Pengaruh Kepuasan Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Di Sekretariat DPRD Kota Singkawang
Pengaruh Kepuasan Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Di Sekretariat DPRD Kota Singkawang
Kurnia Riyantini dan Agus Triyono
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta kurniariyantini@gmail.com, agus.triyono@ums.ac.id
Abstract
In an effort to achieve a success, then the satisfaction of organizational communication is a very important factor, it ‘caused communication satisfaction is the result of a number of processes that are internal and external.Employees is one of the most important assets who participate in helping in the achievement effortof organizational goals that is realization of the vision and mission of the organization. Therefore, good cooperation between the organization and all employees are indispensable so that common goals can
be realized. This research aims to find the influence of communication organizational satisfaction to employees performance in Secretariat Legislature Singkawang city. This research uses quantitative research, the method used in this research is survey method. In this research, researcher used a questionnaire as the data collection technique. Sample in this study is all civil servants in Secretariat Legislature Singkawang city numbered as many as 35 people. Data analysis techniques used in this study is simple linear regression analysis techniques. Based on the results of simple linear regression test, obtained constant values from the regression variable employees performance that is equal
26,603. While the regression coefficient of the variable communication organization satisfaction is positive that is equal 0,462. This means that the variable communication organization satisfaction have a positive influence on variable employees performance that is equal 0,462. Based on ttest result, obtained t value of 3,874, greater than the
t table value of 2,034. Therefore, it can be concluded that H 0 rejected. This mean that
the amount of significant influence among the variables communication organization satisfaction to employees performance of 31,3% while the rest 68,7% influenced by other variable.
Keywords: Communication Organization, Communication Organization Satisfaction, Employees Performance.
Abstrak
Dalam upaya mencapai suatu keberhasilan, maka kepuasan komunikasi merupakan faktor yang sangat penting, karena kepuasan komunikasi merupakan hasil dari sejumlah proses yang bersifat internal dan eksternal. Pegawai merupakan salah satu aset terpenting yang turut serta berperan dalam upaya pencapaian tujuan organisasi, yaitu terwujudnya visi dan misi dari organisasi tersebut. Maka dari itu, diperlukan kerja sama yang baik antara organisasi dengan para pegawai, guna terwujudnya tujuan bersama. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh antara kepuasan komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai di Sekretariat DPRD Kota Singkawang. Penelitian
INFORMASI Kajian Ilmu Komunikasi Volume 46. Nomor 2. Desember 2016
ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Kuesioner (angket) sebagai teknik pengumpulan data. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Sekretariat DPRD Kota Singkawang yang berjumlah sebanyak 35 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear sederhana. Berdasarkan dari hasil uji regresi linear sederhana, didapat nilai konstan dari regresi variabel kinerja pegawai sebesar 26,603. Sedangkan koefisien regresi dari variabel kepuasan komunikasi organisasi bernilai positif yaitu sebesar 0,462. Hal ini berarti bahwa variabel kepuasan komunikasi organisasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel kinerja pegawai sebesar 0,462. Berdasarkan dari hasil uji t, didapat nilai t sebesar 3,874 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 2,034.Maka dari
itu, dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa adanya besaran pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan komunikasi organisasi terhadap
variabel kinerja pegawai sebesar 31,3 % sedangkan 68,7 % sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
Kata Kunci: Komunikasi Organisasi, Kepuasan Komunikasi Organisasi, Kinerja Pegawai.
PENDAHULUAN
rekan kerja. Di dalam organisasi, setiap orang memiliki tugas, fungsi serta jabatan yang
Komunikasi merupakan salah satu berbeda. Sehingga, komunikasi yang baik
unsur penting yang tidak dapat dipisahkan antar semua pihak sangat diperlukan, guna
dari kehidupan kita sebagai makhluk sosial. menghindari terjadinya kesalahpahaman ter-
Karena melalui komunikasi, kita dapat ber- hadap pesan yang disampaikan. Komunikasi
tukar pikiran dan perasaan dengan sesama, yang terjalin harmonis dalam suatu orga ni-
sehingga terjalin suatu hubungan yang har- sasi akan memudahkan anggotanya untuk
mo nis. Setiap orang berkomunikasi dengan mengkoordinasikan setiap kegiatan ke or-
orang lain guna mencapai tujuan yang sama,
ga nisasian.Maka dari itu, sebuah organisasi yaitu menyampaikan pesan kepada orang
atau instansi sangat membutuhkan komu- lain, sehingga tercipta kesamaan makna.
nikasi bagi kelangsungan organisasi ter- Begitu juga bagi organisasi, komunikasi
sebut. Selain itu, Komunikasi organisasi juga merupakan salah satu unsur terpenting
dapat digunakan sebagai tolak ukur dari bagi kelangsungan sebuah organisasi.
keefektifan kerja fungsional suatu organisasi. Selain itu, komunikasi juga merupakan alat
Hal ini dapat dilihat dari faktor kepuasan para atau sarana bagi organisasi untuk dapat
pegawai terhadap segala aspek komunikasi saling memahami antar semua anggotanya.
yang terjalin dalam organisasi tersebut. Dengan adanya komunikasi yang baik, suatu
organisasi dapat berjalan dengan lancar dan Kepuasan dalam hal ini berhubungan berhasil (Manopo, 2014).
dengan kenyamanan seseorang terhadap suatu organisasi. Kenyamanan dalam hal ini
Organisasi dapat dikatakan sukses mencakup kenyamanan dengan pesan-pesan,
apabila hubungan komunikasi antar semua baik dari atasan kepada bawahan maupun
pihak internalnya terjalin harmonis. Dalam sebaliknya, media yang digunakan untuk
sebuah organisasi, terdapat beberapa bentuk menyebarluaskan informasi, serta hubungan-
hubungan komunikasi, yaitu komunikasi hubungan yang terjalin dalam organisasi
vertikal, merupakan komunikasi yang ter- (Wayne Pace & Faules, 2013). Kepuasan
ja lin antara atasan kepada bawahan atau juga berhubungan dengan kebutuhan se-
sebaliknya, serta komunikasi horizontal, se orang akan infomasi yang cukup seputar
yaitu komunikasi yang terjalin antar sesama
Kurnia Riyantini dan Agus Triyono, Pengaruh Kepuasan Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai ...
pekerjaannya, informasi seputar organisasi, serta komunikasi yang harmonis baik secara vertikal maupun horizontal. Selain itu, dalam upaya untuk mencapai suatu keberhasilan, maka kepuasan komunikasi merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan. Sebab, kepuasan komunikasi merupakan hasil dari sejumlah proses yang bersifat internal dan eksternal (Kosasih & Susanto, 2014).
Terkait pada usaha untuk mencapai keberhasilan sebuah organisasi, bukan semata-mata ditentukan oleh faktor ko mu- ni kasinya saja. Para pegawai juga merupakan salah satu aset terpenting yang turut serta berperan dalam upaya pencapaian tujuan organisasi, yaitu terwujudnya visi dan misi dari organisasi tersebut. Dikarenakan sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah organisasi, maka organisasi membutuhkan para pegawai yang berkualitas serta memiliki kinerja yang memuaskan. Maka dari itu, sebuah organisasi harus mampu mengelola sumber daya manusianya agar dapat bekerja dengan baik dan memuaskan, sehingga tujuan dari organisasi dapat terwujud (Umam, 2010).
Setiap pegawai yang menjalankan aktivitas-aktivitas dalam sebuah organisasi me rupakan individu yang memiliki ke- bu tuhan bermacam-macam, serta selalu berusaha untuk memuaskan kebutuhannya tersebut. Kepuasan terhadap kebutuhan akan membantu para pegawai dalam menjalankan setiap aktivitasnya dengan baik. Jika para pewagai merasa puas terhadap komunikasi yang terjalin dalam sebuah organisasi, diharapkan hal tersebut akan berpengaruh positif terhadap kinerja mereka.Maka dari itu, diperlukan kerja sama yang saling menguntungkan antara organisasi dengan para pegawai, guna terwujudnya tujuan bersama.
Dalam peraturan Walikota Singkawang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat DPRD Kota Singkawang sebagai tindak lanjut dari peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, seperti yang tertera dalam Rencana Strategis
(RENSTRA) Tahun 2013-2017, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Singkawang merupakan unsur pe la- yanan terhadap DPRD yang secara teknis operasional berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Singkawang merupakan sebuah lembaga atau instansi, di mana di dalamnya terdapat birokrasi atau sistem kontrol yang kompleks dan terstruktur dalam pembagian tugas masing-masing bagian.
Terdapat empat bagian utama dalam instansi tersebut, yaitu Bagian Administrasi Umum, Bagian Anggaran, Bagian Hukum, Persidangan dan Risalah serta Bagian Hubungan Antar Lembaga, Humas, Protokol dan Perpustakan, di mana dalam setiap bagian tersebut terdiri atas beberapa subbagian. Bagian Administrasi Umum terdiri atas Sub Bagian Tata Usaha, Sub Bagian Umum dan Kekayaan, serta Sub Bagian Perencanaan dan Laporan. Bagian Anggaran terdiri dari Sub Bagian Anggaran serta Sub Bagian Pembendaharaan dan Pembukuan. Bagian Hukum, Persidangan dan Risalah terdiri dari Sub Bagian Kajian Hukum dan Perundang- undangan, Sub Bagian Risalah dan Notulen, serta Sub Bagian Persidangan dan Rapat. Bagian Hubungan Antar Lembaga, Humas, Protokol dan Perpustakaan terdiri dari Sub Bagian Hubungan Antar Lembaga, Sub Bagian Humas dan Protokol, serta Sub Bagian Perpustakaan.
Tugas pokok, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat DPRD Kota Singkawang di te- tap kan berdasarkan peraturan Walikota Singkawang Nomor 2 Tahun 2009, seperti yang tertera dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2013-2017. Bagian Administrasi Umum secara keseluruhan mempunyai tugas meng- koordinasikan penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas administrasi umum meliputi urusan ketatausahaan, administrasi kepegawaian, administrasi ke- anggotaan DPRD, perjalanan dinas, rumah tangga, umum dan kekayaan, perencanaan dan
pelaporan. Secara keseluruhan, Bagian Hukum, Persidangan dan Risalah
INFORMASI Kajian Ilmu Komunikasi Volume 46. Nomor 2. Desember 2016
mempunyai tugas melakukan pengkajian produk hukum DPRD dan peraturan perundang-undangan, penyusunan risalah dan notulen serta pelaksanaan persidangan dan rapat. Bagian Hubungan Antar Lembaga, Humas, Protokol dan Perpustakaan secara keseluruhan mempunyai tugas memfasilitasi hubungan antar lembaga, humas, protokol dan perpustakaan. Bagian Anggaran secara keseluruhan mempunyai tugas mengkoordinasikan penyusunan program dan penyelenggaraan tugas bagian anggaran meliputi penyusunan rencana anggaran dan pengelolaan perbendaharaan dan pembukuan.
Terlihat jelas betapa kompleks dan ter- strukturnya aktifitas kerja dalam instansi tersebut. Sehingga memungkinkan terja- dinya kendala-kendala yang dialami oleh para pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya yang kemudian berdampak pada kinerja serta kepuasan mereka terhadap komunikasi organisasi yang terjalan dalam instansi tersebut. Terkait hal ini, komunikasi yang harmonis antar seluruh pegawai mutlak diperlukan guna mencapai hasil kerja yang memuaskan serta dapat mensukseskan setiap acara atau kegiatan yang diadakan melalui koordinasi yang terjalin baik dengan seluruh bagian.
Berdasarkan dari hasil preeliminary research yang peneliti lakukan, peneliti me nemukan
beberapa
permasalahan
seputar komunikasi organisasi yang terjadi dalam instansi tersebut, seperti pada saat me nerima Kunjungan Kerja (kunker) dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pati pada tanggal 3 Agustus 2015. Pegawai yang bertugas mengurus sound system di ruang utama sedang tidak berada di tempat, sehingga pertemuan harus dimulai tanpa menggunakan microphone. Namun, masalah tersebut segera diatasi oleh pegawai yang sedang berada di sana saat itu. Sehingga pertemuan dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya. Terkait kejadian tersebut, dapat terlihat kurangnya koordinasi oleh pegawai antar bagian dalam Instansi tersebut.
Selain itu, peneliti juga menemukan
masalah yang terjadi seputar penyebarlua san informasi yang berkaitan dengan pekerjaan dan instansi. Saat itu, instansi mendapat surat edaran dari Walikota Singkawang untuk melakukan kegiatan kerja bakti dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 tahun, pada hari Jum’at 14 Agustus 2015. Sehubungan dengan akan diadakannya kerja bakti tersebut, maka instansi memutihkan absensi para pegawai di hari tersebut. Namun, beberapa pegawai ternyata tidak mengetahui informasi seputar kegiatan kerja bakti serta pemutihan absensi di hari itu. Sehingga, pada hari itubeberapa pegawai yang tidak mengetahui informasi tersebut tetap berangkat ke kantor dan beraktifitas seperti biasa serta melakukan absensi sidik jari.
Sebelumnya juga pernah terjadi sedikit kendala pada saat acara Pelantikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Kota Singkawang periode 2014-2019 (CH, n.d.) . Acara pelantikan tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, Walikota Singkawang Awang Ishak, Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat Frederika Cornelis, Wakil Walikota Singkawang, Ins- tansi Vertikal, serta SKPD Provinsi dan Kota Singkawang. Pada acara pelantikan tersebut, Cornelis selaku Gubernur Kalimantan Barat terkejut saat mengetahui bahwa anggota DPRD Kota Singkawang periode 2014-2019 yang baru diambil sumpahnya sebagai wakil rakyat di aula DPRD Kota Singkawang pada tanggal 16 September 2014, ternyata belum semua mendapatkan emblem. Padahal emblem tersebut seharusnya sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelum hari pelantikan. Ter- kait hal ini, dapat dilihat bahwa kurangnya persiapan yang dilakukan oleh pegawai yang bertanggung jawab mengurus kelengkapan emblem tersebut. Kejadian seperti ini tidak seharusnya terjadi, mengingat acara tersebut juga dihadiri oleh orang nomor satu di Kalimantan Barat.
Terkait permasalahan di atas, dapat dikatakan bahwa komunikasi yang efektif memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah lembaga atau instansi. Masalah seputar kepuasan komunikasi organisasi
Kurnia Riyantini dan Agus Triyono, Pengaruh Kepuasan Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai ...
serta pengaruhnya terhadap kinerja pegawai di Sekretariat DPRD Kota Singkawang, me ru- pakan hal yang sangat menarik untuk diteliti. Sebab, Sekretariat DPRD Kota Singkawang memiliki visi “Terwujudnya Pelayanan yang Profesional Untuk Mengantarkan DPRD Kota Singkawang Menjadi Lembaga yang Terpercaya”. Untuk dapat mewujudkan pelayanan yang profesional, diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak yang terlibat dalam instansi tersebut. Selain itu, kinerja para pewagai yang maksimal menjadi syarat utama bagi instansi untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan.Jika instansi saja tidak dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para pegawainya, bagaima- na mungkin para pegawai serta instansi tersebut dapat memberikan pelayanan yang maksimal seperti yang diharapkan.
Keberadaan Sekretariat DPRD Kota Singkawang juga sangat menentukan ke- berhasilan kinerja anggota dan lembaga DPRD Kota Singkawang. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat DPRD bertindak sebagai unsur pendukung bagi DPRD dalam menjalankan fungsi, tugas dan wewenangnya. Selain itu, Sekretariat DPRD Kota Singkawang juga me miliki posisi yang sangat strategis dalam me- wu judkan visi dan misi Pemerintah Kota Singkawang,sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Singkawang tahun 2013-2017, seiring diberlakukannya Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 2007, serta untuk memenuhi paradigma desentralisasi yang berkesinambungan, maka struktur Sekretariat DPRD Kota Singkawang mem- pu nyai tugas pokok dan fungsi yang dapat mendukung langsung fungsi-fungsi dari DPRD Kota Singkawang.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat di ru- mus kan sebagai berikut, “Adakah pengaruh kepuasan komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai di Sekretariat DPRD Kota Singkawang ?”.Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh kepuasan komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai di Sekretariat DPRD Kota Singkawang. Hasil
dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dan manfaat kepada pihak Sekretariat DPRD Kota Singkawang. Agar memperhatikan kepuasan komunikasi organisasi para pegawai, sehingga dapat ber pengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Selain itu, hasil dari penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan manfaat serta sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya, serta dapat memperkaya wawasan ilmu komunikasi, terutama seputar ko munikasi organisasi terkait pengaruh antara kepuasan komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai.
TINjAUAN PUSTAKA Kepuasan Wujud Keberhasilan
Organisasi
Kepuasan terhadap komunikasi orga- ni sasi merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh setiap organisasi atau instansi. Karena, setiap pegawai yang menjalankan aktivitas-aktivitas di dalam sebuah organisasi merupakan se- orang individu yang memiliki kebutuhan bermacam-macam, serta selalu berusaha untuk memuaskan kebutuhannya tersebut. Kepuasan komunikasi organisasi adalah semua tingkat kepuasan seorang karyawan mem persepsi lingkungan komunikasi secara keseluruhan. Kepuasan dalam pengertian ini menunjukkan kepada bagaimana baiknya informasi yang tersedia memenuhi persyarataan permintaan anggota organisasi akan tuntutan bagi informasi, dari siapa datangnya, cara disebarluaskan, bagaimana diterima, diproses dan apa respon orang yang menerima. Kepuasan komunikasi adalah satu fungsi dari apa yang seorang dapatkan dengan apa yang dia harapkan (Masmuh, 2008). Kepuasan terhadap kebutuhan akan membantu para pegawai dalam menjalankan setiap aktivitasnya dengan baik.
Syarat kepuasan komunikasi mengacu pada kepuasan dari seseorang terhadap hubungan dan aliran informasi(Alsayed, Motaghi, & Osman, 2012). Kepuasan meng- gam barkan suatu konsep individu dan konsep mikro. Kepuasan juga merupakan
INFORMASI Kajian Ilmu Komunikasi Volume 46. Nomor 2. Desember 2016
gambaran dari evaluasi atas suatu keadaan informasi yang datang. Kepuasan dengan internal yang menggambarkan reaksi afektif
cara komunikasi teman sekerja mencakup seseorang terhadap hal-hal yang diinginkan,
komunikasi horizontal, informal dan tingkat berkaitan dengan komunikasi yang terjalin
kepuasan yang timbul dari diskusi masalah dalam sebuah organisasi. Secara keseluruhan,
dan mendapatkan informasi dan teman kepuasan berhubungan dengan perbedaan
sekerja. Kepuasan dengan keterlibatan antara apa yang orang inginkan dari sudut
dalam komunikasi organisasi sebagai suatu pandang komunikasi dalam organisasi
kesatuan mencakup hal-hal keterlibatan dengan apa yang orang tersebut miliki dalam
hubungan dengan organisasi, dukungan kaitan tersebut. Kepuasan juga berhubungan
atau bantuan dari organisasi dan informasi dengan kenyamanan, jadi kepuasan dalam
dari organisasi (Masmuh, 2008). komunikasi berarti seseorang merasa nyaman
Organisasi atau instansi mutlak dengan pesan-pesan, media dan hubungan-
membutuhkan komunikasi bagi kelang su- hubungan dalam organisasi (Wayne Pace &
ngan hidup organisasi tersebut. Komunikasi Faules, 2013).
organisasi menjadi faktor penting terhadap Kepuasan dengan komunikasi muncul
jalannya keseluruhan fungsi suatu organisasi dari kombinasi beberapa faktor, yaitu
atau instansi (Rajhans, 2012). Komunikasi kepuasan dengan pekerjaan, kepuasan
organisasi juga dipandang sebagai faktor dengan ketepatan informasi, kepuasan
penyebab efektif dan tidak efektifnya kerja dengan kemampuan seseorang yang me nya-
fungsional suatu organisasi atau sebagai rankan penyempurnaan, kepuasan dengan
suatu gejala bahwa organisasi tersebut ber- efisiensi bermacam-macam saluran ko mu-
fungsi secara efektif atau tidak atau sebagai ni kasi, kepuasan dengan kualitas media,
gejala tidak sehatnya suatu organisasi kepuasan dengan cara komunikasi teman
(Kriyantono, 2006).
organisasi dapat dalam komunikasi organisasi sebagai suatu
sekerja, serta kepuasan dengan keterlibatan
Komunikasi
didefinisikan sebagai pertunjukan dan kesatuan. Kepuasan dengan pekerjaan
penafsiran pesan di antara unit-unit ko mu- men cakup hal-hal yang berkenaan dengan
nikasi yang merupakan bagian dari suatu pem bayaran, keuntungan, naik pangkat,
organisasi tertentu. Komunikasi organisasi pekerjaan itu sendiri. Kepuasan dengan kete-
terjadi kapanpun setidak-tidaknya satu orang patan informasi mencakup tentang tingkat
yang menduduki suatu jabatan dalam suatu kepuasan dengan informasi, kebijaksanaan,
organisasi menafsirkan suatu pertunjukan. teknik-teknik baru, perubahan administratif
Suatu organisasi terdiri dari unit-unit dan staf, rencana masa datang dan pe nam-
komunikasi dalam hubungan-hubungan hie- pilan pribadi.
rar kis antara yang satu dengan lainnya dan Kepuasan dengan ke mam puan seseorang
berfungsi dalam suatu lingkungan (Wayne yang
menyarankan
pe nyem purnaan
Pace & Faules, 2013).
mencakup hal-hal sebagai tempat di mana Tujuan dari komunikasi organisasi komunikasi seharusnya disempurnakan,
adalah untuk membantu memudahkan, me- pemberitahuan mengenai perubahan untuk
lak sanakan serta melancarkan jalannya fung- tujuan penyempurnaan dan strategi khusus
si suatu organisasi (Ruliana, 2014). Hubungan yang digunakan dalam membuat perubahan.
komunikasi yang terjalin harmonis antar Kepuasan dengan efisiensi bermacam-macam
semua pihak internalnya menjadi tolak ukur saluran komu nikasi mencakup melalui mana
atas kesuksesan atau keberhasilan dari sebu- komunikasi disebarluaskan dalam organisasi,
ah organisasi. Komunikasi memungkinkan mencakup peralatan, buletin, memo, materi
terjadinya koordinasi kegiatan yang di la- tulisan. Kepuasan dengan kualitas media
kukan oleh semua pihak yang terlibat dalam mencakup berapa baiknya mutu tulisan,
sebuah organisasi atau instansi. Tanpa nilai informasi yang diterima, keseimbangan
adanya komunikasi tidak mungkin akan informasi yang tersedia dan ketepatan
terjalin koordinasi yang baik antar semua
Kurnia Riyantini dan Agus Triyono, Pengaruh Kepuasan Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai ...
pegawai dari masing-masing bagian dalam sebuah organisasi.Selain itu, komunikasi juga penting bagi keberfungsian suatu or-
ga nisasi atau instansi dalam mencapai tu- juannya. Melalui komunikasi para anggota anggota organisasi dapat mendefinisikan tujuan, menggambarkan peran dan tang- gung jawab anggota, mengoordinasikan pe lak sanaan pekerjaan, serta membentuk jaringan informasi. Komunikasi yang efektif membantu organisasi untuk memperkuat karyawan guna mencapai tujuan organisasi (Abdullah & Hui, 2014). Komunikasi men- jadi dasar bagi para pegawai untuk dapat memahami organisasi atau instansi (Rajhans, 2012). Melalui komunikasi para anggota organisasi dapat mendefinisikan tujuan, menggambarkan peran dan tanggung jawab anggota, mengoordinasikan pelaksanaan pekerjaan, serta membentuk jaringan informasi.
Hubungan antara atasan dan para pegawainya juga berpengaruh besar dalam terwujudnya
keberhasilan
organisasi.
Seorang pegawai akan merasa lebih puas dengan pekerjaan mereka apabila terdapat keterbukaan komunikasi antara atasan dengan para pegawainya. Kesediaan atasan untuk berbincang-bincang mengenai se- buah topik bersama dengan pegawainya akan meningkatkan hubungan baik dalam sebuah organisasi atau instansi. Sikap atasan yang negatif terhadap para pegawainya akan menghambat interaksi yang terjadi di antara keduanya. Hal ini akan mempengaruhi kepuasan kerja dari seorang pegawai yang pada dasarnya berkorelasi positif terhadap pola komunikasi bersama atasan. Kepuasan kerja bawahan juga berkaitan erat dengan kredibilitas seorang atasan.Komunikasi yang terjalin antara atasan dan para pegawainya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu keterbukaan, kepercayaan pada pesan tulisan, pesan yang berlebihan, timing (ketepatan waktu) dan penyaringan.
Kinerja Sebagai Indikator Kepuasan Komunikasi Organisasi
Kinerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Ruliana, 2014). Kinerja seseorang merupakan gabungan dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat diukur dari akibat yang dihasilkannya. Kinerja bukan menyangkut karakteristik pribadi yang ditunjukkan oleh seseorang melalui hasil kerja yang telah dan akan dilakukan seseorang. Kinerja dapat pula diartikan sebagai kesuksesan individu dalam melakukan pekerjaannya. Ukuran ke suk se- san kinerja tersebut didasarkan pada ukuran yang berlaku dan disesuaikan dengan jenis pekerjaannya(Umam, 2010).
Kinerja juga merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan da- lam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam pe ru- musan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi (Fahmi, 2013). Agar dicapai kinerja yang profesional, hal-hal seperti kesukarelaan, pengembangan diri pribadi, pengembangan kerja sama yang saling menguntungkan, serta partisipasi seutuhnya perlu dikembangkan (Umam, 2010).
Terdapat enam kriteria primer yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja, yaitu quality, quantity, timeliness, cost effectiviness, need for supervisor, dan interpersonal impact. Quality mencakuptingkat sejauh mana pro - ses atau hasil pelaksanaan kegiatan mende- kati kesempurnaan atau mendekati tujuan yang diharapkan. Quantity mencakup jum- lah yang dihasilkan, misalkan jumlah rupiah, jumlah unit, jumlah siklus, kegiatan yang diselesaikan. Timeliness mencakup tingkat sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan pada waktu yang dikehendaki dengan me- merhatikan koordinasi output lain serta waktu yang tersedia untuk kegiatan lain. Cost effectiviness mencakup tingkat se- jauh mana penggunaan daya organisasi (manusia, keuangan, teknologi, material) dimaksimalkan untuk mencapai hasil tertinggi atau pengurangan kerugian dari setiap unit penggunan sumber daya. Need for supervisor mencakup tingkat sejauh
INFORMASI Kajian Ilmu Komunikasi Volume 46. Nomor 2. Desember 2016
mana seorang pegawai dapat melaksanakan Setiap pegawai yang menjalankan suatu fungsi pekerjaan tanpa memerlukan
dalam organisasi pengawasan seorang supervisor untuk men-
aktivitas-aktivitas
merupakan individu yang memiliki kebu- cegah tindakan yang kurang diinginkan.
tu han bermacam-macam, serta selalu ber- Interpersonal impact mencakup tingkat
usaha untuk memuaskan kebutuhannya sejauh mana pegawai memelihara harga diri,
tersebut. Kebutuhan pribadi yang dimiliki nama baik dan kerja sama di antara rekan
oleh setiap pegawai secara tidak langsung kerja dan bawahan.(Ruliana, 2014).
dapat berpengaruh terhadap organisasi. Sebuah organisasi atau instansi mutlak
Kepuasan akan kebutuhan tersebut akan ber- membutuhkan partisipasi para pegawainya
pengaruh terhadap sikap dan perilaku para dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.
pegawai. Hal ini secara tidak langsung akan Banyak hal yang harus diperhatikan oleh
berdampak pada kinerja para pegawai dalam setiap organisasi atau instansi dalam pe-
menyelesaikan pekerjaannya. Kepuasan akan ning katan kinerja para pegawai selaku aset
kebutuhan dapat membantu para pegawai terpenting bagi sebuah organisasi atau
dalam menjalankan setiap aktivitasnya instansi. Terwujudnya kinerja yang maksimal
dengan baik. Jika para pegawai merasa puas tidak lepas dari kualitas baik yang dimiliki
terhadap komunikasi yang terjalin dalam oleh sumber daya manusianya. Downs dan
sebuah organisasi, maka diharapkan hal Adrian menyatakan bahwa karyawan yang
tersebut akan berpengaruh positif terhadap mendapatkan informasi dengan baik oleh
kinerja para pegawai. Kepuasan terhadap organisasi akan lebih me mahami kebutuhan
komunikasi organisasi dipengaruhi oleh pekerjaan mereka dan harapan kontribusi
aspek-aspek organisasi seperti dipercaya, mereka terhadap keberhasilan organisasi
sokongan dan tujuan kinerja yang tinggi (Abdullah & Hui, 2014).
(Masmuh, 2008).
Kinerja yang mak simal dari para Keseluruhan kinerja organisasi dapat pegawai menjadi syarat utama bagi instansi
di tingkatkan ketika karyawan men da - untuk dapat memberikan pe la yanan yang
patkan informasi secara memadai me la lui memuaskan.Jika instansi saja tidak dapat
komunikasi yang efektif. Kepuasan ko mu- memberikan pelayanan yang memuaskan
nikasi bukan hanya faktor yang menilai ki ner- bagi para pegawainya, bagaima na mungkin
ja pada level formal, tetapi juga meningkat- para pegawai serta instansi tersebut dapat
kan kemampuan karyawan untuk bekerja memberikan pelayanan yang memuaskan
semaksimal mungkin. Dengan kata lain, ki- seperti yang diharapkan. Maka dari itu,
ner ja menjadi salah satu indikator kepuasan diperlukan kerja sama yang baik antara
komunikasi organisasi. Dua aspek utama dari organisasi dengan para pegawai, guna
pengaruh komunikasi pada indikator ki ner ja terwujudnya tujuan bersama.
adalah hubungan dan kepuasan komunikasi Proses komunikasi serta kepuasan ko-
organisasi.
mu nikasi organisasi memegang peranan Maka dari itu, diperlukan upaya-upaya penting dalam sebuah instansi. Bila instansi
untuk mem bangun komunikasi efektif yang dapat memenuhi segala kebutuhan serta
berawal dari hubungan interpersonal yang harapan dari para pegawai, maka kepuasan
baik antar anggota organisasi atau instansi. komunikasi organisasi mereka dapat
Saat pegawai merasa puas dengan ko- terpenuhi, sehingga membuat para pegawai
munikasi organisasi yang terjalin, mereka dapat bekerja dengan maksimal. Kepuasan
akan memiliki hubungan yang sehat, dan terhadap komunikasi organisasi merupakan
arus informasi yang mengalir bebas. Karena faktor penting yang harus diperhatikan oleh
faktor-faktor ini, pekerjaan mereka akan organisasi atau instansi, agar para pegawai
menjadi sangat mudah untuk dicapai/di- dapat bekerja dengan baik dan maksimal,
se lesaikan dan kemampuan mereka dalam sehingga visi dan misi organisasi dapat
melakukan pekerjaan menjadi lebih baik. terwujud.
Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat
Kurnia Riyantini dan Agus Triyono, Pengaruh Kepuasan Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai ...
hubungan yang signifikan antara kepuasan
Hipotesis
komunikasi karyawan terhadap kinerja
ini, peneliti mereka. Terdapat tiga komponen kepuasan
Dalam
penelitian
merumuskan hipotesis sebagai berikut: komunikasi yang memiliki dampak signi- fi kan terhadap indikator kinerja karyawan.
Ho: Tidak ada pengaruh Kepuasan Komuni- Hubungan positif yang signifikan yang kasi Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat DPRD Kota
sejalan denganhasil studi laindapat dikaitkan
Singkawang.
dengan kebutuhan karyawanpada kedua aspek komunikasi, seperti informasi dan
Ha: Ada pengaruh Kepuasan Komunikasi hubungan komunikasi (Alsayed et al., 2012).
Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat DPRD Kota Singkawang.
Kerangka Berfikir
Dari uraian teori di atas, penulis
METODE
membuat kerangka berfikir sebagai berikut: Penelitian ini menggunakan jenis pe- nelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang
menggambarkan atau menjelaskan suatu Kepuasan Komunikasi Organisasi
Variabel Independen (X)
masalah yang hasilnya dapat di ge ne ra li sa- sikan. Dengan demikian tidak terlalu me- men tingkan kedalaman data atau analisis
a. Kepuasan dengan Pekerjaan (Kriyantono, 2006). Metode yang digunakan
b. Kepuasan dengan Ketepatan Informasi dalam penelitian ini adalah metode survey, di mana peneliti memilih sejumlah responden
c. Kepuasan dengan Kemampuan Seseorang sebagai sampel dan menggunakan kuesioner yang Menyarankan Penyempurnaan
sebagai instrumen pengumpulan datanya d. Kepuasan dengan Efisiensi Bermacam-Macam
(Morissan, 2012). Terdapat dua variabel dalam Saluran Komunikasi
penelitian ini, yaitu kepuasan komunikasi organisasi sebagai variabel independen
e. Kepuasan dengan Kualitas Media (X) dan kinerja pegawai sebagai variabel f. Kepuasan dengan Cara Komunikasi Teman
dependen (Y).
Sekerja Penelitian ini berlokasi di Kantor Sekretariat DPRD Kota Singkawang Provinsi
g. Kepuasan dengan Keterlibatan dalam Kalimantan Barat. Beralamat di Jalan Firdaus Komunikasi Organisasi Sebagai Suatu
H.Rais No. 2, Kode Pos: 79123, No. Telp.(0562) Kesatuan
632455 – 633403, No. Fax. (0562) 634062. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih
1 (satu) bulan, terhitung dari pertengahan Mei – pertengahan Juni 2016.
Penelitian ini terdiri dari dua sumber
Variabel Dependen (Y)
data, yaitu sumber data primer dan sumber Kinerja Pegawai
data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung
• Quality dari sumber pertama atau tempat objek
• Quantity penelitian dilakukan (Siregar, 2013). Dalam • Timeliness
penelitian ini, data primer didapat dari hasil • Cost Effectiviness
kuesioner. Data sekunder adalah data yang • Need for Supervisor
diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Karena data sekunder ini bersifat
• Interpersonal Impact melengkapi data primer, kita dituntut hati-
hati atau menyeleksi data sekunder jangan Bagan.1 Kerangka Pemikiran
INFORMASI Kajian Ilmu Komunikasi Volume 46. Nomor 2. Desember 2016
sampai data tersebut tidak sesuai dengan penentuan sampel bila semua anggota tujuan riset kita atau mungkin terlalu banyak
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini (Kriyantono, 2006: 42). Dalam penelitian ini
sering dilakukan bila jumlah populasi relatif data sekunder didapat dari berita, dokumen,
kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian dokumentasi serta data-data lain yang
yang ingin membuat generalisasi dengan berkaitan dengan penelitian ini.
kesalahan yang sangat kecil(Sugiyono, 2015). Dalam penelitian ini peneliti meng gu-
Dengan kata lain, sampel dalam penelitian ini na kan Kuesioner (angket) sebagai teknik
merupakan seluruh populasi yang berjumlah pe ngumpulan data. Serangkaian daftar per-
35 Orang.
nya taan dibuat dan disusun secara sistematis Teknik validitas data dalam penelitian berdasarkan sejumlah indikator yang di gu-
ini menggunakan uji validitas konstruk. nakan sebagai alat untuk mengukur masing-
Menguji validitas konstruk dilakukan dengan masing variabel. Penyebaran kuesioner ditu-
cara menguji kuesioner yang telah dibuat, jukan untuk mencari dan mengumpulkan
apakah valid atau tidak (Siregar, 2013). Ada informasi yang lengkap seputar kepuasan
beberapa kriteria yang dapat digunakan komunikasi organisasi selaku variabel
untuk mengetahui kuesioner yang digunakan independen (X) dan kinerja pegawai selaku
sudah tepat untuk mengukur apa yang ingin variabel dependen (Y). Kuesioner atau angket
diukur, yaitu:
yang digunakan bersifat tertutup, yaitu suatu
1. Jika koefisien korelasi product moment angket di mana responden diminta memilih
melebihi 0,3
suatu jawaban dari suatu daftar jawaban yang
2. Jika koefisien korelasi product moment > disediakan peneliti(Morissan, 2012).
r-tabel (α ; n-2) n=jumlah sampel Skala pengukuran yang digunakan dalam
3. Rumus yang digunakan untuk uji validitas penelitian ini adalah skala likert. Skala likert
konstruk dengan teknik korelasi product digunakan untuk mengukur sikap seseorang
moment, yaitu:
tentang sesuatu objek sikap. Indikator- indikator dari variabel sikap terhadap
(N ( ∑XY) – ( ∑X ∑Y))
hitung =
√([ N∑X² - (∑X)² ] [ N∑Y² - (∑Y)²]) suatu objek merupakan titik tolak dalam
membuat pertanyaan atau pernyataan yang
Di mana:
harus diisi responden. Setiap pertanyaan N = Jumlah responden atau pernyataan tersebut dihubungkan de-
X = Skor variabel (jawaban responden) ngan jawaban yang berupa dukungan atau
pernyataan sikap yang diungkapkan dengan Y = Skor total dari variabel (jawaban kata-kata: Sangat Setuju (SS); Setuju (S);
responden)
Netral (N); Tidak Setuju (TS); Sangat Tidak Setuju (STS) atau Sangat Puas; Puas; Cukup
Penelitian ini menggunakan uji Puas; Tidak Puas; Sangat Tidak Puas atau
reliabilitas dengan teknik Alpha Cronbach. Sangat Baik; Baik; Sedang; Buruk; Sangat
Kriteria suatu instrumen penelitian dika ta- Buruk, dan lainnya tergantung indikator
kan reliabel dengan menggunakan teknik ini penelitian (Kriyantono, 2006). Instrumen
bila koefisien reliabilitas (r 11 ) > 0,6 (Siregar, penelitian yang menggunakan skala likert
2013). Kriteria besarnya koefisien reliabilitas dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun
adalah(Arikunto, 2006):
pilihan ganda (Sugiyono, 2015). 0,80 < r11 ≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi Populasi dalam penelitian ini adalah
0,60 < r11 ≤ 0,80 reliabilitas tinggi seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
0,40 < r11 ≤ 0,60 reliabilitas cukup Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kota Singkawang yang 0,20 < r11 ≤ 0,40 reliabilitas rendah
berjumlah sebanyak 35 orang. Teknik sampel 0,00 < r11 ≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sampel Jenuh. Sampel Jenuh adalah teknik
Kurnia Riyantini dan Agus Triyono, Pengaruh Kepuasan Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai ...
a = Nilai intercept (konstan) atau harga menggunakan teknik alpha cronbach, yaitu:
Tahap perhitungan uji reliabilitas dengan
Y bila X = 0
a. Menentukan nilai varians setiap butir
b = Koefisien regresi, yaitu angka pertanyaan
peningkatan
atau penurunan
2 variabel dependen yang didasarkan
pada variabel independen. Bila b (+) ߪ ݅ =
maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.
b. Menentukan nilai varians total
Nilai a dihitung dengan rumus:
a = ∑Y(∑X 2 ) - ∑X∑XY n∑X 2 – (∑X) 2
c. Menentukan reliabilitas instrumen Nilai b dihitung dengan rumus:
b = n∑XY - ∑X ∑XY
n∑X 2 – (∑X) 2
Di mana :
Uji t
n = Jumlah sampel Dalam penelitian ini, uji t digunakan
X i = Jawaban responden untuk setiap untuk melakukan pengujian signifikansi butir pertanyaan
koefisien regresi, yaitu signifikansi dari ∑X = Total jawaban responden untuk
pengaruh kepuasan komunikasi organisasi ݇ 2 σɐ setiap butir pertanyaan
terhadap kinerja pegawai. Langkah-langkah ൨ ቈ1 െ
ɐ ݐ = Varians total untuk melakukan uji t sebagai berikut: ݇ 2 σɐ
ܾ = Jumlah varians butir
a. Menentukan H dan H
݇െ 2 k = Jumlah butir pertanyaan ɐ ݐ
H 0 :b 1 = 0; Tidak terdapat besaran pengaruh r 11 = Koefisien reliabilitas instrument
kepuasan komunikasi organisasi (X) terhadap kinerja pegawai (Y).
Ha:b 1 ≠ 0; Terdapat besaran pengaruh Teknik analisis data yang digunakan
kepuasan komunikasi organisasi (X) dalam penelitian ini adalah teknik analisis
terhadap kinerja pegawai (Y). regresi linear sederhana, yaitu jika terdapat
b. Menentukan Level of Significant α = 5% diketahui yang mana variabel bebas X dan
data dari dua variabel riset yang sudah
c. Menghitung nilai t
yang mana variabel terikat Y sedangkan nilai-nilai Y lainnya dapat dihitung atau
T hitung = b
diprediksi berdasarkan suatu nilai X tertentu
(Kriyantono, 2006). Rumus Regresi Linear Sederhana sebagai berikut:
Dimana:
b = Koefisien regresi
S b = Standar eror koefisien regresi(Siregar, Di mana:
Y = a + bX
Y = Variabel tidak bebas (subjek dalam
d. Kriteria pengujian
H 0 diterima jika –t tabel ≤t hitung ≤t tabel diprediksi)
variabel tak bebas/dependen yang
H 0 ditolak jika t hitung < -t tabel atau t hitung >
X = Variabel bebas (subjek pada variabel
t tabel
independen yang mempunyai nilai
e. Kesimpulan
tertentu) Untuk mengetahui apakah H 0 di tolak
INFORMASI Kajian Ilmu Komunikasi Volume 46. Nomor 2. Desember 2016
atau diterima dilakukan dengan cara level of significant = 5% (0,05). Jika membandingkan hasil perhitungan
f hitung > f tabel maka H 0 ditolak, hal ini signifikansi dengan level of significant =
menunjukkan bahwa secara signifikan 5% (0,05). Apabila t hitung > t tabel maka H 0 variabel independen (X) secara bersama-
ditolak, hal ini menunjukkan adanya sama mempengaruhi variabel dependen besaran pengaruh yang signifikan antara
(Y). Sedangkan apabila f hitung <f tabel maka variabel X terhadap variabel Y. Sedangkan
H 0 diterima, hal ini menunjukkan bahwa
secara signifikan variabel independen (X) ini menunjukkan tidak adanya besaran
jika t hitung < t tabel maka H 0 diterima, hal
tidak mempengaruhi variabel dependen pengaruh yang signifikan antara variabel
(Y).
X terhadap variabel Y.
Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Uji f
Dalam penelitian ini, uji koefisien Dalam penelitian ini, uji f digunakan
determinasi digunakan untuk mengetahui untuk mengetahui signifikansi pengaruh
sumbangan yang diberikan variabel bebas variabel independen (X) secara bersama-sama
(X) terhadap variabel terikat (Y) yang terhadap variabel dependen (Y). Langkah-
ditunjukkan dalam prosentase. Rumus langkah untuk melakukan pengujian adalah
yang digunakan untuk menguji koefisien sebagai berikut:
determinasi adalah sebagai berikut:
a. Menentukan H 0 dan H 1
R 2 = SSR atau R 2 = 1 - (1-R adjusted 2 ) (n-1)
(n-k) pengaruh secara bersama-sama kepuasan
H 0 :b 1 = b 2 = 0; Tidak terdapat besaran
SST
Dimana:
= Keragaman regresi (SS Total– kinerja pegawai (Y).
komunikasi organisasi (X) terhadap
SSR
SSE)
Ha:b 1 = b 2 ≠ 0; Terdapat besaran
= Keragaman total pengaruh secara bersama-sama kepuasan
SST
komunikasi organisasi (X) terhadap
= Jumlah sampel kinerja pegawai (y).
= Jumlah variabel bebas(Sanusi,
b. Menentukan level of significant α = 5%
c. Menghitung nilai f
HASIL DAN PEMBAHASAN
F hitung = (SSR/k) Berdasarkan dari hasil uji validitas (SSE/[n-(k+1)])
yang telah dilakukan dengan menggunakan program aplikasi SPSS 17.0, untuk variabel
Dimana: kepuasan komunikasi organisasi didapat
SSR = Keragaman regresi (SS Total – bahwa sebanyak 19 item pernyataan dinya ta- SSE)
kan valid, karena nilai r hitung koefisien korelasi SSE = Keragaman kesalahan
product moment lebih besar dari nilai n = Jumlah variabel bebas
r tabel sebesar 3,344 . Dengan demikian, seluruh item pernyataan untuk variabel kepuasan
k = Jumlah sampel(Siregar, 2013) komunikasi organisasi layak digunakan
d. Kriteria pengujian sebagai instrumen penelitian. Sebanyak 19
H 0 diterima jika f hitung <f tabel item pernyataan tersebut telah mewakili
H 0 ditolak jika f hitung >f tabel ketujuh indikator dari kepuasan komunikasi
e. Kesimpulan organisasi. Indikator pertama dan kedua terwakili oleh sebanyak 3 item pernyataan,
Untuk mengetahui H 0 diterima atau ditolak
indikator ketiga dan keempat terdiri dari 2 dilakukan dengan cara membandingkan
hasil perhitungan signifikansi dengan item pernyataan, indikator kelima terdapat 3
Kurnia Riyantini dan Agus Triyono, Pengaruh Kepuasan Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai ...
item pernyataan, indikator keenam sebanyak untuk digunakan dalam melakukan
4 item pernyataan dan indikator ketujuh
penelitian.
terdiri dari 2 item pernyataan. Berdasarkan dari hasil uji validitas untuk
variabel kinerja pegawai yang juga diolah dengan menggunakan program aplikasi SPSS 17.0 didapat bahwa sebanyak 16 item pernyataan dinyatakan valid, karena nilai r hitung koefisien korelasi product moment lebih besar dari nilai r tabel sebesar 3,344. Maka dari
itu, seluruh item pernyataan untuk variabel Gambar 1. Uji Normalitas kinerja pegawai juga layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Sebanyak 16 item per- nya taan tersebut telah mewakili seluruh
Gambar 1. di atas menunjukkan hasil indikator dari kinerja pegawai. Indikator
uji normalitas yang telah dilakukan dengan pertama terdiri dari 3 item pernyataan, in-
menggunakan teknik uji KolmogrovSminov di kator kedua terdiri atas 2 item pernyataan,
yang diolah dengan menggunakan program indikator ketiga sebanyak 4 item pernyataan,
aplikasi SPSS 17.0, didapati bahwa variabel indikator keempat terdiri dari 3 item per-
kepuasan komunikasi organisasi memiliki nya taan, indikator kelima terdapat 1 item
nilai Asymp. Sig. (2tailed) di atas α = 0,05 pernyataan, dan indikator keenam sebanyak
yaitu sebesar 0,190. Begitu juga dengan
3 item pernyataan. Dengan demikian, variabel kinerja pegawai yang memiliki jumlah pernyataan yang dinyatakan valid
nilai Asymp. Sig. (2tailed) sebesar 0,904. sehingga dapat digunakan sebagai instrumen
Hal ini menandakan bahwa kedua variabel penelitian dalam penelitian ini berjumlah 35
tersebut, yaitu kepuasan komunikasi item, 19 item mewakili variabel kepuasan
organisasi dan kinerja pegawai terdistribusi komunikasi organisasi dan 16 item sisanya
dengan normal. Hal ini menunjukkan bahwa mewakili variabel kinerja pegawai.
dalam penelitian ini, pengujian hipotesis Hasil pengujian reliabilitas pada
dengan tujuan untuk mengetahui adakah variabel kepuasan komunikasi organisasi
pengaruh kepuasan komunikasi organisasi yang diolah dengan menggunakan program
terhadap kinerja pegawai di Sekretariat aplikasi SPSS 17.0 diperoleh nilai alpha
DPRD Kota Singkawang dapat dilakukan cronbach lebih besar dari 0,60 yaitu sebesar
dengan menggunakan analisis regresi linear 0,937, hal ini menunjukkan bahwa tingkat
sederhana.
reliabilitas tergolong baik. Hasil pengujian reliabilitas pada variabel kinerja pegawai diperoleh nilai alpha cronbach yang juga lebih besar dari 0,60 yaitu sebesar 0,909, hal ini menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas
variabel kinerja pegawai juga tergolong baik. Berdasarkan dari hasil pengujian reliabilitas
Gambar 2. Uji Regresi Linear Sederhana pada masing-masing variabel didapat nilai
dan Uji t alpha cronbach lebih besar dari 0,80. Hal ini menjelaskan bahwa variabel kepuasan
Berdasarkan dari hasil uji di atas yang komunikasi organisasi sebesar 0,937 dan diolah menggunakan SPSS 17.0, dapat kinerja pegawai sebesar 0,909 menunjukkan dibentuk sebuah persamaan linear regresi kuatnya reliabilitas dengan kategori sangat sederhana. Pada hasil uji regresi linear tinggi. Maka dari itu, dapat disimpulkan sederhana di atas, didapat nilai konstanta bahwa seluruh uji instrumen yaitu validitas sebesar 26,603 dan nilai koefisien regresi dan reliabilitas telah memenuhi persyaratan sebesar 0,462. Sehingga menghasilkan
INFORMASI Kajian Ilmu Komunikasi Volume 46. Nomor 2. Desember 2016
bentuk persamaan linear regresi sederhana program aplikasi SPSS 17.0, didapat nilai F hitung Y=26,603+ 0,462X. Dari persamaan tersebut
sebesar 15,010 lebih besar dari nilai F tabel yaitu didapat nilai konstan dari regresi variabel
sebesar 4,14 dengan nilai signifikansi jauh kinerja pegawai sebesar 26,603. Sedangkan
lebih kecil dari α = 0,05 yaitu 0,000. Maka dari koefisien regresi dari variabel kepuasan
itu, dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak Ha komunikasi organisasi yang bernilai positif
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara yaitu sebesar 0,462. Hal ini berarti variabel
signifikan variabel independen (kepuasan kepuasan komunikasi organisasi mempunyai
komunikasi organisasi) secara bersama- pengaruh yang positif terhadap variabel
sama mempengaruhi variabel dependen kinerja pegawai sebesar 0,462. Setiap kenaikan