Pertemuan 5 model pembelajaran IPS
Model Pembelajaran IPS
Hakekat dan Peranan
Pembelajaran IPS
Apabila guru memiliki kemampuan dalam
membuat dan menerapkan berbagai jenis
model pembelajaran IPS maka persepsi
siswa terhadap matapelajaran IPS akan
lebih positif dan lebih menyenangkan
Salah satu desain pembelajaran yang
sangat dianjurkan dalam kegiatan belajar
mengajar IPS adalah desain pembelajaran
inquiry
Model Pembelajaran IPS, antara lain
Model Pembelajaran Inquiry
Pendekatan problem solving
Model belajar individual (individualized
instruction)
Model pembelajaran pengambilan
keputusan
Pembelajaran IPS terpadu
Model Pembelajaran Inquiry
Welton Mallan (1988) menyatakan inquiry adalah
suatu cara untuk mengetahui, artinya orang akan
terlibat dalam proses investigasi, berusaha
menjawab pertanyaan, dan berusaha memecahkan
masalah secara berkelanjutan. Inquiry dibutuhkan
dalam proses penelitian sebagai metode untuk
mengkaji fenomena.
Pendekatan inkuiry merupakan upaya yang
dimaksudkan untuk mengatasi masalah kebosanan
siswa dalam belajar di kelas
Banks (1990), menyatakan bahwa pendekatan
mengajar IPS dengan mengunakan inkuiry sosial
untuk menghasilkan fakta, konsep, generalisasi,
dan teori
Berfikir kritis
Savage and Amstrong (1996) mengemukakan
bahwa tahap awal sebagai syarat untuk
memasuki sikap berpikir kritis adalah adanya
sikap siswa memunculkan ide-ide atau
pemikiran-pemikiran baru; tahap ini disebut
berpikir kreatif, selanjutnya siswa membuat
pertimbangan atau penilaian atau taksiran
berdasarkan kriteria yang dapat
dipertanggungjawabkan. Inilah yang
dikategorikan sebagai tahap berpikir kritis.
BEYER (1985), MENEGASKAN BAHWA ADA
SEPERANGKAT KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS DALAM ILMU-ILMU SOSIAL
Membedakan antara fakta dan nilai dari suatu pendapat;
2. Menentukan reliabilitas sumber;
3. Menentukan akurasi fakta dari suatu pernyataan;
4. Membedakan informasi yang relevan dari yang tidak
relevan;
5. Mendeteksi penyimpangan;
6. Mengidentifikasi asumsi yang tidak dinyatakan;
7. Mengidentifikasi tuntutan dan argumen yang tidak jelas
atau samar-samar;
8. Mengaui perbuatan yang keliru dan tidak konsisten;
9. Membedakan antara pendapat yang tidak dan dapat
dipertanggungjawabkan;
10. Menentukan kekuatan argumen.
1.
Savage dan Amstrong (1996) mengemukakan
bahwa sejumlah masalah ada solusi terbaiknya
secara benar dan tepat. Apabila dihadapkan pada
situasi seperti ini, guru hendaknya mendorong
siswa menerapkan pendekatan problem solving.
1. Mengenal adanya masalah;
2. Mempertimbangkan pendekatan-pendekatan
untuk pemecahannya;
3. Memilih dan menerapkan pendekatanpendekatan tersebut; dan
4. Mencapai solusi yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Sedangkan Wilkins (1990) menuraikan
enam langkah model pembelajaran
problem solving yang dapat digunakan
pula sebagai keteramplan dalam
penyuluhan melalui model belajar
individual (individualized instruction).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mengklarifikasi dan mendefinisikan masalah;
Mencari alternatif solusi;
Menguji alternatif solusi;
Memilih solusi;
Bertindak sesuai dengan pilihan solusi; dan
Tindak lanjut (Follow-up).
Persamaan dari ketiga model
(Inquiry, problem solving, dan
individualized instruction
Secara
singkat, persamaan dari ketiga model
pembelajaran tersebut adalah semuanya
mensyaratkan adanya keteribatan siswa
dalam proses belajar-mengajar melalui proses
penelitian, yakni meneliti hubungan antara
sejumlah data atau informasi untuk
tercapainya suatu solusi.
Pembelajaran problem
solving
Welton dan Mallan (1988) mengemukakan bahwa
1.
2.
penggunaan model pembelajaran problem solving agak
berbeda bila diterapkan pada mata pelajaran yang
berbeda. Misalnya, siswa akan merasa ada perbedan
penggunaan problem solving dalam mata pelajaran
Matematika dengan penggunaan problem solving dalam
IPS.
Prosedur pembelajaran problem solving dalam IPS lebih
kompleks, khususnya rumusan masalahnya. Contoh
rumusan masalah dalam pembelajaran problem solving :
“Bagaimana kamu dapat menentukan jenis minuman
faforit menurut teman-teman sekelasmu?” “Bagaimana
kamu dapat menjelaskan bahwa antara Partai Amanat
Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu
berbeda?”.
Apa dan Mengapa model pembelajaran
pengambilan keputusan?
Makna konsep pengamblan keputusan (decisionmaking) berkaitan dengan kemampuan berpikir
tentang alternatif pilihan yang tersedia, menimbang
fakta dan bukti yang ada, mempertimbangkan
tentang nilai pribadi dan masyarakat
Apabila seseorang dihadapkan pada pilihan-pilihan
tersebut mka kemungkinan jawaban yang muncul
adalah pilihan yang tepat dan tidak tepat; dalam
konteks proses belajar-mengajar, konsep
pengambilan keputusan sebagai model pembelajaran
dalam IPS merupakan salah satu model keterampilan
dalam penentuan dari alternatif diatas
Perbedaan antara model
pembelajaran inkuiry dan
model pembelajaran
• Banks (1990) menyatakan
pengambilan
keputusan
bahwa tujuan dasar dari
•
inkuiry sosial adalah untuk menghasilkan
pengetahuan dalam bentuk fakta, konsep,
generalisasi, dan teori.
Tujuan tersebut adalah untuk mengakumulasikan
pengetahuan sebanyak mungkin. Dalam hal ini,
ilmuwan sosial punya perhatian besar untuk
menghasilkan pengetahuan sedangkan para
pengambil keputusan punya perhatian utama dalam
hal bagaimana pengetahuan yang dihasilkan oleh
ilmuwan sosial dapat digunakan untuk membantu
memecahkan masalah dan membuat keputusan
Perbedaan antara model
pembelajaran inkuiry dan model
pembelajaran pengambilan
keputusan
• Banks mengatakan bahwa kemampuan seseorang
dalam pengambilan keputusan tidaklah muncul
dengan sendirinya. Pengambilan keputusan adalah
suatu keterampilan yang harus dibina dan
dilatihkan. Apabila seseorang selalu membina
kemampuan dalam membuat keputusan maka
orang tersebut akan memiliki kemampuan bertindak
secara cerdas. Kemampuan ini sangat diperlukan
dalam rangka menuju masyarakat madani (civil
society) yang demokratis sebagai masyarakat
harapan bangsa Indonesia dimasa depan.
Savage dan Amstrong (1996) langkah-langkah
proses pembelajaran pengambilan keputusan:
1. Mengidentifikasi persoalan dasar atau masalah;
2. Mengemukakan jawaban-jawaban masalah;
3. Menggambarkan bukti yang mendukung setian
4.
5.
6.
7.
alternatif;
Mengidentifikasi nilai-nilai yang dinyatakan
dalam setiap alternatif;
Menggambarkan kemungkinan akibat setiap
pilihan alternatif;
Membuat pilihan dari berbagai alternatif; dan
Menggambarkan bukti dan nilai yang
dipertimbangkan dalam membuat pilihan.
Model Pembelajaran IPS Terpadu
Tujuan model pembelajaran IPS terpadu, :
Memahami konsep, tujuan dan karakteristik
IPS Terpadu
Mengidentifikasi Model Pengintegrasian IPS
Mengimplementasikan IPS Terpadu dalam
Pembelajaran
Model Pembelajaran IPS Terpadu
• Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPS
menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji
dan memahami fenomena sosial serta
kehidupan manusia secara keseluruhan;
ketiga dimensi tersebut meliputi dimensi:
ruang,
waktu,
nilai/norma.
Dimensi IPS dalam Kehidupan Manusia
Dimensi dalam
kehidupan manusia
Ruang
Waktu
Nilai/Norma
Area dan substansi
pembelajaran
Alam sebagai tempat Alam dan kehidupan
dan penyedia
yang selalu
potensi sumber daya berproses, masa
lalu, saat ini, dan
yang akan datang
Kaidah atau aturan
yang menjadi
perekat dan
penjamin
keharmonisan
kehidupan manusia
dan alam
Contoh Kompetensi
Dasar yang
dikembangkan
Adaptasi spasial dan
eksploratif
Konsisten dengan
aturan yang
disepakati dan
kaidah alamiah
masing-masing
disiplin ilmu
Alternatif penyajian
dalam mata
pelajaran
Geografi
Berpikir kronologis,
prospektif, antisipatif
Sejarah
EKonomi, Sosiologi /
Antropologi
1. Model integrasi IPS berdasarkan topik/tema
Sejarah
perkembangan
daerah
sejarah
sejarah
PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN
PARIWISATA
PARIWISATA
sosiologi
sosiologi
Partisipasi
masyarakat
geografi
geografi
politik
politik
Persebaran
kondisi
Fisik daerah
objek
wisata
ekonomi
ekonomi
Pengaruh terhadap perkembangan
masyarakat di sekitar objek wisata
Dampak
terhadap
Kesejahteraan
masyarakat
2. Model Integrasi berdasarkan potensi utama
Keadaan alam
Potensi objek
wisata
Memupuk aspirasi
terhadap kesenian
geografi
Sosiologi/
antropologi
BALI SEBAGAI
TUJUAN WISATA
politik
Keamanan dan
stabilitas daerah
ekonomi
Azas manfaat
terhadap kesejahteraan
penduduk
3. Model Integrasi berdasarkan permasalahan
Budaya sosial,
dan Budaya
Faktor Ekonomi
PEMUKIMAN
KUMUH
Perilaku Terhadap
Aturan
Faktor Historis
Terhadap Guru (Team Teaching)
Terhadap Guru (Guru Tunggal)
Bagi Siswa
Bahan Ajar
Sarana Prasarana
Terhadap Guru (Team
Teaching)
Kelebihan:
Pencapaian KD pada setiap topik lebih
efektif, karena dalam team terdiri dari
beberapa ahli
Pengalaman dan pemahaman siswa lebih
kaya
Siswa akan lebih cepat memahami
karena diskusi berjalan dengan nara
sumber
Kekurangan dari Team
Teaching
Matapelajaran IPS terpadu merupakan hal yang
baru,
agak
sulit
untuk
melakukan
penggabungan terhadap berbagai bidang studi
tersebut
Seorang guru bidang studi geografi tidak
menguasai secara mendalam tentang sejarah
dan ekonomi sehingga dalam pembelajaran IPS
terpadu akan didominasi oleh bidang studi
geografi
Jika skenario pembelajaran tidak menggunakan
metode yang inovatif maka pencapaian
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar tidak
akan tercapai karena akan menjadi sebuah
narasi yang kering tanpa makna
Beberapa langkah untuk pembelajaran
secara team teaching
Dilakukan penelaahan untuk memastikan berapa KI
dan KD yang harus dicapai dalam satu topik
pembelajaran.
Setiap guru bertanggung jawab atas tercapainya KD
Disusun skenario pembelajaran dengan melibatkan
semua guru yang termasuk ke dalam topik yang
bersangkutan, sehingga setiap anggota memahami
apa yang harus dikerjakan dalam pembelajaran
tersebut.
Disimulasikan terlebih dahulu
Evaluasi dan remedial menjadi tanggung jawab
masing-masing guru sesuai dengan KI dan KD
Terhadap Guru (Guru Tunggal)
Kelebihan:
IPS merupakan satu mata pelajaran
Guru
dapat
merancang
skenario
pembelajaran sesuai dengan topik yang ia
kembangkan tanpa konsolidasi terlebih
dahulu dengan guru yang lain
Oleh karena tanggung jawab dipikul oleh
seorang diri, maka potensi untuk saling
mengandalkan tidak akan muncul
Kekurangan dari Guru Tunggal
Mata pelajaran IPS terpadu merupakan hal yang
baru, sehingga sangat
penggabungan terhadap
tersebut
sulit untuk melakukan
berbagai bidang studi
Seorang guru bidang studi geografi tidak menguasai
secara mendalam tentang sejarah dan ekonomi
sehingga dalam pembelajaran IPS terpadu akan
didominasi oleh bidang studi geografi
Jika
skenario pembelajaran tidak menggunakan
metode yang inovatif maka pencapaian Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai karena
akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna
Hal-hal Yang dilakukan untuk guru
•tunggal:
Guru-guru yang tercakup ke dalam
•
•
•
matapelajaran IPS diberikan pelatihan bidangbidang studi di luar bidang keahliannya
Koordinasi antarbidang studi yang tercakup
dalam matapelajaran IPS tetap dilakukan, untuk
mereviu apakah skenario yang disusun sudah
dapat memenuhi persyaratan dalam
pembelajaran IPS
Disusun skenario dengan metode pembelajaran
yang inovatif
Persiapan pembelajaran disusun dengan matang
sesuai dengan target pencapaian Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar sesuai dengan topik yang
dihasilkan dari pemetaan yang telah dilakukan
Bagi Siswa
1.
2.
Mengembangkan kreativitas
akademik
Mempermudah dan memotivasi
siswa untuk mengenal, menerima,
menyerap dan memahami
keterkaitan antara konsep/
pengetahuan, nilai/ tindakan yang
terdapat dalam kompetensi dasar
dan beberapa indikator
Bahan Ajar
Guru dituntut untuk rajin dan kreatif
mencari dan mengumpulkan bahanbahan yang diperlukan dalam
pembelajaran
Bahan ajar IPS Terpadu diperoleh dari:
lingkungan sosial, alam, peristiwa,
media massa
Sarana dan Prasarana
Guru harus memilih secara jeli terhadap
penggunaan media supaya dapat
digunakan dan dimanfaatkan oleh
berbagai bidang studi yang terkait
Pendekatan Sainstifik
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengumpulkan informasi/mengekplorasi
4. Mengolah informasi/mengasosiasi
5. Mengkomukasikan
Hakekat dan Peranan
Pembelajaran IPS
Apabila guru memiliki kemampuan dalam
membuat dan menerapkan berbagai jenis
model pembelajaran IPS maka persepsi
siswa terhadap matapelajaran IPS akan
lebih positif dan lebih menyenangkan
Salah satu desain pembelajaran yang
sangat dianjurkan dalam kegiatan belajar
mengajar IPS adalah desain pembelajaran
inquiry
Model Pembelajaran IPS, antara lain
Model Pembelajaran Inquiry
Pendekatan problem solving
Model belajar individual (individualized
instruction)
Model pembelajaran pengambilan
keputusan
Pembelajaran IPS terpadu
Model Pembelajaran Inquiry
Welton Mallan (1988) menyatakan inquiry adalah
suatu cara untuk mengetahui, artinya orang akan
terlibat dalam proses investigasi, berusaha
menjawab pertanyaan, dan berusaha memecahkan
masalah secara berkelanjutan. Inquiry dibutuhkan
dalam proses penelitian sebagai metode untuk
mengkaji fenomena.
Pendekatan inkuiry merupakan upaya yang
dimaksudkan untuk mengatasi masalah kebosanan
siswa dalam belajar di kelas
Banks (1990), menyatakan bahwa pendekatan
mengajar IPS dengan mengunakan inkuiry sosial
untuk menghasilkan fakta, konsep, generalisasi,
dan teori
Berfikir kritis
Savage and Amstrong (1996) mengemukakan
bahwa tahap awal sebagai syarat untuk
memasuki sikap berpikir kritis adalah adanya
sikap siswa memunculkan ide-ide atau
pemikiran-pemikiran baru; tahap ini disebut
berpikir kreatif, selanjutnya siswa membuat
pertimbangan atau penilaian atau taksiran
berdasarkan kriteria yang dapat
dipertanggungjawabkan. Inilah yang
dikategorikan sebagai tahap berpikir kritis.
BEYER (1985), MENEGASKAN BAHWA ADA
SEPERANGKAT KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS DALAM ILMU-ILMU SOSIAL
Membedakan antara fakta dan nilai dari suatu pendapat;
2. Menentukan reliabilitas sumber;
3. Menentukan akurasi fakta dari suatu pernyataan;
4. Membedakan informasi yang relevan dari yang tidak
relevan;
5. Mendeteksi penyimpangan;
6. Mengidentifikasi asumsi yang tidak dinyatakan;
7. Mengidentifikasi tuntutan dan argumen yang tidak jelas
atau samar-samar;
8. Mengaui perbuatan yang keliru dan tidak konsisten;
9. Membedakan antara pendapat yang tidak dan dapat
dipertanggungjawabkan;
10. Menentukan kekuatan argumen.
1.
Savage dan Amstrong (1996) mengemukakan
bahwa sejumlah masalah ada solusi terbaiknya
secara benar dan tepat. Apabila dihadapkan pada
situasi seperti ini, guru hendaknya mendorong
siswa menerapkan pendekatan problem solving.
1. Mengenal adanya masalah;
2. Mempertimbangkan pendekatan-pendekatan
untuk pemecahannya;
3. Memilih dan menerapkan pendekatanpendekatan tersebut; dan
4. Mencapai solusi yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Sedangkan Wilkins (1990) menuraikan
enam langkah model pembelajaran
problem solving yang dapat digunakan
pula sebagai keteramplan dalam
penyuluhan melalui model belajar
individual (individualized instruction).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mengklarifikasi dan mendefinisikan masalah;
Mencari alternatif solusi;
Menguji alternatif solusi;
Memilih solusi;
Bertindak sesuai dengan pilihan solusi; dan
Tindak lanjut (Follow-up).
Persamaan dari ketiga model
(Inquiry, problem solving, dan
individualized instruction
Secara
singkat, persamaan dari ketiga model
pembelajaran tersebut adalah semuanya
mensyaratkan adanya keteribatan siswa
dalam proses belajar-mengajar melalui proses
penelitian, yakni meneliti hubungan antara
sejumlah data atau informasi untuk
tercapainya suatu solusi.
Pembelajaran problem
solving
Welton dan Mallan (1988) mengemukakan bahwa
1.
2.
penggunaan model pembelajaran problem solving agak
berbeda bila diterapkan pada mata pelajaran yang
berbeda. Misalnya, siswa akan merasa ada perbedan
penggunaan problem solving dalam mata pelajaran
Matematika dengan penggunaan problem solving dalam
IPS.
Prosedur pembelajaran problem solving dalam IPS lebih
kompleks, khususnya rumusan masalahnya. Contoh
rumusan masalah dalam pembelajaran problem solving :
“Bagaimana kamu dapat menentukan jenis minuman
faforit menurut teman-teman sekelasmu?” “Bagaimana
kamu dapat menjelaskan bahwa antara Partai Amanat
Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu
berbeda?”.
Apa dan Mengapa model pembelajaran
pengambilan keputusan?
Makna konsep pengamblan keputusan (decisionmaking) berkaitan dengan kemampuan berpikir
tentang alternatif pilihan yang tersedia, menimbang
fakta dan bukti yang ada, mempertimbangkan
tentang nilai pribadi dan masyarakat
Apabila seseorang dihadapkan pada pilihan-pilihan
tersebut mka kemungkinan jawaban yang muncul
adalah pilihan yang tepat dan tidak tepat; dalam
konteks proses belajar-mengajar, konsep
pengambilan keputusan sebagai model pembelajaran
dalam IPS merupakan salah satu model keterampilan
dalam penentuan dari alternatif diatas
Perbedaan antara model
pembelajaran inkuiry dan
model pembelajaran
• Banks (1990) menyatakan
pengambilan
keputusan
bahwa tujuan dasar dari
•
inkuiry sosial adalah untuk menghasilkan
pengetahuan dalam bentuk fakta, konsep,
generalisasi, dan teori.
Tujuan tersebut adalah untuk mengakumulasikan
pengetahuan sebanyak mungkin. Dalam hal ini,
ilmuwan sosial punya perhatian besar untuk
menghasilkan pengetahuan sedangkan para
pengambil keputusan punya perhatian utama dalam
hal bagaimana pengetahuan yang dihasilkan oleh
ilmuwan sosial dapat digunakan untuk membantu
memecahkan masalah dan membuat keputusan
Perbedaan antara model
pembelajaran inkuiry dan model
pembelajaran pengambilan
keputusan
• Banks mengatakan bahwa kemampuan seseorang
dalam pengambilan keputusan tidaklah muncul
dengan sendirinya. Pengambilan keputusan adalah
suatu keterampilan yang harus dibina dan
dilatihkan. Apabila seseorang selalu membina
kemampuan dalam membuat keputusan maka
orang tersebut akan memiliki kemampuan bertindak
secara cerdas. Kemampuan ini sangat diperlukan
dalam rangka menuju masyarakat madani (civil
society) yang demokratis sebagai masyarakat
harapan bangsa Indonesia dimasa depan.
Savage dan Amstrong (1996) langkah-langkah
proses pembelajaran pengambilan keputusan:
1. Mengidentifikasi persoalan dasar atau masalah;
2. Mengemukakan jawaban-jawaban masalah;
3. Menggambarkan bukti yang mendukung setian
4.
5.
6.
7.
alternatif;
Mengidentifikasi nilai-nilai yang dinyatakan
dalam setiap alternatif;
Menggambarkan kemungkinan akibat setiap
pilihan alternatif;
Membuat pilihan dari berbagai alternatif; dan
Menggambarkan bukti dan nilai yang
dipertimbangkan dalam membuat pilihan.
Model Pembelajaran IPS Terpadu
Tujuan model pembelajaran IPS terpadu, :
Memahami konsep, tujuan dan karakteristik
IPS Terpadu
Mengidentifikasi Model Pengintegrasian IPS
Mengimplementasikan IPS Terpadu dalam
Pembelajaran
Model Pembelajaran IPS Terpadu
• Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPS
menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji
dan memahami fenomena sosial serta
kehidupan manusia secara keseluruhan;
ketiga dimensi tersebut meliputi dimensi:
ruang,
waktu,
nilai/norma.
Dimensi IPS dalam Kehidupan Manusia
Dimensi dalam
kehidupan manusia
Ruang
Waktu
Nilai/Norma
Area dan substansi
pembelajaran
Alam sebagai tempat Alam dan kehidupan
dan penyedia
yang selalu
potensi sumber daya berproses, masa
lalu, saat ini, dan
yang akan datang
Kaidah atau aturan
yang menjadi
perekat dan
penjamin
keharmonisan
kehidupan manusia
dan alam
Contoh Kompetensi
Dasar yang
dikembangkan
Adaptasi spasial dan
eksploratif
Konsisten dengan
aturan yang
disepakati dan
kaidah alamiah
masing-masing
disiplin ilmu
Alternatif penyajian
dalam mata
pelajaran
Geografi
Berpikir kronologis,
prospektif, antisipatif
Sejarah
EKonomi, Sosiologi /
Antropologi
1. Model integrasi IPS berdasarkan topik/tema
Sejarah
perkembangan
daerah
sejarah
sejarah
PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN
PARIWISATA
PARIWISATA
sosiologi
sosiologi
Partisipasi
masyarakat
geografi
geografi
politik
politik
Persebaran
kondisi
Fisik daerah
objek
wisata
ekonomi
ekonomi
Pengaruh terhadap perkembangan
masyarakat di sekitar objek wisata
Dampak
terhadap
Kesejahteraan
masyarakat
2. Model Integrasi berdasarkan potensi utama
Keadaan alam
Potensi objek
wisata
Memupuk aspirasi
terhadap kesenian
geografi
Sosiologi/
antropologi
BALI SEBAGAI
TUJUAN WISATA
politik
Keamanan dan
stabilitas daerah
ekonomi
Azas manfaat
terhadap kesejahteraan
penduduk
3. Model Integrasi berdasarkan permasalahan
Budaya sosial,
dan Budaya
Faktor Ekonomi
PEMUKIMAN
KUMUH
Perilaku Terhadap
Aturan
Faktor Historis
Terhadap Guru (Team Teaching)
Terhadap Guru (Guru Tunggal)
Bagi Siswa
Bahan Ajar
Sarana Prasarana
Terhadap Guru (Team
Teaching)
Kelebihan:
Pencapaian KD pada setiap topik lebih
efektif, karena dalam team terdiri dari
beberapa ahli
Pengalaman dan pemahaman siswa lebih
kaya
Siswa akan lebih cepat memahami
karena diskusi berjalan dengan nara
sumber
Kekurangan dari Team
Teaching
Matapelajaran IPS terpadu merupakan hal yang
baru,
agak
sulit
untuk
melakukan
penggabungan terhadap berbagai bidang studi
tersebut
Seorang guru bidang studi geografi tidak
menguasai secara mendalam tentang sejarah
dan ekonomi sehingga dalam pembelajaran IPS
terpadu akan didominasi oleh bidang studi
geografi
Jika skenario pembelajaran tidak menggunakan
metode yang inovatif maka pencapaian
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar tidak
akan tercapai karena akan menjadi sebuah
narasi yang kering tanpa makna
Beberapa langkah untuk pembelajaran
secara team teaching
Dilakukan penelaahan untuk memastikan berapa KI
dan KD yang harus dicapai dalam satu topik
pembelajaran.
Setiap guru bertanggung jawab atas tercapainya KD
Disusun skenario pembelajaran dengan melibatkan
semua guru yang termasuk ke dalam topik yang
bersangkutan, sehingga setiap anggota memahami
apa yang harus dikerjakan dalam pembelajaran
tersebut.
Disimulasikan terlebih dahulu
Evaluasi dan remedial menjadi tanggung jawab
masing-masing guru sesuai dengan KI dan KD
Terhadap Guru (Guru Tunggal)
Kelebihan:
IPS merupakan satu mata pelajaran
Guru
dapat
merancang
skenario
pembelajaran sesuai dengan topik yang ia
kembangkan tanpa konsolidasi terlebih
dahulu dengan guru yang lain
Oleh karena tanggung jawab dipikul oleh
seorang diri, maka potensi untuk saling
mengandalkan tidak akan muncul
Kekurangan dari Guru Tunggal
Mata pelajaran IPS terpadu merupakan hal yang
baru, sehingga sangat
penggabungan terhadap
tersebut
sulit untuk melakukan
berbagai bidang studi
Seorang guru bidang studi geografi tidak menguasai
secara mendalam tentang sejarah dan ekonomi
sehingga dalam pembelajaran IPS terpadu akan
didominasi oleh bidang studi geografi
Jika
skenario pembelajaran tidak menggunakan
metode yang inovatif maka pencapaian Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai karena
akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna
Hal-hal Yang dilakukan untuk guru
•tunggal:
Guru-guru yang tercakup ke dalam
•
•
•
matapelajaran IPS diberikan pelatihan bidangbidang studi di luar bidang keahliannya
Koordinasi antarbidang studi yang tercakup
dalam matapelajaran IPS tetap dilakukan, untuk
mereviu apakah skenario yang disusun sudah
dapat memenuhi persyaratan dalam
pembelajaran IPS
Disusun skenario dengan metode pembelajaran
yang inovatif
Persiapan pembelajaran disusun dengan matang
sesuai dengan target pencapaian Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar sesuai dengan topik yang
dihasilkan dari pemetaan yang telah dilakukan
Bagi Siswa
1.
2.
Mengembangkan kreativitas
akademik
Mempermudah dan memotivasi
siswa untuk mengenal, menerima,
menyerap dan memahami
keterkaitan antara konsep/
pengetahuan, nilai/ tindakan yang
terdapat dalam kompetensi dasar
dan beberapa indikator
Bahan Ajar
Guru dituntut untuk rajin dan kreatif
mencari dan mengumpulkan bahanbahan yang diperlukan dalam
pembelajaran
Bahan ajar IPS Terpadu diperoleh dari:
lingkungan sosial, alam, peristiwa,
media massa
Sarana dan Prasarana
Guru harus memilih secara jeli terhadap
penggunaan media supaya dapat
digunakan dan dimanfaatkan oleh
berbagai bidang studi yang terkait
Pendekatan Sainstifik
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengumpulkan informasi/mengekplorasi
4. Mengolah informasi/mengasosiasi
5. Mengkomukasikan