PU TU SA NP EN GA DIL AN TI NG GI TA US AH AN EG AR AM ED AN PU TU SA NP EN GA

TU PU

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Medan yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan AN

ED

sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai M

A AR

berikut dibawah ini dalam sengketa antara : --------------------------------------------------- EG

H SA U

WAHANA LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA (WALHI) yang diwakili oleh A

AT IT

G BERRY NAHDIAN FORQAN; Kewarganegaraan

IN

Indonesia, Pekerjaan Ketua Badan Pengurus Wahana

AN IL

AD Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), berdasarkan

Akta Notaris Arman Lany, SH., No. 05 tanggal 24 Mei SA N

TU SA

TU 2007, Akta Perbaikan Notaris Arman Lany, SH., No. 04 P PU

AN tanggal 27 Agustus 2007, Akta Notaris (Perubahan) ED M

Arman Lany, SH., Nomor : 04 tanggal 17 Juli 2008, AR

EG N Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor : C- A H

SA U

2898. HT.01.02. tahun 2007 tanggal 10 September A

AT 2007 dan Surat Kementerian Hukum dan HAM No. G IT

G IN

AHU.2-AH.01.09-13641 ,beralamat di jalan Tegal Parang

AN IL

Raya Utara No. 14 Jakarta 12970, dalam hal ini diwakili

AD

AT

IT oleh Kuasanya :------------------------------------------------ G

AD 1. JEHALIM BANGUN, SH (Advokat); ---------------------

G EN

P N 2. NURUL IKHSAN, SH (Advokat); ------------------------ SA

TU

3. SYAFRUDDIN, SH (Advokat);----------------------------

PU

4. KAMARUDDIN, SH (Advokat);---------------------------

EN PN

5. M. ZUHRI HASIBUAN, SH. MH (advokat);------------- SA TU

UP

6. IR. TEUKU MUHAMMAD ZULFIKAR, M.P. (Direktur AN ED

Eksekutif Daerah WALHI Aceh);------------------------- M

A AR

7. MUHAMMAD NIZAR ABDURRANI, S.T., M.T. (Kepala EG N

Divisi Advokasi dan Kampanye Eksekutif Daerah SA

A WALHI Aceh; ---------------------------------------------- AT

IT

G IN

8. TEUKU MURSALIN JAYA PUTRA, S. SI. (Kepala

AN IL

Divisi Riset dan Kajian Kebijakan Eksekutif Daerah

AD

EN

G WALHI Aceh); --------------------------------------------- P EN

Kesemuanya berkewarganegaraan Indonesia, yang U TU

PU beralamat di Jalan Tgk. Main, Lorong Chik Machmud AN

ED M

No. 26, Gampong Lambhuk, Kecamatan Ulee Kareng, A

AR EG

Kota Banda Aceh, berdasarkan Surat Kuasa Khusus N

tertanggal 16 Nopember 2011 dan 12 Januari 2012;- SA U

yang untuk selanjutnya AT disebut sebagai :

IT

IN PENGGUGAT/PEMBANDING; ---------------------------

T AN IL

AD

AT

IT

AD LAWAN

1. GUBERNUR ACEH, Berkedudukan di Jln. T. Nyak Arief No. 219 Banda Aceh; ---

PU

dalam hal ini diwakili oleh kuasanya : ----------------------

EN PN

1. M. JAFAR, SH., M. Hum, pekerjaan Staf Ahli SA TU

Gubernur bidang Hukum dan Politik pada P

AN Sekretariat Daerah Aceh; ------------------------------- ED M

A AR

2. MAKMUR, SH., M. Hum., Pekerjaan Pegawai Negeri EG

Sipil/Kepala Biro Hukum dan Humas pada H

SA U

Sekretariat Daerah Aceh; ------------------------------- A

AT IT

G 3. EDRIAN, SH., M.Hum, Pekerjaan Pegawai Negeri

IN T

AN

Sipil/Kepala Bagian Pembinaan Hukum Kab/Kota

G pada Sekretariat Daerah Aceh; ------------------------

EN NP SA N

4. Ir. KAIFAL, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil/Kepala TU SA TU

PU Bidang Pelayanan SDA BP2T Aceh pada Sekretariat AN

ED M

Daerah Aceh; ---------------------------------------------- A

AR EG

5. SABARUDDIN, SH, Pekerjaan Pegawai Negeri N

Sipil/Kepala Bagian Bantuan Hukum dan PPNS pada SA U

A Biro Hukum dan Humas pada Sekretariat Daerah AT

IT

IN

Aceh; -------------------------------------------------------

T AN IL

AD

AT

IT

6. 6. AD Ir. FAKRI ABD. RAHIM, Pekerjaan Pegawai

G EN

P Negeri Sipil/Kepala Bidang Usaha Tani Perizinan dan

N SA

Pengolahan Hasil pada Dishutbun Aceh; --------------

TU PU

7. SYAHRUL, SH, Pekerjaan Pegawai Negeri

G EN

Sipil/Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum pada Biro

PN

SA Hukum dan Humas pada Sekretariat Daerah Aceh; - TU

UP

8. SAIFULLAH, S.Hut., M.Si, Pekerjaan Pegawai Negeri AN ED M

Sipil/Staf Teknis Perkebunan BP2T Aceh pada A

AR EG

Sekretariat Daerah Aceh; -------------------------------- N

H SA

9. M. Syafi’i Saragih, SH, Pekerjaan Advokat/Tim U A AT

IT Penasihat Hukum pada Biro Hukum dan Humas

G IN

T pada Sekretariat Daerah Aceh; ------------------------

AN IL

10. ZAINI DJALIL, SH, Pekerjaan Advokat/Tim

P Penasihat Hukum pada Biro Hukum dan Humas SA

N TU SA

pada Sekretariat Daerah Aceh; ------------------------ U TU

PU

AN Kesemuanya berkewarganegaraan Indonesia, beralamat ED M

di Kantor Gubernur Aceh, Jln. T. Nyak Arief No. 219 AR

EG N Banda Aceh, berdasarkan Surat Kuasa Khusus A H

SA U

tertanggal, 2 Desember 2011, yang untuk selanjutnya A AT IT

G disebut sebagai; TERGUGAT I/ TERBANDING I;---

2. PT. KALISTA ALAM, yang diwakili oleh SUBIANTO RUSID; ------ G IT

AD Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Direktur PT.

G EN

P KALISTA ALAM, Beralamat di Komplek Setia Budi Indah

N SA

II Blok V Ruko No. 11-14 Medan; --------------------------

TU PU

dalam hal ini diwakili oleh kuasanya :

G EN

1. FIRMAN AZUAR LUBIS, SH.; ---------------------------- N SA

TU

2. MARIHUT SIMBOLON, SH.; ------------------------------ U P

AN

3. AHMAD SUKRI LUBIS, SH.; ------------------------------ ED M

A AR

4. FADILLAH HUTRI LUBIS, SH.; -------------------------- EG

Kesemuanya berkewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan SA

A Advokat/Konsultasi Hukum pada Kantor Hukum Firman AT

IT

G Azuar Lubis & Rekan, beralamat di Jalan Brigjen. H.

IN T

AN

A. Manaf Lubis No. 1B Medan, berdasarkan Surat Kuasa

G Khusus tertanggal 5 Desember 2011, yang untuk

EN NP SA N

selanjutnya disebut sebagai : TERGUGAT II TU SA

TU

INTERVENSI/ TERBANDING II; -------------------

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan tersebut : ------------------------------------- A

membaca;---------------------------------------------------------------------------------------------- U

A AT

- Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No. IT G

G IN

89/B/2012/PT.TUN-MDN, tanggal 10 Juli 2012 tentang Penetapan Susunan Majelis T AN

Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini ; --------------------------------------- IL

AD

AT

IT

- Penetapan Ketua Majelis Hakim No. 89/HS/2012/PT.TUN-MDN, tanggal 23 Agustus AD

G 2012, tentang Penetapan Hari Sidang perkara ini: ------------------------------------------ EN

PN SA

TU - Berkas perkara yang terdiri dari : Salinan Resmi Putusan , Berita Acara Persidangan,

PU

Surat-Surat Bukti, Keterangan Saksi-Saksi, Memori Banding serta Kontra memori

G EN

Banding yang diajukan para pihak; -------------------------------------------------------------

PN

SA TU

TENTANG DUDUKNYA PERKARA

UP

AN

Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan ED

mengambil alih Duduk Sengketa sebagaimana tercantum dalam Salinan Resmi Putusan AR

EG N

Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh Nomor : 19/G/2011/PTUN-BNA, tanggal 03 A

H SA

April 2012 , yang amarnya berbunyi sebagai berikut : ----------------------------------------- U

T MENGADILI

1. Menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh tidak berwenang untuk EN NP SA N

TU SA memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa dalam Perkara Nomor : U TU

PU

19/G/2011/PTUN-BNA ; -------------------------------------------------------------------------- AN

ED M

2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak diterima;-------------------------------------------- AR

EG N

3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 162.000,- A

H SA (seratus enam puluh dua ribu rupiah);--------------------------------------------------------- U A

AT IT

Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh Nomor : G

IN T

19/G/2011/PTUN-BNA tanggal 03 April 2012 yang dimohonkan banding, diucapkan di AN

A persidangan yang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 03 April 2012 dengan AD G AT

IL

IT

Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut , Pihak Penggugat/Pembanding AD

telah mengajukan permohonan banding pada tanggal 04 April 2012 dengan Akta EN PN

SA Permohonan Banding Nomor : 19/G/2011/PTUN-BNA yang ditandatangani oleh

TU PU

Kuasanya SYAFRUDDIN, S.H., dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh,

EN PN

serta telah diberitahukan secara seksama kepada pihak lawan dengan Surat

SA Pemberitahuan Pernyataan Banding Nomor : 19/G/2011/PTUN-BNA tanggal 04 April TU

UP

2012; --------------------------------------------------------------------------------------------------- AN

ED M

Menimbang, bahwa pihak Penggugat/Pembanding melalui kuasanya telah A

AR EG

mengajukan Memori Banding tertanggal 25 April 2012 yang diterima di Kepaniteraan N

Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh pada tanggal 26 April 2012, dan Tambahan SA U

Memori Banding tertanggal 04 Juni 2012 yang kedua-duanya telah diberitahukan AT

IT

kepada pihak lawan dengan Surat Pemberitahuan dan Penyerahan Memori Banding IN

Nomor : 19/G/2011/PTUN-BNA tanggal 30 April 2012 dan Nomor : 19/G/2011/PTUN- AN

IL

AD

EN BNA tanggal 05 Juni 2012, yang pada pokoknya keberatan atas Putusan Pengadilan G P

EN NP

SA Tata Usaha Negara Banda Aceh tersebut, dan mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan N TU SA

TU

PU Tinggi Tata Usaha Negara Medan agar menerima permohonan banding AN

ED M

Penggugat/Pembanding, menolak eksepsi Tergugat/Terbanding serta membatalkan A

AR

Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh Nomor : 19/G/2011/PTUN-BNA EG

tanggal 03 April 2012, yang dimohon banding; -------------------------------------------------- SA

A AT

Menimbang, bahwa terhadap Memori Banding yang diajukan Pihak IT

Penggugat/Pembanding, pihak Tergugat/Terbanding telah mengajukan Kontra Memori IN

T AN

Banding tertanggal 29 Mei 2012 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha IL A

AD

AT

IT Negara Banda Aceh pada tanggal 4 Juli 2012 serta telah diberitahukan kepada pihak EN G IT Negara Banda Aceh pada tanggal 4 Juli 2012 serta telah diberitahukan kepada pihak EN G

19/G/2011/PTUN-BNA tanggal 05 Juni 2012, yang pada pokoknya memohon agar EN PN

SA Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan menolak permohonan

TU PU

banding Penggugat/Pembanding dan menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha

EN PN

Negara Banda Aceh Nomor : 19/G/2011/PTUN-BNA tanggal 03 April 2012 yang

SA dimohonkan banding; ------------------------------------------------------------------------------- TU

UP

Menimbang, bahwa terhadap Memori Banding dan Tambahan Memori Bandingg AN

ED M

yang diajukan Pihak Penggugat/Pembanding, pihak Tergugat II Intervensi/Terbanding II A

AR EG

telah mengajukan Kontra Memori Banding tertanggal 24 Mei 2012 yang diterima di N

Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh pada tanggal 24 Mei 2012 dan SA U

Tambahan Kontra Memori Banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha AT

IT

Negara Banda Aceh pada tanggal 29 Juni 2012 yang pada pokoknya memohon agar IN

Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan menolak permohonan AN

IL

AD

EN banding Penggugat/Pembanding dan menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha G P

EN NP

SA Negara Banda Aceh Nomor : 19/G/2011/PTUN-BNA tanggal 03 April 2012 yang N TU SA

TU

PU dimohonkan banding; -------------------------------------------------------------------------------- AN

ED M

Menimbang, bahwa sebelum berkas perkara dikirim Ke Pengadilan Tinggi Tata AR

EG

Usaha Negara Medan, kepada para pihak yang bersengketa telah diberi kesempatan N A

H SA

untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara dengan Surat Pemberitahuan Untuk U

A AT

Melihat Berkas Perkara Nomor : 19/G/2011/PTUN-BNA tanggal 28 Mei 2012; ------------- IT

G IN T AN IL

AD

AT

IT

AD TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM G EN

P Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh Nomor : N

SA

TU 19/G/2011/PTUN-BNA tanggal 03 April 2012 yang dimohonkan banding diucapkan di

PU

persidangan yang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 03 April 2012 dengan

G EN

dihadiri oleh Kuasa Penggugat, Kuasa Tergugat dan Kuasa Tergugat II Intervensi , maka N

SA tenggang waktu untuk mengajukan banding sebagaimana ketentuan Pasal 123 (1) TU U

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 sebagaimana dirubah terakhir dengan Undang- AN

ED M

Undang Nomor 51 tahun 2009, adalah dihitung 14 hari sejak diucapkannya putusan A

AR EG

tersebut; ----------------------------------------------------------------------------------------------- N

H SA

Menimbang, bahwa oleh karena Pihak Penggugat/Pembanding telah mengajukan A

AT

permohonan banding susuai dengan Akta Permohonan Banding Nomor : IT G

G IN

19/G/2011/PTUN-BNA tanggal 04 April 2012 yang berarti hari pertama setelah T AN IL

pembacaan putusan , maka permohonan banding tersebut secara formal harus

AD

EN

PN dinyatakan diterima karena diajukan masih dalam tenggang waktu serta dengan EN P

SA N

TU SA persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal-Pasal : 123, 125 dan 126 U

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 sebagaimana dirubah terakhir dengan Undang- ED

Undang Nomor 51 tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara; ---------------------- AR

EG N

Menimbang, bahwa Memori Banding/Tambahan Memori Banding dari H

SA U

Penggugat/Pembanding pada pokoknya keberatan atas Putusan Pengadilan Tata Usaha A

AT IT

Negara Banda Aceh Nomor : 19/G/2011/PTUN-BNA, tanggal 03 April 2012, dengan G

G IN

alasan : ------------------------------------------------------------------------------------------------ T

AN IL

AD

AT

IT

1. Bahwa Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Perlindungan dan AD

G Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan : EN

(1) Penyelesaian sengketa lingkungan hidup dapat ditempuh melalui pengadilan

EN PN

atau di luar pengadilan;

SA TU

UP

(2) Pilihan penyelesaian sengketa lingkungan hidup dilakukan oleh para pihak AN ED M

yang bersengketa;

A AR

EG N (3) Gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya penyelesaian A H SA

sengketa di luar pengadilan yang dipilih dinyatakan tidak berhasil oleh salah U

A AT satu pihak yang bersengketa (Bukti : P-19=T.I-3); IT

EN (1) Penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dilakukan untuk G P

mencapai kesepakatan mengenai :

a. Bentuk dan besarnya ganti rugi;

ED M

A AR

b. Tindakan pemulihan akibat pencemaran dan/atau perusakan; EG N

c. Tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulangnya pencemaran SA U

A dan /atau perusakan , dan/atau; AT IT G IN

d. Tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan T AN IL

AD hidup;

AT

IT

(2) Penyelesaian sengketa di luar pengadilan tidak berlaku terhadap tindak pidana AD

EN lingkungan hidup sebagaimana diatur dalam undang-undang ini;

PN

SA TU

(3) Dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dapat

PU

digunakan jasa mediator dan/atau arbiter untuk membantu menyelesaikan

G EN

sengketa lingkungan hidup (Bukti : P-19 = T.I-3);

N SA

TU U

2. Bahwa jikapun sengketa a quo adalah sengketa lingkungan hidup “tidak P

AN mewajibkan “ penyelesaian sengketa lingkungan terlebih dahulu diselesaikan di luar ED M

A pengadilan. Akan tetapi penyelesaian tersebut pilihan sukarela oleh para pihak yang AR EG N

bersengketa, sebagaimana ketentuan Pasal 84 ayat (2) Undang-Undang No. 32 A H SA

Tahun 2099 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ; A

AT IT

3. Bahwa pasal 84 ayat (3) Undang-Undang No. 32 Tahun 2099 tentang G IN T

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang berbunyi : “ Gugatan AN

G melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya penyelesaian sengketa di AD G EN P EN

IL

NP

SA N luar pengadilan yang dipilih dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu atau para TU

SA

TU

pihak yang bersengketa.” Ketentuan ini hanya berlaku jika para pihak yang

PU

AN

ED bersengketa sejak awal telah memilih penyelesaian sengketa di luar pengadilan. M A AR

Dan berdasarkan fakta hukum di pengadilan, tahapan ini tidak terjadi, oleh EG N

karenanya ketentuan pasal 84 ayat (3) tidak dapat diberlakukan; H

SA U

4. Berdasarkan ketentuan Pasal 85 ayat (1) Undamng-Undang No. 32 Tahun AT IT

G 2009, gugatan Penggugat tidak bisa diselesaikan di luar pengadilan, dikarenakan IN

Gugatan Penggugat : Tidak menuntut ganti rugi, tidak menuntut pemulihan akibat AN

IL

AD

AT pencemaran dan/atau perusakan, tidak menuntut tindakan tertentu untuk G IT AT pencemaran dan/atau perusakan, tidak menuntut tindakan tertentu untuk G IT

G tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan . Namun EN PN

SA gugatan Penggugat adalah menuntut pembatalan terhadap Keputusan Tata Usaha

TU PU

Negara, yaitu Surat Izin Gubernur Aceh Nomor 525/BP2T/5322/2011, tentang : Izin

EN PN

Usaha Perkebunan Budidaya kepada PT.Kalista Alam di Desa Pulo Kruet Kecamatan

SA

Darl Makmur Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh tanggal 25 Agustus 2011, TU U

P karena bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan asas-asas umum AN ED

pemerintahan yang baik ;

A AR

EG

5. Bahwa tindakan Tergugat I menerbitkan Surat Izin No.525/BP2T/5322/2011, N

H tentang : Izin Usaha Perkebunan Budidaya kepada PT. Kalista Alam di Desa Pulo SA U

A Kruet Kecamatan Darl Makmur Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh tanggal 25 AT IT

Agustus 2011, telah bertentangan dengan : IN

AN IL

 Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

N P dan Ekosistemnya; SA

N TU SA

TU

 Undang-Undang No. 6 Tahun 1994 tentang Ratifikasi Pemerintah terhadap

Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Keanekaragaman Hayati; M

A AR

EG  Undang-Undang No. 21 Tahun 2004 tentang Protokol Cartegena tentang N

Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai perubahan iklim; SA U

A AT

 Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh , pasal 150 dan IT G

A Undang-Undang No. 26 Tahun 2009 tentang Penataan Ruang; AD  AT G IT

 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan AD

EN Lingkungan Hidup;

PN

SA TU

 Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 2009 tentang Rawa;

PU

 Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

EN PN

Nasional ( RTRWN ) lampiran X;

SA TU

UP

 Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan AN ED M

Pemerintah No.45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan; A

AR EG N

 Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung ; A

H SA

Inpres No. 48 Tahun 1991 tentang Konvensi Internasional mengenai Lahan  A

Inpres No. 10 Tahun 2011 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan  AN

IL

AD

EN Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Primer dan Lahan Gambut; G P

 Peraturan Menteri Pertanian No. 14/Pertanian/110/2/2009 tentang Pedoman P

PU

AN

Pemanfaatan Lahan Gambut untuk Budidaya Kelapa Sawit;

ED M

A AR  Keputusan Menteri Kehutanan No. 190/KPTS-II/2001 tentang Pengesahan Batas EG

Kawasan Ekosistem Leuser di Propinsi Daerah Istimewa Aceh; H

SA U

Keputusan Menteri Kehutanan No. 10 tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan  AT

IT

Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan; IN

T AN

IL

A  Instruksi Menteri Pertanian No. 301 Tahun 2007 tentang Mensyaratkan AD AT

IT IT

EN Lahan Gambut;

PN

SA TU

PU  Instruksi Gubernur NAD No. 5 Tahun 2007 tentang Moratorium Penebangan

Hutan pada bulan Juli 2007;

G EN

PN

6. Bahwa tindakan Tergugat I menerbitkan Surat Izin No.525/BP2T/5322/2011, SA TU

U tentang : Izin Usaha Perkebunan Budidaya kepada PT.Kalista Alam di Desa Pulo P

AN Kruet Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh tanggal 25 ED M

A Agustus 2011, telah bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang AR EG N

Baik, khususnya Asas : Kepastian Hukum, Tertib Penyelenggaraan Negara, A H SA

Kepentingan Umum, Keterbukaan, Proposional, Profesional dan Akuntabilitas; A

AT IT

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka telah terbukti bahwa Majelis Hakim G

IN T

Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh telah keliru dan salah dalam menerapkan AN

G hukum sehingga dengan demikian amat patut kiranya apabila amar putusannya juga AD G EN P EN

IL

NP

SA dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan; N TU SA

TU

PU Menimbang, bahwa Tergugat I/ Terbanding I dalam Kontra Memori Banding AN

ED M

tertanggal 29 Mei 2012 yang diterima di kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara A AR EG

Banda Aceh pada tanggal 4 Juni 2012, pada pokoknya menyatakan hal-hal sebagai N

Bahwa Terbanding I / menolak seluruh dalil-dalil Pembanding di dalam Memori Banding IT G

G IN

dengan alasan sebagi berikut : T

AN IL A AT

1. Bahwa pertimbangan hukum Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh adalah AD G IT 1. Bahwa pertimbangan hukum Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh adalah AD G IT

yang patut dipertimbangkan oleh judex facti dalam memutus perkara quo; EN PN

SA TU

2. Bahwa Penggugat/Pembanding tidak berhak untuk menggugat , karena sesuai

PU

dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

G EN

Lingkungan Hidup , ditegaskan bahwa Organisasi Wahana Lingkungan Hidup dapat N

SA mengajukan gugatan apabila memenuhi persyaratan diantaranya di dalam Anggaran TU U

Dasarnya organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan AN

ED M

hidup dan telah melaksanakan kegiatan nyata sesuai dengan anggaran dasarnya paling A

AR EG

singkat 2 (dua) tahun . Berdasarkan fakta di persidangan , Penggugat/Pembanding N

tidak dapat membuktikan telah melakukan kegiatan nyata untuk pelestarian lingkungan SA U

hidup terhadap obyek perkara tersebut sesuai dengan amanah perauran perundang- AT

3. Bahwa obyek gugatan belum bersifat final, karena masih memerlukan proses

AD

EN

PN perizinan pemberian alas hak (Hak Guna Usaha) oleh Kepala Badan Pertanahan EN P

SA N

TU SA Nasional sesuai dengn Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 , tentang Hak U

Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah;

ED M

A AR

4. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 170/KPTS-II/2000, Lokasi Izin EG

Usaha Perkebunan Budidaya (IUP-B) PT Kalista Alam berada pada Areal Penggunaan H

SA U

Lain (APL) dan ini selaras dengan Izin Lokasi Bupati Nagan Raya yang diperuntukkan A

AT IT

untuk budidaya tanaman kelapa sawit yang telah memiliki dokumen UKL-UPL yang telah G

G IN

disahkan oleh Kepala Kantor Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Nagan Raya T

AN IL

A Nomor 660/116/LHK/2009 tanggal 16 April 2009. Hal ini menurut pasal 93 Undang- AD AT

IT IT

pejabat tata usaha negara menerbitkan izin lingkungan kepada kegiatan yang wajib EN PN

SA UKL-UPL, tetapi tidak dilengkapi dokumen UKL-UPL.” Dalam hal ini proses perizinan Izin

TU PU

Usaha Perkebunan Budidaya (IUP-B) PT Kalista Alam telah memnuhi syarat lingkungan

EN PN

hidup dengan dilengkapi Dokumen UKL-UPL.

SA

5. Bahwa obyek sengketa adalah bentuk sengketa tata usaha negara yang memiliki TU U

substansi sengketa lingkungan hidup dalam penyelesaiannya, sehingga sesuai Asas Lex AN

ED M

Spesialis derogat legi generalis, maka ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 32 A

AR EG

tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang harus N

diberlakukan dan sudah sepantasnya eksepsi Tergugat/Terbanding harus diterima SA U

secara keseluruhan oleh judex facti; AT

IT G IN

6. Berdasarkan pasal 85 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 dinyatakan, T AN IL

bahwa “ Penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dilakukan untuk

AD

EN

PN mencapai kesepakatan mengenai : EN P

a. bentuk dan besarnya ganti rugi;

b. tindakan pemulihan akibat pencemaran dan/atau perusakan; A

AR EG N

c. tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulangnya pencemaran dan/atau A H SA

perusakan; dan/atau :

A AT

IT

d. tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan hidup; G

IN T AN IL

AD

AT

IT

Tetapi pihak Penggugat tidak memiliki otoritas legalitas terhadap maksud ketentuan AD

G tersebut, karena pihak Tergugat/Terbanding telah dengan tegas mendalilkan di EN

PN

SA dalam point 2, 3 dan 4 Kontra Memori Banding ini;

TU PU

7. Bahwa tidak adanya pertentangan hukum keluarnya obyek sengketa, dengan

G EN

sejumlah peraturan yang disampaikan oleh Pembanding. Pembanding tidak memerinci N

SA dan tidak menyebutkan substansi aturan mana yang dilanggar. Pemberian Izin Usaha TU U

Perkebunan Budidaya (IUP-B) kepada PT Kalista Alam telah mempedomani ketentuan AN

ED M

peraturan perundangan dan sesuai dengan asas legalitas yang dimiliki oleh pemohon A

8. Bahwa tidak benar Izin Usaha Perkebunan Budidaya (IUP-B) yang diberikan A AT

kepada PT. Kalista Alam melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik seperti IT G

G IN

yang didalilkan oleh Pembanding, yang benar adalah di dalam penerbitan izin tersebut , T

AN IL

Terbanding I telah meneliti dan menelaah peraturan perundang-undangan yang berlaku

AD

EN

PN dan pemohon izin telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan , sehingga layak EN P

SA N

TU

SA diterbitkan izin dimaksud oleh Terbanding I;

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Terbanding I mohon agar Pengadilan Tinggi M

A AR

Tata Usaha Nehara Medan menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor : EG

19/G/2011/PTUN-BNA tanggal 03 April 2012 yang dimohon banding; H SA U

Menimbang, bahwa Tergugat II Intervensi/ Terbanding II telah mengajukan AT

IT

Kontra Memori Banding tertanggal 24 Mei 2012 yang diterima di kepaniteraan IN

Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh pada tanggal 24 Mei 2012 yang pada AN

IL

AD

AT pokoknya mengemukakan hal-hal sebagi berikut : G IT

1. Judex Facti tidak salah dalam menerapkan hukum ; AD G EN

N 1.1. Bahwa gugatan Penggugat tidak terlepas dari permasalahan lingkungan hidup

SA

TU yang menjadi alasan utama diajukannya gugatan;

PU

1.2. Bahwa gugatan Penggugat adalah berdasarkan konsep hak gugat organisasi

EN PN

lingkungan hidup sebagaimana diatur pada pasal 92 UU No.32 tahun 2009 tentang SA TU

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

AN ED M

1.3. Bahwa oleh karena materi gugatan Pembanding/Penggugat didasarkan konsep A

AR perlindungan dan penyelamatan lingkungan hidup , maka pertimbangan hukum judex EG N

facti pada halaman 97 dan 98 cukup beralasan menurut hukum. Pertimbangan judex SA

facti pada pokoknya menyatakan bahwa walaupun obyek sengketa a quo merupakan AT

IT

sengketa keputusan tata usaha negara, akan tetapi Majelis Hakim menilai rangkaian G

IN T

proses administrasi berupa penyelesaian sengketa di luar pengadilan belum dilakukan AN

G oleh Pihak Penggugat, Tergugat I dan Tergugat II Intervensi ; Atas dasar alasan AD G EN P EN

IL

NP

SA tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa sengketa antara Penggugat , Tergugat I dan N TU

SA

TU

tergugat II Intervensi belum bisa dilakukan gugatan ke pengadilan karena ada proses

administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 Undang-Undang Nomor 32 Tahun M

A AR

2009. Bahwa dengan demikian alasan keberatan Pemggugat/Pembanding dalam EG

Memori Banding pada halaman 4 s.d 10 sudah selayaknya untuk ditolak atau setidak- H

SA U

tidaknya tidak dapat diterima ;

A AT

IT

Menimbang, bahwa Tergugat II Intervensi/Terbanding II juga telah IN

mengajukan Tambahan Kontra Memori Banding yang diterima dikepaniteraan AN

IL

AD

AT

IT

Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh pada tanggal 29 Juni 2012 , yang pada AD

pokoknya ; EN PN

SA TU

1. Tentang Majelis Hakim TUN Banda Aceh Telah Kontradiksi Menafsirkan Perkara

PU

SengketaTUNa quo ; -Bahwa dalil tambahan Memori Banding Penggugat/Pembanding a

G EN

quo sudah diuraikan oleh Penggugat/Pembanding di dalam Memori Banding terdahulu N

SA bahkan Tergugat II Intervensi/Terbanding II telah menangkis dan membantah TU U

keberatan a quo sebagaimana uraian didalam Kontra Memori banding tanggal 24 Mei AN

ED M

2012 , sehingga dalil tambahan Memori Banding a quo mohon untuk ditolak dan tidak A

AR EG

dipertimbangkan lagi ;

H SA

2. Tentang Penafsiran Judex Facti terhadap bukti P-3, P-6 dan T.I-18 :----------------- A AT IT

Bahwa pertimbangan hukum judex facti tersebut adalah sebagai berikut : G

IN T

A Menimbang bahwa walaupun terdapat adanya bukti P-3, P-6 dan T.I-18, namun Majelis IL

Hakim berpendapat bahwa bukti-bukti tersebut belum cukup dijadikan dasar telah ada EN N P SA N

TU SA upaya administrasi penyelesaian sengketa di luar pengadilan, namun Majelis Hakim juga U

TU

PU tidak mengenyampingkan adanya niat baik (goodwill) dari Tergugat I dengan AN

ED M

menerbitkan Surat Pemberhentian Sementara kepada PT. Kalista Alam ( Bukti P-6) atas A

AR EG

somasi (Bukti T.I-18) dan Petisi (Bukti P-3) yang diajukan oleh kelompok lain yakni Tim N

Koalisi Penyelamatan Rawa Tripa (TKPRT) dan Forum Tata Ruang Sumatera SA U

(FORTRUST); ----------------------------------------------------------------------------------------- AT

IT G IN

Menimbang, bahwa dengan mengkaji fakta-fakta hukum tersebut di atas terutama Bukti T

AN

A P-3, P-6 dan Bukti T.I-18 yang dikaitkan dengan ketentuan Pasal 1 angka 29 dan pasal IL

AD

AT

IT IT

sengketa yang terletak di Desa Pulo Kruet Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan EN PN

SA Raya Propinsi Aceh dengan luas areal ± 1.605 Ha belum pernah dilakukan upaya

TU PU

penyelesaian sengketa di luar pengadilan; -------------------------------------------------------

G EN

Bahwa dengan demikian adalah beralasan menurut hukum untuk menolak dalil N SA TU UP

Tambahan Memori Banding Penggugat/Pembanding a quo ;

AN

3. Tentang Penafsiran Judex Facti terhadap Pasal 1 angka 25 jo Pasal 84 jo Pasal 85 ED M

dan Pasal 86 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009; ----------------------------------------- AR

EG N

Bahwa dalil Penggugat/Pembanding dalam Tambahan Kontra Memori Banding a quo SA

yang mendalilkan bahwa judex facti telah keliru menafsirkan pasal 1 angka 25 jo Pasal AT

IT

84 jo Pasal 85 dan Pasal 86 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 adalah tidak G IN

beralasan hukum sama sekali; --------------------------------------------------------------------- AN

Bahwa menurut Tergugat II Intervensi/Terbanding II justru Penggugat/Pembanding EN N P SA N

yang telah keliru memahami ketentuan pasal 1 angka 25 jo Pasal 84 jo Pasal 85 dan SA TU U TU

PU Pasal 86 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 apalagi dengan menggunakan AN

ED M

“tatanan” berupa sketsa dan gambar yang dibuat sendiri oleh Penggugat/Pembanding A

AR EG

sebagaimana diuraikan dalam Tambahan Memori Banding pada halaman 3 s.d 63 , N

dengan demikian adalah pantas dan beralasan hukum untuk tidak mempertimbangkan SA U

dan menolak dalil Penggugat/Pembanding a quo; AT

IT G IN

Bahwa berdasarkan alasan dan uraian tersebut di atas, Tergugat II T

AN

A Intervensi/Terbanding mohon agar Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan IL

AD

AT

IT IT

Pembanding/Penggugat; ---------------------------------------------------------------------------- EN PN

SA TU

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

PU

Medan memeriksa dan meneliti berkas perkara yang bersangkutan, terutama alasan-

G EN

alasan yang dikemukakan oleh Penggugat/Pembanding dalam Memori Banding dan N

SA Tambahan Memori Bandingnya, alasan-alasan yang dikemukakan oleh Tergugat TU U

I/Pembanding I dalam Kontra Memori Bandingnya serta alasan-alasan yang AN

ED M

dikemukakan oleh Tergugat II Intervensi/Pembanding II dalam Kontra Memori Banding A

AR EG

dan Tambahan Kontra Memori Bandingnya, maka akan dipertimbangkan berturut- N

turut mengenai Permohonan Penundaan Pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara, SA U

Eksepsi-eksepsi dan Pokok Perkara, yang pada pokoknya sebagai berikut; ---------------- AT

DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN KEPUTUSAN TATA USAHA

AD

EN

PN NEGARA : EN P

Menimbang, bahwa Permohonan Penundaan Pelaksanaan Keputusan Tata Usaha

Negara a quo tidak dibuat secara khusus oleh Penggugat/Pembanding, melainkan M

A AR

diuraikan dalam posita gugatannya dan akhirnya muncul pada akhir posita dengan EG

kalimat : “ Berdasarkan fakta-fakta di atas dan mengingat dampak kerusakan dan H

SA U

kerugian meluas yang akan muncul terhadap ekosistem hutan Rawa Gambut Tripa, A

AT IT

maka sepatutnya Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh memerintahkan G

G IN

penundaan pelaksanaan Surat Izin Gubernur No. 525/BP2T/5322/2011 tanggal 25 T

AN IL

A Agustus 2011 tentang Izin Usaha Perkebunan Budidaya kepada PT. Kalista Alam di AD AT

IT

Desa Pulo Kruet Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh AD

dengan luas ± 1.605 Ha sampai dengan adanya putusan hukum yang tetap”; ----------- EN PN

SA TU

Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan

PU

mempertimbangkan permohonan penundaan tersebut mengacu kepada ketentuan Pasal

G EN

67 ayat (4) huruf a dan b yang selengkapnya sebagai berikut : Permohonan N SA

penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) : ------------------------------------------ TU U

P AN

a. Dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak yang ED M

A mengakibatkan kepentingan penggugat sangat dirugikan jika Keputusan Tata Usaha AR EG N

Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan; ----------------------------------------------- A H SA

b. Tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam rangka pembangunan AT IT

G mengharuskan dilaksanakannya keputusan tersebut; ------------------------------------ G IN T

A Menimbang, bahwa mencermati ketentuan Pasal 67 ayat (4) huruf a dan b IL

tersebut di atas, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan EN N

P SA N

TU SA berpendapat bahwa mengingat kedudukan Penggugat/Pembanding selaku Badan U

TU

PU Hukum Perdata yang bergerak di bidang lingkungan hidup (bukan orang atau AN

ED M

perseorangan) maka tidak terdapat kerugian yang secara langsung diderita A

AR EG

Penggugat/Pembanding terhadap pelaksanaan keputusan tata usaha negara yang N

digugat a quo, oleh karena itu permohonan penangguhan adalah tidak berdasarkan SA U

hukum dan dinyatakan ditolak; --------------------------------------------------------------------- AT

IT G IN

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha T

AN

A Negara Medan akan mempertimbangkan mengenai eksepsi sebagaimana tersebut di IL

AD

AT

IT

DALAM EKSEPSI AD G EN

N 1. Obyek sengketa bukan keputusan tata usaha negara; ----------------------------------

SA TU

PU

2. Penggugat /Pembanding tidak berhak untuk menggugat ( legal standing ); --------

G EN

3. Gugatan kabur (Obscuur libel); -------------------------------------------------------------

PN

SA TU

4. Gugatan Penggugat/Pembanding belum layak diperiksa dan bukan menjadi U P AN

kewenangan absolut Pengadilan Tata Usaha Negara; ---------------------------------- ED

A AR

Menimbang, bahwa eksepsi-eksepsi nomor 1 tentang obyek sengketa bukan EG

keputusan tata usaha negara , eksepsi nomor 2 tentang legal standing yang juga H

SA U

berkaitan ada tidaknya kepentingan telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim A

AT IT

Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh sebagai formalitas dari gugatan (halaman G G IN

77 sampai dengan halaman 79 alinea satu Putusan PTUN Banda Aceh

AN

IL

G No.19/G/2011/PTUN-BNA, tanggal 03 April 2012; ---------------------------------------------- AD EN

P EN NP

SA N Menimbang, bahwa pertimbangan putusan Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha TU

SA TU

PU Negara Banda Aceh mengenai formalitas gugatan tersebut di atas menurut pendapat AN

ED M

Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan telah tepat dan benar A

AR secara hukum sehingga akan diambil alih sebagai pertimbangan hukum di tingkat EG N

banding ini; ------------------------------------------------------------------------------------------- SA

A AT

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha IT

Negara Medan akan mempertimbangkan eksepsi selebihnya yaitu tentang : Gugatan IN

T AN

kabur (obscur libell) dan kewenangan absolut, sebagai berikut : ---------------------------- IL A

AD

AT

IT

Menimbang, bahwa mengenai eksepsi tentang gugatan kabur ( obscuur libell ) AD

Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan akan mempertimbangkan EN PN

SA secara singkat, yaitu bahwa gugatan kabur atau obscuur tidak dikenal dalam hukum

TU PU

acara tata usaha negara, oleh karena adanya pemeriksaan persiapan ( pasal 63 ayat 1 )

EN PN

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986,yang bertujuan untuk melengkapi gugatan yang

SA kurang jelas, oleh karena itu eksepsi mengenai gugatan kabur adalah tidak berdasarkan TU

UP

hukum dan harus dinyatakan ditolak; ------------------------------------------------------------- AN

ED M

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha A

AR EG

Negara Medan akan mempertimbangkan mengenai kewenangan mengadili, yang pada N

pertimbangan pengadilan tingkat pertama dipertimbangkan sebagai gugatan yang SA U

belum waktunya diajukan ke pengadilan tata usaha negara karena ada proses AT

IT

administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 Undang-Undang Nomor 32 Tahun IN

1997 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang belum dilakukan; - AN

P Menimbang, bahwa mencermati posita dan tuntutan gugatan, Majelis Hakim SA

N TU SA Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan berpendapat bahwa sengketa ini U

merupakan sengketa tata usaha negara bukan sengketa lingkungan hidup, sehingga ED

akses masuk (entry point) diatur pada pasal 93 Undang-Undang Nomor 32 Tahun AR

EG

2009 , tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup juncto Pasal 53 ayat N A

H SA

(1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang U

A AT

Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara , yang selengkapnya sebagai IT

berikut : ----------------------------------------------------------------------------------------------- IN

T AN

IL

A Pasal 93 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 : ------------------------------------------- AD AT

IT

1. Setiap orang dapat mengajukan gugatan terhadap keputusan tata usaha negara AD

G apabila : EN

PN

SA TU

a. badan atau pejabat tata usaha negara menerbitkan izin lingkungan kepada

PU

usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal tetapi tidak dilengkapi dokumen

G EN

P amdal; ---------------------------------------------------------------------------------------- N

SA TU

b. badan atau pejabat tata usaha negara menerbitkan izin lingkungan kepada P

AN kegiatan yang wajib UKL-UPL , tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen UKL- ED M

UPL, dan/ atau; ---------------------------------------------------------------------------- AR

EG N

c. badan atau pejabat tata usaha negara yang menerbitkan izin usaha dan/atau SA

kegiatan yang tidak dilengkapi dengan izin lingkungan; ----------------------------- AT

IT

2. Tata cara pengajuan gugatan terhadap keputusan tata usaha negara mengacu pada IN T AN

Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara; ------------------------------------------------ IL

P Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas SA N TU SA

TU Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara : “ Orang P PU

AN atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu ED M

Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada kepada AR

EG N pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara A H

SA U

yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai A

AT

tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi”; ------- IT G

G IN

Menimbang, bahwa Penggugat/Pembanding adalah Badan Hukum Perdata AN

IL

A sebagaimana dapat dilihat dalam : Akta Notaris Arman Lany, S.H., No.05 tanggal 24 Mei AD G AT IT

Notaris ( perubahan ) Arman Lany, S.H., No.04 tanggal 17 Juli 2008, Surat Keputusan AD

Menteri Hukum dan HAM Nomor : C-2898.HT.01.02 Tahun 2007,m tanggal 10 EN PN

SA September 2007 dan Surat Kementerian Hukum dan HAM No.AHU.2-AH.01.09-13641

TU PU

tanggal 28 Nopember 2011 ( Bukti : P-8, P-9, P-10, P-11, P-12 masing-masing sesuai

EN PN

dengan aslinya ) sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 93 ayat (1) dan (2) Undang-

SA Undang Nomor 32 tahun 2009 dihubungkan dengan ketentuan Pasal 53 Undang- TU

UP

Undang Nomor 9 tahun 2004 tersebut di atas , maka menurut pendapat Majelis Hakim AN

ED

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan, Penggugat/Pembanding mempunyai hak M

A AR

untuk mengajukan gugatan ini; ------------------------------------------------------------------- EG

Menimbang, bahwa mengenai eksepsi selanjutnya, yaitu bahwa gugatan SA U

Penggugat tidak memenuhi Legal Formal, karena berdasarkan ketentuan pasal 18 ayat AT

IT

(1) dan (2) Anggaran Dasar Yayasan Walhi, seorang Ketua harus bersama-sama dengan IN

Sekretaris dalam hal mengajukan gugatan a quo; ---------------------------------------------- AN

P Menimbang, bahwa untuk menjawab eksepsi di atas, Majelis Hakim Pengadilan SA

N TU SA Tinggi Tata Usaha Negara Medan akan menunjuk pada bukti P-7 (sesuai dengan U

aslinya), yaitu berupa Surat Kuasa dari Muhammad Fadli dan Muhammad Teguh Surya, ED

keduanya dalam kapasitas selaku Pengurus Yayasan Walhi kepada Berry Nahdian AR

EG

Forqan (Penggugat) yang substansinya adalah : “ untuk dan atas nama Pemberi Kuasa N A

H SA

guna mewakili Pemberi Kuasa dalam mewakili pengurus Yayasan Walhi mengajukan U

A AT

gugatan perkara ini ,” Dari surat kuasa tersebut dihubungkan dengan Pasal 16 (5) Akte IT

Pendirian Yayasan Walhi ( Bukti P-8, sesuai dengan aslinya ), yang berbunyi : “ IN

T AN

Pengurus berhak mewakili Yayasan di dalam dan di luar pengadilan ..... dst .”, menurut IL A

AD

AT

IT pendapat Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan dapat dibuktikan EN G IT pendapat Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan dapat dibuktikan EN G

tersebut harus dinyatakan tidak diterima; -------------------------------------------------------- EN PN

SA TU

Menimbang, bahwa pengujian terhadap obyek sengketa sebagaimana diatur

PU

dalam pasal 93 ayat (1) huruf (c) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

G EN

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup , adalah : “Setiap orang dapat N

SA mengajukan gugatan terhadap Keputusan Tata Usaha Negara apabila , (c) badan atau TU U

pejabat tata usaha negara yang menerbitkan izin usaha dan/atau kegiatan yang tidak AN

ED M

dilengkapi dengan izin lingkungan”; --------------------------------------------------------------- A

AR EG N

Menimbang, bahwa menurut pendapat Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata A H SA

Usaha Negara Medan ketentuan pasal 93 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 32 A

AT

tahun 2009 tersebut harus dikaitkan dengan ketentuan pasal 53 ayat (2) huruf a dan b IT G

G IN

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 sehingga pengujian obyek sengketa tidak hanya T

AN IL

terbatas pada ada atau tidaknya Izin Lingkungan akan tetapi juga harus didasarkan

AD

EN

PN pada : Apakah Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan EN P

SA N

TU SA peraturan perundang-undangan yang berlaku atau Keputusan Tata Usaha Negara yang U

digugat itu bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik, yang dalam ED

perkara ini adalah peraturan-peraturan tentang Izin Usaha Perkebunan Budidaya AR

EG

Perkebunan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian N A Nomor :

H SA

26/Permentan/OT.140/2/2007 tanggal 28 Februari 2007 tentang Pedoman Perizinan U A AT

Usaha Perkebunan (Bukti T.I-15); ----------------------------------------------------------------- IT

G IN

Menimbang, bahwa ketentuan pasal 53 ayat (2) Undang-Undang Nomor 9 T

AN IL

A Tahun 2004 berbunyi sebagai berikut : Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam AD AT

IT IT

EN perundang-undangan yang berlaku; -----------------------------------------------------

PN

SA TU

b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan asas-asas

PU

umum pemerintahan yang baik; ----------------------------------------------------------

G EN

PN

Menimbang, bahwa dari ketentuan pasal 53 ayat (2) Undang-Undang Nomor 9 SA TU

Tahun 2004 tersebut, maka dalam praktek di pengadilan tata usaha negara pengujian P

AN atas obyek sengketa meliputi : Pengujian atas kewenangan Tergugat I/Terbanding I ED M

dalam menerbitkan obyek sengketa , Pengujian atas prosedur penerbitan obyek AR

EG N

sengketa dan Pengujian atas substansi obyek sengketa, masing-masing diuji A H SA

berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku; -------------------------------------------- A

AT IT

Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan G

IN T

akan menguji kewenangan Tergugat I/Terbanding I dalam menerbitkan obyek sengketa AN

G sebagaimana tersebut di bawah ini : -------------------------------------------------------------- AD G EN P EN

Menimbang, bahwa mengenai kewenangan Tergugat I/Terbanding I dalam U TU

PU menerbitkan obyek sengketa diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor : AN

ED M

26/Permentan/OT.140/2/2007, tanggal 28 Februari 2007, pasal 15 yang berbunyi A

AR EG

sebagai berikut : Untuk memperoleh IUP-B sebagaimana dimaksud dalam Pasal N

9,perusahaan perkebunan mengajukan permohonan secara tertulis kepada SA U

bupati/walikota atau gubernur sesuai dengan lokasi areal sebagaimana dimaksud dalam AT

IT

pasal 13 dengan dilengkapi persyaratan sebagai berikut : ------------------------------------ IN

T AN

a. Akta pendirian perusahaan dan perubahannya yang terakhir ; ---------------------------- IL

AD

AT

IT IT

G EN

N d. Rekomendasi kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota dari

SA

TU bupati/walikota ( untuk IUP-B yang diterbitkan oleh Gubernur ); -------------------------

PU

e. Rekomendasi kesesuaian dengan rencana makro pembangunan perkebunan provinsi

EN PN

dari gubernur (untuk IUP-B yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota); --------------------- SA

TU UP

f. Izin lokasi dari Bupati/Walikota yang dilengkapi dengan peta calon lokasi dengan AN

ED M skala 1:100.000 atau 1 : 50.000; -------------------------------------------------------------- A

AR EG N

g. Pertimbangan teknis ketersediaan lahan dari instansi Kehutanan (apabila areal A H SA

berasal dari kawasan hutan); ------------------------------------------------------------------- U

A AT IT

h. Rencana kerja pembangunan perkebunan; --------------------------------------------------- G G IN

i. Hasil Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), atau Upaya Pengelolaan AN

IL

AD

EN Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) sesuai G P

EN NP

SA N peraturan perundang-undangan yang berlaku; ---------------------------------------------- TU

j. Pernyataan kesanggupan memiliki sarana, prasarana dan sistem untuk melakukan ED