DOCRPIJM 8d525c701c BAB VIIBab 7 Kelembagaan RPIJM Bartim

BAB VII KELEMBAGAAN DAERAH DAN RENCANA PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN

7.1. PETUNJUK UMUM KELEMBAGAAN

  Peningkatan kapasitas kelembagaan daerah dalam mendukung Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Barito Timur sangat dibutuhkan sehingga program investasi ini dapat dilaksanakan secara optimal, efektif dan efesien serta terjamin keterlanjutannya. Di dalam pelaksanaan/implementasi RPIJM Bidang Cipta Karya di Kabupaten Barito Timur melibatkan banyak komponen kelembagaan sehingga terjalin koordinasi dan sinkronisasi program/ kegiatan di bidang ke-ciptakaryaan sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing lembaga. Semangat desentralisasi penyelenggaraan pemerintah daerah, sebagaimana dituangkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah beserta aturan-aturan pelaksanaannya membutuhkan upaya-upaya terkoordinasi agar tujuan pelaksanaan kebijakan otonomi di daerah tercapai.

  Selanjutnya pedoman/ acuan pengembangan kapasitas sebagaimana dirumuskan dalam Kerangka Nasional Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas (KNP2K) dalam rangka mendukung desentralisasi, yang dikeluarkan bersama oleh Menteri Dalam Negeri dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS tanggal 06 Nopember 2002, merujuk pada kebutuhan untuk menyempurnakan peraturan dan perundangan dengan melakukan reformasi kelembagaan, memperbaiki tata kerja dan mekanisme koordinasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) - ketrampilan dan kualifikasi, perubahan pada sistem nilai dan sikap, dan keseluruhan kebutuhan ekonomi daerah bagi pendekatan baru untuk pelaksanaan

  good governance, sistem administrasi dan mekanisme partisipasi dalam pembangunan agar dapat memenuhi tuntutan untuk lebih baik dalam melaksanakan demokrasi.

  Adapun prinsip dari pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity

  building) adalah:

  1. Pengembangan kapasitas bersifat multi dimensional (mencakup beberapa kerangka waktu: jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek);

  2. Pengembangan kapasitas menyangkut multiple stakeholders;

  3. Pengembangan kapasitas harus bersifat demand driven, dimana kebutuhannya tidak ditentukan dari atas/ luar tetapi datang dari stakehoder-nya sendiri;

  4. Pengembangan kapasitas mengacu pada kebijakan nasional.

7.1.1. Kondisi Kelembagaan

  1. Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Barito Timur

  a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Barito Timur Perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Barito Timur dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Barito Timur sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Barito Timur Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Barito Timur .

  b. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Timur Penanganan prasarana dan sarana bidang keciptakaryaan di Kabupaten Barito Timur dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Timur yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Barito Timur Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Barito Timur.

  Visi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Timur yaitu “Terbangunnya Prasarana Fisik Yang Tangguh dan Tepat Waktu”. Adapun Misi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Timur :

  • Mewujudkan Personil Yang Taat Hukum Didukung Pemerintahan Yang Transparan dan Akuntabel;
  • Mewujudkan Prasarana Pengairan Yang Bermanfaat;
  • Mewujudkan Prasarana Transportasi Yang Efektip dan fungsional;
  • Mewujudkan Prasarana dan Sarana Perkotaan dan Perdesaan Yang Berbasis Pemberdayaan Masyarakat; • Mewujudkan Operasi Peralatan Yang Kompatibel.

  Untuk mendukung dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, semua tugas tersebut telah terbagi habis dalam bidang dan seksi serta unit pelaksana teknis. Susunan organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Timur :

  1) Kepala Dinas 2) Sekretaris, membawahkan : a. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

  b. Kepala Sub Bagian Perencanaan. c. Kepala Sub Bagian Keuangan. 3) Bidang-bidang

  a. Kepala Bidang Pengairan, membawahkan :

  1. Kepala Seksi Operasional dan Pemeliharaan;

  2. Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan; 3. Kepala Seksi Bina Manfaat.

  b. Kepala Bidang Bina Marga, membawahkan :

  1. Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

  2. Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan; 3. Kepala Seksi Peningkatan Jalan dan Jembatan.

  c. Kepala Bidang Cipta Karya, membawahkan :

  1. Kepala Seksi Pertamanan, Pemakaman dan Persampahan;

  2. Kepala Seksi Tata Kota dan Tata Ruang; 3. Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman.

  d. Kepala Bidang Alat dan Perbekalan, membawahkan :

  1. Kepala Seksi Peralatan;

  2. Kepala Seksi Perbekalan; 3. Kepala Seksi Pemeliharaan. 4) Jabatan Fungsional 5) Unit Pelaksana Teknis Dinas

7.1.2. Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah

  a. Upaya memperkuat tugas dan fungsi regulator dan operator penyelenggaraan SPAM (PDAM, Dinas PU, UPT, kelompok masyarakat) di Kabupaten Barito Timur dilakukan dengan cara meningkatkan sumber daya manusia yang ada melalui: pelatihan; peningkatan kualitas air minum, memperkuat fungsi dinas-dinas terkait, memperkuat PDAM, membentuk UPT/ BLU, memberdayakan kelompok masyarakat, dan lain sebagainya.

  b. Upaya memperkuat prinsip kepengusahaan pada lembaga penyelenggaraan (PDAM) di Kabupaten Barito Timur dilakukan melalui penyehatan PDAM, regionalisasi PDAM, penyesuaian tarif, peningkatan SDM, dan lain sebagainya.

  c. Upaya penyusunan peraturan perundang-undangan (Perda, dll) yang berkaitan dengan penyelenggaraan SPAM di Kabupaten Barito Timur dilakukan dengan cara penyusunan PERDA/ mengimplementasikan Peraturan Menteri (Permen) yang ada menjadi PERDA dan mengimplementasikan NSPK, dan lain sebagainya. Pelayanan air minum di Kabupaten Barito Timur dilakukan oleh PDAM Kabupaten Barito Timur

7.2. MASALAH, ANALISIS DAN USULAN PROGRAM

  1. Masalah yang Dihadapi Permasalahan yang sering dihadapi antara lain masih terbatasnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan dari aparatur/sumber daya manusia (SDM) yang menangani/mengelola Bidang Cipta Karya di Kabupaten Barito Timur. Peningkatan pendidikan formal para aparatur, kursus singkat, pelatihan dll masih sangat dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity

  building) sehingga kualitas SDM Bidang Cipta Karya semakin tahun semakin meningkat.

  Selain masih terbatasnya SDM Bidang Cipta Karya, prasarana dan sarana kerja juga masih terbatas seperti: ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survey, kendaraan operasional dll. Sehingga belum optimal dalam pelaksanaan kerja.

  2. Analisis Permasalahan Pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Barito Timur sangat dibutuhkan sehingga mampu mengikuti perkembangan waktu, informasi dan teknologi. Peningkatan SDM melalui pendidikan formal, pelatihan, kursus singkat dll sangat diperlukan sehingga perlu dipersiapkan SDM yang mau dan mampu dalam meningkatkan kapasitasnya. Pengembangan teknologi dan informasi Bidang Cipta Karya sangat cepat dan ini perlu kecepatan pula dalam menangkap dan meresponnya, untuk itu peningkatan SDM Bidang Cipta Karya di Kabupaten Barito Timur sangat dibutuhkan. Bantuan teknis berupa pelatihan, kursus singkat (persampahan, air minum, tata bangunan dan lingkungan dll.) dan peningkatan pendidikan formal (dari pendidikan S-1 ke S- 2) serta dukungan dari Kemeterian Pekerjaan Umum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Barito Timur masih sangat dibutuhkan.

  3. Usulan Program Usulan program dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity

  building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Barito Timur ditekankan pada pelatihan

  dan kursus singkat, seperti pengelolaan persampahan, air minum, bangunan gedung dll. yang diharapkan selama 5 (lima) tahun kedepan ada peningkatan kualitas SDM. Diharapkan dari peningkatan kapasitas SDM Bidang Cipta Karya ini, dapat diimplementasikan dalam aktivitas kerja dan pelayanan ke masyarakat.

7.3. USULAN SISTEM PROSEDUR ANTAR INSTANSI

  1. Kedudukan, Fungsi, Tugas dalam Pelaksanaan RPIJM Kedudukan, fungsi, tugas dalam pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Barito Timur Tahun 2013 – 2018 adalah sebagai acuan pedoman dalam pelaksanaan program/ kegiatan Bidang Cipta Karya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan. Dokumen RPIJM ini merupakan satu kesatuan dengan dokumen perencanaan yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Barito Timur selama ini.

  2. Diagram Hubungan Antar Instansi Dalam pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Barito Timur Tahun 2013 – 2018 ini melibatkan banyak instansi terkait, baik dari sisi perencanaan, keuangan, pengendalian program/ kegiatan dan pelaksanaan di lapangan. Dinas teknis/Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani Bidang Cipta Karya di Kabupaten Barito Timur adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Timur.

  

Gambar Diagram Hubungan Antar Instansi

dalam Pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Barito Timur

disetujui Pelaksanaan program/ kegiatan

diusulkan

  Dinas Pekerjaan Umum BAPPEDA Bidang Cipta Karya diserahkan/ dikelola

  • Musyawarah Desa/
  • Dinas PU Kecamatan/ Kabupaten - >Dokumen Perencanaan yang
  • Masyarakat telah disusun

7.4. FORMAT UMUM RENCANA TINDAKAN PENINGKATAN KELEMBAGAAN

  Untuk mewujudkan pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) di bidang keciptakaryaan perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) dari aparatur yang menangani bidang keciptakaryaan tersebut.

  Peningkatan SDM dapat melalui pendidikan formal maupun non formal atau pelatihan singkat dan kursus-kursus teknis yang mendukung tugas pokok dan fungsi sehingga mendapatkan SDM yang profesional sesuai dengan bidangnya. Untuk mendukung peningkatan SDM ini perlu didukung oleh komitmen Pemerintah Daerah dalam peningkatan profesionalisme aparatur sehingga pelaksanaan program yang tertuang dalam RPIJM dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.