Pertemuan 5 model pembelajaran IPS

Model Pembelajaran IPS

Hakekat dan Peranan
Pembelajaran IPS
Apabila guru memiliki kemampuan dalam

membuat dan menerapkan berbagai jenis
model pembelajaran IPS maka persepsi
siswa terhadap matapelajaran IPS akan
lebih positif dan lebih menyenangkan
Salah satu desain pembelajaran yang
sangat dianjurkan dalam kegiatan belajar
mengajar IPS adalah desain pembelajaran
inquiry

Model Pembelajaran IPS, antara lain
Model Pembelajaran Inquiry

Pendekatan problem solving
Model belajar individual (individualized


instruction)
Model pembelajaran pengambilan
keputusan
Pembelajaran IPS terpadu

Model Pembelajaran Inquiry
 Welton Mallan (1988) menyatakan inquiry adalah

suatu cara untuk mengetahui, artinya orang akan
terlibat dalam proses investigasi, berusaha
menjawab pertanyaan, dan berusaha memecahkan
masalah secara berkelanjutan. Inquiry dibutuhkan
dalam proses penelitian sebagai metode untuk
mengkaji fenomena.
 Pendekatan inkuiry merupakan upaya yang
dimaksudkan untuk mengatasi masalah kebosanan
siswa dalam belajar di kelas
 Banks (1990), menyatakan bahwa pendekatan
mengajar IPS dengan mengunakan inkuiry sosial
untuk menghasilkan fakta, konsep, generalisasi,

dan teori

Berfikir kritis
Savage and Amstrong (1996) mengemukakan

bahwa tahap awal sebagai syarat untuk
memasuki sikap berpikir kritis adalah adanya
sikap siswa memunculkan ide-ide atau
pemikiran-pemikiran baru; tahap ini disebut
berpikir kreatif, selanjutnya siswa membuat
pertimbangan atau penilaian atau taksiran
berdasarkan kriteria yang dapat
dipertanggungjawabkan. Inilah yang
dikategorikan sebagai tahap berpikir kritis.

BEYER (1985), MENEGASKAN BAHWA ADA
SEPERANGKAT KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS DALAM ILMU-ILMU SOSIAL
Membedakan antara fakta dan nilai dari suatu pendapat;
2. Menentukan reliabilitas sumber;

3. Menentukan akurasi fakta dari suatu pernyataan;
4. Membedakan informasi yang relevan dari yang tidak
relevan;
5. Mendeteksi penyimpangan;
6. Mengidentifikasi asumsi yang tidak dinyatakan;
7. Mengidentifikasi tuntutan dan argumen yang tidak jelas
atau samar-samar;
8. Mengaui perbuatan yang keliru dan tidak konsisten;
9. Membedakan antara pendapat yang tidak dan dapat
dipertanggungjawabkan;
10. Menentukan kekuatan argumen.
1.

Savage dan Amstrong (1996) mengemukakan
bahwa sejumlah masalah ada solusi terbaiknya
secara benar dan tepat. Apabila dihadapkan pada
situasi seperti ini, guru hendaknya mendorong
siswa menerapkan pendekatan problem solving.
1. Mengenal adanya masalah;
2. Mempertimbangkan pendekatan-pendekatan


untuk pemecahannya;
3. Memilih dan menerapkan pendekatanpendekatan tersebut; dan
4. Mencapai solusi yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Sedangkan Wilkins (1990) menuraikan
enam langkah model pembelajaran
problem solving yang dapat digunakan
pula sebagai keteramplan dalam
penyuluhan melalui model belajar
individual (individualized instruction).

1.
2.
3.
4.
5.
6.


Mengklarifikasi dan mendefinisikan masalah;
Mencari alternatif solusi;
Menguji alternatif solusi;
Memilih solusi;
Bertindak sesuai dengan pilihan solusi; dan
Tindak lanjut (Follow-up).

Persamaan dari ketiga model
(Inquiry, problem solving, dan
individualized instruction
Secara

singkat, persamaan dari ketiga model
pembelajaran tersebut adalah semuanya
mensyaratkan adanya keteribatan siswa
dalam proses belajar-mengajar melalui proses
penelitian, yakni meneliti hubungan antara
sejumlah data atau informasi untuk
tercapainya suatu solusi.


Pembelajaran problem
solving
Welton dan Mallan (1988) mengemukakan bahwa

1.

2.

penggunaan model pembelajaran problem solving agak
berbeda bila diterapkan pada mata pelajaran yang
berbeda. Misalnya, siswa akan merasa ada perbedan
penggunaan problem solving dalam mata pelajaran
Matematika dengan penggunaan problem solving dalam
IPS.
Prosedur pembelajaran problem solving dalam IPS lebih
kompleks, khususnya rumusan masalahnya. Contoh
rumusan masalah dalam pembelajaran problem solving :
“Bagaimana kamu dapat menentukan jenis minuman
faforit menurut teman-teman sekelasmu?” “Bagaimana
kamu dapat menjelaskan bahwa antara Partai Amanat

Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu
berbeda?”.

Apa dan Mengapa model pembelajaran
pengambilan keputusan?
Makna konsep pengamblan keputusan (decisionmaking) berkaitan dengan kemampuan berpikir
tentang alternatif pilihan yang tersedia, menimbang
fakta dan bukti yang ada, mempertimbangkan
tentang nilai pribadi dan masyarakat
Apabila seseorang dihadapkan pada pilihan-pilihan
tersebut mka kemungkinan jawaban yang muncul
adalah pilihan yang tepat dan tidak tepat; dalam
konteks proses belajar-mengajar, konsep
pengambilan keputusan sebagai model pembelajaran
dalam IPS merupakan salah satu model keterampilan
dalam penentuan dari alternatif diatas

Perbedaan antara model
pembelajaran inkuiry dan
model pembelajaran

• Banks (1990) menyatakan
pengambilan
keputusan
bahwa tujuan dasar dari


inkuiry sosial adalah untuk menghasilkan
pengetahuan dalam bentuk fakta, konsep,
generalisasi, dan teori.
Tujuan tersebut adalah untuk mengakumulasikan
pengetahuan sebanyak mungkin. Dalam hal ini,
ilmuwan sosial punya perhatian besar untuk
menghasilkan pengetahuan sedangkan para
pengambil keputusan punya perhatian utama dalam
hal bagaimana pengetahuan yang dihasilkan oleh
ilmuwan sosial dapat digunakan untuk membantu
memecahkan masalah dan membuat keputusan

Perbedaan antara model
pembelajaran inkuiry dan model

pembelajaran pengambilan
keputusan
• Banks mengatakan bahwa kemampuan seseorang
dalam pengambilan keputusan tidaklah muncul
dengan sendirinya. Pengambilan keputusan adalah
suatu keterampilan yang harus dibina dan
dilatihkan. Apabila seseorang selalu membina
kemampuan dalam membuat keputusan maka
orang tersebut akan memiliki kemampuan bertindak
secara cerdas. Kemampuan ini sangat diperlukan
dalam rangka menuju masyarakat madani (civil
society) yang demokratis sebagai masyarakat
harapan bangsa Indonesia dimasa depan.

Savage dan Amstrong (1996) langkah-langkah
proses pembelajaran pengambilan keputusan:
1. Mengidentifikasi persoalan dasar atau masalah;
2. Mengemukakan jawaban-jawaban masalah;
3. Menggambarkan bukti yang mendukung setian
4.

5.
6.
7.

alternatif;
Mengidentifikasi nilai-nilai yang dinyatakan
dalam setiap alternatif;
Menggambarkan kemungkinan akibat setiap
pilihan alternatif;
Membuat pilihan dari berbagai alternatif; dan
Menggambarkan bukti dan nilai yang
dipertimbangkan dalam membuat pilihan.

Model Pembelajaran IPS Terpadu
Tujuan model pembelajaran IPS terpadu, :
 Memahami konsep, tujuan dan karakteristik
IPS Terpadu
 Mengidentifikasi Model Pengintegrasian IPS
 Mengimplementasikan IPS Terpadu dalam


Pembelajaran

Model Pembelajaran IPS Terpadu
• Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPS

menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji
dan memahami fenomena sosial serta
kehidupan manusia secara keseluruhan;
ketiga dimensi tersebut meliputi dimensi:
 ruang,
 waktu,
 nilai/norma.

Dimensi IPS dalam Kehidupan Manusia
Dimensi dalam
kehidupan manusia

Ruang

Waktu

Nilai/Norma

Area dan substansi
pembelajaran

Alam sebagai tempat Alam dan kehidupan
dan penyedia
yang selalu
potensi sumber daya berproses, masa
lalu, saat ini, dan
yang akan datang

Kaidah atau aturan
yang menjadi
perekat dan
penjamin
keharmonisan
kehidupan manusia
dan alam

Contoh Kompetensi
Dasar yang
dikembangkan

Adaptasi spasial dan
eksploratif

Konsisten dengan
aturan yang
disepakati dan
kaidah alamiah
masing-masing
disiplin ilmu

Alternatif penyajian
dalam mata
pelajaran

Geografi

Berpikir kronologis,
prospektif, antisipatif

Sejarah

EKonomi, Sosiologi /
Antropologi

1. Model integrasi IPS berdasarkan topik/tema

Sejarah
perkembangan
daerah

sejarah
sejarah

PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN
PARIWISATA
PARIWISATA
sosiologi
sosiologi

Partisipasi
masyarakat

geografi
geografi

politik
politik

Persebaran
kondisi
Fisik daerah
objek
wisata

ekonomi
ekonomi

Pengaruh terhadap perkembangan
masyarakat di sekitar objek wisata

Dampak
terhadap
Kesejahteraan
masyarakat

2. Model Integrasi berdasarkan potensi utama
Keadaan alam
Potensi objek
wisata

Memupuk aspirasi
terhadap kesenian
geografi

Sosiologi/
antropologi

BALI SEBAGAI
TUJUAN WISATA
politik
Keamanan dan
stabilitas daerah

ekonomi
Azas manfaat
terhadap kesejahteraan
penduduk

3. Model Integrasi berdasarkan permasalahan

Budaya sosial,
dan Budaya

Faktor Ekonomi

PEMUKIMAN
KUMUH

Perilaku Terhadap
Aturan

Faktor Historis







Terhadap Guru (Team Teaching)
Terhadap Guru (Guru Tunggal)
Bagi Siswa
Bahan Ajar
Sarana Prasarana

Terhadap Guru (Team
Teaching)


Kelebihan:
Pencapaian KD pada setiap topik lebih
efektif, karena dalam team terdiri dari
beberapa ahli



Pengalaman dan pemahaman siswa lebih
kaya



Siswa akan lebih cepat memahami
karena diskusi berjalan dengan nara
sumber

Kekurangan dari Team
Teaching


Matapelajaran IPS terpadu merupakan hal yang
baru,
agak
sulit
untuk
melakukan
penggabungan terhadap berbagai bidang studi
tersebut
 Seorang guru bidang studi geografi tidak
menguasai secara mendalam tentang sejarah
dan ekonomi sehingga dalam pembelajaran IPS
terpadu akan didominasi oleh bidang studi
geografi
 Jika skenario pembelajaran tidak menggunakan
metode yang inovatif maka pencapaian
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar tidak
akan tercapai karena akan menjadi sebuah
narasi yang kering tanpa makna

Beberapa langkah untuk pembelajaran
secara team teaching








Dilakukan penelaahan untuk memastikan berapa KI
dan KD yang harus dicapai dalam satu topik
pembelajaran.
Setiap guru bertanggung jawab atas tercapainya KD
Disusun skenario pembelajaran dengan melibatkan
semua guru yang termasuk ke dalam topik yang
bersangkutan, sehingga setiap anggota memahami
apa yang harus dikerjakan dalam pembelajaran
tersebut.
Disimulasikan terlebih dahulu
Evaluasi dan remedial menjadi tanggung jawab
masing-masing guru sesuai dengan KI dan KD

Terhadap Guru (Guru Tunggal)
Kelebihan:
IPS merupakan satu mata pelajaran
Guru
dapat
merancang
skenario

pembelajaran sesuai dengan topik yang ia
kembangkan tanpa konsolidasi terlebih
dahulu dengan guru yang lain
Oleh karena tanggung jawab dipikul oleh
seorang diri, maka potensi untuk saling
mengandalkan tidak akan muncul

Kekurangan dari Guru Tunggal
 Mata pelajaran IPS terpadu merupakan hal yang

baru, sehingga sangat
penggabungan terhadap
tersebut

sulit untuk melakukan
berbagai bidang studi

 Seorang guru bidang studi geografi tidak menguasai

secara mendalam tentang sejarah dan ekonomi
sehingga dalam pembelajaran IPS terpadu akan
didominasi oleh bidang studi geografi

 Jika

skenario pembelajaran tidak menggunakan
metode yang inovatif maka pencapaian Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai karena
akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna

Hal-hal Yang dilakukan untuk guru
•tunggal:
Guru-guru yang tercakup ke dalam





matapelajaran IPS diberikan pelatihan bidangbidang studi di luar bidang keahliannya
Koordinasi antarbidang studi yang tercakup
dalam matapelajaran IPS tetap dilakukan, untuk
mereviu apakah skenario yang disusun sudah
dapat memenuhi persyaratan dalam
pembelajaran IPS
Disusun skenario dengan metode pembelajaran
yang inovatif
Persiapan pembelajaran disusun dengan matang
sesuai dengan target pencapaian Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar sesuai dengan topik yang
dihasilkan dari pemetaan yang telah dilakukan

Bagi Siswa
1.
2.

Mengembangkan kreativitas
akademik
Mempermudah dan memotivasi
siswa untuk mengenal, menerima,
menyerap dan memahami
keterkaitan antara konsep/
pengetahuan, nilai/ tindakan yang
terdapat dalam kompetensi dasar
dan beberapa indikator

Bahan Ajar
 Guru dituntut untuk rajin dan kreatif

mencari dan mengumpulkan bahanbahan yang diperlukan dalam
pembelajaran

 Bahan ajar IPS Terpadu diperoleh dari:

lingkungan sosial, alam, peristiwa,
media massa

Sarana dan Prasarana
 Guru harus memilih secara jeli terhadap

penggunaan media supaya dapat
digunakan dan dimanfaatkan oleh
berbagai bidang studi yang terkait

Pendekatan Sainstifik
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengumpulkan informasi/mengekplorasi
4. Mengolah informasi/mengasosiasi
5. Mengkomukasikan