TINJAUAN HUKUM LINGKUNGAN DAN KEBIJAKANNYA TERHADAP PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
TINJAUAN HUKUM LINGKUNGAN DAN KEBIJAKANNYA TERHADAP PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Tri Rusti Maydrawati Fakultas Hukum Universitas Hang Tuah Surabaya
Email: mayfh@yahoo.com
Abstract: This research discusses the protection and management of biodiversity in environmental law perspective. Indonesia has a large biodiversity which needs to be managed and protected. Indonesia has enacted laws and regulations on biodiversity, but they are still weakly and less effectively implemented. Furthermore, it is a fact that regulations stipulated by the government or certain sectors do not still accommodate interests of all parties. Legal issues examined here is whether Act No. 32 of 2009 on the Protection and Management of the Environment has protected biodiversity in Indonesia and how is the implementation of policies in protecting biodiversity during this time. The research results show that Act No. 32 of 2009 on the Protection and Management of the Environment has protected the biodiversity in Indonesia. Implementation of policies about the protection and management of biodiversity during this time can be viewed from the relationship of policy between the government and the regional government, such as the authority and institutions to manage and protect the environment, including instruments to manage biodiversity.
Keywords: Environmental Law, Policy, Protection, Management, Biodiversity.
Abstrak: Penelitian ini membahas tentang tinjauan hukum lingkungan dan kebijakannya terhadap perlindungan dan pengelolaan keanekaragaman hayati. Hal ini dilatarbelakangi oleh bahwa potensi keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia memerlukan pengelolaan serta perlindungan. Selama ini Indonesia telah memiliki berbagai peraturan perundang undangan berkaitan dengan keanekaragaman hayati, namun implementasinya masih lemah dan kurang efektif. Selain itu, terdapat pula peraturan-peraturan yang dibuat pemerintah pusat atau sektor tertentu yang tidak menampung kepentingan semua pihak. Isu hukum yang dikaji berupa apakah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup sudah dapat melindungi keaenekaragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia dan implementasi kebijakan dalam perlindungan dan pengelolaan keanekaragaman hayati selama ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup sudah dapat melindungi keaenekaragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia. Implementasi kebijakan dalam perlindungan dan pengelolaan keanekaragaman hayati selama ini dapat dilihat dari hubungan kebijakan yang terjadi di daerah dan pusat, seperti kewenangan dalam pengelolaan lingkungan hidup serta kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup yang terdiri dari instansi-instansi sektoral, propinsi dan kabupaten termasuk instrumen dalam pengelolaan keanekaragaman hayati.
Kata Kunci: Hukum Lingkungan, Kebijakan, Perlindungan, Pengelolaan, Keanekaragaman Hayati.
Tri Rusti Maydrawati, Tinjauan Hukum Lingkungan dan Kebijakannya terhadap Perlindungan ……….
Pendahuluan
sumber keragaman genetik bagi program Negara Indonesia sebagai mega-
pemuliaan. Misalnya pisang, durian, salak diversity country, mempunyai potensi
dan rambutan merupakan buah asli sumber daya alam yang besar, mulai dari
Indonesia. Indonesia memiliki 7500 jenis laut, udara, dan daratan cukup besar me-
tumbuhan obat yang merupakan 10% nempati peringkat kedua dunia setelah
tumbuhan obat yang ada di dunia. Namun Brasil, terdiri atas 17.508 pulau yang me-
demikian, baru 940 spesies tanaman yang miliki keanekaragaman hayati yang cukup
telah diidentifikasi dan lebih dari 6000 tinggi untuk dapat dimanfaatkan secara
spesies tanaman bunga, baik yang liar lestari dan sebesar besarnya bagi kesejah-
maupun dipelihara telah dimanfaatkan teraan rakyat. Keanekaragaman hayati
untuk keperluan bahan makanan, pakaian, yang dimiliki mempunyai peranan penting
dan obat-obatan. Temulawak yang ber- dalam mendukung peningkatan sumber
khasiat sebagai hepatoprotektor, pur- devisa non migas. 1 Di Indonesia keaneka-
woceng, cabe jawa sebagai afrodiasiak, ragaman hayati merupakan modal bagi
adalah tanaman asli Indonesia. Dari pembangunan. Empat puluh juta orang
sebanyak 5.131.100 keanekaragaman Indonesia menggantungkan hidup-nya
hayati di dunia, 15,3% nya terdapat di langsung pada keanekaragaman hayati.
Indonesia dang yang telah kita gunakan Masyarakat menggunakan lebih dari 6000
adalah rata-rata kurang dari 5% dari spesies tanaman dan hewani untuk ke-
potensi yang kita miliki. hidupan sehari hari. Bagi negara sendiri
Di samping itu, nilai perdagangan keanekaragaman hayati meng-hasilkan
tanaman obat dan produk berasal dari devisa yang cukup besar. 2 Sebagai negara
tumbuhan termasuk suplemen, pada tahun kepulauan yang mem-punyai luas 1,3%
2000 mencapai 43 milyar USD, mening- dari luas permukaan bumi, Sekitar 17%
kat menjadi 60 milyar USD tahun 2002. keseluruhan makhluk hidup terdapat di
Tahun 2010 diprediksi lebih dari 200 Indonesia.
milyar USD dan tahun 2050 menjadi 5 Indonesia juga merupakan salah
trilyun. Menurut WHO, 80% penduduk satu dari 12 (dua belas) Pusat Keaneka-
dunia bergantung kepada obat herbal, ragaman Hayati karena merupakan ka-
bahkan 25% dari obat-obatan modern wasan terluas di Pusat Indomalaya. Di
yang dipasarkan di dunia berasal dari Indonesia terdapat ± 28.000 jenis tum-
tumbuhan. Sekitar 74% dari 121 jenis buh-tumbuhan dan diantaranya terdapat
bahan aktif obat yang digunakan dalam 400 jenis buah-buahan yang dapat di-
pengembangan obat modern di dunia makan dan sangat bermanfaat sebagai
seperti digitoksin, reserpin, tubocucorin, ephedrin, vincristin, vinblastin dari tum-
buhan obat di wilayah tropis.
1 Moch. Toha M. B, Impian dan Tantangan
Manusia Indonesia dalam Mewujudkan Hutan
Mengingat potensi tersebut diatas
dan Kebun Lestari sebagai Anugerah dan
maka diperlukan perencanaan strategis
Amanah Tuhan Yang Maha Esa, Konsepsi Pemanfaatan Sumber Daya Hutan Sebesar-
jangka panjang dan jangka pendek dalam
besarnya untuk Kemakmuran Rakyat , Jakarta:
rangka pemanfaatan sumber daya alam
Departemen Kehutanan dan Perkebunan, hal. 124. 2 Hyronimus Rhiti, Kompleksitas Permasalahan
Lingkungan Hidup , Yogyakarta: Universitas 3 http://www.menlh.go.id/hari-keanekaragaman- Atma Jaya Yogyakarta, hal. 35.
hayati-22-Mei-2013
Perspektif Hukum, Vol. 16 No. 1 Mei 2016 : 18-44
hayati khususnya jenis jenis yang memi- eksplorasi secara besar-besaran ke liki nilai ekonomi tinggi perlu diperhati-
negara-negara berkembang seperti India, kan dan diprioritaskan. Perencanaan stra-
Thailand, Brasil, Indonesia yang tegis dalam rangka pemanfaatan jenis
memiliki sumber daya hayati (Genetic jenis komersial tersebut diperlukan untuk
Resources ) yang sangat besar, untuk mengantisipasi atau mengakomodasi ke-
diambil dan diteliti tumbuhan obatnya tentuan ketentuan nasional dan konvensi
yang dipandang bernilai tinggi. Hal ini –konvensi internasional lainnya yang ber-
sejalan dengan perkembangan yang kaitan pengelolaan dan pelestarian serta
sangat pesat di bidang biologi modern, perlindungan mengenai sumber daya
terutama dalam hal bioprospeksi. Diper- alam khususnya keanekaragaman hayati.
kirakan akan semakin banyak sampel/ Perlindungan menjadi penting
spesimen flora dan fauna yang akan mengingat banyaknya pelanggaran ter-
dibawa ke luar Indonesia dan diduga hadap keanekaragaman hayati yang juga
tidak hanya digunakan untuk keperluan melibatkan
penelitian, namun ada kemungkinan masyarakat adat/masyarakat tradisional,
pengetahuan
tradisional
untuk tujuan komersial. Pelarian atau merupakan salah satu alasan dan per-
“pencurian” plasma nutfah Indonesia ke timbangan mengapa keanekaragaman
luar negeri sebenarnya bukan hal yang hayati perlu mendapatkan suatu perlin-
baru karena telah sering terjadi. Salah dungan. Benturan kepentingan antara
satu buktinya adalah adanya pendaftar- negara-negara
an paten oleh pihak asing yang secara negara-negara maju, tersebut menjadi
berkembang
dengan
jelas menggunakan plasma nutfah asli salah satu penyebab terjadinya pelang-
Indonesia. Sebagai contoh, dari hasil garan. Keanekaragaman hayati telah
penelusuran paten di Database Paten muncul menjadi masalah hukum baru,
Eropa diperoleh data bahwa ada 41 ketika banyak dimanfaatkan oleh pihak
paten Jepang di bidang farmasi, kos- yang tidak bertanggung jawab, disatu sisi
metika dan makanan yang menggunakan pemerintah sedang giat-giatnya men-
bahan dari Indonesia dan sebagian dorong kesadaran hukum atas HKI. Di
diduga berasal dari keanekaragaman sisi lain banya terjadinya biopiracy
hayati Indonesia.
terhadap terutama pada Keanekaragaman Berdasarkan latar belakang ter- hayati khususnya tanaman obat yang
sebut, tulisan ini bertujuan mengkaji dilakukan oleh negara maju.
apakah Undnag-Undang Nomor 32 Biopiracy mulai dikenal seiring
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan perkembangan perusahaan farmasi, yang
Pengelolaan Lingkungan Hidup sudah kebanyakan terdapat di negara-negara
melindungi keaenekaragaman hayati yang maju merupakan pelopor bagi pengem-
dimiliki oleh Indonesia; dan bagaimana bangan industri obat modern, yang
implementasi kebijakan dalam perlin- berasal dari ekstrak obat dengan me-
dungan dan pengelolaan keanekaragaman manfaatkan sumber daya hayati serta
hayati selama ini.
pengetahuan lokal masyarakat tertentu. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, mereka melakukan
Tri Rusti Maydrawati, Tinjauan Hukum Lingkungan dan Kebijakannya terhadap Perlindungan ……….
Metode Penelitian
mengolah secara sistematis bahan-bahan Penelitian ini adalah penelitian
kepustakaan serta dokumen-dokumen hukum untuk mencari pemecahan isu
yang berkaitan.
hukum (rumusan masalah), dimana tipe Prosedur pengolahan bahan-bahan yang digunakan adalah penelitian hukum
hukum melalui studi kepustakaan dengan normatif. Jenis penelitian yang digunakan
menggunakan sistem kartu yaitu meng- dalam menjawab permasalahan dalam
peraturan perundang- penelitian ini adalah tipe pendekatan
inventarisasi
undangan, buku-buku teks, kamus-kamus yuridis. Pendekatan yuridis ini mengacu
hukum, jurnal-jurnal hukum, dan maka- kepada norma-norma hukum yang ter-
lah hasil seminar untuk memperoleh dapat dalam peraturan perundang-
bahan hukum yang sesuai dengan ru- undangan dan juga melihat sinkronisasi
musan masalah yang akan dibahas. peraturan dengan peraturan lainnya seca-
Kemudian disusun secara sistematis ber- ra hirarkhi.
dasarkan pokok bahasan dalam penelitian Penelitian ini menggunakan pen-
dan diidentifikasikan untuk digunakan dekatan peraturan perundang-undangan
sebagai bahan analisis. Berdasarkan ru- (statute approach) yaitu pendekatan yang
musan masalah, hasil penelitian dianali- dilakukan dengan mengamati peraturan
sis dan dibahas untuk selanjutnya ditarik perundang-undangan yang berkaitan
suatu kesimpulan dan dilengkapi dengan dengan isu hukum yang diteliti.
saran-saran yang dipandang bermanfaat Bahan hukum yang digunakan
untuk menjawab masalah yang diangkat meliputi: bahan hukum primer, yaitu
yakni apakah undang-undang lingkungan peraturan perundang-undangan yang ber-
sudah cukup untuk melindungi keaeneka- kaitan dengan hukum lingkungan khusus-
ragaman hayati yang dimiliki oleh nya terkait dengan perlindungan dan pe-
Indonesia dan apakah ada peraturan per- ngelolaan keanekaragaman hayati terma-
undang-undangan yang lain dapat juga suk konvensi-konvensi internasional dan
dipakai dalam pengelolaan dan perlin- nasional; bahan hukum sekunder yang
dungan sumber daya alam khususnya ke- merupakan bahan hukum yang menun-
anekaragaman hayati. jang meliputi doktrin buku-buku teks (termasuk tesis dan disertasi hukum),
Pembahasan
kamus-kamus hukum,
jurnal-jurnal
Pengertian Hukum Lingkungan dan
hukum, dan makalah-makalah seminar
Kebijakan Lingkungan
yang dipakai untuk membahas pokok Istilah hukum lingkungan me- permasalahan.
rupakan terjemahan dari beberapa istilah, Bahan hukum primer maupun
yaitu "Environmental Law" dalam Bahasa sekunder dikumpulkan dan diinventarisa-
Inggris, "Millieeurecht" dalam Bahasa si berdasarkan topik permasalahan
"Lenvironnement" dalam dengan menggunakan sistem klasifikasi
Belanda,
Bahasa Prancis, "Umweltrecht" dalam disusun berdasarkan pokok masalah 4 Bahasa Jerman . Pengertian hukum
dalam penelitian ini. Metode pengumpul- an data dalam penelitian ini dilakukan
4 St. Munadjat Danusaputro, 1981, Hukum
dengan mengumpulkan, mengkaji dan
Lingkungan Buku I : Umum, Bandung: Binacipta, hal. 34 dan 105.
Perspektif Hukum, Vol. 16 No. 1 Mei 2016 : 18-44
lingkungan dibedakan menjadi dua yakni hukum pemerintahan (bestuursrecht). pengertian hukum lingkungan Modern
Hukum lingkungan merupakan instru- dan pengertian hukum lingkungan klasik.
mentarium yuridis bagi pengelolaan ling- Hukum lingkungan modern membicara-
kungan hidup, dengan demikian hukum kan ketentuan dan norma-norma guna
lingkungan pada hakikatnya merupakan mengatur perbuatan manusia dengan tu-
suatu bidang hukum yang terutama sekali juan untuk melindungi lingkungan dari
dikuasai oleh kaidah-kaidah hukum tata kerusakan dan kemerosotan mutunya
usaha negara atau hukum pemerintahan. demi menjamin kelestarianya, agar dapat
Untuk itu dalam pelaksanaannya aparat langsung secara terus-menerus digunakan
pemerintah perlu memperhatikan asas- oleh generasi sekarang maupun generasi-
asas umum pemerintahan yang baik generasi mendatang. Karena hukum ling-
(Algemene Beginselen van Behoorlijk kungan modern berorientasi kepada ling-
Bestuur/General Principles of Good kungan, sifat & wataknya juga mengikuti
Administration ). Hal ini dimaksudkan sifat dan watak dari lingkungan sendiri,
agar dalam pelaksanaan kebijaksanaan- serta dengan demikian lebih banyak yang
nya tidak menyimpang dari tujuan berguru pada ekologi. Dengan orientasi
pengelolaan lingkungan hidup. kepada lingkungan ini, kemudian hukum
Pengertian hukum lingkungan lingkungan modern memiliki sifat utuh
juga termuat dalam ketentuan Pasal 1 mnyeluruh (komprehensif integral), arti-
Ayat (1) UU No. 4 Tahun 1982 tentang nya selalu berada dalam dinamika dengan
Ketentuan Pokok-Pokok Lingkungan sifat & wataknya yang luwes.
Hidup yang telah diperbarui dengan Sebaliknya hukum lingkungan
Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 klasik bersifat sektoral dan sukar ber-
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, ubah. Hukum lingkungan klasik ber-
kemudian diperbaharui lagi dengan orientasi kepada penggunaan lingkungan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, atau use-oriented law. Hukum lingkungan
yang dalam ketentuan termuat pada Pasal klasik menetapkan ketentuan dan norma-
125, disebutkan pada saat Undang- norma guna menjamin penggunaan dan
Undang ini mulai berlaku, Undang- eksploitasi sumber-sumber daya ling-
Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang kungan dengan berbagai akal dan kepan-
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembar- daian manusia guna mencapai hasil se-
an Negara Republik Indonesia Tahun maksimal mungkin dan dalam jangka
1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran waktu yang sesingkat-singkatnya 5 Negara Republik Indonesia Nomor 3699)
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. dengan dan ditentukan oleh ruang lingkup
Ruang lingkupnya
berkaitan
Dalam ketentuan Umum yang pengelolaan lingkungan. Mengingat
terdapat pada Pasal 1 yang dimaksud pengelolaan lingkungan dilakukan ter-
dengan lingkungan hidup adalah kesatuan utama oleh pemerintah, maka hukum
ruang dengan semua benda, daya, ke- lingkungan sebagian besar terdiri atas
adaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mem-
5 Muhamad Erwin, 2008, Hukum Lingkungan
pengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
dalam Sistem Kebijaksanaan Pembangunan Lingkungan Hidup , Bandung: Penerbit PT Refika
perikehidupan, dan kesejahteraan manu-
Aditama, hal 10.
Tri Rusti Maydrawati, Tinjauan Hukum Lingkungan dan Kebijakannya terhadap Perlindungan ……….
sia serta makhluk hidup lain. Perkem- Indonesia terletak pada posisi silang bangan hukum lingkungan dipengaruhi
antara dua benua dan dua samudera oleh hukum keperdataan dan hukum
dengan iklim tropis dan cuaca serta administrasi, maka hukum lingkungan
musim yang menghasilkan kondisi alam yang menggandung nilai-nilai, tidak ter-
yang tinggi nilainya. Di samping itu, lepas pula dari nilai nilai moral yang
Indonesia mempunyai garis pantai dianut oleh masyarakat setempatdalam
terpanjang kedua di dunia dengan jumlah bentuk hukum adat atau kebiasaan. 6 penduduk yang besar.
Indonesia mempunyai kekayaan
Pengertian Perlindungan dan Pengelo-
keanekaragaman hayati dan sumber daya
laan Lingkungan Hidup
alam yang melimpah. Kekayaan itu perlu Pasal 1 Angka (2) Undang-
dilindungi dan dikelola dalam suatu Undang Republik Indonesia Nomor 32
sistem perlindungan dan pengelolaan Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
lingkungan hidup yang terpadu dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mendefi-
terintegrasi antara lingkungan laut, darat, nisikan perlindungan dan pengelolaan
dan udara berdasarkan wawasan nusan- lingkungan hidup sebagai upaya sis-
tara. Indonesia juga berada pada posisi tematis dan terpadu yang dilakukan untuk
yang sangat rentan terhadap dampak melestarikan fungsi lingkunga hidup dan
perubahan iklim. Dampak tersebut me- mencegah terjadinya pencemaran dan/
liputi turunnya produksi pangan, ter- atau kerusakan lingkungan hidup yang
ganggunya ketersediaan air, tersebarnya meliputi perencanaan, pemanfaatan, pe-
hama dan penyakit tanaman serta ngendalian, pemeliharaan, pengawasan,
penyakit manusia, naiknya permukaan dan penegakan hukum.
laut, tenggelamnya pulau-pulau kecil, dan Dalam Penjelasan juga dinyatakan
punahnya keanekaragaman hayati Keter- pertama, Undang-Undang Dasar Negara
sediaan sumber daya alam secara kuan- Republik Indonesia Tahun 1945 menyata-
titas ataupun kualitas tidak merata, se- kan bahwa lingkungan hidup yang baik
dangkan kegiatan pembangunan mem- dan sehat merupakan hak asasi dan hak
butuhkan sumber daya alam yang konstitusional bagi setiap warga negara
semakin meningkat. Kegiatan pemba- Indonesia. Oleh karena itu, negara,
ngunan juga mengandung risiko terjadi- pemerintah, dan seluruh pemangku
nya pencemaran dan kerusakan lingkung- kepentingan berkewajiban untuk melaku-
an. Kondisi ini dapat mengakibatkan daya kan perlindungan dan pengelolaan ling-
dukung, daya tampung, dan produktivitas kungan hidup dalam pelaksanaan pem-
lingkungan hidup menurun yang pada bangunan berkelanjutan agar lingkungan
akhirnya menjadi beban sosial. Oleh hidup Indonesia dapat tetap menjadi
karena itu, lingkungan hidup Indonesia sumber dan penunjang hidup bagi rakyat
harus dilindungi dan dikelola dengan baik Indonesia serta makhluk hidup lain.
berdasarkan asas tanggung jawab negara, Kedua, Negara Kesatuan Republik
asas keberlanjutan, dan asas keadilan. Selain itu, pengelolaan lingkungan hidup
harus dapat memberikan kemanfaatan
Supriadi, 2010, Hukum Lingkungan di Indonesia Sebuah Pengantar , Cetakan Ketiga, Jakarta: Sinar
ekonomi, sosial, dan budaya yang
Grafika, hal. 170.
Perspektif Hukum, Vol. 16 No. 1 Mei 2016 : 18-44
dilakukan berdasarkan prinsip kehati- perlu mendapatkan suatu perlindungan hatian, demokrasi lingkungan, desentrali-
yang maksimal terhadap eksploarasi yang sasi, serta pengakuan dan penghargaan
dilakukan oleh suatu industri farmasi. terhadap kearifan lokal dan kearifan ling-
Perusahaan farmasi yang ke- kungan. Perlindungan dan pengelolaan
banyakan terdapat di negara-negara maju lingkungan hidup menuntut dikembang-
merupakan pelopor bagi pengembangan kannya suatu sistem yang terpadu berupa
industri obat modern, yang berasal dari suatu kebijakan nasional perlindungan
ekstrak obat dengan memanfaatkan sum- dan pengelolaan lingkungan hidup yang
ber daya hayati serta pengetahuan lokal harus dilaksanakan secara taat asas dan
masyarakat tertentu. Oleh karena itu, konsekuen dari pusat sampai ke daerah.
untuk memenuhi kebutuhan tersebut, mereka melakukan eksplorasi secara
Perlindungan Keanekaragaman Hayati
agresif ke negara-negara berkembang
dalam Undang-Undang Lingkungan
seperti India, Thailand, Brasil, Indonesia Banyaknya faktor faktor serta
yang memiliki sumber daya hayati pertimbangan perlunya perlindungan
(Genetic Resources) yang sangat besar, serta pengelolaan keanekaragaman hayati
untuk diambil dan diteliti tumbuhan menyebabkan semua semua pihak harus
obatnya yang dipandang bernilai tinggi. berusaha mengatasi serta pemberian per-
Indonesia sebagai negara yang mem- lindungan yang optimal baik melalui
punyai kekayaan sumber daya hayati legislasi maupun regulasi. Dalam rangka
yang besar ditambah luasnya pengetahu- untuk mencapai tujuan tersebut perangkat
an masyarakat adat/lokal tentang peng- peraturan perundang-undangan (hukum
gunaan tumbuhan berkhasiat obat, juga lingkungan) sebagai salah satu sarananya.
merupakan salah satu target dari negara- Sering terjadinya pelanggaran terhadap
negara maju terutama perusahaan-per- keanekaragaman hayati merupakan salah
usahaan farmasi besarnya untuk daerah satu alasan dan pertimbangan mengapa
eksplorasi bahan baku alam/tumbuhan keanekaragaman hayati perlu mendapat-
obat. Hasil dari eksplorasi tersebut di- kan suatu perlindungan.
bawa ke negaranya dan tidak jarang ber- Benturan kepentingan antara ne-
sama dengan spesimennya, yang ke- gara-negara berkembang dengan negara-
mudian menghasilkan produk obat baru negara maju, tersebut menjadi salah satu
dan dipatenkan untuk kepentingan penyebab terjadinya pelanggaran. Pem- 7 komersial. Untuk mengatasi hal tersebut
berian perlindungan bagi keanekaragam- perlindungan juga diberikan dalam kon- an hayati menjadi penting ketika di-
teks Undang-Undang lingkungan. hadapkan pada potensi keanekaragaman hayati itu sendiri yang dapat dipakai
Pengaturan Perlindungan Keaneka-
modal pembangunan ekonomi suatu
ragaman Hayati dalam Undang-
bangsa. Di samping itu, adanya pergeser-
Undang Lingkungan
an dan perubahan konsep dari kimiawi Keanekaragaman hayati dilin- kepada natural yang dikenal dengan back
dungi oleh Undang-Undang Nomor 32 to nature semakin mendorong bahwa
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan kekayaan keanekaragaman hayati bangsa
7 Ibid, hal. 3.
Tri Rusti Maydrawati, Tinjauan Hukum Lingkungan dan Kebijakannya terhadap Perlindungan ……….
Pengelolaan Lingkungan Hidup, (selan- Dari pertimbangan di atas dapat jutnya disebut UUPPL). Dalam pertim-
dikatakan bahwa perlindungan terhadap bangannya disebutkan bahwa lingkungan
keanekaragaman hayati merupakan salah hidup yang baik dan sehat merupakan hak
satu bentuk modal pembangunan eko- asasi setiap warga negara Indonesia
nomi. Kekayaan keanekaragaman hayati sebagaimana diamanatkan dalam Pasal
ini tergolong yang dapat diperba- 28H Undang-Undang Dasar Negara
harui (Renewable Resources), sehingga Republik Indonesia Tahun 1945, bahwa
dapat dimanfaatkan dan dikembangkan pembangunan ekonomi nasional diseleng-
secara terus menerus sebagai salah satu garakan berdasarkan prinsip pembangun-
komponen aset pembangunan suatu an berkelanjutan dan berwawasan ling- 9 negara . Pembangunan ekonomi sendiri
kungan; bahwa semangat otonomi daerah diselenggarakan berdasarkan prinsip dalam penyelenggaraan pemerintahan
pembangunan berkelanjutan dan berwa- Negara Kesatuan Republik Indonesia
wasan lingkungan. Dalam Pasal 1 Angka telah membawa perubahan hubungan dan
3 UUPPL disebutkan bahwa pem- kewenangan antara pemerintah dan
bangunan berkelanjutan adalah upaya pemerintah daerah, termasuk di bidang
sadar dan terencana yang memadukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
aspek lingkungan hidup, sosial, dan hidup; bahwa kualitas lingkungan hidup
ekonomi ke dalam strategi pembangunan yang semakin menurun telah mengancam
untuk menjamin keutuhan lingkungan kelangsungan perikehidupan manusia dan
hidup serta keselamatan, kemampuan, makhluk hidup lainnya sehingga perlu
kesejahteraan, dan mutu hidup generasi dilakukan perlindungan dan pengelolaan
masa kini dan generasi masa depan. lingkungan hidup yang sungguh sungguh
Pembangunan berkelanjutan” atau dan konsisten oleh semua pemangku
“suistainable development” sebenarnya kepentingan; bahwa pemanasan global
bukanlah suatu hal yang baru baik dilihat yang semakin meningkat mengakibatkan
secara global maupun nasional. Pem- perubahan iklim sehingga memperparah
bangunan berkelanjutan merupakan suatu penurunan kualitas lingkungan hidup
proses pembangunan yang mengoptimal- karena itu perlu dilakukan perlindungan
kan manfaat dari sumber daya alam dan pengelolaan lingkungan hidup;
sumber daya manusia, dengan menyerasi- bahwa agar lebih menjamin kepastian
kan sumber alam dengan manusia dalam hokum dan memberikan perlindungan
pembangunan. Namun dalam pelaksana- terhadap hak setiap orang untuk men-
annya masih belum dipahami dengan baik dapatkan lingkungan hidup yang baik dan
dan oleh karenanya menunjukkan banyak sehat sebagai bagian dari perlindungan
kerancuan pada tingkat kebijakan dan terhadap keseluruhan ekosistem, perlu
pengaturan dan mempunyai banyak geja- dilakukan pembaruan terhadap Undang-
la pada tatanan implementasi atau pelak- Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
sanaanya. Sebagai sebuah konsep, pem- Pengelolaan Lingkungan Hidup. 8 bangunan yang berkelanjutan meng-
9 http://elon3005.wordpress.com/keanekaragaman
8 Lihat Menimbang dalam UU No. 32 Tahun -hayati-dalam-perkembangan-hukum lingkungan- 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
internasional/ Andreas Pramudianto, Diakses 15 Lingkungan Hidup.
Agustus 2014 jam 12.00.
Perspektif Hukum, Vol. 16 No. 1 Mei 2016 : 18-44
andung pengertian sebagai pembangunan lingkungan hidup dengan rencana Pem- yang “memperhatikan” dan “mempertim-
bangunan Nasional, berikut skala prio- bangkan” dimensi lingkungan, dalam pe-
ritasnya.
laksanaannya sudah menjadi topik pem- Amanat inilah yang kemudian bicaraan dalam konferensi Stockholm
dikembangkan dan menjadi hasil dari (UN Conference on the Human Environ-
Konferensi Stocholm yang dapat diang- ment ) tahun 1972 yang menganjurkan
gap sebagai dasar-dasar atau cikal bakal agar pembangunan dilaksanakan dengan
konsep “Pembangunan Berkelanjutan”. memperhatikan 10 faktor lingkungan .
Pengaruh Konferensi Stocholm ini ter- Menurut Sundari Rangkuti, Konferensi
hadap gerakan kesadaran lingkungan ter- Stocholm membahas masalah lingkungan
cermin dari perkembangan dan pening- serta jalan keluarnya, agar pembangunan
katan perhatian terhadap masalah ling- dapat terlaksana dengan memperhitung-
kungan dan terbentuknya perundang- kan daya dukung lingkungan (eco-de-
undangan nasional di bidang lingkungan
velopment 12 ) . Dilaksanakannya konferen- hidup, termasuk di Indonesia. si tersebut adalah sejalan dengan ke-
Pembangunan berkelanjutan me- inginan dari PBB untuk menanggulangi
rupakan suatu proses pembangunan yang dan memperbaiki kerusakan lingkungan
mengoptimalkan pengelolaan, manfaat yang terjadi.
dari sumber daya alam hayati, sumber Bertepatan dengan diumumkan-
daya manusia, dengan menyerasikan nya “Strategi Pembangunan Internasio-
sumber alam hayati dalam pembangunan. nal” bagi “Dasawarsa Pembangunan
Sumber Daya Alam Hayati adalah unsur Dunia ke –2 “(The Second UN Develop-
hayati di alam terdiri dari sumber daya ment Decade ) yang dimulai pada tanggal
alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya
1 Juni 1970, Sidang Umum PBB me- hewan (satwa) yang bersama unsure non nyerukan untuk meningkatkan usaha dan
hayati disekitarnya secara keseluruhan tindakan nasional serta Internasional guna
membentuk ekosistem. menanggulangi “proses pemerosotan
Sebagai salah satu ruang lingkup kualitas lingkungan hidup” agar dapat di-
perlindungan dan pengelolaan lingkungan selamatkan keseimbangan dan keserasian
hidup dalam Undang-undang Nomor 32 ekologis, demi kelangsungan hidup ma-
Tahun 2009 untuk mewujudkan pen- nusia, secara khusus resolusi Sidang
capaian pembangunan berkelanjutan yang Umum PBB No. 2657 (XXV) Tahun
berwawasan lingkungan adalah “pene- 1970 menugaskan kepada Panitia Per-
gakan hukum”, dikenal juga dengan siapan untuk mencurahkan perhatian
istilah “penerapan hukum” dan dalam kepada usaha “melindungi dan mengem-
“rechtstoepassing, bangkan kepentingan-kepentingan negara
bahasa
Belanda
rechtshandhaving , bahasan Inggris, “law yang sedang berkembang” dengan me-
enforcement , application, role of law ”. nyesuaikan dan memperpadukan secara
Terdapat beberapa batasan tentang serasi kebijakan nasional di bidang
pengertian penegakan hukum, antara
10 Soerjani, 1977: 66, yang diunduh dari robin- ilmulingkungandanlimnologi.blogspot.com
yang diambil oleh 11 Rangkuti, 2000, Hukum Lingkungan, Edisi 2,
12 Silalahi,
www.blagshot, pembangunan berlanjutan dalalm hal. 27.
kelestarian SDA.
Tri Rusti Maydrawati, Tinjauan Hukum Lingkungan dan Kebijakannya terhadap Perlindungan ……….
4. Bagaimana realisasi dan kebijakan wajiban dari seluruh masyarakat dan
lain: 13 penegakan hukum adalah “ke-
Pemerintah serta peranserta masya- untuk ini pemahaman tentang hak dan
rakat yang telah dilakukan dalam kewajiban menjadi syarat mutlak.
penegakan hukum lingkungan. Masyarakat bukan penonton bagaimana
5. Sejauhmana peran (aktor) para aparat hukum ditegakkan, akan tetapi masya-
penegak hukum yang terkait dalam rakat aktif berperan dalam penegakan
pelaksanaan peraturan perundang- hukum. Penegakan hukum lingkungan
undangan perlindungan dan pengelo- adalah sebagai suatu tindakan dan/atau
laan lingkungan hidup sebagai upaya proses paksaan untuk mentaati hukum
penegakan hokum. yang didasarkan kepada ketentuan-ke-
6. Bagaimana realisasi dan kebijak- tentuan peraturan perundang-undangan
sanaan pemerintah dalam hal ini para dan/atau persyaratan lingkungan. Oleh
aparat yang terkait dalam penyele- karenanya dapat dikatakan, bahwa ada
saian kasus-kasus lingkungan sebagai terjadinya kesimpangsiuran antara das
kelembagaan yang melakukan upaya sollen dan das sein dalam praktik
penegakan hukum lingkungan, baik penegakan hukum lingkungan, sehingga
ketentuan Undang- untuk memahami substansi dari penegak-
berdasarkan
undang No. 32 Tahun 2009 maupun an hukum terdapat beberapa masalah,
Undang-undang yang terkait. antara lain: 14 7. Upaya-upaya yang telah dilakukan
1. Apakah peraturan
Pemerintah untuk penegakan hukum undangan dalam perlindungan dan
perundang-
lingkungan yang bersifat refresif pengelolaan lingkungan hidup di
dalam mewujudkan pembangunan Indonesia sudah diatur secara mak-
berwawasan lingkungan. simal.
2. Sejauhmana sinkronisasi peraturan
Pengelolaan dan Konservasi Keaneka-
perundang-undangan
perlindungan
ragaman Hayati dalam Kontek Hukum
dan pengelolaan lingkungan hidup
Lingkungan
dalam hubungannya dengan penegak- Pentingnya pengelolaan dan per- an hukum lingkungan.
lindungan keanekaragaman hayati meng-
3. Sejauhmana peranan dan keefektivan ingat Indonesia dikenal sebagai mega- instrumen pengelolaan lingkungan
diversity country , mempunyai potensi hidup yang telah ditetapkan dalam
sumber daya alam yang besar, mulai dari Undang-undang No. 32 Tahun 2009
laut, udara, dan daratan cukup besar dapat mengatasi pencemaran dan/atau
menempati peringkat kedua dunia setelah perusakan lingkungan hidup dan
Brasil, Sebagai negara kepulauan yang sebagai sarana penegakan hukum
mempunyai luas 1,3% dari luas per- lingkungan.
mukaan bumi, Indonesia memiliki ke- anekaragaman hayati dan Sumber Daya Genetik (SGD) yang besar. Sekitar 17%
13 http://profsyamsularifin.wordpress.com/2011/
keseluruhan makhluk hidup terdapat di
12/26/perundang-undangan-perlindungan-dan-
Indonesia.
pengelolaan-lingkungan-hidup/diakses tanggal 18 Agustus 2014.
14 Ibid.
Perspektif Hukum, Vol. 16 No. 1 Mei 2016 : 18-44
1. Prinsip ekonomi; membantu me- pengelolaan menjadi satu kesatuan, hal
Dalam UUPPL perlindungan dan
lestarikan alam karena dengan me- ini tampak sebagaimana diatur dalam
manfaatkan sesedikit mungkin input Pasal 1 Angka 2 Perlindungan dan
bisa menghasilkan output yg sebesar- pengelolaan lingkungan hidup adalah
besarnya. Dalam kegiatan bisnis, upaya sistematis dan terpadu yang
keuntungan adalah wajar karena dapat dilakukan untuk melestarikan fungsi
membayar pajak, memberikan ke- lingkungan hidup dan mencegah terjadi-
sejahteraan karyawan maupun mem- nya pencemaran dan/atau kerusakan
berikan kontribusi bagi masy sekitar lingkungan hidup yang meliputi perenca-
2. Tanggung jawab social; suatu ke- naan, pemanfaatan, pengendalian, peme-
giatan usaha baik industri atau liharaan, pengawasan, dan penegakan
pengelolaan SDA harus dijalankan hukum.
sedemikian rupa sehingga masyarakat Konservasi sumber daya alam
dapat manfaat sebesar-besarnya selain merupakan upaya pemeliharaan lingkung-
menerima usaha yang bersangkutan. an hidup hal ini diatur dalam Bab VI
Segala pemenuhan persyaratan formal Pemeliharaan Pasal 57 (1). Pemeliharaan
maupun legal tidak akan berarti jika lingkungan hidup dilakukan melalui
masyarakat sekitar menolak kehadiran upaya: a. konservasi sumber daya alam;
industri yang bersangkutan dan hal yg
b. pencadangan sumber. Ayat 2 demikian tentu akan membuat menyebutkan, konservasi sumber daya
industri yang bersangkutan dalam alam meliputi kegiatan: a. perlindungan
panjang tidak dapat sumber daya alam; b. pengawetan sumber
jangka
menjalankan usahanya dengan baik. daya alam; dan c. pemanfaatan secara
Oleh karena itu, tanggung jawab lestari sumber daya alam. Sedangkan
sosial harus diperhatikan. Ayat 3 menyebutkan bahwa pencadangan
3. Prinsip pengelolaan sumber daya sumber daya alam merupakan sumber
alam; ini harus diselenggarakan me- daya alam yang tidak dapat dikelola
minimalkan dampak negatif terhadap dalam jangka waktu tertentu, kemudian
lingkungan. Pada dasarnya semua dalam ayat 5 mengenai konservasi dan
kegiatan manusia mempunyai dampak pencadangan sumber daya alam serta
pada lingkungan tetapi dengan meng- pelestarian fungsi atmosfer sebagaimana
gunakan manajemen yng baik dan dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
dengan dunia Peraturan Pemerintah.
tanggungjawab
sekitarnya maka dampak tersebut Pengelolaan Sumber Daya Alam
dapat diminimalkan. harus berdasarkan 4 prinsip yang sama
4. Pembangunan harus dapat dijalankan pentingnya: 15 secara berkelanjutan, dengan tetap
mengetengahkan unsur pembangunan ekonomi. Tanpa pembangunan eko-
15 Kata Pengantar, “Iklim Usaha Yang Konduksif
nomi maka jangka panjang pendek
Bagi Pemanfaatan Dan Pelestarian Daya Dukung
negara kita tidak akan keluar dari
Sumber Daya Alam ”, Ringkasan Konferensi
krisis ekonomi.
Nasional Pengelolaan SDA, Bali Room Hotel Indonesia, Selasa, 23 Mei 2000, (Noke Kiroyan, Wakil Dunia Usaha), hal. 46.
Tri Rusti Maydrawati, Tinjauan Hukum Lingkungan dan Kebijakannya terhadap Perlindungan ……….
Paradigma baru pembangunan dan terapkan azas eko efisiensi, dalam pengelolaan SDA disampaikan oleh wakil
pengertian bagaimana memproduksi masyarakat madani dan akademisi. 16 atau menghasilkan barang/output
Permasalahan yang pertama adalah perlu sebanyak mungkin dengan meng- pembangunan, dan yang kedua adalah
gunakan SDA, dan memanfaatkan lingkungan/SDA yang lestari apakah
SDA sekecil mungkin termasuk lim- keduanya bertentangan atau tidak. Pem-
bahnya. Bagaimana kita dapat me- banguan harus dilakukan untuk mening-
ningkatkan pendapatan perunit (per- katkan kesejahteraan masyarakat dan
satuan) SDA sehingga added value- kesejahteraan itu tersimpul dalam pen-
nya juga meningkat. dapatan yang diperoleh dari hasil
4. Paradigma kelompok ketiga harus peningkatan pendapatan yang diperoleh
diubah, yaitu pergeseran dari human dari hasil produksi sehingga dimungkin-
mind capital (modal pikiran manusia) kan peningkatan komsumsi. Di lain
kepada natural capital (modal alami). pihak, lingkungan harus tetap utuh dan
Hutan adalah modal alami, maka lestari. Jadi titik temu keduanya adalah
yang harus kita investasikan adalah SDA. Produksi dan konsumsi yang ber-
jangan terlalu banyak bikin mesin tumpu pada SDA. Lingkungan memuat
gergaji yang kemampuan hutannya SDA itu, maka persoalannya bagaimana
akan habis karena gergaji tersebut, meningkatkan pembangunan dan menge-
tetapi bagaimana membuat kawasan lola SDA, tetapi tetap memelihara ling-
hutan yang semakin banyak yang kungan yang lestari.
teruntuhkan. Agar hasil alam yang Strategi dan langkah yang diambil
diperoleh dapat berlanjut maka perlu adalah sebagai berikut:
adanya pembagian antara human
1. Pembangunan ekonomi adalah sub- mind capital dengan natural capital, sistem dari suatu ekosistem, jadi
sehingga logika pemikiran pemba- harus menempatkan pembangunan
ngunan dapat disertai gerak investasi ekonomi dalam ruang lingkup eko-
pada peningkatan natural capital ter- sistem.
sebut.
2. Pemenuhan kesejahteraan manusia menyangkut kegiatan untuk meng-
Asas Perlindungan dan Pengelolaan
gunakan/memanfaatkan SDA dibagi
Lingkungan Hidup
dengan jumlah penduduk. Supaya ada Dalam Pasal 2 UUPPL disebutkan distribusi pendapatan yang fair, adil
bahwa asas perlindungan dan pengelolaan
dan merata maka setiap penduduk 17 lingkungan hidup adalah berikut ini:
dapat menikmati resources yang sama 18 1. Asas tanggung jawab negara, yaitu: dibandigkan dengan penduduk yang
menjamin pemanfaatan lain.
a. Negara
sumber daya alam akan memberikan
3. Pengelolaan SDA ditujukan untuk manfaat yang sebesar-besarnya bagi meningkatkan hasil pembanguanan
kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, yang dilakukan melalui penggunaan
teknologi yang ramah lingkungan Di- 17 Lihat Pasal 2 UUPPL
18 http://www.menlh.go.id/asas-perlindungan-dan-
18 16 Ibid., hal. 47.
pengelolaan-lingkungan-hidup/, diakses
Agustus 2014, jam 4.00 pm.
Perspektif Hukum, Vol. 16 No. 1 Mei 2016 : 18-44
baik generasi masa kini maupun langkah meminimalisasi atau meng- generasi masa depan.
hindari ancaman terhadap pencemar-
b. Negara menjamin hak warga negara an dan/atau kerusakan lingkungan atas lingkungan hidup yang baik dan
hidup.
sehat.
7. Asas keadilan, yaitu bahwa per-
c. Negara mencegah dilakukannya ke- lindungan dan pengelolaan lingkung- giatan pemanfaatan sumber daya
an hidup harus mencerminkan ke- alam yang menimbulkan pencemaran
adilan secara proporsional bagi setiap dan/atau kerusakan lingkungan
warga negara, baik lintas daerah, hidup.
lintas generasi, maupun lintas gender.
2. Asas kelestarian dan keberlanjutan,
8. Asas ekoregion, yaitu bahwa per- yaitu bahwa setiap orang memikul
lindungan dan pengelolaan lingkung- kewajiban dan tanggung jawab ter-
an hidup harus memperhatikan karak- hadap generasi mendatang dan ter-
teristik sumber daya alam, ekosistem, hadap sesamanya dalam satu generasi
kondisi geografis, budaya masyarakat dengan melakukan upaya pelestarian
setempat, dan kearifan lokal. daya dukung ekosistem dan memper-
9. Asas keanekaragaman hayati, yaitu baiki kualitas lingkungan hidup.
bahwa perlindungan dan pengelolaan
3. Asas keserasian dan keseimbangan, lingkungan hidup harus memperhati- yaitu bahwa pemanfaatan lingkungan
kan upaya terpadu untuk memper- hidup harus memperhatikan berbagai
tahankan keberadaan, keragaman, dan aspek seperti kepentingan ekonomi,
keberlanjutan sumber daya alam sosial, budaya, dan perlindungan serta
hayati yang terdiri atas sumber daya pelestarian ekosistem.
alam nabati dan sumber daya alam
4. Asas keterpaduan, yaitu bahwa per- hewani yang bersama dengan unsur lindungan dan pengelolaan lingkung-
nonhayati di sekitarnya secara kese- an hidup dilakukan dengan memadu-
luruhan membentuk ekosistem. kan berbagai unsur atau mensinergi-
10. Asas pencemar membayar, yaitu kan berbagai komponen terkait.
bahwa setiap penanggung jawab yang
5. Asas manfaat, yaitu bahwa segala usaha dan/atau kegiatannya menim- usaha dan/atau kegiatan pembangun-
bulkan pencemaran dan/atau keru- an yang dilaksanakan disesuaikan
sakan lingkungan hidup wajib me- dengan potensi sumber daya alam dan
nanggung biaya pemulihan lingkung- lingkungan hidup untuk peningkatan
an.
kesejahteraan masyarakat dan harkat
11. Asas partisipatif, yaitu bahwa setiap manusia selaras dengan lingkungan-
anggota masyarakat didorong untuk nya.
berperan aktif dalam proses peng-
6. Asas kehati-hatian, yaitu bahwa ambilan keputusan dan pelaksanaan ketidakpastian mengenai dampak
perlindungan dan pengelolaan ling- suatu usaha dan/atau kegiatan karena
kungan hidup, baik secara langsung keterbatasan penguasaan ilmu penge-
maupun tidak langsung. tahuan dan teknologi bukan merupa-
12. Asas kearifan lokal, yaitu bahwa kan alasan untuk menunda langkah-
dalam perlindungan dan pengelolaan
Tri Rusti Maydrawati, Tinjauan Hukum Lingkungan dan Kebijakannya terhadap Perlindungan ……….
lingkungan hidup harus memperhati-
i. Mewujudkan pembangunan berkelan- kan nilai-nilai luhur yang berlaku
jutan; dan
dalam tata kehidupan masyarakat. j. Mengantisipasi isu lingkungan global.
13. Asas tata kelola pemerintahan yang Selain itu, tujuan hukum perlin- baik, yaitu bahwa perlindungan dan
dungan dan pengelolaan lingkungan pengelolaan lingkungan hidup dijiwai
hidup ialah menciptakan keseimbangan oleh prinsip partisipasi, transparansi,
kemampuan lingkungan yang serasi akuntabilitas, efisiensi, dan keadilan.
(environmental harmony). Upaya-upaya
14. Asas otonomi daerah, yaitu bahwa konkrit oleh hukum untuk menciptakan Pemerintah dan pemerintah daerah
keserasian lingkungan harus kelihatan mengatur dan mengurus sendiri urus- 19 melalui fungsinya, yaitu:
1. Sebagai landasan interaksional ter- dungan dan pengelolaan lingkungan
an pemerintahan di bidang perlin-
hadap lingkungan (basic of inter- hidup dengan memperhatikan kekhu-
active environment ); susan dan keragaman daerah dalam
2. Sebagai sarana kontrol atas setiap bingkai Negara Kesatuan Republik
interaksi terhadap lingkungan (a tool Indonesia.
of control );
3. Sebagai sarana ketertiban inter-
Tujuan Perlindungan dan Pengelolaan
aksional manusia dengan manusia
Lingkungan Hidup
lain, dalam kaitannya dengan kehi- Tujuan Perlindungan dan pengelo-
dupan lingkungan (a tool of social laan lingkungan hidup adalah:
order );
a. Melindungi wilayah Negara Kesatuan
4. Sebagai sarana pembaharuan (a tool Republik Indonesia dari pencemaran
of social engineering ) menuju ling- dan/atau kerusakan lingkungan hidup;
kungan yang serasi, menurut arah
b. Menjamin keselamatan, kesehatan,
dicita-citakan (agent of dan kehidupan manusia;
yang
changes ).
c. Menjamin kelangsungan kehidupan Instrumen hukum melalui fungsi- makhluk hidup dan kelestarian eko-
fungsinya itu akan menjadi pedoman bagi sistem;
prinsip yang dapat diterapkan berupa
d. Menjaga kelestarian fungsi lingkung- pembangunan berwawasan lingkungan. an hidup;
Hukum dapat memainkan fungsinya
e. Mencapai keserasian, keselarasan, terutama sebagai control dan menjadi dan keseimbangan lingkungan hidup;
kepastian bagi masyarakat dalam men-
f. Menjamin terpenuhinya keadilan ge- ciptakan keserasian antara aksi pem- nerasi masa kini dan generasi masa
bangunan yang diteruskan serta di- depan;
tingkatkan demi mencapai taraf kesejah-
g. Menjamin pemenuhan dan perlin- teraan dan kemakmuran di satu pihak, dungan hak atas lingkungan hidup
dengan pemanfaatan sumber daya alam sebagai bagian dari hak asasi manu-
yang serba terbatas di lain pihak. Menurut sia;
h. 19 Mengendalikan pemanfaatan sumber http://profsyamsularifin.wordpress.com/2011/
12/26/perundang-undangan-perlindungan-dan-
daya alam secara bijaksana;
pengelolaan-lingkungan-hidup/, diakses 16
Agustus 2014.
Perspektif Hukum, Vol. 16 No. 1 Mei 2016 : 18-44
fungsinya sebagai sarana pembaharuan kehidupan masyarakat adat. (hal 39, dan pembangunan (a tool of social
Den Upa Rombelayuk, wakil masya- engineering ), hukum dapat diarahkan
rakat adat).
untuk mencapai pembangunan berke-
2. Adanya Kongres I Masyarakat Adat lanjutan yang berwawasan lingkungan.
Senusantara tanggal 17-22 Maret 1999, dihadiri 121 suku bangsa di
Pihak-Pihak yang Terlibat dalam
seluruh nusantara. Hasilnya adalah
Perlindungan, Pengelolaan dan Kon-
pertama, terbentuknya Aliansi Masya-
servasi Keanekaragaman Hayati
rakat Adat Nusantara, disingkat Pihak yang berkepentingan ter-
AMAN dan menyatakan tanggal 17 hadap pengelolaan sumber daya alam
Maret sebagai kebangkitan masyara- adalah: 20 kat adat nusantara. Masyarakat adat
1. Masyarakat adat, masyarakat lokal adalah pemilik sah sumber daya alam yang tinggal dan hidupnya tergantung
yang ada di nusantara, yang telah pada sumber daya alam;
mengelola dan melindungi sumber
2. Sektor swasta yang memanfaatkan daya alam dengan kearifan-kearifan sumber daya alam untuk kegiatan
tradisional yang diakui secara turun ekonomi;
temurun mulai dengaan pengelola
3. Masyarakat perkotaan termasuk kaum hutan dengan segala isinya, menam- entelektual yang mengkomsumsi hasil
bang sampai pengelolaan kekayaan dari sumber daya alam serta yang
alam secara keseluruhan. memberi masukan untuk pengelolaan
3. Permasalahan yang dialami oleh ma- dan pemanfaatannya dan tentu saja;
syarakat adat dalam pengelolaan SDA
4. Pihak pemerintah, baik pusat maupun hanya dijadikan penonton dan malah daerahyang
disingkirkan oleh pengelola SDA publik untuk perlindungan, pengelola-
mengatur
kebijakan
yang baru, sehingga timbul aksi ke- an, pemanfaatan SDA tersebut secara
kerasan oleh masyarakat adat ter- lestari.
hadap pengelola SDA tersebut, PT. Pengelolaan SDA atau keaneka-
KEM di Kalimantan Timur, PT. ragaman hayati dengan memperhatikan
Indorayon Utama di Sumatera hak dan kepentingan masyarakat adat dan
Selatan, PT. Freeport di Papua, yang lokal meliputi bahwa:
telah menyengsarakan masyarakat
1. Masyarakat adat adalah komunitas- adat dan menghancurkan lingkungan. komunitas yang hidup berdasarkan
Dalam menghadapi pemingiran- asal usul leluhur secara turun temurun
pemingiran tersebut, masyarakat adat diatas wilayah yang memiliki kedau-
melakukan inisiatif seperti di wilayah latan atas tanah dan kekayaan alam
adat Maluku Tenggara mulai 1994 kehidupan sosial budaya yang diatur
dengan memasukkan kurikulum ten- oleh hukum adat dan lembaga adat
tang adat dan budaya sejak taman yang mengikuti pula keberlangsungan
kanak-kanak dan membentuk musya- warah perempuan adat. Inisiatif lain
adalah melakukan pemetaan partisi-
Kata Pengantar, Ringkasan konferensi Nasional Pengelolaan SDA, Bali Room Hotel
pasi di berbagai wilayah penguatan
Indonesia, Selasa,23 Mei 2000, hal. 36.