PENGGUNAAN MEDIA KARTU GAMBAR BERWARNA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS VIIISMP 4 MATARAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 20162017 HJ.ANDI MAS ANI S.Pd Guru SMP Negeri 4 Mataram Abstrak; Prestasi b

INGGRIS DI KELAS VIIISMP 4 MATARAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

HJ.ANDI MAS ANI S.Pd

Guru SMP Negeri 4 Mataram

Abstrak; Prestasi belajar bahas inggris yang belum memuaskan merupakan keprihatinan guru yang harus ditingkatkan. Melalui penelitian ini guru ingin mengetahui prestasi belajar bahasa inggris melalui penggunaan media kartu bergambar berwarna. Dalam teori pembelajaran ini dinyatakan dirancang untuk merangsang aktivitas siswa dalam belajar pelajaran bahasa inggris di kelas ,sehingga bisa meningkatkan aktif nya pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII, pada hari, siklus I . Berdasarakan analisis data deskriptif kulitatif terjadi peningkatan presatasi belajar, Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan ,hal ini dapat terlihat dari persentasi hasil belajar siswa yang menunjukkan peningkatan dari siklus I rata-rata 53,5 dengan jumlah siswa yang tuntas 11 orang (38,8%) dan siswa yang tidak tuntas 19 orang (61,2%) ,meningkat pada siklus II rata-rata 69,1% dengan jumlah siswa yang tuntas 26 orang (88,9%) dan siswa yang tidak tuntas 4 orang (11,1%). Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru sebagai tenaga professional sedangkan bagi sekolah peningkatan mutu dan layanan pembelajaran.

Kata kunci : Kartu Bergambar berwarna dan meningkatkan aktivitas berbicara.

PENDAHULUAN

”menceritakan hasil pengamatan dengan Dalam setiap proses pendidikan

bahasa yang runtut, baik, dan benar” selalu melibatkan pendidik dan siswa. Maka

(Depdiknas, 2006: 327).

diperlukan hubungan timbal balik yang baik

aspek-aspek antara guru dan siswa, sehingga siswa dapat

Berdasarkan

berbahasa, berbicara aktif dalam proses pembelajaran. Suatu

keterampilan

merupakan salah satu dari empat aspek aktivitas

keterampilan berbahasa yang sangat penting kemampuan fisik, kemampuan mental, dan

pembelajaran

melibatkan

dimiliki dan dikuasasi oleh seseorang. kemampuan sosial. Cara guru mengajar

Bahkan keberhasilan seseorang dalam melibatkan

meniti karir misalnya, dapat juga ditentukan keikutsertaan siswa yang tinggi dalam

oleh terampil tidaknya ia berbicara. Untuk menetapkan masalah, mencari informasi,

itulah, sudah seharusnya di sekolah-sekolah, dan menentukan cara pemecahan masalah.

terutama Sekolah menengah pertama, Karena terlalu banyak aspek yang

membekali peserta didiknya dengan harus diapahami oleh siswa smp dalam

memperbanyak latihan-latihan keterampilan kemampuan berbicara satu khususnya

Bloomfield (1977:42) adalah sebagai berikut; mengungkapkan

berbicara.

mengatakan bahwa semua aktivitas manusia pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara

yang terencana didasarkan pada bahasa. lisan dengan menanggapi suatu persoalan,

Bahasa sendiri mempunyai bentuk dasar menceritakan hasil pengamatan, atau

berupa ucapan atau lisan jadi jelas bahwa berwawancara. Dalam hal ini dijabarkan ke

belajar bahasa pada hakikatnya adalah dalam Kompetensi Dasar (KD) yaitu belajar bahasa pada hakikatnya adalah dalam Kompetensi Dasar (KD) yaitu

media gambar cerita dengan maksud agar Hal tersebut sesuai dengan pendapat

siswa dapat menginterpretasikan isi cerita Bygate (1987:26) bahwa dalam berbicara

sesuai dengan imajinasinya yang akhirnya seseorang harus mempunyai pengetahuan

siswa dapat mengungkapkan kembali isi keterampilan perspektif motorik, dan

cerita, mengungkapkan hasil pengamatan keterampilan interaktif, maka agar dapat

dengan bahasa yang runtut, sehingga bercerita dengan baik, seseorang harus

bermakna.

mempunyai kompetensi kebahasaan yang Penggunaan gambar berwarna untuk memadai serta unsur-unsur yang menjadi

siswa bercerita merupakan alat bantu syarat agar proses berbicaranya dapat lancar,

(media) agar pembelajaran tidak terkesan baik dan benar. Diantaranya adalah lafal,

monoton dan terjadi bina suasana kelas. intonasi, ejaan, kosa kata, dan sebagainya.

Dengan media ini diharapkan anak Namun, pencapaian kompetensi

terangsang untuk menggunakan daya indera keterampilan berbicara pada umumnya

pendengarannya secara maksimal untuk belum maksimal, karena beberapa faktor

menyimak cerita guru. Setelah anak yang menjadi penyebab, salah satunya

menyimak cerita guru, daya imajinasi anak adalah metode pembelajaran dan media

akan muncul selaras dengan alur dan tokoh pembelajaran. Penerapan metode yang tepat

cerita guru, dan akhirnya anak diharap dalam kegiatan belajar mengajar, diharapkan

mempunyai kemampuan menceritakan akan mampu meningkatkan daya keaktifan

kembali apa yang telah diceritakan oleh siswa dalam pembelajaran. Melihat faktor

gurunya dan juga dapat mengadopsi perilaku tersebut, maka dengan pemanfaatan metode

positif dari tokoh cerita. Kemampuan anak dan media yang tepat siswa akan dapat

untuk menceritakan kembali isi cerita mengembangkan pengetahuan, sikap dan

merupakan modal dasar anak dalam melatih keterampilan sehingga dapat berkembang

aspek keterampilan berbicara. secara mandiri.

Siswa kurang berminat terhadap Namun,

pembelajaran Bahasa Inggris , khususnya pembelajaran keterampilan berbicara di

pada

umumnya

keterampilan berbicara, karena tidak SMP 4 Negeri kurang maksimal, guru

dipergunakannya alat peraga atau gambar cenderung lebih dominan pada

yang membuat siswa tertarik untuk pembelajaran teori kebahasaan. Maka

mempelajarinya. Siswa juga kurang keterampilan berbicara belum tercapai

menguasai keterampilan berbicara dalarn secara optimal, terbukti siswa masih takut

Bahasa inggris yang baik dan benar. Oleh untuk mengemukakan pendapat, malu

karena itu, penelitian tentang peningkatan bertanya, kurang percaya diri dalam

keterampilan berbicara melalui media berkomunikasi, sulit untuk mengungkapkan

dilaksanakan untuk kembali isi cerita dan sebagainya.

gambar

perlu

mengetahui seberapa jauh siswa dapat Kekurangmampuan siswa dalam

meningkatkan keterampilan berbicara. mengungkapkan

Mengacu pada latar belakang umumnya disebabkan karena daya imajinasi

masalah di atas, ada beberapa permasalahan siswa untuk menangkap penjelasan guru

yang dapat

secara menyeluruh masih rendah. Sehingga teridentifikasi, antara lain: cerita yang disampaikan guru tidak dapat

1. Penerapan media yang tepat dalam diceritakan kembali sepenuhnya oleh siswa.

kegiatan belajar mengajar akan mampu Oleh karena itu, guru mengembangkan

meningkatkan daya keaktifan siswa meningkatkan daya keaktifan siswa

Tujuan yang diharapkan adalah sebagai mengembangkan pengetahuan, sikap,

dan keterampilan sehingga dapat

1. Mengetahui penggunaan atau peran berkembang secara mandiri.

media gambar berwarna dalam hal

2. Keterampilan berbicara merupakan salah meningkatkan keterampilan berbicara satu aspek keterampilan berbahasa

siswa kelas VIII8 SMPN 4 Mataram . Inggrisyang harus dikuasai oleh anak

2. Meningkatkan keterampilan berbicara didik karena merupakan bagian yang

siswa kelas VIII8 SMPN 4 Mataram turut menentukan prestasi belajar anak

sikap keterampilan didik.

3. Meningkatkan

berbicara siswa kelas VIII8 SMPN 4

3. Penguasaan keterampilan berbicara tidak

Mataram

datang dengan sendirinya, akan tetapi

KAJIAN PUSTAKA

diperlukan latihan dan kerja keras.

1.Hakikat Keterampilan Berbicara Siswa

4. Agar siswa terampil berbicara, guru

Dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris

dituntut memiliki inovasi-inovasi yang Pembahasan mengenai keterampilan diimplementasikan dalam pernbelajaran.

berbicara, tentunya tidak akan lepas dari Salah satu bentuk inovasi tersebut antara

berbahasa, karena lain

keterampilan

keterampilan berbicara merupakan salah berwarna

penggunaan

media gambar

satu aspek dari keterampilan berbahasa. Agar pembahasan tidak terlalu

Dalam berbicara penggunaan bahasa yang meluas dan lebih terfokus pada pokok

baik dan benar akan dapat menciptakan masalah perlu dilakukan pembatasan

situasi yang komunikatif. Dengan demikian, masalah. pembuatan Penelitian Tindakan

antara keterampilan berbicara dengan Kelas ini hanya dibatasi pada pembahasan

berbahasa sangat erat upaya untuk meningkatkan kemampuan

keterampilan

kaitannya. Guru dalarn perannya. sebagai berberwarna

atau berbicara melalui pengajar, dipandang perlu mempersiapkan penggunaan media gambar berwarna.

diri dengan merancang pelaksanaannya Gambar berwarna yang dimaksudkan di sini

melaksanakan tugasnya. adalah terdiri dari beberapa gambar

sebelum

Rancangan dan pelaksanaan yang baik akan berwarnai yang apabila dirangkai akan

membawa hasil yang baik pula (Tarigan, mempunyai

Berdasarakan latar belakang masalah di atas, Keterampilan berbicara pada dasarnya harus dapat dirumuskan permasalahan sebagai

dimiliki oleh siswa dan semua dalam berikut:

kegiatan komunikasi, baik yang sifatnya satu

1. Bagaimana pelaksanaan penggunaan arah maupun yang timbal balik ataupun media

gambar berwarna agar dapat keduanya. Seseorang yang memiliki meningkatkan keterampilan berbicara

keterampilan berbicara yang baik, akan siswa kelas VIII SMPN 4 Mataram?

memiliki kemudahan di dalam pergaulan,

2. Apakah dengan menggunakan media baik di rumah, di kantor, maupun di tempat gambarberwarna, keterampilan berbicara

lain. Dengan keterampilannya segala pesan siswa kelas VIII1 SMPN 4 Mataram

yang disampaikannya akan mudah dicerna, dapat ditingkatkan?

sehingga komunikasi dapat berjalan lancar

3. Apakah dengan menggunakan media dengan siapa saja (http:// www.bpplsp- gambar berwarna sikap keterampilan

neg5.go.id/down load/ket_bicara.doc (16-10- berbicara siswa kelas VIII SMPN 4

2008). Ada beberapa kegiatan berbicara Mataram dapat ditingkatkan ?

yang dapat digunakan guru untuk melatih yang dapat digunakan guru untuk melatih

dikombinasikan. Berbicara merupakan suatu Nurgiyantoro (2001: 278-291) antara lain :

bentuk

perilaku

manusia yang

1) pembicaraan berdasarkan gambar memanfaatkan faktar-faktor fisik, psikologi,

2) wawancara neurologis, semantik dan linguistik.

3) bercerita Henry Guntur Tarigan (1984: 15)

4) pidato mengatakan bahwa berbicara merupakan

5) diskusi salah satu keterampilan berbahasa yang Pembicaraan berdasarkan gambar

bersifat produktif lisan. Dikatakan produktif merupakan pembicaraan yang menyebutkan

lisan, karena dalam kegiatan ini orang yang atau mendeskripsikan makna gambar

berbicara (pembicara) dituntut dapat tersebut. Rangsangan dari gmbargambar

menghasilkan paparan secara lisan yang tersebut akan mempermudah siswa untuk

merupakan cerminan dari gagasan, perasaan, mengungkapkan pikiran imajinasi sehingga

dan pikirannya. Berbicara merupakan suatu dapat berbicara secara lancar.

bentuk

perilaku

manusia yang

a. Pengertian Berbicara

memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologi, Berbicara

neurologist, semantic, dan linguistic (1991: 14) merupakan titik tolak dan

menurut Hendrikus

sedemikian rupa sehingga dapat dianggap retorika, yang berarti mengucapkan kata

sebagai alat kontrol sosial atau kalimat kepada seseorang atau

(Henry Guntur Tarigan, 1984: 16). sekelompok orang untuk mencapai suatu

(speaking) adalah tujuan tertentu (misalnya memberikan

Berbicara

perbuatan menghasilkan bahasa untuk informasi/ memberi motivasi). Dengan kata

Komunikasi ini lain, berbicara adalah salah satu kemampuan

berkomunikasi.

dimaksudkan agar pembicara dan pendengar khusus pada manusia. Menurut Djago

dapat memahami maksud pembicaraan. Tarigan dkk (1997:37) berbicara merupakan

Dalam proses komunikasi inilah terjadi keterangan menyampaikan pesan melalui

interaksi antara pembicara dan pendengar bahasa lisan, bicara diartikan sebagai

(Tim, 2003: 10). Berbicara pada hakikatnya kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi

merupakan suatu proses komunikasi sebab artikulasi

di dalamnya terjadi pemindahan pesan dari mengekspresikan,

suatu sumber ke tempat lain (Haryadi dan menyampaikan pikiran, gagasan serta

menyatakan,

dan

Zamzami, 1997: 54). Proses komunikasi ini perasaan.

dapat digambarkan dalam bentuk diagram Selanjutnya,

Nurgiyantoro

sebagai berikut:

(2001:276) mengungkapkan

bahwa

berbicara adalah aktivitas berbahasa kedua yang dilakukan manusia dalam kehidupan berbahasa,

mendengarkan, berdasarkan bunyi-bunyi yang didengar itu, kemudian manusia belajar untuk mengucapkan dan akhirnya terampil

berbicara, dapat dikatakan berbicara merupakan suatu sistem tanda- tanda yang dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot tubuh manusia, demi maksud

Melalui gambar di atas, dapat tetapi utamanya adalah menyampaikan dijelaskan bahwa dalam proses komunikasi

pokok-pokok pikiran secara teratur, dalam terjadi perpindahan pesan dari komunikator

berbagai ragam bahasa sesuai dengan fungsi (pembicara.)

(http://www.pages- (pendengar). Komunikator adalah seseorang

vourfavorite.com/ppsupi/abstrak/2004 (25- yang memiliki pesan. Pesan yang akan

12-2008)

disampaikan kepada komunikan lebih Berdasarkan beberapa pendapat di dahulu diubah ke dalam simbol yang

atas, dapat disimpulkan bahwa berbicara dipahami oleh kedua belah pihak. Simbol

merupakan kemampuan mengucapkan tersebut memerlukan saluran agar dapat

bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk dipindahkan kepada komunikan. Berbicara

menyatakan dan sebagai salah satu bentuk komunikasi akan

mengekspresikan,

menyampaikan pikiran, gagasan, perasaan, mudah

serta menyampaikan pesan melalui bahasa memperbandingkan diagram komunikasi

lisan kepada seseorang atau sekelompok dengan diagram peristiwa berbahasa. Brooks

orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (dalam Henry Guntur Tarigan, 1984: 12),

b. Pengertian

menggambarkan alur peristiwa bahasa

Keterampilan Berbicara

berikut. ini: Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengungkapkan pendapat atau pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara berhadapan ataupun dengan jarak jauh. Moris dalam Novia (2002: 57) menyatakan bahwa berbicara merupakan alat komunikasi yang alami antara anggota masyarakat untuk mengungkapkan pikiran dan sebagai sebuah bentuk tingkah laku sosial. Sedangkan, Wilkin dalam Maulida (2001: 206) menyatakan bahwa tujuan pengajaran bahasa Inggris dewasa ini adalah untuk berbicara. Lebih jauh lagi Wilkin dalam Oktarina (2002: 199) menyatakan bahwa

Hal senada dikemukakan Asep Jolly keterampilan berbicara adalah kemampuan (2004: 1) bahwa berbicara adalah salah satu

kalimat-kalimat karena aspek keterampilan berbahasa. Berbicara

menyusun

komunikasi terjadi melalui kalimat-kalimat sebagai suatu proses komunikasi, proses

untuk menampilkan perbedaan tingkah laku perubahan wujud pikiran atau perasaan

yang bervariasi dari masyarakat yang menjadi wujud ujaran atau bunyi bahasa

berbeda (http// aldonsamosir. Files - yang bermakna, yang disampaikan kepada

wordpress. com / 2008 / 05/ pengertian- orang lain. Berbicara merupakan suatu

keterampilan-berbicaradoc). peristiwa penyampaian maksud (ide,

Pembelajaran berbicara di Sekolah pikiran, perasaan) seseorang kepada orang

Dasar tidak seperti pembelajaran berbicara lain. Keterampilan berbicara, sifatnya

pada sekolah menengah atau perguruan produktif, menghasilkan, memberi, dan

tinggi. Pada sekolah menengah mungkin menyampaikan. Berbicara bukan hanya

diajarkan tentang pidato, atau sejenisnya cepat mengeluarkan kata-kata dari alat ucap,

tetapi pada siswa Sekolah Dasar tetapi pada siswa Sekolah Dasar

waktu itu sebenarnya bukam jam pelajaran pembelajaran bercakap-cakap dan bercerita,

meliputi

bercakap-cakap, mengapa?). hal ini sangat yang secara umum mempunyai tujuan

sesuai dengan kondisi belajar yang melahirkan pikiran dan perasaan yang

diharapkan, yaitu bercakap-cakap spontan. teratur, dengan memakai bahasa lisan yang

Kalimat yang diucapkan siswa orisinal dan runtut, baik, dan benar.

spontan.

1) Bercakap-cakap dan berbicara Anak itu disuruh bercerita di depan Banyak guru-guru yang kurang

kelas kepada teman-temannya tentang memahami perbedaan antar kedua istilah

burung yang ditangkapnya. Sesudah itu, tersebut dalam pembelajaran bahasa. Oleh

anak-anak lainnya mendapat giliran karena itu, kerap sekali mereka kurang dapat

sesuatu yang pernah berhasil melaksanakannya. Sesungguhnya

menceritakan

dialaminya.

kedua pengertian itu memang berbeda, dan Peningkatan kemampuan bercerita digunakan untuk pembelajaran yang berbeda

diamati dan dievaluasi oleh guru. Mungkin maksud serta pelaksanaannya.

anak kelas I hanya dapat bercerita dalam Bercakap-cakap termasuk ke dalam

dua kalimat. Misalnya: Burung si Ani. Bulu kelompok pembelajaran bahasa. Pada

burung berwarna putih dan seterusnya. pembelajaran bercakap-cakap para siswa

Adapun tujuan pengajaran bercakap-cakap aktif melakukan praktik bercakap-cakap,

menurut Tarigan dalam Rakino (2004: 31) dan bertujuan melatih siswa menyampaikan

antara lain:

perasaan dan pikirannya secara teratur (1) Melatih siswa melahirkan isi hatinya kepada lawan bicara. Sedangkan guru dalam

(pikiran, perasaan, dan kemampuannya) hal ini hanyalah memimpin dan memberi

secara lisan dengan bahasa yang teratur petunjuk-petunjuk seperlunya. Namun,

dan kalimat yang baik. berbicara secara umum dapat diartikan suatu

(2) Memperbesar dorongan batin akan penyampaian maksud bisa berupa gagasan,

melahirkan isi hatinya pikiran, dan isi hati seseorang kepada orang

(3) Memupuk keberanian bercakap-cakap lain (St.Y.Slamet, 2007: 33).

pada anak-anak

2) Macam Bercakap-cakap (4) Menambah perbendaharaan bahasa anak Bercakap-cakap dapat dibagi menjadi dua

(5) Dari sudut psikologi humanismenya macam, yaitu bercakap-cakap spontan dan

adalah memberikan kesempatan pada bercakap-cakap terpimpin.

anak untuk menyatakan dirinya. a)Bercakap-cakap Spontan

Bahan bercakap-cakap menurut Bercakap-cakap spontan umumnya

Tarigan dalam Rakino (2004: 32) antara dilakukan di kelas I Sekolah Dasar dan

lain: a) Pokok-pokok percakapan sebaiknya, biasanya dalam bahasa daerah. Untuk

yang berasal dari dunia sekitar anak-anak. daerah yang tidak menggunakan bahasa

Dapat juga dipilih dan dunia orang dewasa Indonesia sebagai bahasa ibu, pokok

yang telah dilihat anak, atau yang telah percakapan harus timbul dari penghayatan

diketahuinya, Seperti untuk anak-anak di para siswa sendiri.

desa membicarakan tentang: pasar, sawah, Misalnya, pada suatu hari di kelas I

penggilingan padi, sungai, perhelatan ada seorang siswa membawa seekor burung

(pernikahan, sunatan, dan sebagainya). yang

Sedang untuk anak-anak di kota : lalu lintas, ditunjukkannya kepada bapak/ ibu guru. Hal

stasiun, kantor pos, pabrik-pabrik, perayaan itu dapat dijadikan sebagai bahan

harihari besar, dan lain-lain. b) Pokok percakapan spontan di kelas itu. (Biarpun

percakapan harus bersifat individual.

Umpama tentang “ayamku”, bukan “Ayam”.

3. Menceritakan kembali sebuah bacaan

c) Usahakan supaya ada unsure emosi dalam yang sudah dibaca. Dalam hal ini jiwa anak yang bercakap-cakap. Di dalam

4. perhatikan baik tidaknya isi bacaan itu jiwa anak ada “sesuatu” yang mendorong

diceritakan mereka.

untuk berkata-kata. Oleh karena itu, carilah

5. Di kelas-kelas tinggi para siswa bahan-bahan yang aktual, pergunakan tiap-

mengucapkan beberapa kalimat yang tiap kejadian yang istimewa: di sekolah, di

telah disusun guru di papan tulis sebagai rumah, di kota dan sebagainya, untuk

kalimat percakapan.

menyatakan emosi dan memupuk dorongan

6. Membicarakan hal-hal yang menarik akan melahirkan isi hati mereka. Seperti:

atau bcrita aktual saat itu dengan cara Kakakku Menikah, Pasar Malam, Hari

berpasangan.

Kelahiran/ Ulang Tahun, Pesta Sekolah, dan

7. Pelajaran ini banyak menggunakan lainlain. d) Di kelas-kelas rendah seperti di

aspek mendengarkan. Oleh karena itu, Sekolah Dasar kelas 1 - 3, pembicaraan itu

pada bercakap-cakap terpimpin contoh adalah suatu peristiwa yang dialaminya

yang dilakukan oleh guru harus jelas dan sendiri oleh anak-anak (lihat contoh di atas).

mendorong siswa untuk berperan dalam Di kelas-kelas tinggi boleh juga

percakapan.

diambil pokok dan pelajaran lain (seperti:

8. Menceritakan kembali suatu cerita IPS, IPA) yang telah dipercakapkan. Tetapi

singkat yang telah dibaca atau dalam pelajaran ini jagalah supaya

didengarnya.

tujuannya tetap pelajaran bercakap-cakap

9. Semua siswa membaca paragraf 1. Guru dan bukan pelajaran IPA atau IPS, dan

bertanya kepada siswa apa isi paragraf sebagainya.

10. Apa komentar siswa, dan sebagainya. Biasakan siswa menuliskan inti sari

11. Apa yang diucapkan siswa dituliskan di dan percakapan mereka (Purwanto, 1997:

papan tulis. Mungkin berbeda. Beri

pada siswa, untuk dibiasakan dari kelas 1. Penilaiannya

51) Bercakap-cakap spontan im harus

kesempatan

menyatakan pendapatnya. melalui pengamatan. Untuk dinilai secara

12. Simpulan yang disepakati bersama secara menyeluruh, kegiatan ini digabung

dituliskan di papan tulis. dengan kegiatan menulis.

13. Baca seperti bahasa percakapan. b)Bercakap-cakap terpimpin

14. Lanjutkan paragraf berikutnya sampai Tujuan pembelajaran ini adalah

selesai, sehingga merupakan ringkasan untuk membuat siswa berani menyatakan

cerita yang diceritakan oleh anak. pendapatnya, menghilangkan rasa malu dan

15. Berilah kesempatan kepada siswa untuk rasa ragu-ragu. Oleh karena itu, harus

menyusun kembali atau memperbaiki diusahakan supaya anak mengikuti dengan

cerita singkatnya.

tertib. Menurut Purwanto (1997: 51)

16. Siswa menceritakan kembali dengan pembelajaran dapat diberikan dengan cara:

bahasa percakapan.

1. Setelah guru menceritakan sebuah cerita

1)Kompetensi

Dasar dan Teknik

yang singkat, menurut urutan-urutan

Pengajaran Berbicara

yang tertentu, anak-anak menceritakan Dalam berkomunikasi tentu ada kenibali cerita itu dengan teratur pula.

pihak yang berperan sebagai penyampai

2. Menceritakan deretan gambar-garnbar maksud dan penerima maksud. Agar berwarna dan buku atau yang dibuat

komunikasi terjalin dengan baik, maka guru di papan tulis.

kedua pihak juga harus dapat bekerjasama dengan baik. Kerjasama yang baik itu dapat kedua pihak juga harus dapat bekerjasama dengan baik. Kerjasama yang baik itu dapat

pengajaran berbicara secara tepat. Dengan yang diajak berkomunikasi, situasi, tempat,

menguasai teknik pengajaran ketrampilan isi pembicaraan, dan media yang digunakan

berbicara dengan tepat maka siswa dapat (Diknas,

lebih interaktif dan apresiasif. Berikut ini http://www.puskur.or.id/data/KD-Bhs.Ind-

akan disampaikan teori yang berkaitan SLTP-2.RTF ). Seiring dengan penjelasan di

dengan teknik pengajaran berbicara. atas, maka kompetensi minimal dalam mata

Teknik pengajaran berbicara dibagi pelajaran Bahasa inggris harus dimiliki atau

menjadi tiga, yaitu berbicara terpimpin, semi ditampilkan oleh siswa secara menyeluruh.

terpimpin, dan bebas (Tim, 2003: 12).

1. Menanggapi suatu persoalan atau

1) Berbicara Terpimpin peristiwa dan memberikan saran

Dalam teknik ini ada dua pendekatan pemecahannya dengan memperhatikan

pokok, yaitu guru harus mengontrol apa pilihan kata dan santun berbahasa.

yang akan diucapkan siswa dan siswa

2. Menceritakan

diberikan kebebasan membentuk kalimat kunjungan dengan bahasa runtut, baik

hasil

pengamatan/

dan menggunakan kata-kata yang tepat dan benar

dalam menggunakan suatu maslah. Teknik

3. Berwawancara sederhana dengan nara berbicara terpimpin dapat dilakukan dengan sumber objek (bapak ,ibu,teman

cara dialog yang diperankan, dialog dengan sekolah,dll) dengan memperhatikan

gambar, dialog dengan wayang, dan dialog pilihan berbahasa.

dalam bentuk teks tertulis. Dalam kegiatan belajar mengajar,

2) Berbicara semi terpimpin terampil berkomunikasi merupakan bagian

Teknik latihan berbicara secara semi penting,

dilakukan dengan pembelajaran bahasa Indonesia yang

reproduksi cerita, cerita berantai, dan komunikatif dan apresiatif dapat tercapai

melaporkan isi bacaan secara lisan. Teknik sehingga standar kompetensi juga dapat

latihan berbicara dengan reproduksi cerita terwujud.

dilakukan dengan cara guru atau kelompok Interaksi lisan dapat ditandai dengan

membaca satu cerita pendek. Kemudian rutinitas, yang merupakan cara konvensional

siswa disuruh menceritakan kembali cerpen dalam menyampaikan informasi yang bias

tersebut dengan kata-katanya sendiri. Teknik berfokus pada informasi atau interaksi

latihan berbicara dengan cerita berantai (Azies dan Abdul Chaedar Alwasilah, 2000:

dilakukan dengan cara siswa dibagi menjadi 92). Latihan berkomunikasi yang terus-

dua bagian. Sebagaian siswa disuruh keluar menerus akan membuat siswa lebih peka

kelas dan sebagian di dalam kelas. dan interaktif dalam menyampaikan

Kemudian guru menceritakan satu cerita informasi kepada orang

kepada siswa. Siswa F yang ada di luar lain.

disurh masuk. Siswa A menceritakan Ciri lain interaksi lisan adalah

kembali kepada siswa F. Kemudian setelah partisipan perlu secara terus menerus

selesai siswa G disuruh masuk dan siswa F menegosiasikan makna, dan secara umum

menceritakan kembali kepadanya. Demikian terus mengatur interaksi dalam hal siapa,

seterusnya sampai dengan selesai. Setelah harus mengatakan apa, kepada siapa, kapan,

selesai guru membacakan kembali naskah dan tentang apa (Furkanul Azies dan

aslinya. Siswa disuruh menyimak dan Chaedar alwasilah, 2000: 92).

membandingnkan dengan cerita yang disampaikan oleh temen-temennya. Teknik membandingnkan dengan cerita yang disampaikan oleh temen-temennya. Teknik

teman-temannya.

siswa disuruh memilih satu cerita yang Langkah selanjutnya adalah siswa dibacanya di rumah.

diberi kebebasan untuk menyiapkan catatan

3) Berbicara bebas kecil yang berisi garis besar materi pidato. Teknik latihan berbicara bebas

Langkah ini adalah langkah untuk melatih dilakukan dengan cara memberikan

kepekaan siswa dalam mengembangkan kesempatan yang seluas-luasnya kepada

teman-temannya. siswa untuk berbicara secara bebas. Guru

Kemampuan mengembangkan kalimat, berfungsi sebagai fasilitator saja. Siswa

menyusun kata-kata sendiri baik merupakan diberi kebebasan dalam mengungkapkan

modal untuk berpidato tanpa teks dan tanpa perasaan, gagasan, maupun pikiran dalam

persiapan apapun. Kesukaran untuk berkomunikasi di kelas. Namun kebebasan

berbicara secara spontan atau bebas sering tersebut masih dalam batas pengawasan

terlihat pada kesempatan berpidato yang guru sebagai fasilitator.

sebenarnya memberi peluang untuk Dalam praktik di kelas, ketiga teknik

menjalin komunikasi timbal balik antara latihan berbicara tersebut mengalami

pembicara dengan pendengarnya. perubahan sesuai dengan situasi kelas dan

tingkat kemampuan siswa. Kemungkinan

Kegiatan Berbicara

pula terjadi penggabungan dua teknik a)Bentuk-bentuk Kegiatan Berbicara latihan berbicara tersebut. Misalnya, antara

Ada beberapa kegiatan berbicara teknik berbicara bebas dan teknik berbicra

yang dapat digunakan guru untuk melatih semi terpimpin. Dengan demikian tidak

kemampuan berbicara siswa. Bentuk-bentuk selalu teknik latihan ini secara utuh berdiri

kegiatan berbicara tersebut dikemukakan sendiri. Penggunaan teknik ini disesuaikan

oleh Nurgiyantoro (2001: 278-291), antar dengan hal-hal yang mungkin terjadi di

lain: 1) Pembicaraan berdasarkan gambar, kelas.

2) Wawancara, 3) Berbicara, 4) Pidato, 5) Setelah siswa mampu berbicara bebas

Diskusi. Pembicaraan berdasarkan gambar maka sebaiknya guru melatih siswa untuk

merupakan pembicaraan yang menyebutkan belajar mengungkapkan pendapat, gagasan,

tulisan-tulisan yang terdapat dibawah maupun pikirannya di depan temantemannya

gambar. Penyajian gambar-gambar tersebut secara mandiri, tanpa bantuan guru maupun

dipisah-pisah. Rangsangan dari gambar- teman kelasnya. Bentuk latihan dapat berupa

gambar tersebut sangat baik untuk melatih pidato.

anak-anak yang baru belajar bahasa asing. Melatih pidato pada siswa dapat

Wawancara merupakan salah satu dimulai dengan pidato membaca teks. Teks

kegiatan yang dapat mengungkapkan pidato dipersiapkan dengan sebaik-baiknya,

kemampuan berbicara siswa. Ada dua unsur kemudian siswa disuruh membaca dengan

penting yang harus dikuasai siswa dalam intonasi yang tepat, suara yang jelas,

wawancara yaitu unsur linguistik dan unsur tekanan yang tepat, dan dana yang baik.

materi yang digunakan dalam wawancara. Apabila siswa telah benar-benar menguasasi

Pidato merupakan kegiatan berbicara cara membaca teks pidato dengan baik, guru

yang sangat berperan dihadapan suatu dapat melatih siswa dengan menghafal teks

massa. Kegiatan berpidato melatih siswa pidato tersebut. Setelah hafal betul, siswa

mengemukakan pendapat yang bisa diterima disuruh menghafal di depan teman-

oleh orang lain sebagai pendengar. temannya. Disinilah akan tampak bahwa oleh orang lain sebagai pendengar. temannya. Disinilah akan tampak bahwa

Diskusi merupakan

kegiatan

masyarakat

misalnya: ucapan intonasi, kosa-kata, siswa. Dalam diskusi, siswa dilatih untuk

penggunakan kata-kata dan pola-pola berbicara dengan berpikir secara logis.

kalimat.

b)Ciri-ciri Kegiatan Berbicara (3) Meningkatkan keterampilan menyimak Tuturan atau percakapan yang baik

membantu meningkatkan akan terjadi manakala pembicara dan

berarti

kualitas berbicara seseorang. pendengar memiliki kemampuan dalam

(4) Bunyi atau suara merupakan faktor menggunakan aspek kebahasaan dan non

yang penting dalam meningkatkan cara kebahasaan. Kemampuan itu mutlak dimiliki

pemakaian kata-kata. Oleh karena itu oleh pelaku tutur atau pelaku komunikasi

siswa akan tertolong kalau mereka agar informasi yang disampaikannya dapat

sedang menyimak ujaran yang baik dari diterima dengan baik. Salah satu aspek

gurunya.

kebahasaan yang sangat penting dalam (5) Berbicara dengan bantuan alat peraga ujaran atau tuturan ini adalah makna. Makna

akan menghasilkan pengungkapan sangat dipengaruhi oleh konteks ujaran

informasi yang lebih banyak dari pada tersebut.

menyimak. Umumnya siswa/ anak akan Oleh Foss dan Hakes (1978: 15)

meniru bahasa yang didengarnya. diterangkan, the fact that people are able to

Selanjutnya setiap ciri keterampilan produce

berbicara tersebut sangat erat hubungannya indicates that they know how to do these

and understand

utterances

dengan proses berpikir seseorang. Semakin things, even though the knowledge is tacit. terampil seseorang dalam berbicara,

Artinya, bahwa masyarakat dapat semakin cerah dan jelas pula jalan menghasilkan dan memahami ujaran

pikirannya. Dapat disimpulkan bahwa tersebut ditandai dengan pengetahuan

keterampilan atau kemampuan berbicara tentang bagaimana melakukan apa yang

hanya dapat diperoleh dan dikuasasi dengan dipikirkan dan pengetahuan yang tersedia

jalan banyak latihan dan banyak praktik, dalam dirinya. Jadi, sebelum seseorang

sehingga proses keterampilan berpikir berbicara, ia harus memiliki pengetahuan

seseorang secara terus menerus dapat yang memadai dan sesuai dengan konteks

dilakukan.

pembicaraan. Dengan pengetahuan yang

3)Tujuan Berbicara

memadai dan

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh pembicara dengan baik, maka proses

penguasaan

konteks

manusia pasti memiliki tujuan, begitu juga komunikasi dapat berjalan dengan

dengan kegiatan berbicara. Kegiatan baik.

berbicara memiliki tujuan yang akan Adapun ciri-ciri kegiatan berbicara

disampaikan kepada pendengar atau menurut Sutiyati (2004: 31) adalah sebagai

pengamat. Tujuan utama berbicara adalah berikut :

untuk berkomunikasi.

(1) Ujaran biasanya dipelajari melalui Menurut Tarigan, dkk (1997: 37) menyimak dan meniru (proses imitasi).

mengatakan bahwa pembicara biasanya Oleh karena itu maka contoh atau model

dapat dibedakan atas beberapa golongan, yang disimak atau direkam oleh siswa

yaitu :

sangat penting dalam penguasaan

1) menghibur

kecakapan berbicara.

2) menginformasikan

(2) Ujaran seseorang

mencerminkan

3) menstimulasi

pemakaian bahasa di rumah dan dalam

4) meyakinkan

5) menggerakkan.

7) Hanya melibatkan perangkat yang Hal senada juga dikemukakan oleh

berhubungan dengan bunyi bahasa dan Imam Syafi’ie (1993: 38) bahwa tujuan

pendengaran.

berbicara dibedakan menjadi empat macam,

8) Secara tidak pandang bulu menghadapi yakni (1) untuk menyenangkan atau

serta memperlakukan apa yang nyata menghibur

dan apa yang diterima sebagai dalil. menyampaikan informasi dan menjelaskan

Berdasarkan pendapat di atas, dapat sesuatu, (3) untuk merangsang dan

disimpulkan bahwa seseorang melakukan mendorong pendengar melakukan sesuatu,

selain untuk (4) untuk meyakinkan pendengar.

kegiatan

berbicara

berkomunikasi juga bertujuan untuk Agar dapat menyampaikan pikiran

mempengaruhi orang lain dengan maksud secara efektif dan ekspresif maka

apa yang dibicarakan dapat diterima oleh seharusnya pembicara memahami makna

lawan bicaranya dengan baik. Adanya segala sesuatu yang ingin disampaikan

hubungan timbal balik secara efektif dalam terhadap pendengar. Selain itu, berbicara

kegiatan berbicara, antara pembicara dengan juga

pendengar akan membentuk kegiatan prinsipprinsip yang mendasari segala situasi

berkomunikasi menjadi, lebih efektif dan pembicaraan, baik secara umum maupun

efesien.

perorangan. Dijelaskan oleh Sutiyati (2004:

4)Faktor Penunjang Kegiatan Berbicara

30) bahwa ada beberapa prinsip umum yang Berbicara atau kegiatan komunikasi mendasari kegiatan berbicara yaitu:

lisan

merupakan

kegiatan individu

1) Membutuhkan paling sedikit dua orang. menyampaikan pesan secara lisan kepada

2) Mempergunakan suatu sandi linguistik sekelompok orang, yang disebut juga yang dipahami bersama

audiens atau majelis. Supaya tujuan

3) Menerima atau mengakui suatu daerah pembicaraan atau pesan dapat sampai referensi umum

kepada audiens dengan baik, perlu

4) Merupakan suatu pertukaran antara diperhatikan beberapa faktor yang dapat partisipasi. Kedua pihak partisipasi yang

menunjang keefektifan berbicara. Muhadjir memberi dan menerima dalam berbicara

(1995: 22) mengungkapkan bahwa dalam saling bertukar sebagai pembicara dan

diperlukan hal-hal diluar penyimak.

berbicara

kemampuan

berbahasa dan ilmu

5) Menghubungkan

pengetahuan. Pada saat berbicara diperlukan pembicaradengan lainnya dan kepada

setiap

: 1) penguasaan bahasa, 2.) bahasa, 3) lingkungannya dengan segera. Perilaku

keberanian dan ketenangan, 4) kesanggupan, lisan pembicara selalu berhubungan

menyampaikan ide dengan lancar dan dengan reesponsi yang nyata atau yang

teratur.

diharapkan dari

Secara terperinci Maidar (1991:18) sebaliknya. Jadi hubungan itu bersifat

penyimak,

dan

mengemukakan beberapa faktor penunjang timbal balik atau dua arah.

pada kegiatan berbicara sebagai berikut :

6) Berhubungan atau berkaitan dengan faktor kebahasaan meliputi. 1) ketepatan masa kini. Hanya dengan bantuan berkas

ucapan, 2) penepatan tekanan nada sendi graft-material, bahasa dapat luput dari

atau durasi yang sesuai, 3) pilihan kata, 4) kekinian dan kesegaran bahwa pita atau

ketepatan penggunaan kalimat serta tata berkas itu telah mungkin berbuat

ketepatan sasaran demikian, tentu saja merupakan salah

bahasanya,

pembicaraan, dan faktor non kebahasaan, satu keunggulan budaya manusia.

terdiri atas: 1) sikap yang wajar, tenang dan terdiri atas: 1) sikap yang wajar, tenang dan

(Smalindo, Sharon E, James D. Russel, kelancaran, 7) relevansi/ penalaran, 8)

Robert Heincih & Michael Molenda, penguasan topik.

Uraian dua pendapat di atas, dapat Dapat diterjemahkan bahwa salah disimpulkan, bahwa faktor-faktor yang

satu pesan dari gambar adalah memberi mempengaruhi kegiatan berbicara, adalah

petunjuk yang sesuai dengan ide yang akan faktor kebahasaan (linguistik) dan non

Kata-kata jarang kebahasaan (non linguistik).

disampaikan.

mengungkapkan sesuatu yang dimaksud.

5)Faktor Penghambat

Kegiatan

Namun gambar berwarna adalah sesuatu

Berbicara

yang ironik memiliki lambang pada hal-hal Ada kalanya proses komunikasi

yang diwakilinya. Gambar dapat memotivasi mengalami gangguan yang mengakibatkan

pelajar dengan menarik perhatian mereka, pesan yang diterima oleh pendengar tidak

menyita perhatiannya serta menggerakkan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh

respons emosionalnya. Gambar dapat pembicara. Menurut Sujanto (1988:192) ada

menyederhanakan informasi yang sulit tiga faktor penyebab gangguan dalam

dimengerti. Gambar berwarna adalah kegiatan berbicara, meliputi: 1) faktor fisik

pelengkap yang memberikan kesempatan yailu faktor yang ada pada partisipan sendiri

orang untuk memahami hal-hal yang dan faktor yang berasal dari partisipan. 2)

terlewatkan saat mereka mendengar. Faktor media, yaitu faktor linguistik dan

a. Pengertian Media Pembelajaran

faktor non linguistik, misalnya lagu, irama, Media pembelajaran adalah segala tekanan, ucapan, dan isyarat gerak bagian

sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan tubuh, dan 3) faktor psikologi, yaitu kondisi

pesan dari sumber pesan ke pembelajaran kejiwaan partisipan komunikasi, misalnya

dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga dalam keadaan marah, menangis, dan sakit.

perhatian, minat dan perasaan siswa dapat

2.Hakikat Media Gambar Berwarna

timbul secara baik (Evillne Siregar, Di antara media pembelajaran,

gambar Berwarna adalah media yang paling Kata media dari bahasa latin medist umum dipakai. Gambar/ foto merupakan

yang secara harfiah berarti “tengah”, bahasa yang umum, yang dapat dimengerti

“perantara” atau “pengantar”. Gerlach dan dan dinikmati dimanamana. Oleh karena itu.

Ely dalam Sumarti (2002: 10), mengatakan Pepatah Cina mengatakan bahwa sebuah

bahwa media apabila dipahami secara garis gambar berwarna berbicara lebih banyak

besar adalah manusia, materi, atau kejadian daripada seribu kata.

yang membangun kondisi yang membuat Peran gambar berwarna adalah :

siswa mampu memperoleh pengetahuan, One role that visuals definitely play is to

keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian provide a concrete referent for ideas.

ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah Word don’t (usually) look or sound like

merupakan media. Secara lebih khusus, the thing they stand for, but visuals are

pengertian media dalam proses belajar iconic – that is, they have some,

mengajar cenderung diartikan sebagai alat- resemblance to the thing they represent.

alat grafis, photografis atau elektronis untuk As such, they serves as a more easily

menangkap, memproses dan menyusun remembered link to the original idea.

kembali informasi visual atau verbal. Visual can also motivate learner by

Salah satu hal yang berperan dalam attracting their attention, holding their

strategi pembelajaran adalah peran media strategi pembelajaran adalah peran media

between a source and receiver. Examples kegunaan media pembelajaran dalam proses

include video, television, diagram, belajar mengajar adalah sebagai berikut :

printed materials, computer programs

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak and instructor. These are considered terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk

instructional media when they provide kata-kata tertulis atau lisan terbuka)

message with an instructional purpose.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu The purpose of media is to fasilitate dan daya indera

communication and learning (Smalindo,

3) Dengan menggunakan media pendidikan Sharon E, James D Russel, Robert secara tepat dan bervariasi dapat diatasi

Heinich & Michael Molenda, 2005:9) sikap pasif anak didik.

Bisa diterjemahkan media adalah Ciri-ciri media yang baik adalah :

persamaan dari komunikasi dan sumber

a sesuai dengan tingkatan umur dan informasi. Diperoleh dari kata latin kemampuan siswa

disamakan dengan “perantara” tempat

b sederhana, tidak terlalu kompleks penghubung seseuatu yang membawa

c dapat mewakili topik (pokok bahasan), informasi diantara sumber dan penerima. realitas, sesuai dengan benda aslinya,

Yang termasuk contoh antara lain video, termasuk perbandingan ukurannya yang

televisi, diagram, bahan cetakan, program harus diperhatikan

komputer, dan pengajar. Tujuan dari media

d media harus dapat dilihat, dipegang dan untuk memfasilitasi komunikasi dan diraba oleh siswa

pembelajaran. Jadi media adalah alat yang

e tidak membahayakan mereka. digunakan untuk menyalurkan pesan atau (Suyatno dan Heny Subandiyah, tanpa

informasi dari pengirim kepada penerima tahun: 48)

pesan.

Pemilihan media pembelajaran Namun demikian, Kemp & Dayton keterampilan berbicara yang tepat harus

(1985: 3-4) menegaskan meskipun telah diikuti

bahwa keuntungan penggunaan media secara efektif. Artinya

media pembelajaran, penggunaan

penggunaan

penerimaannya, serta pengintegrasiannya ke keterampilan

media

pembelajaran

program-program pembelajaran mencapai tujuan secara optimal. Tujuan

berbicara harus

dapat

dalam

lambat. Mereka tersebut adalah siswa terampil berbicara atau

berjalan

amat

mengemukakan beberapa hasil penelitian siswa mempuyai keterampilan berbicara

yang menunjukkan dampak positif dari secara baik.

penggunaan media sebagai bahan integral Temuan Swanson, Lumsdaine, dan

pembelajaran di kelas atau sebagai cara Aukes pada tahun 1956 mengatakan bahwa

utama pembelajaran langsung sebagai keefektifan alat Bantu sederhana bergantung

berikut :

pada tujuan yang ingin dicapai. Dengan kata

a. Penyampaian pembelajaran menjadi lain, keefektifan media pembelajaran

lebih baku. Setiap siswa yang melihat bergantung pada tujuan pembelajaran yang

atau mendengar penyajian melalui akan dicapai (Ivor K. Davies, 1987:159).

media gambar berwarna dapat

A medium (plural, media) is a means of menerima pesan yang sama, meskipun communication

guru menafsirkan isi pembelajaran information. Derived from the LATIN

dengan cara yang berbeda-beda. word meaning “between” the term refers

Penggunaan media beragam dapat Penggunaan media beragam dapat

h. Peran guru dapat berubah kearah yang sehingga informasi yang sama dapat

lebih positif, beban guru untuk disampaikan kepada siswa sebagai

pembelajaran yang berulang-ulang landasan untuk pengkajian, latihan, dan

mengenai isi pembelajaran dapat aplikasi lebih lanjut.

dikurangi bahkan dapat dihilangkan

b. Pembelajaran lebih menarik. Media sehingga ia dapat memusatkan dapat diasosiasikan sebagai penarik

perhatian kepada aspek penting penting perhatian dan membuat sikap tetap

lain dalam proses belajar mengajar, terjaga dan memperhatikan kejelasan,

misalnya sebagai konsultan atau keruntutan pesan, daya tarik image yang

penasehat siswa.

berubah-ubah, penggunaan efek khusus Dalam kegiatan belajar mengajar, yang

sering pula pemakaian kata media keingintahuan, menyebabkan siswa

dapat

menimbulkan

pembelajaran digantikan dengan istilah- tertawa dan berfikir, yang semuanya

istilah alat pandang dengar, bahan dapat menunjukkan bahwa media

(instruktional material ), memiliki

pembelajaran

komunikasi pandang dengar (audio-visual meningkatkan minat.

communication ), pendidikan alat peraga

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif pandang (visual education ), teknologi dengan diterapkannya teori belajar dan

pendidikan (educational technology), alat prinsipprinsip psikologis yang diterima

peraga dan media penjelas. dalam hal pertisipasi siswa, umpan

Berdasarkan batasan tentang media, balik dan penguatan.

menurut Tabrani dalam Sumarti (2002: 12),

d. Lama waktu pembelajaran yang ciriciri umum yang terkandung pada setiap diperlukan dapat dipersingkat karena

batasan yaitu:

kebanyakan media hanya memerlukan

a. Media pendidikan memiliki fisik yang waktu singkat untuk mengantarkan

dewasa ini dikenal sebagai hardaware pesan-pesan dan isi pelajaran dalam

(perangkat keras), yaitu suatu benda jumlah yang cukup banyak dan

yang dapat dilihat didengar atau diraba kemungkinannya dapat diserap oleh

dengan panca indera. siswa.

b. Media pendidikan memiliki pengertian

e. Kualitas hasil belajar dapat digunakan nonfisik yang dikenal sebagai software bilamana integrasi kata dan gambar

(perangkat lunak), yaitu kandungan sebagai media pembelajaran dapat

pesan yang terdapat dalam perangkat mengkomunikasikan

keras yang merupakan isi yang ingin pengetahuan

elemen-elemen

disampaikan kepada siswa. terorganisasikan dengan baik, spesifik

dengun cara

yang

c. Penekanan media pendidikan terdapat dan jelas.

pada visual dan audio

f. Pembelajaran dapat diberikan kapan

d. Media pendidikan memiliki pengertian dan dimana diinginkan atau diperlukan

alat bantu pada proses belajar baik di terutama jika media pembelajaran

dalam maupun di luar kelas. dirancang untuk penggunaan secara

e. Media pendidikan digunakan dalam individu.

rangka komunikasi dan interaksi guru

g. Sikap positif siswa terhadap apa yang dan siswa dalam proses pembelajaran mereka pelajari dan terhadap proses

f. Media pendidikan dapat digunakan belajar dapat ditingkatkan.

secara massal (misalnya radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil

(misalnya film, slider, video, OHP) atau diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar perorangan

yang dicapainya. Ada beberapa alasan yang computer, radio tape/ kaset, video

(misalnya

modul,

menyebabkan media pembelajaran dapat recorder )

mempertinggi proses belajar siswa. Alasan

g. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi dan pertama berkenaan dengan manfaat media manajemen yang berhubungan dengan

pembelajaran dalam proses belajar siswa penerapan suatu ilmu.

menurut Nana Sudjana (1991: 2), antara Sementara

mengatakan bahwa media adalah berbagai

a) Pembelajaran akan lebih menarik jenis komponen dalam lingkungan siswa

sehingga dapat yang dapat merangsang untuk belajar

(Gagne dalam Sumarti, 2002: 12). Namun

motivasi belajar

menurut Arif (1996: 8) media adalah segala

b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta

sehingga dapat lebih merangsang siswa untuk belajar, sedangkan

maknanya

dipahami oleh para siswa, dan Ahmad Rohani (1997: 177) menyebutkan

memungkinkan siswa menguasai tujuan media adalah alat yang digunakan untuk

pembelajaran lebih baik menyalurkan pesan atau informasi dari

c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, pengirim kepada penerima pesan, sehingga

tidak semata-mata komunikasi verbal pengertian media disini adalah segala

melalui penuturan kata-kata oleh guru, sesuatu yang dapat digunakan untuk

sehingga siswa tidak bosan dan guru menyalurkan pesan dari pengirim ke

tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru penerima pesan sehinga dapat menunjang

mengajar untuk setiap jam pelajaran perhatian, minat dan perasan siswa.

d) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan Berdasarkan uraian dari berbagai

tidak hanya pendapat, dapat ditarik kesimpulan bahwa

belajar,

sebab

mendengarkan uraian guru, tetapi juga penggunaan suatu media dalam pelaksanaan

aktivitas lain seperti mengamati, pembelajaran

membantu kelancaran, efektifitas dan mendemonstrasikan dan lain-lain. efisiensi

Contoh sederhana, guru akan pembelajaran yang dimanipulasikan dalam

mengajarkan masalah kepadatan penduduk bentuk

sebuah kota dengan menggunakan berbagai menjadikan anak didik seolah-olah bermain

media pembelajaran antara lain gambar asyik dan bekerja dengan suatu media itu

berwarna atau foto suatu kota yang padat akan lebih menyenangkan mereka sehingga

dengan segala pembelajaran lebih bermakna (meaningful).

penduduknya

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Penerapan Rangkaian Elektronika Siswa Kelas XI TAV 1 SMKN 2 Kota Bima Pokok Bahasan Merencanakan Rangkaian Filter Tahun Pelajaran 20172018

0 0 9

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SDN 03 KOTA BIMA TAHUN 2017/2018

0 1 5

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII K PADA MATA PELAJARAN YANG DIUJIAN NASIONALKAN MELALUAI LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN TEKNIK CERDAS CERMAT DI SMPN 1 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2016-2017

0 0 10

Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Penyusunan RPP Melalui Pendampingan Berbasis KKG Bagi Guru SD Negeri 40 Mataram Semester Dua Tahun Pelajaran 2016/2017

1 6 12

Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru kelas Dalam Penyusunan RPP Berdasarkan Ktsp Melalui Pendampingan Berbasis KKG Semester Dua Tahun Pelajaran 2016/2017 Di SD Negeri 8 Cakranegara

0 0 12

Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Kelas Dalam Proses Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik Di Kelas Senyatanya Semester Satu Tahun Pelajaran 2017/2018 Di SD Negeri 44 Mataram

0 0 9

Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Binaan Dalam Proses Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik Di Kelas Semester Satu Tahun Pelajaran 2017/2018 SD Negeri 39 Mataram

0 0 9

MENINGKATKAN MINAT MENYIMAK SASTRA (DONGENG) MELALUI PENDEKATAN CTL SISWA KELAS VII SMPN 4 MATARAM PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN AJARAN 2009/2010

0 0 12

Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sano Nggoang Manggarai Barat Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 18

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM PENYUSUNAN RPP MELALUI PENDAMPINGAN BERBASIS KKG BAGI GURU SDN INPRES HIDIRASA SEMESTER SATU TAHUN PELAJARAN 2017/2018

2 3 12