Bab 4. Permintaan dan Penawaran Komoditi Perikanan - Bab 4 Permintaan dan Penawaran Komoditi Perikanan

PERTEMUAN ke-7.
Bab 4. Permintaan dan Penawaran
Komoditi Perikanan
Oleh: Dr. Ir. Nuddin Harahab, MP.

I. PERMINTAAN
DEFINISI
 Permintaan merupakan berbagai jumlah
suatu komoditi yang akan dibeli konsumen
pada berbagai tingkat harga, ceteris paribus
 Kurva rencana penawaran statis merupakan
hubungan antara harga dan jumlah
komoditi yang ditawarkan di pasar dalam
periode waktu tertentu. Jumlah komoditi
perikanan yang ditawarkan (dijual)
tergantung pada harga, ceteris paribus.








Permintaan dapat menjadi kekuatan
pendorong komoditi/produk bergerak
melalui saluran pemasaran.
Menurut teori, permintaan merupakan
berbagai jumlah suatu komoditi yang akan
dibeli konsumen pada berbagai tingkat
harga, ceteris paribus.
Permintaan efektif meliputi keinginan untuk
mendapatkan dan kemampuan membayar
komoditi. Jika keinginan atau kemampuan
untuk membeli tidak ada, maka permintaan
tidak akan efektif di suatu pasar.

Untuk mempelajari permintaan dapat dijelaskan
dengan dua metode, yaitu secara tabel dan grafs
yang menunjukkan hubungan antara harga dan
jumlah barang yang diminta. Berikut contohnya:
Price of

Novels (U$/
unit)
10
9
8
7
6
5

Quantity of
Novels
Purchased
(unit)
5
9
13
17
21
25


DEMAND CURVE. The line D1 shows how Emma’s purchases of novels depend on the
price of novels when her income is held constant. Because the price and the
quantity demanded are negatively related, the demand curve slopes downward.
(Source: Mankiw, 2003).



Berdasarkan tabel dan grafk di atas kita
mengetahui bahwa harga dan jumlah yang
diminta memiliki hubungan negative
(negative slope). Jika harga relative tinggi,
berdampak pada jumlah yang dibeli
(diminta) akan relative sedikit. Hubungan
ini disebut law of demand. Hubungan
antara harga dan jumlah yang diminta juga
dapat dijelaskan oleh dua aspek yaitu efek
pendapatan dan efek substitusi.

• Efek pendapatan dapat diketahui jika perubahan
jumlah yang diminta berubah akibat perubahan harga

yang menyebabkan pendapatan riil konsumen
berubah. Contoh: suatu kenaikan harga beras akan
mengurangi kekuatan daya beli konsumen dan
sebaliknya, penurunan harga beras akan
meningkatkan daya beli konsumen.
• Efek substitusi terjadi jika kenaikan atau penurunan
harga menyebabkan konsumen mengurangi atau
menambah yang diminta. Efek substitusi adalah
negatif jika kenaikan harga suatu barang
menyebabkan jumlah yang diminta (dibeli) menurun
dan sebaliknya, efek positif jika kenaikan harga
menyebabkan jumlah yang dibeli bertambah.





Efek pendapatan umumnya negative, suatu
kenaikan harga akan mengakibatkan pendapatan
riil berkurang. Adapun hubungan positif adalah

jika pendapatan naik, maka jumlah yang diminta
juga naik. Ada beberapa komoditi yang memiliki
hubungan negatif antara pendapatan dan jumlah
yang diminta, dimana penurunan pendapatan riil
berkurang akan mengakibatkan kenaikan harga
suatu barang karena jumlah yang diminta
semakin meningkat. Dalam hal ini, efek
pendapatan dan efek harga mempunyai arah
yang sama akibat adanya perubahan harga.
Apabila efek pendapatan lebih besar dari efek
substitusi sehingga jumlah yang diminta
bertambah dan harga naik, maka hubungan
jumlah yang diminta dan harga menjadi positif
(positive slope). Kasus ini dinamakan giffen

Efek substitusi dan pendapatan
dapat ditunjukkan pada Gambar
berikut.
Gambar 4-1. INCOME AND
SUBSTITUTION EFFECTS.

• The effect of a change in
price can be broken down
into an income effect and a
substitution effect.
• The substitution effect—the
movement
along
an
indifference curve to a point
with a different marginal rate
of substitution—is shown
here as the change from
point A to point B along
indifference curve I1.
• The income effect—the shift
to a higher indifference
curve - is shown here as the
change from point B on
indifference curve I1 to point
C on indifference curve I2

(Source: Mankiw, 2003).

Penggunaan Kurva Permintaan
untuk Pemasaran






Analisis hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta
menunjukkan adanya perubahan jumlah yang diminta secara cepat
seiring perubahan harga yang cepat pula. Tetapi kenyataannya
perubahan jumlah yang diminta dan harga relative lambat. Secara
umum, kurva permintaan digunakan untuk menduga kemungkinan
perubahan harga jika jumlah yang diminta berubah.
Fakta di bidang perikanan, dan pertanian secara umum bahwa,
perubahan jumlah produksi relative lambat, seperti ikan lele
konsumsi setidaknya dibutuhkan waktu 3-6 bulan sehingga
perubahan harga karena kelebihan dan kekurangan permintaan

relative lambat tetapi perubahan harga dan jumlah yang diminta
tampak jelas diakibatkan oleh tidak stabilnya tingkat produksi.
Penggunaan kurva permintaan di bidang industry untuk
menentukan tingkat produksi sesuai dengan harga yang
diinginkan. Dalam jangka panjang, jumlah produksi relative tetap
untukmenjaga harga yang stabil.

Faktor yang Mempengaruhi
Permintaan
Faktor utama penyebab terjadinya perubahan
jumlah
yang
diminta
atau
konsumsi
masyarakat (disebut demand determinants)
menurut para ahli ekonomi adalah:
 Harga komoditi itu sendiri.
 Harga barang lain.
 Jumlah penduduk.

 Pendapatan konsumen.
 Jumlah keluarga dan distribusi umur
keluarga.

• Jika permintaan turun berarti konsumen mau membayar setiap
unit komoditi dengan harga yang lebih rendah. Bagaimanapun
juga, kenaikan permintaan akibat kenaikan jumlah yang dibeli
karena turunnya harga mempunyai situasi berbeda jika ada
pergeseran permintaan akibat jumlah yang diminta
meningkat. Situasi seperti ini dapat ditunjukkan pada gambar
4-2.
• Adapun perubahan akibat adanya perubahan harga
ditunjukkan pada gambar 4-3. Harga
(Rp/kg
)

Harga
(Rp/kg)

P

D
D ’

P
P


D

yang
Q Perubahan
Q’ Jumlah
Gambar 4-2
Jumlah
diminta
(kg)
yang Diminta Akibat
adanya
Perubahan Harga


Q
Q’

Jumlah yang
diminta (kg)

Gambar 4-3 Perubahan Jumlah yang
Diminta akibat Pergeseran Kurva
permintaan

Elastisitas Harga dari
Permintaan


Elastisitas harga sendiri (own price elasticity of
demand) merupakan ukuran untuk melihat
bagaimana reaksi konsumen terhadap
perubahan harga komoditi. Secara umum
elastisitas harga dapat dirumuskan sebagai
berikut:

E11

=

E11

=



Ada lima macam tingkatan ukuran elastisitas
yang menunjukkan hubungan antara perubahan
jumlah yang diminta dengan perubahan harga,
yaitu:
E
0
E
1
E

=
<
<
<
=

0
(inelastis sempurna)
E < 1 (inelastis)
1
(unitary)
E < ~ (elastis)
~
(elastis sempurna)

Harga

E=0

(-)~< E < 0

0 < E < (+) ~

0 < E < (-) ~

0 < E < (+) ~

E=E

Jumlah yang
diminta
Gambar 4-4 Daerah Kurva Permintaan Menurut Elastisitas

Fleksibilitas Harga










Apabila kita ingin mengetahui perubahan harga akibat
adanya perubahan jumlah yang diminta dengan asumsi
ceteris paribus, maka dapat menggunakan feksibilitas
harga.
Fleksibilitas harga komoditi perikanan penting karena
penawaran komoditi perikanan tergantung kondisi alam
(biologi, iklim, dan lain-lain), mudah rusak (sehingga
mengharuskan segera dikonsumsi dalam waktu yang
relative singkat).
Hal ini berarti jumlah produksi perikanan dalam periode
tertentu tidak dapat berubah sementara itu permintaannya
tetap.
Dengan mengetahui feksibilitas harga dapat diketahui
sampai sejauh mana perubahan harga akibat adanya
perubahan jumlah yang diminta.
Nilai koefsien feksibilitas harga merupakan kebalikan dari

Faktor yang Mempengaruhi
Elastisitas Permintaan
a. Kegunaan Komoditi

Komoditi yang mempunyai banyak kegunaan akan lebih elastic
daripada komoditi dengan kegunaan yang relatif terbatas. Pada kurva
permintaan tertentu, tingginya harga berarti relative terbatas
kegunaan komoditi atau kondisi elastisitas harga yang inelastis.
b. Karakteristik Produk

Adanya substitusi

Lamanya waktu pemasaran

Kualitas

Kebutuhan hidup

Mudah rusak

Harga
c. Karakteristik Konsumen

Pendapatan

Umur
d. Karakteristik Sistem Pemasaran
Produk perikanan dengan system pemasaran yang baik akan lebih elastis
daripada produk yang pemasarannya kurang baik.

Pentingnya Mempelajari
Elastisitas
 Elastisitas

pemasaran penting bagi perusahaan/produsen, pemerintah dan
masyarakat dan individu yang bergerak di bidang pemasaran.
 Beberapa alasan mengapa mempelajari elastisitas itu penting adalah:
a. Elastisitas harga pada permintaan menunjukkan respon konsumen terhadap
perubahan harga. Apabila harga berubah, maka jumlah penerimaan produsen
atau penjual juga dapat berubah. Semakin elastic suatu komoditi maka
pengusaha/produsen/penjual akan lebih diuntungkan dengan kenaikan harga
tersebut daripada konsumen karena proporsi perubahan harga yang relative
sedikit, proporsi jumlah yang diminta meningkat lebih besar.
b. Bagi pengusaha/perusahaan, elastisitas harga dapat berguna untuk melihat
perlakuan fungsi pemasaran komoditi.
c. Elastisitas pendapatan diperlukan untuk mengevaluasi dampak perubahan
pendapatan konsumen.
d. Pemerintah sangat penting mengetahui elastisitas harga komoditi perikanan.
Salah satu kebijakan pemerintah untuk meningkatkan produksi perikanan
adalah bagaimana meningkatkan harga di tingkat produsen (nelayan dan
pembudidaya ikan).
e. Dalam rangka strategi perdagangan suatu negara, misalnya dampak
kebijakan devaluasi, pajak impor dan ekspor maupun liberalisasi perdagangan
terhadap kenaikan atau penurunan jumlah ekspor atau impor dapat diketahui
lebih baik.

PERTEMUAN ke-8.
Lanjutan Bab 4. Permintaan & Penawaran Komoditi
Perikanan
Oleh: Dr. Ir. Nuddin Harahab, MP.

II. PENAWARAN


Kurva rencana penawaran statis merupakan hubungan
antara harga dan jumlah komoditi yang ditawarkan di
pasar dalam periode waktu tertentu.
Harga
(Rp/uni
t)

Gerak yang
sangat
pendek
Gerak
pendek

waktu

D’

Gerak
panjang

Jumlah yang diminta (unit)
Gambar 4-5 Perubahan Penawaran dalam Hubungannya dengan Perubahan Waktu

Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Penawaran
Penawaran sejumlah barang untuk dijual per unit
tergantung dengan harga, ceteris paribus.
Berikut disajikan beberapa faktor penggeser
penawaran (supply shifters), yaitu:
a. Perubahan harga input
b. Harga komoditi lain yang berhubungan
c. Perubahan teknologi
d. Perubahan harga produk gabungan (joint product)
e. Ramalan penjual pada harga di masa yang akan
dating
f.
Cuaca

Elastisitas Penawaran


Elastisitas harga terhadap penawaran yang diukur adalah
daya respon dari jumlah produk yang ditawarkan terhadap
perubahan harga. Secara detail, elastisitas penawaran
diukur berdasarkan persentase perubahan pada jumlah
yang ditawarkan terhadap persentase perubahan harga,
ceteris paribus. Formula untuk menghitung elastisitas
busur dari penawaran adalah rata-rata elastisitas antara
dua titik yang diketahui sebagai harga dan jumlah, yaitu:

E1



=
Persamaan
untuk elastisitas titik atau respon yang ada
pada beberapa titik khusus pada kurva penawaran adalah:

=

E1

=

x

Karena peningkatan jumlah yang ditawarkan
dikaitkan dengan kenaikan harga, maka secara
normal elastisitas penawaran mempunyai tanda
positif. Beberapa kasus lain dapat diikuti sebagai
berikut:
a.
Elastisitas nol, berarti jumlah yang ditawarkan
tetap akibat adanya perubahan harga.
b.
Penawaran yang tidak elastic sempurna.
Penawaran inelastic sempurna menunjukkan
nilai elastisitas antara nol dan satu. Persentase
perubahan jumlah yang ditawarkan lebih kecil
daripada persentase perubahan harga.
c.
Penawaran yang elastic menunjukkan nilai
koefsien elastisitas yang lebih besar dari satu.
Persentase perubahan jumlah komoditi yang

Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Elastisitas Penawaran

a.

b.

c.

Perubahan pada biaya per unit yang
dibayar oleh perusahaan
Waktu yang diperlukan untuk menambah
produksi atau kontrak
Relatif sulit untuk mengubah sumberdaya
yang digunakan untuk memproduksi
komoditi lain





Kegunaan Elastisitas
Penawaran

Konsep elastisitas penawaran memang sangat
bermanfaat, namun kurang bermanfaat jika
dibandingkan dengan elastisitas permintaan.
Mengapa demikian? Hal ini karena pada
umumnya fungsi penawaran hanya
menggambarkan tentang apa yang terjadi
terhadap perubahan jumlah penerimaan
produsen.
Pengamatan di lapang menunjukkan bahwa
elastisitas penawaran membantu meramalkan
berapa jumlah komoditi yang akan ditawarkan di
masa yang akan datang. Apabila rencana
penawaran untuk suatu komoditi relative elastic,
kebijakan pengurangan harga relative efektif
untuk memecahkan masalah surplus dari

REFERENSI






Anindita, R. 2004. Pemasaran Hasil
Perikanan. Penerbit Papyrus. Surabaya.
Mankiw, 2003. Mankiw Principles of
Economics 3th. Pdf fles and powerpoints.
Suhermas Rosyidi, Pengantar teori
Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori
Ekonomi Mikro dan Makro. Rajawali Pers.
Jakarta. 1994.