Laporan Praktikum Kimia Fisika Asisten P (1)

Laporan Praktikum Kimia Fisika

VISKOSITAS
Oleh:
Nama

: Agung Putra

NIM

: 1605105010036

Kelas

: Selasa , 10:00 WIB

Kelompok

: 5 (Lima)

Tanggal Praktikum


Mengetahui,

: 18 April 2017

Darussalam,

25 April 2016
Asisten

Praktikan

(
Putra

)
)

( Agung


I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kekentalan atau viskositas merupakan sifat dari suatu zat cair (fluida) yang
disebabkan adanya gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada
zat cair tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair. Besarnya
kekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan dengan suatu bilangan yang menentukan
kekentalan suatu zat cair.Viskositas memiliki alat ukur yang disebut viskometer yang
berfungsi untuk mengukur koefisien gliserin, oli atau minyak. Viskositas banyak
terdapat dalam kehidupan sehari-hari seperti sirup, minyak goreng dan oli. Viskositas
berguna untuk kehidupan seperti sirup yang dikentalkan agar tetap awet.
Pada percobaan ini bola kecil dijatuhkan kedalam cairan yang akan dihitung
angka kekentalanya. Bila bola tersebut mula-mula akan mengalami percepatan
dikarenakan gaya beratnya, tetapi karena sifat kekentalan cairan, maka besar
percepatannya akan semakin berkurang dan akhirnya nol. Pada saat tersebut
kecepatan bola tetap dan disebut kecepatan terminal. Hubungan antara kecepatan
terminal dengan angka kekentalan dapat diperoleh dari Hukum Stokes.
B. Tujuan praktikum

Adapun tujuan dari praktikum viskositas ini adalah untuk mengetahui nilai
viskositas atau kekentalan dari beberapa jenis bahan pangan.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Jika sebuah benda berbentuk bola dijatuhkan ke dalam fluida kental, misalnya
kelereng dijatuhkan ke dalam kolam renang yang airnya cukup dalam, nampak mulamula kelereng bergerak dipercepat. Tetapi beberapa saat setelah menempuh jarak
cukup jauh, nampak kelereng bergerak dengan kecepatan konstan (bergerak lurus
beraturan). Ini berarti bahwa di samping gaya berat dan gaya apung zat cair masih ada
gaya lain yang bekerja pada kelereng tersebut. Gaya ketiga ini adalah gaya gesekan
yang disebabkan oleh kekentalan fluida. Khusus untuk benda berbentuk bola, gaya
gesekan fluida secara empiris dirumuskan sebagai Persamaan (Budianto, 2008).
Viskositas merupakan suatu tendensi untuk melawan aliran cairan karena
resistensi suatu bahan yang mengalami perubahan bentuk bila bahan tersebut dikenai
gaya. Viskositas biasanya berhubungan dengan konsistensi dan tendensi. Konsistensi
dapat didefinisikan sebagai ketidakmauan suatu bahan untuk melawan perubahan
bentuk bila suatu bahan mendapat gaya gesekan. Gesekan ini timbul sebagai hasil
perubahan bentuk cairan yang disebabkan karena adanya resistensi yang berlawanan.

Jika tenaga diberikan pada suatu cairan, tenaga ini akan menyebabkan suatu
peubahan bentuk, yang disebut sebagai aliran.Viskositas cairan yang bersifat
Newtonian tidak berubah dengan adanya perubahan gaya gesekan antar permukaan
cairan dengan dinding. Cairan newtonian biasanya merupakan cairan murni secara
kimiawi dan homogen secara fisikawi. Contohnya adalah larutan gula, air, minyak,
sirup, gelatin, dan susu (Ningrum , 2014).
Suatu jenis cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang
rendah, dan sebaliknya bahan-bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki
viskositas yang tinggi. Pada hukum aliran viskositas newton menyatakan hubungan
antara gaya-gaya mekanika dari suatu aliran viskos sebagai geseran dalam viskositas
fluida juga termasuk konstan sehubungan dengan gesekannya. Hubungan tersebut
berlaku untuk fluida Newtonian.aliran viskos dapat digambarkan dengan dua buah

bidang sejajar yang dilapisi fluida tipis diantara kedua bidang tersebut. Apabila zat
cair tidak kental maka koefisien sama dengan nol sedangkan pada zat cair kental
bagian yang menempel didinding memiliki kecepatan yang sama dengan dinding
(Young, 2009).
Sifat cairan sebagai besar ditentukan oleh resistansinya untuk mengalir, yang
dinamakan viskositas. Suatu fluida berviskositas rendah mengalir dengan mudah dan
membuang sedikit energi, tetapi menaikan rugi-rugi kebocoran. Suatu fluida kental

dapat menyekat dengan baik, tetapi fluida tipe ini cukup seret dan menyebabkan rugi
energi dan tekanan sekitar sistem, fluida hidrolik haruslah merupakan suatu medium
yang berada an tara ektrim-ekstrim ini, jadi dibutuhkan suatu cara untuk
mendefinisikan viskositas. Adanya zat makro molekul akan menaikan viskositas
larutan bahkan pada konsentrasi rendahpun, efeknya besar, karena molekul besar
mempengaruhi aliran fluida pada jarak jauh. Pada konsentrasi rendah, viskositas
larutan berhubungan dengan viskositas pelarut murni. Viskositas diukur dengan
beberapa cara. Dalam “viskometer Ostwald” waktu yang dibutuhkan oleh larutan
untuk melewati pipa kapiler dicatat dan dibandingkan dengan sampel standar. Aliran
cairan dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe. Yang pertama adalah aliran laminar
atau aliran kental, yang secara umum menggambarkan laju aliran kecil melalui
sebuah pipa dengan garis tengah kecil. Aliran yang lain adalah aliran turbulen, yang
menggambarkan laju aliran yang besar melalui pipa dengan diameter yang lebih besar
(Rosita, 2014).

III.

METODOLOGI PERCOBAAN

A. Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum viskositas adalah minyak
goreng, saus, kecap kental manis, kecap asin, susu kental manis, dan alatnya adalah
viskometer Brookfield dengan spindle, gelas kimia 100ml dan 250ml dan tissue
gulung.

B. Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja pada pratikum kali ini adalah :
Dipasangkan spindle yang sesuai untuk produk pada viscometer dengan cara
melepasakn penutup baut berwarna hitam yang terletak dibagian tengah LV QUARD
LEG, sampel ditempatkan pada wadah yang dapat dimasuki oleh LV QUARD LEG
( pastikan tinggi sampel memenuhi syarat batas yang terdapat di spindle set). Diatur
kecepatan yang diinginkan. Dihidupkan alat dengan memmindahkan tuas berwarna
hitam kebagian tengah (ON) selanjutnya biarkan alat melakukan pembacaaan hingga
5-6 kali, sehingga diperoleh angka yang stabil (angka yang ditujukkan oleh panah
merah). Waktu yang diperlukan alat untuk stabil biasanya bervariasi, tergantung dari
jenis sampe yang akan diukur. Setelah alat stabil ditekan Clucth Lever (tuas besi
putih di bagian belakang alat).

Dengan Clucth Lever yang masih tertekan,


pindahkan tuas warna hitam keatas/kebawah (off/pause). Kemudian catat angka yang
ditunjukkan oleh panah (red pointer) dan dianggap sebagai dial reading (% torque),
setelah selesai, matikan alat dengan memindahkan tas hitam ke posisi off, buka
kembali spindle set dan tutup kembali dengan penutup baut berarna hitam. Bersihkan
alat dan spindle set yang telah digunakn dengan tissue yang dibasahi air , lap sampai
kering.

IV.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan
NO.
1.
2.
3.
4.
5.

Bahan

Minyak Goreng
Kecap Asin
Saus
Susu kental manis
Kecap kental manis

Kecepatan Rotasi
50 rpm
100 rpm
100 rpm
100 rpm
100 rpm

Viskositas
12 cP
6,12 cP
1209 cP
1133 cP
1100 cP


B. Pembahasan
Viskometer Brookfield didapatkan dengan mengukur gaya puintir sebuah rotor
slinder (spindle) yang dicelupkan ke dalam sample. Viscometer Brookfield
memungkinkan untuk mengukur viskositas dengan menggunkan teknik dalam
viscometery. Alat ukur kekentalan (yang juga dapat mengukur viskositas melalui
kondisi aliran berbagai bahan sampel yang diuji. Untuk dapat mengukur viskositas
sampel dalam viscometer Brookfield, bahan harus diam didalam wadah sementara
poros bergerak sambil direndam dalam cairan. Pada metode ini sebuah spindle
dicelupkan ke dalam cairan yang diukur viskositasnya. Gaya gesek antara permukaan
spindle dengan cairan akan menentukan tingkat viskositas cairan.lalu sebuah spindle
dimasukkan ke dalam cairan dan diputar dengan kecepatna tertentu. Bentuk dari
spindle dan kecepatan putarnya inilah yang menentukan shear rate. Oleh karena itu
untuk membuat sebuah hasil viskositas dengan metode pengukuran rotational haus
dipenuhi bebrapa hal yaitu: jenis spindle, kecepatan putar spindle, type viscometer,
suhu sample,shear rate (bila diketahui) dan lama waktu pengukuran (bila jenis
samplenya time dependent).Viscometer Brookfield yang merupakan salah satu
viscometer yang menggunakan gasing atau kumparan yang dicelupakan kedalam zat
uji dan mengukur tahanan gerak dari bagian yang berputar. Tersedia kumparan yang

berbeda untuk rentang kekentalan tertentu, dan umumnya dilengkapi dengan

kecepatan rotasi. Prinsip kerja dari viscometer Brookfield ini adalh semakin kuat
putaran semakin tinggi viskositasnya sehingga hambaatannya semakin besar.
Pada praktikum kali ini, bahan yang digunakan adalah minyak , kecap asin, saus,
susu dan kecap manis.

Dan alat ukurnya adalah viscometer Brookfield. Pada

viscometer Brookfield spindle yang digunakan dengan ukuran ‘63’. Pada bahan
minyak kecepatan rotasi digunakan sebesar 50 rpm dikarenakan dengan ukuran
tersebut spindlenya bisa berputar di sampel bahan tersebut, setelah spindle berputar
pada bahan didapatkan viskositasnya sebesar 12 cP, pada kecap asin kecepatan rotasi
yang digunakan adalah sebesar 100 rpm, setelah itu didapakan viskositas pada kecap
asin sebesar 6,12 cP, pada saus kecepatan rotasi yang digunakan sebsear 100 rpm,
setelah itu didapatkan viskositasnya adalah sebesar 1209 cP, pada sampel susu
kecepataan rotasi digunakan 100 rpm, setelah itu didapatakan viskositasnya sebesar
1133 cP, pada kecap manis kecepatan rotasi yang digunakan sabesar 100 rpm, setelah
itu didapatkan viskositas sebesar 1100 cP. Pada percobaan tersebut dapat disimpulkan
bahwa bahan pangan ynag paling besar nilai viskositasnya adalah saus dengan 1209
cP dan yang paling rendah viskositasnya adlah kecap asin sebesar 12 cP.


Hasil analisis viskositas kecap manis ampas tahu 4,5,6, dan 7 yaitu 94.89, 72.9. 70.49
dan 54.27dPas. Sedangkan untuk kecap kontrol yaitu 15.22 dPas, lebih rendah dari
semua perlakuan. Semakin lama proses fermentasi viskosotas semakin menurun.
Hasil analisis viskositas dapat dilihat. Kekentalan kecap manis dapat dilihat dari nilai
viskositasnya. Jika nilai viskositas semakin tinggi, maka kecap manis tersebut
semakin kental. Tidak ada standar yang menentukan nilai viskositas kecap manis.
Viskositas merupakan salah satu parameter bagi konsumen untuk memilih kecap
manis. Viskositas kecap manis dapat dipengaruhi oleh bahan-bahan yang digunakan
seperti gula dan air, selain itu juga dapat dipengaruhi oleh jumlah padatan terlarut.
Selain berfungsi sebagai pemanis, gula juga berfungsi sebagai pengental (astuti,
2016).

V.

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan pada kesimpulan kali ini adalah :
1. viskositas yang terjadi pada minyak adalah sebesar 12 mcp dengan kecepatan
rotasi 50 rpm
2. viskositas yang terjadi pada kecap asin adalah sebesar 6,12 mcp dengan
kecepatan rotasi 100 rpm
3. viskositas yang terjadi pada saus adalah sebesar 1209 mcp dengan kecepatan
rotasi 100 rpm
4. viskositas yang terjadi pada kecap asin adalah sebesar 1133 mcp dengan
kecepatan rotasi 100 rpm
5. viskositas yang terjadi pada kecap asin adalah sebesar 1100 mcp dengan
kecepatan rotasi 100 rpm

DAFTAR PUSTAKA

Astuti. 2016. Pengaruh lama fermentasi kecap ampas tahu terhadap kualitas fisik,
kimia dan organoleptik. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol. 4 No 1 hal. 7283
Budianto. 2008. Metode penentuan koefisien kekentalan zat cair Dengan
menggunakan regresi linear hukum stokes. Jurnal Sekolah Tinggi
Teknologi Nuklir. Vol 30 No.12. Hal 157-159
D . Young, Hugh. 2009. Fisika Universitas. Erlangga. Jakarta.
Ningrum. 2014. Penentuan Viskositas Larutan Gula Menggunaan Metode Vessel
Terhubung Viscosimeter Berbasis Video Based Laboratory dengan
Software Tracker. Jurnal universitas Ahmad Dahlan. Vol 44. No. 13. Hal
57-58
Rosita. 2014. Viskositas. Jurnal Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Vol 20 .
No.17. Hal 76-80

LAMPIRAN

1. Diagram alir

Bahan

Dipasangkan spindle

Ditempatkan pada wadah

Diatur kecepatan

Dihidupkan alat

Dibiarkan alat

A

A

Ditekan clutch lever

Dicatat angka

Dimatikan alat

Dibuka kembali spindle set

Dibersihkan alat

Hasil