilaian
bahwa pelaksanaan penilaian yang dilakukan
ini
guru sudah cukup baik, akan tetapi masih
terdapat
langkah-langkah/tahap-tahap
yang belum dilakukan oleh para guru, atau
terdapat
sudah dilakukan namun tidak sesuai dengan
perencanaan
standar
Langkah-langkah
kurangnya perhatian guru dalam membuat
tersebut antara lain guru tidak melaksanakan
RPP. Selain itu, penelitian ini juga senada
penilaian sesuai dengan pedoman penilaian
dengan penelitian Ahmad Jafar (2013).
yang berlaku.
kekurangan
dalam
penilaian,
melakukan
serta
masih
8 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
Penelitian ini juga menyatakan guru-guru
dan pelaporan penilaian. Sebagian dari
sudah
guru akuntansi yang tidak sepenuhnya
melaksanakan
penilaian
dengan
sebagaiman mestinya. Namun, para guru
menjalankan
masih belum memahami mengenai proses
sesuai dengan standar penilaian yang
yang harus dilalui dalam merencanakan
berlaku. Namun hal itu beralasan,
penilaian, seperti guru-guru tidak membuat
karena banyaknya kegiatan guru dalam
kisi-kisi,
dan
melaksanakan pembelajaran ditambah
reliabilitas tes, dan tidak membuat profil
kegiatan-kegiatan nonakademik lainnya,
tentang kemajuan peserta didik. Hasil
sehingga
penelitian ini juga relatif sama dengan
mengerjakan.
penelitian Bambang Suryadi (2014), yang
kemampuan guru sudah memadai. Hal
menyatakan
guru-guru
ini ditunjukkan oleh semua guru yang
madrasah di wilayah Jakarta Selatan yang
sudah melaksanakan proses pelaksanaan
menjadi responden penelitian ini masih
penilaian. Pada tahap pengolahan dan
kurang karena minimnya sosialisasi dan
pelaporan, kemampuan guru cukup
pelatihan tentang standar penilaian untuk
memadai. Hal ini ditunjukkan dari
Kurikulum 2013. Oleh sebab itu diperlukan
hampir
sosialisasi dan pelatihan yang intensif untuk
melaksanakan proses ini dengan baik
guru-guru madrasah di Jakarta Selatan
dan sesuai dengan standar yang berlaku.
sebelum atau selama Kurikulum 2013
Namun yang menjadi catatan adalah
diimplementasikan.
penilaian
tidak
menguji
bahwa
validitas
kesiapan
dilakukan
perencanaan
tidak
ada
Dalam
semua
guru
waktu
untuk
pelaksanaan,
yang
deskriptif
sesuai
penilaian
telah
seharusnya
dengan
keadaan
KESIMPULAN
peserta didik yang sebenarnya. Inilah
Berdasarkan
pembahasan
yang
analisis
dilakukan
data
dari
di
bab
yang harus diperhatikan oleh para guru.
Guru tidak hanya sekadar melakukan
sebelumnya, maka penelitian ini dapat
penilaian, melainkan tetap menjaga
disimpulkan sebagai berikut:
1.
kualitas
Kompetensi Guru dalam melakukan
dilaksanakan
pelajaran akuntansi di SMK Negeri 3
kemampuan
guru
daam membuat perencanaan penilaian,
pelaksanaan penilaian, serta pengolahan
penilian
dengan
kualitas
yang
bermutu, maka hasilnya pun akan
Surakarta cukup memadai. Hal ini
oleh
pelaksanaan
tersebut. Jika proses penilaian sudah
penilaian kurikulum 2013 pada mata
ditunjukkan
dari
bermutu.
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi guru
dalam melakukan penilaian kurikulum
2013 lebih mengarah pada kemampuan
Dominggus Petra Nugrahedi, Sudiyanto, dan Nurhasan Hamidi. Kompetensi
Guru dalam Penilaian Pembelajaran Akuntansi Kurikulum 2013 di SMK
Negeri 3 Surakarta. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 1-11
Knowledge, and Practices: An
Exploratory Study of Muscat
Teachersin the Sultanate of Oman.
Journal of Education and Learning.
Vol. 1, No. 2. ISSN 1927-5250.
Halaman 217-232Tersedia (diakses
1 Maret 2015)
beradaptasi guru yang kurang dalam
mengimplementasikan sistem penilaian
kurikulum 2013. Ini terlihat dari belum
terbiasanya guru-guru dalam melakukan
penilaian yang berbentuk deskriptif, dan
masih terbiasa dengan sistem yang
berlaku
di
kurikulum
sebelumnya.
Selain itu kemampuan guru dalam
Amka Abdul Aziz. 2012 .Guru Profesional
Berkarakter. Klaten : Penerbit
Cempaka Putih.
Anitah,
Sri.
2009.
Teknologi
Pembelajaran.Surakarta : Yuma
Pustaka.
Camelia
dan Chotimah, Umi. 2012.
Kemampuan
Guru
Membuat
Instrumen
Penilaian
Domain
Afektif pada Mata Pelajaran PKn di
SMP Negeri Se-Kabupaten Ogan
Ilir. Jurnal Forum Sosial, Vol.5,
No.02. Halaman 114-122. Tersedia
http://eprints.unsri.ac.id/1417/1/Ke
mampuan_Guru_dlm_memuat_inst
rumen_Penilaian_Afektif.pdf
(diakses 1 Maret 2015)
melakukan penilaian saat ini lebih
dipengaruhi
oleh
workshop/pelatihan/seminar
yang
dilakukan di sekolah. Dengan adanya
kegiatan tersebut, pengetahuan guru
dalam melakukan penilaian menjadi
bertambah sehingga adanya masukan
informasi
untuk
meningkatkan
kemampuan guru dalam melakukan
penilaian.
BIODATA
Dominggus Petra Nugrahedi lahir
di
Curup,
19
Desember
1992.
Menyelesaikan studi sekolah dasar di SD
Kristen Pelita Kasih Curup, dilanjutkan ke
jenjang Sekolah Menengah Pertama di SMP
Negeri 1 Curup, kemudian dilanjutkan di
SMA Negeri 1 Curup. Saat ini telah
menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas
Sebelas Maret Surakarta, Program Studi
Pendidikan Akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
Alkharusi,
dkk.
2012.
Educational
Assessment Attitudes, Competence,
9
Charles E Johnson, et all. 1974. Psychology
and Teaching. Bombay: D.B.
Taraporevala Sons & Co. Private
Limited.
Daniel Lenox Barlow. 1985. Educational
Psychology:
The
TeachingLearning Process, Chicago: The
Moody Bible Institute.
Djamarah, Syaiful Bahri. Zain, Aswan.
1996. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dokumen Kurikulum 2013, Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik Indonesia.
Kunandar. 2013. Penilaian Autentik
(Penilaian Hasil Belajar Peserta
Didik Berdasarkan Kuriklum 2013).
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
10 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
E. Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan
Sertifikasi Guru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
qz-guru-sulit-lakukan-penilaianotentik(diakses pada Kamis, 2 Juli
2015)
Putro Widoyoko. 2009. Evaluasi
Program Pembelajaran : Panduan
Praktis Bagi Pendidik dan Calon
Pendidik, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Permendikbud
Nomor 66 Tahun 2013
tentang
Standar
Penilaian
Penididkan.
Eko
Fatmawati. Akhyar, Zainul. Kiptiah,
Mariatul. 2012. Kemampuan Guru
Melakukan
Penilaian
dalam
Pembelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) di SMA
84
Negeri 1 Banjarmasin. Vol. 2, No.4,
ISSN:
2303-2979.
Tersedia
http://download.portalgaruda.org/ar
ticle.php?article=96031&val=5072
(diakses 3 Maret 2015)
Puspitarini, M. (2013, 4 Desember). Guru
Keluhkan Sulitnya Implementasi
Kurikulum 2013. Okezone. Kamis,
2
Juli
2015,
dari
http://news.okezone.com/read/2014
/11/15/65/1065890/guru-keluhkansulitnya-implementasi-kurikulum2013 (di akses pada Kamis, 2 Juli
2015)
Roestiyah. 1989. Masalah-masalah Ilmu
Keguruan, Jakarta: Bina Aksara.
Hanafiah, Nanang dan Suhana, Cucu. 2009.
Konsep Strategi Pembelajaran.
Bandung: PT Refika Aditama.
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran
Berbasis
Komputer
Mengembangkan Profesionalisme
Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta
Jafar, Ahmad. 2013. Kompetensi Guru
Bahasa Arab dalam Pelaksanaan
Evaluasi Pembelajaran Di MTs
Negeri Prambanan Klaten.
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Kamus besar bahasa Indonesia.
Liputan6. (2013, 6 Januari). Guru Keluhkan
Sulitnya Terapkan Kurikulum 2013,
M Nuh Optimis. Diperoleh 2 Juli
2015,
dari
http://news.liputan6.com/read/2081
171/guru-keluhkan-sulitnyaterapkan-kurikulum-2013-m-nuhoptimistis
Marzuki.
2002.
Metodologi
Yogyakarta: BPFE – UII.
Riset.
Moh. Uzer Usman. 2005. Menjadi Guru
Profesional, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Novia, D.R.M. (2013, 16 Februari) Guru
Sulit Lakukan Penilaian Otentik.
Republika. Diperoleh 2 Juli 2015.
http://www.republika.co.id/berita/p
endidikan/eduaction/14/07/22/n92v
Shoimin, A. 2014. Guru Berkarakter untuk
Implementasi Pendidikan Karakter.
Yogyakarta :Penerbit Gava Media.
Sudaryono. 2012. Dasar-dasar Evaluasi
pembelajaran. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sudjana.
2005. Strategi Pembelajaran.
Bandung : Falah production.
Sugiyono.
2012.Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Bandung : ALFABETA.
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin.
2009.
Evaluasi
Program
Pendidikan : Pedoman Teoritis
Praktis Bagi Mahasiswa dan
Praktisi Pendidikan, cetakan ketiga,
Jakarta : Bumi Aksara.
Suryadi, Bambang. 2014. Kesiapan Guruguru
Madrasah
dalam
Dominggus Petra Nugrahedi, Sudiyanto, dan Nurhasan Hamidi. Kompetensi
Guru dalam Penilaian Pembelajaran Akuntansi Kurikulum 2013 di SMK
Negeri 3 Surakarta. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 1-11
Mengimplementasikan
Standar
Penilaian
Pendidikan
untuk
Kurikulum 2013 Di Jakarta Selatan.
Jakarta.
Sutratinah
Tirtonegoro.
1989.
Anak
Supernormal
dan
Program
Pendidikannya. Jakarta : Bumi
Aksara.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, Op.Cit.
Tohirin,
2006, Psikologi Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Trianto.
2009. Mendesain
Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Jakarta: Kencana.
Utami Munandar. 1992. Mengembangkan
Bakat dan Kreatifitas Anak
Sekolah, Jakarta: Grasindo.
Yusup,
Haryono. 2011. Dasar-dasar
Akuntansi Jilid 1. Yogyakarta:
Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi YKPN.
11
12 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
Dominggus Petra Nugrahedi, Sudiyanto, dan Nurhasan Hamidi. Kompetensi Guru dalam
Penilaian Pembelajaran Akuntansi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 3 Surakarta.
Januari, 2016
KOMPETENSI GURU DALAM PENILAIAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI
KURIKULUM 2013 DI SMK NEGERI 3 SURAKARTA
Dominggus Petra Nugrahedi, Universitas Sebelas Maret Surakarta
domingguspetra@yahoo.co.id
Sudiyanto, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Soeddie.fkipuns@gmail.com
Nurhasan Hamidi, Universitas Sebelas Maret Surakarta
nurhasan_hamidi@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui kompetensi guru dalam
melakukan penilaian kurikulum 2013 pada pembelajaran akuntansi di SMK Negeri 3
Surakarta; dan (2) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi guru-guru tersebut dalam
melakukan penilaian kurikulum 2013.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilaksanakan di SMK
Negeri 3 Surakarta. Subjek penelitian ini adalah guru akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta.
Objek penelitian ini adalah kompetensi penilaian pembelajaran akuntansi. Teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sumber data berasal dari guru dan
siswa. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji validitas
data dilakukan dengan triangulasi, meningkatkan ketekunan, dan bahan referensi. Teknik
analisis data menggunakan model analisis Miles and Huberman, yaitu dengan melakukan
reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi guru akuntansi di SMK Negeri
3 Surakarta cukup memadai. Guru telah melakukan proses penilaian mulai dari membuat
perencanaan penilaian, pelaksanaan penilaian, pengolahan data, hingga melaporkan hasil
penilaian ke dewan guru, siswa, dan wali murid. Ada beberapa langkah dalam standar
penilaian yang tidak dilaksanakan, yaitu pelaksanaan penilaian tidak dilakukan berdasarkan
pedoman penilaian, tidak adanya kisi-kisi penilaian, dan deskripsi penilaian yang tidak
menggambarkan kondisi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kompetensi guru dalam
melakukan penilaian dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Pada faktor
internal, guru masih terbiasa dengan kurikulum yang lama (KTSP). Sementara itu, faktor
eksternal mencakup workshop/seminar/pelatihan dan supervisi yang dilakukan oleh pihak
pengawas dan pihak sekolah.
Kata kunci: Kompetensi Guru, Penilaian, Kurikulum 2013, Pembelajaran Akuntansi.
ABSTRACT
The objectives of this research are to investigate: (1) the teachers’ competency in the
2013 curriculum ecaluation on the accounting subject matter learning at State Vocaltional
2 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
High School 3 of Surakarta; and (2) the factors influecing the teachers in the 2013
Curriculum evaluation.
This research used the descriptive qualitative research method. It was conducted at
State Vocational High School 3 of Surakarta. The subject of this research is accounting
teacher at State Vocational High School 3 of Surakarta. The object of this research is
competency in evaluation on the accounting subject matter learning. The samples of the
research were taken by using the purposive sampling technique. The data sources of research
were teachers and the students in grade XI AK 2. The data of reserch were collected through
observation, in-depth interview, and documentation. They were validated by using the source
and method triangulations, continuous observations, and supporting references. The data
were analized by using the reduction, data display, and conclusing drawing.
The result of research are as follows: 1) the teachers’ competency in the 2013
curriculum evaluation on the accounting subject matter learning at State Vocational High
School 3 of Surakarta is enaugh to implement the 2013 curriculum 2013 standards and
procedures. The teachers took some measures in the planning, implementation, processing,
and reporting standards. However, few measures of the evaluating standards were not
performed so that the evaluation bore some weaknesses. 2) the factors influencing the
teachers in the 2013 curriculum evaluation included the internal and external ones. In the
former, the teachers still used to employ the old curriculum, namely: the school-based
curriculum. In the latter, the factors included workshops/seminars/training and supervisions
conducted by School Superintendents and the aforementioned school.
Keywords: Teacher’s Competency, Evaluation, the 2013 Curriculum, Accounting Subject
Matter Learning
umum dapat memberikan manfaat bagi
PENDAHULUAN
Penilaian
merupakan
komponen
dunia pendidikan di Indonesia.
yang sangat penting dalam suatu proses
Bagi para peserta didik, hasil
pembelajaran. Dikatakan sangat penting,
penilaian yang telah disusun oleh para guru
karena penilaian dapat digunakan dalam
dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi atas
memberikan informasi penting, diantaranya
proses belajar yang telah diikuti selama ini.
adalah menentukan hasil belajar peserta
Ketika terdapat kekurangan dalam suatu
didik, mengukur sejauh mana keberhasilan
bidang
guru dalam melaksanakan pembelajaran
meningkatkan intensitas belajar mereka pada
selama
dan
bidang tersebut. Selain itu, penilaian tersebut
mengukur sejauh mana kemampuan peserta
dapat dijadikan motivasi bagi peserta didik
didik dalam mengikuti dan memahami
untuk mempertahankan dan meningkatkan
materi pelajaran
yang telah diajarkan.
nilai dan kemampuan mereka pada bidang
Informasi-informasi tersebut tentunya sangat
ilmu yang mereka minati. Dengan demikian,
bermanfaat bagi banyak pihak, diantaranya
peserta didik dapat mengetahui sejauh mana
adalah peserta didik, guru, orang tua,
kemampuan
sekolah, dinas pendidikan, bahkan secara
pembelajaran, serta bidang ilmu apa saja
proses
belajar
mengajar,
studi,
peserta
mereka
didik
dalam
dapat
mengikuti
Dominggus Petra Nugrahedi, Sudiyanto, dan Nurhasan Hamidi. Kompetensi
Guru dalam Penilaian Pembelajaran Akuntansi Kurikulum 2013 di SMK
Negeri 3 Surakarta. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 1-11
3
yang menjadi minat mereka, yang nantinya
sekolah untuk meningkatkan kinerja dan
hal tersebut akan mempengaruhi bidang
kemampua guru dalam
ilmu yang akan mereka didalami di dunia
meningkatkan kemampuan serta kreativitas
perkuliahan.
peserta
Bagi para guru, hasil penilaian
didik
dalam
mengajar, dan
mengikuti
proses
pembelajaran.
dapat digunakan untuk mengetahui sejauh
Dalam skala
yang lebih
luas,
mana kemampuan para guru tersebut dalam
penilaian yang baik dapat dijadikan acuan
memberikan materi pelajaran kepada peserta
bagi dunia pendidikan, karena dari hasil
didik selama proses pembelajaran. Hasil
penilaian tersebut, maka dapat dilihat peta
belajar
kemampuan
peserta
didik
yang
rendah,
guru
dalam
melakukan
menunjukkan bahwa terdapat masalah dalam
pembelajaran secara keseluruhan. Melalui
pelaksanaan
sistem penilaian ini, maka pihak yang
proses
pembelajaran
yang
dilakukan oleh para guru. Sebaliknya, hasil
berwenang
belajar
baik,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
menunjukkan bahwa para guru mampu
dapat mengambil langkah-langkah konkret
menguasai kelas, dan mampu memberikan
melalui hasil penilaian secara keseluruhan.
materi
peserta
pelajaran
didik
melalui
peserta
didik
Selain
penilaian
dapat
mengevaluasi mengenai pendidikan yang
sekolah-
telah dilaksanakan, apakah sudah mengarah
sekolah untuk mengetahui apakah para guru
pada peningkatan kualitas sumber daya
sudah melakukan proses belajar mengajar
manusia, baik dari segi kemampuan guru
dengan benar, dan mampu menyampaikan
dalam
materi
kemampuan peserta didik dalam mengikuti
dengan
baik.
dijadikan
kepada
yang
(pemerintah,
Artinya,
acuan/patokan
pelajaran
kepada
bagi
peserta
didik
dengan baik.
itu,
pemerintah
mengajar,
maupun
juga
dari
bisa
segi
proses pembelajaran. Langkah konkret yang
Sementara itu, hasil penilaian yang
dilakukan oleh pemerintah (di era Menteri
baik juga dapat dijadikan sebagai gambaran
M.Nuh) adalah memberlakukan kurikulum
pelaksanaan
dalam
suatu
2013 sebagai pengganti kurikulum KTSP.
sekolah
bisa
Kemudian kebijakan ini sedikit direvisi oleh
masing-
pemerintahan yang baru (melalui Menteri
masing bagian yang ada di sekolah, apakah
Anis Baswedan), dengan memberhentikan
sinergi tersebut sudah mengarah pada tujuan
pelaksanaan kurikulum 2013 bagi sekolah
pendidikan. Sekolah juga bisa mengadakan
yang
suatu kegiatan atau penambahan fasilitas
semester, dan tetap melanjutkan pelaksanaan
sekolah.
pendidikan
Pimpinan
memperhatikan
di
sinergi
antara
baru
menjalankan
selama
satu
4 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
kurikulum 2013 bagi sekolah yang telah
menjadi suatu kesulitan bagi guru. Selain
menjalankan kurikulum tersebut selama tiga
memakan waktu dan tenaga yang sangat
semester.
banyak, guru jelas akan terhalang oleh
Seiring
kurikulum
dengan
pendidikan
diubahnya
Indonesia
dari
banyaknya jumlah siswa. Semua siswa harus
dinilai secara deskriptif baik pada aspek
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ke
kognitif,
Kurikulum
juga
Padahal penilaian adalah suatu komponen
mempengaruhi guru dalam melaksanakan
yang sangat penting dalam sebuah proses
tugas mereka. Ada beberapa hal yang
pembelajaran di dalam kelas. Penilaian
berubah, diantaranya dalam hal penilaian.
merupakan
Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu
mempengaruhi
prestasi
belajar
siswa.
pada Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013
Penilaian
sendiri
adalah
proses
tentang
Pendidikan.
pengumpulan informasi ataupun bukti-bukti
Tujuan dari standar penilaian tersebut yaitu
belajar yang dilakukan guru terhadap siswa
untuk menjamin perencanaan, pelaksanaan,
yang
dan pelaporan hasil penilaian. Hal ini
keputusan berupa penentuan grade/nilai,
berdampak pada tata cara penilaian yang
perbaikan hasil belajar siswa, dan perbaikan
tidak
bentuk
cara mengajar guru. Oleh karena itu, guru
kuantitatif, akan tetapi dilakukan dalam
harus benar-benar memahami bagaimana
bentuk deskriptif dan administratif. Tidak
prosedur dan teknik dalam melakukan
sedikit guru yang mengeluh mengenai
penilaian.
2013,
Standar
hanya
sistem
ternyata
Penilaian
dilakukan
penilaian
yang
dalam
salah
itu
digunakan
maupun
satu
untuk
psikomotor.
faktor
yang
pengambilan
pada
Pentingnya masalah penilaian pada
kurikulum 2013. Hal ini dibuktikan dengan
guru dalam proses pendidikan memunculkan
artikel-artikel terkini (terlampir di bagian
beberapa penelitian yang terkait dengan hal
lampiran) yang menyatakan bahwa guru-
ini, diantaranya adalah penelitian Fatmawati,
guru
dalam
Zainul Akhyar dan Mariatul Kiptiah pada
implementasi kurikulum 2013, khususnya
tahun 2012. Penelitian ini mengatakan
penilaian
itu,
bahwa guru sudah cukup mampu dalam
pernyataan guru yang telah diobservasi di
melakukan penilaian, namun masih tedapat
awal penelitian juga senada, yaitu guru
kekurangan
tersebut masih bingung dalam implementasi
penerapan penilaian.
penilaian kurikulum 2013. Tuntutan untuk
Ada
mengalami
kurikulum
terdapat
afektif,
kesulitan
2013.
Selain
dalam
pula
perencanaan
dan
penelitian
yang
menggambarkan secara deskriptif dan rinci
dilakakukan Camellia dan Umi Chotimah
mengenai
pada tahun 2012. Penelitian ini menyatakan
keseluruhan
penilaian
siswa
Dominggus Petra Nugrahedi, Sudiyanto, dan Nurhasan Hamidi. Kompetensi
Guru dalam Penilaian Pembelajaran Akuntansi Kurikulum 2013 di SMK
Negeri 3 Surakarta. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 1-11
5
bahwa kemampuan guru dalam membuat
penilaian. Ada beberapa poin yang menjadi
instrumen penilaian domain afektif pada
permasalahan,
mata pelajaran PKn di SMP Negeri se-
kurikulum 2013 tidak jelas dan benar-benar
Kabupaten Ogan Ilir cukup baik, jika dilihat
membingungkan,
dari
yang
penilaian; (2) guru belum begitu paham
dimiliki oleh guru adalah delapan puluh tiga
mengenai proses penilaian secara detail; (3)
koma tiga persen (83,3%). Oleh karena itu,
kesulitan
pelaksanaan penilaian domain afektif pada
kurikulum 13, karena banyak sekali format
mata pelajaran PKn di sekolah untuk
penilaian yang harus diisi, sehingga terpaksa
mengukur sikap, miniat, konsep diri, nilai,
guru melewatkan poin poin yang seharusnya
dan moral siswa harus terus dilaksanakan
dilakukan oleh seorang guru. Sebagai contoh
oleh guru.
adalah penilaian sikap yang dilakukan secara
persentasenya,
kemampuan
Selain itu, penelitian yang terkait
dengan
masalah
Bambang
ini
Suryadi,
adalah
tahun
penelitian
2014.
Hasil
diantaranya
adalah
khususnya
terhadap
di
format
(1)
aspek
penilaian
tidak prosedural/mengira-ngira saja. Hal ini
juga pastinya berdampak pada prosedur dan
mekanisme penilaian yang dilaksanakan
penelitian menunjukkan bahwa kesiapan
oleh
guru-guru madrasah di wilayah Jakarta
mengalami permasalahan dalam melakukan
Selatan yang menjadi responden penelitian
penilaian, dapat dipastikan bahwa ada
ini
minimnya
prosedur dan mekanisme penilaian yang
sosialisasi dan pelatihan tentang standar
tidak dijalankan ataupun tidak berjalan
penilaian untuk Kurikulum 2013. Oleh sebab
sebagaimana mestinya.
masih
kurang,
karena
itu diperlukan sosialisasi dan pelatihan yang
guru
tersebut.
Jika
guru
sudah
Menurut guru tersebut, salah satu
intensif untuk guru-guru madrasah di Jakarta
faktor
Selatan
kompetensi guru dalam melakukan penilaian
sebelum
Kurikulum
2013
diimplementasikan.
yang
menyebabkan
kurangnya
kurikulum 2013 adalah kurangnya pelatihan.
Untuk menambah data mengenai
Pelatihan yang didapat selama ini adalah
melakukan
pelatihan dalam bentuk workshop yang
penilaian, telah dilakukan pra observasi
hanya bersifat umum dan tidak mendetail.
(wawancara) terhadap guru-guru di SMK
Pelatihan seperti ini dirasa beliau belum
Negeri 3 Surakarta. Berdasarkan hasil pra
cukup untuk membuat guru lebih paham dan
observasi, terdapat kesamaan antara fakta
berkompeten dalam melakukan penilaian.
yang terjadi di sekolah ini dengan fenomena
Kondisi seperti ini harus segera diperbaiki
di atas. yaitu kesulitan dalam melakukan
dan harus ada upaya praktis dan efektif
kemampuan
guru
dalam
6 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
untuk menanganinya, karena jika tidak akan
purposive
sample.
menghambat proses pembelajaran. Seperti
menggunakan teknik wawancara, observasi,
yang telah dijelaskan di atas, bahwa
dan
hambatan tersebut akan berdampak pada
menggunakan
evaluasi dan keputusan yang diambil dari
metode), meningkatkan ketekunan, dan bahan
hasil penilaian tersebut..
referensi. Analisis data menggunakan skema
dokumentasi.
Pengumpulan
Uji
data
validitas
triangulasi
data
(sumber
dan
Permasalahan dalam penelitian ini
Interactive Model of Analysis menurut Milles
adalah bagaimana kompetensi guru dalam
dan Huberman. Prosedur penelitian terdiri atas
melakukan penilaian kurikulum 2013 pada
(1) persiapan peneiltian (2) pengumpulan data,
pembelajaran akuntansi di SMK Negeri 3
(3) analisis data awal, (4) analisis data akhir, (5)
Surakarta,
penarikan kesimpulan, (6) penulisan dan
serta
mempengaruhi
faktor-faktor
guru
dalam
yang
melakukan
penilaian. Tujuan yang hendak dicapai
penggandaan laporan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam penelitian ini adalah (1) mengetahui
bagaimana tingkat kompetensi guru dalam
melakukan penilaian kurikulum 2013 pada
pembelajaran akuntansi di SMK Negeri 3
Surakarta. (2) Mengetahui faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi kompetensi guru
saat
ini
dalam
kurikulum
2013
melakukan
pada
penilaian
pembelajaran
akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta.
METODOLOGI PENELITIAN
Hasil penelitian ini menunjukkan
kompetensi guru SMK Negeri 3 Surakarta
dalam melakukan penilaian pembelajaran
pada kurikulum 2013 cukup memadai. Guru
telah melakukan sebagian besar prosedur
dalam
standar
melaksanakan
penilaian,
diantaranya
pengembangan
pencapaian
kompetensi
kriteria
dasar,
memberitahukan kepada siswa mengenai
aspek yang dinilai, menetapkan bobot untuk
Penelitian ini menggunakan metode
tiap-tiap teknik penilaian dan menetapkan
kualitatif. Sumber data yang digunakan
rumus penentuain nilai akhir, menetapkan
dalam penelitian ini adalah wawancara
acuan kriteria (KKM) sebagai rujukan dalam
dengan informan, dokumen atau arsip, dan
pengambilan
dokumentasi. Informan dalam penelitian ini
pelaksanaan ulangan dan ujian bebas dari
adalah guru mata pelajaran akuntansi dan
kecurangan, memeriksa dan mengembalikan
siswa jurusan akuntansi. Dokumen atau arsip
hasil pekerjaan siswa dan memberikan
yang digunakan adalah RPP guru dan nilai
umpan
ulangan siswa (harian dan UAS). Teknik
makna/interpretasi
pengambilan
menyampaikan hasil belajar siswa dalam
sampel
menggunakan
balik,
keputusan,
memberi
dari
menjamin
skor
skor
disertai
tersebut,
Dominggus Petra Nugrahedi, Sudiyanto, dan Nurhasan Hamidi. Kompetensi
Guru dalam Penilaian Pembelajaran Akuntansi Kurikulum 2013 di SMK
Negeri 3 Surakarta. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 1-11
rapat
dewan
kenaikan
guru
kelas
untuk
dan
menentukan
kelulusan,
hingga
7
kurikulum 2013, tidak membuat kisi-kisi
penilaian, serta tidak medeskripsikan hasil
melaporkan hasil belajar siswa kepada wali
belajar
murid. Adapula prosedur penilaian yang
menggambarkan
tidak dilakukan oleh guru, antara lain tidak
dalam mengikuti pelajaran. Tentu saja
melaksanakan
dengan
masalah ini akan mempengaruhi kualitas
pedoman penilaian kurikulum 2013, tidak
pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
membuat kisi-kisi penilaian, serta tidak
Berdasarkan hasil penelitian, ada dua faktor
medeskripsikan hasil belajar siswa secara
yang mempengaruhi guru dalam melakukan
rinci, yang menggambarkan keadaan/kondisi
penilaian pembelajaran kurikulum 2013,
siswa dalam megikuti pelajaran.
yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
penilaian
sesuai
Hasil penelitian ini adalah logis.
Kompetensi
guru
dalam
siswa
secara
rinci,
yang
keadaan/kondisi
siswa
Faktor internal adalah faktor yang berasal
melakukan
dari dalam diri guru tersebut, sedangkan
penilaian tidak terlepas faktor-faktor yang
faktor eksternal adalah faktor yang berasal
mempengaruhi,
adalah
dari luar. Yang termasuk ke dalam faktor
pengalaman dan pendidikan guru, baik
internal adalah: a) guru masih terbiasa
sebelum menjabat sebagai seorang guru
dengan kurikulum yang lama (KTSP).
(preservice-training)
Sedangkan yang termasuk ke dalam faktor
diantaranya
maupun
selama
menjabat sebagai guru (inservice-training).
eksternal
Guru-guru di SMK Negeri 3 Surakarta telah
workshop/pelatihan/seminar
memiliki kualifikasi pendidikan yang sesuai
oleh para guru, dan b) adanya supervisi yang
dengan
dilakukan baik dari pihak pengawas maupun
undang-undang,
yaitu
minimal
Strata-1. Faktor inilah yang mempengaruhi
adalah
adalah
a)
yang
diikuti
pihak sekolah.
kemampuan guru dalam melakukan sebagian
Hasil dari penelitian ini mendukung
besar proses penilaian yang sesuai dengan
penelitian Fatmawati, Zainul Akhyar dan
standar dan prosedur penilaian kurikulum
Mariatul Kiptiah (2012), yang menyatakan
2013. Akan tetapi, di dalam proses penilaian
bahwa pelaksanaan penilaian yang dilakukan
ini
guru sudah cukup baik, akan tetapi masih
terdapat
langkah-langkah/tahap-tahap
yang belum dilakukan oleh para guru, atau
terdapat
sudah dilakukan namun tidak sesuai dengan
perencanaan
standar
Langkah-langkah
kurangnya perhatian guru dalam membuat
tersebut antara lain guru tidak melaksanakan
RPP. Selain itu, penelitian ini juga senada
penilaian sesuai dengan pedoman penilaian
dengan penelitian Ahmad Jafar (2013).
yang berlaku.
kekurangan
dalam
penilaian,
melakukan
serta
masih
8 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
Penelitian ini juga menyatakan guru-guru
dan pelaporan penilaian. Sebagian dari
sudah
guru akuntansi yang tidak sepenuhnya
melaksanakan
penilaian
dengan
sebagaiman mestinya. Namun, para guru
menjalankan
masih belum memahami mengenai proses
sesuai dengan standar penilaian yang
yang harus dilalui dalam merencanakan
berlaku. Namun hal itu beralasan,
penilaian, seperti guru-guru tidak membuat
karena banyaknya kegiatan guru dalam
kisi-kisi,
dan
melaksanakan pembelajaran ditambah
reliabilitas tes, dan tidak membuat profil
kegiatan-kegiatan nonakademik lainnya,
tentang kemajuan peserta didik. Hasil
sehingga
penelitian ini juga relatif sama dengan
mengerjakan.
penelitian Bambang Suryadi (2014), yang
kemampuan guru sudah memadai. Hal
menyatakan
guru-guru
ini ditunjukkan oleh semua guru yang
madrasah di wilayah Jakarta Selatan yang
sudah melaksanakan proses pelaksanaan
menjadi responden penelitian ini masih
penilaian. Pada tahap pengolahan dan
kurang karena minimnya sosialisasi dan
pelaporan, kemampuan guru cukup
pelatihan tentang standar penilaian untuk
memadai. Hal ini ditunjukkan dari
Kurikulum 2013. Oleh sebab itu diperlukan
hampir
sosialisasi dan pelatihan yang intensif untuk
melaksanakan proses ini dengan baik
guru-guru madrasah di Jakarta Selatan
dan sesuai dengan standar yang berlaku.
sebelum atau selama Kurikulum 2013
Namun yang menjadi catatan adalah
diimplementasikan.
penilaian
tidak
menguji
bahwa
validitas
kesiapan
dilakukan
perencanaan
tidak
ada
Dalam
semua
guru
waktu
untuk
pelaksanaan,
yang
deskriptif
sesuai
penilaian
telah
seharusnya
dengan
keadaan
KESIMPULAN
peserta didik yang sebenarnya. Inilah
Berdasarkan
pembahasan
yang
analisis
dilakukan
data
dari
di
bab
yang harus diperhatikan oleh para guru.
Guru tidak hanya sekadar melakukan
sebelumnya, maka penelitian ini dapat
penilaian, melainkan tetap menjaga
disimpulkan sebagai berikut:
1.
kualitas
Kompetensi Guru dalam melakukan
dilaksanakan
pelajaran akuntansi di SMK Negeri 3
kemampuan
guru
daam membuat perencanaan penilaian,
pelaksanaan penilaian, serta pengolahan
penilian
dengan
kualitas
yang
bermutu, maka hasilnya pun akan
Surakarta cukup memadai. Hal ini
oleh
pelaksanaan
tersebut. Jika proses penilaian sudah
penilaian kurikulum 2013 pada mata
ditunjukkan
dari
bermutu.
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi guru
dalam melakukan penilaian kurikulum
2013 lebih mengarah pada kemampuan
Dominggus Petra Nugrahedi, Sudiyanto, dan Nurhasan Hamidi. Kompetensi
Guru dalam Penilaian Pembelajaran Akuntansi Kurikulum 2013 di SMK
Negeri 3 Surakarta. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 1-11
Knowledge, and Practices: An
Exploratory Study of Muscat
Teachersin the Sultanate of Oman.
Journal of Education and Learning.
Vol. 1, No. 2. ISSN 1927-5250.
Halaman 217-232Tersedia (diakses
1 Maret 2015)
beradaptasi guru yang kurang dalam
mengimplementasikan sistem penilaian
kurikulum 2013. Ini terlihat dari belum
terbiasanya guru-guru dalam melakukan
penilaian yang berbentuk deskriptif, dan
masih terbiasa dengan sistem yang
berlaku
di
kurikulum
sebelumnya.
Selain itu kemampuan guru dalam
Amka Abdul Aziz. 2012 .Guru Profesional
Berkarakter. Klaten : Penerbit
Cempaka Putih.
Anitah,
Sri.
2009.
Teknologi
Pembelajaran.Surakarta : Yuma
Pustaka.
Camelia
dan Chotimah, Umi. 2012.
Kemampuan
Guru
Membuat
Instrumen
Penilaian
Domain
Afektif pada Mata Pelajaran PKn di
SMP Negeri Se-Kabupaten Ogan
Ilir. Jurnal Forum Sosial, Vol.5,
No.02. Halaman 114-122. Tersedia
http://eprints.unsri.ac.id/1417/1/Ke
mampuan_Guru_dlm_memuat_inst
rumen_Penilaian_Afektif.pdf
(diakses 1 Maret 2015)
melakukan penilaian saat ini lebih
dipengaruhi
oleh
workshop/pelatihan/seminar
yang
dilakukan di sekolah. Dengan adanya
kegiatan tersebut, pengetahuan guru
dalam melakukan penilaian menjadi
bertambah sehingga adanya masukan
informasi
untuk
meningkatkan
kemampuan guru dalam melakukan
penilaian.
BIODATA
Dominggus Petra Nugrahedi lahir
di
Curup,
19
Desember
1992.
Menyelesaikan studi sekolah dasar di SD
Kristen Pelita Kasih Curup, dilanjutkan ke
jenjang Sekolah Menengah Pertama di SMP
Negeri 1 Curup, kemudian dilanjutkan di
SMA Negeri 1 Curup. Saat ini telah
menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas
Sebelas Maret Surakarta, Program Studi
Pendidikan Akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
Alkharusi,
dkk.
2012.
Educational
Assessment Attitudes, Competence,
9
Charles E Johnson, et all. 1974. Psychology
and Teaching. Bombay: D.B.
Taraporevala Sons & Co. Private
Limited.
Daniel Lenox Barlow. 1985. Educational
Psychology:
The
TeachingLearning Process, Chicago: The
Moody Bible Institute.
Djamarah, Syaiful Bahri. Zain, Aswan.
1996. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dokumen Kurikulum 2013, Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik Indonesia.
Kunandar. 2013. Penilaian Autentik
(Penilaian Hasil Belajar Peserta
Didik Berdasarkan Kuriklum 2013).
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
10 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
E. Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan
Sertifikasi Guru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
qz-guru-sulit-lakukan-penilaianotentik(diakses pada Kamis, 2 Juli
2015)
Putro Widoyoko. 2009. Evaluasi
Program Pembelajaran : Panduan
Praktis Bagi Pendidik dan Calon
Pendidik, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Permendikbud
Nomor 66 Tahun 2013
tentang
Standar
Penilaian
Penididkan.
Eko
Fatmawati. Akhyar, Zainul. Kiptiah,
Mariatul. 2012. Kemampuan Guru
Melakukan
Penilaian
dalam
Pembelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) di SMA
84
Negeri 1 Banjarmasin. Vol. 2, No.4,
ISSN:
2303-2979.
Tersedia
http://download.portalgaruda.org/ar
ticle.php?article=96031&val=5072
(diakses 3 Maret 2015)
Puspitarini, M. (2013, 4 Desember). Guru
Keluhkan Sulitnya Implementasi
Kurikulum 2013. Okezone. Kamis,
2
Juli
2015,
dari
http://news.okezone.com/read/2014
/11/15/65/1065890/guru-keluhkansulitnya-implementasi-kurikulum2013 (di akses pada Kamis, 2 Juli
2015)
Roestiyah. 1989. Masalah-masalah Ilmu
Keguruan, Jakarta: Bina Aksara.
Hanafiah, Nanang dan Suhana, Cucu. 2009.
Konsep Strategi Pembelajaran.
Bandung: PT Refika Aditama.
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran
Berbasis
Komputer
Mengembangkan Profesionalisme
Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta
Jafar, Ahmad. 2013. Kompetensi Guru
Bahasa Arab dalam Pelaksanaan
Evaluasi Pembelajaran Di MTs
Negeri Prambanan Klaten.
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Kamus besar bahasa Indonesia.
Liputan6. (2013, 6 Januari). Guru Keluhkan
Sulitnya Terapkan Kurikulum 2013,
M Nuh Optimis. Diperoleh 2 Juli
2015,
dari
http://news.liputan6.com/read/2081
171/guru-keluhkan-sulitnyaterapkan-kurikulum-2013-m-nuhoptimistis
Marzuki.
2002.
Metodologi
Yogyakarta: BPFE – UII.
Riset.
Moh. Uzer Usman. 2005. Menjadi Guru
Profesional, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Novia, D.R.M. (2013, 16 Februari) Guru
Sulit Lakukan Penilaian Otentik.
Republika. Diperoleh 2 Juli 2015.
http://www.republika.co.id/berita/p
endidikan/eduaction/14/07/22/n92v
Shoimin, A. 2014. Guru Berkarakter untuk
Implementasi Pendidikan Karakter.
Yogyakarta :Penerbit Gava Media.
Sudaryono. 2012. Dasar-dasar Evaluasi
pembelajaran. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sudjana.
2005. Strategi Pembelajaran.
Bandung : Falah production.
Sugiyono.
2012.Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Bandung : ALFABETA.
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin.
2009.
Evaluasi
Program
Pendidikan : Pedoman Teoritis
Praktis Bagi Mahasiswa dan
Praktisi Pendidikan, cetakan ketiga,
Jakarta : Bumi Aksara.
Suryadi, Bambang. 2014. Kesiapan Guruguru
Madrasah
dalam
Dominggus Petra Nugrahedi, Sudiyanto, dan Nurhasan Hamidi. Kompetensi
Guru dalam Penilaian Pembelajaran Akuntansi Kurikulum 2013 di SMK
Negeri 3 Surakarta. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 1-11
Mengimplementasikan
Standar
Penilaian
Pendidikan
untuk
Kurikulum 2013 Di Jakarta Selatan.
Jakarta.
Sutratinah
Tirtonegoro.
1989.
Anak
Supernormal
dan
Program
Pendidikannya. Jakarta : Bumi
Aksara.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, Op.Cit.
Tohirin,
2006, Psikologi Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Trianto.
2009. Mendesain
Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Jakarta: Kencana.
Utami Munandar. 1992. Mengembangkan
Bakat dan Kreatifitas Anak
Sekolah, Jakarta: Grasindo.
Yusup,
Haryono. 2011. Dasar-dasar
Akuntansi Jilid 1. Yogyakarta:
Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi YKPN.
11
12 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)