Pertemuan 4 Materi Manajemen Sumber Daya Manusia Pertemuan IV
HUBUNGAN STRUKTURAKTIVITAS ANALGETIKA
JULAEHA., M.P.H., Apt
Tinjauan umum
Analgetik
adalah senyawa
yang dapat menekan fungsi
sistem saraf pusat secara
selektif
Digunakan untuk mengurangi
rasa sakit tanpa
mempengaruhi kesadaran
Analgetika bekerja dengan
meningkatkan nilai ambang
persepsi rasa sakit
Penggolongan
Analgetika
Berdasarkan
mekanisme kerja pada
tingkat molekul, analgetika dibagi
menjadi dua golongan:
analgetik narkotika (morfin,
meperidin, metadon, dsb.)
analgetika non narkotik (analgetikantipiretik dan NSAID
Analgetika Narkotik
Analgetik Narkotik
Mekanisme Kerja
Morfin dan Turunannya
Menurut Beckett dan Casy, reseptor turunan
morfin mempunyai tiga sisi yang sangat penting
untuk timbulnya aktivitas analgesik, yaitu:
1. struktur bidang datar, yang mengikat
cincin aromatik obat melalui ikatan Vander Waals
2. tempat anionik, yang mampu berinteraksi
dengan pusat muatan positif obat.
3. lubang dengan orientasi yang sesuai
untuk menampung bagian –CH2CH2- dari
proyeksi cincin piperidin, yang terletak di depan
bidang yang mengandung cincin aromatik dan
pusat datar
Diagram Permukaan Reseptor
Analgesik yang Sesuai Dengan
Permukaan Molekul Obat
1
3
2
Analgetik Non Narkotik
Digunakan
untuk mengurangi rasa
sakit yang ringan sampai moderat,
menurunkan suhu badan, dan
sebagai antiradang
Sering disebut analgetikaantipiretika dan NSAID
Bekerja pada perifer dan SSP
Bersifat potensiasi dengan obat
penekan SSP
Mekanisme Kerja
Analgesik
: menghambat secara
langsung dan selektif enzim-enzim
pada SSP yang mengkatalisis
biosintesis prostaglandin.
Antipiretik : meningkatkan eliminasi
panas dengan cara menimbulkan
dilatasi pembuluh darah perifer dan
mobilisasi air sehingga terjadi
pengeluaran keringat
Antiradang : menghambat
Penggolongan Analgetik non
Narkotik
analgetik-antipiretik
▪ turunan anilin dan p-aminofenol (asetanilid,
fanasetin)
▪ turunan 5-pirazolon (antipirin, metampiron,
propifenazon)
antiradang bukan steroid [NSAID]
▪ turunan salisilat (asam salisilat, salisilamida,
asetosal)
▪ turunan 5-pirazolidindion (fenilbutazon,
sulfinpirazon)
▪ turunan N-arilantranilat (asam mefenamat)
▪ turunan asam arilasetat (diklofenak, ibuprofen)
Tugas presentasi
kelompok
Carilah
hubungan antara struktur dan
aktivitas obat-obat analgesik yang
meliputi :
Struktur obat dan penjelasannya
Mekanisme farmakologis obat tersebut
Hubungan antara struktur dan aktivitas
obat tersebut
Serta penjelasan lainnya yang penting
mengenai struktur dan aktivitas obat
tersebut.
Kelompok 1
Analgesik
Narkotik
1. Turunan morfin
2. Turunan meperidin
3. Turunan metadon
Kelompok 2
Analgetik
– antipiretik
1. Turunan anilin dan para-Aminofenol
2. Turunan 5 - Pirazolon
Kelompok 3
NSAID
1.
2.
3.
Turunan asam salisilat
Turunan 5 – Pirazolidindion
Turunan asam N - Arilantranilat
Kelompok 4
NSAID
1.
2.
3.
Turunan asam Arilasetat
Turunan asam Heteroarilasetat
Turunan Oksikam
JULAEHA., M.P.H., Apt
Tinjauan umum
Analgetik
adalah senyawa
yang dapat menekan fungsi
sistem saraf pusat secara
selektif
Digunakan untuk mengurangi
rasa sakit tanpa
mempengaruhi kesadaran
Analgetika bekerja dengan
meningkatkan nilai ambang
persepsi rasa sakit
Penggolongan
Analgetika
Berdasarkan
mekanisme kerja pada
tingkat molekul, analgetika dibagi
menjadi dua golongan:
analgetik narkotika (morfin,
meperidin, metadon, dsb.)
analgetika non narkotik (analgetikantipiretik dan NSAID
Analgetika Narkotik
Analgetik Narkotik
Mekanisme Kerja
Morfin dan Turunannya
Menurut Beckett dan Casy, reseptor turunan
morfin mempunyai tiga sisi yang sangat penting
untuk timbulnya aktivitas analgesik, yaitu:
1. struktur bidang datar, yang mengikat
cincin aromatik obat melalui ikatan Vander Waals
2. tempat anionik, yang mampu berinteraksi
dengan pusat muatan positif obat.
3. lubang dengan orientasi yang sesuai
untuk menampung bagian –CH2CH2- dari
proyeksi cincin piperidin, yang terletak di depan
bidang yang mengandung cincin aromatik dan
pusat datar
Diagram Permukaan Reseptor
Analgesik yang Sesuai Dengan
Permukaan Molekul Obat
1
3
2
Analgetik Non Narkotik
Digunakan
untuk mengurangi rasa
sakit yang ringan sampai moderat,
menurunkan suhu badan, dan
sebagai antiradang
Sering disebut analgetikaantipiretika dan NSAID
Bekerja pada perifer dan SSP
Bersifat potensiasi dengan obat
penekan SSP
Mekanisme Kerja
Analgesik
: menghambat secara
langsung dan selektif enzim-enzim
pada SSP yang mengkatalisis
biosintesis prostaglandin.
Antipiretik : meningkatkan eliminasi
panas dengan cara menimbulkan
dilatasi pembuluh darah perifer dan
mobilisasi air sehingga terjadi
pengeluaran keringat
Antiradang : menghambat
Penggolongan Analgetik non
Narkotik
analgetik-antipiretik
▪ turunan anilin dan p-aminofenol (asetanilid,
fanasetin)
▪ turunan 5-pirazolon (antipirin, metampiron,
propifenazon)
antiradang bukan steroid [NSAID]
▪ turunan salisilat (asam salisilat, salisilamida,
asetosal)
▪ turunan 5-pirazolidindion (fenilbutazon,
sulfinpirazon)
▪ turunan N-arilantranilat (asam mefenamat)
▪ turunan asam arilasetat (diklofenak, ibuprofen)
Tugas presentasi
kelompok
Carilah
hubungan antara struktur dan
aktivitas obat-obat analgesik yang
meliputi :
Struktur obat dan penjelasannya
Mekanisme farmakologis obat tersebut
Hubungan antara struktur dan aktivitas
obat tersebut
Serta penjelasan lainnya yang penting
mengenai struktur dan aktivitas obat
tersebut.
Kelompok 1
Analgesik
Narkotik
1. Turunan morfin
2. Turunan meperidin
3. Turunan metadon
Kelompok 2
Analgetik
– antipiretik
1. Turunan anilin dan para-Aminofenol
2. Turunan 5 - Pirazolon
Kelompok 3
NSAID
1.
2.
3.
Turunan asam salisilat
Turunan 5 – Pirazolidindion
Turunan asam N - Arilantranilat
Kelompok 4
NSAID
1.
2.
3.
Turunan asam Arilasetat
Turunan asam Heteroarilasetat
Turunan Oksikam