Fisika Dasar I (pert1,2,3,4)
Fisika Dasar I
Universitas Pamulang
2008/2009
Oleh :
1 PENGUKURAN DAN KESALAHAN
Apakah Fisika Itu ? Fisika merupakan ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari sifat-sifat dan interaksi antar materi dan radiasi.
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan pada pengamatan eksperimental dan pengukuran kuantitatif (Metode Ilmiah).
METODE ILMIAH
Pengamatan terhadap Peristiwa alam Hipotesa TidakCocok Eksperimen Uji prediksi Perbaiki teori Teori Hasil Hasil negatif
Kalibrasi Model Pengamatan Peristiwa Alam Eksperimen Apakah yang diukur ? Pengukuran Kuantitas (Hasil Pengukuran)
Penyajian Harga
Satuan
Alat UkurSistem Matrik SI PENGUKURAN
Besaran Fisika
KLASIFIKASI BESARAN FISIKA Besaran Pokok besaran yang ditetapkan
Konseptual dengan suatu standar ukuran Besaran Turunan besaran yang dirumuskan
Besaran dari besaran-besaran pokok
Fisika Besaran Skalar hanya memiliki nilai
Matematis
BESARAN DAN SATUAN
- Besaran
sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
secara kuantatif - Satuan besaran yang bernilai satu, dan dipakai sebagai standard dalam pengukuran.
- Pengukuran membandingkan suatu besaran dengan
BESARAN POKOK
Besaran Pokok Satuan
(dalam SI) (dalam SI)
Massa kilogram (kg) Panjang meter (m) Waktu sekon (s) Arus listrik ampere (A) Suhu kelvin (K)SISTEM MATRIK DALAM SI
Faktor Awalan Simbol
Faktor Awalan Simbol
18 exa- E
- 1
10
desi- d
piko- p
10
nano- n
10
mikro-
10
mili- m
10
senti- c
10
10
- 2
- 3
- 6
- 9
3 kilo- k
6 mega- M
10
9 giga- G
10
12 tera- T
10
15 peta- P
10
- 12
10
DEFINISI STANDAR BESARAN POKOK
Panjang - meter :
- Panjang - meter :
Satu meter adalah panjang lintasan di dalam ruang hampa Satu meter adalah panjang lintasan di dalam ruang hampa yang dilalui oleh cahaya dalam selang waktu 1/299,792,458 yang dilalui oleh cahaya dalam selang waktu 1/299,792,458 sekon sekon .
.
Massa - kilogram :
- Massa - kilogram :
Satu kilogram adalah massa silinder platinum iridium Satu kilogram adalah massa silinder platinum iridium dengan tinggi 39 mm dan diameter 39 mm. dengan tinggi 39 mm dan diameter 39 mm.
Waktu - sekon
- Waktu - sekon
Satu sekon adalah 9,192,631,770 kali periode (getaran) Satu sekon adalah 9,192,631,770 kali periode (getaran)
BESARAN TURUNAN
Contoh :
Kecepatan
- pergeseran yang dilakukan persatuan waktu
- -1
- satuan : meter per sekon (ms
)
Percepatan
- perubahan kecepatan per satuan waktu
- -2
satuan : meter per sekon kuadrat (ms )
Gaya
Dimensi
Besaran Pokok Simbol Dimensi
Massa Panjang Waktu Arus listrik Suhu Jumlah Zat Intensitas M L T
I
N J
ANALISA DIMENSI
Suatu besaran dapat dijumlahkan atau dikurangkan apabila memiliki dimensi
Suatu besaran dapat dijumlahkan atau dikurangkan apabila memiliki dimensi yang sama. yang sama.
Setiap suku dalam persamaan fisika harus memiliki dimensi yang sama.
Setiap suku dalam persamaan fisika harus memiliki dimensi yang sama.
Contoh : Perioda ayunan sederhana T dinyatakan dengan rumus berikut ini : l
T 2 g yang mana l panjang tali dan g percepatan gravitasi dengan satuan panjang per kwadrat waktu. Tunjukkan bahwa persamaan ini secara dimensional benar ! Jawab :
Dimensi perioda [T] : T L Dimensi panjang tali [l] :
KESALAHAN DALAM PENGUKURAN
Pengukuran : proses pembandingan nilai besaran yang belum
diketahui dengan nilai standar yang sudah ditetapkan
Kesalahan pengukuran (error) : derajad penyimpangan suatu
hasil pengukuran terhadap nilai yang diharapkan e = Y n- X
n Kesalahan mutlak : harga yang diharapkan harga pengukuran
Persentase Kesalahan : Derajad kepastian hasil pengukuran
) 100 ( ) 100 ( n n n n Y
X Y Y e
X Y
KESALAHAN DAN PRESISI
Derajad konsistensi Akurat Presisi suatu pengukuran
? Harga pengukuran ke n
X
X n n
Presisi 1 Harga rata-rata dari n kali pengukuran
X n
X n
X n n
Resolusi : perubahan terkecil suatu variabel yang diukur
ANGKA SIGNIFIKAN
Mencerminkan batas ketelitian alat ukur yang digunakan Hasil pengukuran disajikan Mistar batas ketelitian 0,1 cm dengan tidak lebih dari satu angka dibelakang koma
Contoh : 17,3 cm atau 4,5 cm Dua angka penting Tiga angka penting 2 2 Mengikuti jumlah angka
(17,3 cm)x(4,5 cm) = 77,85 cm
78 cm 2 penting yang terendah 2
(17,3 cm)/(4,5 cm) = 3,84444444444444444 cm 3,8 cm
Penjumlahan dan pengurangan mengikuti jumlah angka desimal terkecil
2
vektor
KONSEP DASAR VEKTOR
- Ruang dan Waktu
bersifat kontinu. Dalam mekanika, suatu kejadian terjadi di suatu titik tertentu dalam ruang dan pada saat tertentu.
Disamping itu, ruang bersifat euclidean dan waktu bersifat
sinkron bagi semua pengamat (mekanika Newtonian tidak
mengenal adannya batas ketepatan dalam menentukan posisi dan ketepatan suatu obyek)
- Massa
Titik massa / partikel adalah sesuatu yang mempunyai massa tetapi dianggap tidak mempunyai volume.Konsep massa sebagai massa inersial (ukuran kelembaman benda, konsep
VEKTOR POSISI DAN KERANGKA ACUAN
- Vektor Posisi
Posisi titik dimana suatu kejadian terjadi dinyatakan
dengan vektor jarak dari titik asal ke titik tersebut.
Kerangka Acuan •
Suatu kerangka yang digunakan untuk menyatakan
posisi suatu titik dalam ruang. Dalam banyak hal, digunakan tiga garis sumbu (X,Y,Z) yang saling berpotongan tegak lurus di titik asal, disebut sistem Koordinat Kartesian. Kebutuhan akan kerangkaacuan ini menunjukkan bahwa posisi bersifat relatif,
artinya terhadap mana posisi titik tersebut diacukan.
VEKTOR
Besaran vektor : besaran yang dicirikan oleh besar/harga dan
arahContoh : vektor posisi, vektor kecepatan, vektor percepatan,dll
Penyajian Vektor :ˆ A A e ; A A
A eˆ
A = vektor satuan yang menyatakan arah
- Dalam uraian/komponen sistem koordinat Kartesian:
ˆ ˆ ˆ
A A i A j A k x y z
VEKTOR dan SKALAR
- Skalar – simbol: A – Kuantitas yang hanya memiliki besaran saja.
- – memenuhi aljabar biasa
- Vektor – simbol: A atau
– Kuantitas yang memiliki besaran dan arah
A
- – memenuhi aljabar vektor
- – Diagram: Gambar panah
KOMPONEN SEBUAH VEKTOR
Vektor A dengan komponen2 vektor A dan A yang saling x y tegaklurus.
Komponen skalarnya: A =A cos x
A =A sin y
Ada 2 cara menyatakan vektor A
1. A=A + A
x y
2
2 KOMPONEN SEBUAH VEKTOR (lanjutan) Arah komponen vektor tergantung pada arah sumbu2 yang digunakan sbg acuan.
A =A + A
x yatau
TAIL-TO-HEAD
PENJUMLAHAN VEKTOR
R=A+B Besar dan arah
PENGURANGAN VEKTOR
1. Sebuah vektor jika dikalikan -1, besarnya tetap tetapi
PENJUMLAHAN VEKTOR
2
2 C = A + B C C C
x y
C x = A x + B x dan
C y = A y + B y C y
1 tan ( )
C xVEKTOR SATUAN
Vektor dapat dituliskan dalam vektor-vektor satuan. Sebuah vektor satuan mempunyai magnitudo/ukuran yang besarnya sama dengan satu (1). Vektor satuan dalam sistem koordinat kartesis dinyatakan dengan i, j dan k yang saling tegaklurus.
Vektor A dapat ditulis: y ˆ
ˆ ˆ A A i A j A k
x y z
A atau j A A i A j A k
x y z
PENJUMLAHAN VEKTOR
1
ˆ ˆ ˆ
B k A j B A i B A B A x x x x x x
ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ
B k j B i B B A k j A i A A z y x z y x
2 B A AB B A B A B A B A AB B A B A
2
B A
2
2
) , ( cos
2 ) , ( cos cos
) , ( cos
B e B A e A ˆ ˆ
2
Pembagian Ruas Garis
Titik P membagi ruas garis AB
dengan perbandingan m : n m n
A P B
AP : PB = m : n
•Bila P di dalam AB, maka AP dan
Bila P di luar AB, maka AP dan PB mempunyai arah yang berlawanan,
sehingga m dan n tandanya berbeda
m
A B P
- -n
Contoh 1:
Ruas garis PQ dibagi menjadi lima bagian yang
sama oleh titik-titik A, B, C, dan D.Hitunglah nilai-nilai perbandingan
a. PA : PD b. PB : BQ
c. AQ : QD d. AC : QP Jawaban:
B C Q P A D
a. PA : PD = 1 : 4
Pembagian Dalam Bentuk Vektor
a , b dan p ber-B turut-turut adalah n
P vektor posisi titik m b
A, B dan P. p
A Titik P membagi a garis AB dengan O perbandingan m . b n . a
Contoh 2 a , b dan p ber-
B
1 turut-turut adalah
P vektor posisi titik
3 b A, B dan P. p
A Titik P membagi a garis AB dengan
3 b a O p
perbandingan
3
1
Contoh 3
Titik P membagi ruas garis AB di luardengan perbandingan AP : PB = 9 : 4
Jika titik A(4,3,1) dan B(-6,-8,1), maka koordinat titik P adalah….Jawab:
AP : PB = 9 : (-4), karena P di luar AB
9 b ( 4 ) a
9
5
4
5
5
12
72
5
16
54 p
12
9 p
4
5
4 9 a b p a b p
5
4
5
9
5
1
3
4
1
8
6
14 p
Contoh 4
P adalah titik (-1,1,3), Q adalah (2,0,1)
dan R adalah(-7,3,7). Tunjukan bahwa
P, Q dan R segaris (kolinear), dan Tentukan perbandingan dari PQ : QR3
2
1
Jawab:
1 1
PQ = q – p =
2
1
3
9
7
2 PQ = q – p = QR = r – q = QR = 3PQ,
terbukti P, Q dan R segaris dengan
2
1
3
6
3
9
2
1
3
3
Contoh 5 Titik A(3,2,-1), B(1,-2,1) dan
C(7,p -1,-5) segaris untuk nilai p =….
2
2
3
2
7
1
1
Jawab:
Segaris: AB = kBC b – c = k(c – b)
1 p k
3
2
p k
4
2
6
1
6
1 p k
2
1
2
1
1
2
1
5
1
7
◘ -2 = 6k k = -⅓
◘ -4 = k(p + 1)
- 4 = - ⅓(p + 1),
ruas kiri & kanan di kali -3 12 = p + 1 Jadi p = 11
- Perkalian titik
A.B = AB cos
A A.B = A B + A B + A B x x y y z z
- Perkalian Silang
C C = A x B C = AB sin C = A B – A B x y z z y
PERKALIAN VEKTOR
Perkalian Dot :
B A
B e B A e A ˆ ˆ
A B B A AB B A
) , ( cos
B k j B i B B A k j A i A A z y x z y x
ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ
z z y y x x
B A B A B A B A
Hasil Kali Skalar Dua Vektor Definisi: b a.b = |a||b| cos
adalah sudut aContoh 6 Jika |a| = 4, |b| = 6. sudut antara kedua vektor 60.
6 | = maka a.b = ….
|b Jawab: a.b = |a||b|cos
60 = 4.6. cos 60
|a| = 4
Contoh 7 Jika |a| = 5, |b| = 2. sudut antara kedua vektor 90.
|b| = 2 maka a.b = ….
Jawab: a.b = |a||b|cos = 5.2. cos 90
|a| = 5
Jika a = a
1 i + a
2 j + a
3 k dan b = b
1 i + b
2 j + b
3 k maka
Hasil Kali Skalar Dua Vektor
dirumuskan dengan
Contoh 8
Jika dan a = 2 i + 3j + k maka b = 5i -j + 4k hasil kali skalar . = .... a b Jawab: a.b = a b + a b + a b1
1
2
2
3
3 = 2.5 + 3.(-1) + 1.4 = 10 – 3 + 4
Contoh 9 Jika dan a = 2 i + 3j + k maka b = 5i -j + 4k hasil kali skalar .a = .... b Jawab: b.a = b a + b a + b a
1
1
2
2
3
3 = 5.2 + (-1).3 + 4.1 = 10 – 3 + 4
Sifat-sifat Perkalian Skalar
a.b = b.a k(a .b) = ka.b = kb.a a.a = |a|² a.(b ± c) = a.b ± a.c
Contoh 10
Jika a = - 2 i + 3j + 5k , b = 3i -5j + 4k dan c = -7j + k maka = .... a(b – c) a.(b – c) = a.b – a.cJawab: a.b = (-2)3 + 3(-5) + 5.4
a = -2i + 3j + 5k , b = 3i -5j + 4k
c = -7j + k a.(b – c) = a.b – a.c a.b = -1 a.c = (-2).0 + 3(-7) + 5.1 = 0 – 21 + 5 = -16 a.b – a.c = -1 – (-16) = 15
Contoh 11
Jika vektor a dan b membentuk
sudut 60 , |a| = 4, dan |b| = 3,
maka a.(a + b) = ….Jawab: a.(a + b) = a.a + a.b
= |a|² + |a|. |b| cos 60
= 16 + 12.½Contoh 12
Dua vektor u = dan v =
saling tegak lurus. Nilai x yang memenuhi adalah….Jawab : u v u.v = 0
2
3
6
3 x
3
6
x u v u.v = 0 = 0 (-6).0 + 3. x
- (-2)(-3) = 0 0 + 3
- 6 = 0
x
2
3
6
3
x
Contoh 13
Dua vektor a = dan b =
dan vektor (a + m.b) tegak lurus. vektor a. Nilai m adalah….
2
1
2
8
10
4 a = dan b =
(a + mb).a = 0 → a.a + mb.a = 0
a2
- m(b.a) = 0 (9)
2
- m ( 8 –
10 –
16 ) = 0
2
1
2
8
10
4 Dengan rumus hasil kali skalar
dua vektor, kita dapat menentukan
besar sudut antara dua vektor.Dari a.b = |a||b|cos, kita peroleh
a. b cos
Contoh 14
Tentukan besar sudut antara vektor a = 2i + j - 2k dan vektor b = -j + ka. b
cos Jawab: a b 2 . 1 .( 1 ) ( 2 ).
1 cos
2
2
2
2
2
2 .
2 . 1 ( ) 1 )
2
2
2
2 cos
) 2 ( 1 .( 1 .
2 1 ).
1
2 (
2
9
2
2
2
1 cos x cos = -½2
2
3 cos
3
2
3 cos
2
Contoh 15
Diketahui titik-titik A(3,2,4), B(5,1,5)
dan C(4,3,6). AB wakil dari u dan AC wakil dari v . Kosinus sudut yang dibentuk oleh vektor u dan v adalah….Jawab: misal sudut antara u
4 v u. cos
5
3
3
2
4
1
1
2
1
3
2
4
2
- 5
1
1
u = AB = b – a = v = AC = c – a = cos(u,v) =
- 6
1
2
3 cos
6
3 6 .
6
1 cos
2
v u v u
1 1 ). 1 ( 1 . 2 . cos
2 2 .
1 1 . 1 ) 1 (
2
1
2
2
2
2
2
1 v
1
2
2 u
Contoh 16
Diketahui |a|=2 ;|b|=3, danb.(a + b) =12. Besar sudut antara
vektor a dan b adalah….Jawab: b.(a + b) =12 b.a + b.b = 12 |b|.|a| cos (a,b) + |b|² = 12
- 3² = 12 3.2.cos (a,b) 6.cos (a,b) + 9 = 12 6.cos (a,b) = 12 – 9 6.cos (a,b) = 3
cos (a,b) = ½ (a,b) = 60
Jadi besar sudut antara a dan b
Contoh 17
Diketahui |a|=6;(a –b)(a + b) =0
a.(a – b) =3. Besar sudut antara vektor a dan b adalah….Jawab: (a – b)(a + b) = 0
a.a + a.b – b.a – b.b = 0 |a|² - |b|² = 0 a.(a – b) = 3 a.a + a.b = 3
|a|² + |b|.|a| cos (a,b)= 3
= 3 6 + 6.6.cos (a,b) 6 - 6.cos (a,b) = 36 - 6.cos (a,b) = 3
- 6.cos (a,b) = 3 – 6
- 6.cos (a,b) = -3 cos (a,b) = ½ → (a,b) = ⅓π
Jadi besar sudut antara vektor a
dan vektor b adalah ⅓π
- Perkalian Kros
B A
B e B A e A ˆ ˆ
) ( ˆ
) , ( sin A B n B A B A B A
B k j B i B B A k j A i A A z y x z y x
ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ
. ˆ ˆ ˆ z y x z y x
B B B A A A k j i B A
DIFERENSIAL VEKTOR
- Suatu besaran (termasuk vektor) fungsi besaran yang lain, sehingga dapat dideferensialkan terhadap variabelnya.
ˆ ˆ ˆ
V ( t ) V ( t ) i V ( t ) j V ( t ) k x y z
d V ( t )
ˆ
ˆ ˆ V ( t ) V ( t ) i V ( t ) j V ( t ) k
x y z dt
- Operator Del atau Nabla
ˆ ˆ ˆ i j k
x y z
- Operator ini dapat dioperasikan pada fungsi skalar maupun
- Pengoperasian operator nabla pada fungsi skalar S(x,y,z)
S ( x , y , z ) S ( x , y , z ) S ( x , y , z )
ˆ ˆ ˆ
S ( x , y , z ) grad S ( x , y , z ) i j k x y z
- Pengoperasian operator nabla pada fungsi vektor :
V ( x , y , z )
V ( x , y , z ) V ( x , y , z ) y
x z
V ( x , y , z ) div V ( x , y , z ) x y z
ˆ ˆ ˆ i j k
V ( x , y , z ) rot V ( x , y , z )
x y z
3 Kinematika
Kinematika
- Mempelajari tentang gerak benda tanpa memperhitungkan penyebab gerak atau perubahan gerak.
• Asumsi bendanya sebagai benda titik yaitu ukuran,
bentuk, rotasi dan getarannya diabaikan tetapi massanya tidak(Sarojo, 2002)
• Pengertian dasar dari kinematika benda titik adalah
pengertian lintasan hasil pengamatan gerak- Keadaan gerak ditentukan oleh data dari posisi (letak) pada setiap saat
KINE MATIKA
Manfaat Perancangan suatu gerak:
Jadwal kereta, pesawat terbang, dll
Jadwal pits stop pada balapan F1, pengaturan lalu lintas Untuk memprediksi terjadinya suatu peristiwa „
Gerhana bulan, gerhana matahari, awal bulan puasa
Model (analogi) bagi fenomena lain di luar ruang lingkup fisika. KINEMATIKA (lanjutan)
Analogi kinematika pada bidang lain:
„ Sebuah bis melintasi motor patroli yang sedang diam dengan ugal-ugalan di sebuah jalan dengan kelajuan 80 km/jam. Segera motor patroli ini mengejar bis tersebut. Tentukan percepatan mobil patroli agar bis bisa tersusul dalam selang waktu 5 menit.
„ Jumlah penduduk Indonesia sekitar 220 juta dengan pertumbuhan 5% pertahun. Produksi
gula dalam negri hanya dapat memenuhi 70% dari
kebutuhan dalam negri. Tentukan pertumbuhan produksi gula dalam negeri agar dalam jangka waktu 3 tahun dapat terpenuhi swasembada gula
Gerak yang dipelajari
- Gerak 1 dimensi lintasan berbentuk garis lurus
- Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
- Gerak lurus berubah tidak beraturan
- Gerak lurus beraturan (GLB
)
• Gerak 2 dimensi lintasan berada dalam sebuah
bidang datar- Gerak melingkar
- Gerak parabola
- Gerak 3 dimensi lintasan berada dalam ruang
Besaran fisika dalam studi Kinematika
- Perpindahan (displacement)
- Kecepatan (velocity)
- Percepatan (accelaration)
KERANGKA ACUAN
Jika kita tanyakan pada dua
mahasiswa berbeda di ruang ini
“berapa jarak anda dari papan tulis”, maka kemungkinan kita mendapatkan jawaban yang berbeda. Hal ini karena kerangka acuan yang dipakai berbeda.
„ Secara umum harga besaran- besaran fisis tergantung dari pemilihan kerangka acuan pengamat
„ Dalam mempelajari kinematika KERANGKA ACUAN (lanjutan) „ Dalam fisika biasanya dipakai suatu set sumbu koordinat untuk menggambarkan kerangka acuan yang dipakai „ Pemilihan kerangka acuan tergantung pada situasi.
Dipilih yang memudahkan kita untuk menyelesaikan masalah: Matahari: kerangka acuan untuk gerak planit PERPINDAHAN „ Perpindahan dan kecepatan merupakan besaran- besaran vektor
„ Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi sebuah objek
1
2 „ Contoh: perhatikan gerak benda A dari x ke x pada tayangan berikut ini:
„ Panjang lintasan yang ditempuh: 60 m „ Perpindahan : 40 m ke kanan
Perpindahan
- Perpindahan (displacement)
r
– letak sebuah titik vektor posisi, yaitu
vektor yang dibuat dari titik acuan ke arah
titik tersebut r ˆ ˆ r x i y j
- – 2D
ˆ ˆ ˆ r x i y j z k
- – 3D
r r ( t )
- – Perpindahan
ro Kecepatan (velocity)
- Kecepatan (velocity)
- – Kecepatan rata-rata
- – Kecepatan sesaat
Kecepatan didefinisikan sebagai perpindahan dibagi dengan waktu yang diperlukan untuk perpindahan tersebut x − x Δ x 2 1 v = =
„ Kecepatan rata-rata: t − t Δ t 2 1
„ Jika pada contoh gerak tadi diperlukan waktu 10 sekon
untuk berpindah dari x1 ke x
2 :
Δ x 40 m v = = = 4 m/s
Δ t 10 s Contoh 1 Pada suatu lintasan lurus, seorang
pelari menempuh jarak 100 m dalam 10
s, kemudian berbalik dan berjoging sejauh 50 m ke arah titik awal selama20 s. Berapakah kelajuan rata-rata dan
kecepatan rata-rata untuk seluruh perjalanannya?KELAJUAN „
Kelajuan dan kecepatan adalah dua kata yang sering tertukar.
„ Kelajuan berkaitan dengan s = D v t panjang lintasan yang ditempuh dalam interval waktu tertentu.
Ingat kelajuan merupakan besaran itu skalar ,
„ Kelajuan skalar kecepatan itu vektor
Contoh: sebuah bis menempuh dari Bandung ke perjalanan Bogor yang panjang lintasannya 120 km dalam waktu 4 jam. Maka
Contoh 2
„ Sebuah mobil menempuh jarak 60 km
pertama dalam 2 jam dan 60 km berikutnya dalam 3 jam. Maka kelajuan rata-rata mobil tersebut adalah:B. 24 km/jam „
A. 25 km/jam
D. 22 km/jam „
C. 23 km/jam
„
E. 21 km/jam
Contoh 3
„ Seseorang mengendarai mobil dari Bogor
ke Bandung menempuh jarak 120 km.
60 km pertama dilalui dengan kelajuan
rata- rata 40 km/jam sedangkan 60 km kedua dengan kelajuan rata-rata 60 km/jam. Berapakah kelajuan rata-rata untuk seluruh perjalanan? Apakah 50 PERCEPATAN
Percepatan adalah perubahan kecepatan persatuan waktu (laju
kecepatan). Hubungan percepatan dengan waktu memiliki analogi dengan hubungan kecepatan waktu. v − v Δ v2
1 a = =
Percepatan rata-rata
: t − t Δ t
2
1 Perlambatan juga merupakan percepatan tapi arahnya
berlawanan dengan arah kecepatan .
Percepatan (accelaration)
- Percepatan (accelaration)
- – Percepatan rata-rata
- – Percepatan sesaat
GERAK LURUS BERATURAN
Sebuah benda melakukan gerak lurus beraturan (GLB) jika ia bergerak dalam lintasan lurus dengan kecepatan konstan
.
Jarak, s yang ditempuh selama waktu, t tertentu adalah s = v t
Apakah benda
FORMULASI GLB
x = x + vt t t : waktu (berubah) x : posisi awal (tidak berubah)
v : kecepatan (tidak berubah besar maupun arahnya)
x : posisi pada saat t (berubah bergantung waktu)Gerak Lurus Beraturan
- Gerak benda titik dengan lintasan berbentuk garis lurus dengan jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu sama besar, dan arah gerak tetap.
r ( t ) vt
ro Kurva x vs t untuk GLB Waktu (s)
1
14
10 Δ x = 9 m
Δ x 9 m v = = = 3 m/s Δ t 3 s
15
Tinjau gerak dari t=1 sampai t=4
x (m)
17
11
2
8
5
2
5 Posisi (m)
4
3
20 Kemiringan kurva:
Kurva v vs t untuk GLB Waktu (s)
3
Δ x = x(4) - x(1) = 9 m
2
:
“luas” bagian di bawah kurva v vs t
sampai t=4s adalah
3
Tinjau gerak dari t=1 sampai t=4
v (m/s)
3
1
3
3
3
3
5 Kecepatan (m/s)
4
3
2
4 Perpindahan dari waktu t=1s
RANGKAIAN BEBERAPA GLB
Waktu (s)
1
2
3
4
5
6 Posisi (m)
2
5
8
10
12
16
20
x (m)
Tinjau gerak dari t=4 sampai t=6
20
Δ x 4 m/s v = =
8m
15
Δ t
2s 4m
10 2s Kecepatan rata-rata dalam selang waktu t = 0 s/d t = 5 s:
RANGKAIAN BEBERAPA GLB (lanjutan) Selang Waktu (s) 0 s/d 2 2 s/d 4 4 s/d 6 Kecepatan (m)
2
3
3
2
2
1
1
∑ i i
3 Δ x = v Δ t = v Δ t + v Δ t + v Δ t
3
3
waktu 0 s/d 6 adalah luas bagian di bawah kurva:
4
Perpindahan dalam selang
v (m/s)
4
2
1 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) v = v + at t t : waktu (berubah) v : kecepatan awal (tidak berubah)
a : percepatan (tidak berubah besar maupun arahnya)
v : kecepatan pada saat t (berubah bergantung waktu)
Gerak Lurus Berubah Beraturan
- Gerak benda titik dengan lintasan berbentuk garis lurus dengan jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tidak sama besar, sedangkan arah gerak tetap.
- Posisi benda
- Kecepatan benda
Kurva v vs t untuk GLBB Waktu (s)
17
Untuk GLBB kemiringan
10 Δ v = 9 m
Δ t 3 s
2 a = = = 3 m/s
Δ v 9 m/s
15
Tinjau gerak dari t=1 sampai t=4
v (m/s)
14
1
11
8
5
2
5 Kecepatan (m/s)
4
3
2
20 Kemiringan kurva:
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
Waktu (s)
1
2
3
4
5 Kecepatan (m/s)
2
5
8
11
14
17
v (m/s)
Tinjau gerak dari t=0 sampai t=5
20 Jarak yang ditempuh = Luas
bagian di bawah kurva:
15
1
10
Δ x = ( 2 + 17 ) m/s × 5 s = 47,5 m
2
FORMULASI GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
Waktu t
Δ v v − v t a = =
Kecepatan v v
t Δ t t
v
= v + at v t
v
t
1
Δ x = ( v + v ) ()t
Δv=v
t
- v
2 t Contoh 4
Jika x adalah perpindahan benda, v adalah kecepatan
gerak,a adalah percepatan gerak dan t adalah
waktu, maka diantara grafik-grafik berikut yang menunjukkan gerak lurus berubah beraturan adalah:x v a C A B t t t a v
E D t t Contoh 5 „ Sebuah batu dijatuhkan dari mulut sebuah
sumur. Dua sekon kemudian terdengar
suara batu tersebut menyentuh permukaan air sumur. Tentukan kedalaman permukaan air sumur tersebut!Contoh 6
„ Sebuah batu dijatuhkan dari ketinggian 20
m dari permukaan tanah. Tentukan… waktu yang diperlukan untuk mencapai permukaan tanah
… Kecepatan batu saat menyentuh permukaan tanah
4 DINAMIKA
DINAMIKA
Bahasan tentang kaitan antara keadaan
gerak suatu benda dengan penyebabnya
Diam ↔ Bergerak Lambat ↔ Cepat Lurus ↔ Berbelok
Dinamika
• Dinamika adalah mempelajari
tentang gerak dengan menganalisis penyebab gerak tersebut. Dinamika meliputi:- – Hubungan antara massa dengan gaya : Hukum Newton tentang gerak.
- – Momentum, Impuls dan Hukum kekekalan momentum
- Benda yang mula-mula diam akan tetap diam
- Benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan konstan
F = 0 maka v = tetap Jika ∑
Mungkinkah sebuah benda tetap diam jika
Hukum I Newton “Setiap benda akan tetap diam atau bergerak lurus dengan kecepatan konstan kecuali jika ada gaya luar yang bekerja pada benda tersebut”
Kelembaman (Inersia) Benda cenderung mempertahankan keadaan awalnya dan malas untuk berubah.
Pernahkah anda naik angkot? apa yang anda rasakan ketika mulai bergerak secara tiba-tiba, dan berhenti Contoh: dengan tiba-tiba pula? Manakah yang lebih lembam, yang massanya besar atau massanya kecil?
Hukum II Newton “Benda akan mengalami percepatan jika
ada gaya yang bekerja pada benda tersebut