BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Dukungan Suami Terhadap Kepercayaan Diri Istri Menjalani Aktivitas Setelah Masa Nifas di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Medan Tembung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehadiran seorang bayi adalah suatu anugerah Tuhan bagi pasangan suami

  istri karena ia adalah penerus generasi. Keluarga manapun pasti sangat berbahagia sekaligus berdebar-debar menanti kelahiran sang buah hati. Namun di balik itu, proses kehamilan dan melahirkan bayi merupakan perjuangan yang cukup berat bagi setiap wanita, yang tidak luput dari rasa ketakutan dan kesakitan (Umami & Puspita, 2007).

  Masa nifas juga tak kalah pentingnya untuk memperhatikan setiap apa yang dibutuhkan ibu. Dukungan keluarga, terutama suami dalam hal ini mutlak diperlukan. Pemeriksaan-pemeriksaan yang rutin dilakukan tanpa diimbangi keadaan psikologi si ibu yang stabil tidak akan juga berimbas baik pada si ibu.

  Kelelahan dan rasa sakit selama proses persalinan yang biasanya akan terbawa sampai beberapa bulan setelahnya (Anneahira, 2013).

  Setelah melahirkan, penampilan fisik seorang wanita pastilah tidak sempurna dan mengalami banyak perubahan hormonal serta menjadi murung.

  Yang paling menonjol adalah mummy tummy atau perutnya yang agak membuncit, tapi itu sebenarnya bukan berarti ia gemuk. Beberapa wanita tertekan ingin diet karena pasangan tampaknya kurang suka dengan penampilannya sehingga merasa minder dengan bentuk tubuhnya. Kondisi ini tentu tidaklah sehat, mengingat banyak wanita mengaku emosinya tidak stabil, stres, dan tertekan untuk tampil cantik. Sekitar 40 persen wanita juga kerap mengkhawatirkan bentuk tubuhnya di tiga bulan pertama pasca lahiran ( JPNN, 2013).

  Selain itu, di Indonesia kasus – kasus depresi pasca melahirkan yang terjadi juga tidak dapat dipandang sebelah mata. Berdasarkan hasil penelitian, di tiga kota besar di Jawa,yaitu Jakarta , Yogyakarta dan Surabaya, sudah ditemukan bahwa 11-30% wanita setelah melahirkan mengalami depresi pasca melahirkan ini (Elvira, 2006) dalam Widya Andhika (2009).

  Selain gangguan kesehatan dan penampilan yang dialami ibu, tentunya sebagai orang tua baru, ibu juga akan menghadapi pola keseharian yang berbeda.

  Perubahan-perubahan dalam kehidupan tersebut bisa sangat menganggu psikologis ibu. Gangguan psikologis ini bisa membahayakan bila tidak cepat terdeteksi dan ditangani bisa menyebabkan bunuh diri bahkan hingga membunuh anaknya sendiri (Triananda, 2013).

  Secara psikologis, saat hamil semua perhatian tertuju kepada ibu, termasuk dipenuhinya semua keinginannya yang terkadang aneh. Namun begitu melahirkan, semua perhatian beralih ke si bayi, sementara ibu yang lelah dan sakit pasca melahirkan merasa lebih butuh perhatian. Secara fisik, aktivitas mengasuh bayi sepanjang hari bahkan tak jarang di malam buta, memang menguras tenaga dan perhatian. Padahal sebagai istri dan ibu, banyak sekali daftar pekerjaan rumah tangga dan urusan lain yang harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan. Belum lagi terlalu banyak tuntutan menjadi ibu yang baik dan sempurna, terutama datang dari diri sendiri sehingga memicu rasa putus asa, tak berdaya dan khawatir akan gagal menjadi seorang ibu. Bayi yang sakit, rewel sepanjang malam, jadwal lapar dan bangun yang tidak teratur memaksa ibu kurang tidur dan mempengaruhi aktivitas kerjanya di keesokan hari (Chandra, 2009).

  Dampak psikologis lain adalah menurunnya rasa percaya diri karena gangguan pada kulit seperti jerawat, bercak-bercak hitam, strectchmarks, bekas luka operasi dan juga pada kekencangan otot vagina dan panggul setelah melahirkan (Triananda, 2013).

  Saat penampilan dianggap tidak seksi misalnya, wanita bisa jadi tidak mood untuk melakukan aktivitas intim dengan pasangannya. Bagi wanita penampilan saat bercinta bisa ikut mempengaruhi mood mereka. Kepercayaan diri memang penting untuk meraih orgasme. Tapi tetap saja bagi wanita ada hal-hal yang bisa membuatnya menjadi kurang percaya diri (Kartikawati, 2013).

  Menurut Stoppard (2009) mengurus bayi bisa membantu hubungan istri dan suami. Ini memberi alasan kuat untuk pengasuhan perlu dibagi adil dan merata. Cooper (2008) menyatakan bahwa yang sering menjadi bahan perselisihan tak lain adalah pekerjaan rumah tangga. Mungkin sulit diterima, tapi secara objektif tidak akan ada pembagian mudah antara suami yang bekerja di luar rumah dengan istri yang di rumah saja dan melakukan semua tugas rumah tangga.

  Merawat bayi sudah merupakan pekerjaan penuh waktu. Ini berarti, belanja, memasak, membersihkan rumah, mencuci, serta menyetrika, harus dilihat sebagai tugas-tugas yang perlu dibagi di antara pasangan. Suami akan menghadapi konfrontasi yang serius saat istri merasa lelah dan kesal.

  Beragam masalah yang dihadapi istri pasca melahirkan membuat istri memerlukan bantuan atau dukungan sosial dari orang sekelilingnya terutama suami untuk meringankan beban istri sehingga istri merasa dicintai dan diperhatikan yang dapat meningkatkan harga diri dan kemampuan diri istri (Shehan,2003). Suami yang berperan sebagai ayah dan kepala keluarga harus terlibat dalam merawat dan mengasuh bayi sehingga istri tidak merasa seorang diri dalam menjalani perannya. Ia harus mengetahui kondisi istri dan bayinya sebab bila sesuatu menimpa keduanya, suami mengetahui langkah apa yang harus dilakukan. Kasih sayang dan perhatian suami bisa membantu istri keluar dari gangguan psikologisnya (Aksara, 2012).

  Penelitian Olds et al (2003) dalam Rahayuningsih (2013) menyatakan beberapa ibu mampu mengelola saran dan tidak menyukai ketika orang lain sering memberi saran dan menawarkan bantuan, semenatara ibu-ibu lain mungkin dalam masalah jika tidak ada yang membantu mereka. Penelitian Rahayuningsih (2013) menemukan ada hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup ibu nifas. Dukungan dari suami akan membantu dalam keberhasilan suatu tindakan (Wong et al, 2006 dalam Aini et al, 2014).

  Hubungan perkawinan merupakan hubungan paling akrab yang diikuti oleh minat yang sama, kepentingan yang sama, saling membagi perasaan, saling mendukung, dan menyelesaikan permasalahan bersama (Wirawan,1991). Penelitian Solicha (2005) menunjukkan hasil bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dan dukungan suami dengan kecemasan dalam menghadapi kelahiran pada wanita hamil. Semakin tinggi tingkat kepercayaan diri dan dukungan suami maka akan semakin rendah tingkat kecemasan menghadapi kelahiran pada wanita hamil. Penelitian Aini et al (2014) menyatakan pemberian dukungan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan diri, kenyamanan, dan pengalaman keberhasilan ibu dalam menyusui.

  Yang menjadi sebab baik tidaknya kepercayaan diri istri, kemungkinan disebabkan konsep diri, kondisi fisik, pengalaman hidup, ataupun dikarenakan faktor pendidikan dan pekerjaan istri tersebut. Kepercayaan diri tidak muncul begitu saja dalam diri seseorang, tetapi ada proses tertentu di dalam pribadinya sehingga terjadilah pembentukan kepercayaan diri (Hakim,2002), (Centi,1995), dan (Neil,2005). Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum, antara lain sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.

  Dari survei awal yang dilakukan terhadap 3 orang ibu yang pernah melahirkan di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Medan Tembung pada bulan Desember 2013 diperoleh keterangan bahwa 2 orang di antaranya menyatakan dukungan suami masih kurang, akibatnya mereka kurang percaya diri dalam menjalani aktivitas rutin setelah masa nifas selesai, dimana beban kegiatan meraka bertambah dengan hadirnya anggota keluarga baru dalam kehidupan mereka sehari-hari. Padahal setiap ibu biasanya mempunyai hambatan dan kesulitan dalam menjalani aktivitas, seperti postur tubuh yang kurang ideal setelah melahirkan dan kembalinya rutinitas seksual membuat ibu minder sehingga memerlukan dukungan suami agar timbul kepercayaan diri ibu tersebut.

  Kekurangan atau ketiadaan kepercayaan diri istri, mengakibatkan tidak optimalnya ibu dalam melakukan aktivitas setelah masa nifas selesai.

  Berdasarkan hal di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti “Dukungan Suami terhadap Kepercayaan Diri Istri Menjalani Aktivitas Setelah Masa Nifas di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Medan Tembung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014.”

B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana dukungan suami terhadap kepercayaan diri istri menjalani aktivitas setelah masa nifas di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Medan Tembung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014?”

C. Tujuan Penelitian

  a. Tujuan Umum

  Untuk mengetahui dukungan suami terhadap kepercayaan diri istri menjalani aktivitas setelah masa nifas di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Medan Tembung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014.

  b. Tujuan Khusus a.

  untuk mengetahui karakterisitik responden b.

  Untuk mengetahui dukungan instrumental dari suami pada istri yang menjalani aktivitas setelah masa nifas di rumah bersalin Madina Kecamatan Medan Tembung Kabupaten Deli Serdang tahun 2014.

  c.

  Untuk mengetahui dukungan informasional dari suami pada istri yang menjalani aktivitas setelah masa nifas di rumah bersalin Madina Kecamatan Medan Tembung Kabupaten Deli Serdang tahun 2014.

  d.

  Untuk mengetahui dukungan emosional dari suami pada istri yang menjalani aktivitas setelah masa nifas di rumah bersalin Madina Kecamatan Medan Tembung Kabupaten Deli Serdang tahun 2014.

  e.

  Untuk mengetahui dukungan harga diri dari suami pada istri yang menjalani aktivitas setelah masa nifas di rumah bersalin Madina Kecamatan Medan Tembung Kabupaten Deli Serdang tahun 2014.

D. Manfaat penelitian

  a. Bagi Bidan Praktek Swasta Diharapkan penelitian ini dapat berguna sebagai masukan khususnya bagi Bidan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan pada istri pasca nifas dengan melibatkan dukungan suami agar hasilnya lebih optimal. b. Bagi Responden Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk meningkatkan kepercayaan diri menjalani aktivitas setelah masa nifas dengan mengikutsertakan peran suami.

  c. Bagi Peneliti Penelitian ini sangat berguna bagi peneliti untuk menambah pengalaman dalam menerapkan ilmu kebidanan tentang pentingnya dukungan suami pada perawatan ibu nifas.

  d. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai wahana ilmiah dan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya tentang dukungan motivasi suami terhadap tingkat kepercayaan diri istri menjalani aktivitas setelah masa nifas.

  e. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya.

Dokumen yang terkait

Efek Relaksasi Ekstrak Etanol Daun Pugun Tanoh (Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut (Cavia porcellus) Terisolasi Secara In Vitro

1 3 16

BAB I PENDAHULUAN - Evaluasi Keseimbangan Lintasan Kerja dengan Pendekatan Ergonomi Menggunakan Metode Work Sampling

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap RSU. Bunda Thamrin

1 1 7

BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara - Pengaruh Komunikasi Dan Informasi Dalam Meningkatkan Aktivitas Kerja Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Defenisi Air - Penentuan Nilai pH dan Alkalinitas pada Air Filter HM. Yamin di Laboratorium PDAM Tirtanadi Medan

0 0 19

Penentuan Nilai pH dan Alkalinitas pada Air Filter HM. Yamin di Laboratorium PDAM Tirtanadi Medan

0 0 11

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT - Sistem Pengawasan Internal Gaji Pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut

0 0 14

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT A. Sejarah Ringkas - Sistem Pengawasan Internal Gaji Pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut

0 0 20

RENCANA JADWAL KEGIATAN PENELITIAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI ISTRI MENJALANI AKTIVITAS SETELAH MASA NIFAS DI RUMAH BERSALIN MADINA KECAMATAN MEDAN TEMBUNG KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2014 No Kegiatan Waktu

0 0 37

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dukungan Suami A.1. Pengertian dukungan - Dukungan Suami Terhadap Kepercayaan Diri Istri Menjalani Aktivitas Setelah Masa Nifas di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Medan Tembung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

0 0 13