KARAKTERISTIK SPEKTRUM BUNYI SETIAP WILAH KAGUNGAN DALEM GONGSO KANJENG KYAI GUNTUR SARI.
KARAKTERISTIK SPEKTRUM BUNYI SETIAP WILAH
KAGUNGAN DALEM GONGSO KANJENG KYAI GUNTUR SARI’
Ratih Dwi Kurnia
Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji spektrum setiap wilah pada instrumen gamelan
jawa Kraton Yogyakarta Kagungan Dalem Gongso Kanjeng Kyai Guntur Sari.
Tujuan penelitian ini adalah mengimplementasikan algoritma FFT radiks 16 ke
dalam software Matlab R2010a untuk menyelidiki karakteristik spektrum setiap
wilah. Dengan menggunakan software yang sama dapat ditentukan evolusi
spektrum setiap wilah untuk melihat pola warna suara yang muncul.
Data yang diperoleh merupakan data sekunder. Pengambilan data
dilakukan di Kraton Yogyakarta oleh Agus Eko Prasetiyo, Siwi Setyabudi, Heru
Kuswanto, Agus Purwanto, dan Sumarna. Perekaman suara menggunakan
mikrofon yang didekatkan pada setiap instrumen. Mikrofon dihubungkan ke
laptop yang sudah dilengkapi dengan perangkat lunak pengolah bunyi. Hasil
rekaman diolah dengan menggunakan Matlab R2010a untuk mendapatkan grafik
amplitudo sebagai fungsi frekuensi. Selanjutnya diteliti evolusi amplitudo
terhadap waktu pada setiap frekuensi yang muncul.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa spektrum bunyi dari satu pangkon
gamelan jawa, ternyata tidak semua instrumen gamelan memiliki komponen
frekuensi harmonik. Komponen frekuensi harmonik teramati pada instrumen
gender barung (1b, 1c, 5b, 6b, dan 7b) dan saron demung (5, 6, dan 7) yang
keduanya merupakan instrumen wilah. Selain itu, komponen frekuensi harmonik
teramati pula pada spektrum instrumen pencu yang hanya terlihat pada gong
ageng 1 dan 2. Hasil analisis evolusi amplitudo menunjukkan bahwa hampir
seluruh frekuensi terendah pada setiap instrumen mengalami peluruhan amplitudo
secara eksponensial. Dari keseluruhan evolusi amplitudo, gong ageng merupakan
instrumen yang memiliki keunikan tersendiri yaitu terjadinya “ombak” pada
evolusi amplitudonya.
Kata kunci : frekuensi, amplitudo, evolusi amplitudo
vi
KAGUNGAN DALEM GONGSO KANJENG KYAI GUNTUR SARI’
Ratih Dwi Kurnia
Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji spektrum setiap wilah pada instrumen gamelan
jawa Kraton Yogyakarta Kagungan Dalem Gongso Kanjeng Kyai Guntur Sari.
Tujuan penelitian ini adalah mengimplementasikan algoritma FFT radiks 16 ke
dalam software Matlab R2010a untuk menyelidiki karakteristik spektrum setiap
wilah. Dengan menggunakan software yang sama dapat ditentukan evolusi
spektrum setiap wilah untuk melihat pola warna suara yang muncul.
Data yang diperoleh merupakan data sekunder. Pengambilan data
dilakukan di Kraton Yogyakarta oleh Agus Eko Prasetiyo, Siwi Setyabudi, Heru
Kuswanto, Agus Purwanto, dan Sumarna. Perekaman suara menggunakan
mikrofon yang didekatkan pada setiap instrumen. Mikrofon dihubungkan ke
laptop yang sudah dilengkapi dengan perangkat lunak pengolah bunyi. Hasil
rekaman diolah dengan menggunakan Matlab R2010a untuk mendapatkan grafik
amplitudo sebagai fungsi frekuensi. Selanjutnya diteliti evolusi amplitudo
terhadap waktu pada setiap frekuensi yang muncul.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa spektrum bunyi dari satu pangkon
gamelan jawa, ternyata tidak semua instrumen gamelan memiliki komponen
frekuensi harmonik. Komponen frekuensi harmonik teramati pada instrumen
gender barung (1b, 1c, 5b, 6b, dan 7b) dan saron demung (5, 6, dan 7) yang
keduanya merupakan instrumen wilah. Selain itu, komponen frekuensi harmonik
teramati pula pada spektrum instrumen pencu yang hanya terlihat pada gong
ageng 1 dan 2. Hasil analisis evolusi amplitudo menunjukkan bahwa hampir
seluruh frekuensi terendah pada setiap instrumen mengalami peluruhan amplitudo
secara eksponensial. Dari keseluruhan evolusi amplitudo, gong ageng merupakan
instrumen yang memiliki keunikan tersendiri yaitu terjadinya “ombak” pada
evolusi amplitudonya.
Kata kunci : frekuensi, amplitudo, evolusi amplitudo
vi