BAB I PENDAHULUAN - Evaluasi Keseimbangan Lintasan Kerja dengan Pendekatan Ergonomi Menggunakan Metode Work Sampling

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  20 Juli 100 800 750 200 - - Agustus

  kapasitas 1.500 Liter adalah yang tertinggi setiap bulannya yaitu berkisar antara

  30 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah permintaan tangki air

  10

  25 Desember 100 470 500 180

  250 -

  60 950

950

  50 800 850 150 25 - November

  200 10 - Oktober

  30 September 120 400

800

  15

  70 500 550 160

  PT. Sabang Subur adalah sebuah perusahaan dengan sistem produksi make

  

to stock dan make to order. Produksi make to order meliputi produksi kitchen set

  25 Juni 50 750 900 150

  10

  50 Mei 80 600 850 180

  20

  50 500 1100 170

  20 Maret 100 500 550 150 50 - April

  Februari

85 400 500 250 -

  Tipe 2000 (Unit) Tipe 3000 (Unit) Tipe 5000 (Unit) Januari 70 800 900 200 10 -

  Bulan Tipe 500 (Unit) Tipe 1000 (Unit)

Tipe 1500

(Unit)

Tabel 1.1. Data Permintaan Tangki Air Tahun 2014

  Perusahaan menggunakan sistem produksi make to stock dengan data permintaan selama setahun pada tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.1.

  seperti rice cooker, lemari steeling, dan lain sebagainya. Produksi make to stock adalah tangki air. Penelitian mengkaji sistem produksi make to stock karena operasi selalu berjalan setiap harinya. Tangki air yang diproduksi memiliki variasi dengan kapasitas 500L, 1000L, 1500L, 2000L, 3000L, 4000L, dan 5000L.

  30

  500 hingga 1100 unit selama satu tahun. Untuk itu dilakukan penelitian terhadap proses produksi dari tangki air kapasitas 1.500 Liter.

  Proses produksi tangki air dengan kapasitas 1500 Liter terdiri dari dua bagian yaitu pembuatan dudukan tangki dan pembuatan tangki air. Pembuatan dudukan tangki diproduksi dengan membentuk ring stainless dan membuat kaki tangki, kemudian di las dengan menggunakan alat pengelas untuk membuat dudukan tangki. Pembuatan tangki air diawali dengan penenkukan plat kemudian disambungkan kedua sisinya dengan mesin las untuk membuat body tangki. Body tangki kemudian dibentuk ulir pada bagian body dengan mesin ulir, lalu dibawa secara manual kebagian pengerolan body atas. Body tangki kemudian digerinda dan disambung dengan body bawah tabung dengan mesin pengelas. Tangki setengah jadi kemudian dipolis kemudian disambungkan dengan body atas.

  Tangki yang telah disambung dengan body atas dan kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kebocoran tangki. Tangki yang tidak bocor kemudian akan dilas kembali, sedangkan tangki yang tidak bocor dilanjutkan ke polis tahap 2. Perakitan tutup tabung dilakukan dengan mesin las kemudian dirakit dengan tabung dan dilakukan pakcaging.

  Perusahaan memiliki 15 stasiun kerja dimana masing-masing stasiun kerja memiliki waktu siklus yang berbeda-beda. Stasiun-stasiun kerja pada PT. Sabang Subur dengan waktu siklus pengamatan pendahuluan pada tiap stasiun produksi tangki air kapasitas 1500 Liter dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Stasiun Kerja PT. Sabang Subur Stasiun Keterangan

  Process (WIP). Berikut ini adalah gambar ilustrasi lintasan produksi tangki air kapasitas 1500 L dapat dilihat pada Gambar 1.1.

  10

  9

  11

  12

  13

  15

  8

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  Masalah yang dihadapi perusahaan adalah adanya penumpukan Work in

  I Pembulatan ring kaki

  VII Pengerolan bagian bawah tabung

  II Pemotongan kaki tangki

  III

  Pengelasan dudukan tangki

  IV Penekukan plat stainless

  V Penyambungan sisi plat

  VI Pembentukan ulir tangki

  VIII Penggeridaan sisi tabung

  XV Packaging

  IX Penyambungan body bawah tabung

  X Polis tabung tahap I

  XI Penyambungan body atas tabung

  XII Pemeriksaan kebocoran tangki

  XIII Polis tabung tahap II

  XIV Perakitan tutup tangki

  14 Gambar 1.1. Stasiun yang Mengalami Masalah Jumlah output harian perusahaan berkisar antara 40 hingga 60 unit tangki air, dengan rata-rata data harian penumpukan Work in Proses pada stasiun yang bermasalah, data perusahaan produk WIP harian dapat dilihat pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3. Data WIP Harian Stasiun Jumlah WIP / Hari (Unit/ hari)

  Penyambungan ring kaki dan kaki

  17 Pemeriksaan kebocoran tangki

  20 Packacging

  15 Bottleneck pada stasiun tersebut diakibatkan karena lintasan yang tidak

  seimbang yang dapat dilihat dari variasi waktu siklus tiap stasiun yang sangat beragam, yaitu terdapat stasiun dengan waktu siklus 15 detik hingga 1489 detik.

  Lintasan yang tidak seimbang akan berakibat delay pada stasiun berikutnya, sehingga merupakan masalah bagi perusahaan karena dapat mengakibatkan operator menganggur seperti yang terlihat pada saat penelitian berlangsung sehingga terjadi pemborosan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka diperlukan penyeimbangan lintasan akan bertujuan mendapatkan jumlah work center yang optimum.

  Hutagalung (2014) melakukan penelitian di perusahaan timah dengan pendekatan ergonomi yaitu metode work sampling. Perusahaan tersebut diindikasikan mengalami pemborosan tenaga kerja, sehingga perlu dilakukannya evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penghematan tenaga kerja sebanyak 16 orang. Sitorus (2014) mengembangkan model penyeimbangan lintasan dengan metode heusristik Tabu Search dan inisial awal menggunakan metode Rank Positional Weight (RPW). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan metode Tabu Search menghasilkan efesiensi lebih besar. .

  Pada penelitian ini akan dilakukan evaluasi lintasan menggunakan metode heuristik Tabu Search Algorithm, dengan membandingkan hasil pengukuran waktu standar menggunakan metode Stopwatch Time Study dan Work Sampling.

  1.2. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah pada penelitian ini adalah tidak seimbangannya lintasan produksi sehingga menyebabkan penumpukan work in process pada beberapa stasiun perakitan, sehingga perlu diketahui bagaimanakah rancangan dari lintasan yang seimbang.

  1.3. Tujuan dan Manfaat

  Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rancangan lintasan produksi yang seimbang dengan pendekatan ergonomi agar permasalahan perusahaan dapat diatasi.

  Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

  1. Mengetahui perbedaan waktu baku tiap stasiun kerja dengan metode Stopwatch Time Study dan Work Sampling.

  2. Membandingkan hasil penyeimbangan lintasan dengan metode heuristik Tabu Search dari hasil perhitungan waktu baku menggunakan metode Stopwatch Time Study dan Work Sampling.

  3. Mendapatkan rancangan lintasan yang ergonomis dengan metode heuristik

  Tabu Search Algorithm Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

  1. Mahasiswa mampu menerapkan keilmuan teknik industri pada masalah- masalah di industri manufaktur, terutama pada masalah lintasan produksi.

  2. Perusahaan dapat mengetahui penyebab masalah dan metode penyelesaian masalah dari sudut pandang akademik.

  3. Laporan hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai refrensi tambahan dan perluasan wawasan.

1.4. Batasan Masalah dan Asumsi Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

1. Penelitian dilakukan di PT. Sabang Subur pada lintasan produksi tangki air dengan kapasitas 1500 liter.

  4. Pengukuran waktu siklus dilakukan sebanyak 30 kali secara acak dimulai tanggal 12 Mei 2015 hingga 20 Mei 2015.

  5. Penelitian tidak membahas masalah biaya.

  6. Pengamatan jenis idle dilakukan selama 5 hari secara acak.

  7. Jarak tiap stasiun tidak diubah

  8. Rentang waktu untuk work sampling dimulai dari pukul 09.00-12.00, dilanjutkan 13.00-15.00.

  9. Penelitian tidak membahas masalah kelelahan kerja.

  Asumsi yang digunakan dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

  1. Rating factor tiap operator yang bekerja bersama pada satu stasiun adalah sama.

  2. Allowance tiap stasiun kerja adalah sama.

1.5. Sistematika Laporan

  Sistematika penulisan laporan dari tugas sarjana akan disajikan dalam beberapa bab sebagai berikut: Bab I pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian.

  Bab II Gambaran Umum Perusahaan, menguraikan sejarah singkat dari PT. Sabang Subur, ruang lingkup bidang usaha, lokasi perusahaan, organisasi dan manajemen, standar bahan, uraian proses produksi dan bahan-bahan produksi. Bab III Landasan Teori, berisi tinjauan Pustaka yang berisi teori-teori yang mendukung pemecahan permasalahan penelitian. Teori yang digunakan berhubungan dengan penyeimbangan lintasan dengan Rank Position Weight, Tabu Search Algorithm , Work Samppling, Stopwatch Time Study, dan Uji Kenormalan.

  Bab IV Metodologi Penelitian, menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian seperti penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, kerangka konseptual penelitian, blok diagram prosedur penelitian, pengumpulan data, metode pengolahan data, analisis pemecahan masalah, serta kesimpulan dan saran.

  Bab V, yaitu Pengumpulan dan Pengolahan Data, memuat data-data yang dikumpulkan peneliti yang berhubungan dengan pemecahan permasalahan penelitian, serta bagaimana data-data tersebut diolah untuk memperoleh hasil yang menjadi dasar pemecahan permasalahan tersebut.

  Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, yang memaparkan analisis terhadap hasil dari pengolahan data dan hasil pemecahan permasalahan penelitian. Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah, serta saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan dan pengembangan penelitian selanjutnya.

Dokumen yang terkait

A. Identitas responden - Hubungan Penatalaksanaan Penanganan Gawat Darurat dengan Waktu Tanggap (Respon Time) Keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Permata Bunda 2014

0 0 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penatalaksanaan Pelayanan Gawat Darurat 2.1.1. Pengertian - Hubungan Penatalaksanaan Penanganan Gawat Darurat dengan Waktu Tanggap (Respon Time) Keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Permata Bunda 2014

0 0 26

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Penatalaksanaan Penanganan Gawat Darurat dengan Waktu Tanggap (Respon Time) Keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Permata Bunda 2014

0 2 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Faktor Personal - Pengaruh Faktor Personal dan Manajemen K3 terhadap Tindakan Tidak Aman di PT. Inti Benua Perkasatama Dumai Tahun 2014

0 1 21

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Faktor Personal dan Manajemen K3 terhadap Tindakan Tidak Aman di PT. Inti Benua Perkasatama Dumai Tahun 2014

0 0 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rokok - Chapter II (545.1Kb)

0 1 18

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan - Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Operator Terbaik Menggunakan Metode Topsis (Studi Kasus: CBOC Regional 1/ PT. Telekomunikasi, TBK.)

0 1 10

Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Operator Terbaik Menggunakan Metode Topsis (Studi Kasus: CBOC Regional 1/ PT. Telekomunikasi, TBK.)

1 1 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku - Pengaruh Perilaku dan Motivasi Juru Pemantau Jentik Terhadap Keberadaan Jentik di Kecamatan Tampan dan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru

0 0 41

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Perilaku dan Motivasi Juru Pemantau Jentik Terhadap Keberadaan Jentik di Kecamatan Tampan dan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru

0 0 7