Disusun oleh MELINDA PAYUNG PROGRAM STUD

TUGAS MERINGKAS
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
Pengarang :
Dr. E. G. Homrighausen
Dr. I. H. Enklar

Dosen :
Jonly Mewengkang, M.A., M.Pd.K

Disusun oleh:
MELINDA PAYUNG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN STRATA SATU
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ABDI GUSTI
JAYAPURA - PAPUA

BAB I
Pendidikan Agama Dalam Alkitab
Bilamana mulanya pendidikan agama itu ? Banyak orang berfikir bahwa pendidikan
agama itu baru mulai pada era modern ini, dan pendapat ini salah. Karena pendidikan agama
sudah mulai muncul sejak agama itu sendir muncul. Karena setiap agama merasa perlu untuk

mengajarkan anak-anak tentang kepercayaan, adat istiadat dan kebaktian agama itu.
Berkenaan dari tiap-tiap agama mempunyai guru-guru dan lembaga-lembaganya yang
ditugaskan untuk menjalankan pendidika agama itu. Tegasnya selama ada agama ada pula
pendidikan agama.
Pendidikan agama Kristen sudah sejaka zaman Perjanjian Lama, di mana dalam
Perjanjian Lama tersimpanlah kesaksian-kesaksian mengenai perkara-perkara yang
mahaagung, yang telah dialami umat Tuhan di bawah pimpinan-Nya sepanjang sejarah hidup
mereka. Demikian halnya juga dengan Perjajian Baru. Segala kitab ditulis dengan tujuan
untuk mengajar umat Kisten tentang pernyataan Allah dalam Yesus Kristus dan pengaruhnya
bagi hidup manusia.
Perjanjian Lama
Nenek moyang kaum Israel, Abarahan, Ishak dan Yakub menjadi guru bagi seluruh
keluarganya. Sebagai bapak-bapak dari bangsanya mereka bukan saja menjadi imam yang
merupakan pengantara Tuhan dengan umat-Nya, tetapi menjadi guru yang menagajarkan
tentang perbuatan-perbuatan Tuhan yang mulia dengan janji Tuhan yang membawah berkat
kepada Israel turun temurun.
Ajaran ini di teruskan turun temurun, mulai dari Isak kepadanya anaknya Yakub.
Yakub menurunkan kepada anaknya Isak sehingga pengetahuan akan janji-janji Tuhan itu
tetap terpelihata oleh bangsa Israel. Bahwkan pengajarang tentang Allah terus diturunkan
kepada genarasi selanjutnya, di mana kita bisa meninjau masa demi masa pengaran tentang

Allah terus ajarkan. Tiap-tiap keturunan Israel menyampaikan pula segala pengajaran itu
kepada keturunan yang berikut, proses ini berlangsung terus menerus.
Perjanjian Baru
1. Tuhan Yesus
Dalam menyelidiki pendidikan agama dalam Perjanjian Baru, tentu pertama-tama
dan khususnya kita harus mengarahkan pandangan kepada Tuhan Yesus. Sebagai jabatan
sebagai Penebus dan Pembebas, Tuhan Yesus sendiri adalah seorang Guru Yang Agung. Di
mana Yesus di sebut “Rabbi”. Tuhan Yesus mengajar tidak terikat pada tempat dan
keadaan, Tuhan Yesus tidak membentangkan suatu ajaran dengan menyuruh orang
mempercayai itu, tetapi Ia menolong mereka berfikir sendiri dan menarik kesimpulan
sendiri dari apa yang telah dijelaskan-Nya kepada mereka.Yesus dalam pengajaran-Nya
memakai banyak metode. Kadang Yesus mengunakan metode perumpamaanperumpamaan, kadang Ia mengemukan pertanyaan-pertanyaan yang kemudian menjadi
bahan pengajaran-Nya. Kadang-kadang percakapan biasa yang berkemabang menjadi
pengajaran. Kadang juga dengan memperlihatkan melakukan tidakan Yesus.
2. Paulus
Rasul Paulus juga menajadi guru yang ulung. Rasul Paulus sendiri terdidik untuk
menjadi seorang rabbi bagi bangsanya. Ia mahir dalam pengetahuan akan taurat dan ia
dilatih untuk mengajar orang lain tentang agama kaum Yahudi. Setelah Tuhan memasuki
hidupnya, Paulus hanba Tuhanyang telah terdorong oleh hasrat yang berapi-api untuk
memasyurkan nama Tuhan Yesus.

3. Jemaat yang mula-mula
Sejak muali berdirinya maka jemaat Kristen menjujung pengajaran agama. Di
dalam perkumpulan itumereka berdoa, berbicara tentang pengajaran dan perbuatanperbuatan Tuhan Yesus Kristus, makan dan merayakan Perjamuan Suci.

BAB II
Tenaga Pendorong Pendidikan Agama Kristen
Perlu Tenaga Pendorong
Dalam menjadi pendidik agama Kristen kita juga perlu tenaga pendorong yang
memacu kita untuk mengajar secara maksimal. Contohnya Rasul Paulus selain dari luar, ia
juga memiliki panggilan dari dalam yaitu Paulus meras hutang budi kepada Yesus Kristus,
kepada jemaat Tuhan di dunia ini bahkan kepada seluruh manusia. Ini menjadi tenaga
pendorong bagi hidu dan pekerjaannya kemudian. Kita juga harus memiliki tenaga pendorong
agar membuat kita bekerja secara maksimal.
Dorongan-dorongan asasi dalam Pak
Pertama-tama kita memberikan PAK itu oleh karena Allah sendiri telah menyatakan
diri-Nya. Inila yangmenjadi dasar mutlak segala pengajaran kita. Allah tidak bersemayan di
sorga saja dan tidak mengacuhkan nasib dunia dan manusia. Selanjutnya selaku akibat dari
pernyataan Allah kita terdorong untuk memperkenalakan Yesus Kristus kepada dunia, karena
TuhanYesuslah yang menjadi penjelmaan kasih saying Allah yang abadi.
Pembaharua dorong-dorongan kita

Pembaharuan dorongan dan semangat kita tentu merupakan soal yang penting.
Bagaimana kita dapat memelihara dan mempertahankan tenaga pendorong itu ? Bagaimana
kita dapat menjauhkan suasan suam? Bagaimana jalannya utk menghidupkan dorongadorongan yang suci itu ?. Tentu jawabanya kita harus kemabali ke Alkitab, dengan baca
berulang-ulang seolah-olah kita baru membacanya, dan kita harus terus berdoa dengan setia
dan sungguh-sungguh dengan jalan itu persekutuan kita dengan Tuhan tetap selau terpelihara..
BAB III
Hakikat dan Arti Pendidikan Agama Kristen
Pembatasan istilah PAK
Selaku judul kitab ini telah dipilih nama “Pendidikan Agama Kristen”. Sebaiknya
kita berpegang kepada nama itu, supaya jangan timbul salah pahan tetang maksud kita.
PAK Sebagai tugas Gereja
PAK bukan satu-satunya tugas gereja melainkan satu di antara tugas gereja yang
sangat penting, tetapi tempatnya di samping tugas-tugas gereja yang lainnya yang penting.
Seba PAK merupakan suatu fungsi gereja yang amat penting, di mana pendidikan yang
seharusnya ditanggung dan dilakasanakan oleh Gereja itu sendiri. Jangan hendaknya kita
meluakan bahwa Tuhan sendiri memberi amat ini kepada gereja, yakni supaya mengajar
(Efesus 4:2).
Hubungan PAK dengan tugas-tugas Gereja yang lain
Hubungan antara PAK dan tugas-tugas gereja di mana dalam penyampaian khotbah,
di mana khotbah bukan saja tertujuh kepada perasaan dan kehendak manusia saja, tetapi juga

kepada akalnya. Jemaat harus belajar dari padanya tentang segala kekayaan Firman Tuhan.
Pengetahuan dan pengertian mereka akan pernyataan Tuhan itu harus selalu diperdalam dan
diperluas pula.
Lapangan Kerja PAK
Lapangan kerja PAK dalam masyarakat itu sangat luas seperti, PAK di dalam jemaat,
PAK disegala lembaga persekolahan, dan PAK di perguruan-perguruan tinggi teologi.
Hakikat PAK yang sebenarnya
Hakikat dari PAK itu adalah, yang pertama mengutakan aspek pengajaran dan yang
kedua menitikbertakan aspek pengalaman keagamaan. PAK bukan saja mengenai hal-hal
yang lampau, tetapi juga ingin menghidupkan iman sehingga berbuah dengan indahnya, baik
di dalam hidup perseorang maupun dalam persekutuan jemaat dan dalam masyarakat umum.

Arti PAK yang sebenarnya
Dengan menerima pendidikan itu, segala pelajar, muda tua, memasuki persekutuan
iman yang hidup dengan Tuhan sendiri, dan oleh dan dalam Dia mereka terhisab pula pada
persekutuan jemaat-Nya yang mengakui dan mempermuliakan nama-Nya di segala waktu dan
tempat.
BAB IV
Objek-objek Pendidikan Agama Kristean
Wujud dan perlunya objek-objek itu

Wujud itu diibaratkan dengan suatu sasaran bila kita menembak dengan senapan.
Begitu juga dalam pekerjaan Tuhan tentu kita tidak akan memperoleh suatu apapun, jikalau
belum ada tujuan yang terang dan tegas, atau jikaulah ada terlampau banyak tujuan.
Sedangkan objek dapat diumpamakan dengan rancangan rumah, mustahil orang membangun
rumah yang kokoh dan lengkap, kecuali ia lebih dulu merancangkan suatu proyek yang
dengan tegas. Perlu untuk mengigat objek pekerjaan yang sedang kita lakukan itu, supaya
objek atau tujuan itu menentukan peraturan dan kemajuan seluruh usaha itu.
Cara menetapkan objek-objek
Dalam pendidikan ada dua objek yaitu objek yang jauh dan objek yang dekat. Dalam
menentukan objek-objek ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Firman Tuhan menjadi dasar objek.
2. Objek itu harus sesuai dengan sifat gereja kita sendiri.
3. Harus sesuai dengan unsur-unsur murid-murid.
4. Latar belakang murid harus diperhatikan.
5. Objek pengajaran harus berhubungan dengan macamnya PAK.
6. Kita harus sadar akan kebutuhan khusus pada pelajar dan pendengar kita.
Beberapa Objek yang asasi
Objek-objek dasar bagi PAK yang diselenggarakan oleh Gereja-gereja Protestan di
Amerika Seriakt adalah:
1. Yang pertama memang mengenal Allah

2. Serentak dengan Allah Bapa kita sebutkan Yesus Kristus
3. Pengenalan dan pengalaman akan Roh Kudus
4. Gereja sendiri menjadi objek PAK
5. Objek yang lain supaya mereka didik untuk menjadi warga Negara yang bertanggung
jawab.
6. PAK harus menuju kepada pandangan hidup secara Kristen bagi segala orang yang
dididiknya itu.
7. Objek terakhir adalah menyampaikan warisan agama Kristen.
BAB V
Ilmu Jiwa dan Pendidikan Agama Kristen
Arti Ilmu Jiwa
Ilmu jiwa dalam bahasa Yunaninya “Psychologi” itu hendak mempelajari “Psyche”
atau jiwa manusia. Jadi arti Ilmu jiwa adalah segala gejala kehidupan jiwa manusia; jadi juga
pertanyaan-pertanyaan jiwa itu dalam segala gerak-gerak dan tingkah –laku manusia dalam
hidupnya sehari-hari.
Sumbagan Ilmu jiwa mengeanai pelajaran :
1. Pelajaran menuntut minat yang sungguh
2. Pelajaran menuntut latihan praktis
3. Perlu memperhatikan beda watak dengan umur orang-orang didikan kita
4. Pelajaran sangat dipengaruhi oleh perasaan (emosi).


5.
6.
7.
8.

Pelajaran ada segi sosialnya.
Pelajaran menuntut daya dorong yang lebih baik.
Pelajaran harus dilakukan dengan bebagai-bagai jalan.
Belajar lebih penting dari mengajar.

BAB VI
Pendeta dan Pendidikan Agama Kristen
Tuhan menghendaki supaya umat-Nya bertumbuh dalam pengenalan akan Dia dan
anak-Nya Yesus Kristus, dan Dialah yang akan menanggungkan tugas pendidikan itu ke atas
bahu para pemimpin gereja-Nya.
Kedududkan dan pentingnya Pendeta
Jabatan pendeta itu sangat penting, tetapi juga sangat sukar. Jangan hendaklah kita
menyambut jabatan itu sembarang saja, untuk menjadi pendeta pelu kenyakinan yang
sungguh bahwa Tuhan sendiri yang memanggil kita dan kita harus menaati dan menurutu

suara panggilan itu. Jabatan pendeta sendiri dapat kita tinjau dari tiga jurusan. Pertama Allah
memberi jabatan pengkhotbah dan pengajar (Efesus 4). kedua jabatan pendeta juga
merupakan suatu pangkat dalam hubungan organisasi gereja, suatu kedudukan resmi. Dan
ketiga pekerjaan pendeta adalah suatu fungsi atau suatu tugas yang tertentu.
Pendeta dan pendidikan agama Kristen
Pendeta memimpin segala pekerjaan dalam jemaat, oleh sebab itu sangat penting
pendirian pendeta terhadap soal pendidikan agama. Sepantasnya sikap itu bersifat positif dan
penuh semangat. Dan tugas pendeta terhadap PAK yaitu, pendeta harus memiliki segala
cabang pendidikan agama itu, pendeta juga bertugas membela dan mempropagandakan PAK.
Pendeta sebagai guru
Seharusnya pendeta menjadi seorang guru yang cakap. Pendeta harus sanggup
menguraikan suatu pokok dengan jelas dan menarik hati. Tidak cukup urainnya itu jelas bagi
dirinya sendiri, tetapi perlu menjadi jelas pula bagi setiap pendengar, bahkan bagi yang paling
sederhana sekalipun. Pendeta menjadi guru bagi bangsa dan negaranya. Tiap-tiap negeri dan
tiap-tiap pemerintahan wajib takluk kepada kehendak Allah ta’ala.
BAB VII
Alkitab dalam Pendidikna Agama Kristen
Alkitab merupakan pusat dan intisari seluruh PAK. Sebagai orang Kristen Injil
memang kita mengutamakan dan menitikberatkan pelajaran Alkitab dalam pengjaran agama
yang kita berikan. Apakah yang hendak dijarkan tentang Alkitab ?

1. Hendaknya kita memberi kepada jemaat kita pandangan yang jujur mengenai Alkitab.
2. Kita harus menjelaskan dalam arti manakah Alkitab disebut Firman Allah
3. Kita perlu menjelaskan bahwa Alkitab bukan kitab yang statis.
4. Baiklah kita mengajar bahwa dalam Alkitab terdapat ber,acam-macam jenis kesusastraan.
5. Allah telah menyatakan diri-Nya denga perlahan-lahan dan berangsur-angsur di dalam
Alkitab.
6. Kita tidak mungkin mengenal Alkitab, jika kita hanya mengenal Alkitab saja.
7. Sebaiknya kita berjaga supaya jangan kita memberi kesan seakan-akan kita mengetahui
semua isi Alkitab.
8. Kita tidak mengajar Alkitab jika kita tidak mengenal latar belakangnya.
Bagaimana Alkitab harus diajarkan ?
Alkitab itu harus diaajarkan dengan :
1. Pengajaran tetang Alkitab harus disesuaikan dengan umur murid.
2. Pengajaran Alkitab harus diberikan dengan memakai cara-cara yang efektif.

BAB VIII
Metode-metode Dalam Pendidikan Agama Kristen
Tempat Metode dalam Pak
Dalam pengejar diperlukan menggunakan metode agar penggaran lebih maksimal,
seperti contoh kita bisa lihat yaitu Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus dalam mengajar

mempergunakan beberapa metode dalam menyampaikan berita-Nya mengenai kerajaan
Sorga. Ternyata bahwa Ia sangat berhasil sebagai seorang Guru, bukan saja disebabkan isi
pengajaran-Nya, tetapi juga oleh karena cara yang dipakai-Nya. Tetapi hendaknya kita jangan
menyangka bahwa metode-metode yang mengerjakan keselamatan atau menimbulkan
kepercayaan, kita juga harus ingat bahwa keselamatan adalah anugerah Allah semata-mata.
Arti Metode
Dalam PAK metode adalah suatu pelayanan, suatu pekerjaan yang aktif, yang kita
lakukan bagi Firman Tuhan dan bagi sesama manusia, supaya kedua pihak itu bertemu satu
sama lain. Metode senantiasa hanya jalan dan alat saja, bukan tujuan. Kita harus selalu
menuju kepada maksud Firman Tuhan : tak boleh kita menggunakan metode kita supaya
mendapat hasil dan sukses secara duniawi. Metode-metode yang kita pergunakan harus
menghasilkan imam,pengetahuan dan penuturan yang sejati dalam hidup murid-murid kita.
Batas-batas Metode
Tidak ada metode yang seratus persen baik. Dalam memakai metode ada batas-batas
yang boleh dipakai oleh PAK. Batas-batas itu ditetapkan oleh sifat iman kita dan oleh
tuntutan-tuntutan Kerajaan Rohani yang kita layani. Kita wajib menguji matode yang kita
pake, apakah metode yang kita pakai untuk mengejar pujian orang atau menjadi popular di
antara kaum muda dengapan memakai cara-cara yang sebenarnya tidak berpadanan dengan
kesucian Injil.
Kecenderungan-kecenderungan baru dalam metodik
Dengan singkat saja dianjurkan beberapa pendapat baru mengenai metodik
pengajaran :
1. Hal mengajar dan belajar harus berjalan berbimbingan tangan.
2. Menanamkan pengertian lebih penting dari pada menyampaikan sejumlah peristiwa, nama
dan tahu.
3. Hasil penyelidikan dan percobaan membukti bahwa belajar bersama lebih besar faedahnya
dari pada belajar sendiri.
4. Kini juga diterangkan bahwa pengajaran kita tak boleh bersifat teori saja. Sebaiknyalah
teori itu disertai dengan pekerjaan yang aktif.
5. Guru merupakan faktor yang sangat penting dakam metode PAK.
6. Dalam pelbagai lapangan masyarakat diadakan penyelidikan mengenai cara bagaimana kita
dapat berkomunikasih atau menyampaikan sesuatu bahan pengetahuan dan pengertian
dengan orang lain dengan jalan yang paling efektif.
7. Antara lain sudah ternyata bahwa metode yang menuju pada segala alat indera manusia
jauh lebih besar hasilnya dari pada metode yang hanya menuju kepada satu indera saja.
Penilaian terhadapa beberapa metode
Berikut ini adalah metode-metode yang biasa dipakai atau yang sudah umum dipakai
di tempat lain :
1. Metode kuliah atau ceramah
2. Metode bercerita
3. Metode percakapan atau diskusi
4. Metode lakon atau sandiwara
5. Metode penyelidikan
6. Metode audio-visual

7. Metode menghafal
8. Metode bertanya
Tuhan Yesus dan soal metode
Metode yang Tuhan Yesus gunakan adalah; metode bercerita, perumpamaan dan
kisah-kisah untuk menjelaskan pengajaran-Nya mengenai kerajaan Sorga dan banyak hal
lainnya. Dan Tuhan Yesus bukan hanya mengajar melalui metode saja, Yesus mengajar
melalui hidup-Nya, bahkan dengan sengsara dan kematian-Nya juga.
BAB IX
Rencana Pelajaran dalam Pendidikan Agama Kristen
Arti dan pentingnya rencana pelajaran
Rencana belajar dalam bahasa asing dipakai kata “curriculum” artinya aslinya ialah
lapangan perlombaan. Selain itu istilah “rencana belajar” memiliki pengertian pendidikan
agama itu bukan terbatas pada apa yang diajarkan guru kepada murid-murid , melainkan
rencana itu juga merangkumi segala pengaruh, persekutuan dan aktivitas lain, yang
bersangkutan dengan pelajaran bersama itu. Bukan pelajaran itu sendiri saja yang penting,
tetapi di samping itu kita memperhatikan pergaulan antara murid-murid dan antara murid
dengan guru, karena semangat dan suasana seluruh pendidikan itu turut menentukan sifat dan
hasilnya.
Sejarah rencana belajar
Sejak ada pengajaran agama Krsiten, jadi sejak abad-abad pertama tarikh Masehi,
ada pula rencana pelajaran. Gereja senantiasa mendidik anggotanya dan calon anggotanya
dalam pokok-pokok kepercayaan Gereja. Mereka menyusun suatu rencana pelajaran yang
sesuai dengan pada waktu itu, seperti misalnya tentang kebaktian umum dan juga ibadah
perorangan. Yang kini menjadi dasar pendidikan agama Krsiten yakni sekolah minggu.
Ciri-ciri rencana yang baik
Rencana pelajaran, supaya menjadi baik dan betanggung jawab harus memenuhi
beberapa syarat dan menunjukkan beberapa ciri mutlak :
1. Rencana harus disusun dan disedikan menurut kebutuhan tiap-tiap pengajaran yang
diberikan.
2. Isi rencana harus sesuai dengan Alkitab.
3. Rencana haru sesuai dengan pengakuan dan ajaran gereja kita sendiri.
4. Rencana harus memenuhi tuntutan ilmu jiwa.
5. Rencana harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk ilmu mendidik dan metode pengajaran.
6. Rencana harus mengikat faktor-faktor sosiologis.
7. Rencana harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan jemaat.
8. Harga rencana harus pantas.
Persiapan rencana belajar
Tiap-tiap rencana memerluka persiapan yang seksama. Pekerjaan menyusun dan
mengarang rencana itu tidak gampang, sehingga tidak akan bisa dikerjakan seorang diri,
sebaiknya ditanggung oleh tampuk pimpinan gereja-gereja bersama-sama. Perlu orang ahli
dalam berbagai-bagai lapangan, seperti ilmu teologi, ilmu pendidikan, ilmu jiwa dan
masyarakat, dsb. Khususnya, minat dan semangat yang sejati terhadap usaha PAK itu.
Berhasilnya rencana belajar
Rencana pelajaran yang terbaik masih kurang guna dan hasilnya, jikaulah tidak ada
orang yang melaksanakannya atau jikaulah orang yang harus mempergunakan belum
mengerti bagaimana rencana itu dapat harus dipakai dalam praktis. Rencana yang baik
merupakan alat dan pedoman yang besar harganya tetapi tak boleh kita bersandar pada
rencana itu sendiri saja. Dapat dikatakan bahwa rencana yang paling baik sekalipun tidak

sanggup menggajarkan dirinya sendiri, dan selagi rencana yang terbaik itu dapat dirusakkan
dan dikaburkan oleh guru yang tidak tahu memakainya.
BAB X
Cara Merancangkan Pendidikan Agama Kristen
Perlu perancangan
Setiap pekerjaan yang berjangka panjang dan bersifat menentukan, seperti halnya
pendidikan; memerlukan suatu perencanaan yang teliti. Gereja juga tidak dapat mengerjakan
segala tugasnya dengan sepertinya, kecuali ia memikirkan dan merancangkannya lebih
dahulu. Mungkin rancangan kita itu baik atau jelek, tetapi rancangan mesti ada.
Luasnya rancangan
Di Indonesia PAK masih sedang diusahkan da diatur. Pekerjaan ini masih berada
dalam proses perkembangan. Justru sebab itu marilah kita dengan berani menghadapi soal
apakah perancangan kita sudah cukup luas, baik isi maupun metodenya dan apakah kita sudah
mela)
yani segala orang yang telah dipercaykan Tuhan kepada kita dengan PAK itu.
Pertanggung jawaban terhadap perencanaan
Tanggung jawab yang pertama terletak di atas pundak pendeta. Dialah menjadi
kepala, pemimpin dam pemilik dalam pratikum PAK umumnya, jadi dialah juga yang
bertugas memimpin perancangan pengajaran itu khususnya. Dan di sampan itu juga para
penatu juga membantu dengan pikiran, usul dan usaha mereka.
Pelaksanaan perancangan
Perencanaan pelaksanaan itu berkisar pada soal praktis seperti berikut :
1. Batas Umur (pengajaran agama harus datur menurut umur / batas-batas umur tertentu)
2. Waktu berkumpul
3. Tempat berkumpul
4. Persediaan rencana pelajaran
5. Organisasi PAK
6. Pembagian waktu pelajaran
7. Hari-hari raya
Teladan Paulus
Dalam Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus (I Kor. 9:19-27) kita
membaca hal mengenai cara bekerjanya yang patut diacamkan serta dicontoh oleh kita sendiri
dalam hubungan perancangan pekerjaan kita. Ternyata bahwa Paulus tidak berjuang
sembarang saja atau “tanpa tujuan”. Dalam meninju ia “bukan petinju yang sembarang saja
memukul”. Paulus bergerak dan bekerja dengan tujuan yang tertentu. Ia mengetahui
maksudnya, tujuannya dan metodenya. Dalam memberitakan Injil Yesus Kristus ia bekerja
dengan teratur, sebab ia tahu pelayanan itu tak boleh dipermainkan, melainkan patut
diusahkan dengan sungguh-sungguh.
BAB XI
Katekisasi Sidi
Sejarahnya
Dalam agama Yahudi tiap-tiap anal yang usianya genap dua belas tahun menjadi
“Anaka Taurat”, yakni ia mulai dianggap sebagai anggota yang bertanggung jawab dari umat
Israel. Anak-anak itu sudah dididk cukup lama dan sungguh; sekarang mereka sendiri harus
melakukan hukum-hukum Taurat dengan penuh tanggung jawab terhadap Tuhan dan
masyarakat Yahudi. Dalam Injil Lukas (psl. 2:40 dyb.) bahwa Tuhan Yesus pada umur dua
belas tahun untuk pertama kalinya mengikuti orangtua-Nya ke Bait Allah Yerusalem.
Pentingnya katekisasi sidi

Katekisasi adalah jalan mengantar kita kepada pintu gereja. Gembala-gembala
jemaatnya yang menjadi penunggu pintu itu. Tugas itu merupakan tanggung jawab yang berat,
karena merekalah yang harus menentukan siapa boleh diterima dan siapa belum.
Bahaya, katekisasi
Beberapa bahaya yang sering timbul dalam pekerjaan ini ;
1. Katekisasi hanya dituruti anak-anak oleh sebab adat gereja menuntutnya.
2. Peneguhan sidi itu sendiri saja yang menjadi tujuan dan pegangan seterusnya bagi caloncalon anggota.
3. Pelajaran yang diberikan di katekisasi dianggap sudah cukup untuk seluruh hidup
kemudian.
4. Katekisasi gampang cenderung pada suasana “sekolah”.
Suasana katekisasi sidi
Hendaknya suasana dalam pergaulan pendeta dengan murid-murid ketekisasinya
bersifat ramah tamah, bagaikan seorang bapak yang bercakap-cakap dengang anaknya.
Seboleh-bolehnya perhubungan mereka hrus mesra dan secarah perorangan. Dalam
pertemuan perorangan ini kita dapat bertanya tentang soal-soal yang mungkin masih
dipergumulkan oleh muridnya.
Isi pelajaran
Isi pelajaran katesasi harus menyambung pad pelajaran murid-murid mengenai
hikayat Perjanjian Lama dan Baru, tetapi bahan dan pokok lain pula. Sungguh tidak cukup
jika pendeta hanya mengajar isi Alkitab saja kepada murid-murid katekisasi sidi. Mereka juga
harus diajarkan pokok-pokok iman kita, kesusilaan Kristen, sedikit tentang sejarah gereja dan
penkabaran Injil.
Soal umur
Penetapatna soal umur tidak dapat kita tetapkan umu yang dapat atau dipakai untuk
segala gereja di manapun dunia ini. Tradisi dan peraturan gerejani pada semua gereja tidak
sama.
BAB XII
Pendidikan Agama Kristen kepada Anak-anak
Sejak dahulu kala anak-anak merupakan suatu golongan yang penting dalam gerja
Kristen, tetapi kenyataan itu tidak selalu diinsafi dengan secukupnya. Lama sekali gereja
kurang mencurahkan perhatian dan pemeliharaannya kepada golongan anak-anak itu. Oleh
perkembangan ini minat gerjapun tertarik pula kepada anak-anak jemaat.
Masalah-masalah di sekitar PAK kepada anak-anak
Di zaman modern ini misalnya kita menghadapi masalah-masalah rumah tangga
yang secarah nama saja “ruah tangga Kristen”. Jikaulah ayah-ibu anak-anak didikan kita
sendiri tidak mengunjugi gereja lagi, sukar benar memimpin anak-anak dengan latar belakang
begini. Ada pula orang Kristen yang kurang mengacuhkna pekembanagan anak-anak mereka,
adanya juga orangtua yang bodoh yang belum insaf pentingnya pengaruh dan bimbingan
mereka bagi anak-anaknya.
Tempat anak-anak dalam geraja
Anak-anak juga menjadi anggota Gereja Kristus berdasarkan babtisan mereka,
karena gereja hanya membabtis anak-anak dari orangtua yang juga percaya kepada
Juruselamat dunia ini. Anak-anak jemaat tumbuh di bawah naugan gereja, mereka bukan saja
menjadi tanggung jawab keluarganya tetapi tanggung jawab gereja pula. Sejak lahirnya
mereka menjadi anggota dari keluarga orang percaya dan meliputi seluruh bumi. Oleh sebab
itu mereka mereka berhak mendapt bagian dalam segala milik dan keutungan keluarga gereja
itu.

Tujuan PAK kepada anak-anak
Tujuannya adalah :
1. Supaya mereka mengenal Allah sebagai pencipta dan pemerintahan seluruh alam ini, dan
Yesus Kristus sebagai penebus, pemimpin dan penolong mereka.
2. Supaya mereka mengerti akan kedudukan mereka dan panggilan mereka selaku anggotaanggota gereja.
3. Supaya mereka mngasihi sesamanya oleh karena Tuhan telah mengasihi mereka sendiri.
4. Supaya mereka insaf akan dosanya dan selalu mau bertobat.
5. Supaya mereka suka belajar terus mengenai berita Allah, suka mengambil bagian dalam
kebaktian jemaat dan suka melayani Tuhan.
Cara-cara Pak bagi anak-anak
Cara-cara Pak bagi anak-anak adalah :
1. Babtisan
2. Rumah tangga Kristen
3. Gereja sendiri
4. Pelbagai metode.
Suasana
Segala metode sukar akan berhasil jikaulah pengaja-pengajar anak-anak tidak tahu
menciptakan suasan yang baik. Hendakny kita memandang dan memperlakukan anak-anak
sebagai pribadi-pribadi dengan nilai sendiri. Jangan kita menganggap mereka rendah dan diri
kita sendiri penting dan tinggi. Jangan kita berusaha berkuasa atas hidup mereka tetapi
jangang pula kita memanja-memanjakan mereka.
BAB XIII
Pendidikan Agama Kristen dan Keluarga Kristen
Pentingnya keluarga Kristen
Keluarga Kristen adalah pemberian Tuhan yang tak ternilai harganya. Keluarga
Kristenlah yang memegang peranan yang terpenting dalam PAK bahkan lebih penting pula
dari segala jalan lain yang dipakai gereja untuk pendidikan.
Tempat Keluarga dalam kepercayaan Kristen
Keluarag merupakan tempat yang mutlak dalam Sejarah Suci. Di seluruh Alkitab kita
menyaksikan pentingnya keluarga yang dipakai Tuhan sebagai saluran dan jalan keselamatan
yang dirancangkan Tuhan bagi umat manusia. Pendidikan agama dalam keluarga merupakam
dasar bagi seluruh pendidikan lainnya dalam masyarakat umat Tuhan pada zaman Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru. Utuk itu sebaiknya pokok-pokok besar (mengenai apa yang kita
percaya tetang Allah dan jalan keselamatan) dari kepercayaan Kristen sebaiknyalah mulai
dipelajari dan kenal oleh manusia justru di dalam lingkungan keluarga Kristen.
Seteruh-seteru keluarga Kristen
Seteru-seteru keluarga Kristen adalah :
1. Aliran tertentu, yang tidak menaruh kepercayaan terhadap keluarga. Keluarga dianggap
bersifat mencintai diri dan antisosial.
2. Kemunduran kesetiaan suami-istri satu sama lain.
3. Adakala gereja sendiri menjadi seteru, bagi keluarga. Yakni bilamana gereja memakai
tenaga keluarga untuk membangun dirinya sendiri.
4. Kuasa-kuasa dan pengaruh-pengaruh yang menyerang keluarga dari sudut dunia yang
mengelilinginya.
5. Dari keluarga-keluarga Kristen yang ada dalam gereja.

Pembinaan keluarga Kristen
Sumbangan yang pertama dapat diberikan gereja kepada pembinaan keluarga
Kristen ialah penerangan rohani dan batuan rohani kepada orang muda yang menyiapakan diri
bagi nikah kudus. Gereja juga bertanggung jawab terhadap pemimpin keluarga Kristen dalam
fasenya berikutnya. Bahakan pedeta juga harus menjadi sahabat karib dari segala keluarga
dalam jemaatnya, dan menolong orangtua dalam mendidik anak-anaknya dalam suasana Inil.
BAB XIV
Pendidikan Agama Kristen kepada Kaum Muda
Pentinganya kaum muda
Kaum muda merupakan suatu masalah yang sukar dan penting bagi Gereja dewasa
ini. Kaum pemuda bersifar dinamis, mau berjuang untuk mewujudkan cita-citanya. Mereka
hendak membaharui masyarakat dan ingin memberantas semua yang jelek, jahat, yang
merintangi perkembangan dunia ini ke arah keadilan dan kemakmuran. Mereka kurang puas
dengan keadaan masyarakat yang ditinggalkan kepada mereka oleh genarasi tua. Mereka
mengkritik segala yang kolot. Besar semangat mereka utuk menrjukan diri ke dalam gerakangerekan baru. Sebab mereka belum berpengalaman, idealism mereka taka da batasnya.
Ilmu jiwa muda
Pentingnya umur pemuda tentu saja pertama-tama mengenai diri mereka sendiri.
Mereka telah tiba pada masa peralihan dalam hidupnya yang besar akibatnya. Mereka sudah
bukan anak-anak lagi, dan belum juga masuk ke usia dewasa. Umur mereka ini menyatakan
diri dengan rupa-rupa perubahan, baik dalam tubuh maupun dalam jiwa si pemuda itu.
Masalah-masalah khusus kaum muda
Masalah-masalah yang timbul sehari-hari dalam hidup kaum muda adalah :
1. Hubungan pemuda dengan orangtuanya.
2. Para pemuda antara lain bergumul dengan sola-soal dan kesangsian megenai agama.
3. Pemuda tidak suka untuk mengakui kuasa ayah dan ibunya atas hidupnya.
4. Masalah kelamin merupakan masalah yang sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan
kaum muda.
5. Persekutuan orang muda dengan pemuda lain yang sering lebih penting dari pada
hubungan dengan orangtuanya.
6. Mereka ingin mencapai pendirian sendiri secara ekonomis..
7. Idealism kaum muda.
Tujuan pekerjaan di antara kaum pemuda
Utuk menolong mereka mendapati dan mengenali maksud Tuhan bagi kehidupan
mereka sendiri, supaya mereka memandang hidup mereka dalam terang Tuhan itu. Kita harus
memberikan mereka kesempatan supaya mereka dapat mengalami persekutuan dengan orang
muda lainnya. Inilah hak mereka, bahkan suatu kebutuhan yang sungguh-sungguh harus
dipenuhi. Dan kita haru memupuk keinsafan dalam batin mereka bahwa persekutuan itu tak
boleh dibatasi pada gerejanya sendiri saja. Kita dipamggil juga untuk memberikan penerangan
kepada orang muda itu mengenai soal-soal polotik dan perekonomian berdasrkan Injil Yesus
Kritus, begitu pula soal masalah dunia yang hangat.
Cara bekerja di antara pemuda
Hendaknya gereja menerima mereka sebagaimana mereka ada, dengan menunjukan
pengertian dan minat sejati terhadap masalah-masalah dan pergumulan mereka. Jangan
hendaknya orang dewasa anggota jemaat yang memimpin pekerjaan pemuda itu bertindak
sebagai pengatur dan pemberih perintah. Orang muda itu enggan disuruh dan perintah, tetapi
mereka tentu akan rela menerima pimpinan yang bijaksana, dari pemimpin yang bersikap
sebagai penunjuk dan teman, lagi menunujukkan simpati dan pengertian yang sungguhsungguh kepada mereka.

BAB XV
Pendidikan Agama Kristen di Sekolah-sekolah
PAK bukan saja diberikan oleh gereja di dalam lingkugannya sendiri, tetapi juga di
luar lingkungan itu, yakni di dalam sekolah-sekolah umum.
Keadaan yang berbeda-beda dalam berbagai-bagai negeri
Ada Negara-negara yang melarang segala PAK di dalam sekolah-sekolah umu, tetapi
ada bedanya pula. Misalnya di Rusia, agama sama sekali tidak boleh diajarkan, oleh sebab
Negara tidak sendiri tidak menjunjung agama. Tetapi ada pula Negara yang sifat toleran
terhadap agama, kendatipun pemeritah sendiri kurang mementingkan agama, contongnya
Cekoslovika dan Hongaria Negara bersifat komunis tetapi pemerintahnya mengujinkan
pengajaran agama Kristen di sekolah-sekolah Negara, bahakan guru-guru dibayar dengan
biaya Negara.
Faedah dan bahaya PAK di sekolah negeriAspek positf dalam penggajaran PAK di
sekolah negeri
Faedah dan bahaya PAK di sekolah negeriAspek positf dalam penggajaran PAK di sekolah
negeri adalah:
1. Dengan cara ini gereja dapat menyampaikan Injil kepada anak-anak dan pemuda-pemuda
yang sukar dikumpulkan dalam PAK gereja sendiri, seperti dalam sekolah.
2. Anak-anak yang mnerima PAK di sekolah, akan merasa bahwa pendidikan umum dan
agama itu bukan dua hal yang tak ada hubungannya melainkan sebalikanya harus berjalan
bersama-sama.
3. Jika gereja mampu membiayai pekerjaan Sekolah Minggu dan sekolah Kisten secara besarbesaran, maka PAK di sekolah-sekolah negeri itu banyak menolong gereja yang lemah
secara keuangan.
4. Agama itu sendirnya akan merupakan suatu bagian mutal dari kebudayaan segenap rakyat.
Bahaya-bahaya PAK disekolah-sekolah ;
1. Ada kalahnya pngajaran agama dijadikan bagian yang resmi dari seluruh rencana pelajaran
di sekolah-sekolah.
2. Apabila PAK itu diberikan dalam suasana sekolah umum, besarlah bahanya pokok-pokok
agama itu diajarkan sama seperti pokok-pokok lain di rencanakan di sekolah.
3. Kita harus waspada jangan sampai kita menurunkan derajat dan mengubah wujud PAK itu.
4. Sangat boleh murid-murid berpendapat bawah PAK yang telah diterimanya di sekolah
sudah cukup, sehingga kurang perlu mengikuti pengajaran agama yang diselanggarakan di
gereja.
5. Jangan kita lupa bahwa menerima sokongan dari paihak Negara selalu ada bahayanya.
Masalah-masalah mengenai PAK di sekolah-sekolah
1. Guru-guru
2. Rencana pelajaran
3. Cara-cara
4. Penambahan PAK lain pula di samping pengajaran yang diberikan dalam sekolah.
Asas-asas dasar
1. Wajiblah kita selalu berjuang untuk mempehatikan kebebasan agama sepenuh-penuhnya.
2. Kemukinan bahwa pemerintah tetap menjamin kebebasan agama, sehingga PAK itu sama
sekali tidak dirintangi akan tetapi Negara sediri tidak ikut campur tangan di dalamnya,
bahakn tidak memberikan sokongan apapun kepada pengajaran agama.

BAB XVI
Guru dalam Pendidikan Agama Kristen
Pemimpin Kristen
Gereja kita membutuhkan pemimpin-pemimpin, karena factor kepemimpinan itu
merupakan bagian yang mutlak dari seluruh hidup, pekerjaan dan organisasi gereja. Tetapi
pemimpin yang dimaksud mengarah kepadaka perhatian kepada sejeni pemimpin lain pula,
ialah para pekerja dalam jemaat yang bukan pendeta, melainkan yang dikerahkan dari antara
anggota-anggota biasa. Justru dengan memakai tenaga seperti itu dapatlah gereja
mengembangkan aksinya di dalam lingkungannya sendiri dan di dalam masyarakaat umum
pun.
Tanggung jawab guru
1. Guru menjadi penafsir iman Kristen.
2. Guru menjadi seorang gembala.
3. Guru pula menjadi seorang pedoman dan pemimpin.
4. Guru adalah seorang penginjil.
Syarat-syarat bagi guru
1. Pengetahuan yang hidup mengenai pokok yang diajarkan.
2. Kecakapan untuk menimbulkan minat, bahkan menggembirakan hati orang lain dengan
pokok itu.
3. Kerelaan utuk dilupakan sendri, asal hasil pengajarannya tetap tertanam saja dalam hidup
orang didikannya, dan
4. Semangat pengorbanan diri, sebagai sebuah benih yang rela mati, supaya dapat melahirkan
hidup baru berlipat-lipat ganda.
BAB XVII
Pengijilan dan Pendidikan Agama Kristen
Kesaksian biasanya disebut penginjilan, yang berarti Pemberitaan Kabar Baik.
Pekabaran Injil kepada segala orang yang masih memikul dosanya dan belum menerima
kebenaran yang ada dalam Yesus Kristus. Penginjilan itu menjadi tugas sekalian. Hendaknya
kita melakukannya dengan gembira, bukan saja perkataan kita, tetapi juga dengan contoh
hidup kita perseorangan dan sebagai anggota-anggota Gereja Kristus di tengah-tegah dunia
ini.
Minat terhadapa penginjilan
Kenyataan –kenyataan. Kata “penginjilan” (Inggris “evangelism”; di Belanda kini biasa
dikitakan “apostolos”). Di mana-mana perhatian gereja kini berpusat kepada tugas
“evangelisasi” itu. Jemaat Kristus sudah mulai sadar lagi, bahwa di samping “pastorat", atau
penggembalaan terhadap anggota jemaat, sangat perlu juga dilaksanakan “apostolat”, ialah
penginjilan di antar kaum bukan Kristen dan segala orang Kristen yang sudah menjauhkan
dari gereja.
Alasan-alasan. Tentu saja ada sebab-sebabnya sehinga gereja sekian rajin memikirkan dan
mengusahakan penginjilan itu dewasa ini. Alasan-alasan itu dapat kita kupas dengan
menunjuk kepada empat factor berikut :
1. Gereja sadar bahwa dunia ini kini terlihat pula dalam suatu krisis yang hebat.
2. Gereja sadar akan kelemahannya sendiri.
3. Gereja telah sadar pula akan keagungan Injil itu.
4. Mengingat segala sesuatu itu, gereja mulai sadar pula akan perlunya pembaktian diri
kembali kepada Injil Yesus Kristus.

Arti penginjilan
Yang dimaksud dengan penginjilan itu lain hanyalah pemberitaan Kabar Kesukaan,
yang memanggil manusia untuk mempercayai segala janji Allah dalam Yesus Kristus,
sehingga manusia akan menyesalkan dosa-dosanya dan hidup yang buruk itu, lalu berserah
kepada Yesus Krsitus selaku Penebus dan Raja, mencari persekutua dengan Dia setiap hari,
dan melayani Dia dalam segala lapangan hidupnya dengan patuh dan setia.
Injil Yesus Kristus harus diberitakan sedemikan rupa sehingga memulihkan manusia.
Injil itu hendak menobatkan orang. Injil mengadili manusia dan menyelamatkannya. Luther
pernah mengatakan: “Injil mematikan Adam lama, dan membangkitkan Adam baru”.
Penginjlan itu tak lain daripada membawah Yesus Kristus kepda sesama kita,
sehingga mereka dapat berjumpa muka dengan muka, dalam suatu pertemuan perseorangan
yang mesra. Bukan kita yang sanggup membuat orang menjadi orang Kristen, malainkan
Kristus sendiri saja yang mengerjakan mujizat itu, dengan kuasa Roh Kudus yang ada padaNya. Ia sendiri mulai bercakap-cakap dengan manusia, dan Dialah yang menyakinkan
mereka, dan yang melahirkan dalam batin mereka kerinduan yang hangat akan keselamatan
yang ditawarkan-Nya itu.
Penginjilan dalam PAK
Bagaimana dengan pengijilan itu di dalam PAK. Ada separuh orang berpendapat
bawah kedua hal itu harus dibedakan, malah diceraikan satu sama lain. Ada dua kata Yunani
yang dipakai yaitu; “kerugma” dan didache”. Kerugma itu berita yang diumukan oleh bentara
yang diutus oleh raja, seperti Yohanes Pembabtis menjadi bentara bagi Kristus di dalam
memberitakan kepada seluruh rakyat tentang Kerajaan Allah yang sudah dekat itu. Sedangkan
kata “didache” berarti pengajaran. Pengajaran itu mengenai isi kepercayaan Kristen dan
bagaimana seharusnya seorang Kristen hidup dalam dunia ini.
Kesimpulannya kita ialah tak ada perbedaan yang tajam antar kedua tugas gereja itu:
pemberitahuan atas penginjilan dan pengajaran atau pendidikan agama Kristen. Sebaliknya
kedua ini erat hubungannya. Pemberitaan dan pendidikan berjalan bersama-sama. Ada tiga
golongan manusia yang harus menerima pendidikan besifat penginjilan yaitu :
1. Golongan orang masih ada di luar jemaat Kristus.
2. Golongan anak-anak jemaat yang sedang tumbuh menjadi dewasa.
3. Golongan seluruh jemaat perlu pula menerima pendidikan terus menerus dengan roh
penginjilan yang sehat.