PENGARUH SABANG HERITAGE SOCIETY TERHADAP EKSISTENSI SITUS BUDAYA DI KOTA SABANG, 2008-2017 Kamelia Hannani1 , Mawardi

JURNAL ILMIAH MAHASISWA (JIM) JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

  UNIVERSITAS SYIAH KUALA Volume 3, Nomor 1, Januari 2018, hlm. 75 - 82.

PENGARUH SABANG HERITAGE SOCIETY TERHADAP EKSISTENSI SITUS BUDAYA DI KOTA SABANG, 2008-2017

  1

  2

  3 Kamelia Hannani , Mawardi , Zainal Abidin

  Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

  Email: Kameliahananykz@gmail.com mawardiumar@gmail.com Zainalabidin195524@unsiyah.ac.id

  ABSTRACT The research entitled "The Influence of Sabang Heritage Society to the Existence of Cultural Site in Sabang City, 2008-2017", aims to (1) explain the background of Sabang Heritage Society, (2) explain what activities conducted by Sabang Heritage Society since 2008 (3) analyzed the influence of Sabang Heritage Society towards the existence of cultural sites in Sabang City, 2008-2017 and (4) explained the support of the government and community of Sabang City towards Sabang Heritage Society, 2008-2017. This research uses qualitative approach and historical method, which has the step of theme selection, heuristic, verification, interpretation and historiography. Technique of collecting data is done by interview, documentation, observation and literature study. Based on the results of the research, it is known that (1) Sabang Heritage Society was established in 2007 and was notarized in 2008 based on the awareness of the intellectuals, it will be important to preserve the historical heritage that has been abandoned and has not been maximized by the empowerment and the need for excavation of cultural heritage sites in Sabang City, (2) Since 2008-2017 the Sabang Heritage Society has held various activities such as: Dutch Colonial asset investment, Sabang City history training and seminar, documentation video creation cooperation, construction of Sabang airline complex 1909, construction of object / location inscription historic, held Sabang Expo and Sabang Regatta Expo, making video documentation "Acrhipelogo program, Metro TV", making video documentation Metro File Program, Metro TV, construction of Kherkof European grave gates, excavation bunker Japan hill overpass, Revitalization of Anoi Castle, Sabang Regatta Expo, ( 3) Government and community support in the form of funding, facilities, facilities and infrastructure and welfare to Sabang Heritage Society employees. In addition to government support the existence of the Sabang Heritage Society also received support from the community by engaging in various activities undertaken by the Sabang Heritage Society.

  Keywords: Influence, Sabang Heritage Society, Existence of Cultural Site, Sabang City.

  1 2 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah. 3 Dosen Pembimbing I.

  Dosen Pembimbing II.

JURNAL ILMIAH MAHASISWA (JIM) JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

  UNIVERSITAS SYIAH KUALA Volume 3, Nomor 1, Januari 2018, hlm. 75 - 82.

  ABSTRAK

  Penelitian yang berjudul “Pengaruh Sabang Heritage Society Terhadap Eksistensi Situs Budaya di Kota Sabang, 2008-2017”, bertujuan untuk (1) menjelaskan latar belakang dibentuknya Sabang

  Heritage Society, (2) menjelaskan apa saja kegiatan yang dilakukan oleh Sabang Heritage

  Societysejak tahun 2008-2017, (3) menganalisis pengaruh Sabang Heritage Society terhadap eksistensi situs budaya di Kota Sabang, 2008-2017 dan (4) menjelaskan dukungan pemerintah dan masyarakat Kota Sabang terhadap Sabang Heritage Society, 2008-2017.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode sejarah, yang memiliki langkah pemilihan tema, heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, observasi dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa (1) SabangHeritage Society berdiri tahun 2007 dan dinotariskan tahun 2008 yangdilatarbelakangi oleh kesadaran para cendikiawan akan pentingkanya melestarikan warisan sejarah yang telah banyak terbengkalai dan belum maksimal dilakukan pemberdayaan serta perlu diadakannya penggalian terhadap situs-situs cagar budaya yang terdapat di Kota Sabang, (2) Sejak 2008-2017 Sabang Heritage Society telah mengadakan berbagai kegiatan seperti: investasi aset Kolonial Belanda, pelatihan dan seminar sejarah Kota Sabang, kerja sama pembuatan video dokumentasi, pembangunan gerbang komplek Sabang Maskapai 1909, pembangunan prasasti objek/lokasi bersejarah, mengadakan Sabang Expo dan Sabang Regatta Expo, pembuatan video dokumentasi “program Acrhipelogo, Metro TV”, pembuatan video dokumentasi Program Metro File, Metro TV, pembangunan gerbang Kherkof makam Eropa, penggalian bunker Jepang bukit layang, Revalisasi Benteng Anoi, kegiatan Sabang Regatta Expo, (3) Dukungan pemerintah dan masyarakat berupa pendanaan, fasilitas, sarana dan prasarana dan pemberian kesejahteraan kepada karyawan Sabang Heritage Society. Selain dukungan pemerintah keberadaan Sabang

  Heritage Society juga mendapat dukungan dari masyarakat dengan mengikutsertakan dalam berbagai aktifitas yang dilakukan oleh Sabang Heritage Society.

  Kata Kunci: Pengaruh, Sabang Heritage Society,Eksistensi Situs Budaya, Kota Sabang PENDAHULUAN

  Keberadaan berbagai situs budaya dan sejarah ini pemerintah dan masyarakat Kota Keberadaan bangsa penjajah di Sabang Sabang berupaya untuk melestarikannya. ini tentu meninggalkan banyak jejak sejarah Lembaga pemerintah yang bertanggung yang patut kita lestarikan sebagai suatu jawab dalam hal ini ialah Dinas Kebudayaan identitas kebangsaan yang hebat. Observasi dan Pariwisata. Lembaga ini bertugas untuk yang penulis lakukan di lapangan ditemukan membangun dan mengembangkan banyak peninggalan berupa situs sejarah kebudayaan dan kepariwisataan yang baik peninggalan masa kolonial Belanda merupakan bagian dari pembangunan maupun masa pendudukan Jepang. daerah dan pembangunan karakter Peninggalan sejarah itu berupa benteng- masyarakat (character building) menuju benteng pertahanan, bunker, gedung hotel, masyarakat yang mandiri, maju, adil, bangunan rumah, pemakaman, terowongan makmur dan beradab. Pembangunan dan lain-lain, yang semuanya ini tersebar di kebudayaan dan kepariwisataan juga beberapa daerah di Kota Sabang seperti merupakan rangkaian upaya pembangunan Ujung Kareung, Aneuk Laot, Bukit Sabang yang berkesinambungan yang meliputi dan sepanjang Pantai Kasih (Observasi, 10 seluruh aspek kehidupan masyarakat, seperti Juni 2017). aspek agama, ekonomi, pendidikan, sosial

JURNAL ILMIAH MAHASISWA (JIM) JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

  UNIVERSITAS SYIAH KUALA Volume 3, Nomor 1, Januari 2018, hlm. 75 - 82.

  dan budaya ( www.disbudpar.acehprov.go.id , diakses, 18 Juli 2017).

  Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut terutama dalam menjaga kelestarian situs sejarah pihak pemerintah melakukan kerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat, salah satu usaha itu terlihat dengan memberikan kewenangan kepada salah satu lembaga bernama

  Sabang, 2008-2017 ?; dan (4) Bagaimana dukungan pemerintah dan masyarakat Kota Sabang terhadap SabangHeritage Society, 2008-2017 ?.

KAJIAN PUSTAKA

  sama dengan masyarakat dan pemerintah setempat (www. http://aceh. tribun-news . Com, diakses: 12 Juni 2017).

  Melihat perkembangan Sabang Heritage

  Society sekarang ini, ternyata juga masih

  memiliki faktor-faktor yang menghambat kegiatannya. Setelah penulis mewawancarai Sekretaris dari Sabang Heritage Society “Trisani Murnilawati” salah satu faktornya adalah pendanaan. Menurutnya faktor ini merupakan faktor utama yang menjadi penghambat Sabang Heritage Society dalam menjalankan kegiatan sosialnya. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik ingin melakukan suatu penelitian sejarah dengan mengangkat tema “Pengaruh

  Heritage Society banyak melakukan kerja

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; (1) Apa yang melatarbelakangi dibentuknya Sabang Heritage Society ?; (2) Apa saja kegiatan yang dilakukan oleh

  Sabang Heritage Society yang berkaitan

  dengan eksistensi situs budaya di Kota Sabang sejak tahun 2008-2017 ?; (3) Bagaimana pengaruh SabangHeritage Society terhadap eksistensi situs budaya di Kota

  masyarakat tempat bernaung para pemerhati warisan sejarah Kota Sabang yang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan sisa-sisa peninggalan sejarah yang ada di Kota Sabang. SHS terbentuk pada 13 Maret 2008, hingga saat ini telah melakukan berbagai hal dalam melindungi peninggalan bersejarah yang ada di Kota Sabang. Dalam rangka menjalankan visi dan misinya Sabang

  Karya yang ditulis oleh Oga Umar Dani salah satu Sarjana Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah berjudul “Peranan Balai Pelestarian

  Cagar Budaya (BPCB) Aceh dalam Pelestarian Situs-situs Bersejarah di Kota Banda Aceh 1990-2015”. Dari hasil karya nya ini

  disimpulkan bahwa: Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menarik beberapa kesimpulan terhadap peran BPCB Aceh dalam pelestarian situs-situs di Kota Banda Aceh, yaitu: (1) peran dan kebijakan BPCB Aceh dalam melestarikan situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh mengalami pasang surut tergantung masa kepemimpinan. Pada umumnya pelestarian situs-situs bersejarah yang dilakukan BPCB Aceh kurun waktu 1990 hingga 2015 hanya terpusat pada 10 situs bersejarah yang telah bertatus cagar budaya di Kota Banda Aceh. Situs-situs tersebut telah di lestarikan secara maksimal oleh BPCB Aceh dengan menempatkan juru pelihara di setiap situs tersebut. Namun, selain situs yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya tersebut masih banyak situs-situs bersejarah lainnya yang terbengkalai dan tidak terurus di Kota Banda Aceh, (2) perkembangan pelestarian situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh terus mengalami peningkatan. Sebelumnya BPCB Aceh kekurangan tenaga ahli dan peralatan pelestarian yang terbatas, sementara saat ini BPCB Aceh sudah memiliki beberapa tenaga ahli dan peralatan pelestarian walaupun juga belum memenuhi kebutuhan BPCB Aceh. Sejak awal berdirinya BPCB Aceh sudah mengalami dua kali perpidahan kantor karena konflik. Selain itu, pasca tsunami, BPCB Aceh juga mulai di bantu oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dan Kota Banda Aceh untuk mengelola situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh,

  SabangHeritage Society. Sabang Heritage Society (SHS) sebuah lembaga swadaya

  Sabang Heritage Society Terhadap Eksistensi Situs Budaya Di Kota Sabang, 2008-2017”.

JURNAL ILMIAH MAHASISWA (JIM) JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

  UNIVERSITAS SYIAH KUALA Volume 3, Nomor 1, Januari 2018, hlm. 75 - 82.

  dan (3) BPCB Aceh mengalami beberapa kendala dalam pelestarian situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh, seperti kendala internal dan eksternal. Adapun kendala internal adalah kurangnya tenaga ahli bidang arkeologi, kurang sarana pendukung, rendah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di BPCB Aceh, serta masalah pendanaan. Sementara kendala eksternalnya yaitu kinerja BPCB Aceh sempat terganggu karena mengalami teror pada masa konflik dan tsunami. Serta juga di beberapa tempat mengalami perbedaan pendapat dengan masyarakat dalam hal pelestarian situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh.

  Karya berikutnya ini juga ditulis oleh salah satu Sarjana Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah yang bernama Dariel Septian dengan mengangkat judul “Perkembangan Pusat

  Dokumentasi dan Informasi Aceh (PDIA) 1977-2014”. Berdasarkan hasil karyanya ini

  dijelaskan bahwa: (1) Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh merupakan lembaga kerjasama antara Pemerintah Aceh dan Universitas Syiah Kuala. Pembangunan PDIA pertama kali dicetuskan oleh Drs. Teuku Ibrahim Alfian, M.A dalam seminar Pekan Kebudayaan Aceh kedua tahun 1972. Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh di resmikan pada tanggal 26 Maret 1977 dan diresmikan pemakaian untuk umum pada 3 September 1978, (2) dalam hal perkembangan, dari segi koleksi PDIA tidak mengalami perkembangan, justru cenderung berkurang. Hal ini dapat dilihat seperti koleksi buku/monograf yang kini hanya tersisa 6.292 judul saja. Begitu pun koleksi yang lain yang semakin berkurang. Hal ini tentu imbas dari bencana gempa dan tsunami Aceh yang terjadi pada 2004 silam. Hanya koleksi dokumen dan manuskrip digital saja yang menunjukkan adanya perkembangan yang signifikan. Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh mempunyai fasilitas yang sangat terbatas, hal ini berbanding terbalik dengan fasilitas yang mereka miliki pada saat sebelum terjadinya tsunami. Saat ini mereka bahkan tidak memiliki gedung sendiri, luas ruangan yang hanya 11 x 11 m

  2

  bahkan tidak cukup untuk menyimpan semua koleksi mereka.

METODE PENELITIAN

  Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif. Menurut Moleong Lexy (2008;8-12) dalam buku arikunto (2013:21) ada sebelas karakteristik penelitian kualitatif yang harus di penuhi, yaitu: (1) latar ilmiah (2) manusia sebagai alat (3) metode kualitatif (4) analisis data secara induktif (5) teori dari dasar (grounded theory) (6) deskriptif (7)lebih mementingkan proses daripada hasil (8)adanyabatas yang di tentukan oleh fokus (9)adanya criteria khusus untuk keabsahan data (10)desain yang bersifat sementara (11)hasil penelitian dirunding-kan dan disepakati bersama.

  Metode yang dipakai ialah metode Sejarah. Menurut (Louis Gottschalk 2006:39) metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis terhadap rekaman atau peninggalan masa lampau. Adapun Langkah-Langkah Penelitian Sejarah (Metode Sejarah, Historical Methode) Menurut Kuntowijoyo : 1996 dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah, membagi langkah- langkah penelitian sejarah ke dalam lima tahapan, yaitu: (1) pemilihan topik, (2) pengumpulan sumber, (3) verifikasi (kritik sejarah, keabsahan sumber), (4) interpretasi: analisis dan sintesis, dan (5) penulisan.

  Teknik Pengumpulan Data

  • Wawancara

  Metode wawancara mencangkup cara yang dipergunakan kalau seseorang, untuk bertujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang responden, dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang itu (Koentjaraningrat, 1997: 129). Wawancara akan dilakukan dengan beberapa informan kunci seperti para

JURNAL ILMIAH MAHASISWA (JIM) JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

  UNIVERSITAS SYIAH KUALA Volume 3, Nomor 1, Januari 2018, hlm. 75 - 82.

  anggota lembaga Sabang Heritage Society, tokoh masyarakat dan pihak Dishubkominfo Kota Sabang. Adapun alat yang digunakan dalam wawancara ini berupa instrument pertanyaan wawancara yang besifat pertanyaan terbuka, alat tulis dan alat perekam berupa recorder untuk mendapatkan informasi yang akurat dan menyeluruh terkait pengaruh Sabang

  Heritage Society terhadap eksistensi situs budaya di Kota Sabang 2008-2017.

  • Dokumentasi

  Metode dokumentasi ialah suatu cara pengumpulan data yang menghasil-kan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan. Dari pengertian di atas, maka dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tertulis seperti laporan kegiatan yang dilakukan dan dokumen atau arsip-arsip yang ada di kantor arsip di Kota Sabang.

  • Observasi

  Observasi atau pengamatan ialah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit (Bugin, 2011:143). Hasil observasi ini untuk menutupi data yang kurang dari hasil wawancara dan dokumentasi. Untuk mengamatinya penulis akan langsung turun kelapangan melihat aktifitas yang dilakukan lembaga Sabang Heritage Society, dan keadaan kantor dari lembaga Sabang Heritage Society.

  Teknik Analisa Data Menurut Ardhana (dalam Lexy J.

  Moleong 2008: 103) menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Penelitian ini pun menggunakan analisa data yang bersifat kualitatif historis, dengan cara

  (1) setelah data semuanya dikumpulkan, maka akan dilakukan kritikan terhadap data tersebut baik secara internal dan eksternal guna mendapatkan data yang otentik (2) setelah data yang asli dan dapat dipercaya diperoleh, maka penulis akan mengadakan penafsiran terhadap data tersebut, hal ini dilakukan untuk mendapatkan fakta-fakta terkait Pengaruh Sabang Heritage Society Terhadap Eksistensi Situs Budaya di Kota Sabang, 2008-2017 (3) setelah fakta diperoleh langkah selanjutkan penulis menuangkan fakta-fakta tersebut ke dalam cerita sejarah dengan analsis kualitatif dan kronologis sesuai dengan urutan waktu. Penulisan kembali cerita sejarah ini berpedoman pada teknik pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan oleh FKIP Unsyiah 2016.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya SHS SabangHeritage Society (SHS) atau

  Wahana Lestari Pusaka Sabang merupakan sebuah lembaga yang berperan dalam melestarikan warisan sejarah di Kota Sabang. Lembaga ini berdiri pada tahun 2007 dan dinotariskan pada tahun 2008 yang digagas oleh seorang tokoh bernama Albina. A. Rahman, ST yang sekarang menjadi anggota DPR di Kota Sabang beserta beberapa tokoh sejarah dan budayawan Kota Sabang seperti Poniman Sareh, Imron Malay, ST dan Hermasyah, A.Md. Berdirinya lembaga

  SabangHeritage Society di Kota Sabang ini

  dilatarbelakangi oleh kesadaran para cendikiawan yang ada di Kota Sabang akan pentingnya melestarikan warisan sejarah yang telah banyak terbengkalai dan belum maksimal dilakukan pemberdayaan serta perlu diadakannya pengalian terhadap situs- situs cagar budaya yang terdapat di Kota Sabang supaya dapat dijadikan sebagai khazanah pengatahuan bagi masyarakat Sabang khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Didasari oleh keinginan tersebutlah, maka oleh Albina. A. Rahman, ST

JURNAL ILMIAH MAHASISWA (JIM) JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

  SabangHeritage Society diharapkan dapat

  dukungan dari pihak pemerintah dan masyarakat. Dukungan tersebut baik berupa pendanaan, fasilitas, sarana dan prasarana dan pemberian kesejahteraan kepada karyawan Sabang Heritage Society, sedangkan masyarakat ikut berpartisipasi dalam dalam berbagai kegiatan yang

  Sabang Heritage Society selalu memperoleh

  Semua kegiatan yang dibuat oleh

  Dalam mewujudkan visi dan misinya ini Sabang Heritage Societytelah melakukan beberapa kegiatan baik secara individu maupun bekerja sama dengan berbagai intansi lainnya. Sejak berdirinya 2008-2017 telah melakukan kegiatan berupa pembuatan video dokumentasi, pembangunan gerbang komplek Sabang Maskapai dan prasasti objek/lokasi bersejarah di Kota Sabang, mengadakan Sabang Expo dan Sabang Regatta Expo, dokumentasi dan publikasi berupa kerjasama pembuatan video dokumentasi “program Acrhipelogo, Metro TV” dan kerjasama pembuatan video dokumentasi “Program Metro File, Metro TV”, pembangunan gerbang Kherkof, penggalian bunker Jepang bukit layang, Revalisasi Benteng Anoi, kegiatan Sabang Regatta Expo, kerjasama pembuatan video dokumentasi “program Wajah Indonesia, TV-One” dan kerjasama pembuatan video dokumentasi “program Titian Ombak”.

  merupakan lembaga yangberperan besar dalam melestarikan warisan sejarah di Kota Sabang. Dilihat dari segi historisnya berdirinya lembaga ini karena munculnya kesadaran para cendikiawan akan pentingkanya melestarikan warisan sejarah yang telah banyak terbengkalai dan belum maksimal dilakukan pemberdayaan serta perlu diadakannya pengalian terhadap situs- situs cagar budaya yang terdapat di Kota Sabang.

  SabangHeritage Society (SHS) yang

  Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas, maka sangatlah jelas bahwa

  Pengaruh SHS Terhadap Eksistensi Situs Sejarah di Sabang, 2008-2017

  memaksimalkan potensi nilai-nilai cagar budaya dan sejarah di Kota Sabang serta dapat membantu pemerintah dalam mengoptimalkan pelestarian nilai cagar budaya (Wawancara: Imron Malay, 3 Oktober 2017).

  UNIVERSITAS SYIAH KUALA Volume 3, Nomor 1, Januari 2018, hlm. 75 - 82.

  dan kawan-kawan membentuk lembaga

  Society ini diharapkan dapat menjadi tempat

  Berdirinya lembaga Sabang Heritage

  untuk bergerak dalam bidang cagar budaya. Pendirian lembaga SabangHeritage Society dilakukan sesuai prosedur yang telah disepakati dalam rapat sebelumnya. Pada awal berdirinya SabangHeritage Society pendanaan masih diperoleh dari pribadi para tokoh dan donator yang memberikan dukungan (Wawancara: Albina,1 Oktober 2017).

  Society. Pemberian nama SabangHeritage Society dikarenakan lembaga ini dikhususkan

  diadakannya rapat-rapat kecil yang langsung dipimpin oleh Albina. A. Rahman, ST. Perkumpulan para pemerhati cagar budaya Kota Sabang ini bertujuan untuk bertukar pikiran terkait lembaga yang akan didirikan. Setelah beberapa kali diadakan rapat-rapat kecil tersebut, maka pada tahun 2008 tercapailah kata sepakat untuk mendirikan organisasi yang diberi nama SabangHeritage

  SabangHeritage Society ini diawali dengan

  Proses awal berdirinya lembaga

  organisasi tempat bernaungnya orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian cagar budaya Kota Sabang (Wawancara: Albina. A. Rahman, 1 Oktober 2017).

  SabangHeritage Society sebagai sebuah

  berkumpulnya para pemerhati cagar budaya dan dapat menarik minat masyarakat untuk tetap menjaga dan melestarikan berbagai potensi warisan sejarah yang ada di Kota Sabang. Selain itu dengan adanya lembaga

JURNAL ILMIAH MAHASISWA (JIM) JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

  UNIVERSITAS SYIAH KUALA Volume 3, Nomor 1, Januari 2018, hlm. 75 - 82.

  dilakukan oleh Sabang Heritage Society Benteng Anoi, kegiatan Sabang Regatta Expo, dalam melestarikan situs sejarah. kerjasama pembuatan video dokumentasi “program Wajah Indonesia, TV-One” dan kerjasama pembuatan video dokumentasi “program Titian Ombak”.

  SIMPULAN

  Keberadaan Sabang Heritage Society tidak tidak dapat dipisahkan dari dukungan Berdasarkan hasil penelitian dan pemerintah. Dukungan itu berupa pembahasan di atas, maka dapat ditarik dua pendanaan, fasilitas, sarana dan prasarana kesimpulan, yaitu: Sabang Heritage Society dan pemberian kesejahteraan kepada (SHS) atau Wahana Lestari Pusaka Sabang karyawan Sabang Heritage Society. Selain ialah lembaga yang bergerak dalam dukungan pemerintah keberadaan Sabang melestarikan warisan sejarah di Kota Sabang,

  Heritage Society juga mendapat dukungan

  yang berdiri tahun 2007 dan dinotariskan dari masyarakat dengan mengikutsertakan pada tahun 2008 dengan tokoh dalam berbagai aktifitas yang dilakukan penggagasnya Albina. A. Rahman, ST. oleh Sabang Heritage Society. Berdirinya SabangHeritage Society dilatarbelakangi oleh kesadaran para cendikiawan akan pentingkanya

DAFTAR PUSTAKA

  melestarikan warisan sejarah yang telah banyak terbengkalai dan belum maksimal Achmadi, Abu dan Narbuko Cholid (2010), dilakukan pemberdayaan serta perlu

  Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi

  diadakannya pengalian terhadap situs-situs Aksara. cagar budaya yang terdapat di Kota Sabang untuk dijadikan khazanah pengatahuan bagi

  Ahmad, Jamaluddi (1993). Sabang Pintu masyarakat Sabang khususnya dan

  Gerbang Terdepan Indonesia Bagian masayarakat Indonesia pada umumnya. Barat. BandaAceh: Badan Arsip dan

  Sejak berdirinya tahun 2008-2017 Perpustakaan Banda Aceh.

  Sabang Heritage Society telah mengadakan

  berbagai kegiatan dalam pelestarian situs Arikunto, (2010). Prosedur Penelitian Suatu cagar budaya di Kota Sabang, seperti:

  Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka

  kegiatan investasi aset Kolonial Belanda, Cipta. pelatihan dan seminar sejarah Kota Sabang tahun 2009, kegiatan berupa kerjasama

  Bugin, Burhan. (2011). Metodologi pembuatan video dokumentasi “program

  Penelitian Kuantitatif (Komunikasi, Riwayatmoe doeleo, TV-One”, pembangunan Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta

  gerbang komplek Sabang Maskapai 1909, Jakarta: Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. pembangunan prasasti objek/lokasi Kencana Prenada Media. bersejarah di Kota Sabang, mengadakan Sabang Expo dan Sabang Regatta Expo,

  Dani, Oga Umar (2017). Peranan Balai dokumentasi dan publikasi berupa Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Aceh kerjasama pembuatan video dokumentasi Dalam Pelestarian Situs-situs Bersejarah

  “program Acrhipelogo, Metro TV” dan di Kota Banda Aceh 1990-201.[Skripsi: kerjasama pembuatan video dokumentasi

  Tidak di Publikasikan]. Darussalam: “Program Metro File, Metro TV”. Selain itu Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. kegiatan yang dilakukan oleh Sabang

  Heritage Society berupa: pembangunan

  gerbang Kherkof makam Eropa, penggalian bunker Jepang bukit layang, Revalisasi

JURNAL ILMIAH MAHASISWA (JIM) JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

  UNIVERSITAS SYIAH KUALA Volume 3, Nomor 1, Januari 2018, hlm. 75 - 82.

  Fajariyatno, Dwi (2011). Wonderful Sabang.

  Banda Aceh: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala. Gottschalk, Louis (2006). Mengerti Sejarah.

  Jakarta: Universitas Indonesia (UI- PRESS). Koentjaraningrat (1997). Metode-Metode

  Penelitian Masyarakat.(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

  Kuntowijoyo (1996). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta : Benteng Budaya. Maleong, Laxy (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja RosdaKarya. Rahman, Albina A, (2015). Sabang dalam

  lintasan sejarah. Cv. Gata Beujaya, Banda Aceh.

  Septian, Deriel (2017). Perkembangan pusat Dokumentasi Dan Informasi Aceh (PDIA) 1977-2014. [Skripsi: Tidak di Publikasikan]. Darussalam: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.

  Sufi, Rusdi (2006). Aceh Menentang

  Penjajahan Asing.Banda Aceh: Badan Perpustakaan Provinsi Aceh.