Perkembangan PSAK 10042018 Untirta

PERKEMBANGAN
PSAK sd 2018

Agenda

Perkembangan Standar

Overview PSAK sd effektif 2020

Diskusi

2

Accountant Global Profession


Menggunakan Standar Akuntansi Internasional dalam
menyusun Laporan Keuangan :
• International Public Sector Accounting Standar
• International Financial Reporting Standard




Tunduk pada kode etik internasional



Menggunakan standar kerja international sehingga dapat
dengan mudah bekerja di lingkungan global, missal auditor
menggunakan International Auditing Standard



Menuntut peningkatan kualifikasi sehingga memenuhi
ketentuan standar internasional

3

Tantangan Akuntan
Smart and
Digital

Technology

New Forms
Regulation

Globalizatio
n of
reporting
standard

Profil Lulusan S1 Akuntansi
• Profesional yang mampu menghasilkan informasi
keuangan dan non keuangan sebuah entitas
(akuntan internal, tax specialist, sistem analisis,
intenral auditor, eksternal, auditor)
• Profesional yang mampu menggunakan informasi
keuangan non keuangan untuk pengambilan
keputusan (analis keuangan, konsultan, staf
keuangan)


5

PENDIDIKAN DAN KEBUTUHAN KERJA

SURVEY KEAHLIAN SEORANG AKUNTAN

• Analytical/critical thinking 4,53
• Written communication
4,39
• Oral communication
4,22
• Computing technology
4,10
• Decision making
4,03
• Interpersonal skills
3,94
• Continuous learning
3,82
• Teamwork

3,81
• Business decision modeling
3,65



• Professional demeanor
• Leadership
3,58



3,64













Risk Analysis
Measurement

3,42
3,32

Project management
3,26
Customer orientation
3,23
Change management
3,13
Negotiation
3,13
Research

3,08
Entrepreneurship
2,99
Resources Management 2,98
Salesmanship
Foreign language

2,61
2,60

KOMPETENSI
Terlalu banyak diberikan
namun tidak mampu
menjawab kebutuhan di
praktik

MODEL PEMBELAJARAN

METODE PENGAJARAN
Reading


20%

Hearing words

30%

Looking at picture

PASSIVE

10%

Watching video

50%

Verbal
receiving
Visual

reciving

Looking at an exhibition
Watching a demonstration
Seeing it done on location

70%

Participating

Participating in a discussion
Giving a talk
Simullating the Real Experience

90%
TINGKAT
MEMORISASI

Doing the Real Thing


ACTIVE

Doing a Dramatic Presentation

Doing

TINGKAT
KETERLIBATAN

BEKAL MENJADI AKUNTAN
Kualifikasi sebagai akuntan profesional:
• Professional values
• Ethics
• Attitudes

Pengetahun / Knowledge:





Accounting, finance, and related knowledge
Organizational and business knowledge
Information technology knowledge and competence

Keahlian/Skill (IES 3):






Intellectual skills
Technical and functional skills
Personal skills
Interpersonal and communication skills
Organizational and business management skills

Akuntan Menghadapi Tantangan

Belajar bukan sekedar untuk lulus namun memperoleh ilmu,

meningkatkan professional value & ethic serta skill.
Update pengetahuan, teknologi dan perkembangan bisnis
Perkuat kepribadian dan pahami hakekat kehidupan – Belajar
ILMU KEHIDUPAN
Kembangkan network yang dapat meningkatkan kapasitas diri
Tingkatkan profesionalitas dengan memiliki sertifikasi profesi
• Menjadi tuan di negeri sendiri
• Siap masuk ke pasar Asean dan Global

ILMU KEHIDUPAN
• Hidup adalah pemberian Pencipta, maka pelajari apa hakekat
dan tujuan Penciptaan kita sebagai manusia.
• Allah menciptakan manusia disertai dengan perangkat dan
pedomannya  pelajari bagaimana pedoman hidup sesuai
kehendak Allah karena hakekatnya ketentuan Allah adalah
ketentuan ideal untuk manusia.
• Ilmu kehidupan adalah ilmu wajib yang harus dipelajari sehingga
menjadi kita memahami apa hakekat kehidupan, untuk apa
hidup, bagaimana hidup dan ke mana hidup berakhir.
• Kemampuan kita memahami kehidupan akan menjadikan hidup
akan lebih terarah, orang memahami arti kebahagian yang hakiki
dan kehidupan yang hakiki.
• Ilmu profesi adalah manifestasi dan perwujudan dalam
menerapkan ilmu kehidupan.

Informasi Perusahaan
Entitas menyajikan informasi yang relevan bagi
pengguna untuk membantu dalam pengambilan
keputusan.

• Informasi yang disajikan dapat berupa informasi keuangan
dan non keuangan
• Informasi yang disajikan dapat bersifat mandatory
(diharuskan oleh regulasi) atau informasi voluntary (sukarela)
• Penyajian informasi dapat mengurangi cost of capital dan cost
of debt karena berkurangnya asymmetry information

Informasi perusahaan




Laporan keuangan,
Laporan Tahunan (Annual Reporting),
Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple
bottom line,
• Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang
lebih ringkas dan menekankan pada EVA, strategi perusahaan
• Informasi Digital
13

Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan,
kinerja, perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya
yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk
memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan kreditor).
Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi
keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan
untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib
diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

14

Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil
Menengah - SAK EMKM
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan – SAP PP 71
tahun 2010
 IFRS hanya diadopsi oleh PSAK dan diterapkan efektif 2012. Tahun 2013 dilakukan
revisi standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.
 Pada 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur dan revisi beberapa standar.
 Pada tahun 2016 dikeluarkan PSAK 70 dan PSAK 71 & PSAK 72. Tahun 2017
PSAK 73 efektif berlaku pada 1 Januari 2020
 SAK ETAP dikeluarkan tahun 2010, dan 2016 dikeluarkan SAK EMKM

15

PSAK– TIDAK BERLAKU LAGI
• PSAK 59 Perbankan Syariah

• PSAK 31 Perbankan
• PSAK 29 Pertambangan Minyak dan

Gas

• PSAK 33 Pertambangan Umum

• PSAK 32 Kehutanan
N•
• PSAK 35 akuntansi pendapatan Jasa
A
K
Telekomunikasi
A

• PSAK 27 Akuntansi Koperasi
UN
G

• PSAK 37 Akuntansi
DI
Penyelenggaraan Jalan Tol AN

G dan
• PSAK 9 Penyajian aktivaNlancar

A
kewajiban lancar
J

• PSAK 49 Akuntansi Reksa Dana

• PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek
• PSAK 12 Pengendalian Bersama

PSAK 11 Penjabaran laporan
keuangan dalam mata uang asing
PSAK 39 Kerjasama Operasi
PSAK 17 Penyusutan
PSAK 21 Ekuitas
PSAK 40 Akuntansi Perubahan
ekuitas anak perusahaan
PSAK 41 Akuntansi waran
PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang
PSAK 47 Tanah
PSAK 51 Kuasi Reorganisasi
PSAK 52 Mata uang Pelaporan
PSAK 54 Akuntansi
Restrukturisasi Utang Piutang
Bermasalah

16

Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif
harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan
jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik
kuantitaif maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan
bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna konsekuensinya PSAK
akan dinamis berubah mengikuti IFRS.
17

Sejarah Standar Akuntansi
Efektif
1 Januari
2012

Pra PAI
1973

Konverge
nsi IFRS
sd 2010

Efektif
1 Januari
2015

Update
PSAK sd
2014

8 Desember 2008
Komitmen
mendukung IFRS
sebagai standar
akuntansi
keuangan global

PAI
1973

Harmonis
asi IAS
1994-2007
Adopsi IAS mulai
PSAK 1994 –
mengambil yang
relevan

Update
PSAK sd
2017
Efektif
1 Januari
2020

18

PSAK - ISTILAH
PSAK Baru
• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK
70
• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat
substansial misal PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian
menggantikan PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan
Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama menggantikan PSAK 12
Pengendalian
Bersama
PSAK
Revisi
/ Amandemen
• Perubahan PSAK pada pengukuran, penyajian atau
pengungkapan misal PSAK 24 (Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi
(2013)
• Didahului dengan penerbitan Exposure draft
• Sebelum tahun 2015 digunakan istilah Revisi setelahnya
digunakan istilah Amandemen

PSAK Penyesuaian
• Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit
(narrow-scope) yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga
tidak terdapat usulan prisip baru ataupun perubahan signifikan
pada prinsip-prinsip yang telah ada.
• Penyesuaian dilakukan sebagai dampak dari perubahan PSAK
lain
• Jika penyesuaian dilakukan bab perubahan dalam PSAK baru

19

PSAK eff 2015
NO

STATUS

1

PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015]

2

PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]

3

PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain [1 Jan 2015]

4

PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan 2015]

5

ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014]

6

ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]

7

ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka [1 Jan 2014]

8

PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015]

9

PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]

10

PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015]

11

PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015]

12

PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian (1 Jan 2015]

13

PSAK 48: Penurunan Nilai Aset (1 Jan 2015]

14

PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (1 Jan 2015]

15

PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan (1 Jan 2015]

16

PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29 April 2014, (1 Jan 2015]

20

PSAK eff 2016
NO

STATUS

1

Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri – eff 1 Jan 2016

2

Amandemen PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016

3

Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi – eff 1 Jan 2016

4

Amandemen PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan
dan Amortisasi – eff 1 Jan 2016

5

Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja – eff 1 Jan 2016

6

Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016

7

Amandemen PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi
Bersama – eff 1 Jan 2016

8

Amandemen PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016

9

ISAK 30: Pungutan– eff 1 Jan 2016

10

Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) – eff 28 Sep 2016

15

ISAK 30: Pungutan– eff 1 Jan 2016

16

Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) – eff 28 Sep 2016

21

PSAK eff 2017
NO

STATUS

1

PSAK 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja – eff 1 Jan 2017

2

PSAK 58 (Penyesuaian 2016): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual
dan Operasi yang Dihentikan – eff 1 Jan 2017

3

PSAK 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan – eff 1
Jan 2017

4

PSAK 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keuangan Interim – eff 1 Jan 2017

5

Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa
Pengungkapan – eff 1 Jan 2017

6

ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi– eff 1
Jan 2017

22

PSAK eff 2018 - 2020
PSAK 69 Agrikultur – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 16 Aset Tetap – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan – eff 1 Jan 2018
ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan
2018
Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi – eff 1 Jan 2020
PSAK 71: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Eff 1 Jan
2020
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan – eff 1 Jan 2020
PSAK 73: Sewa – eff 1 Jan 2020

23

SAK ETAP

SAK ETAP
• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas
tanpa akuntabilitas publik
• PSAK yang disederhanakan:
– Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana
– Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran
– Mengurangi pengungkapan
– Penyederhanaan
• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara
keseluruhan (stand alone)

25

Manfaat SAK ETAP
• Dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah diharapkan
mampu untuk
– menyusun laporan keuangannya sendiri,
– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan
usaha.
• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih
mudah dalam implementasinya
• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan
keuangan.

Laporan Keuangan ETAP

Laporan Keuangan menurut SAK
ETAP
• Laporan Laba Rugi
• Neraca
• Perubahan Ekuitas (tidak perlu jika perubahan
hanya karena laba dan dividen)
• Laporan Arus Kas – (metode tidak langsung)
• Catatan atas Laporan Keuangan
27

ISI SAK ETAP
BAB

ISI

BAB

ISI

1

Ruang Lingkup

16

Aset Tak Berwujud

2

Konsep dan Prinsip Pervasive

17

Sewan

3

Penyajian Laporan Keuangan

18

Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi

4

Neraca

19

Ekuitas

5

Laporan Laba Rugi

20

Pendapatan

6

Laporan Perubahan Ekuitas

21

Biaya Pinjaman

7

Laporan Arus Kas

22

Penurunan Nilai Aset

8

Catatan atas Laporan Keuangan

23

Imbalan Kerja

9

Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan

24

Pajak Penghasilan

10

Investasi pada Efek Tertentu

25

Mata Uang Pelaporan

11

Persediaan

26

Transaksi dalam Mata Uang Asing

12

Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas
Anak

27

Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan

13

Investasi pada Joint Venture

28

Pengungkapan Pihak-Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa

14

Properti Investasi

29

Ketentuan Transisi

15

Aset Tetap

30

Tanggal Efektif
Daftar Istilah

28

Ruang lingkup
• SAK ETAP, digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP),
yaitu entitas yang:
 Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan


Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna
eksternal



Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan
 Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam
proses pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau
regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
 Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok
besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau
pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.



Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan
SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan
penggunaan SAK ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

PPL - IAPI

29

Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
• Komponen Laporan Keuangan : Neraca, Laba Rugi, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas laporan.
• Jika Perubahan ekuitas hanya dari laba dan dividen  Laporan
laba rugi dan perubahan saldo laba.
• Laporan arus kas menggunakan metode tidak langsung.
• Menggunakan metode biaya untuk investasi ke asosiasi dan
pengendalian bersama
• Menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
• Aset tetap, aset tidak berwujud properti investasi hanya
menggunakan metode biaya
• Tidak ada bab khusus yang mengatur instrumen keuangan,
namun ada pengaturan klasifikasi aset keuangan:
diperdagangkan, tersedia dijual dan dipegang hingga jatuh
tempo.
PPL - IAPI

30

Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
• Sewa operasi menggunakan konsep rule based seperti dalam US
GAAP – 5 kriteria
• Tidak mengatur pajak tangguhan
• Tidak ada pengaturan tentang : penggabungan usaha, derivatif,
hedging
• Mata uang pelaporan menggunakan mata uang fungsional atau
rupiah.
• Beberapa pengaturan dalam PSAK seperti: investasi properti,
hubungan istimewa, peristiwa setelah periode pelaporan, imbalan
kerja. Pengendalian bersama (PBA, PBO dan PBE).
• Tidak ada pengaturan khusus transaksi khusus industri: kontrak
asuransi, eksplorasi dan evaluasi minieral, agrikultur.
• Hirarki kebijakan akuntansi jika SAK ETAP tidak mengatur secara
khusus: bab yang terkait, kerangka konseptual, standar lain, dan
literatur.
PPL - IAPI

31

SAK EMKM

RUANG LINGKUP
Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching
pada KNA VIII 8 Desember 2016
Isi Standar
• Kata Pengantar
• Standar – 18 bab  isi pokok standar
• Dasar Kesimpulan  bukan bagian
standar
• Contoh Ilustrasi laporan keuangan –
dilengkapi contoh jurnal penyesuaian kas
menjadi akrual  bukan bagian dari
standar
1

RUANG LINGKUP SAK EMKM
Standar digunakan untuk entitas mikro,
kecil dan menengah
• ETAP yang memenuhi definisi dan kriteria
usaha mikro, kecil, dan menengah
sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia, selama dua tahun berturutDapat
turut.digunakan entitas lain jika otoritas
mengijinkan entitas tersebut menyusun
laporan keuagnan dengan menggunaan
SAK EMKM

UU Nomor 20 tahun 2008 tentang
UMKM
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria
Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UU ini.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau
usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha
Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini.

UU Nomor 20 tahun 2008 tentang
UMKM
Kriteria Usaha Mikro
• Kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 - lima
puluh juta rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
• Hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00

Kriteria Usaha Kecil

• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 - Rp
500.000.000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
• Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
300.000.000,00 - Rp 2.500.000.000,00.

Kriteria Usaha Menengah :

• Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 - Rp.
10.000.000.000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
• Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00
-50.000.000.000,00.

Laporan Keuangan EMKM

Laporan Keuangan menurut SAK EMKM

• Laporan Laba Rugi
• Laporan Posisi Keuangan
• Catatan atas Laporan Keuangan

Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 1
• Laporan Keuangan 3 sementara ETAP ada 5 laporan keuangan:
• Dalam kebijakan akuntansi, tidak memperkenankan penggunaan standar
lain di luar SAK EMKM.
• Penilaian menggunakan historical cost.
• Beberapa pengaturan SAK ETAP tidak ada dalam SAK EMKM: asosiasi,
anak perusahaan, imbalan kerja, pihak berelasi, peristiwa setelah tanggal
pelaporan, mata uang fungsional, property investasi.
• Tidak ada pengaturan khusus untuk pengungkapan, sesuai bab 6
pengungkapan diperlukan jika informasi relevan
• Tidak ada pengaturan khusus kas yang dibatasi
• Aset keuangan tidak mengakui penurunan nilai kecuali jika regulasi
mengatur untuk industri tersebut. Tidak ada kapitalisasi biaya transaksi
atas aset dan liabilitas keuangan, semua biaya transaksi dibebankan
• Persediaan tidak ada cadangan penurunan nilai, persediaan diukur
sebesar harga perolehan.

Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 2
• Aset tetap tidak penurunan nilai, tidak boleh dilakukan revaluasi. Tidak ada
kapitalisasi atas biaya yang dikeluarkan setelah tanggal perolehan.
• Tidak boleh kapitalisasi bunga pinjaman terkait dengan pembangunan aset tetap
sendiri.
• Penyusutan dan amortisasi tidak mempertimbangkan nilai residu dan hanya
dengan metode garis lurus dan saldo menurun.
• Dilakukan pemisahan antara modal dan saldo laba, termasuk untuk perusahaan
perorangan / firma
• Biaya pengembangan semuanya dibebankan tidak ada yang dapat diakui aset
tak berwujud.
• Kurs valuta asing: tidak ada penilaian kembali aset dan liabilitas moneter dalam
valuta asing pada tanggal pelaporan, diukur dengan kurs pada tanggal transaksi.
• Tidak mengakui provisi dan liabilitas kontijensi cukup diungkapkan jika material.
• Pendapatan bunga dan dividen diakui saat diterima (basis kas)
• Konstruksi diakui sebesar jumlah yang ditagihkan.

ISI PENGATURAN

.








.
• Bab 10 Investasi pada Ventura
Bab 1 Ruang Lingkup
Bersama
Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive
• Bab 11 Aset Tetap
Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan
• Bab 12 Aset Takberwujud
Bab 4 Laporan Posisi Keuangan
• Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
Bab 5 Laporan Laba Rugi
Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 14 Pendapatan dan Beban
Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan• Bab 15 Pajak Penghasilan
• Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang
Kesalahan
Asing
• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan
• Bab 17 Ketentuan Transisi
• Bab 9 Persediaan
• Bab 18 Tanggal Efektif

PSAP
PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI
PEMERINTAHAN

Standar Akuntansi Pemerintahan
• Standar digunakan untuk menyusun laporan keuangan:
– Pemerintah Pusat – termasuk LK Kementerian Lembaga
– Pemerintah Daerah – Provinsi, Kabupatan, Kota
– Badan Layanan Umum

• Berbentuk Regulasi Pemerintah – PP No 71 tahun 2010 dan Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) untuk tambahan dan Revisi.
• Standar dikembangkan pada praktik akuntansi pemerintah dan berlaku
secara international dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.
• Acuan standar internasional untuk akuntansi sektor publik menggunakan
International Public Sector Accounting Standard (IPSAS)
• Untuk entitas sektor publik (yayasan, Lembaga kemasyarakatan) non
pemerintah menggunakan PSAK 45 Akuntansi Organisasi Nir Laba
untuk pelaporan dan SAK / PSAK untuk pengaturan yang lain.
42

PENGATURAN PP 71 / 2010
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
LAMPIRAN I
BASIS AKRUAL

PP 71
2010

Menjadi

PP71/2010

LAMPIRAN II
BASIS CTA
PP24/2005

• SAP Berbasis Akrual  Lampiran I
• Berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
dapat segera diterapkan
• Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintah dan 12 PSAP
• Berlaku paling lambat TA 2015

• SAP Berbasis Kas Menuju Akrual 
Lampiran II (PP 24/2005)
• Berlaku selama masa transisi bagi entitas
yang belum siap untuk menerapkan SAP
• Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintah dan 11 PSAP
• Tidak berlaku mulai TA 2015

STRUKTUR SAP BERBASIS AKRUAL
(LAMPIRAN I & II)

PSAP

BASIS KAS MENUJU AKRUAL
(LAMPIRAN II)

BASIS AKRUAL (LAMPIRAN I)

PSAP 01

Penyajian Laporan Keuangan

Penyajian Laporan Keuangan

PSAP 02

Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas

PSAP 03

Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas

PSAP 04

Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan

PSAP 05

Akuntansi Persediaan

Akuntansi Persediaan

PSAP 06

Akuntansi Investasi

Akuntansi Investasi

PSAP 07

Akuntansi Aset Tetap

Akuntansi Aset Tetap

PSAP 08

Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan

Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan

PSAP 09

Akuntansi Kewajiban

Akuntansi Kewajiban

PSAP 10

Koreksi Kesalahan, Perubahan
Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar
Biasa

Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan

PSAP 11

Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan Keuangan Konsolidasian

PSAP 12

-

Laporan Operasional

PSAP 13

Akuntansi Badan Layanan Umum

Laporan Keuangan Pemerintahan
Laporan Keuangan menurut SAP Akrual








Laporan Operasional
Neraca
Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Perubahan SAL
Laporan Desa

• Laporan Realisasi Anggaran Desa
• Neraca Desa
• Catatan atas Laporan Keuangan Desa

PSAK 2
LAPORAN ARUS KAS

PSAK 2: LAPORAN ARUS KAS
• Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar
untuk menilai kemampuan entias dalam
menghasilkan kas dan setara kas serta menilai
kebutuhan kas entitas untuk menggunakan arus
kas tersebut.
• Laporan arus kas menggambarkan perubahan
historis dalam kas dan setara kas yang
diklasifikasikan atas aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan selama satu periode

Arus Kas dari Aktivitas Operasi
• Metode yang dapat digunakan:
– Metode langsung  kelompok utama dari penerimaan dan
pengeluaran kas bruto diungkapkan;
– Metode tidak langsung  laba disesuaikan dengan mengoreksi
transaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsur
penghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan pendanaan.

• Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung 
informasi yang lebih berguna
• ETAP  metode tidak langsung

Laporan Arus Kas
• Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan
secara konsisten.
– Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan
(alternatif)
– Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi
(alternatif)
– Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atau
operasi (alternatif)
– Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau
investasi (alternatif)
• Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan dan bunga pinjaman
diungkapkan secara terpisah.
• Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo awal
dan akhir kas dan setara kas.
• Pengungkapan transaksi non kas – investasi dan pendanaan

AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E
• Pengungkapan untuk mengevaluasi perubahan pada
liabilitas dari aktivitas pendanaan
– perubahan yang timbul dari arus kas
– perubahan nonkas. (44A)

• Entitas mengungkapkan perubahan pada liabilitas yang
timbul dari aktivitas pendanaan sebagai berikut:
a) perubahan dari arus kas pendanaan;
b) perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan
pengendalian entitas anak atau bisnis lain;
c) dampak perubahan tingkat kurs valuta asing;
d) perubahan pada nilai wajar; dan
e) perubahan lainnya.



Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a

20X2

Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan

30.150.000
(27.600.000)

Kas yang dihasilan operasi

2.550.000

Pembayaran bunga

(270.000)

Pembayaran pajak penghasilan

(900.000)

Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi

1.380.000

Ilustrasi
Laporan Arus Kas

Arus kas untuk aktivitas investasi
Akuisisi entitas anak X dengan kas (cat A)

(550.000)

Pembelian aset tetap (cat B)

(350.000)

Hasil dari penjualan peralatan

20.000

Penerimaan bunga*

200.000

Penerimaan dividen*

200.000

Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi

(480.000)

Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari penerbitan modal saham

250.000

Hasil dari pinjaman jangka Panjang

250.000

Pembyaran utang sewa pembiayaan

(90.000)

Pembayaran dividen
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi
Kenaikan bersih kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada awal periode

(1.200.000)
(790.000)
110.000

* dapat disajikan sebagai arus
120.000
kas dari operasi

Arus Kas Operasi Metode Tidak Langsung

Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a

20X2

Arus kas dari aktivitas operasi
Laba sebelum pajak

3.350.000

Penyesuaian untuk:
Penyusutan
Kerugian selisih kurs
Pendapatan investasi
Beban bunga

450.000
40.000
(500.000)
400.000

Kenaikan piutang usaha dan piutang lain

(500.000)

Penurunan persediaan

1.050.000

Penurunan utang usaha

(1.740.000)

Kas yang dihasilkan dari operasi

2.550.000

Pembayaran bunga

(270.000)

Pembayaran pajak penghasilan

(900.000)

Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi

1.380.000

Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan
Catatan atas Laporan Keuangan

20X1
Pinjaman jangka Panjang
Liabilitas sewa
Utang jangka Panjang

Arus Kas

Akuisisi

Sewa
Baru

20X2

2.080

500

400

2.980

-

(180)

-

1.800

1.620

2.080

320

400

1.80

4.600

Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan
Catatan atas Laporan Keuangan

20X1

Arus
Kas

20X2

Perubahan non kas
Akuisisi

Valas

Nilai
wajar

Pinjaman jangka Panjang

44.000

(2.000)

-

-

-

42.000

Pinjaman jangka pendek

20.000

(1.000)

-

400

-

19.400

8.000

(1.600)

600

-

-

7.000

Aset yang dimiliki untuk
lindung nilai pinj jk Panjang

(1.350)

300

-

-

(50)

(1.100)

Jumlah liabilitas dari aktivitas
pendanaan

70.650

(4.300)

600

400

(50)

67.300

Liabilitas sewa

PSAK 69

PSAK 69


Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan
panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk
agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.



Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.



Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset
biologis milik entitas.



Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode
pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang
dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.



Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang
menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui
proses amortisasi.



Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen)
merupakan aset biologi.



Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur pada nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.
Setelah panen  biaya perolehan persediaan.

Tujuan dan ruang Lingkup
• Ruang Lingkup mencakup:
a.

Aset biologis, kecuali tanaman produktif (bearer plants);

b.

Produk agrikultur pada titik panen; dan

c.

Hibah pemerintah yang termasuk dalam paragraf 34 dan 35.

• Tidak diterapkan
a. Tanah terkait dengan aktivitas agrikultur
b. Tanaman produktif yang terkait dengan aktivitas agrikultur
c. hibah pemerintah yang terkait dengan tanaman produktif
d. aset takberwujud yang terkait dengan aktivitas agrikultur
Persediaan setelah agrikultur dipanen, misal setelah diolah 
PSAK 14 Persediaan

Hasil Transformasi Biologis
perubahan aset melalui
• pertumbuhan (peningkatan kuantitas atau perbaikan
kualitas hewan atau tanaman),
• degenerasi (penurunan kuantitas atau penurunan kualitas
hewan atau tanaman), atau
• prokreasi (penciptaan hewan atau tanaman hidup
tambahan); atau

produksi produk pertanian seperti getah
karet, daun teh, wol, dan susu.

Pengakuan
Entitas mengakui aset biologis atau produk agrikultur,
jika dan hanya jika

entitas mengendalikan aset biologis sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu;
besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan
yang terkait dengan aset biologis tersebut akan mengalir
ke entitas; dan
nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat
diukur secara andal.

Pengukuran
Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada
setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang
dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak
dapat diukur secara andal. nilai wajar atau biaya
perolehan aset biologis dapat diukur secara andal.

Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik
entitas diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual pada titik panen. Pengukuran seperti ini
merupakan biaya pada tanggal tersebut ketika
menerapkan PSAK 14: Persediaan atau Pernyataan lain
yang berlaku.

Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan atau kerugian
yang timbul pada saat
pengakuan awal aset
biologis pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual
dan dari perubahan nilai
wajar dikurangi biaya untuk
menjual aset biologis

Keuntungan atau kerugian
yang timbul pada saat
pengakuan awal produk
agrikultur pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual

laba rugi pada periode
dimana keuntungan atau
kerugian tersebut terjadi.

Ketidakmampuan Mengukur Nilai Wajar Andal (30)
• Terdapat asumsi bahwa nilai wajar aset biologis dapat diukur secara
andal.
• Asumsi tersebut dapat dibantah hanya pada saat pengakuan awal
aset biologis yang harga kuotasi pasarnya tidak tersedia dan
alternatif pengukuran nilai wajarnya secara jelas tidak dapat
diandalkan.
• Dalam kasus tersebut, aset biologis tersebut diukur pada biaya
perolehannya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
kerugian penurunan nilai.
• Ketika nilai wajar aset biologis tersebut dapat diukur secara andal,
entitas mengukur aset biologis tersebut pada nilai wajarnya dikurangi
biaya untuk menjual.
• Ketika aset biologis tidak lancar memenuhi kriteria sebagai dimiliki
untuk dijual, maka diasumsikan bahwa nilai wajar dapat diukur
secara andal.

Pengungkapan
Keuntungan atau kerugian yang timbul selama periode:
pengakuan awal aset biologis dan produk agrikultur, dan dari
perubahan nilai wajar dikurangi biaya menjual aset biologis.
Entitas mendeskripsikan setiap kelompok aset biologis.
Jika tidak diungkapkan dalam informasi yang dipublikasikan
dengan laporan keuangan, maka entitas mendeskripsikan:
• sifat aktivitasnya yang melibatkan setiap kelompok aset biologis;
dan
• ukuran atau estimasi nonkeuangan dari kuantitas spesifik:
• setiap kelompok aset biologis milik entitas pada akhir periode;
dan
• keluaran produk agrikultur selama periode tersebut.

Pengungkapan

keberadaan dan jumlah tercatat aset biologis yang
kepemilikannya dibatasi, dan jumlah tercatat aset
biologis yang dijaminkan untuk liabilitas;

jumlah komitmen untuk pengembangan atau akuisisi
aset biologis; dan

strategi manajemen risiko keuangan yang terkait
dengan aktivitas agrikultur.

Pengungkapan
Entitas menyajikan rekonsiliasi perubahan jumlah
tercatat aset biologis antara awal dan akhir periode
berjalan.
• keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual;
• kenaikan karena pembelian;
• penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis
yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai PSAK 58;
• penurunan karena panen;
• kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis;
• selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan ke
mata uang penyajian yang berbeda, dan penjabaran dari kegiatan
usaha luar negeri ke mata uang penyajian entitas pelapor; dan
• perubahan lain.

Pengungkapan Tambahan
Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal

deskripsi dari aset biologis tersebut;
penjelasan tentang mengapa alasan nilai wajar tidak dapat
diukur secara andal;
jika memungkinkan, rentang estimasi dimana nilai wajar
kemungkinan besar berada;
metode penyusutan yang digunakan;
umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; dan
jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (digabungkan
dengan akumulasi kerugian penurunan nilai) pada awal dan
akhir periode.

Pengungkapan Tambahan
Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal

keuntungan atau kerugian yang diakui atas pelepasan aset biologis
tersebut dan rekonsiliasi yang mengungkapkan jumlah berikut dalam
laba rugi terkait dengan aset biologis tersebut:
• kerugian penurunan nilai;
• pembalikan rugi penurunan nilai; dan
• penyusutan.
menjadi dapat diukur secara andal selama periode berjalan, maka
entitas mengungkapkan:
• deskripsi dari aset biologis tersebut;
• penjelasan tentang mengapa nilai wajar dapat diukur secara andal;
dan
• dampak dari perubahan tersebut.

Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi

• Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan tahunan yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.
– Penerapan dini dianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini
untuk periode yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2018, maka
entitas mengungkapkan fakta tersebut.

• Pernyataan ini tidak menetapkan ketentuan transisi tertentu.
Penerapan Pernyataan ini dicatat sesuai dengan PSAK 25:
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan.

68

Laporan Posisi Keuangan
Neraca
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Piutang
Persediaan
Total aset lancar

31 Des 2011
US$
10.000
88.000
82.950
180.950

31 Des 2010
US$
10.000
65.000
70.650
145.650

Aset tidak lancar
Ternak sapi perah - belum menghasilkan1)
52.060
47.730
Ternahl isiSapi ternak Susu - menghasilkan
1)
372.990
411.840
Sub-total aset biologis
425.050
459.570
Properti, pabrik, dan peralatan
1.462.650
1.409.800
Total aset tidak lancar
1.887.700
1.869.370
Total aset
2.068.650
2.015.020
[1] Sebuah entitas dianjurkan, tetapi tidak diharuskan, untuk memberikan gambaran
yang dapat dikuantifikasi untuk setiap kelompok aset biologis, membedakan antara aset
biologis yang dapat dikonsumsi dan tidak dapat dikonsumsi atau antara aset biologis
yang menghasilkan dan belum menghasilkan, yang sesuai. Entitas mengungkapkan
dasar untuk membuat setiap perbedaan tersebut.

69

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Nilai wajar susu yang diproduksi
Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual ternak sapi perah

518.240

Persediaan yang digunakan
Biaya pegawai
Beban penyusutan
Beban operasi lainnya

(137.523)
(127.283)
(15.250)
(197.092)
(477.148)
81.022

Laba operasi
Pajak penghasilan
Laba komprehensif tahun berjalan

39.930
558.170

(43.194)
37.828

70

Laporan Arus Kas
Arus kas dari aktivitas Operasi


Penerimaan kas dari penjualan susu



Penerimaan kas dari penjualan ternak sapi perah



Pembayaran kas untuk perlengkapan dan karyawan



Pembayaran kas untuk pembelian sapi perah

498.027
97.913
(460.831)
(23.815)
111.294

71

Pengungkapan
Operasi dan kegiatan utama
Peternakan Sapi Perah XYZ ('Perusahaan') bergerak dalam
produksi susu untuk dipasok kepada berbagai pelanggan. Pada
tanggal 31 Desember 20X1, entitas memiliki 419 ekor sapi yang
mampu menghasilkan susu (mature assets) dan 137 sapi muda
yang dipelihara untuk dapat menghasilkan susu di masa depan
(immature assets). Perusahaan menghasilkan 157.584kg susu
dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual sebesar
518.240 (pada saat pemerahan) pada tahun yang berakhir 31
Desember 20X1.

72

Pengungkapan
Kebijakan Akuntansi
Hewan ternak dan susu
Hewan ternak diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual. Nilai wajar hewan ternak didasarkan pada harga
kuotasian hewan ternak dengan usia, jenis, dan keunggulan
genetik yang serupa dalam pasar utama (atau pasar paling
menguntungkan) untuk hewan ternak tersebut. Pengukuran awal
susu dilakukan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
pada saat pemerahan. Nilai wajar susu didasarkan pada harga
kuotasian di area lokal dalam pasar utama (atau pasar paling
menguntungkan).

73

Pengungkapan
Aset biologis
Rekonsiliasi nilai tercatat ternak sapi perah
Jumlah tercatat per 1 Januari 20X1
Kenaikan karena pembelian

20X1
459.570
26.250

Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan fisik(a)

15.350

Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan harga(a)
Penurunan karena penjualan
Jumlah tercatat per 31 Desember 20X1

24.580

(100.700)
425.050

(a) Pemisahan kenaikan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual antara bagian yang
diatribusikan ke perubahan fi sik dan bagian yang diatribusikan ke perubahan harga
dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan oleh Pernyataan ini.

74

Pengungkapan

Strategi manajemen risiko keuangan
• Perusahaan terekspos pada risiko keuangan yang timbul dari
perubahan harga susu. Perusahaan tidak mengantisipasi
bahwa harga susu akan menurun secara signifi kan di masa
depan, oleh karena itu, tidak menyepakati suatu kontrak
derivatif atau kontrak lain untuk mengelola risiko penurunan
harga susu. Perusahaan melakukan telaah atas prospek harga
susu secara teratur dalam mempertimbangkan kebutuhan
manajemen risiko keuangan yang aktif.

75

Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga
Pemisahan perubahan fisik dan harga dianjurkan tetapi tidak
diharuskan dalam PSAK 69
Sekumpulan 10 hewan berusia 2 tahun dimiliki pada tanggal 1 Januari 20X1. Satu
hewan berusia 2,5 tahun dibeli pada tanggal 1 Juli 20X1 senilai 108, dan satu hewan
lahir pada tanggal 1 Juli 20X1. Tidak ada hewan yang dijual atau dilepaskan selama
periode tersebut. Nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual per unit hewan
adalah sebagai berikut:
Hewan yang berumur 2 tahun pada 1 Januari 20X1
Hewan yang baru lahir pada 1 Juli 20X1
Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 1 Juli 20X1

100
70
108

Hewan yang baru lahir pada 31 December 20X1

72

Hewan yang berumur 0,5 tahun pada 31 December
20X1

80

Hewan yang berumur 2 tahun pada 31 December 20X1

105

Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 31 December 20X1

111

Hewan yang berumur 3 tahun pada 31 December 20X1

120

76

Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga)

Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 1 Januari 2011 (10 x 100)

1000

Pembelian pada 1 July 20X1 (1 x 108)

108

Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat
perubahan harga:
10 × (105 – 100)

50

1 × (111 – 108)

3

1 × (72 – 70)

2

55

Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat
perubahan fisik:
10 × (120 – 105)

150

1 × (120 – 111)

9

1 × (80 – 72)

8

1 × 70

70

237

Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 31 December 2011
11 × 120
1 × 80

1320
80

1400

77

Ilustrasi
• Sebanyak lima hewan yang berumur empat tahun dibeli pada 1 Januari 2007.
Pada 1 Juli 2007, hewan berumur 4,5 tahun juga dibeli. Berikut nilai wajar
dikurangi estimasi biaya penjualan:
– Hewan yang berumur 4 tahun pada 1 Januari 2007
– Hewan yang berumur 4,5 tahun pada 1 Juli 2007

200
212

– Hewan yang berumur 5 tahun pada 31 December 2007

230

• Pergerakan dalam nilai wajar dikurangi biaya penjualan dari hewanhewan tersebut dapat direkonsiliasi sebagai berikut:
– Pada 1 Januari 2007 (5 x CU200)
– Pembelian

1,000
212

– Perubahan nilai wajar (the balancing figure)
– Pada 31 Desember 2007 (6 x CU230)

168
1,380

78

Ilustrasi Jurnal 1
Keterangan

Debit

Kredit

Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan penanaman padi sebesar 60.000.000
Beban operasi

60.000.000

Kas

60.000.000

Entitas menjual padi dengan harga 120.000.000
Kas

120.000.000

Penjualan

120.000.000

Pada 31 Desember ada padi yang belum di panen di sawah dinilai sebesar 30.000.000
Aset biologis*
Pendapatan*

30.000.000
30.000.000

Untuk mempermudah pencatatan jurnal ini akan dibalik di awal periode
sehingga entitas dapat konsisten mencatat pendapatan pada saat penjualan.
Tapi karena ada pendapatan debit 30.000.000 maka pengakuan pendapatan
tetap sesuai PSAK

79

Ilustrasi Jurnal 2a
Keterangan

Debit

Kredit

Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100.000.000
Aset biologis

100.000.000

Kas

100.000.000

Pada 31 Desember nilai aset biologis 130.000.000
Aset biologis

30.000.000

Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis)

30.000.000

Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Aset biologis
Kas

40.000.000
40.000.000

80

Ilustrasi Jurnal 2a
Keterangan

Debit

Kredit

Pada 1 Maret 20X2 aset biologis dijual dengan harga 200.000.000
Kas

200.000.000

Penjualan

200.000.000

Mencatat harga pokok penjualan 130.000.000 + 40.000.000 = 170.000.000
Harga pokok penjualan

170.000.000

Aset biologis

170.000.000

Mencatat biya penjualan sebesar 10.000.000
Beban penjualan
Kas

10.000.000
10.000.000

Laba pada 20X2 sebesar 20.000.000 = 200.000.000 – 170.000.000-10.000.000

81

Ilustrasi Jurnal 2b
Keterangan

Debit

Kredit

Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100.000.000
Beban operasi

100.000.000

Kas

100.000.000

Pada 31 Desember nilai aset biologis 130.000.000
Aset biologis

130.000.000

Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis)

130.000.000

Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Beban operasi

40.000.000

Kas
Untuk menjaga konsistensi mencatat jurnal pada 31 Desember dibalik

40.000.000

Ilustrasi Jurnal 2b
Keterangan

Debit

Kredit

Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Beban operasi

40.000.000

Kas

40.000.000

Pada 1 Maret 20X2 aset biologis dijual dengan harga 200.000.000
Kas

200.000.000

Pendapatan

200.000.000

Mencatat biaya penjualan sebesar 10.000.000
Beban penjualan
Kas

10.000.000
10.000.000

Laba pada 20X2 sebesar 200.000.000 – jurnal balik 130.000.000 = 70.000.000
Dikurangi biaya penjualan dan biaya operasi 20X2= 40.000.000 + 10.000.000 =50.000.000
Laba operasi 70.000.000 – 50.000.000 = 20.000.000

83

Ilustrasi Jurnal 3
Keterangan

Debit

Kredit

Entitas pada 31 Desember 20X1 memiliki aset biologis berupa buah yang
belum dipanen yang menempel pada tanaman produktif senilai 50.000.000
Aset biologis*

50.000.000

Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis )

50.000.000

Untuk mempermudah pencatatan dibuat jurnal balik pada 1 Jan 20X2
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis)

50.000.000

Aset biologis

50.000.000

Entitas mengeluarkan biaya untuk melanjutkan pemeliharan tanaman produktif
senilai 70.000.000 selama Jan-Feb 20X2
Biaya operasi
Kas

70.000.000
70.000.000

84

Ilustrasi Jurnal 2
Keterangan

Debit

Kredit

Entitas pada 2 Maret 20X2 menjual produk agriculture dengan harga 100.000.000,
Kas

150.000.000

Pendapatan

150.000.000

Biaya penjualan yang dikeluarkan sebesar 10.000.000
Beban penjualan
Kas

10.000.000
10.000.000

Walaupun diakui penjualan sebesar 150.000.000 namun karena telah dibuat jurnal balik
pada 1 Jan 20X2, maka penghasilan yang diperoleh pada 20X2 adalah
150.000.000 – 50.000.000 = 100.000.000
Dikurangi biaya operasi dan pemasaran 70.000.000 + 10.000.000
Sehingga laba operasi sebesar 20.000.000

85

Ilustrasi
• Entitas melakukan pembelian dan pengeluaran biaya untuk kegiatan
penamanan dan pemeliharaan padi dan jagung:
Beban operasi 500.000
Kas500.000
• Entitas menjual produk





Kas 1.000.000
Penjualan
1.000.000
Pada tanggal pelaporan terdapat tanaman yang belum dipanen
Aset biologis 300.000
Pendapatan dari kenaikan nilai 300.000
Jurnal balik
Pendapatan dari kenaikan nilai 300.000
Aset biologis300.000
Pada tahun berikutnya tanaman yang masih ada di 31 Desember dijual :
Kas 800.000
Penjualan
800.000
Pendapatan di tahun ini hanya 500.000 karena yagn 300.000 telah diakui pada tahun
sebelumnya.

86

PSAK 70

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang
Timbul dari Pengampunan Pajak
Tujuan perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas yang
timbul dari pengampunan pajak sesuai dengan UndangUndang Nomor 11 Tahun 2016.
Berlaku untuk Entitas yang menggunakan PSAK dan SAK
ETAP
Entitas memilih Kebijakan Akuntansi :
• Mengikuti standar akuntansi yang berlaku, PSAK 25 Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan
(Bab 9.3 SAK ETAP)  koreksi atas saldo laba dan penyajian
kembali (restatement).
• Mengikuti ketentuan khusus dalam PSAK 70, mengakui aset dan
liabilitas sebesar jumlah aset yang dilaporkan dalam Surat
Keterangan Pengampunan Pajak.

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang
Timbul dari Pengampunan Pajak
Pengakuan
• Pengakuan atas item yang disyaratkan SAK dan tidak mengakui jika
tidak memenuhi SAK
• Pengakuan saat diterbitkan surat keterangan
Pengukuran pada Pengakuan Awal
• PSAK 25  nilai perolehan aset pada saat kesalahan terjadi
• Opsi PSAK 70 - Nilai pada surat keterangan

Pengukuran setalah Pengakuan Awal
• PSAK 25 dan Opsi PSAK 70  sesuai PSAK yang berlaku
• Opsi PSAK 70  dapat melakukan pengukuran kembali aset dan
liabilitas TA, sehingga sesuai dengan PSAK  reklasifikasi ke aset
dan selisihnya diakui di tambahan modal disetor
Biaya tebusan  beban pada tahun berjalan (Surat keterangan
dikeluarkan)

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang
Timbul dari Pengampunan Pajak
Penyesuaian
• Piutang, provisi, utang terkait dengan pajak yang tidak diakui akibat
tax amnesty dihapuskan  laba rugi

Penyajian
• PSAK 25 – sesuai klasifikasi aset
• Opsi PSAK 70  Aset pengampunan pajak sesuai karakteristik aset
Aset lancar atau tidak lancar / liabilitas jangka pendek / jangka
panjang
• Jika tidak dapat diklasifikasikan  Aset Lancar dan Liabilitas jangka
panjang
• Reklasifikasi jika dilakukan pengukuran kembali sesuai dengan
SAK

Pengungkapan
• Tanggal surat keterangan
• Nilai yang diakui dalam Surat Keterangan

Contoh 1
• Entitas melakukan pengampunan pajak dengan
melaporkan aset pajak berupa:
– tanah
– Bangunan

5 miliar
10 miliar

• Nilai total aset perusahaan 30.000 miliar; penjualan 40.000 miliar dan
ekuitas sebesar 1.500 miliar
• Nilai pengampunan pajak total 15 miliar atau 1% dianggap tidak
material maka entitas tidak menerapkan ketentuan dalam PSAK 70.
• Entitas mengakui beban uang tebusan.
• Mengakui aset tersebut sebagai aset tetap dan mencatatnya sesuai
dengan nilai wajar yang dilaporkan. Konsekuensinya dapat diakui
sebagai komponen laba rugi.

Contoh 2
• Entitas melakukan pengampunan pajak dengan
melaporkan aset pajak berupa: