169962429 Pengaruh Model Pembelajaran Controversial Issues Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa

1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTROVERSIAL ISSUES
TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI
SISWA KELASVIII SMP NEGERI 1 JIPUT TAHUN PELAJARAN
2013/2014
LAPORAN PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Menulis

Oleh :
Siska Aprianti Putri
D.08110090

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR
BANTEN
2013

1


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari para siswa tidak bisa mengelak dari
tuntutan kegiatan tulis-menulis. Salah satu jenis tulisan yang harus dihasilkan
adalah Argumentatif. Karena melalui tulisan Argumentatif penulis berusaha
merangkaikan fakta-fakta yang sedemikian rupa, sehingga penulis mampu
menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal tertentu itu benar atau
tidak.
Dalam berargumen para siswa harus mampu berfikir kritis, mampu
mengemukakan pendapatnya dengan kesanggupan intelektualnya, dan bukan
sekedar mana-suka atau dengan pendekatan emosional. Penulis harus bisa
menngungkapkan apa yang menimbulkan persoalan, apa tujuan yang nyata
dari persoalan tersebut dan bagaimana cara mengatasinya. Argumentatif
memungkinkan siswa untuk mengemukakan gagasan, pendapat, maupun
pikirannya dengan disertai bukti-bukti relevan yang mendukung argumennya.
Tulisan Argumentatif yang bagus akan menyatakan posisinya dengan
jelas, diikuti oleh argumen-argumennya yang jernih dan runtut, serta ditutup
dengan


deduksi

yang

tidak

melenceng

dari

topik

debat.

Tulisan argumentatif tidak seharusnya dianggap sebagai tulisan yang
melecehkan atau menghakimi suatu pandangan, melainkan seharusnya
dianggap sebagai tulisan yang memperjelas dan mendukung kekayaan
spektrum cara berpikir.
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Jiput

khususnya menulis, sama halnya dengan tujuan pembelajaran menulis di
sekolah-sekolah lainya. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, kurikulum
mencantumkan kemampuan berargumentatif sebagai standar kompetensi
pembelajaran yaitu, Pembelajaran menulis paragraf Argumentatif dalam
1

2

Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dengan KD yang
harus dikuasai oleh siswa yaitu “Menulis gagasan untuk mendukung suatu
pendapat dalam paragraf Argumentatif”. Hal ini sejalan dengan salah satu
Indikator yang harus dicapai oleh siswa kelasVIII, yaitu mampu menulis
gagasan

untuk

medukung

suatu


pendapat

dalam

bentuk

paragraf

Argumentatif.
Berdasarkan observasi awal penulis, pada saat pembelajaran tentang
jenis karangan, peneliti menemukan fakta bahwa sebagian siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Jiput, dihadapkan pada persoalan-persoalan yang berhubungan
dengan kegiatan menulis, yaitu kurangnya minat siswa terhadap pelajaran
menulis. Rendahnya keterampilan menulis disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu: (1) Siswa kurang berminat pada pembelajaran keterampilan menulis.
Sebagian besar siswa mengeluh ketika diberi tugas menulis, mereka
mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat, kurang menguasai kosa kata,
dan kurang mampu mengembangkan ide.
Kesulitan tersebut menyebabkan mereka tidak mampu menyampaikan
pikiran dan gagasan dengan baik sehingga siswa menjadi enggan untuk

menulis, (2) Guru mengalami kesulitan untuk membangkitkan minat siswa
dalam

pembelajaran

keterampilan

menulis.

Guru

mengeluh

bahwa

konsentrasi sebagian besar siswa pada saat proses pembelajaran sedang
berlangsung tidak terfokus pada pelajaran. Pada umumnya, siswa deretan
paling depan yang memerhatikan penjelasan guru, sedangkan siswa yang
duduk di deretan tengah dan belakang lebih banyak melakukan aktivitas lain
selain memerhatikan materi yang disampaikan guru. Seperti siswa berbicara

dengan teman sebangku, siswa tertidur dalam kelas saat pembelajaran, (3)
Guru mengalami kesulitan untuk menemukan alternatif metode dan media
pembelajaran yang tepat untuk mengajarkan keterampilan menulis kepada
siswa selain buku teks Bahasa Indonesia dan LKS yang biasa digunakan.

3

Oleh karena itu, perlu dikembangkan model Isu Kontroversial
(Controversial Issues), yaitu menyajikan sesuatu isu atau masalah aktual yang
menimbulkan pro-kontra. Melalui perbedaan pendapat tentang sesuatu isu
atau masalah, maka materi isu kontroversial secara langsung membangkitkan
kemampuan berfikir kritis siswa.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa perlu untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Controversial
Issues Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa
Kelas VIII Smp Negeri 1 Jiput Tahun Pelajaran 2013/2014”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut
ini.
1. Bagaimana


kemampuan

menulis

karangan

argumentasi

dengan

menggunakan media konvensional oleh siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1
Jiput Tahun Ajaran 2013/2014?
2. Bagaimana

kemampuan

menulis

menggunakan model pembelajaran


karangan
controversial

argumentasi
issues

dengan

oleh siswa

Kelas VIII di SMP Negeri 1 Jiput Tahun Ajaran 2013/2014?
3. Apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran
issues

controversial

terhadap kemampuan menulis karangan argumentasi oleh siswa

Kelas VIII di SMP Negeri 1 Jiput Tahun Ajaran 2013/2014?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui

kemampuan

menulis

karangan

argumentasi

dengan

menggunakan media konvensional oleh siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1
Jiput Tahun Ajaran 2013/2014.
2. Mengetahui

kemampuan


menulis

karangan

argumentasi

menggunakan model pembelajaran Controversial Issues
Kelas VIII di SMP Negeri 1 Jiput Tahun Ajaran 2013/2014.

dengan

oleh siswa

4

3. Mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran controversial
issues

terhadap kemampuan menulis karangan argumentasi oleh siswa


Kelas VIII di SMP Negeri 1 Jiput Tahun Ajaran 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka manfaat penelitian yang dapat
diambil yaitu:
1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi sekolah, khususnya
guru bahasa Indonesia guna meningkatkan kemampuan siswa menulis
karangan argumentasi.
2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi siswa agar
mampu

berprestasi

khususnya

dalam

mengembangkan

karangan

argumentasi.
3. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan bagi peneliti lain
yang memilih topik yang relevan dengan penelitian ini.

5

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen
dengan teknik uji-t. Metode ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
tentang pengaruh penggunaan model pembelajaran controversial

issues

terhadap kemampuan menulis karangan argumentasi. Dengan menggunaan
metode ini peneliti berusaha melakukan kegiatan di dua kelas yakni kelas
eksperimen (menggunakan model pembelajaran controversial

issues) dan

kelas kontrol (menggunakan metode konvensional).
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan dilakukan adalah pretest-posttest control
group design, desain ini melibatkan paling tidak dua kelompok, dan
mengelompokan subyek secara acak (A), dipilih kelas eksperimen (E) dan
kelas kontrol (K), adanya pretest (O1) serta adanya posttest (O2) dimana pretest
sama dengan postest. Kemudian kelompok yang satu memperoleh perlakuan
khusus (X1) dan kelompok satunya lagi tidak diberi perlakuan atau dengan
kata lain memperoleh perlakuan biasa (X2). Model dari desain kelompok
kontrol pretest-posttes tampak pada gambar berikut:
Tabel 1
Desain Penelitian
Kelompok
KE
KK

Pretest
O1
O1

Perlakuan
postest
X1
O2
X2
O2
(Sugiono, 2008:112)

Keterangan:
KE : Kelas Eksperimen
O1 (pretes) = O2 (postes)
X1 : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran controversial
issues

6

6

KK : Kelas Kontrol
X2 : Perlakuan dengan model pembelajaran konvensional
Dalam penelitian ini ada 2 variabel, yaitu variabel X berupa
penggunaan model pembelajaran controversial issues dan variabel Y berupa
kemampuan menulis karangan argumentasi siswa
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah Kelas VIII SMP Negeri 1 Jiputi,
terdiri dari tiga kelas yaitu Kelas VIIIA, VIIIB dan VIIIC yang berjumlah
sebanyak 97 Siswa.
2. Sampel
Sampel dari penelitian ini adalah Kelas VIII A sebanyak 32 siswa
sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang diberikan perlakuan yaitu
pembelajaran menggunakan model pembelajaran controversial issues ,
dan Kelas VII B sebanyak 34 siswa sebagai kelas kontrol yang tidak
diberikan perlakuan atau pembelajaran secara konvensional. Dengan
demikian, sampel dalam penelitian ini sebanyak 66 siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan metode yang telah dilakukan, prosedur pengolahan data
ditempuh melalui sejumlah tahapan, yaitu
1) memeriksa karangan siswa berdasarkan aspek penilaian yang telah
ditentukan;
2) memberikan skor pada aspek yang diperiksa sesuai dengan ketentuan
pengskoran yang telah ditetapkan. kemudian, skor yang diperoleh oleh
setiap siswa dihitung sebagai nilai kemampuan siswa yang bersangkutan;
3) merekap data penilain yang diperoleh siswa untuk setiap aspek yang
diteliti; dan
4) menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa pada setiap aspek yang diteliti,
kemudian mencari nilai rata-ratanya.
E. Instrumen Penelitian

7

Dalam

penelitian

pembanding dan kelas

ini

digunakan

dua

kelas

yakni

kelas

eksperimen. Peneliti juga menggunakan dua

instrumen, yakni instrumen perlakuan dan instrumen pengumpulan data.
Kedua instrumen tersebut akan diuraikan di bawah ini.
1. Lembar Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian, yakni
menulis karangan argumentasi pada lembar yang telah disediakan oleh
penulis/guru.

Tes

dilakukan sebanyak dua kali. Prates digunakan untuk

mengukur kemampuan menulis karangan argumentasi siswa.

Pascates

digunakan untuk mengukur kemampuan menulis karangan argumentasi
siswa setelah menggunakan model pembelajaran controversial issues
2. Lembar Observasi
Lembar observasi yaitu skala penilaian yang akan diisi oleh
pengamat pada

saat

peneliti

mengadakan

proses

mengajar.

Lembar

observasi ini berisi sejumlah kegiatan atau aktivitas guru dan siswa. Lembar
observasi ini diisi oleh dua orang observer. Format lembar observasi terlampir.
Penilaian

prates

dan

pascates

dilakukan

oleh

tiga

orang

penimbang. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi derajat validitas dan
reliabilitas yang baik. Penimbang penilaian tes haruslah mengetahui dan
memahami

kriteria

penilaian menulis karangan argumentasi siswa, serta

mampu melakukan penilaian secara profesional.
3. Lembar Penilaian Menulis Karangan argumentasi

Lembar penilaian menulis karangan argumentasi ini berisi kriteria
penilaian menulis karangan argumentasi yang digunakan sebagai pedoman
dalam mengevaluasi hasil menulis karangan argumentasi para siswa. Dalam
kriteria penilaian menulis karangan argumentasi di bawah ini,yang diambil
hanya lima unsur yang mewakili keseluruhan kriteria penilaian menulis
karangan argumentasi yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Berikut
ini merupakan format skala penilaian menulis karangan argumentasi beserta
kriteria penilaiannya.
Tabel 2

8

Format Skala Penilaian Kemampuan Menulis Karangan argumentasi
No

Aspek yang dinilai

Bobot

1
2
3
4
5

Kesesuaian Isi Cerita dengan tema
Ketepatan Pemilihan Diksi
Ketepatan Penggunaan Ejaan
Penggambaran Alur
Penggambaran Latar
Jumlah

4
4
4
4
4
20

Skala Penilaian
1
2
3
4

Skor

F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik

pengumpulan

data

merupakan

langkah-langkah

yang

ditempuh dalam mengumpulkan data untuk menjawab permasalahanpermasalahan atau hipotesis penelitian. Penulis mengumpulkan data dengan
cara sebagai berikut.
1) Observasi
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan terhadap siswa kelas
eksperimen dan kelas pembanding serta guru. Observasi terhadap
siswa dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa saat prates dan
pascates.
2) Tes Menulis Karangan argumentasi
Peningkatan hasil belajar dapat diketahui melalui tes. Dalam
penelitian ini, tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu prates dan pascates
pada kelas eksperimen dan kelas pembanding. Prates dilakukan untuk
mengetahui kemampuan dasar siswa kelas eksperimen dan pembanding
dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi, sedangkan pascates
dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas eksperimen dan
pembanding setelah mendapat perlakuan dengan menggunakan media.
G. Teknik Pengolahan Data
Setelah semua perlakuan berakhir kemudian diberi tes. Data yang
diperoleh dari hasil pengukuran kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah
hasilnya sesuai dengan hipotesis yang diharapkan.
1. Uji Normalitas, langkah-langkah pengujian normalitas sama dengan

9

langkah-langkah uji normalitas pada analisis data awal.
2. Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas), langkah-langkah pengujian
homogenitas sama dengan langkah-langkah uji homogenitas pada
analisis data awal.
3. Uji Perbedaan Rata-rata (Uji Pihak Kanan)
Hipotesis yang diajukan dalam uji perbedaan rata-rata adalah sebagai
berikut:

μ1
μ2

= rata-rata data kelompok eksperimen
= rata-rata data kelompok kontrol
Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:
1) Jik

2) Jika

Dengan

keterangan:
X1
= rata-rata kemampuan menulis karangan argumentasi siswa pada
X2

kelas eksperimen
= rata-rata kemampuan menulis karangan argumentasi siswa pada

n1
n2
s12
s22

kelas kontrol
= banyaknya siswa kelas eksperimen
= banyaknya siswa kelas kontrol
= varians kelompok eksperimen
= varians kelompok kontrol

10

s2
hitung

= varians gabungan
Dengan dk = ( n1+n2-1), kriteria pengujian tersebut ditolak jika t
≥ t tabel dengan menentukan taraf signifikan = 5% peluang (1-α )
(Sudjana, 2002: 243).

H. Hipotesis Statistik
H0 : x1  x 2
H1 : x1  x 2
H0

:

Tidak terdapat pengaruh

(Sugiyono, 2007: 119)
model pembelajaran controversial

issues

terhadap kemampuan menulis karangan argumentasi siswa Kelas VIII
SMP Negeri 1 Jiputi Tahun Pelajaran 2013/2014
H1 : Terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran controversial issues
terhadap kemampuan menulis karangan argumentasi siswa Kelas VIII
SMP Negeri 1 Jiputi Tahun Pelajaran 2013/2014