JADUAL PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM DA

JADUAL PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT TUMBUHAN
SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013
GOLONGAN A

Acara I
Acara II
Acara III
Acara IV
Acara V
GOLONGAN B

Senin
11 Maret 2013
18 Maret 2013
25 Maret 2013
1 April 2013
8 April 2013
Senin
22 April 2013
29 April 2013

6 Mei 2013
13 Mei 2013
20 Mei 2013

Selasa
12 Maret 2013
19 Maret 2013
26 Maret 2013
2 April 2013
9 April 2013
Selasa
23 April 2013
30 April 2013
7 Mei 2013
14 Mei 2013
21 Mei 2013

Rabu
13 Maret 2013
20 Maret 2013

27 Maret 2013
3 April 2013
10 April 2013

Kamis
14 Maret 2013
21 Maret 2013
28 Maret 2013
4 April 2013
11 April 2013

Jum’at
15 Maret 2013
22 Maret 2013
29 Maret 2013
5 April 2013
12 April 2013

Rabu
24 April 2013

1 Mei 2013
8 Mei 2013
15 Mei 2013
22 Mei 2013

Kamis
25 April 2013
2 Mei 2013
9 Mei 2013
16 Mei 2013
23 Mei 2013

Jum’at
26 April 2013
3 Mei 2013
10 Mei 2013
17 Mei 2013
24 Mei 2013

Acara I

Acara II
Acara III
Acara IV
Acara V
Catatan:
1. Hari libur (12 Maret – Hari raya Nyepi, 9 Mei – Wafat Isa Almasih).
2. Kegiatan praktikum pada hari libur dapat dikoordinasikan dengan dosen pengampu praktikum, apakah akan diadakan pada
hari tersebut atau dilaksanakan pada minggu berikutnya.
3. Buku petunjuk praktikum akan dibagikan pada saat praktikum acara 1.
4. Bagi mahasiswa mengulang, apabila nilainya ≥60 tidak perlu mengulang praktikum tetapi jika 60 diwajibkan mengulang
seluruh kegiatan praktikum. Untuk mengetahui nilai praktikum tahun sebelumnya silahkan menghubungi koord. praktikum.
5. Praktikan diwajibkan memakai jas praktikum dan datang 5 menit sebelum acara (diadakan pre-test dan asistensi praktikum
sebelum kegiatan praktikum)
6. Tidak ada Inhal praktikum

DAFTAR DOSEN, CO ASISTEN, DAN TEKNISI
PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT TUMBUHAN
SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013
Golongan A


Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jum’at

Dosen
Co Asisten 1
2
3
Praktikan
Teknisi

Valentina
Wulan
Ayu


Ratna
Radiyani
Nur

Bintang
Vita
Sigid

Valentina
Danar
Dimas

Rusmi
Asrofi
Marlina

Golongan B

Senin


Selasa

Rabu

Kamis

Jum’at

Dosen
Co Asisten 1
2
3
Praktikan
Teknisi

Novita
Wardhika
Tatag


Danar
Halimah
Amalia

Dessi
Destania
Ana

Jatu
Dessi
Radiyani

Vivi
Aprilia
Dina

Yogyakarta, 1Maret 2013
Koordinator Praktikum DIPT
Tri Joko


B. PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM
ACARA I. PENGENALAN GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN DAN
MORFOLOGI PATOGEN
Alat dan bahan :
a. Herbarium gejala penyakit (tipe nekrotik: bercak, blight; hiperplastik: sapu,
fasiasi, kudis; hipoplastik: tungro), busuk kering phytophthora, busuk basah
wortel, layu tomat, layu tembakau, kanker jeruk, mati pucuk pada jeruk
(Colletotrichum), chlorosis: CVPD, kuning cabai, bulai, TMV; etiolasi,
aesidium, sesidium
b. Tanda penyakit : rhizomorf, jamur upas, tubuh buah jamur ganoderma
c. Gambar morfologi virus, bakteri
d. Tanaman bergejala penyakit bakteri (misalnya: layu)  pengamatan oose
bakteri
e. Preparat dan gambar morfologi jamur: Helmintosporium, downy mildew,
Colletotrichum, Phytophthora, Pestalotia.
f. Nematoda siste kentang, preparat.
g. Mikroskop 4.
Pelaksanaan :
a. Pengenalan, gejala, tanda dan morfologi penyebab penyakit tumbuhan
b. Penjelasan mengenai bagian-bagian dan cara penggunaan mikroskop

c. Mahasiswa mengamati, mengenal dan menggambar berbagai gejala penyakit,
tanda penyakit dan morfologi penyebab penyakit tumbuhan beserta dengan
keterangan singkat dari gambar tersebut.
d. Pada laporan resmi (akhir) mahasiswa memberikan diskripsi lengkap untuk
menerangkan gambar. LAPORAN BERSIFAT INDIVIDUAL (ditulis tangan).

CATATAN : ACARA II – V, KEGIATAN DAN LAPORAN BERSIFAT
KELOMPOK, TIAP GOLONGAN DIBAGI MENJADI 5
KELOMPOK DENGAN ANGGOTA 5 – 6 MAHASISWA.
KEANGGOTAAN KELOMPOK BERSIFAT TETAP DAN
BERLAKU SAMPAI SEMUA ACARA SELESAI.

ACARA II. PENGENALAN ALAT DAN PEMBUATAN MEDIUM
Alat dan bahan :
a. Perlengkapan isolasi (jarum ent, jarum preparat, jarum ose, scalpel, pinset):
satu kelompok minimal 1 buah
b. Alat gelas (Gelas piala 5, gelas ukur 5, Erlenmeyer 5, cawan petri 5, tabung
reaksi 5, gelas pengaduk 5)
c. Alat sterilisasi: Autoklaf, bunsen 5
d. Labu godog 2

e. Kapas
f. pH stick atau indikator universal
g. Kompor
h. Kentang @ 200 gr, Dextrose 20 gr, Agar 20 gr, aquades 1 l
Pelaksanaan :
Mahasiswa dikenalkan dengan berbagai jenis alat yang digunakan dengan
fungsinya masing-masing, dan cara sterilisasinya
Mahasiswa membuat medium PDA, sebelum ditambah agar dicek pH. 7 (0.1
N NaOH atau 0.1 N HCl), masing-masing kelompok membuat 200 ml medium  16
agar tegak dan 8 agar miring  sterilisasi. Medium yang sudah jadi disimpan untuk
diamati ada tidaknya kontaminan, dan dipakai untuk acara-acara selanjutnya.

HCL 0,1 N
HCl 37% = 12 N
1 N = 1 ml HCl + 11 ml aquades
0,1 N = 10 ml 1 N + 90 ml aquades
NaOH 0,1 N
0,4 gr NaOH dalam 100 ml air

ACARA III. ISOLASI
Alat dan bahan :
a. Bahan tanaman sakit terserang bakteri (layu bakteri tomat/terong, BLB)
b. Bahan tanaman sakit terserang jamur (trotol pada bawang merah (Alternaria
porii, alternatif: Fusarium dan Colletotrichum pada cabai atau pepaya)
c. Cawan petri (2 sampel x 6 mahasiswa x 5 kelompok) = 60 buah
d. Medium agar tegak (2 sampel x 6 ulangan x 5 kelompok) = 60 buah
e. Medium agar miring (2 sampel x 6 ulangan x 5 kelompok) = 60 buah
f. Lampu spiritus
g. Jarum ent, scalpel, jarum oose
h. Alkohol
i. Klorox 0,05%
Pelaksanaan :
a. Penjelasan Postulat Koch
b. Platting medium agar ( untuk jamur ditambah asam laktat, untuk bakteri tidak)
c. Isolasi jamur dan bakteri
d. Masing-masing mahasiswa melakukan isolasi bakteri dan jamur (1 cawan
petri/sample/mhs)  masing-masing diberi label (nama dan no. mhs)
e. Hasil isolasi diinkubasi pada suhu kamar, mahasiswa dimohon untuk
mengamati pertumbuhannya, apabila sudah mulai ada jamur atau bakteri yang
tumbuh dipindah ke medium agar miring, @ 1 tabung
f. Penilaian dilakukan juga terhadap hasil kerja mahasiswa (hasil isolasi)
Kebutuhan alat
 Cawan petri : 60 buah /gol  5 golongan = 300 buah
 Agar tegak: 60 buah /gol  5 golongan = 300 buah
 Agar miring: 60 buah /gol  5 golongan = 300 buah

ACARA IV. INOKULASI
Alat dan bahan :
a. Inokulasi jamur:
 Buah cabai besar, isolat Colletotrichum (5 ulangan x 5 kelompok) + 5
kontrol = 30 buah/ hari
b. Inokulasi bakteri:
 Bibit tomat (5 ulangan x 5 kelompok) + 5 tan. kontrol = 30 tan./hari
c. Biakan murni bakteri Ralstonia solanacearum 2 tabung x 5 kelomp = 10
tabung
d. Biakan murni Colletotrichum 2 petri (5 kelompok) = 2 petri/ hari
e. Inokulasi virus
 Tanaman Kacang tanah (5 ulangan x 5 kelompok + 5 tan control) = 30
tan./hari
 Chenopodium amaranticolor (5 ulangan x 5 kel. + 5 kontrol) = 30 tan./gol
f. Tanaman kacang tanah bergejala belang
g. Alkohol
h. Kapas
i. Air steril
j. Plastik ukuran 3 kg (sebagai sungkup)
k. Lampu spiritus
l. Buffer fosfat pH 7,2
m. Mortar porselin
n. Kapas streril
o. skalpel
Pelaksanaan :
a. Inokulasi bakteri: Satu tabung berisi isolat R. solanacearum disuspensikan ke
dalam 100 ml air steril dalam erlenmeyer. Tiap tanaman tomat diinokulasi
dengan 10 ml suspensi bakteri dengan cara dituangkan pada perakaran tomat
yang telah dilukai dengan skalpel  inkubasi di selasar  amati
perkembangan gejala
b. Inokulasi jamur: Biakan jamur dilubangi dengan bor gabus 5 mm. Buah cabai
dilukai dengan jarum preparat sebanyak 5 tusukan, ditempeli dengan keeping
miselia dengan posisi terbalik. Sebagai control buah yang dilukai tanpa
inokulasi jamur. Untuk inkubasi, tray diberi kapas basah, diletakkan pada
kawat dah buah ditata di atas kawat tersebut, kemudian dimasukkan ke dalam
plastic 3 kg.  amati perkembangan gejala
c. 5 gram daun kacang tanah bergejala belang digerus dalam mortar, tambah 5 ml
buffer fosfat (PBS)  saring dengan mencelupkan kain tipis dalam sap
tanaman  diperas dan ditampung dalam petri dish dan dicampur
karborundum dioleskan pada daun kacang tanah yang masih muda atau
Chenopodium sp. Pengamatan dilakukan terhadap waktu munculnya gejala,
bentuk dan warna bercak
Kebutuhan:
 Tanaman tomat: 30 tanaman/hari  5 hari = 150 tanaman x 2 = 300 tan
 Biakan Ralstonia solanacearum 10 tabung/gol  5 hari = 50 tabung
 Biakan Fusarium oxysporum fsp. lycopersci 5 plate/hari  5 hari = 25 tabung
 Tanaman kacang tanah: 30 tan/gol  5 hari = 150 tan x 2 = 300 tan




Chenopodium amaranticolor : 30 tan/gol  5 hari = 150 tan x 2 = 300
Buah cabai 30 buah/ hari x 5 x 2 = 300 buah

ACARA V. PENGENDALIAN
Alat dan bahan :
a. Trusi (CuSO4)
b. Kapur tohor (CaO)
c. Kertas pH
d. Beker glass/ gelas piala
e. Daun mimba (minimal 100 g)
f. Blender
g. Saringan
h. Kemasan serta sample pestisida dan adjuvant
i. Biakan murni Colletotrichum gloeosporioides
j. Buah apel (5 buah x 6 perlk x 5 kelomp = 150 buah/ hari)
k. Lampu spiritus
l. Alkohol
m. Air steril
n. Benomil
o. Antracol/Daconil
p. Jarum preparat
q. Tray plastic
r. Air steril
Pelaksanaan :
a. Pembuatan bubur Bordeaux  10 gr CuSO4 dalam 500 ml + 10 g CaO (500
ml) ukur pH
b. Pembuatan pestisida nabati : 100 g daun mimba + 100 ml air diblender 
disaring
c. Pengamatan pestisida buatan pabrik (nama dagang, nama bahan aktif,
formulasi, formulator, cara penggunaan, tanda bahaya dan cara mengatasi
keracunan, jasad sasaran 2 saja): Cu (Cupravit, Kocide), Dithiocarbamat
(Dithane 45, Antracol, Zidasep), Chlor (Daconil), Sistemik (Benlate, Score,
Baylethon), Seed dressing (Ridomil), bahan perata dan bahan perekat (fungsi),
pengamatan pestisida hayati (Pseudomonad fluorescent dalam King’s B (butuh
UV light) dan Trichoderma sp. (dalam preparat, pengamatan mikroskopis)
d. Pengendalian (dengan buah model):
1. Apel dicelup dalam Dithane  diamkan 30 menit  inokulasi
Colletotrichum
2. Apel dicelup dalam Antracol  diamkan 30 menit  inokulasi
Colletotrichum
3. Apel dicelup dalam Daconil  diamkan 30 menit  inokulasi
Colletotrichum
4. Apel dicelup dalam bubur Bordeaux  diamkan 30 menit  inokulasi
Colletotrichum
5. Apel dicelup dalam ekstrak daun mimba  diamkan 30 menit 
inokulasi Colletotrichum (dilubangi kemudian isolat dimasukkan)
6. Kontrol: apel dicelup air steril  inokulasi Colletotrichum
e. Pengamatan dilakukan terhadap waktu munculnya gejala, luas bercak

Kebutuhan :
 Biakan murni Colletotrichum gloeosporioides (dari cabai) 5 hari = 60 plate
 Buah apel manalagi : 5 buah x 6 perlk x 5 kel  5 hari = 750 buah/ gol
 Ralstonia solanacearum: 60
 Konsentrasi fungisida bisa dilihat di kemasan.