Peralatan Penelitian – Pusat Penelitian Laut Dalam – LIPI PR-35- ANALISA O2

PUSAT PENELITIAN LAUT
DALAM
PROSEDUR
ANALISA OKSIGEN (O2)

ID

:

P2LD-PR-BSP-35

Rev
Tgl.
Berlaku
Halaman

:

00

:


2 Agustus 2016

:

1 dari

4

1. Ruang Lingkup
Melakukan kegiatan penyimpanan, pemeliharaan, pengaturan pemakaian sarana penelitian, serta
pengembangan desain, perbaikan, perawatan, analisis dan pembuatan alat khususnya alat
penelitian yang berada di Laboratorium.
2. Tujuan
Mempertahankan/meningkatkan fungsi dari masing-masing peralatan penelitian yang dipelihara,
dirawat dan diperbaiki sehingga dapat memperpanjang usia pakai dari peralatan tersebut.
Mengatur dan mengelola peralatan dan bahan penelitian secara baik, mudah untuk diakses oleh
USER/peneliti dalam lingkungan Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI maupun dari luar instansi
yang terkait dalam bidang kelautan.
3. Prinsip dasar

Laboratorium merupakan “pengendali peralatan penelitian”; artinya semua alat penelitian yang
telah terdaftar dalam buku inventaris, maupun Data Base yang ditempatkan dalam ruangan
tertentu (satu tempat dan telah lengkap dengan segala informasi) adalah tanggung jawab dari
penanggung jawab Laboratorium. Peralatan yang belum didaftarkan/dibukukan dan/ataupun
peralatan yang belum jelas statusnya atau peralatan yang masih dalam proses, belum dapat
disebut sebagai asset/peralatan penelitian Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI, dan tidak dapat
ditempatkan/dimasukan dalam tanggung jawab dari penanggung jawab Laboratorium.
4. Definisi
a. Penyimpanan:
Semua asset penelitian/peralatan penelitian yang berada di laboratorium, baik yang sifatnya
statis maupun dinamis ditata/disimpan sesuai dengan fungsi dan kondisinya dalam bentuk
digital maupun fisik oleh Laboratorium tersebut.
b. Pemeliharaan/perawatan:
Semua peralatan penelitian yang berada di Laboratorium, baik yang sifatnya statis maupun
dinamis dipelihara/dirawat dalam bentuk digital maupun fisik oleh pegawai yang menempati
Laboratorium.
c. Pengaturan pemakaian:
Semua peralatan penelitian yang berada di Laboratorium, baik yang sifatnya statis maupun
dinamis diatur pemakaiannya sesuai dengan fungsi dan kondisinya dalam bentuk digital
maupun fisik oleh penanggung jawab Laboratorium.

d. Perbaikan:
Semua peralatan penelitian yang berada di Laboratorium, baik yang sifatnya statis maupun
dinamis berusaha diperbaiki sampai menjadi baik dalam bentuk digital maupun fisik oleh
penanggung jawab Laboratorium.
e. Pengembangan desain:
Berusaha mengembangkan desain peralatan baik yang sifatnya statis maupun dinamis guna
menunjang penelitian kelautan khususnya di Laboratorium.

Dibuat oleh :

Diperiksa oleh :

Disetujui oleh :

Terkendali

Tidak Terkendali

PUSAT PENELITIAN LAUT
DALAM

PROSEDUR
ANALISA OKSIGEN (O2)

ID

:

P2LD-PR-BSP-35

Rev
Tgl.
Berlaku
Halaman

:

00

:


2 Agustus 2016

:

2 dari

4

f. Pembuatan
Berusaha membuat/mewujudkan peralatan baik yang sifatnya statis maupun dinamis guna
menunjang penelitian kelautan khususnya di Laboratorium.
5. Penanggungjawab
 Ketua Kelompok Penelitian
 Kepala Sub Bidang Sarana Teknis
 Kepala Sub Bidang Peralatan Penelitian
6. Pelaksana
 Penanggung jawab Laboratorium
 Peneliti dan Teknisi
 Penanggung jawab instrumen
7. Waktu

Segera ditindaklanjuti sesuai dengan tugas dan fungsinya
8. Tempat
Pusat Peneltiian Laut Dalam LIPI
9. Prosedur analisa Oksigen (Strickland and Parson, 1972)
9.1 Alat
 Botol reagen 500 ml
 Nansen/Vandorm
 Pipet
 Buret
 Peralatan gelas
 Mangnetic stires
 Botol BOD
 Botol semprot
9.2 Persiapan pereaksi

9.2.1
Timbang MnCl2 sebanyak 40 grm
 Masukan kedalam gelas ukur 200 ml berskala
 Kemudian encerkan dengan aquades sampai volume larutan menjadi 100 ml
 Aduk menggunakan stirer hingga kristal melarut semua

 Selanjutnya dimasukan dalam botol regen/pereaksi tertutup dan disimpan dalam
refrigerator

9.2.2
Pembuatan Larutan NaOH-KJ
 Timbang 36 grm NaOH kedalam gelas ukur dan larutkan dengan 25 ml aquades
 Timbang 15 grm KJ kedalam gelas ukur dan larutkan dengan 25 ml aquades
 Kemudian gabungkan ke dua larutan dan encerkan dengan aquades sampai volume
larutan menjadi 100 ml
 Aduk menggunakan stirer hingga larutan melarut semua
Dibuat oleh :

Diperiksa oleh :

Disetujui oleh :

Terkendali

Tidak Terkendali


PUSAT PENELITIAN LAUT
DALAM
PROSEDUR
ANALISA OKSIGEN (O2)

ID

:

P2LD-PR-BSP-35

Rev
Tgl.
Berlaku
Halaman

:

00


:

2 Agustus 2016

:

3 dari

4

 Selanjutnya dimasukan dalam botol regen/pereaksi tertutup dan disimpan dalam
refrigerator

9.2.3
Pembuatan Larutan KJ 15 %
 Timbang 15 grm KJ kedalam gelas ukur dan larutkan dengan 25 ml aquades
 Kemudian encerkan dengan aquades sampai volume larutan menjadi 100 ml
 Aduk menggunakan stirer hingga kristal melarut semua
 Selanjutnya dimasukan dalam botol regen/pereaksi tertutup dan disimpan dalam
refrigerator


9.2.4
Pembuatan Larutan Kanji
 Timbang 1 grm kanji kedalam gelas ukur dan larutkan dengan 25 ml aquades




9.2.5







mendidih
Kemudian encerkan dengan aquades mendidih sampai volume larutan menjadi 100
ml
Aduk menggunakan stirer hingga kristal melarut semua

Biarkan hingga larutan menjadi dingin dan tambahkan 2-3 tetes chloroform sebagai
pengawet
Selanjutnya dimasukan dalam botol regen/pereaksi tertutup dan disimpan dalam
refrigerator
Pembuatan larutan kalium dichormat (K2Cr2O7) 0,1 N
Timbang 0,4904 grm K2Cr2O7 dan keringkan pada suhu 130ºC ± ½ jam
Dinginkan dalam desikator
Kemudian larutkan kedalam 50 ml larutan aquades
Aduk menggunakan stirer hingga kristal melarut semua
Kemudian encerkan sampai volume larutan menjadi 100 ml
Selanjutnya dimasukan dalam botol regen/pereaksi tertutup dan disimpan dalam
refrigerator

9.2.5
Pembuatan Larutan Na2S2O3 0,01 N
 Timbang 2,4821 grm Na2S2O3
 Kemudian larutkan kedalam 500 ml aquades yang telah di didihkan
 Kemudian encerkan sampai volume larutan menjadi 1 liter dengan sisa aquades yang
telah di didihkan
 Aduk menggunkan stirer hingga kristal melarut
 Bairkan hingga larutan dingin dan tambahkan 4-5 tetes chloroform sebagai pengawet
 Selanjutnya dimasukan dalam botol regen/pereaksi tertutup

9.2.6
Penentuan normalitas Na2S2O3
 Pipet 1 ml larutan K2Cr2O7 kedalam gelas ukur
 Kemudian encerkan dengan larutan aquades hingga tanda batas 10 ml
Dibuat oleh :

Diperiksa oleh :

Disetujui oleh :

Terkendali

Tidak Terkendali

PUSAT PENELITIAN LAUT
DALAM
PROSEDUR
ANALISA OKSIGEN (O2)

ID

:

P2LD-PR-BSP-35

Rev
Tgl.
Berlaku
Halaman

:

00

:

2 Agustus 2016

:

4 dari

4

 Tambahkan 5 ml KJ5% kedalam larutan K2Cr2O7
 Tambahkan larutan HCL pekat 2 ml kedalam larutan K2Cr2O7
 Titrasi larutan campuran dengan larutan Na2S2O3 hingga larutan berubah warna
dari kuning pekat ke warna kuning muda.
 Tambahkan 5 tetes kanji dan titrasi hingga larutan berubah dari warna biru
menjadi bening
 Catat volume titran yang digunakan
 Selanjutnya diperoleh nilai normalitas Na2S2O3
Perhitungan : 0,1/rata-rata volume titran

9.2.7 Analisa Sampel








Dibuat oleh :

Ambil sebanyak 100 ml larutan sampel
Tambahkan 2 ml larutan amonium chlorida encer
Masukan 20 ml larutan sampel kedalam kolom reduksi yang berisi kikiran cadmium
untuk pembilasan
Masukan sisa larutan sampel lagi kedalam kolom reduksi dan diambil larutan sampel
sebanyak 50 ml
Tambahkan 1 ml pereaksi sulfanilamide dan 1 ml pereaksi N-nepthil pada masingmasing sampel
Diamkan ± 10 menit, kemudian diukur absorbansinya dengan spektrovotometer pada
λ 543 nm
Konsentrasi nitrat dihitung dari kurva standar berdasarkan absorbansi yang terbaca
Perhitungan : y = ax+b sehingga x = (y-b)/a
Dimana : y = absorbansi
a = x.variable
x = consentrasi
b = intercept

Diperiksa oleh :

Disetujui oleh :

Terkendali

Tidak Terkendali