Analisis Pameran Komunikasi Mahasiswa Un

Nama
: Filzah Inarah Aprilia
NIM
: 2415130566
Dosen Pengampu : - Rizki Taufik Rakhman, S.Sn. M.Si
- Aprina Murwanti, S.Ds. Ph.D

Nama

: Filzah Inarah Aprilia

NIM

: 2415130566

Dosen Pengampu : - Rizki Taufik Rakhman, S.Sn. M.Si
- Aprina Murwanti, S.Ds. Ph.D

JURUSAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
1


Berdasarkan Kunjungan Saya Ke Pameran Komunikasi Yang Diselenggarakan
Mahasiswa/i Universitas Indonesia Tepatnya di Gedung Ilmu Komunikasi UI Dapat
Dipaparkan Analisis SWOT Sebagai Berikut:
No.
1.

Aspek Analisis SWOT
Strength (Kekuatan)

Keterangan
Kekuatan atau keunggulan dari pameran komunikasi
yang diselenggarakan oleh mahasiswa/i Universtas UI:
- Venue/tempat/ruang pameran yang memenuhi
syarat penyelenggaraan pameran artinya ruang
pameran memadai, memberikan kenyamanan bagi
para pengunjung pameran yang hadir, adanya sirku
lasi udara di ruang pameran, penataan cahaya pada
ruang pameran yang memadai sehingga pengunjung dapat mengapresiasi makna dari karya yang
disampaikan pameris, suhu diruangan pameran

stabil karena tersedianya AC, dan sebagainya.
- Ketepatan dan kesesuaian antara karya-karya
pameris yang dipamerkan dengan luas venue
pameran.
- Pameran yang diselenggarakan memiliki
karakteristik yaitu lebih menyajikan pada hal-hal
yang berhubungan dengan ilmu teknologi yang
dibuat oleh mahasiswa/i UI seperti videografi.
- Ada beberapa ide/gagasan yang menarik dan
unik seperti pada saat Saya mengamati, Saya
sangat tertarik dengan gagasan kelompok
mahasiswa/i UI yang mengusung konsep karya
mereka berjudul “Trotoarisme” dimana mereka
menyajikan suatu karya pameran bukan hanya
sekadar untuk diapresiasi saja namun mereka

2

mampu mengangkat tema yang tidak biasanya
disadari orang lain sekaligus memberikan

kesadaran bagi yang melihatnya. Meskipun
sederhana namun dikemas dengan gaya yang
modern.
-Konsep tema masing-masing produk yang digagas
oleh pameris lebih menekankan pada
mengingatkan maupun memberikan tips,
semiotika, dan kegiatan promosi suatu produk
mereka kepada pengunjung/apresiator.
- Menggunakan dekorasi dari bahan-bahan yang
sesuai dengan konsep tema yang digagas dan
mampu mengoptimalkan barang-barang bekas
menjadi properti pameran misalnya pada konsep
tema karya “PIZHAT” pameris menggunakan
bahan kardus untuk membuat typografi dan
logogram produk mereka. Hal tersebut
menunjukkan kepada Saya maupun apresiator
lain yang berkunjung bahwa mereka kreatif dan
mampu memaksimalkan bahan-bahan untuk
display pameran yang sebenarnya tidak perlu
mahal/tanpa harus membeli yang baru.

- Untuk memperkenalkan produk yang mereka
pamerkan , setiap masing-masing pameris
menyediakan brosur, sticker, maupun id card produk
Mereka yang dibagikan kepada apresiator (pengunjung
pameran) yang memiliki desain yang berbeda-beda
sesuai dengan konsep produk yang digagas mereka.
- Desain poster simplicity, elegan, modis (sesuai

3

dengan desain masa kini), simbol-simbol warna
yang digunakan sesuai dengan tema yang mereka
gagas, pemilihan font style yang sesuai.
- Public speaking mereka dalam menjelaskan
produk yang mereka perkenalkan cukup baik dan
menarik apresiator untuk melakukan proses
apresiasi terhadap karya mereka.
- Bagi Saya setelah mengamati pameran ini
kekuatan karya mereka ada pada videografi atau
teknologinya dibandingkan hal-hal yang bersifat

mengcreate/menciptakan suatu karya dengan teknik
manual.
2.

Weakness (Kelemahan)

Kelemahan yang terdapat pada pameran yang
diselenggarakan oleh mahasiswa/i UI:
- Pameran yang baik adalah pameran yang memiliki
tema besar pameran, namun yang Saya amati ketika
berkunjung ke pameran yang diselenggarakan oleh
mahasiswa/i UI tidak ditemukan tema besar pameran. Sehingga konsep produk mereka terkesan
terpisah-pisah dan tema masing-masing
karya/produk mereka pun juga bervariasi tidak ada
fokus tema yang spesifik dari pameran yang ingin
mereka tampilkan.
- Dalam pameran tidak adanya pengantar kuratorial
dari tema besar pameran. Yang mana baik itu berupa
pameran produk maupun pameran karya seni,
pengantar kuratorial dari tema besar pameran

mutlak ada. Karena dengan adanya pengantar
kuratorial akan mendukung konsep tema yang ingin

4

ditampilkan kepada apresiator (pengunjung).Dengan
begitu, tidak menimbulkan keambiguitasan kepada
pengunjung. Dengan adanya pengantar kuratorial
juga akan mendukung tujuan dari pameran yang
mereka tampilkan. Apa tujuan pameran tersebut
berfokus pada komersial, sosial, pendidikan, dan
lain-lain.Namun, pada kenyataannya sebagai apresiator Saya tidak mengetahui tujuan yang jelas antara
pameran dengan konsep tema yang mereka tampilkan meliputi fungsinya dan menjelaskan tentang apa.
- Pameran yang mereka selenggarakan seperti tidak
memiliki benang merah, untuk penyelenggaraan
pameran selanjutnya. Dapat diamati dari konsep
tema yang mereka tampilkan seperti berbeda jauh
dalam bidang yang berseberangan sehingga jenis
pameran yang mereka selenggarakan tidak bisa
dikategorikan ke dalam jenis pameran apa. Apakah

pameran tunggal, pameran bersama, atau pameran
kolaboratif, dan sebagainya.
- Tidak ada kuratorial pada setiap karya/produk yang
mereka tampilkan. Padahal kuratorial sangatlah
penting dalam sebuah karya, baik itu karya seni
maupun produk memiliki peran penting untuk men
dukung dan mendampingi konsep tema yang digagas.
Meskipun, pada setiap produk mereka, dijelaskan
oleh para pameris tentang konsep mereka secara
langsung. Namun, akan lebih efesien jika ada tulisan
kuratorial karya pameris sehingga ketika pameris
tidak ada diruang pameran, pengunjung akan merasa

5

kebingungan apa maksud karya/produk yang ditampil
kan yang berakibat proses apresiasi terhambat, dan
dengan adanya kuratorial, apresiator akan memahai
maksud juga tujuan karya pameris tanpa harus bersusah payah menjelaskan satu persatu apresiator
yang datang ke stand produk atau karya mereka.

- Hal kecil yang tidak diperhatikan dalam pameran
yang diselenggarakan oleh mahasiswa/i UI adalah
tidak adanya buku tamu yang mendata setiap
pengunjung (apresiator) yang datang. Sebab dengan
adanya buku tamu pameran, akan mengetahui
berapa banyak jumlah apresiator yang berkunjung
ke pameran tersebut untuk dijadikan perbandingan
sebagai evaluasi pengadaan pameran selanjutnya.
- Sebagai apresiator karya yang kurang baik pada
pameran yang diselenggarakan oleh mahasiswa/i
ada pada karya bertema “PIZHAT” alasannya karena
dari segi estetika dalam teknik penyajian, penataan
produk pizza yang ditampilkan kurang dari standar
penyajian dan penataan pizza pada umumnya,
bentuk pizza tidak mampu menggugah selera
apresiator untuk membayangkan keunggulan cita
rasa yang ditampilkan dari produk “PIZHAT”, warna
pizza dan bentuknya jauh dari standarisasi bentuk
pizza pada umumnya, terkesan main-main, seni
menghias masakan kurang, tidak memiliki karakteris

tik yang membedakan antara pizza produknya
dengan produk serupa lainnya, presentasi tampilan
“PIZHAT” sangat tidak menarik dan tidak presentatif.

6

- Penataan karya dan penempatan karya yang kurang
tepat seperti jarak antara karya bertema
“Trotoarisme” dengan karya yang lain tidak ada
space bagi pengunjung untuk lewat sehingga
antara pengunjung yang satu dengan yang lain
berdesakan untuk lewat karena area jalan
pengunjung yang terbatas, sehingga menghambat
proses apresiasi karya yang dipamerkan.
- Tidak ada katalog pameran yang memuat semua
karya yang dipamerkan. Adanya katalog dalam
sebuah pameran sangatlah penting untuk
memudahkan pengunjung melihat apa yang ada
dikatalog dengan karya aslinya. Selain itu,
penyediaan katalog juga lebih efesien juga praktis

dibandingkan brosur yang dibagikan saat pengunjung
Mengamati setiap stand karya pameris, terlebih
ukuran desain brosur yang dibuat tidak sama antara
karya pameris satu dengan pameris lainnya. Sehingga
menyulitkan pengunjung untuk membawa
lembaran-lembaran brosur yang dibagikan secara
terpisah dan besar kemungkinan brosur yang
digenggam pengunjung berjatuh-jatuhan, karena
lembarannya tidak dalam satu kesatuan seperti
katalog pameran.
- Pada dasarnya pameran yang diselenggarakan oleh
mahasiswa/i Univesrsitas Indonesia Jurusan
Komunikasi Fakultas FISIP UI belum teliti dan memiliki
kepekaan untuk memperhatikan hal-hal yang biasanya
seringkali dianggap kecil namun sebenarnya sangatlah

7

penting dalam sebuah pameran seperti pemberian
caption produk yang terlalu kecil, penataan letak

caption yang tidak strategis seperti pada produk “DIET
WITH TOTAL” yang mana caption produk dengan
ukuran yang kecil diletakkan diatas karya, sehingga
pengunjung kesulitan untuk membaca captionnya
karena khawatir menyentuh karya/produk yang
dipamerkan.
3.

Opportunity (Peluang)

- Konsep pameran yang mereka tampilkan dari setiap
masing-masing karya memiliki karaktersitik yang unik
dan belum pernah ada sebelumnya seperti konsep salah
satu karya mereka yang unik, menarik, dan kreatif yaitu
“Trotoarisme” sehingga menjadi peluang bagi mereka
untuk melakukan pengembangan pameran mereka ke
depannya.
- Mayoritas dari mereka memiliki kemampuan public
speaking yang baik, sehingga menjadi modal bagi
mereka untuk menarik perhatian apresiator
(pengunjung) dari berbagai latar belakang melalui
gaya public speaking yang mereka miliki untuk
melakukan kerjasama/melakukan konspirasi positif
dalam bentuk pendekatan dengan tujuan untuk
pengembangan pameran ke depannya.
- Identitas/status mereka sebagai mahasiswa/i
Universitas Indonesia, yang mana label universitas
mereka sudah dikenal berbagai kalangan masyarakat
sehingga menjadi strategi/ peluang yang sangat
menjanjikan untuk memudahkan mereka mencari
sponsor maupun menjalin hubungan kerjasama

8

dengan pihak lembaga terkait pengembangan
penyelenggaraan pameran ke depannya.
4.

Threat (Ancaman)

Ancaman dari penyelenggaraan pameran yang mereka
selenggarakan yaitu besar kemungkinan setelah
pameran yang telah mahasiswa/i Universitas Indonesia
tampilkan maka akan ada konsep-konsep pameran
serupa dengan pameran yang telah diselenggarakan
mahasiswa/i Universitas Indonesia tersebut. Sehingga
menjadi sebuah ancaman bagi mereka sebagai
penyelenggara pameran, jika tidak mengembangkan
inovasi dan strategi baru untuk mengembangkan konsep
pameran ke depannya.

9

Lampiran
Data Kualitatif Pameran Mahasiswa/i Jurusan Komunikasi Fakultas FISIP Universitas
Indonesia sebagai berikut:

Foto di samping merupakan salah satu produk mahasiswa/i
Jurusan Komunikasi UI yang menampilkan konsep produk
di bidang jasa jika ada event-event tertentu, pariwisata juga
bisnis yang menggunakan label “USAWA”.
Mereka menggunakan media brosur maupun elektronik
sebagai promosi produk yang mereka tawarkan dalam
bentuk simbol-simbol visual dan verbal .
Foto 1.1

Foto di samping merupakan brosur dari
mahasiswa/i komunikasi yang mengkon
sepkan produk/karya mereka dibidang
literasi media. Bagaimana pandangan
mereka dalam bidang literasi dan cara
mereka mengajak kita untuk sadar media (yang ditekankan pada kalimat ‘ME
LEKMEDIA!) pada brosur yang dibuat,&
sepatutnya apa yang seharusnya dilaku

Foto 1.2

kan kita sebagai pengguna media yaitu
dengan melihat (see), mempelajari
(learn) , untuk selanjutnya disampaikan
kepada publik.

10

Foto di samping merupakan salah satu
karya mahasiswa/i UI dengan konsep
Karya/produk mereka yang diberi te
ma “EDM SOCIAL PROJECT” dalam bidang musik. EDM sendiri merupakan
Singkatan dari Electronic Dance Music.
Foto 1.3

Foto di samping merupakan sticker dari produk/karya mereka yang bertema “EDM SO
CIAL PROJECT”.

Foto 1.4

Foto di samping merupakan kegiatan dari
mahasiswa/i UI yang sedang mensetting
sound dari lagu-lagu bergenre dance melalui monitor komputer & laptop.
Foto 1.5

11

Foto 1.6
Foto di atas merupakan koleksi kain tenun dan batik Indonesia dari
salah satu mahasiswi Jurusan Komunikasi, FISIP UI yang di pamerkan
dengan tujuan memperkenalkan kembali warisan budaya Indonesia
kepada apresiator.

Foto di samping merupakan id card dan buku
petunjuk mengenai produk kotak musik
yang dibuat oleh mahasiswa/i UI tersebut.

Foto 1.7

12

Foto di samping merupakan bagian isi dari buku berjudul Introducing Kotak Music di dalam
nya terdapat desain sampul dari musisi-musisi
lokal, label musik yang melatar belakangi musik local tersebut. Mulai dari mendirikan label
musik dan membangun jaringan musisi-musisi
lokal.
Foto 1.8

Foto di samping merupakan produk/karya dari mahasis
wa/i Jurusan Komunikasi dengan konsep “DIET WITH
TOTAL”. Dengan penataan caption diletakkan pada bagian atas produk/karya.

Foto 1.9

13

Foto di samping merupakan karya dari mahasiswi UI dengan tema “ATE”, yang dike
mas dengan konsep desain penataan menu
bergaya keraton (tradisional) namun dengan daftar menu nama-nama makanan yang
mereka ganti sesuai dengan konsep mereka.
Disebelah kiri terdapat makanan favorit seorang raja dengan ilustrasi nama dosen pem
bimbing dan disebelah kanan mengibarat

Foto 1.10

kan makanan khas seorang putri kerajaan
dengan nama perempuan dari dosen UI
Pembimbing mata kuliah mereka.

Foto di samping merupakan produk tas kulit sintetis
untuk wanita dengan nama brand “NAT”. Desainnya
yang simplicity namun elegan dan mengilustrasikan
bentuk tangan wanita yang mengenakan tas tersebut
dengan menggunakan elemen-elemen seni patung
dan dekorasi burung terbang dengan media karton
hitam. Mampu mendesain karyanya dengan peng
gunaan mix media.

Foto 1.11

14

Foto 1.12
Foto di atas merupakan karya dari kerja team yang beranggotakan empat
orang mahasiswa/i Jurusan Komunikasi, FISIP UI. Keempat anggota tersebut
mengusung

tema

“JAKARTA

DISCUSS

AND

ACT”

bagaimana

mereka

mengkonsepkan bahwa kita sebagai WNI memiliki hak untuk mengemukakan
pendapatnya, hak untuk bekumpul, berserikat yang tercantum dalam pasal 28 UUD
1945. Tema dibidang politik, hukum, dan sosial dengan menekankan pada
kebebasan berdemokrasi dipilih oleh mereka dalam pameran tersebut.

Menurut Saya sebagai seorang apresiator sekaligus mahasiswi UNJ, karya terbaik terdiri
dari tiga kategori sebagai berikut:
1. Karya/produk mahasiswa/i Jurusan Komunikasi bertema “INDONESIA PUNYA”. Alasan
Saya memilih produk mereka:
- Meskipun mereka tidak membuatnya, tapi dengan mereka mengoleksi kain tenun
dan batik sebagai warisan budaya dan menampilkannya dalam konsep pameran
mereka menjadi suatu ide/gagasan yang sangat baik disamping trend modernitas
(gaya hidup mengikuti trend/mode budaya barat) dan penetrasi budaya yang telah
mempengaruhi kebudayaan dan gaya hidup masyarakat Indonesia terutama kita
sebagai kalangan akademisi. Dengan konsep tersebut mereka secara langsung
memperkenalkan kembali betapa kayanya karya seni warisan budaya bangsa kita

15

dan seharusnya kita bangga juga mengapresiasi pengkriya yang telah mengembang
kan seni menenun dan membatik serta kewajiban tersebut bukan hanya ada untuk
kalangan akademisi di bidang Seni (Seni Rupa dan Desain) tapi semua kalangan pun
sudah seharusnya mengapresiasi dalam wujud yang konkret.

2. Karya kedua yang terbaik menurut Saya adalah “JAKARTA DISCUSS AND ACT”.
Alasan:
- Konsep mereka sangat menarik terlebih kita sebagai mahasiswa/i yang disebut
agent of change sudah seharusnya bersikap aktif bukan apatis dalam melakukan
perubahan dan mengemukakan pendapatnya baik dalam berorganisasi maupun
dalam kegiatan pembelajaran formal.

16

3. Karya terbaik ketiga adalah “NAT”. Alasannya:
- Produk mereka untuk jurusan komunikasi sangat unik dan menarik dengan memadukan
antara konsep seni murni dan terapan di dalam karyanya yaitu meliputi seni kriya kulit,
seni patung untuk pendekorasian konsep produk yang mereka tawarkan.

Karya yang kurang baik menurut Saya sebagai apresiator, terdapat tiga kategori
diantaranya:
1. Karya dengan konsep tema “ATE”.
2. Karya dengan konsep tema “DIET WTH TOTAL”
3. Karya dengan konsep tema “PMS”

17

Dokumen yang terkait

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63