PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN GAMPONG

  

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN GAMPONG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEUT SAGOE TIMANG

  

Akselerasi Evaluasi dan Pembinaan Keuangan Gampong

Melalui Empat Layanan Strategis

DISUSUN OLEH:

TIM EFEKTIF INOVASI PEUT SAGOE TIMANG

  

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN GAMPONG

KABUPATEN ACEH BARAT

TAHUN 2017

  PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN GAMPONG Jln sisingamangaraja Lr. BKKBN Telp./Fax (0655) 7552036 M E U L A B O H

  KEPUTUSAN KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN GAMPONG KABUPATEN ACEH BARAT Nomor: Tahun 2017

  TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

  PEUT SAGOE TIMANG KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN GAMPONG KABUPATEN ACEH BARAT Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan empat jenis pelayanan strategis dalam rangka akselerasi evaluasi Rancangan Anggaran

  Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG) dan pembinaan keuangan gampong, maka diperlukan suatu standar operasional prosedur;

  b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Peut Sagoe Timang;

  Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;

  2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

  3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

  4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

  5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 6. Peraturan...

  6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa;

  7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa;

  8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa;

  9. Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pemerintahan Gampong sebagaimana telah diubah dengan Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pemerintahan Gampong;

  10. Peraturan Bupati Aceh Barat Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Keuangan Gampong;

  11. Peraturan Bupati Aceh Barat Nomor 13 Tahun 2016 tentang Standar Operasional Prosedur Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Gampong;

  12. Peraturan Bupati Aceh Barat Nomor 53 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Kabupaten Aceh Barat;

  13. Peraturan Bupati Aceh Barat Nomor 11 Tahun 2017 tentang Standar Biaya Umum bagi Gampong;

  MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN

  MASYARAKAT DAN GAMPONG TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEUT SAGOE TIMANG. KESATU : Standar Operasional Prosedur Peut Sagoe Timang, kemudian disebut dengan SOP Peut Sagoe Timang, merupakan dokumen pedoman pelaksanaan empat layanan strategis dalam rangka akselerasi evaluasi dan pembinaan keuangan gampong sebagaimana dijelaskan pada lampiran keputusan ini. KEDUA : Empat jenis layanan strategis tersebut adalah:

  a. Layanan Evaluasi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG) melalui Email dan Microsoft Outlook;

  b. Layanan Lemari Gampong;

  c. Layanan Serambi Gampong; dan d. Layanan Ruang Tamu Gampong.

  KETIGA... KETIGA : Sistematika SOP Peut Sagoe Timang terdiri dari:

  a. Kata Pengantar;

  b. Daftar Isi;

  c. Pendahuluan;

  d. Gambaran Umum;

  e. Standar Operasional Prosedur (SOP) Peut Sagoe Timang;

  f. Penutup; dan g. Lampiran-lampiran. KEEMPAT : SOP Peut Sagoe Timang bersifat mengikat seluruh unsur yang terkait dengan pelaksanaan layanan-layanan di dalamnya. KELIMA : Segala biaya yang ditimbulkan akibat pelaksanaan kegiatan yang mengacu pada SOP Peut Sagoe Timang ini dibebankan pada

  Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Barat melalui DPA Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Kabupaten Aceh Barat. KEENAM : Masa berlaku SOP Peut Sagoe Timang bagi pelaksana pelayanan adalah mulai ditetapkannya keputusan ini sampai dengan terjadinya perubahan mendasar pada substansi SOP. KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

  Ditetapkan di Meulaboh Pada tanggal

  6HSWHPEHU 2017 M 1438 H ']XOTD GDK

  KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN GAMPONG KABUPATEN ACEH BARAT

FDS GWR

  TEUKU FADLI Salinan – Keputusan ini disampaikan kepada:

  1. Bupati Aceh Barat di Meulaboh;

  2. Ketua DPRK Aceh Barat di Meulaboh;

  3. Inspektur Kabupaten Aceh Barat di Meulaboh;

  4. Kepala Bappeda Kabupaten Aceh barat di Meulaboh;

  5. Kepala BPKD Kabupaten Aceh Barat di Meulaboh;

  6. Pertinggal.-

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’aala yang telah memberikan kekuatan dan petunjuk kepada umat manusia. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta istri-istri beliau, keluarga, para sahabat, para tabi’in, dan para tabi’ut tabi’in yang telah berjuang menyebarkan kebaikan dan teladan bagi seluruh umat manusia.

  Peut Sagoe Timang merupakan proyek perubahan yang sangat kreatif dan inovatif. Pelaksanaan empat layanan strategis sebagai langkah kongkret untuk akselerasi evaluasi rancangan APBG dan pembinaan keuangan gampong adalah kebutuhan penting bagi DPMG Aceh Barat yang berangkat dari persoalan-persoalan di gampong. Oleh karena itu, penting bagi DPMG Aceh Barat menyediakan pedoman teknis pelaksanaan inovasi Peut Sagoe Timang ini.

  Standar Operasional Prosedur (SOP) sangat diperlukan untuk memulai suatu layanan atau kegiatan. Tanpa SOP, tidak ada standar atau acuan yang jelas dalam memberikan layanan sehingga setiap pegawai dapat memiliki ukuran kinerja masing-masing sesuai dengan selera. Namun, dengan adanya SOP maka pelayanan dapat dikawal pada jalur yang benar sehingga konsistensi pada setiap tahapan dapat dicapai.

  Semoga SOP ini dapat menjadi pedoman bagi seluruh pihak terkait yang melaksanakan inovasi Peut Sagoe Timang ini dengan baik dan benar, sehingga keberhasilan pengelolaan keuangan gampong dapat ditingkatkan demi tercapainya kesejahteraan masyarakat Aceh Barat.

  Meulaboh, 08 September 2017 Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat

  Dan Gampong Kabupaten Aceh Barat

FDS GWR

  Pembina Tk. I NIP. 19720504 200112 1 001

  

DAFTAR ISI

  4

  15 BAB IV PENUTUP.................................................................................

  13

  12

  9

  9

  D. Layanan Ruang Tamu Gampong..........................................

  C. Layanan Serambi Gampong.................................................

  B. Layanan Lemari Gampong....................................................

  A. Layanan Evaluasi Rancangan APBG melalui Email dan A. Microsoft Outlook..................................................................

  8 BAB III STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN PEUT SAGOE TIMANG............................................................

  7

  7

  5

  4

  KATA PENGANTAR.............................................................................. i DAFTAR ISI........................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................

  E. Logo Layanan Peut Sagoe Timang......................................

  D. Manfaat Layanan Peut Sagoe Timang.................................

  C. Tujuan Layanan Peut Sagoe Timang...................................

  A. Deskripsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong B. Deskripsi Inovasi Peut Sagoe Timang..................................

  3 BAB II GAMBARAN UMUM..................................................................

  3

  2

  1

  1

  D. Manfaat.................................................................................

  C. Tujuan...................................................................................

  B. Landasan Hukum..................................................................

  A. Latar Belakang......................................................................

  17 LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan informasi dan teknologi menuntut sumber daya

  aparatur pemerintahan agar lebih dinamis dalam melaksanakan tugas, terutama dalam memberikan pelayanan yang mudah, cepat, efektif, serta efisien bagi klien. Demikian pula halnya bagi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Kabupaten Aceh Barat yang sangat erat hubungannya dengan pemerintah serta masyarakat gampong.

  Sejak dimulainya pelaksanaan UU Desa secara resmi pada tahun 2015, frekuensi beban kerja DPMG Aceh Barat semakin meningkat. Terlebih ketika DPMG Aceh Barat dipercayakan sebagai salah satu instansi yang melakukan penguatan dan fasilitasi keuangan gampong, terutama dalam hal pengelolaan Dana Desa dari APBN. Pencapaian kinerja yang maksimal pada tugas tersebut tentunya menjadi tantangan dan harapan tersendiri, sehingga berbagai upaya untuk mempercepat dan mempermudah pengelolaan keuangan gampong harus selalu dimunculkan.

  Salah satu bagian pengelolaan keuangan gampong yang menjadi sasaran optimalisasi adalah bagian perencanaan dan penganggaran. Pada proses ini, rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG) merupakan output utama karena disyaratkan sebagai salah satu kelengkapan administrasi untuk dapat disalurkannya Dana Desa maupun sumber dana transfer lainnya. Apabila penyelesaian rancangan APBG terhambat, maka penyaluran Dana Transfer pun semakin molor dari waktu yang seharusnya. Akibatnya, tidak hanya kinerja DPMG Aceh Barat yang menurun karena rendahnya realisasi penyaluran Dana Transfer, akan tetapi berdampak pula kepada masyarakat gampong karena terhambatnya percepatan pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

  Oleh karena itu, berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang dijalankan oleh DPMG Aceh Barat, maka perlu dilakukan langkah-langkah strategis yang mengarah pada akselerasi evaluasi rancangan APBG dan pembinaan keuangan gampong dengan metode yang inovatif, efektif dan efisien. Inovasi tersebut diberi nama dengan PEUT SAGOE TIMANG.

  Peut Sagoe Timang merupakan istilah yang bernilai historis yang tertuang dalam Hikayat Kota Meulaboh. Pada inovasi Peut Sagoe Timang terdiri dari empat layanan strategis, dimana 2 (dua) layanan berbasis pada pemanfaatan teknologi informasi dan 2 (dua) layanan lainnya berbasis pada pelayanan prima yang sentralistis dan edukatif.

  Agar teknis pelaksanaan inovasi Peut Sagoe Timang dapat dijalankan dengan tertib, maka perlu diuraikan Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan Peut Sagoe Timang yang menjadi pedoman bagi pelaksana.

B. Landasan Hukum

  Landasan hukum SOP Peut Sagoe Timang adalah:

  1. UU No. 11 Tahun 2016 tentang Pemerintahan Aceh;

  2. UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa;

  3. PP No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan PP No.

  47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas PP No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa;

  4. PP No. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP No. 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas PP No. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN;

  5. Permendagri No. 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa;

  6. Permendagri No. 47 Tahun 2016 tentang Administrasi Pemerintahan Desa;

  7. Permenkeu No. 50 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebagaimana telah diubah dengan Permenkeu No. 112 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Permenkeu No. 50 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa;

  8. Peraturan Kepala LKPP No. 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala LKPP No. 22 Tahun 2015 tentang Peraturan Kepala LKPP No. 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa;

  9. Qanun Kabupaten Aceh Barat No. 2 Tahun 2010 tentang Pemerintahan Gampong sebagaimana telah diubah dengan Qanun Kabupaten Aceh Barat No. 6 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Qanun Kabupaten Aceh Barat No. 2 Tahun 2010 tentang Pemerintahan Gampong;

  10. Qanun Kabupaten Aceh Barat No. 7 Tahun 2015 tentang Pembentukan Qanun Gampong;

  11. Perbup Aceh Barat No. 5 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa di Gampong;

  12. Perbup Aceh Barat No. 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Gampong;

  13. Perbup Aceh Barat No. 53 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Kabupaten Aceh Barat; 14. Surat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No.

  188.55/3898/BPD tanggal 10 Juli 2017 perihal Panduan Evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa dan Rangcangan Peraturan Desa tentang Perubahan APBDesa.

  C. Tujuan

  Tujuan dari Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan Peut Sagoe Timang ini adalah:

  1. Untuk menjelaskan jenis-jenis layanan Peut Sagoe Timang serta tahapan-tahapan pelaksanaan dari masing-masing layanan;

  2. Untuk menjaga konsistensi tingkat kinerja organisasi DPMG Aceh Barat pada standar waktu dan perangkat yang ditentukan;

  3. Untuk menjaga konsistensi klien, dalam hal ini pemerintah gampong dan stakeholder eksternal, agar mengikuti prosedur;

  4. Untuk menghindari kegagalan atau kesalahan, keraguan, duplikasi, serta pemborosan dalam proses pelayanan;

  5. Untuk lebih menjamin penggunaan perangkat kerja, sumber daya manusia dan finansial secara efektif dan efisien;

  6. Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung-jawab dari administrator, fasilitator dan user layanan; dan

  7. Untuk menilai dan mengevaluasi pelayanan yang diberikan.

  D. Manfaat

  Manfaat dari Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan Peut Sagoe Timang ini adalah:

  1. Sebagai inovasi tata laksana kegiatan yang mempercepat dan mempermudah layanan perihal pengelolaan keuangan gampong;

  2. Sebagai standarisasi tata laksana kegiatan yang dilakukan oleh pegawai atau penyedia layanan dalam menyelesaikan tugas- tugas khusus terkait empat layanan strategis;

  3. Membantu pegawai atau penyedia layanan menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam proses layanan;

  4. Membantu pegawai menjadi lebih percaya diri dalam memfasilitasi dan memberikan layanan, serta mengetahui apa yang harus dicapai dalam setiap pekerjaan;

  5. Meningkatkan akuntabilitas layanan melalui dokumentasi kegiatan sesuai dengan tahapan masing-masing jenis layanan;

  6. Menciptakan ukuran standar kinerja pelayanan yang dapat dijadikan dasar ukuran bagi kinerja organisasi;

  7. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian empat jenis pelayanan dengan layanan-layanan lainnya;

  8. Menyediakan pedoman bagi kecamatan dan gampong terkait segala sesuatu yang wajib untuk dipersiapkan dan disediakan;

  9. Membantu dalam melakukan evaluasi bagi organisasi.

  

BAB II

GAMBARAN UMUM A. Deskripsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Kabupaten Aceh Barat merupakan nomenklatur baru pada susunan

  perangkat daerah, yang menggantikan nama Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Aceh Barat. Dinas ini dibentuk berdasarkan Qanun Kabupaten Aceh Barat No. 3 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Barat.

  Berdasarkan Rencana Strategis DPMG Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2012 – 2017 (masih dengan nomenklatur BPM Aceh Barat), visi organisasi ini adalah Terwujudnya Kemandirian melalui Optimalisasi Sumber Daya Masyarakat di Kabupaten Aceh Barat. Organisasi ini kemudian menjabarkan pencapaian visi pada 5 (lima) misi yaitu:

  1. Mewujudkan peran serta masyarakat dalam pembangunan perekonomian gampong;

  2. Pemantapan penyelenggaraan pemerintahan pada tingkat mukim dan gampong;

  3. Mewujudkan pembangunan sarana dan prasarana aparatur pemerintahan mukim dan gampong;

  4. Pemantapan PKK dan nilai-nilai sosial budaya; dan 5. Pengembangan dan pemanfaatan SDA berwawasan TTG. Pada konteks pemberdayaan masyarakat, DPMG Kabupaten Aceh Barat memiliki Bidang Pemberdayaan Masyarakat Mukim dan Gampong. Bidang tersebut mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penguatan dan fasilitasi keuangan mukim dan gampong, pengembangan usaha ekonomi masyarakat mukim dan gampong, dan ketahanan ekonomi masyarakat mukim dan gampong.

  Sejak dimulainya UU Desa pada tahun 2015 dan disalurkannya Dana Desa bagi gampong-gampong dalam Kabupaten Aceh Barat, salah satu seksi yang berperan penting pada bidang tersebut adalah Seksi Penguatan dan Fasilitasi Keuangan Mukim dan Gampong. Seksi ini mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi, pengendalian, epmantauan, dan pembinaan pengelolaan keuangan mukim dan gampong, sistem informasi keuangan dan aset mukim dan gampong.

  Berdasarkan deskripsi tersebut, seksi penguatan dan fasilitasi keuangan mukim dan gampong memandang penting untuk melakukan perubahan-perubahan yang bernilai kreatif dan inovatif, khususnya dalam hal fasilitasi pengelolaan keuangan gampong. Melalui kewenangan yang dimiliki, seksi ini kemudian memunculkan inovasi terbaru sebagai langkah strategis untuk akselerasi evaluasi dan pembinaan keuangan gampong.

B. Deskripsi Inovasi Peut Sagoe Timang

  Secara etimologi, Peut Sagoe Timang merupakan bahasa aceh yang berarti empat sisi yang seimbang. Kalimat “Peut Sagoe Timang” dapat

  1

  dijumpai pada salah satu bait dari Hikayat Kota Meulaboh yaitu:

  Kota Meulaboh Peut Sagoe Timang Bak teungoh-teungoh lapangan bola Bineh lapangan na kulam lido Di Pasar Baro Bank Negara

  Berdasarkan bait dari hikayat tersebut, Peut Sagoe Timang dideskripsikan sebagai istilah bagi struktur wilayah Meulaboh, ibukota Kabupaten Aceh Barat, yang seimbang pada empat sisinya. Hal tersebut terlihat di wilayah Gampong Suak Indrapuri Kecamatan Johan Pahlawan dengan pemukiman penduduknya yang seimbang pada empat sisi. Konon, gampong inilah yang dahulu menjadi awal dari pemukiman penduduk di kota Meulaboh.

  Selain seimbang pada keempat sisi, di dalam wilayah ini pula terdapat beberapa fasilitas umum seperti lapangan bola, kolam lido atau sumber air bersih di sekitar lapangan, pasar, serta bank negara. Keempat fasilitas inilah yang menjadikan wilayah tersebut tidak hanya seimbang, tapi juga sangat strategis bagi kenyamanan hidup penduduknya.

  Terkait makna historis dan filosofis itulah yang kemudian menjadi dasar bagi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Kabupaten Aceh Barat untuk memberikan nama bagi inovasi pada Standar Operasional Prosedur (SOP) ini dengan judul Peut Sagoe Timang.

  Definisi operasional Peut Sagoe Timang dalam konteks inovasi DPMG ini adalah empat layanan strategis yang dilakukan sebagai langkah-langkah akselerasi evaluasi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG) dan pembinaan keuangan gampong.

  Layanan Peut Sagoe Timang didesain dengan mengutamakan prinsip-prinsip efektifitas, efisiensi, akuntabilitas, percepatan, dan kemudahan yang akan didapatkan tidak hanya oleh pemerintah gampong dan stakeholder terkait sebagai klien, akan tetapi juga didapatkan oleh para pegawai DPMG Aceh Barat itu sendiri yang ditugaskan untuk bertanggung jawab pada masing-masing layanan.

  Melalui layanan Peut Sagoe Timang inilah kemudian muncul perubahan-perubahan pada metode fasilitasi keuangan gampong dengan 1 memanfaatkan kemudahan teknologi informasi dan SDM yang tersedia.

  

Sumber: Asal Usul Aceh Barat (Potensi Sosial dan Budaya), ditulis oleh Teuku Dadek dan kawan-

kawan serta diterbitkan oleh Bappeda Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2015. Bait lengkap

tentang Hikayat Kota Meulaboh terdapat pada halaman x Bagian Prolog, kemudian dijelaskan

lebih rinci pada halaman 2 Bagian Asal Usul Meulaboh.

  Terdapat 4 (empat) jenis layanan yang tersedia pada inovasi Peut Sagoe Timang. Layanan pertama dan layanan kedua dilaksanakan dengan menggunakan fasilitas internet, baik oleh administrator di DPMG, fasilitator di kecamatan maupun user di gampong. Sedangkan layanan ketiga dan layanan keempat merupakan layanan secara langsung yang dilakukan di kantor DPMG Aceh Barat melalui loket dan ruangan.

  Layanan pertama adalah Layanan Evaluasi Rancangan APBG melalui Email dan Microsoft Outlook. Layanan ini difungsikan oleh administrator, fasilitator dan user di kantor masing-masing menggunakan personal komputer atau laptop yang telah terhubungan dengan internet. Melalui layanan ini, masing-masing pihak bertanggungjawab pada satu akun email dan satu aplikasi Microsoft Outlook. Layanan ini bertujuan untuk memudahkan komunikasi dan pengiriman file Rancangan APBG dari gampong untuk dievaluasi oleh DPMG Aceh Barat, sehingga gampong tidak perlu datang dan pergi berkali-kali ke kabupaten.

  Layanan kedua adalah Layanan Lemari Gampong. Lemari Gampong adalah media penyimpanan file APBG yang telah selesai dievaluasi, disempurnakan dan ditetapkan dengan qanun gampong dengan memanfaatkan fasilitas penyimpanan pada Google Drive. Melalui lemari gampong berbasis drive ini, DPMG Aceh Barat dapat melakukan penyimpanan berkas soft file APBG seluruh gampong secara aman dan tertib, serta tidak perlu lagi menyimpan berkas hardcopy pada lemari- lemari arsip. Lemari gampong merupakan layanan yang merubah metode penyimpanan berkas dengan konsep paperless. Selain itu, layanan pada Lemari Gampong memungkinkan untuk memberikan kemudahan akses file APBG bagi stakeholder terkait yang membutuhkan.

  Layanan ketiga adalah Layanan Serambi Gampong. Serambi Gampong adalah loket atau front office penerimaan berkas administrasi keuangan gampong. Serambi Gampong merupakan salah satu bentuk inovasi layanan kepada pemerintah gampong yang akan menyerahkan berkas APBG sebagai syarat untuk pengurusan administrasi keuangan lainnya. Setiap hari secara bergulir, petugas piket yang berasal dari unsur DPMG Aceh Barat akan menerima berkas administrasi keuangan dari gampong secara terpusat sehingga pemerintah gampong tidak perlu bertemu dengan pegawai-pegawai pada ruang-ruang kantor lainnya.

  Layanan keempat adalah Layanan Ruang Tamu Gampong, yaitu pemanfaatan salah satu bagian ruangan sebagai pojok curahan hati dan pembinaan keuangan gampong dengan nuansa kelas atau ruang belajar. Melalui Ruang Tamu Gampong, beberapa orang perangkat gampong dapat berkumpul bersama untuk mendiskusikan persoalan tertentu sekaligus berkonsultasi dengan pihak DPMG Aceh Barat, yang diharapkan dapat menciptakan suasana berbagi pembelajaran kolektif.

  C. Tujuan Layanan Peut Sagoe Timang

  Tujuan dari Layanan Peut Sagoe Timang ini adalah:

  1. Untuk memberikan kemudahan fasilitasi keuangan pada sisi penganggaran bagi gampong melalui internet;

  2. Untuk menyediakan akses dan informasi bagi pihak-pihak terkait tentang struktur APBG mili gampong tertentu jika dibutuhkan;

  3. Untuk mengumpulkan proses pelayanan berkas administrasi keuangan gampong secara terpusat dan terkendali; dan

  4. Untuk meningkatkan pemahaman bagi pegawai DPMG, unsur kecamatan dan pemerintah gampong tentang keuangan gampong.

  D. Manfaat Layanan Peut Sagoe Timang

  Manfaat dari Layanan Peut Sagoe Timang ini adalah:

  1. Bagi Internal Organisasi

  a. Peningkatan efektifitas dan efisiensi tata laksana evaluasi rancangan APBG; b. Kemudahan dalam mengakses dan memanfaatkan database file APBG untuk kebutuhan organisasi; c. Kemudahan koordinasi dengan SKPK terkait lainnya;

  d. Kemudahan dalam mengontrol kinerja petugas layanan;

  e. Percepatan penerbitan rekomendasi penyaluran Dana Transfer baik dari APBN maupun APBD;

  f. Deteksi dini permasalahan kemampuan dan kapasitas perangkat gampong dalam pengelolaan keuangan gampong; g. Mencegah praktik pungutan liar oleh petugas evaluasi; dan

  h. Peningkatan motivasi anggota organisasi untuk mempelajari lebih banyak tentang pengelolaan keuangan gampong serta sarana untuK share knowledge kepada pihak lainnya.

  2. Bagi Eksternal Organisasi

  a. Peningkatan efektifitas dan efisiensi operasional pemerintah gampong dalam hal evaluasi rancangan dokumen APBG; b. Mudah dan cepat untuk memperbaiki atau menyempurnakan kembali rancangan dokumen APBG; c. Mencegah praktik suap oleh perangkat gampong;

  d. Peningkatan motivasi perangkat gampong menyelesaikan APBG tepat waktu dan berkualitas;

  e. Kesempatan besar untuk meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan keuangan gampong kapan dan dimana saja; f. Kemudahan akses dan penggunaan database oleh SKPK terkait dan akses informasi tentang APBG oleh publik.

E. Logo Layanan Peut Sagoe Timang

  Logo dan makna logo Layanan Peut Sagoe Timang terlihat pada gambar di samping. Logo tersebut dirancang dengan tujuan untuk menjadikan citra Peut Sagoe Timang lebih dikenal oleh pemerintah gampong dan masyarakat Kabupaten Aceh Barat, serta sebagai simbol pelayanan keuangan gampong.

  Adapun makna dari logo tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Empat tanda panah, bermakna empat layanan strategis Peut Sagoe Timang dalam rangka Akselerasi Evaluasi dan Pembinaan Keuangan Gampong.

  2. Empat tanda panah mengarah ke tengah, bermakna seluruh jenis layanan terpusat pada DPMG Kabupaten Aceh Barat. 3. “4 SAGTI” merupakan singkatan dari Peut Sagoe Timang. Angka 4 merujuk pada “Peut” yang berarti “Empat”, sedangkan SAGTI merupakan singkatan dari “SAGoe TImang”. SAGTI dapat pula dinamakan kuat, karena layanan yang diberikan bersifat mudah, cepat, efektif, dan efisien.

  4. Tanda panah warna biru bermakna jenis layanan pertama, yaitu Layanan Evaluasi Rancangan APBG melalui Email dan Outlook.

  5. Tanda panah warna hijau bermakna jenis layanan kedua, yaitu Layanan Lemari Gampong atau layanan penyimpanan file APBG pada media Google Drive.

  6. Tanda panah warna coklat bermakna jenis layanan ketiga, yaitu Layanan Serambi Gampong atau layanan front office administrasi keuangan gampong.

  7. Tanda panah warna merah bermakna jenis layanan keempat, yaitu Layanan Ruang Tamu Gampong atau layanan pojok curahan hati dan konsultasi gampong. 8. “Peut Sagoe Timang” pada bagian paling bawah bermakna nama inovasi layanan ini.

BAB III STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN PEUT SAGOE TIMANG A. Layanan Evaluasi Rancangan APBG melalui Email dan Microsoft Outlook Layanan Evaluasi Rancangan APBG dilaksanakan dengan melakukan

  pengiriman file melalui email khusus yang digunakan pada aplikasi Microsoft Outlook. Email tersebut dimiliki oleh gampong sebagai user, kecamatan sebagai fasilitator dan DPMG Aceh Barat sebagai administrator dengan nama hosting domain @peutsagoetimang.com. Nama-nama email user, fasilitator dan administrator tercantum pada Lampiran I SOP ini.

  Pelaksanaan Layanan Evaluasi Rancangan APBG melalui email dan Microsoft Outlook ini dilaksanakan secara secara bertahap. Tahapan- tahapan tersebut terdiri dari:

  1. Tahap Persiapan Rancangan APBG

  a. Perangkat gampong yang bertugas menyusun perencanaan anggaran, membuat rancangan APBG yang terdiri dari Rancangan Qanun tentang APBG dan Lampiran Rancangan APBG tahun berkenaan.

  b. Lampiran Rancangan APBG merupakan rincian uraian dan besaran anggaran yang hanya diisi dan dicetak melalui aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes).

  c. Perangkat gampong menyerahkan hardcopy Rancangan APBG tersebut kepada pihak kecamatan untuk diverifikasi.

  d. Kelengkapan dokumen Rancangan APBG format Siskeudes harus disertai dengan Berita Acara Kesepakatan Hasil Pembahasan Rancangan APBG yang telah ditandatangani oleh Pemerintah Gampong dan Tuha Peut Gampong paling lambat bulan Oktober tahun berjalan.

  2. Tahap Verifikasi oleh Kecamatan

  a. Kecamatan menerima Rancangan APBG format Siskeudes dari gampong beserta kelengkapan administrasi lainnya.

  b. Kecamatan melakukan verifikasi dan pemeriksaan kelengkapan berkas administrasi untuk memastikan agar dokumen Rancangan APBG disusun sesuai ketentuan.

  c. Verifikasi di tingkat kecamatan untuk 1 (satu) dokumen Rancangan APBG dilakukan paling lambat 3 (tiga) hari. d. Jika dari hasil verifikasi terdapat hal-hal yang tidak lengkap baik secara administrasi dan substansi, pihak kecamatan meminta kepada pemerintah gampong agar melengkapinya

  e. Pihak kecamatan menyampaikan laporan kepada DPMG Aceh Barat tentang nama-nama gampong yang telah lolos verifikasi. Laporan dikirim menggunakan email ke alamat email administrator DPMG Aceh Barat. Format laporan verifikasi dari kecamatan tercantum pada Lampiran II SOP ini.

  3. Tahap Pengiriman File Rancangan APBG

  a. Setelah Rancangan APBG diverifikasi oleh kecamatan, gampong melakukan proses konversi format file Rancangan APBG dari aplikasi Siskeudes menjadi format pdf.

  b. File yang perlu dikonversi menjadi bentuk pdf dari menu Cetak Laporan Penganggaran APBDes pada aplikasi Siskeudes terdiri dari rincian sebagai berikut:

  Lampiran 1a – Ringkasan APBDes

   Lampiran 1b – Ringkasan APBDes

   RAB 1 – Rincian Anggaran Pendapatan  RAB 2 – Rincian Anggaran Belanja

   RAB 3 – Rincian Anggaran Pembiayaan 

  c. File atau softcopy Rancangan APBG Siskeudes dengan format pdf dikirim oleh user atau perangkat gampong menggunakan email dan Microsoft Outlook ke alamat email administrator DPMG Aceh Barat, sesuai dengan regional kecamatan yang ditangani oleh masing-masing administrator.

  d. Batas waktu pengiriman file atau softcopy Rancangan APBG Siskeudes kepada DPMG Aceh Barat paling lambat 3 (tiga) hari kerja sejak disepakati untuk dievaluasi oleh kabupaten.

  e. Tata cara proses konversi file menjadi format pdf dan tata cara pengiriman file Rancangan APBG kepada administrator DPMG Aceh Barat tercantum pada Lampiran III SOP ini.

  4. Tahap Evaluasi Rancangan APBG oleh Administrator

  a. Administrator di DPMG Aceh Barat merupakan petugas evaluasi Rancangan APBG yang melakukan penerimaan file Rancangan APBG Siskeudes berformat pdf melalui email.

  b. Administrator mengunduh (download) file Rancangan APBG tersebut menggunakan Microsoft Outlook.

  c. Hasil unduhan file pdf Rancangan APBG dari gampong kemudian dievaluasi sesuai ketentuan yang berlaku. d. Hasil evaluasi Rancangan APBG ditetapkan oleh kabupaten paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja sejak diterimanya file pada email masing-masing administrator evaluasi.

  e. Rancangan APBG bagi 1 (satu) dokumen file dievaluasi oleh administrator paling cepat 1 (satu) hari kerja terhitung sejak file Rancangan APBG diunduh oleh administrator.

  f. Administrator membubuhkan catatan hasil evaluasi pada file pdf Rancangan APBG dengan menggunakan fitur “Add Note” pada menu “Review”. Catatan yang ditambahkan pada lembaran pdf merupakan hasil evaluasi atau koreksi dari administrator terhadap rincian atau uraian yang belum sesuai dengan ketentuan penganggaran yang berlaku.

  g. Administrator menyimpan file pdf yang telah dikoreksi pada media komputer, kemudian mengirimkannya kembali ke alamat email gampong yang bersangkutan. Administrator meminta agar gampong memperbaiki Rancangan APBG sesuai hasil evaluasi atau koreksi yang diberikan.

  h. Perangkat gampong melakukan penyempurnaan dan perbaikan terhadap Rancangan APBG sesuai hasil evaluasi atau koreksi dari administrator. Perbaikan dilakukan melalui aplikasi Siskeudes dan hasil perbaikan dikirim kembali kepada administrator DPMG Aceh Barat melalui email. i. Batas waktu perbaikan dan penyempurnaan Rancangan

  APBG dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya hasil evaluasi oleh gampong. j. Apabila hasil perbaikan Rancangan APBG telah sesuai dengan ketentuan penganggaran, maka administrator membubuhkan keterangan berbentuk “watermark” pada sudut kiri bawah setiap halaman dokumen Rancangan APBG format pdf. Keterangan yang dibubuhkan berbunyi “Telah dievaluasi oleh (Nama Administrator Evaluasi) pada (tanggal/bulan/tahun)”. Bila masih terdapat kekeliruan, maka dilakukan kembali perbaikan dan penyempurnaan. k. Administrator mengirimkan kembali file Rancangan APBG format pdf yang telah selesai disempurnakan dan dievaluasi kepada gampong, dan mewajibkan gampong untuk mencetak file yang telah dibubuhkan keterangan oleh administrator sebagai salah satu syarat kelengkapan administrasi dalam rangka penyaluran Dana Transfer. l. Tata cara pembubuhan catatan evaluasi dan koreksi serta tata cara pembubuhan keterangan akhir hasil evaluasi tercantum pada Lampiran IV SOP ini.

B. Layanan Lemari Gampong

  Layanan Lemari Gampong dilaksanakan sepenuhnya oleh administrator layanan di DPMG Aceh Barat dengan memanfaatkan fasilitas penyimpanan file berbasis internet pada Google Drive.

  Akun email yang digunakan untuk layanan tersebut adalah

peutsagoetimang17@gmail.com dengan user name “Lemari Gampong”.

Penggunaan layanan Lemari Gampong ditujukan untuk menyimpan file Rancangan APBG yang telah disempurnakan dan dievaluasi pada media penyimpanan berbasis internet serta sebagai sarana untuk memberikan “link download” bagi instansi yang membutuhkan APBG gampong tertentu.

  Adapun langkah-langkah untuk melakukan penyimpanan file APBG dan pemberian “link download” tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Administrator DPMG Aceh Barat masuk dan membuka akun “Lemari Gampong” menggunakan email tersebut di atas.

  2. Administrator menyimpan file APBG yang telah mendapat keterangan akhir evaluasi ke dalam akun “Lemari Gampong”. File APBG tersimpan berdasarkan klasifikasi folder kecamatan.

  3. Apabila kuota penyimpanan file tidak mencukupi, maka administrator diperkenankan untuk menghapus seluruh atau sebagian file APBG yang tersimpan sebelumnya, setelah dilakukan “back up data” pada komputer atau laptop.

  4. Administrator dapat memberikan file APBG milik gampong tertentu kepada instansi pemerintah kabupaten atau pihak lainnya yang membutuhkan, dengan syarat-syarat sebagai berikut:

  a. Instansi pemerintah kabupaten atau pihak lainnya menyampaikan surat permohonan kepada Kepala DPMG; b. Isi surat permohonan paling sedikit memuat maksud dan tujuan permintaan file APBG gampong sasaran serta mencantumkan alamat email, nomor telepon atau media akses komunikasi lainnya milik pemohon; c. Permohonan mendapat persetujuan dari Kepala DPMG; dan

  d. Berdasarkan surat permohonan tersebut, administrator memberikan “link download” yang bersumber dari file APBG gampong berkenaan pada akun “Lemari Gampong”.

  5. Instansi pemerintah kabupaten atau pihak-pihak lain dapat mengunduh (download) file APBG gampong berkenaan melalui “link download” yang telah diberikan oleh DPMG Aceh Barat.

  6. Tata cara penyimpanan file APBG dan pemberian “link download” file APBG sebagaimana diuraikan di atas tercantum pada Lampiran V SOP ini.

C. Layanan Serambi Gampong

  Layanan Serambi Gampong difasilitasi oleh beberapa orang orang piket yang ditugaskan oleh Kepala DPMG Aceh Barat. Layanan ini dilaksanakan pada front office atau loket yang tersedia di ruang tengah kantor DPMG Aceh Barat.

  Layanan Serambi Gampong bertujuan untuk memudahkan pelayanan dan pengurusan administrasi keuangan gampong khususnya terkait permohonan rekomendasi penyaluran Dana Transfer tahun anggaran berkenaan ke rekening gampong.

  Adapun standar operasional prosedur Layanan Serambi Gampong adalah sebagai berikut:

  1. Jadwal Aktif Serambi Gampong Jadwal aktif pelayanan pada Serambi Gampong adalah pada setiap hari kerja mulai hari senin sampai dengan jumat, dengan rincian waktu pelayanan adalah:

  a. Pagi sampai dengan siang : 09.00 WIB – 11.30 WIB

  b. Siang sampai dengan sore : 15.00 WIB – 16.00 WIB

  2. Petugas Piket Serambi Gampong Petugas piket Serambi Gampong setiap hari berjumlah paling banyak 2 (dua) orang yang terdiri dari unsur PNS dan/atau unsur non PNS pada DPMG Kabupaten Aceh Barat. Rincian jadwal petugas piket secara bergiliran ditetapkan melalui Nota Dinas Kepala DPMG Kabupaten Aceh Barat.

  3. Uraian Tugas Piket Serambi Gampong

  a. Menerima berkas atau dokumen administrasi keuangan gampong dalam rangka permohonan penyaluran Dana Transfer tahun anggaran berkenaan, baik Dana Desa dari APBN maupun ADG dan Bagi Hasil PDRD dari APBK;

  b. Melakukan pemeriksaan kelengkapan administrasi sesuai format Lembar Kendali Administrasi sebagaimana tercantum pada Lampiran VI SOP ini;

  c. Melakukan posting APBG melalui aplikasi Siskeudes;

  d. Menerbitkan Rekomendasi Kepala DPMG Aceh Barat terkait penyaluran Dana Desa dan/atau ADG dan Bagi Hasil PDRD sebagaimana format terlampir pada Lampiran VII SOP ini;

  e. Memfasilitasi pendaftaran perangkat gampong yang ingin berkonsultasi atau berkoordinasi dengan pejabat terkait perihal keuangan gampong dan/atau hal-hal lainnya; dan f. Melaksanakan tugas-tugas lainya dari Kepala DPMG.

  4. Tahapan Pelayanan Serambi Gampong

  a. Petugas piket menyambut kedatangan perangkat gampong dan menerima berkas administrasi keuangan gampong yang diajukan sesuai dengan kebutuhan gampong;

  b. Petugas piket melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas administrasi keuangan gampong sesuai format Lembar Kendali Administrasi yang telah ditentukan;

  c. Apabila terdapat berkas atau dokumen yang tidak lengkap, petugas piket meminta kepada perangkat gampong untuk melengkapi sesuai syarat administrasi yang telah diatur;

  d. Petugas piket melakukan posting APBG pada aplikasi Siskeudes yang tersedia dalam laptop perangkat gampong;

  e. Petugas piket mencetak surat rekomendasi Kepala DPMG Aceh Barat sesuai permohonan dari pemerintah gampong;

  f. Rekomendasi yang telah diparaf oleh pejabat terkait, ditandatangani oleh Kepala DPMG Aceh Barat dan mendapatkan cap/stempel kemudian diserahkan kepada perangkat gampong untuk proses lebih lanjut.

  g. Petugas piket melakukan tertib administrasi pelayanan seperti mengagendakan nomor surat rekomendasi, merekapitulasi nama-nama gampong yang telah mendapat rekomendasi dan posting APBG, melakukan pengarsipan, dan hal-hal lainnya yang dirasa penting.

  h. Proses penerbitan surat rekomendasi dan posting APBG pada aplikasi Siskeudes untuk 1 (satu) gampong dilakukan paling lama 20 (dua puluh) menit; i. Petugas piket meminta perangkat gampong untuk menyerahkan rekomendasi Kepala DPMG dan kelengkapan administrasi lainnya kepada BPKD Aceh Barat untuk dilakukan proses penyaluran Dana Transfer dari Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) ke Rekening Kas Gampong (RKG); j. Petugas piket dapat memfasilitasi pendaftaran perangkat gampong yang ingin berkonsultasi atau berkoordinasi dengan pejabat terkait perihal keuangan gampong dan hal-hal lainnya; k. Pendaftaran untuk konsultasi hanya dapat difasilitasi bagi gampong-gampong yang mendaftar sesuai jadwal konsultasi yang telah ditetapkan. Perangkat gampong akan diberikan nomor antrian sesuai jumlah kuota konsultasi per hari. l. Petugas piket Serambi Gampong mengedepankan pelayanan yang Salam, Sapa, Senyum, Sopan dan Santun. Petugas piket dapat memperkenankan perangkat gampong untuk duduk pada kursi di ruang tunggu yang telah disediakan.

D. Layanan Ruang Tamu Gampong

  Layanan Ruang Tamu Gampong tersedia bagi gampong-gampong yang ingin berkonsultasi dan berkoordinasi bersama DPMG Aceh Barat terkait keuangan gampong maupun hal-hal lainnya.

  Layanan Ruang Tamu Gampong dilakukan pada salah satu sudut ruangan yang berfungsi sebagai pojok curahan hati dan konsultasi gampong. Pada pojok tersebut, tersedia meja dan kursi serta papan tulis yang dapat dimanfaatkan untuk menguraikan permasalahan yang dialami dan mendiskusikan alternatif penyelesaian masalah tersebut secara kolektif. Konsultasi tersebut difasilitasi oleh unsur pejabat dan/atau staf pada DPMG Kabupaten Aceh Barat.

  Adapun standar operasional prosedur Layanan Ruang Tamu Gampong adalah sebagai berikut:

  1. Jadwal Aktif Ruang Tamu Gampong Jadwal aktif Ruang Tamu Gampong adalah pada setiap hari kerja mulai hari senin sampai dengan hari jumat, dengan rincian waktu pelayanan adalah:

  a. Pagi sampai dengan siang : 09.00 WIB – 11.30 WIB

  b. Siang sampai dengan sore : 15.00 WIB – 16.00 WIB

  2. Jumlah Kuota Ruang Tamu Gampong Jumlah kuota perangkat gampong yang ingin berkonsultasi melalui Ruang Tamu Gampong terbagi menjadi 2 (dua) paket, yaitu paket pagi dan paket siang dengan rincian:

  a. Paket Pagi : maksimal 10 (sepuluh) orang

  b. Paket Siang : maksimal 10 (sepuluh) orang

  3. Jadwal Harian Ruang Tamu Gampong per Kecamatan

  a. Senin : Kecamatan Sungai Mas, Woyla dan Bubon

  b. Selasa : Kecamatan Pante Ceureumen dan Arongan Lambalek

  c. Rabu : Kecamatan Panton Reu dan Kaway XVI

  d. Kamis : Kecamatan Woyla Timur dan Woyla Barat

  e. Jumat : Kecamatan Johan Pahlawan, Meureubo dan Samatiga

  4. Mekanisme Pendaftaran Konsultasi Ruang Tamu Gampong Pendaftaran gampong-gampong yang ingin berkonsultasi dilakukan pada Serambi Gampong. Gampong mempedomani jadwal harian Ruang Tamu Gampong dan melakukan antrian. Gampong tidak dapat berkonsultasi apabila tidak datang pada jadwal harian dan/atau kuota Ruang Tamu Gampong penuh.

  5. Tahapan Pelayanan Ruang Tamu Gampong

  a. Pejabat dan/atau unsur staf yang terkait memulai fasilitasi dan konsultasi dari perangkat gampong paling lambat 1 (satu) jam setelah jadwal aktif Ruang Tamu Gampong;