Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grob

BAB IV HASIL PENELITIAAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada sub judul pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan menjadi tiga sub judul

  yaitu deskripsi pra siklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus akan membahas kondisi awal siswa sebelum dilakukan penelitian. Deskripsi siklus I akan membahas tentang kegiatan perencaaan, pelaksanaan tindakan, observasi serta kegiatan refleksi yang dilakukan. Sama seperti deskripsi siklus I deskripsi siklus II juga akan membahas tentang kegiatan perencaaan, pelaksanaan tindakan, observasi serta kegiatan refleksi yang dilakukan.

4.1.1. Deskripsi Pra Siklus

  Penelitian dilakukan di kelas 5 SDN 2 Karanganyar semester II tahun

  pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi dengan siswa dan guru SDN 2 Karanganyar saat pembelajaran IPA. Peneliti juga melakukan observasi terhadap hasil belajar dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti terdapat berbagai permasalahan yang ditemui dalam pembelajaran IPA.

  Hasil observasi sebelum tindakan dilakukan menunjukkan bahwa siswa kelas 5 SDN 2 Karanganyar Hasil Belajar siswa masih rendah atau di bawah KKM. Berdasarkan observasi saat pembelajaran IPA sebelum dilakukan tindakan adalah sebagai berikut:

  Tabel 9 Hasil Observasi Hasil Belajar Prasiklus No. Skor Frekuensi Kategori 1 26-41

  12 Sangat rendah 2 42-57

  15 Rendah 3 58-73

  1 Sedang 4 - 74-89 Tinggi

  • 5 90-104 Sangat tinggi Jumlah

  28 Skor rata-rata 49,56 Skor maksimal

  58 Skor minimal

  38 Berdasarkan tabel 9 hasil observasi pembelajaran IPA dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan skor antara 26-41 terdapat 12 siswa dengan kategori sangat rendah. Siswa yang mendapatkan skor antara 42-57 terdapat 15 siswa dengan kategori rendah, sedangkan siswa yang mendapatkan skor antara 58-73 terdapat 1 siswa dengan kategori sedang. Rata-rata skor hasil belajar pada prasiklus yaitu 49,56 dengan skor maksimal 58 dan skor minimal 38.

  Sebelum dilakukan tindakan masih rendah. Hasil belajar IPA prasiklus diambil dari nilai ulangan harian pada awal semester II. Berdasarkan hasil nilai ulangan harian IPA pada pokok bahasan pesawat sederhana menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 67) dapat dilihat dalam tabel 10 ketuntasan sebagai berikut:

  Table 10 Ketuntasan Belajar Pra Siklus Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)

  Tuntas

  18

  44 ≥ 67

  Belum tuntas < 67

  10

  56 Jumlah 28 100 KKM

  67 Rata-rata 60,67 Nilai minimal

  35 Nilai maksimal

  83 Berdasarkan table 10 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM sebanyak 18 siswa dengan persentase 44%, sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 10 siswa dengan persentase 56%. Dengan rata-rata kelas 60,67, nilai terendah 35 dan nilai tertinggi 83. Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN 2 Karanganyar dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain penggunaan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Pada saat pembelajaran IPA guru masih menggunakan metode pembelajaran ceramah sehingga pembelajaran lebih berpusat pada guru. Guru masih terpaku pada buku teks saja, siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru, setelah itu siswa mengerjakan soal-soal yang terdapat dalam buku pegangan siswa. Pembelajaran yang dilakukan guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berdiskusi, sehingga membuat hasil belajar siswa rendah.

  Berdasarkan hasil belajar IPA yang masih rendah maka peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran IPA dengan menerapkan Pendekatan Saintifik dengan model pembelajaran PBL melalui pembelajaran siklus I dan siklus II.

4.1.2. Deskripsi Siklus I

  Siklus I terdiri dari empat tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran PBL dilakukan dalam empat kali pertemuan. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam siklus I adalah sebagai berikut:

4.1.2.1. Tahap Perencanaan

  Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 4 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1)

  Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada minggu ke 4 bulan Maret. Sebelum melakukan tindakan siklus I peneliti menganalisis Standar Kompetensi yaitu menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model, Kompetensi Dasar yaitu mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, kemudian dijabarkan menjadi dua indikator yaitu mengidentifikasi bahwa sifat cahaya merambat lurus dan mengidentifikasi benda-benda yang dapat ditembus oleh cahaya. Merumuskan tujuan sesuai dengan SK, KD dan indikator. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model PBL sesuai dengan SK, KD, indikator dan tujuan yang dibuat. Materi yang dipilih pada pertemuan pertama yaitu tentang cahaya dapat merambat lurus dan cahaya dapat menembus benda bening. Setelah selesai menyusun RPP dan materi pembelajaran kemudian peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang akan digunakan. Pada pertemuan pertama alat peraga yang digunakan yaitu karton berlubang sebanyak 4 buah yang disusun sejajar dan benda-benda disekitar yang dapat ditembus cahaya dan tidak dapat seperti daftar presensi siswa, lembar kerja kelompok, lember observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lember observasi kerja sama belajar siswa dan menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA. 2)

  Pertemuan Kedua Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sebagai tindak lanjut pada pertemuan pertama yang membedakan dari pertemuan pertama adalah materi yang akan dipelajari yaitu tentang membuktikan bahwa cahaya dapat dipantulkan dan mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar, cembung dan cekung. Sebelum melakukan kegiatan pada pertemuan kedua, peneliti menganalisis Standar Kompetensi yaitu menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model, Kompetensi Dasar yaitu mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, kemudian dijabarkan menjadi empat indikator yaitu mengidentifikasi bahwa cahaya dapat dipantulkan, mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar, mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung, dan mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung. Setelah indikator selesai dibuat selanjutnya yaitu merumuskan tujuan sesuai dengan SK, KD dan indikator. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model PBL sesuai dengan SK, KD, indikator dan tujuan yang dibuat. Setelah selesai menyusun RPP dan materi pembelajaran kemudian peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang akan digunakan. Pada pertemuan kedua alat peraga yang digunakan yaitu cermin datar, sendok sayur sebagai cermin cekung dan cembung serta kaca spion motor. Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran lainnya seperti daftar presensi siswa, lembar kerja kelompok, lember observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lember observasi kerja sama belajar siswa dan menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA. 3)

  Pertemuan Ketiga Perencanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut pada pertemuan kedua yang membedakan dari pertemuan kedua adalah materi yang akan dapat diuraikan menjadi berbagai warna. Sebelum melakukan kegiatan pada pertemuan kedua, peneliti menganalisis Standar Kompetensi yaitu menerapkan sifat- sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model, Kompetensi Dasar yaitu mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, kemudian dijabarkan menjadi dua indikator yaitu mengidentifikasi bahwa cahaya dapat dibiaskan dan mengidentifikasi bahwa cahaya dapat diuraikan menjadi berbagai warna. Setelah indikator selesai dibuat selanjutnya yaitu merumuskan tujuan sesuai dengan SK, KD dan indikator. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model PBL sesuai dengan SK, KD, indikator dan tujuan yang dibuat. Setelah selesai menyusun RPP dan materi pembelajaran kemudian peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang akan digunakan. Pada pertemuan kedua alat peraga yang digunakan yaitu cermin datar, sendok sayur sebagai cermin cekung dan cembung serta kaca spion motor. Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran lainnya seperti daftar presensi siswa, lembar kerja kelompok, lember observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA. 4)

  Pertemuan Keempat Perencanaan pembelajaran pada pertemuan keempat sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan kesatu, kedua dan keempat. Pertemuan keempat digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan kesatu, dua dan ketiga. Sebelum kegiatan pembelajaran pada pertemuan keempat berlangsung, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses pembelajaran diantaranya yaitu lembar soal tes evaluasi yang terdiri dari 35 soal dalam bentuk soal pilihan ganda dan lembar jawab. Sebelum guru mengadakan tes evaluasi, guru mengulang sekilas tentang materi-materi yang telah dipelajari pada pertemuan kesatu, kedua dan ketiga. Guru mengadakan tes evaluasi selama 2 x 35 menit.

4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Pelaksanaan tindakan dan observasi merupakan deskripsi dari kegiatan tentang hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan model PBL. Tahap pelaksanaan tindakan dan observasi dilakukan dalam empat kali pertemuan yaitu sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

a) Pelaksanaan Tindakan

  Pelaksanana tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 24 Maret 2017 pukul 09.00-10.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan menyuruh siswa berjalan dengan mata tertutup kemudian memotivasi siswa dengan tanya jawab. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu mengidentifikasi bahwa sifat cahaya merambat lurus dan mengidentifikasi benda-benda yang dapat ditembus oleh cahaya.

  Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi diawali dengan guru bercerita tentang ketika berada didalam kelas dapat melihat apapun yang ada di luar kelas melalui kaca jendela kelas. Berdasarkan cerita tersebut guru membimbing siswa untuk mengusulkan sejumlah topik. Guru memberikan kesempatan kepada siapapun untuk mengusulkan topik. Beberapa topik yang diusulkan siswa kemudian terjadi kesepakatan topik yang akan dipelajari yaitu cahaya merambat lurus dan benda yang dapat ditembus oleh cahaya. Kegiatan eksplorasi diakhiri dengan pembagian kelompok secara heterogen yang masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Dalam kegiatan eksplorasi siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang sudah dipilih. Selanjutnya siswa menyusun perencanaan yang akan dilakukan dalam percobaan. Siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru setelah selesai melakukan percobaan menyusun laporan percobaan dan mempresentasikan di depan kelas secara bergantian. Kelompok lain memberikan umpan balik dan penilaian terhadap kelompok yang percobaan siswa yang dipresentasikan. Guru mengkonfirmasi dengan memberikan pujian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seluruh siswa, member kesempatan kepada siswa untuk menanyaka hal-hal yang belum diketahui serta meluruskan kesalahan pemahaman dan menberikan penguatan terhadap informasi yang didapat siswa.

  Kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan apa yang telah dipelajari serta merefleksi materi yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.

b) Hasil Observasi

  Hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer terdiri dari tiga observasi yaitu hasil observasi terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa dalam menerapkan model PBL. Hasil observasi diperoleh dari lembar observasi. Lembar observasi aktivitas guru yang terdiri dari 8 aspek dengan 30 indikator. Lembar observasi aktivitas siswa yang terdiri dari 9 aspek dengan 30 indikator. Masing-masing indikator dalam lembar observasi diberi skor 1-4 dengan ketentuan skor 1 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori sangat kurang, skor 2 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori cukup, skor 3 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik, skor 4 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik sekali. Skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian dalam lembar observasi yaitu untuk total skor 0% - 20% berarti sangat kurang (E), skor 21% - 40% berarti kurang (D), skor 41% - 60% berarti cukup (C), skor 61% - 80% berarti baik (B) dan skor 81% - 100% berarti baik sekali (A).

  Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

  Tabel 11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Ke-1 Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah

  1

  2

  3

  4 Skor Memeriksa kesiapan pembelajaran 1, 2

  4 Kegiatan awal 3, 4, 5

  6 Pengelompokan 6, 7 8, 9

  10 Perencanaan percobaan

  10

  2 Melaksanakan investigasi 11, 13, 14

  12

  9 Menyiapkan loporan akhir

  16

  15

  5 Mempresentasikan laporan akhir 19, 17, 18

  8 Evaluasi hasil percobaan 20, 21, 22, 24,

  15 23,

  25 Kegiatan akhir 26, 27,

  30

  11 28, 29 Total

  20

  10

  70 Berdasarkan tabel 11 hasil observasi aktivitas guru dalam menerapakan model PBL

  dapat diketahui bahwa dari 9 aspek dijabarkan menjadi 30 indikator yaitu indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 20 indikator, dan yang memperoleh skor 3 sebanyak 10 indikator, sehingga total skor seluruhnya adalah 70. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2 indikator, masing-masing indikator memperoleh skor 2, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 4. Aspek kegiatan awal terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 3, 4, dan 5, masing-masing indikator mendapatkan skor 2, sehingga pada aspek ini memperoleh jumlah skor 6. Aspek pengelompokan terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 6 dan 7 mendapatkan skor 2, indikator 8 dan 9 mendapatkan skor 3, sehingga pada aspek ini mendapat jumlah skor

  10. Aspek perencanaan percobaan terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 10 mendapat skor 2, sehingga aspek ini hanya mendapat jumlah skor 2. Aspek melaksanakan investigasi terdapat 4 indikator yaitu indikator 11, 13 dan 14 masing-masing mendapat skor 2, indikator 12 mendapat skor 3, sehingga pada aspek ini memperoleh jumlah skor 10. Aspek menyiapkan loporan akhir terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 15 mendapat skor 3 dan indikator 16 mendapat skor 2, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 17, 18, 19, indikator 19 mendapat skor 2, indikator 17 dan

  18 mendapat skor 3 sehingga pada aspek ini mendapatkan jumlah skor 8. Aspek evalusi hasil percobaan terdiri dari 6 indikator yaitu indikator 20, 21, 22, 23, 24 dan 25, indikator 20, 21, dan 23 mendapat skor 2 sedangkan indikator 22, 24 dan 25 mendapat skor 3 sehingga aspek ini mendapat jumlah skor 15. Selanjutnya pada aspek kegiatan akhir terdapat 5 indikator yaitu indikator 26, 27, 28, dan 29 mendapat skor 2, indikator 30 mendapatkan skor 3 sehingga aspek ini mendapat jumlah skor 11.

  Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model

  PBL

  diperoleh dari lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini:

  Tabel 12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Ke-1 Skor Penilaian Jumlah Aspek yang diamati Skor

  

1

  2

  3

  4 Kesiapan belajar siswa

  1

  2 Kegiatan awal 2, 3, 4

  6 Pengelompokan 6 5, 7

  5 Perencanaan percobaan 8, 9

  4 Melaksanakan investigasi 13, 14 10, 11, 12

  8 Menyiapkan loporan akhir 15, 16, 17

  6 Mempresentasikan laporan akhir 20, 21, 23 18, 19 ,22

  9 Evaluasi hasil percobaan

  

25

  24

  3 Kegiatan akhir 27 26, 28, 29, 30

  9 Total

  

8

  22

  52 Berdasarkan tabel 12 hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam

  pembelajaran dengan model PBL dapat diketahui indikator yang memperoleh skor 1 sebanyak 8 indikator dan yang mendapat skor 2 sebanyak 22 indikator, sehingga jumlah skor seluruhnya adalah 52. Aspek kesiapan belajar siswa terdapat 1 indikator yaitu indikator 1 mendapat skor 2, sehingga jumlah skor 2. Aspek kegiatan awal terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 2, 3, dan 4, masing-masing indikator mendapat skor 2, sehingga aspek kegiatan awal mendapat jumlah skor 6. Aspek pengelompokan terdapat 3 indikator yaitu indikator 5, 6, dan 7, indikator 5 dan 7 mendapat skor 2 dan indikator 6 mendapat skor 1, sehingga aspek pengelompokan mendapat jumlah skor

  5. Aspek perencanaan percobaan terdapat 2 indikator yaitu indikator 8 dan 9, masing- melaksanakan investigasi terdapat 5 indikator yaitu indikator 10, 11, 12, 13, dan 14, indikator 10, 11, dan 12 mendapat skor 2, indikator 13 dan 14 mendapat skor 1 sehingga aspek ini mendapat jumlah skor 8.

  Aspek menyiapkan laporan akhir terdiri dari 3 indikator yaitu 15, 16, dan 17, masing-masing indikator mendapat skor 2 sehingga aspek ini mendapat jumlah skor

  6. Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 6 indikator yaitu indikator 18, 19, 20, 21, 22, dan 23, indikator 20, 21, dan 23 mendapat skor 1, indikator 18, 19 dan 22 mendapat skor 2, sehingga aspek pelaporan hasil percobaan mendapat jumlah skor

  9. Aspek evaluasi hasil percobaan terdiri dari 2 indikator, indikator 24 mendapat skor 1 dan indikator 25 mendapat skor 2 sehingga aspek ini mendapat jumlah skor 3. Aspek kegiatan akhir terdiri dari 5 indikator yaitu indikator 26, 27, 28, 29 dan 30, indikator 26, 28, 29, dan 30 mendapat skor 2, indikator 27 mendapat skor 1, sehingga kegiatan akhir mendapat jumlah skor 9.

2) Pertemuan Kedua

a) Pelaksanaan Tindakan

  Pelaksanana tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Maret 2017 pukul 09.00-10.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan kedua diawali dengan guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa siapa yang sebelum berangkat ke sekolah bercermin terlebih dahulu, kemudian memotivasi siswa dengan tanya jawab. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu mengidentifikasi bahwa cahaya dapat dipantulkan dan mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar, cekung dan cembung.

  Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi diawali dengan guru menyuruh salah satu siswa maju ke depan kelas untuk berdiri di depan cermin yang telah disediakan, kemudian guru menyuruh siswa mengangkat tangan pada cermin, kemudian guru dan siswa saling bertanya jawab. Berdasarkan kegiatan tersebut guru membimbing siswa untuk mengusulkan sejumlah topik. Guru memberikan kesempatan kepada siapapun untuk mengusulkan topik. Beberapa topik yang diusulkan siswa kemudian terjadi kesepakatan topik yang akan dipelajari yaitu tentang cahaya dapat dipantulkan dan sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar, cekung dan cembung

  Kegiatan eksplorasi diakhiri dengan pembagian kelompok secara heterogen yang masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Dalam kegiatan eksplorasi siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang sudah dipilih. Selanjutnya siswa menyusun perencanaan yang akan dilakukan dalam percobaan. Siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru setelah selesai melakukan percobaan menyusun laporan percobaan dan mempresentasikan di depan kelas secara bergantian. Kelompok lain memberikan umpan balik dan penilaian terhadap kelompok yang presentasi. Kegiatan elaborasi diakhiri dengan evaluasi terhadap seluruh hasil percobaan siswa yang dipresentasikan. Guru mengkonfirmasi dengan memberikan pujian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seluruh siswa, member kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui serta meluruskan kesalahan pemahaman dan menberikan penguatan terhadap informasi yang didapat siswa.

  Kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan apa yang telah dipelajari serta merefleksi materi yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.

b) Hasil Observasi

  Hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer terdiri dari tiga observasi yaitu hasil observasi terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa dalam menerapkan model PBL, dan hasil observasi hasil belajar siswa. Hasil observasi diperoleh dari

  30 indikator. Lembar observasi aktivitas siswa yang terdiri dari 9 aspek dengan 30 indikator. Lembar observasi hasil belajar siswa terdiri dari 9 aspek dengan 26 indikator. Masing-masing indikator dalam lembar observasi diberi skor 1-4 dengan ketentuan skor 1 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori sangat kurang, skor 2 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori cukup, skor 3 jika pernyatan pada masing- masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik, skor 4 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik sekali. Skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian dalam lembar observasi yaitu untuk total skor 0% - 20% berarti sangat kurang (E), skor 21% - 40% berarti kurang (D), skor 41% - 60% berarti cukup (C), skor 61% - 80% berarti baik (B) dan skor 81% - 100% berarti baik sekali (A).

  Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 13 berikut:

  Tabel 13 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Ke-2 Skor Penilaian Jumlah Aspek yang diamati

  1

  2

  3

  4 Skor Memeriksa kesiapan pembelajaran 1, 2

  6 Kegiatan awal 3, 4, 5

  6 Pengelompokan 6, 7 8, 9

  10 Perencanaan percobaan

  10

  2 Melaksanakan investigasi 11,12,13, 14

  12 Menyiapkan laporan akhir

  16

  15

  5 Mempresentasikan laporan akhir 17,18,19

  9 Evaluasi hasil percobaan 20, 21,23 22, 24, 25

  15 Kegiatan akhir 27,28,29 26,30

  12 Total

  13

  17

  77 Berdasarkan tabel 13hasil observasi aktivitas guru dalam menerapakan model PBL

  dapat diketahui bahwa dari 9 aspek dijabarkan menjadi 30 indikator yaitu indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 13 indikator, dan indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 17 indikator, sehingga total skor seluruhnya adalah 77. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 1 jumlah skor 6. Aspek kegiatan awal terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 3, 4 dan 5, masing-masing indikator mendapat skor 2, sehingga aspek ini mendapat jumlah skor

  6. Aspek pengelompokan terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 6, 7, 8 dan 9, pada indikator 6 dan 7 mendapat skor 2, indikator 8 dan 9 mendapat skor 3, sehingga aspek pengelompokan memperoleh jumlah skor 10. Aspek perencanaan percobaan terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 10, mendapat skor 2 sehingga aspek ini mendapat jumlah skor 2. Aspek melaksanakan investigasi terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 11, 12, 13, dan 14 masing-masing indikator mendapat skor 3 sehingga aspek melaksanakan investigasi memperoleh jumlah skor 15.

  Aspek menyiapkan laporan akhir terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 15 dan 16, indikator 15 mendapat skor 3 dan indikator 16 mendapat skor 2 sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 5. Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 17, 18, dan 19, masing-masing indikator mendapat skor 3, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 9. Aspek evalusi hasil percobaan terdiri dari 6 indikator yaitu indikator 20, 21 dan 23 mendapat skor 2 sedangkan indikator 22, 24 dan 25 mendapat skor 3 sehingga aspek evalusi hasil percobaan memperoleh jumlah skor 15. Selanjutnya pada aspek kegiatan akhir terdapat 5 indikator yaitu indikator 26 dan 30 mendapat skor 3, indikator 27, 28, dan 29 mendapat skor 2 sehingga aspek kegiatan akhir memperoleh jumlah skor 12

  Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model

  PBL

  diperoleh dari lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat pada tabel 14 berikut ini:

  Tabel 14 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Ke-2 Skor Penilaian Jumlah Aspek yang diamati

  1

  2

  3

  4 Skor Kesiapan belajar siswa

  1

  3 Kegiatan awal 2, 3, 4

  6 Pengelompokan 5, 6, 7

  6 Perencanaan percobaan 8, 9

  4 Melaksanakan investigasi 10, 11, 12,13,14

  10 Menyiapkan laporan akhir 15, 16, 17

  6 Mempresentasikan laporan akhir 19, 20, 21, 22, 23,

  18

  13 Evaluasi hasil percobaan 24, 25

  4 Kegiatan akhir 26, 27, 28, 29, 30

  10 Total

  28

  2

  62 Berdasarkan tabel 14 hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam

  pembelajaran dengan model PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek dijabarkan menjadi 30 indikator, indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 28 indikator dan yang mendapat skor 3 sebanyak 2 indikator sehingga jumlah skor seluruhnya adalah

  62. Aspek kesiapan belajar siswa terdapat 1 indikator yaitu indikator 1 mendapat skor 3 sehingga aspek kesiapan belajar siswa memperoleh jumlah 3. Aspek kegiatan awal terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 2, 3, dan 4, masing-masing indikator mendapat skor 2 sehingga aspek kegiatan awal memperoleh jumah skor 6. Aspek pengelompokan terdapat 3 indikator, masing-masing indikator mendapat skor 3 sehingga memperoleh jumlah skor 6. Aspek perencanaan percobaan terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 8 dan 9, masing-masing indikator mendapat skor 2 sehingga memperoleh jumlah skor 4. Aspek melaksanakan investigasi terdapat 5 indikator yaitu indikator 10, 11, 12, 13 dan 14, masing-masing indikator mendapat skor 2 sehingga memperoleh jumlah skor 10.

  Aspek menyiapkan laporan akhir terdiri dari 3 indikator yaitu 15, 16, dan 17, masing-masing indikator mendapat skor 2 sehingga memperoleh jumlah skor 6. Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 6 indikator yaitu indikator 19, 20, 21, dan 23 mendapat skor 2 sedangkan indikator 18 mendapat skor 3 sehingga memperoleh jumlah skor 13. Aspek evaluasi hasil percobaan terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 24 dan 25, indikator 24 dan 25 masing-masing mendapat skor 2 sehingga memperoleh jumlah skor 4. Aspek kegiatan akhir terdiri dari 5 indikator yaitu indikator 26, 27, 28, 29, dan 30, masing-masing indikator mendapat skor 2 sehingga memperoleh jumlah skor 10.

  Hasil observasi hasil belajar diambil dari lembar observasi yang diambil dari indikator ketrampilan kooperatif. Aspek yang diukur meliputi sembilan aspek ketrampilan yaitu menggunakan kesepakatan, menghargai kontribusi, mengambil giliran dan berbagi tugas, berada dalam kelompok, berada dalam tugas, mendorong partisipasi, mengundang orang lain, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan menghormati perbedaan individu. Hasil observasi kerja sama siswa dalam pembelajaran dengan model PBL dapat dilihat pada tabel 15 berikut:

  Tabel 15 Hasil Observasi Hasil Belajar Siklus I Pertemuan Ke-2 No. Skor Frekuensi Kategori

  • 1. 26-41 Sangat rendah 2. 42-57

  2 Rendah 3. 58-73

  22 Sedang 4. 74-89

  4 Tinggi

  • 5. 90-104 Sangat tinggi Jumlah

  28 Skor rata-rata 67,94 Skor maksimal

  78 Skor minimal

  50 Berdasarkan tabel 15 hasil observasi terhadap kerja sama siswa dalam

  pembelajaran dengan model PBL dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan skor antara 42-57 terdapat 2 siswa dengan kategori rendah. Siswa yang mendapatkan skor antara 58-73 terdapat 22 siswa dengan kategori sedang. Siswa yang mendapatkan skor antara 74-89 terdapat 4 siswa dengan kategori tinggi. Rata-rata skor kerja sama pada siklus I pertemuan kedua yaitu 67,94 dengan skor maksimal 78 dan skor minimal 50.

3) Pertemuan Ketiga

a) Pelaksanaan Tindakan

  Pelaksanana tindakan pada siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Maret 2017 pukul 09.00-10.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan ketiga dengan guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan mengajak seluruh siswa untuk bernyanyi lagu “pelangi-pelangi”, kemudian guru bertanya kepada siswa kapan terjadi pelangi dan pelangi memiliki warna apa saja. Guru memotivasi siswa dengan tanya jawab untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu mengidentifikasi bahwa cahaya dapat dibiaskan dan mengidentifikasi bahwa cahaya dapat diuraikan menjadi berbagai warna.

  Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi diawali dengan guru bertanya kepada siswa siapa yang pernah pergi ke kolam renang, bagaimana dasar kolam yang dilihat oleh siswa apakah terlihat dangkal atau dalam. Berdasarkan kegiatan tersebut guru membimbing siswa untuk mengusulkan sejumlah topik. Guru memberikan kesempatan kepada siapapun untuk mengusulkan topik. Beberapa topik yang diusulkan siswa kemudian terjadi kesepakatan topik yang akan dipelajari yaitu tentang cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat diuraikan. Kegiatan eksplorasi diakhiri dengan pembagian kelompok secara heterogen yang masing- masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Dalam kegiatan eksplorasi siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang sudah dipilih. Selanjutnya siswa menyusun perencanaan yang akan dilakukan dalam percobaan. Siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru setelah selesai melakukan percobaan menyusun laporan percobaan dan mempresentasikan di depan kelas secara bergantian. Kelompok lain memberikan umpan balik dan penilaian terhadap kelompok yang presentasi. Kegiatan elaborasi diakhiri dengan evaluasi dari guru terhadap seluruh memberikan pujian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seluruh siswa, memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui serta meluruskan kesalahan pemahaman dan menberikan penguatan terhadap informasi yang didapat siswa.

  Kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan apa yang telah dipelajari serta merefleksi materi yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.

b) Hasil Observasi

  Hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer terdiri dari tiga observasi yaitu hasil observasi terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa dalam menerapkan model PBL, dan hasil observasi hasil belajar siswa. Hasil observasi diperoleh dari lembar observasi. Lembar observasi aktivitas guru yang terdiri dari 8 aspek dengan 30 indikator. Lembar observasi aktivitas siswa yang terdiri dari 9 aspek dengan 30 indikator. Lembar observasi hasil belajar terdiri dari 9 aspek dengan 26 indikator. Masing-masing indikator dalam lembar observasi diberi skor 1-4 dengan ketentuan skor 1 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori sangat kurang, skor 2 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori cukup, skor 3 jika pernyatan pada masing- masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik, skor 4 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik sekali. Skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian dalam lembar observasi yaitu untuk total skor 0% - 20% berarti sangat kurang (E), skor 21% - 40% berarti kurang (D), skor 41% - 60% berarti cukup (C), skor 61% - 80% berarti baik (B) dan skor 81% - 100% berarti baik sekali (A).

  Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan ketiga dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 17 berikut:

  Tabel 16 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Ke-3 Skor Penilaian Jumlah Aspek yang diamati

  1

  2

  3

  4 Skor Memeriksa kesiapan pembelajaran 1, 2

  6 Kegiatan awal 4 3, 5

  8 Pengelompokan 7 6, 8, 9

  11 Perencanaan percobaan

  10

  3 Melaksanakan investigasi 11,12,13, 14

  12 Menyiapkan laporan akhir 15, 16

  6 Mempresentasikan laporan akhir 17,18,19,

  9 20, 21, 22, 24, Evaluasi hasil percobaan

  23

  17

  25 26, 27, 28, 29, Kegiatan akhir

  15

  30 Total

  3

  27

  87 Berdasarkan tabel 16 hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran

  dengan model PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan menjadi 30 indikator, indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 3 indikator, dan indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 27 indikator sehingga jumlah skor seluruhnya adalah 87. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 1 dan 2 masing-masing indikator memperoleh skor 3 sehingga mendapat jumlah skor 6. Aspek kegiatan awal terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 4 mendapat skor 2, indikator 3 dan 5 mendapat skor 3 sehingga memperoleh jumlah skor 8. Aspek pengelompokan terdapat 4 indikator yaitu indikator 7 mendapat skor 2, indikator 6, 8, dan 9 mendapat skor 3, sehingga memperoleh jumlah skor 11. Aspek perencanaan percobaan terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 10 mendapat skor 3, sehingga memperoleh jumlah skor 3. Aspek melaksanakan investigasi terdapat 4 indikator yaitu indikator 11, 12, 13, dan 14, masing-masing indikator mendapat skor 3, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 12. Aspek menyiapkan laporan akhir terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 15 dan 16, masing-masing indikator mendapat skor 3, sehingga memperoleh jumlah skor 6. Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 17, 18 dan 19, masing-masing indikator mendapat skor 3 sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 9. Aspek evalusi hasil percobaan terdiri dari 6 indikator yaitu indikator 23 mendapat skor 2 sedangkan indikator 20, 21, 22, 24, dan 25 mendapat skor 3, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 17. Selanjutnya aspek kegiatan akhir terdapat 5 indikator yaitu indikator 26, 27, 28, 29 dan 30, masing-masing indikator mendapat skor 3, sehingga aspek kegiatan akhir memperoleh jumlah skor 15.

  Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model

  PBL

  diperoleh dari lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat pada tabel 17 berikut ini:

  Tabel 17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Ke-3 Skor Penilaian Jumlah Aspek yang diamati

  1

  2

  3

  4 Skor Kesiapan belajar siswa

  1

  3 Kegiatan awal 4 2, 3

  8 Pengelompokan 5, 6,

  7

  7 Perencanaan percobaan 8, 9

  4 Melaksanakan investigasi 11, 13 10, 12, 14

  13 Menyiapkan laoran akhir 16 15, 17

  8 Mempresentasikan laporan akhir 19, 20, 21,

  13

  18 22, 23, Evaluasi hasil percobaan

  25

  24

  5 Kegiatan akhir 28, 29 26, 27, 30

  13 Total

  16

  14

  74 Berdasarkan tabel 17 hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam

  pembelajaran dengan model PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan menjadi 30 indikator yaitu indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 16 indikator dan yang mendapat skor 3 sebanyak 14 indikator, sehingga jumlah skor seluruhnya adalah 74. Aspek kesiapan belajar siswa terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 1 mendapat skor 3, sehingga aspek kesiapan belajar siswa memperoleh jumlah skor3. Aspek kegiatan awal terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 2, 3 dan 4, indikator 2 dan 3 mendapat skor 3, indikator 4 mendapat skor 2, sehingga memperoleh jumlah skor 8. Aspek pengelompokan terdapat 3 indikator yaitu indikator 5, 6, dan 7, indikator 5 dan 6 mendapat skor 2, indikator 7 mendapat skor 3, sehingga memperoleh jumlah skor 7. Aspek perencanaan percobaan terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 8 dan 9, masing- masing indikator mendapat skor 2, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 4. Aspek melaksanakan investigasi terdapat 5 indikator yaitu indikator 10, 11, 12, 13, dan 14, indikator 10, 12, dan 14 mendapat skor 3, indikator 11, 13 mendapat skor 3, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 13. Aspek menyiapkan laporan akhir terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 15 dan 17 mendapat skor 3, indikator 16 mendapat skor 2, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 8. Aspek mempresentasikan laporan akhir terdapat 6 indikator yaitu indikator 19, 20, 21, 22 dan 23 mendapat skor 2, indikator 18 mendapat skor 3 sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 13. Aspek evaluasi hasil percobaan terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 24 mendapat skor 3, indikator 25 mendapat skor 2, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 5. Aspek kegiatan akhir terdiri dari 5 indikator yaitu indikator 26, 27, dan 30 mendapat skor 3, indikator 28, 29 mendapat skor 2 sehingga aspek kegiatan akhir memperoleh jumlah skor 10.

4) Pertemuan Keempat

  Pelaksanana tindakan pada siklus I pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Maret 2017 pukul 07.00-08.10 WIB. Pembelajaran pada pertemuan keempat sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama, kedua dan ketiga yaitu melakukan tes evaluasi. Kegiatan pembelajaran pada petemuan keempat diawali dengan berdoa dan guru mengondisikan siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa untuk menginagat kembali materi yang telah dipelajaari pada pertemuan sedelumnya, kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa agar dalam mengerjakan tes evaluasi dengan sungguh-sungguh dan percaya diri. Guru memberikan penjelasan tentang tata tertib dan alokasi waktu yang digunakan untuk mengerjakan tes evaluasi. Guru membagikan lembar soal dan lembar jawab, kemudian siswa mengerjakan dengan sungguh-sungguh dantenang. Siswa yang telah selesai mengerjakan soal tes evaluasi mengumpulkan lembar soal dan lembar jawab kepada guru, kemudian guru membahas soal-soal yang telah dikerjakan oleh siswa. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang soal- soal yang belum dipahami dan menutup pembelajaran dengan salam penutup.

  4.1.2.3. Hasil Tindakan

  Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I berupa hasil dari lembar observasi dan hasil tes evaluasi. lembar observasi digunakan untuk mengukur keberhasilan penerapan model PBL dalam pembelajaran. Lember observasi ditujukan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa menggunakan model PBL. Penilaian terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa dilakukan oleh observer dan peneliti. Hasil tindakan dalam proses menerapkan model PBL pada siklus I terdiri dari 4 pertemuan, yaitu pertemuan kesatu, pertemuan kedua, pertemuan ketiga dan pertemuan keempat. Sedangkan hasil evaluasi digunakan untuk mengukur hasil belajar IPA siswa kelas 5. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM berarti tuntas, sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM berarti belum tuntas.

  4.1.2.4. Refleksi Siklus I

  Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan pertama, kedua, ketiga dan keempat, maka langkah selanjutnya yaitu refleksi atas segala kegiatan yang dilakukan berdasarkan atau pengamatan dalam proses pembelajaran. Refleksi adalah kegiatan mencermati, mengkaji dan menganalisis secara mendalam atau menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan didasarkan pada data yang dikumpulkan pada tahap observasi. Refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan menggunakan model PBL. Selain itu refleksi digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator yang diharapkan. Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi antara guru kelas, guru observer, siswa dan peneliti.

  Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama indikator yang mendapat skor 2 sebanyak 20 dan yang mendapat skor 3 sebanyak 10 sehingga memperoleh jumlah skor 70 dengan dan yang mendapat skor 3 sebanyak 17 sehingga memperoleh jumlah skor 77 dengan persentase 64%. Pada pertemuan ketiga indikator yang mendapat skor 2 sebanyak 3 dan yang mendapat skor 3 sebanyak 27 sehingga memperoleh jumlah skor 87 dengan persentase 73%. Berdasarkan hasil analisis data dari aktivitas guru banyak indikator yang mengalami peningkatan antara yaitu, (6) guru menyampaikan permasalahan, (10) guru membimbing menyusun perencanaan percobaan, (14) guru membimbing membuat kesimpulan percobaan, (19) guru membimbing siswa dalam memberikan penilaian.

  Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama indikator yang mendapat skor 1 sebanyak 8 dan yang mendapat skor 2 sebanyak 22 sehingga memperoleh jumlah skor 52 dengan persentase 44%. Pada pertemuan kedua indikator yang mendapat skor 2 sebanyak 28 dan yang mendapat skor 3 sebanyak 2 sehingga memperoleh jumlah skor 62 dengan persentase 52%. Pada pertemuan ketiga indikator yang mendapat skor 2 sebanyak 16 dan yang mendapat skor 3 sebanyak 14 sehingga memperoleh jumlah skor 74 dengan persentase 62%. Berdasarkan hasil analisis data dari aktivitas siswa banyak indikator yang mengalami peningkatan antara yaitu, (10) siswaaktif mengikuti proses percobaan, (12) siswa berdiskusi mengerjakan LKK berdasarkan hasil percobaan, (15) siswa menyusun laporan akhir hasil percobaan, (26) Siswa mampu membuat simpulan pembelajaran.

  Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari proses pembelajaran siklus I masih terdapat beberapa kekurangan atau kegiatan pembelajaran yang belum maksimal, yaitu sedagai berikut: 1)

  Penerapan model pembelajaran PBL yang dilakukan oleh kolaborator masih ada beberapa aspek yang belum sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun oleh peneliti, kolaborator belum begitu paham tentang model pembelajaran PBL. 2)

  Dalam percobaan masih banyak siswa yang hanya mengandalkan temannya kurang memberikan bentuan kepada teman kelompok, sehingga terjadi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Minat Belajar Tematik Mupel IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Siswa Kelas V SDN Salatiga 09 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keaktifan Belajar Tema 6 Cita Citaku Subtema 2 Hebatnya Cita Citaku Melalui Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together Berbantuan Media Ular Tangga Sisw

0 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Number Head Together (NHT) dan Tipe Snowball Throwing Ditinjau dari Hasil Belajar Siswa Kelas 5 Gugus Ki Hajar Dewantoro Kabupaten Boyolali

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Muatan PPKn Tema 4 Melalui Model Project Based Learning Berbantuan Media TTS pada Siswa Kelas 3 SD Negeri Salatiga 06 Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan TPS (Think Pair Share) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Gugus Diponegoro Kota Salatiga

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Numbered Heads Together Berbantuan Puzzle untuk Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SDN 3 Kuripan

0 1 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbaikan Proses dan Hasil Belajar Muatan IPA Tema 4 Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning (DL) Siswa Kelas 5 SD Negeri Dukuh 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2017/2018

0 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grob

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grob

0 2 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grob

0 0 13