diversity in risk communication ekonomi

Tugas II
5103 Ekonomi Spasial

oleh:
Hendro Muliarto (25414021)

Dosen:
Ibnu Syabri, B.Sc.,M.Sc.,Ph.D.

PROGRAM STUDI MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
SAPPK
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014

1

Ekonomi spasial
Nama : Hendro Muliarto
Nim

: 25414021


Diversity Economy?
According to the conventional wisdom concerning urban economic development, a city should
develop a diverse economy with a large number of industries. Evaluate the merits of this advice in
light of empirical evidence concerning the magnitudes of localization and urbanization economies.
I ti dari perta yaa

diatas adalah ke ukaka

pe dapat

dike ba gka de ga pe ge ba ga eko o i ya g beraga

e ge ai pe ikira

kota harus

da i dustri ya g ba yak .

Pemikiran kota harus dikembangkan dengan berbagai sektor ekonomi dan tiap sektor ekonomi harus

ditopang dengan banyak industri adalah konsep yang bagus, pasalnya kota yang ditunjang dengan
berbagai sektor ekonomi akan memiliki banyak pilihan pengembangan ekonomi jika salah satu sektor
gagal menunjang perekonomian kota tersebut. Begitu juga dengan banyaknya industri dalam satu
sektor perekonomian, dengan banyaknya industri dalam satu sektor perekonomian maka jika salah
satu industri kolaps, maka akan ada industri lain yang menopang sektor perekonomian tersebut.
Untuk membahas lebih dalam tentang pemikiran tersebut, akan dibandingkan perekonomian Kota
Batam dan Belitong (dimasa PT. Timah kolaps).
Semasa PT. Timah berkuasa di Belitong, perekonomian digerakan oleh sektor pertambangan timah
yang sepenuhnya dikuasai oleh PT. Timah, dimasa ini Belitong terkenal dengan pertambangan
timahnya yang menyingkirkan sektor perekonomian lain. Namun saat PT. Timah mengalami
kebangkrutan maka sebagai industri tunggal penjalan sektor pertambangan, sektor pertambangan di
Belitong menjadi lumpuh, dan dikarnakan Belitong seperti ditopang oleh satu sektor perekonomian,
yaitu sektor tambang, bisa dipastikan perekonomian di Belitongpun akan jatuh. Hal ini merupakan
dampak dari kota yang mengandalkan satu sektor perekonomian dengan satu industri didalamnya. Ini
menimbulkan bonding yang kuat antara industri dan kota tersebut, jika industri mengalami kemajuan
maka perekonomian kota mungkin akan ikut terangkat, namun jika industri mengalami kemunduruan
atau bahkan bangkrut maka kemungkinan besar perekonomian kota akan ikut kolaps.
Berbeda dengan kota yang di topang oleh banyak sektor perekonomian dan dimasing-masing sektor
terdapat banyak industri. Dalam hal ini Kota Batam, perekonomian Kota Batam ditunjang oleh
berbagai sektor, pola perekonomian seperti ini selain menunjang pertumbuhan diberbagai sektor,


2

pola ini juga dengan sendirinya memenuhi kebutuhan kota tersebut, dengan kata lain ketersediaan
barang lebih banyak dan jika barang tersebut akan di konsumsi oleh konsumen kota tersebut maka
biaya transportasi akan menjadi minimal.
Sejak dikembangkan 1971 perekonomian Batam terus meningkat, sebelum dikembangkan menjadi
wilayah industri Batam hanyalah kepulauan kecil dengan jumlah penduduk yang masih kecil.
Pembangunan perkonomian di Batam dimulai sejak adanya Keputusan Presiden No. 74 tahun 1971,
tentang pembangunan Pulau Batam. Pada peraturan tersebut Batam ditetapkan sebagai daerah
industri dengan pengelolaan khusus.
Batam adalah salah satu contoh kota dengan sektor perekonomian beragam dan di masing-masing
sektor didukung oleh banyak industri, persebaran sektor perekonomian Batam bisa dilihat dari
gambar dibawah

Pada gambar diatas dapat dilihat persentase kegiatan perekonomian kota Batam yang beranekaragam
dengan industri pengolahan sebagai sektor perekonomian terbesar.
Dengan ditunjang beragam sektor perekonomian, laju pertumbuhan ekonomi Batam tiap tahunnya
terus meningkat, berdasarkan data pada tahun 2000, dimana laju pertumbuhan ekonomi nasional
mencapai 4,8%, Batam sudah mencapai 7,6%. Hal ini bisa dicapai karna investor yang menanamkan

modalnya. Berdasarkan data, diketahui sebanyak 47% investor berasal dari swasta domestik, 33%
merupakan swasta asing dan sisanya 20% berasal dari pemerintah. Investasi didominasi oleh sektor
industri yang berorientasi ekspor sebanyak 50%, dan disusul sektor perdagangan, jasa, perumahan,
pariwisata dan pertanian.
Selain itu Lahirnya Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2007 yang menetapkan Batam, Bintan dan
Karimun sebagai wilayah kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas (Free Trade Zone) tentunya

3

akan semakin mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi, khususnya di Batam. Ditambah lagi
kawasan Batam merupakan bagian dari segitiga Singapura-Johor-Riau.
Pada tabel di bawah dapat dilihat jumlah dan keadaan perusahaan yang berada di kota Batam, pada
2004-2007 dapat dilihat terjadi penambahan jumlah perusahaan, yang berarti peningkatan lapangan
kerja dan mungkin pebukaan sektor perekonomian baru.

Sedangkan untuk sektor terbesar di kota Batam, dapat dibandingkan dan dibuatkan disimpulkan tren
positif yang terjadi pada 2006-2007 dari tabel dibawah. Dari tabel juga bisa dilihat kawasan lokal yang
menjadi pilihan berkembangnya industri pengolahan.

Pada tabel dapat dilihat lokasi yang menjadi magnet perusahaan industri pengolahan, dapat di artikan

juga bahwa lokasi tersebut adalah jenis dari lokalisasi industri, yang akan menopang urban economic.

4

Kesimpulan
Dengan mengedepankan aspek ekonomi, pengembangan kota dengan berbagai sektor ekonomi dan
masing-masing sektor terdiri dari banyak industri merupakanpola pengembangan yang bagus,
pasalnya hal ini mengurangi kemungkinan perekonomian suatu kota kolaps karna runtuhnya suatu
industri.

5

Daftar Pustaka
Badan pusat statistik Batam
Lampiran
Industri di Batam terbagi menjadi industri berat dan industri ringan. Industri berat didominasi oleh
industri galangan kapal, industri fabrikasi, industri baja, industri logam dan lainnya. Sedangkan
industri ringan meliputi industri manufacturing, industri elektronika, industri garment, industri
plastik dan lainnya.
Kawasan Industri Ringan:



Batamindo Invesment Cakrawala



Batu Ampar Industrial Park



Batu Merah Industrial Complex



Bintang Industrial Park I



Bintang Industrial Park II




Cammo Industrial Park



Citra Buana Centre Park II



Citra Buana Centre Park III



Citra Buana Industrial 1



Executive Industrial Park




Hijrah Industrial Park



Indah Industrial Park



Kara Industrial Park



Latrade Industri



Malindo Cipta Perkasa Industri




Mega Cipta Industrial Park



Panbil Industrial Estate



Puri Industrial Park 2000



Refindo Industrial Park



Sarana Industrial Point




Taiwan International Park



Tunas Industrial Estate



Walakaka Industrial Park

6



Lytech Industrial Park

Kawasan Industri Berat:



Kabil Industrial Park



Seafront Industrial City



Sekupang Makmur Abadi

7