PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PENANGGULANGAN BENCANA ALAM DI KECAMATAN SUKAMAKMUR KABUPATEN BOGOR
PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PENANGGULANGAN BENCANA ALAM DI KECAMATAN SUKAMAKMUR KABUPATEN BOGOR
A.H. Rahadian
Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI rahadian_ah@yahoo.com dan
Mila Kencana
PNS Pemerintah Kabupaten Bogor Kencana.mila@yahoo.co.id
ABSTRAK. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Pengaruh Disiplin dan Motivasi Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana Alam di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan metode eksplanatori kuantitatif untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Disiplin dan Motivasi Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana Alam di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor secara parsial dan secara berganda. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor berjumlah 76 orang, dengan metode sensus di dapat 76 sampel dan setiap responden mendapatkan pertanyaan sebanyak 33 pernyataan dengan menggunakan skala likert. Berdasarkan hasil pengolahan data di dapat hasil Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin terhadap Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana Alam di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Motivasi Kerja terhadap Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana Alam di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Pengaruh Disiplin dan Motivasi Kerja secara bersama-sama terhadap Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana Alam di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor. Kata Kunci : Disiplin, Motivasi Kerja dan Efektivitas Kerja
ABSTRACT. This study was conducted to analyze the Discipline and Employee Motivation to Work Effectiveness of the Natural Disaster Management in Sukamakmur District Bogor Regency. This study uses a quantitative explanatory to know how big the Discipline and Employee Motivation to Work Effectiveness of the Natural Disaster Management in Sukamakmur District Bogor Regency partial and multiple. The study population was all employees in the Regional Disaster Management Agency Bogor regency totaling 76 people, with a census method can be 76 samples and each respondent get as many questions as 33 statements using a Likert scale. Based on the results of data processing can result in a significant and positive influences of the Discipline and Employee Motivation to Work Effectiveness of the Natural Disaster Management in Sukamakmur District Bogor Regency. There is a positive and significant Employee Motivation to Work Effectiveness of the Natural Disaster Management in Sukamakmur District Bogor Regency. There is a positive and significant Discipline and Employee Motivation to Work Effectiveness of the Natural Disaster Management in Sukamakmur District Bogor Regency. Key Words : Discipline, Employee Motivation, Work Effectiveness,
PENDAHULUAN
hidrologis, dan demografis wilayah Kabupaten Bogor merupakan daerah yang
Latar Belakang
memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap Kondisi geografis, geologis,
terjadinya bencana yang disebabkan oleh
pelayanan penanggulangan bencana yang 298.838,304 Hektar Kabupaten Bogor
sistemik dapat membantu mempercepat berpotensi rawan bencana seperti tanah
pulihnya kondisi ketahanan sosial, budaya, longsor, banjir, dan kebakaran. Hal ini sesuai
masyarakat dalam dengan topografi dan kondisi geografisnya
maupun ekonomi
menghadapi bencana dan memperbaiki daerah Kabupaten Bogor yang berbukit-bukit,
kondisi lingkungannya.
curah hujan yang tinggi serta sikap dan Undang-undang nomor 24 tahun 2007 perilaku masyarakat yang membuka lahan
tentang Penanggulangan Bencana menyatakan dengan cara tradisonal yaitu dengan
bahwa pengertian bencana adalah peristiwa membakar lahan.
atau rangkaian peristiwa yang mengancam Dampak utama bencana alam di
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan Wilayah Kabupaten Bogor menimbulkan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor dan dampak kerusakan non materi maupun
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya psikologis. Permasalahan bencana sangat
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, mempengaruhi upaya-upaya pemerintah
kerugian harta benda, dan dampak psikologis. dalam mencapai target pembangunan daerah
penyelenggaraan yang telah direncanakan dalam Rencana
Sedangkan pengertian
penanggulangan bencana adalah serangkaian Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
upaya yang meliputi penetapan kebijakan Bogor (RPJMD) untuk mendukung misi
pembangunan yang berisiko timbulnya Pemerintah Kabupaten Bogor yaitu (1)
bencana, kegiatan pencegahan bencana, Meningkatkan daya saing perekonomian
dan rehabilitasi. masyarakat dan pengembangan usaha
tanggap
darurat,
Selanjutnya ketiga upaya tadi disebut berbasis sumber daya alam dan pariwisata dan
sebagai tahapan penanggulangan bencana. (2) Meningkatkan integrasi, koneksitas,
Permasalahan bencana di wilayah kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah
Kabupaten Bogor berpotensi rawan bencana dan pengelolaan lingkungan hidup yang
menunjukkan hampir 23 Kecamatan dari 40 berkelanjutan.
Kecamatan di wilayah kabupaten Bogor permasalahan bencana dapat berdampak luas
berpotensi Rawan Bencana, terutama di pada Pemerintah Kabupaten Bogor dalam
Kecamatan Sukamakmur yang rawan penyelenggaraan pemerintahan.
berpotensi bencana alam karena faktor Kondisi semacam ini perlu dicegah,
geologi, gerakan tanah, morfologi lahan diantisipasi,
berupa lereng, dan curah hujan yang tinggi. melaksanakan penanggulangan bencana
Berdasarkan data bencana alam di Kecamatan alam secara sistemik. Peran, wewenang, dan
Sukamakmur, fakta kerusakan yang terjadi tanggungjawab Bencana Daerah menjadi
ditunjukkan dari:
pelaksanaan tugas dan fungsi Badan
1. Badan jalan sepanjang ± 400m rusak Penanggulangan
Kabupaten Bogor untuk melaksanakan
2. 126 rumah terkena dampak yaitu: 50 penanggulangan bencana alam yang tidak
rumah rusak berat, 41 rumah rusak hanya pasca kejadian bencana, namun
ringan, dan 37 rumah terancam. tindakan pencegahan menjadi skala prioritas
3. 2 rumah ibadah rusak berat dan 3 rumah Badan Penanggulangan Bencana Daerah
ibadah rusak ringan.
Kabupaten Bogor sebelum terjadinya
4. 1 sekolah rusak berat dan 2 sekolah rusak bencana
kemungkinan kerusakan yang lebih parah
5. 150 Kepala Keluarga dan 557 jiwa pada aset-aset hasil pembangunan yang
diungsikan.
alam sebelum dan sesudah bencana kurang Berbagai upaya penanggulangan efektif. Permasalahan ini menunjukkan
bencana alam di Kecamatan Sukamakmur fenomena efektivitas kerja penanggulangan
kurang dirancang berbagai program dan bencana alam belum efektif. Hal ini
kegiatan dengan maksud dan tujuan ditunjukkan oleh:
pencegahan dan percepatan penanggulangan
dan meminimalisasi kurang efektif dilaksanakan dengan cepat,
1. Sasaran penanganan krisis akibat bencana
akibat
bencana
kemungkinan kerusakan yang lebih parah tepat, akurat.
pada aset-aset hasil pembangunan yang
2. Sistem penanggulangan bencana efektif dimiliki masyarakat serta melindungi terlaksana sesuai dengan prosedur
masyarakat terhadap ancaman bencana alam penanggulangan bencana.
di Kecamatan Sukamakmur. Selain itu,
3. Pedoman penyelenggaraan penanganan dalam pelaksanaannya terbentur dan bencana belum efektif terlaksana dalam
terkendala pada upaya penanganan yang mendukung
kurang sistemik dan kurang koordinatif. penanggulangan bencana.
efektivitas kerja
bencana alam di terlaksana
4. Keterpaduan kerja
Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor terkoordinasi.
kurang sesuai harapan karena kurangnya Permasalahan
pegawai dalam penanggulangan bencana alam yang belum
memanfaatkan waktu kerja. Disiplin efektif telaksana di Kecamatan Sukamakmur
pemanfaatan waktu kerja ketika berada di Kabupaten Bogor disebabkan:
kantor adalah melakukan pendataan risiko
1. Belum memadainya prosedur dan regulasi bencana (PRB) secara terencana, sistematis sebagai
dan menyeluruh pada manajemen risiko penanganan bencana;
pedoman
penyelenggaraan
bencana secara komprehensif dan sistematis
2. Terdapat perbedaan aturan mengenai Dana yang berguna dan berdaya guna sebagai Siap Pakai antara Peraturan Pemerintah
informasi kepada masyarakat maupun kepada Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan
instansi yang terkait dalam penangulangan dan Pengelolaan Bantuan Bencana dengan
bencana daerah.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor Permasalahannya disiplin kurang
efektivitas kerja Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
mendukung
bencana alam di Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
penanggulangan
Sukamakmur Kabupaten Pengelolaan Keuangan Daerah;
Kecamatan
Bogor. Masalah ini didukung dari hasil
3. Belum memadainya kualitas dan kuantitas penelitian Novia (2014) yang menyatakan sumber daya manusia;
disiplin kerja memiliki pengaruh yang positif
4. Masih terbatasnya sarana dan prasarana dan signifikan terhadap efektivitas kerja dalam penyelenggaraan penanggulangan
pegawai.
bencana; Selain itu, tugas pegawai dalam
5. Belum optimalnya koordinasi pelaksanaan penanggulangan bencana masih rendah penanggulangan bencana;
mendukung fungsi Badan Penanggulangan
Kabupaten Bogor. sistem
6. Masih tersebar dan belum terbangun
Bencana
Daerah
Permasalahan ini karena motivasi kerja kebencanaan
pegawai ditunjukkan dari perilaku pegawai terintegrasi;
yang datang terlambat tanpa alasan yang jelas,
7. Belum tersosialisasikan secara luas meninggalkan ruangan kerja bukan pada jam paradigma baru penanggulangan bencana;
istirahat, serta kurang dapat melaksanakan tugas yang diberikan atasannya dengan penuh
2. Seberapa besar motivasi kerja pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah
berpengaruh terhadap efektivitas kerja dirasakan kurang diperhatikan dalam daftar
penanggulangan bencana alam di pengangkatan
Kecamatan Sukamakmur Kabupaten kompensasi penggajian pegawai masih di
bawah standar dari status pegawai negeri.
3. Seberapa besar disiplin dan motivasi kerja Sehingga berdampak pada keberhasilan
pegawai secara bersama-sama berpengaruh pemerintah
terhadap efektivitas kerja penanggulangan menanggulangi bencana alam di Kecamatan
di Kecamatan Sukamakmur.
bencana
alam
Sukamakmur Kabupaten Bogor? Permasalahan
ini
menunjukkan
motivasi kerja pegawai berpengaruh terhadap
Manfaat Penelitian
efektivitas kerja penanggulangan bencana
1. Manfaat Akademis
alam di Kecamatan
Manfaat akademis yang diharapkan Kabupaten Bogor. Masalah ini didukung
Sukamakmur
dari hasil penelitian ini, yaitu dapat dijadikan Murti (2013) yang menyatakan terdapat
rujukan bagi upaya pengembangan Ilmu pengaruh positif dan signifikan motivasi
Administrasi Publik, dan berguna juga untuk kerja
menjadi referensi bagi mahasiswa yang Keterpengaruhan motivasi kerja pegawai
tentang di atas tidak hanya menimbulkan kerugian pada
melakukan
kajian
permasalahan Pengaruh Disiplin dan Motivasi pelaksanaan tugas dan fungsi Badan
Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana Daerah, tetapi
Bencana Alam di sekaligus juga berdampak pada program dan
Penanggulangan
Sukamakmur Kabupaten kegiatan Badan Penanggulangan Bencana
Kecamatan
Bogor.
Daerah dalam
melaksanakan
tugas
2. Manfaat Praktis
penanggulangan bencana alam di wilayah Manfaat praktis yang diharapkan Kecamatan Sukamakmur.
untuk penulis adalah dari hasil penelitian serta Berdasarkan uraian di atas yang
pengetahuan dan pengalaman dapat lebih penulis
memperkuat pemahaman disiplin Ilmu beranggapan
Administrasi Publik. Manfaat praktis untuk penanggulangan
efektivitas
kerja
para pihak, terutama pimpinan Badan Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten kurang optimal.
Bogor, hasil penelitian yang akan disusun menyusun judul “Pengaruh Disiplin dan
Selanjutnya, penulis
menjadi suatu rekomendasi dapat dijadikan Motivasi Kerja Pegawai terhadap Efektivitas
masukan yang berguna untuk meningkatkan Kerja Penanggulangan Bencana Alam di
Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana Kecamatan
Kecamatan Sukamakmur Bogor .”
Kabupaten Bogor melalui peningkatan Disiplin dan Motivasi Kerja Pegawai.
Rumusan Masalah
Dengan pembatasan masalah yang ditetapkan, rumusan masalah penelitian ini
TINJAUAN PUSTAKA
diajukan dengan pertanyaan sebagai berikut:
Disiplin
1. Seberapa besar disiplin kerja berpengaruh
(2011: 381) terhadap efektivitas kerja penanggulangan
Sedarmayanti
mengemukakan disiplin, adalah: kondisi bencana
untuk melakukan koreksi atau menghukum Sukamakmur Kabupaten Bogor?
pegawai yang melanggar ketentuan atau prosedur yang telah ditetapkan organisasi.
dalam koridor peraturan dan perundang- diperhatikan oleh Pegawai Negeri Sipil antara undangan yang berlaku. Pengertian menurut
lain: (1) Mempertahankan dan menjaga dasar Sedarmayanti, menegaskan disiplin pada
ideologi negara yaitu Pancasila dan Undang- pegawai dilandasi pada koridor peraturan dan
undang Dasar 1945. (2) Menunjukkan perundangan-undangan, artinya reward dan
kesetiaan yang tinggi terhadap bangsa, negara punishment pada pegawai di atur berdasarkan
dan Pemerintah Republik Indonesia. (3) bentuk pelanggaran atau prestasi yang
Mengutamakan kepentingan bangsa dan dilakukan oleh pegawai tersebut.
negara di atas kepentingan golongan atau diri Sedangkan
sendiri. (4) Melaksanakan tugas dan Mangkunegera, 2011: 129) mengemukakan
Davis
(dalam
dengan sebaik-baiknya bahwa ”dicipline is management action to
tanggungjawab
kepada masyarkat menurut bidang tugasnya enforce org anization standards”, artinya
masing-masing. (5) Menggunakan barang- disiplin kerja dapat diartikan sebagai
barang milik negara hanya untuk kepentingan pelaksanaan manajemen untuk memperteguh
pelaksanaan tugas dan pekerjaan. (6) Mentaati pedoman-pedoman organisasi.
semua peraturan perundang-undangan yang Nitisemito (2008: 78) disiplin adalah sikap,
Menurut
berlaku, baik sebagai Pegawai Negeri Sipil tingkah laku dan perbuatan yang sesuai
mapun sebagai anggota masyarakat. Pendapat dengan peraturan organisasi baik tertulis
Sedarmayanti, dapat disimpulkan bahwa maupun tidak tertulis. Lebih jauh, Siswanto
disiplin seorang pegawai negeri sipil lebih (2006: 56) mendefinisikan disiplin kerja,
cenderung pada pengabdiannya pada negara yaitu: Disiplin kerja suatu sikap menghormati,
dan mengutamakan kepentingan negara. menghargai, patuh, dan taat terhadap
Kaitannya dengan negara yang memberikan peraturan-peraturan yan berlaku, baik yang
perlindungan dan kesejahteraan kepada tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup
masyarakat, maka pegawai negeri dituntut menjalankannya dan tidak mengelak untuk
untuk melayani masyarakat sebagai tujuan menerima sanksi-sanksinya apabila ia
dari negara tersebut.
melanggar tugas dan wewenang yang Hasibuan (2011: 201) mengambarkan diberikan kepadanya. Pengertian disiplin kerja
indikator-indikator yang mempengaruhi menunjukkan sikap saling menghormati dari
kedisiplinan, terlihat pada gambar di bawah setiap pegawai dalam melaksanakan tugas
ini:
sesuai dengan aturan dan ketaatan pegawai tersebut.
Teladan Pemimpin dan Kepemimpinannya
Kemampuan dan Kompensasi Tujuan
- Direct - Indirect
Kedisiplinan
Ketegasan dan Pengawasan Sanksi Hukuman
Melekat atau Waskat
Loyalitas Karyawan
Sumber: Hasibuan (2011: 201)
Gambar 1 Konsep Kedisiplinan
Disiplin dalam manajemen sumber Ach ; dan motivator instrinsik dan ekstrinsik. daya manusia pandangan bahwa tidak ada
Lebih jauh Maslow’s Need Hierarchy Theory manusia yang sempurna, luput dari kekhilafan
(dalam Latunreng, 2012: 87) mengemukakan dan kesalahan. Oleh karena itu setiap
teori motivasi yang dinamakan Maslow’s organisasi perlu memiliki berbagai ketentuan
Need Hiererchy of Human Motivation atau yang harus ditaati oleh para anggotanya,
teori Hierarki Kebutuhan dari Maslow. standar yang harus dipenuhi. Standar tersebut
Hierarki kebutuhan dari Maslow ini diilhami dibuat kedalam aturan-aturan yang mengikat.
oleh Human Science Theory dari Elton Mayo. Menurut Mangkunegara (2011: 129)
Motivasi berasal dari kata latin “Movere” ada dua tipe pendisiplin, yaitu: (1) Disiplin
yang berarti dorongan atau menggerakkan. preventif, Upaya untuk menggerakkan
Motivasi (motivation) dalam manajemen pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman
hanya ditujukan pada sumber daya manusia kerja, aturan-aturan yang telah digariskan
pada umumnya, dan bawahan/pekerja pada oleh perusahaan. (2) Disiplin Korektif, Suatu
adalah cara upaya menggerakkan pegawai dalam
khususnya.
Motivasi
mepersoalkan dan mengarahkan daya dan menyatukan
potensi bawahan, agar mau bekerja produktif mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan
berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada
yang telah ditentukan manajemen. Menurut perusahaan. Kedua tipe ini menegaskan
Siagian (2008: 294) menjelaskan motivasi adanya disiplin yang menekankan pada
seorang karyawan sangat dipengaruhi oleh aturan-aturan yang berlaku dalam organisasi
berbagai faktor, baik yang bersifat internal dan para pegawai digerakkan serta diarahkan
maupun eksternal, sebagai berikut: (1) Faktor- melalui aturan yang harus dipatuhi oleh
faktor internal adalah: Persepsi seseorang seluruh pegawai.
mengenai diri sendiri, Harga diri, Kebutuhan, Dengan demikian dapat ditarik sebuah
Keinginan, Kepuasan kerja, Prestasi yang kesimpulan mengenai disiplin merupakan
dihasilkan. (2) Faktor-faktor eksternal adalah: kekuatan yang dapat memaksa pegawai untuk
Jenis dan sifat pekerjaan, Kelompok kerja di mematuhi peraturan serta prosedur tertib
mana seseorang bergabung, Organisasi tempat dalam lingkungan kerja yang telah ditentukan,
bekerja, Situasi lingkungan pada umumnya, karena dianggap bawah dengan berpegang
Sistem imbalan yang berlaku dan cara pada
pemerintahan dalam menjalankan tugas dan Sementara itu, Nawawi (2011: 359) fungsi pemerintah dapat terjaga.
menjelaskan dua bentuk motivasi kerja, Berdasarkan pendapat Mangkunegara
sebagai berikut: (1) Motivasi Intrinsik, (2011: 129) mengemukakan dua tipe
motivasi ini adalah pendorong kerja yang pendisiplin dijelaskan dalam preventif dan
bersumber dari dalam diri pekerja sebagai korektif. Dengan demikian definisi konseptual
individu, berupa kesadaran mengenai Disiplin Kerja adalah sikap pegawai dalam
pentingnya atau manfaat/makna pekerjaan mematuhi aturan kerja organisasi dengan
dilaksanakannya. (2) Motivasi sukarela dalam rangka mencapai tujuan
yang
Ekstrinsik, motivasi ini adalah pendorong organisasi meliputi Disiplin Preventif dan
kerja yang bersumber dari luar diri pekerja Disiplin Korektif.
sebagai individu, berupa suatu kondisi yang mengharuskannya melaksanakan pekerjaan
Motivasi Kerja
secara maksimal.
Menurut Luthans (2006: 279) motivasi Sintesis Motivasi adalah dorongan dari sebagai proses psikologi dasar yang
luar seseorang untuk melakukan sesuatu mencakup motif primer, umum dan sekunder;
kegiatan tanpa adanya paksaan, karena dorongan seperti motif n Pow, n Aff dan n
didasari pada dukungan lingkungan kerja
Berdasarkan rangkaian teori Motivasi, approach ) menekankan pada penilaian mengacu pendapat dari Nawawi (2011: 359)
subyektif seseorang pada organisasinya. yang menjelaskan dua motivasi kerja yaitu
Selanjutnya, Tangkilisan (2005: 156) motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
adanya faktor yang Selanjutnya,
mengemukakan
berpengaruh pada efektivitas, yaitu: (1) Motivasi kerja adalah dorongan kerja yang
Definisi
konseptual
yaitu sistem timbul seseorang untuk mendapatkan umpan
Struktur
organisasi,
pengelompokan pekerjaan yang ditata dalam balik dari organisasi dalam memenuhi
suatu struktur agar organisasi tersebut dapat kebutuhannya melalui dukungan motivasi
digerakan secara maksimal dalam suatu intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
jalinan kerja yang efektif dna efisien. (2) Adanya kerja sama, yang merupakan unsur
Eefektivitas Kerja
terpenting dalam organisasi, karena dengan Komarudin (2014:25) mendefinisikan tentang
adanya hubungan/kerja sama yang baik, maka pelayanan publik, yaitu Efektivitas berkaitan
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi dengan sejauh mana organisasi mencapai
lebih cepat. (3) Kemampuan tujuan yang telah ditentukan, ini adalah
akan
administratif pegawai, sebagai bentuk dari pendapat Daft (dalam Priansa, 2013: 11).
kemampuan sumber daya manusia, yang Sedangkan Akmal (dalam Priansa, 2013: 11)
merupakan unsur penentu dalam keberhasilan menyatakan bahwa efektivitas adalah
organisasi dalam produktivitas kerja. (4) pencapaian usaha yang sesuai dengan
Perencanan program kerja memegang peranan rencananya (doing the right things) atau
dalam memulai kegiatan atau melakukan rencana hasil dibandingkan dengan realisasi
suatu pekerjaan. (5) Kepuasan kerja hasil. Konsep efektivitas menurut Priansa
merupakan suatu kondisi yang dirasakan oleh (2013: 24) adalah keadaan atau kemampuan
seluruh anggota organisasi, yang mampu kerja yang dilaksanakan oleh manusia untuk
memberikan kenyamanan dan motivasi bagi memberikan nilai guna yang diharapkan.
peningkatan kinerja organisasi secara Efektivitas berkenaan dengan keberhasilan
keseluruhan untuk mencapai efektivitas organisasi dalam mencapai tujuannya.
organisasi.
Teori efektivitas dikemukakan oleh Efektivitas kerja merupakan keadaan Sinambela (2012: 177) mengemukakan model
dan juga kemampuan untuk mengatakan proses pokok yang berhubungan dengan
berhasilnya suatu kerja yang dilaksanakan efektivitas, yaitu: (1) konsep optimalisasi
anggota organisasi dalam pencapaian tujuan tujuan, (2) perspektif sistem, dan (3) tekanan
dan hasil yang tercapai dapat berguna dan pada perilaku manusia dalam susunan
berdaya guna bagi organisasi sesuai dengan organisasi. Daft (dalam Budihardjo, 2014: 23)
yang diharapkan.
menyebutkan lima dimensi keefektifan kerja Berdasarkan teori Efektivitas yang dalam organisasi, sebagai berikut: (1)
dikemukakan oleh Daft (dalam Budihardjo, Pendekatan sasaran
2014: 23) mengemukakan lima dimensi approach ) mengemukakan bahwa kefektifan
(goal attainment
efektivitas yaitu: Pendekatan sasaran (goal organisasi dinilai berdasarkan pencapaian
attainment approach ), Pendekatan sistem suatu hasil akhir. (2) Pendekatan sistem
approach ), Pendekatan (system approach) menekankan pada sasaran
(system
stakeholder(s), Pendekatan proses internal jangka panjang dengan mengindahkan
(internal process), dan Pendekatan nilai interaksi antara organisasi dan lingkungannya.
bersaing (competing values system approach). (3) Pendekatan stakeholder(s) menekankan
Definisi konseptual variabel penelitian pada kepuasan konstituen dalam suatu
Efektivitas Kerja adalah kemampuan anggota lingkungan. (4) Pendekatan proses internal
organisasi dalam melaksanakan pekerjaan (internal process ) mengukur “kesehatan”
yang menunjukkan kesesuaian rencana
METODE PENELITIAN
Pendekatan sasaran
(goal attainment
Pendekatan Penelitian
approach ), Pendekatan sistem (system
penelitian yang approach ),
Pendekatan
Pendekatan stakeholder(s), dilaksanakan dengan menggunakan metode Pendekatan proses internal (internal process),
penelitian eksplanatori kuantitatif, yaitu dan Pendekatan nilai bersaing (competing
menggambarkan dan menganalisis Pengaruh values system approach ).
Disiplin dan Motivasi Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana Alam
di
Kecamatan Sukamakmur
Kabupaten Bogor.
P yx1 P yx1,2
P yx2
Gambar 2 Model Penelitian
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Kecamatan Sukamakmur Operasionalisasi variabel Disiplin,
Alam
di
Kabupaten Bogor terlihat pada tabel kisi-kisi variabel Motivasi Kerja Pegawai, dan variabel
operasional variabel di bawah ini: Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana
Tabel 1. Kisi-kisi Operasionalisasi Variabel Penelitian
Rujukan Teori
1.1 Pedoman kerja
2 Mangkunegara
X1 Preventif
1.2 Keteladanan
1.3 Kepatuhan Kerja
1.4 Ketaatan Kerja
1.5 Aturan Kerja
2. Disiplin
2.1 Aturan Jam kerja
Korektif
2.2 Kewajiban tugas
2.3 Sanksi
2.4 Penegakkan disiplin
2.5 Melaksanakan perintah
1.1 Dorongan tanggungjawab 1 Motivasi Kerja
X2 1.2 Dorongan untuk bekerja 2 Nawawi
1.3 Dorongan mencapai tujuan 3 (2011: 359)
1.4 Dorongan berprestasi
2.1 Dorongan mendapatkan
2. Motivasi
prasarana kerja
ekstrinsik
2.2 Dorongan mendapatkan sarana kerja
2.3 Dorongan mendapatkan kendaraan operasional
2.4 Dorongan mendapatkan jaminan kesehatan
Efektivitas Kerja
1.1 Sasaran pencegahan bencana 1 Penanggulangan
1. Pendekatan
1.2 Sasaran pananganan pasca Daft (dalam
sasaran (goal
1.3 Sasaran rehabilitasi
2. Pendekatan
2.1 Sistem penanganan pra
sistem (system
bencana
approach )
2.2 Sistem pelaksanaan tanggap darurat
5 2.3 Sistem penanganan pasca bencana
3. Pendekatan
stakeholder (s) 3.1 Keterpaduan kerja 3.2 Kesamaan kerja
4. Pendekatan
3.3 Integritas kerja
proses internal
4.2 Pembagian kerja
nilai bersaing (competing
5.1 Pengetahuan penanggulangan
values system
bencana
approach ).
5.2 Keterampilan penanggulangan bencana
14 5.3 Kemampuan penanggulangan bencana.
Teknik Sampling
Kriteria hasil pengujian adalah bahwa Populasi dalam penelitian ini adalah
apabila sig < α = 0,05, t tabel >t hitung dan F tabel > seluruh pegawai di Badan Penanggulangan
F hitung maka H 0 ditolak dan H a diterima. Dari Bencana Daerah Kabupaten Bogor berjumlah
hasil pengujian hipotesis secara konseptual
76 orang. Selanjutnya, dengan teknik sensus menghasilkan hasil pengujian: maka seluruh populasi menjadi sampel.
1. H 01 : b 01 = 0; tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin terhadap
Teknik Analisis Data
di Kecamatan Program IBM SPSS Version 22 untuk
Teknik analisis data menggunakan Bencana
Alam
Sukamakmur Kabupaten Bogor melakukan pengujian sebagai berikut: (1) Uji
H a1 :b a1 # 0; terdapat pengaruh positif dan Kualitas Data; (2) Teknik Analisis Data; (3)
Signifikan Disiplin terhadap Efektivitas Uji Persyaratan Analisis; (4) Pengujian
Kerja Penanggulangan Bencana Alam di Kriteria Statistik; dan (5) Uji Hipotesis.
Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor
Uji Hipotesis
H a3 : salah satu atau kedua b ≠ 0; terdapat positif dan signifikan Motivasi Kerja
2. H 02 : b 02 = 0; tidak terdapat pengaruh
pengaruh positif dan signifikan Disiplin Pegawai terhadap Efektivitas Kerja
dan Motivasi Kerja Pegawai secara Penanggulangan Bencana Alam di
bersama-sama terhadap Efektivitas Kerja Kecamatan Sukamakmur Kabupaten
Penanggulangan Bencana Alam di Bogor
Kecamatan Sukamakmur Kabupaten
H a2 :b a2 # 0; terdapat pengaruh positif dan
Bogor
signifikan Motivasi Kerja Pegawai terhadap
Efektivitas
Kerja
HASIL PENELITIAN DAN
Penanggulangan Bencana Alam di
PEMBAHASAN
Kecamatan Sukamakmur Kabupaten
Hasil Penelitian
Bogor
1. Karakteristik Responden
3. H 03 : b 1 = b 2 = 0; tidak terdapat pengaruh
positif dan signifikan Disiplin dan Karakteristik responden berguna untuk Motivasi Kerja Pegawai secara bersama-
mengetahui pendidikan terakhir, masa kerja sama
dan usia responden yang memberikan Penanggulangan Bencana Alam di
penelitian ini. Kecamatan Sukamakmur Kabupaten
pendapatnya
dalam
Karakteristik responden dalam penelitian ini Bogor
yang pertama diungkap adalah menurut tingkat pendidikan formal dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2 Karakteristik Responden Penelitian Menurut Tingkat Pendidikan Formal
No
Pertanyaan
Alternatif Jawaban
Jumlah
1 SLTP/Sederajat
2 Pendidikan
SLTA/Sederajat
3 Formal
Akademi/ D3
4 Sarjana/Strata 1
5 Magister/Strata 2
76 100 Sumber: Karakteristik Responden Penelitian
Total
karakteristik para responden atau 38,17% dari jumlah responden
Tabel di atas menunjukkan 29
pendidikan
formal
pegawai Badan penelitian berlatar belakang pendidikan tinggi
responden
sebagai
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sajana/S1 dan sebanyak 3 responden atau
Bogor dianggap cukup representatif untuk 3,94%
mengungkapkan masalah yang dijadikan Magister/S2, 28 responden atau 36,84%
objek penelitian secara objektif. berlatar
Karakteristik responden berikutnya SLTA/Sederajat.
belakang
pendidikan
menurut masa kerja responden dalam responden penelitian ini berdasarkan tingkat
Kondisi
karakteristik
penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3 Karakteristik Responden Penelitian Menurut Masa Kerja No
Pertanyaan
Alternatif Jawaban
Jumlah
1 Di bawah 1 tahun
2 1 sampai 3 tahun
3 Masa Kerja
3 sampai 5 tahun
4 5 sampai 10 tahun
5 Di atas 10 tahun
Sumber: Karakteristik Responden Penelitian
10 tahun yaitu 13,16%. Kondisi masa kerja responden atau 27,63% dari jumlah responden
Tabel di atas dapat menunjukkan 21
responden penelitian ini menunjukkan sejauh penelitian memiliki masa kerja antara 5
mana responden memahami permasalahan sampai 10 tahun dan sebanyak 19 responden
yang dihadapi Badan Penanggulangan atau 25% peneliti memiliki masa kerja antara
Bencana Daerah Kabupaten Bogor.
3 sampai 5 tahun, 17 responden atau 22,37% Karakteristik responden menurut memiliki masa kerja antara 1 sampai 3 tahun,
kelompok usia dalam penelitian ini dapat dan 10 responden memiliki masa kerja di atas
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4 Karakteristik Responden Menurut Kelompok Usia
No Pertanyaan
Alternatif Jawab
Jumlah
1 Di bawah 30 tahun
2 Kelompok
30 sampai dengan 35 tahun
3 Usia
35 sampai dengan 45 tahun
4 Di atas 45 tahun
Dari data di atas terungkap bahwa validitas kolom Corrected Item-Total sebagian besar responden penelitian yaitu 31
Correlation diketahui bahwa hasil responden atau 40,79% dari jumlah sampel
penghitungan koefisien validitas seluruh item berusia 35 sampai dengan 45 tahun.
kuesioner penelitian variabel Disiplin, Kelompok usia ini dianggap sebagai para
Motivasi Kerja dan Efektivitas Kerja lebih pihak yang telah matang dan sangat
besar dari r Tabel sebesar 0,227. memahami pelaksanakan pekerjaan pada
Interpretasinya, hasil valid tersebut bermakna Badan Penanggulangan Bencana Daerah
bahwa indikator-indikator penelitian dapat Kabupaten Bogor.
dipergunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengukur Disiplin, Motivasi Kerja dan
2. Uji Kualitas Data
Efektivitas Kerja.
Berdasarkan taraf kepercayaan (df) Selanjutnya, pengujian reliabilitas yang dipilih sebesar 95 persen dan alpha 5
dengan mengukur kriteria jika r hitung < 0,60 persen dengan jumlah sampel penelitian
berarti tidak reliabel dan jika r hitung > 0,60 sebanyak 76 responden didapat r tabel sebesar
berarti reliabel. Hasil pengujian disajikan 0,227. Hasil pengujian koefisien korelasi
pada tabel di bawah ini.
Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cut off Keputusan
Alpha
Disiplin (X 1 )
Reliabel Efektivitas
Motivasi Kerja (X 2 )
Reliabel Bencana (Y)
Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai
3. Uji Persyaratan Analisis
alpha semua variabel lebih besar dari nilai
a. Uji Normalitas Data
0,60. Oleh karena itu, dapat disimpulkan Uji normalitas bertujuan untuk bahwa semua kuesioner dalam penelitian ini
menguji model regresi pada variabel reliabel atau konsisten, dalam mengukur
pengganggu atau residual memiliki distribusi masing-masing variabel Disiplin, Motivasi
normal. uji normalitas data diolah dengan Kerja dan Efektivitas Kerja, sehingga dapat
IBM SPSS Statistics version 22 menggunakan diandalkan sebagai instrumen penelitian.
grafik normalitas residual (Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ).
Sumber : Diolah dari hasil penelitian Grafik 1 Histogram Normalitas Data
Berdasarkan grafik di atas, diketahui regresi harus memiliki residual berdistribusi bahwa titik-titik atau noktah menyebar
normal dapat diterima.
disekitar garis diagonal (tidak terpencar jauh
b. Uji Linieritas
dari garis lurus), maka dapat disimpulkan Uji linieritas model regresi antara bahwa data variabel memiliki residual yang
variabel bebas X 1 dan X 2 dengan variabel berdistribusi normal. Dengan demikian
terikat Y dengan melihat grafik scatterplot. asumsi yang menyatakan bahwa model
Grafik 2 Hasil Uji Linieritas
Disiplin dan Motivasi Kerja terhadap Berdasarkan grafik tersebut di atas,
Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana terlihat sebaran data membentuk arah garis
mempunyai bentuk yang linier. Oleh karena lurus dari kiri bawah ke kanan atas. Dengan
itu asumsi model regresi harus linier demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh
terpenuhi.
c. Uji Autokorelasi
Hasil perhitungan Durbin-Watson statistik dapat diketahui pada tabel berikut ini:
Tabel 6 Hasil Uji Autokorelasi
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Disiplin b. Dependent Variable: Efektivitas Kerja Penanggulangan
Bencana
Uji multikolinieritas dengan SPSS Hasil penghitungan seperti tampak
dilakukan dengan uji regresi, dengan patokan pada tabel di atas diketahui nilai Durbin-
nilai variance inflation factor (VIF). Kriteria Watson (DW) sebesar 1,620. Oleh karena nilai
yang digunakan adalah jika nilai VIF di DW berada di atas 1 dan lebih kecil dari 3
bawah angka 10 atau tidak memiliki toerance atau 1 < 1,620 < 3, maka tidak ada
kurang dari 0,10, maka dikatakan tidak autokorelasi. Dengan demikian, dapat
terdapat masalah multikolinieritas dalam disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak
model regresi. Hasil uji multikolinieritas terjadi autokorelasi.
adalah sebagai berikut:
d. Uji Multikolinieritas
Tabel 7 Hasil Uji Multikolinieritas
Disiplin (X 1 )
Tidak terjadi multikolinieritas
Tidak terjadi multikolinieritas Sumber : Diolah dari hasil penelitian
Motivasi Kerja (X 2 )
regresi tidak terjadi Berdasarkan tabel dapat diketahui nilai
bahwa
dalam
multikolinieritas antar variabel bebas. VIF berada di bawah angka 10 atau 2,140
e. Uji Heteroskedastisitas
untuk semua variabel bebas. Demikian pula, Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk nilai tolerance lebih besar dari 0,10 atau
mengetahui ada tidaknya penyimpangan memiliki nilai 0,467, untuk semua variabel
asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu bebas. Dengan demikian, dapat disimpulkan
adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.
Grafik 3 Scatterplot Heteroskedastisitas
Sumber : Diolah dari hasil penelitian
4. Pengujian Kriteria Statistik
Berdasarkan grafik scatterplot terlihat
a. Pengaruh
Disiplin terhadap
bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
Efektivitas Kerja Penanggulangan
tersebar baik di atas maupun di bawah angka
Bencana Alam di Kecamatan
0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat
Sukamakmur Kabupaten Bogor
disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Dengan demikian asumsi
Pengaruh Disiplin terhadap Efektivitas yang menyatakan bahwa dalam model regresi
Kerja Penanggulangan Bencana Alam di tidak terjadi heteroskedastisitas dapat
Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor dipenuhi.
diperoleh hasil:
Tabel 8 Hasil pengukuran koefisien korelasi dan koefisien determinasi
Disiplin terhadap Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana
Model Summary
Model
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
a. Predictors: (Constant), Disiplin
Sumber : Diolah dari hasil penelitian
Hasil pengukuran koefisien korelasi bahwa Koefisien Determinasi di antara menunjukkan bahwa hubungan yang terjalin
variabel Disiplin dengan variabel Efektivitas di antara variabel Disiplin dengan variabel
Kerja Penanggulangan Bencana mencapai Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana
0,524. Artinya, 52,4% keragaman Efektivitas mencapai nilai 0,724 yang diinterpretasikan
Kerja Penanggulangan Bencana Alam di kuat karena terletak antara 0,60 < r < 0,80.
Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor (Tabel intrepretasi nilai r)
dapat dijelaskan dari variabel Disiplin, dan Selanjutnya, Koefisien korelasi ini
atau besaran kontribusi variabel Disiplin terbilang positif dan sangat signifikan.
Efektivitas Kerja Artinya, di antara variabel Disiplin dengan
terhadap variabel
Penanggulangan Bencana mencapai 52,4%. variabel Efektivitas Kerja Penanggulangan
Sisanya sebesar 47,6% merupakan kontribusi Bencana Alam di Kecamatan Sukamakmur
terhadap variabel Kabupaten Bogor terjalin suatu mekanisme
faktor-faktor
lain
Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana hubungan kausalitas.
Alam di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Hasil penghitungan statistik Koefisien
Bogor, namun tidak diteliti. Determinasi (r 2 ) atau R square diketahui
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi ISSN 2085-1162
Tabel 9 Hasil Pengukuran Koefisien Regresi Sederhana Disiplin terhadap Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana
Coefficients a
t Sig.
Coefficients
Coefficients
B Std. Error
.724 9.022 .000 Dependent Variable: Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana
Sumber :Diolah dari hasil penelitian
Tabel di atas menunjukkan hasil Penanggulangan Bencana Alam di Kecamatan persamaan regresi sederhana Ŷ = 19,168 +
Sukamakmur Kabupaten Bogor. 0,945X 1. Hasil pengukuran persamaan regresi
sederhana menunjukkan bahwa pengaruh
b. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
variabel Disiplin terhadap variabel Efektivitas
Efektivitas Kerja Penanggulangan
Kerja Penanggulangan Bencana mencapai (b)
Bencana Alam di Kecamatan
= 0,945. Koefisien regresi ini terbilang
Sukamakmur Kabupaten Bogor
positif, dan signifikan, serta bermakna: Apabila Disiplin ditingkatkan atau meningkat,
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap maka peningkatan Disiplin tersebut akan
Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana diikuti dengan peningkatan Efektivitas Kerja
Alam di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 10 Hasil pengukuran koefisien korelasi dan koefisien determinasi Motivasi Kerja terhadap Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana
Model Summary
Model
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja Sumber : Diolah dari hasil penelitian
Hasil pengukuran koefisien korelasi variabel Efektivitas Kerja Penanggulangan menunjukkan bahwa hubungan yang terjalin
Bencana Alam di Kecamatan Sukamakmur di antara variabel Motivasi Kerja dengan
Kabupaten Bogor terjalin suatu mekanisme variabel Efektivitas Kerja Penanggulangan
hubungan kausalitas.
Bencana mencapai nilai 0,711 yang Hasil penghitungan statistik Koefisien diinterpretasikan kuat karena terletak antara 2 Determinasi (r ) atau R square diketahui
0,60 < r < 0,80. (Tabel intrepretasi nilai r) bahwa Koefisien Determinasi di antara Selanjutnya, Koefisien korelasi ini
variabel Motivasi Kerja dengan variabel terbilang positif, signifikan dan kuat. Artinya,
Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana di antara variabel Motivasi Kerja dengan
mencapai 0,506. Artinya, 50,6% keragaman
Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana 50,6%. Sisanya 49,4% merupakan kontribusi dapat dijelaskan dari variabel Motivasi Kerja,
terhadap variabel dan atau besaran kontribusi variabel Motivasi
faktor-faktor
lain
Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana Kerja terhadap variabel Efektivitas Kerja
Alam di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Penanggulangan Bencana Alam di Kecamatan
Bogor, namun tidak diteliti. Sukamakmur Kabupaten Bogor mencapai
Tabel 11 Hasil Pengukuran Koefisien Regresi Sederhana Motivasi Kerja terhadap Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana
Coefficients a
t Sig.
Coefficients
Coefficients
B Std. Error
Beta
8.542 .000 Motivasi Kerja
8.708 .000 a. Dependent Variable: Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana Sumber : Diolah dari hasil penelitian
Tabel di atas menunjukkan hasil persamaan regresi sederhana Ŷ = 26,405 +
c. Pengaruh Disiplin dan Motivasi
0,992X 2. Hasil pengukuran persamaan regresi
sederhana ini menunjukkan bahwa pengaruh
terhadap
Efektivitas Kerja
variabel Motivasi Kerja terhadap variabel
Penanggulangan Bencana Alam di
Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana
Kecamatan
Sukamakmur
mencapai (b) = 0,992. Koefisien regresi ini
Kabupaten Bogor
terbilang positif, sangat kuat dan signifikan,
serta bermakna: Apabila Motivasi Kerja Pengaruh Disiplin dan Motivasi Kerja ditingkatkan
secara bersama-sama terhadap Efektivitas peningkatan tersebut akan diikuti dengan
Kerja Penanggulangan Bencana Alam di peningkatan
Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor Penanggulangan Bencana Alam di Kecamatan
Efektivitas
Kerja
diperoleh hasil sebagai berikut: Sukamakmur Kabupaten Bogor.
Tabel 12 Hasil Pengukuran Koefisien Korelasi Ganda dan Koefisien Determinasi Ganda Disiplin
dan Motivasi Kerja Secara Bersama-sama terhadap Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana
Model Summary b
Model
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Disiplin b. Dependent Variable: Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana
Sumber : Diolah dari hasil penelitian
Hasil pengukuran koefisien korelasi terjalin di antara variabel Disiplin dan ganda menunjukkan bahwa hubungan yang
Motivasi Kerja secara bersama-sama dengan
Bencana mencapai
Sukamakmur Kabupaten Bogor mencapai diinterpretasikan kuat karena terletak antara
yang
0,596. Artinya, 59,6% keragaman Efektivitas 0,60 < r < 0,800. (Tabel intrepretasi nilai r)
Kerja Penanggulangan Bencana dapat Selanjutnya, koefisien korelasi ini
dijelaskan dari variabel Disiplin dan variabel terbilang positif, sangat kuat dan signifikan.
Motivasi Kerja, dan atau besaran kontribusi Artinya, di antara variabel Disiplin dan
variabel Disiplin dan variabel Motivasi Kerja variabel Motivasi Kerja secara bersama-sama
secara bersama-sama terhadap variabel dengan
Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana Penanggulangan Bencana terjalin mekanisme
Alam di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten hubungan kausalitas.
Bogor mencapai 59,6%. Sisanya sebesar Berdasarkan
40,4% merupakan kontribusi faktor-faktor statistik Koefisien Determinasi (r 2 ) atau R lain terhadap variabel Efektivitas Kerja
hasil
penghitungan
Penanggulangan Bencana Alam di Kecamatan Determinasi di antara variabel Disiplin dan
square diketahui
bahwa
Koefisien
Sukamakmur Kabupaten Bogor namun tidak variabel Motivasi Kerja secara bersama-sama
diteliti.
dengan variabel
Efektivitas
Kerja
Tabel 13 Hasil Pengukuran Koefisien Regresi Ganda Disiplin dan Motivasi Kerja secara bersama-
sama terhadap Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana
Coefficients a
B Std. Error
.392 3.600 .001 Motivasi Kerja
.438 4.019 .000 a. Dependent Variable: Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana
5. Uji Hipotesis
Tabel di atas menunjukkan hasil
Hasil Uji Hipotesis Pertama
persamaan regresi ganda Ŷ = 17,917 + Nilai t hitung dan nilai signifikan (sig)
yang diperoleh dalam analisa data pengaruh persamaan regresi ganda menunjukkan
0,547X 1 + 0,572X 2. Hasil pengukuran
Efektivitas Kerja bahwa pengaruh variabel Disiplin terhadap
Disiplin
terhadap
Penanggulangan Bencana Alam di Kecamatan variabel Efektivitas Kerja Penanggulangan
Sukamakmur Kabupaten Bogor yang terlihat
pada tabel Coefficient kolom t dan sig. variabel Motivasi Kerja terhadap variabel
Bencana mencapai (b 1 ) = 0,547 dan pengaruh
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai t hitung sebesar 9.022 dan nilai Sig sebesar
Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana 0,000. Karena nilai t hitung > t tabel atau 9.022 > mencapai (b 2 ) = 0,572.
2,000 dan s ig < α = 0,05 atau 0,000<0,05, Hasil penghitungan persamaan regresi
maka H 0 ditolak dan H a diterima. Dengan ganda itu diketahui bahwa kontribusi
demikian teruji bahwa terdapat pengaruh pengaruh variabel Disiplin lebih kecil dari
positif dan signifikan Disiplin terhadap kontribusi pengaruh variabel Motivasi Kerja
Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana terhadap Efektivitas Kerja Penanggulangan
Alam di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bencana Alam di Kecamatan Sukamakmur
Bogor.
Kabupaten Bogor.
Hasil Uji Hipotesis Kedua
Pengaruh Disiplin terhadap Efektivitas Kerja Nilai t hitung dan nilai signifikan (sig)
Penanggulangan Bencana sebesar 52,4% yang diperoleh dalam analisa data pengaruh
sisanya sebesar 47,6% merupakan faktor- Motivasi Kerja terhadap Efektivitas Kerja
faktor lain terhadap variabel, namun tidak Penanggulangan Bencana yang terlihat pada
diteliti.
tabel Coefficient kolom t dan sig. Kausalitas peningkatan pengaruh Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai
Efektivitas Kerja t hitung sebesar 8.708 dan nilai Sig sebesar
Disiplin
terhadap
Penanggulangan Bencana Alam di Kecamatan 0,000. Karena nilai t hitung > t tabel atau 8.708 >
Sukamakmur Kabupaten Bogor sebesar 0,945 2,000 dan sig < α = 0,05 atau 0,000<0,05,
yang ditunjukkan oleh persamaan regresi
sederhana Ŷ = 19,168 + 0,945X 1 . Karena demikian teruji bahwa terdapat pengaruh
maka H 0 ditolak dan H a diterima. Dengan
pengaruh tersebut bersifat positif, maka positif dan signifikan Motivasi Kerja terhadap
apabila variabel Disiplin (X 1 ) meningkat, Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana
maka peningkatan tersebut akan diimbangi Alam di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten
dengan peningkatan Efektivitas Kerja Bogor.
Penanggulangan Bencana Alam di Kecamatan
Hasil Uji Hipotesis Ketiga
Sukamakmur Kabupaten Bogor. Hasil Pengukuran Signifikansi
Dengan demikian dapat dibuktikan Disiplin dan Motivasi Kerja secara bersama-
bahwa Terdapat Pengaruh Positif dan sama
Signifikan Disiplin terhadap peningkatan Penanggulangan Bencana didapat hasil nilai
Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana
F hitung sebesar 53,755 dan nilai Sig sebesar Alam di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten 0,000. Karena nilai F hitung >F tabel atau 53,755
Bogor. Hasil pengukuran dan pengujian > 3,13 dan nilai sig < α = 0,05 atau 0,000<
dapat diinterprestasikan bahwa Disiplin Kerja
adalah sikap pegawai dalam mematuhi aturan Dengan demikian teruji bahwa terdapat
0,05, maka H 0 ditolak dan H a diterima.
kerja organisasi dengan sukarela dalam pengaruh positif dan signifikan Disiplin dan
rangka mencapai tujuan organisasi meliputi Motivasi Kerja secara bersama-sama terhadap
Disiplin Preventif dan Disiplin Korektif. Efektivitas Kerja Penanggulangan Bencana
Hasil temuan ini selaras dengan Alam di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten
penelitian yang dilaksanakan oleh Novia Bogor.
(2014) yang menyatakan disiplin kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai. Penelitian
kesamaan karena
1. Pengaruh Disiplin terhadap Efektivitas
menggunakan analisis kuantitatif dengan
Kerja Penanggulangan Bencana Alam
mendeskripsikan hasil penelitian
di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor
2. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap
Hasil pengukuran dan pengujian
Efektivitas Kerja Penanggulangan
Pengaruh Disiplin terhadap Efektivitas Kerja
Bencana
Alam
di Kecamatan
Penanggulangan Bencana Alam di Kecamatan
Sukamakmur Kabupaten Bogor
Sukamakmur Kabupaten Bogor, diperoleh Hasil pengukuran dan pengujian hasil bahwa terdapat hubungan antara
Motivasi Kerja terhadap Efektivitas Kerja Pengaruh Disiplin terhadap Efektivitas Kerja
Penanggulangan Bencana, diperoleh hasil Penanggulangan Bencana Alam di Kecamatan
bahwa terdapat hubungan antara Motivasi Sukamakmur Kabupaten Bogor sebesar 0,724
Efektivitas Kerja dengan pernyataan Kuat. Sedangkan besarnya
Kerja
terhadap
Penanggulangan Bencana Alam di Kecamatan Penanggulangan Bencana Alam di Kecamatan
hubungan antara Disiplin dan Motivasi Kerja Penanggulangan Bencana Alam di Kecamatan
secara bersama-sama terhadap Efektivitas Sukamakmur Kabupaten Bogor sebesar
Kerja Penanggulangan Bencana, sebesar 50,6% sisanya sebesar 49,4% merupakan