Implementasi Kurikulum PAI Berbasis Pedagogis
Implementasi Kurikulum PAI
Berbasis Pedagogis
Oleh: Ahmad Zacky Burhani
Abstrak
Implementasi kurikulum menduduki posisi yang sangat penting dalam pendidikan,
sebab implementasi kurikulum merupakan ruh dari lembaga pendidikan itu sendiri,
tanpa implementasi maka lembaga pendidikan itu akan gulung tikar. Harapan yang
paling fundamental dengan adanya pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah
adalah diharapkan lahirnya sosok-sosok yang benar-benar mampu memahami
substansi agama itu sendiri sekaligus dapat mengimplementasikannya dalam
kehidupan dengan indikasi prilaku dan kesalehan yang nyata. Harapan tersebut akan
terwujud dengan adanya peran profesional guru yang salah satunya profesional dan
kompeten dalam hal pedagogis yang meliputi Pemahaman karakteristik peserta didik
dari aspek fisik, moral, social, cultural, emosional, dan intelektual, penguasaan teori
dan prinsip belajar agama, pengembangan kurikulum pendidikan agama,
penyelenggaraan kegiatan pengembangan pendidikan agama, pemanfaatan teknologi
informasi dan telekomunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan dan
pengembangan pendidikan agama, pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki dalam bidang pendidikan agama.
Kata kunci: Kurikulum, pedagogis
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
PENDAHULUAN
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
Dalam UU No. 20 tahun 2003
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
negara yang demokratis serta bertanggung
Bab
jawab” . Tujuan pendidikan yang bersifat
A.
II Pasal 3 dinyatakan bahwa :
“Pendidikan
Nasional
mengembangkan
berfungsi
kemampuan
umum itu kemudian dirumuskan ke dalam
dan
tujuan yang lebih khusus yakni tujuan
membentuk watak serta peradaban bangsa
institusional dan tujuan kurikuler yang
yang
rangka
harus dicapai oleh setiap mata pelajaran.
bangsa,
Salah satu kelompok mata pelajaran yang
bertujuan untuk berkembangnya peserta
ada dalam muatan kurikulum 2006, adalah
didik agar menjadi manusia yang beriman
kelompok mata pelajaran agama dan
bermartabat
mencerdaskan
dalam
kehidupan
1
akhlak mulia, yang memiliki tujuan
pendidikan
membentuk peserta didik menjadi manusia
sekolah/madrasah
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
lahirnya sosok-sosok yang benar-benar
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
mampu memahami substansi agama itu
Agama
sendiri
Islam
adalah
di
diharapkan
sekaligus
dapat
dan pendidikan adalah dua hal yang satu
mengimplementasikannya
dalam
sama lain saling berhubungan. Melalui
kehidupan dengan indikasi prilaku dan
agama,
kesalehan yang nyata.
Diketahui bahwa agama ( Islam )
manusia
diarahkan
menjadi
Begitu
manusia seutuhnya sesuai dengan nilai-
Pentingnya
kompetensi
nilai ajaran Islam. UU No. 20 Tahun 2003
pendidik dalam upaya mendidik, mengajar
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal
dan melatih para peserta didik untuk
3. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun
mencapai
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
hidupnya, maka penulis menganggap
pengembangannya
bahwa
adalah
melalui
apa
yang
makalah
menjadi
tujuan
dengan
pembahasan
Kurikulum
Pendidikan
pendidikan. Karena dengan pendidikan
Implementasi
orang akan menjadi lebih dewasa dan lebih
Agama Islam dengan Berbasis pada
mampu baik dari segi kecerdasannya
Kompetensi Pedagogis dianggap perlu
maupun
untuk dibahas dalam forum ini.
sikap
mentalnya.
Agama
dimaksudkan untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya, dengan pertamatama
mengarahkan
siswa
B.
menjadi
PEMBAHASAN
1. Kurikulum
a. Pengertian kurikulum.
"manusia Indonesia yang beriman dan
Kata kurikulum berasal dari bahasa
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
agama
Latin currere, yang berarti lapangan
memberikan tuntunan yang jelas kepada
perlombaan lari. Kurikulum juga bisa
manusia, mana yang baik dan mana yang
berasal dari kata curriculum yang berarti a
buruk, mana yang harus dikerjakan dan
running course, dan dalam bahasa Prancis
mana pula yang harus ditinggalkan, mana
dikenal dengan carter berarti to run
yang menguntungkan dan mana yang
(berlari). Secara terminologi, kurikulum
merugikan.
berarti suatu program pendidikan yang
Esa". Di
samping
fundamental
itu
Harapan
dengan
juga,
yang
paling
berisikan
adanya
2
berbagai
bahan
ajar
dan
pengalaman belajar yang diprogramkan,b. Pengertian
Kurikulum
Berbasis
direncanakan dan dirancangkan secara
Kompetensi (KBK) dan Kurikulum
sistematika atas dasar norma-norma yang
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
berlaku dan dijadikan pedoman dalam
1. Pengertian KBK
proses pembelajaran bagi pendidik untuk
Menurut Badan Standar Nasional
mencapai tujuan pendidikan.
Menurut
Suryobroto
Pendidikan (BSNP),
bukunya
seperangkat rencana dan pengaturan
“Manajemen pendidikan di Sekolah”
tentang tujuan, isi dan bahan pelajaran
(2002:
bahwa
yang dapat mengantarkan peserta didik
kurikulum adalah segala pengalaman
memiliki kompetensi dalam berbagai
pendidikan yang diberikan oleh sekolah
bidang
kepada seluruh anak didiknya, baik
penyampaiannya disesuaikan dengan
dilakukan di dalam sekolah maupun di luar
keadaan dan kemampuan daerah dan
sekolah.
madrasah atau sekolah.
13),
dalam
KBK adalah
menerangkan,
Nampaknya
Suryobroto
kehidupan
Mulyasa
pendidikan yang berguna untuk anak didik
bahwa kurikulum berbasis kompetensi
merupakan kurikulum.
(KBK) dapat diartikan sebagai suatu
pendapat
Ali
Al-Khouly
39),
cara
memandang semua sarana prasarana dalam
Menurut
(2004:
dan
berpendapat
konsep kurikulum yang menekankan
kurikulum di artikan sebagai perangkat
pada
perencanaan
untuk
melakukan (kompetensi) tugas-tugas
mengantarkan lembaga pendidikan dalam
dengan standar performansi tertentu,
mewujudkan
sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh
dan
media
tujuan pendidikan
yang
pengembangan
diinginkan.
peserta
Dari para pendapat ahli di atas maka dapat
terhadap
penulis
tertentu.
simpulkan
bahwa
kurikulum
adalah seperangkat isi, bahan ajar, tujuan
didik
kemampuan
berupa
penguasaan
seperangkat
kompetensi
Sedangkan menurut Nana Syaodih
yang akan ditempuh sebagai pedoman
(2005: 16), KBK adalah suatu konsep
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
yang
untuk mencapai tujuan pendidikan.
menekankan
kompetensi
mempunyai
3
anak
pengembangan
didik
agar
profesionalisme
dalam
bidangnya, sehingga anak akan betul-
unit pendidikan. Menurut Rusman
betul mempunyai kompetensi sesuai
KTSP adalah kurikulum dalam
yang diharapkan.
pelaksanaannya
Dari
beberapa
pendapat
yakni bentuk operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh
pengertian KBK, yaitu suatu konsep
yang
pengembangan
unit-unit pendidikan tertentu.
menekankan
dengan
Mulyasa dalam bukunya
standar
“Kurikulum
performansi tertentu sehingga hasilnya
menerangkan
penguasaan kompetensi itu.
KTSP,
2. Pengertian KTSP
Badan
Nasional
Berbasis
Kompetensi”
dapat dirasakan oleh anak didik berupa
Menurut
pada
Standar Nasional Pendidikan ,
tersebut
penulis dapat menyimpulkan tentang
kurikulum
mengacu
tentang
Kurikulum
Tingkat
Standar
Satuan
Pendidikan
Pendidikan
dasarnya
pada
merupakan
(BSNP),dalam (SNP Pasal 1, Ayat
penyempurnaan
15), kurikulum tingkat satuan
KBK atau pelaksanaan
pendidikan
(KTSP),
operasional
kurikulum
operasional
adalah
yang
dari
KBK
masing-masing
di
unit
disusun oleh dan dilaksanakan di
pendidikan tertentu.
masing-masing satuan pendidikan.
Dari berbagai pendapat
KTSP
itu maka penulis dapat
terdiri
dari
tujuan
pendidikan, struktur dan muatan
menyimpulkan
kurikulum
satuan
KTSP, yaitu suatu bentuk
pendidikan, kalender pendidikan
kurikulum yang disusun
dan silabus. Menurut Wina sanjaya
dan dibuat oleh masing-
(2008), tentang pengertian KTSP
masing unit pendidikan
sama dengan Undang-Undang SNP
dan disesuaikan dengan
pasal 1 ayat 5, yaitu kurikulum
kondisi pendidikan di
operasional yang disusun oleh dan
unit tersebut.
tingkat
dilaksanakan di masing-masing
4
tentang
pengawasan dan pemantauan
c. Hubungan kurikulum KBK
berbasis sekolah secara terus
dan KTSP.
Kurikulum berbasis
menerus dan berkelanjutan.
kompetensi (KBK) memberi
keluasan
KTSP pada dasarnya
kepada
sekolah
Kurikulum
dalam
menyusun
silabus
Kompetensi
mata
pelajaran
yang
Berbasis
(KBK)
yang
disempurnakan oleh satuan
disesuaikan dengan potensi
pendidikan
sekolah
wilayah
standar isi (SI) dan standar
sekitarnya. Dengan demikian
kompetensi lulusan (SKL).
saling adanya keterjalinan
Standar
komunikasi kurikulum antar
kompetensi
atau wilayah akan terjadi
kemudian dioperasionalkan
saling
tanpa
kedalam bentuk KTSP dapat
kompetensi
dilaksanakan mulai tahun
dan
mengisi
mengurangi
berdasarkan
isi
dan
standar
lulusan
yang
tertentu. Kurikulum berbasis
pelajaran
kompetensi diarahkan untuk
selambat-lambatnya
mengembangkan
tahun pelajaran 2009/2010.
pengetahuan,
Sekolah
pemahaman,
2006/2007
boleh
dan
pada
belum
kemampuan, nilai, sikap dan
melaksanakan KTSP pada
minat
dapat
tahun pelajaran 2009/2010
melakukan sesuatu dalam
dengan izin dari Menteri
bentuk kemahiran, ketepatan
Pendidikan
dan
siswa
agar
Nasional
keberhasilan
dengan
sekarang Menteri Pendidikan
tanggung
jawab.
dan kebudayaan. Sekolah
yang
yang telah melaksanakan uji
penuh
Sedangkan
diajarkan
kebutuhan
materi
relevan
dengan
coba
KBK
“kurikulum
masyarakat,
2004” secara menyeluruh
berorientasi pada hasil (out
dapat melaksanakan KTSP
put) dan dampak (out come)
secara serentak pada seluruh
serta melakukan penilaian,
tingkat kelas mulai tahun
5
pelajaran
2006/2007.
Pelaksanaan
KTSP
memandirikan
di
atau
memberdayakan
sekolah
seluruh Indonesia memang
peserta didik sesuai dengan
tidak
kondisi
sama,
hal
disesuaikan
itu
menurut
lingkungan.
Kurikulum
berbasis
kemampuannya
daerah
kompetensi dapat diterapkan
masing-masing
yang
pada setiap jenis dan jenjang
memiliki kemampuan yang
pendidikan
berbeda.
berbagai ranah pendidikan.
Pemerintah
memaklumi
karena
dan
Meskipun
pada
demikian,
kenyataannya memang tidak
kurikulum ini tidak dapat
sama, hal tersebut tidak
digunakan
mengurangi
memecahkan
seluruh
permasalahan
pendidikan,
KTSP
itu
hubungan
keabsahan
sendiri.
Jadi
antara
untuk
KBK
akan tetapi memberi makna
dengan KTSP tidak dapat
yang lebih signifikan kepada
dipisahkan
perbaikan pendidikan
sebab
merupakan
penyempurna
KTSP
kurikulum
KBK,
Adapun tujuan KTSP
dalam arti KTSP merupakan
disusun sebagai pedoman
bentuk
penyelenggaraan
pada
dari
2. Tujuan KTSP
operasional
unit-unit
KBK
kegiatan
pembelajaran
lembaga
untuk
mencapai tujuan pendidikan
pendidikan tertentu.
di tingkat satuan pendidikan.
d. Tujuan KBK dan KTSP.
Tujuan pendidikan tingkat
1. Tujuan Kurikulum Berbasis
satuan pendidikan adalah
Kompetensi (KBK)
tahapan atau langkah untuk
Dalam mengembangkan
akan
mewujudkan visi sekolah
disampaikan kepada Tujuan
dalam jangka waktu tertentu.
utama kurikulum berbasis
Tujuan
kompetensi
pendidikan
kompetensi
yang
adalah
6
tingkat
satuan
merupakan
rumusan mengenai apa yang
1. Tujuan pendidikan tingkat
diinginkan pada kurun waktu
satuan pendidikan.
tertentu.
2. Struktur
e. Landasan
pengembangan
dan
muatan
kurikulum
KTSP
Landasan
3. Kalender pendidikan
pengembangan
KTSP adalah UU No. 20 tahun
4. Lampiran-lampiran
2003 tentang Sistem pendidikan
KTSP dapat disusun dengan
Nasional . PP No. 19 tahun 2005
kerangka berikut :
tentang
Standar
Nasional
Bab I Pendahuluan (yang berisi
Pendidikan (SNP). Peraturan
rasional, landasan dan tujuan).
Menteri Pendidikan Nasional
Bab II Tujuan Pendidikan Tingkat
Repuplik
Satuan Pendidikan ( yang berisi
Indonesia
nomor
22tahun 2006 tentang Standar Isi
visi, misi, dan tujuan).
untuk
Bab III Struktur
Satuan
Nasional
Pendidikan
repuplik
Indonesia
dan
Muatan
Kurikulum.
nomor 23 tahun 2006 tentang
Bab IV Kalender Pendidikan
Standar Kompetensi Lulusan
Bab V Penutup
(SKL) untuk satuan Pendidikan
Dasar
dan
peraturan
Menengah,
Mentri
Lampiran-lampiran.
dan
Pendidikan
g. Fungsi kurikulum
Nasional Repuplik Indonesia
Kurikulum
mempunyai
nomor 24 tahun 2006, serta
fungsi yang sangat penting bagi
memperhatikan
pembentukan
panduan
ketrampilan,
penyusunan KTSP yang disusun
karakter
BSNP.26
Alexander, seperti yang dikutip
f. Komponen
dan
Kerangka
oleh
KTSP
Menurut
Wiryokusumo,
bahwa
kurikulum itu fungsinya adalah
Menurut
bahwa
manusia.
BSNP
(2007),
penyesuaian,
komponen-komponen
diferensiasi,
KTSP adalah sebagai berikut :
pengintegrasian,
persiapan,
pemilihan dan diagnostic.
7
Menurut Nurgiantoro (1988 :
45-46),
bahwa
h. Faktor-faktor penentu dalam
kurikulum
perencanaan kurikulum
mempunyai fungsi tiga hal.
Ralp Tayler dalam Basic
Pertama, fungsi kurikulum bagi
Principles of Curriculum and
sekolah terdiri dari alat untuk
Instruction,
mencapai
yang
berpendapat
ada
tujuan
pendidikan
empat faktor penentu dalam
diinginkan.
Kurikulum
perencanaan kurikulum, yakni,
juga dapat dijadikan pedoman
faktor
untuk
psikologis dan epistimologis.
mengatur
kegiatan
kegiatan-
pendidikan
dilaksanakan
yang
di
filosofis,
Faktor-faktor
sekolah.
faktor
sosiologis,
ini,
terutama
sosiologis
mengalami
Misalnya, bidang studi, alokasi
perkembangan sangat dinamis,
waktu, pokok bahasan, serta
sehingga
termasuk
strategi
untuk
pembelajarannya.
Kedua,
pengembangan serta perubahan
kurikulum dapat mengontrol dan
memelihara
proses
evaluasi
melakukan
kurikulum secara periodik.
keseimbangan
pendidikan.
menuntut
i. Pengembangan Kurikulum
Dengan
Pengembangan
kurikulum
mengetahui kurikulum sekolah
adalah
pada tingkat tertentu, maka
komprehensif,
kurikulum pada tingkat atasnya
mencakup;
dapat mengadakan penyesuaian,
penerapan
sehingga
Perencanaan kurikulum adalah
tidak
pengulangan
terjadi
kegiatan
langkah
istilah
yang
di
dalam
merencanakan,
dan
awal
evaluasi.
membangun
pengajaran sebelumnya. Fungsi
kurikulum
lain
dapat
kurikulum membuat keputusan
menyiapkan tenaga pengajar,
dan mengambil tindakan untuk
dengan
mengetahui
menghasilkan perencanaan yang
tingkat
akan digunakan oleh guru dan
kurikulum
kurikulum
cara
pada
juga
di
peserta
bawahnya.
ketika
didik.
pekerja
Penerapan
kurikulum atau biasa disebut
8
implementasi
kurikulum
Menurut pendapat Subandijah
mentransfer
(1996: 20), Kurikulum merupakan
perencanaan kurikulum kedalam
in-put dari sistem pengembangan
tindakan operasional. Evaluasi
kurikulum, sedang out-putsistem
kurikulum
pengembangan kurikulum adalah
berusaha
akhir
merupakan
dari
tahap
sistem pengajaran.
pengembangan
Lain
halnya
kurikulum untuk menentukan
menurut Wina Sanjaya (2010: 17),
seberapa
kurikulum
besaran
hasil-hasil
pembelajaran,
tingkat
merupakan
tertulis yang berisi tentang ide-ide
ketercapaian program-program
dan
yang telah direncanakan, dari
dirumuskan
hasil kurikulum itu sendiri.
kurikulum.
Prinsip-prinsip
rencana
gagasan-gagasan
oleh
yang
pengembang
Rencana-rencana
yang
tertulisitu
digunakan dalam pengembangan
dokumen
kurikulum menurut berbagai ahli
membentuk suatu sistem kurikulum
seperti halnya :
yang
Pendapat Sukmadinata, prinsip-
komponen yang saling berkaitan dan
prinsip
pengembangan
saling mempengaruhi satu sama
kurikulum dibagi kedalam dua
lain, seperti misalnya komponen
kelompok, yaitu (1) prinsip
tujuan
umum; relevansi, fleksibilitas,
pendidikan, komponen pengalaman
kontinuitas,
belajar,
praktis
dan
kemudian
menjadi
kurikulum
terdiri
dari
yang
yang
komponen-
menjadi
komponen
arah
strategi
efektivitas. (2) Prinsip khusus;
pencapaian tujuan dan komponen
berkenaan
tujuan
evaluasi. Menurut Nana Sujana
isi
(1991: 3), kurikulum adalah niat dan
pendidikan, pemilihan proses
harapan yang dituangkan dalam
belajar mengajar, media alat
bentuk
pelajaran,
pendidikan untuk dilaksanakan oleh
pendidikan,
dengan
pemilihan
prinsip
kegiatan
rencana
atau
program
guru di sekolah. Isikurikulum adalah
penilaian.
pengetahuan
j. Kurikulum dan Pengajaran
ilmiah
termasuk
kegiatan dan pengalaman belajar,
9
yang disusun sesuai dengan taraf
pendidikan itu akan gulung tikar.
pengembangan siswa. Kurikulum
Fullan dan Pomfret (1977) dalam
akan mempunyai arti dan fungsi
Bukunya
untuk mengubah siswa
menjelaskan
apabila
Subandijah,
bahwa,
dilaksanakan dan ditranformasikan
“...implementation refers to the
oleh guru kepada siswa dalam suatu
aktual use of an innovation on
kegiatan yang disebut proses belajar
what an innovation consist of in
mengajar. Dengan perkataan lain
practice
proses belajar mengajar adalah
dikemukakan oleh Pressman dan
proses
Wildavsky (1973), implementasi
operasionalisasi
dari
“.
Pengertian
lain
kurikulum. Kurikulum adalah niat
sebagai
“..accomplishing,
dan
fulfilling,
carrying
rencana,
proses
belajar
out,
producing and completing a
mengajar adalah pelaksanaannya.
policy”.
Berdasarkan keterangan diatas
Sementara
itu
maka dapat diambil suatu pengertian
Tornanatzky dan Johnson (1982)
bahwa
membuat
antara
kurikulum
dan
batasan
tentang
pengajaran merupakan suatu mata
implementasi
rantai yang tidak bisa dipisahkan.
translation of any tool technique
Kurikulum merupakan rencana yang
process or method of doing from
disusun,
knowledge to practice”.
sedangkan
pengajaran
sebagai”...the
Dari pendapat para ahli di
adalah pelaksanaan dari kurikulum
itu.
atas maka dapat disimpulkan
3. Implementasi Kurikulum
bahwa
a. Pengertian implementasi
tindakan
Implementasi
kurikulum
implementasi
adalah
melaksanakan
atau
mewujudkan apa yang telah
menduduki posisi yang sangat
ditetapkan
penting dalam pendidikan, sebab
suatu lembaga tertentu.
implementasi
b. Implementasi kurikulum
kurikulum
sebagai
merupakan ruh dari lembaga
Menurut
pendidikan itu sendiri, tanpa
sukmadinata
implementasi
perbedaan
maka
lembaga
10
kebijakan
Nana
Syaodih
(1997:
177),
penekanan
dalam
kurikulum
mengakibatkan
penting yang dimainkan oleh
perbedaan dalam pola rancangan
para
serta
lingkungan.Menutut Nurkholis
dalam
Konsep
desiminasinya.
kurikulum
pelaku
setiap
(1983: 177), enam kesimpulan
yang
menekankan isi, memberikan
sebagai
perhatian besar pada analisis
untuk membantu keberhasilan
pengetahuan baru yang ada,
implementasi kurikulum, yaitu:
konsep
menuntut
(a) guru harus memahami betul
penilaian secara rinci tentang
tentang kurikulum, (b) guru
lingkungan belajar, dan konsep
harus
organisasi memberi perhatian
tentang
besar
belajar.
ketrampilan, dan kemampuan
dalam
tertentu untuk mengembangkan
rancangan
tersebut
dan melaksanakan kurikulum,
mempengaruhi
langkah
(c) kriteria penilaian terhadap
halnya
kurikulum harus disusun terlebih
menurut Subandijah (1996 :
dahulu, (d) penolakan inovasi
306), terdapat tiga lingkungan
kurikulum
yang
diperhitungkan
situasi
pada
struktur
Perbedaan-perbedaan
selanjutnya.
Lain
dihubungkan
komunikasi
dan
dengan
persyaratan
penting
memiliki
pengetahuan
proses
perencanaan,
harus
sudah
pada
saat
pemenuhan,
kurikulum mulai ditetapkan, (e)
yaitu pembentukan kebijakan
pengetahuan dan perhatian amat
(policy
diperlukan
formation),
penilaian
saat
proses
kebijakan (policy evaluation)
implementasi kurikulum dan (f)
dan
kebijakan
jalur komunikasi yang efektif
(policy implementation) dalam
harus dibangun oleh semua yang
sistem yang bersifat siklus. Kita
terlibat
tidak
melihat
kurikulum. Menurut keterangan
suatu
di atas dapat diambil suatu
proses dari atas ke bawah, tetapi
pengertian bahwa pelaksanaan
perlu
kurikulum
implementasi
hanya
implementasi
penjajakan
sebagai
mempertimbangkan
terhadap
peranan
secara
11
dalam
harus
pelaksanaan
dilakukan
komprehensif,
artinya
pengetahuan,
ajaran pokok (dasar) yang
pengembangan,
terdapat dalam agama Islam
inovasi, perubahan baik oleh
sehingga PAI merupakan
kepala
bagian yang diajarkan dari
mulai
perencanaan,
sekolah,
guru
dan
kurikulum yang disusun di
personel pelaku kurikulum.
4. Kurikulum
unit pendidikan tertentu.
Pendidikan
Dari pendapat di atas
Agama Islam (PAI)
a.
maka
Pengertian kurikulum PAI
Seperti
yang
dapat
diambil
kesimpulan
telah
diterangkan di atas bahwa
pengertian
kurikulum
pendidikan
adalah
tentang
kurikulum
agama
Islam,
kurikulum
yang
seperangkat isi, bahan ajar,
yaitu
tujuan yang akan ditempuh
disusun berdasarkan pokok-
sebagai
pedoman
pokok ajaran Islam sebagai
penyelenggaraan
kegiatan
pedoman untuk mencapai
untuk
tujuan
mencapai tujuan pendidikan.
Islam.
pembelajaran
Menurut
Agama
b.
Departemen
dalam
mengajar pendidikan agama Islam
seperangkat
(PAI) di sekolah umum terbagi
yang
berdasarkan
ajaran
Islam
agama
kurikulum
menjadi dua. Proses belajar intra
disusun
kurikuler
pokok-pokok
Islam.
Departemen
39), implementasi proses belajar
kurikulum
adalah
kurikulum
Departemen Agama RI (2001:
Mutu Pendidikan” (2001),
pendidikan
Implementasi
agama
PAI
“Kendali
menerangkan
pendidikan
dan
proses
belajar
mengajar ekstra kurikuler. Untuk
Menurut
kegiatan intra kurikuler
pendidikan
waktu
Nasional (2004), Kurikulum
proses dua (2) jam pelajaran per
PAI adalah mata pelajaran
minggu atau 2x45 menit dengan
yang
kurikulum yang sudah di susun
disusun
dan
dikembangkan dari ajaran-
oleh
12
Departemen
Agama.
Sedangkan
untuk
memadai
pengajaran
ekstrakurikuler dilakukan di luar
melaksanakan
jam sekolah atau pada jam-jam
efektif.
ekstra
yang
sekolah.
2013
difasilitasi
Sedangkan
mampu
tugasnya
secara
Kompetensi
oleh
sebagaimana
kurikulum
guru
terdapat
dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 74
memberikan penambahan
jumlah jam pada setiap minggunya
Tahun
2008
menjadi 3 x 45 menit untuk tingkat
kompetensi pedagogis, kompetensi
SMA.
kepribadian, kompetensi social dan
kompetensi
1.
sehingga
diperoleh
Kompetensi Pedagogis
tugasnya.Dengan
nomor 16 Tahun 2010 Pasal 16
dapat
ditambah satu kompetensi lagi
–
yaitu kompetensi kepemimpinan.
demikian
Kompetensi
sebutan profesionalitas guru PAI
lebih
menggambarkan
sebagaimana
suatu
a. Pemahaman
sikap, pengetahuan, dan keahlian
melaksanakan
moral,
dalam
hal
diharapkan
ini
,
guru
karakteristik
social,
cultural,
emosional, dan intelektual.
pembelajaran bidang studi PAI.
Dalam
dalam
peserta didik dari aspek fisik,
untuk
tugasnya
dimaksud
Ayat 1 meliputi :
guru PAI untuk bangkit menggapai
diperlukan
pedagogis
Permenag nomor 16 Tahun 2010
keadaan derajat keprofesian setiap
yang
pendidikan
guru PAI berdasarkan Permenag
pengetahuan dan keahlian yang
tugas
melalui
yang
dan saling terkait. Khusus untuk
terhadap profesinya serta derajat
melakukan
professional
merupakan satu kesatuan yang utuh
kualitas sikap para guru PAI
untuk
meliputi
tersebut bersifat holistic, yaitu
merupakan suatu sebutan terhadap
miliki
1
profesi. Empat kompetensi guru
Profesionalitas Guru PAI
mereka
ayat
b. Penguasaan teori dan prinsip
PAI
belajar agama.
memiliki
c. Pengembangan
profesionalitas keguruannya yang
pendidikan agama.
13
kurikulum
d. Penyelenggaraan
kegiatan
pengembangan
Sedangkan
pendidikan
Kompetensi
agama
pedagogis
dianggap sangat penting dan
e. Pemanfaatan
teknologi
harus mendapatkan perhatian
informasi dan telekomunikasi
yang
untuk
pendidikan
kepentingan
penyelenggaraan
pengembangan
serius,
di
Indonesia
dan
belum menampakkan hasil
pendidikan
yang baik bagi sebagian
agama.
masyarakat.
f. Pengembangan potensi peserta
didik
mengaktualisasikan
Kompetensi
pedagogis seorang pendidik
untuk
dalam
berbagai
mengelola
pembelajaran peserta didik
potensi yang dimiliki dalam
meliputi ;
bidang pendidikan agama.
a. Kemampuan
g. Komunikasi
mengingat
secara
dalam
efektif,
memahami peserta didik,
empatik, dan santun dengan
dengan indikator antara
peserta didik.
lain;
h. Penyelenggaraan penilaian dan
evaluasi
proses
dan
hasil
Memahami
karakteristik
perkembangan peserta didik,
belajar pendidikan agama.
seperti memahamai tingkat
i. Pemanfaatan hasil penilaian
kognisi peserta didik sesuai
dengan usianya.
dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran
pendidikan
prinsip-prinsip
perkembangan
agama.
peserta
j. Tindakan reflektif untuk
meningkatkan
Memahami
kualitas
mengenali
kepribadian
didik,
seperti
tipe-tipe
pembelajaran pendidikan
kepribadian peserta didik,
agama.1
mengenali tahapan - tahapan
1
LPTK Rayon 206.Modul PLPG. Semarang.2013.
Hal 4 -5
14
perkembangan
menentukan langkah-langkah
kepribadian
peserta didik, dan lainnya.
pembelajaran,
Mampu
mengidentifikasi
cara yang dapat digunakan
bekal ajar awal peserta didik,
untuk memotivasi peeserta
seperti
potensi
didik, menentukan bentuk-
awal peserta didik, mengenali
bentuk pertanyaan yang akan
perbedaan
diajukan
mengukur
potensi
yang
lain sebagainya.
dalam
kepada
peeserta
didik, dan lainnya.
dimiliki peserta didik, dan
b. Kemampuan
menentukan
membuat
Mampu
merencanakan
pengelolaan
kelas,
seperti
perancangan pembelajaran, dengan
penataan ruang tempat duduk
indikator antara lain;
peeserta
mengalokasikan waktu, dan
Mampu
Merencanakan
pengorganisasian
lainnya.
bahan
pembelajaran, seperti mampu
Mampu
merencanakan
menelaah dan menjabarkan
penggunaan
materi yang tercantum dalam
sarana yang bisa digunakan
kurikulum, mampu memilih
untuk
bahan
pencapaian kompetensi, dan
dengan
ajar
yang
materi,
sesuai
media
mempermudah
Mampu merencanakan model
yang memadai, dan lainnya.
penilaianproses
Mampu
merencanakan
pembelajaran,
pengelolaan
pembelajaran,
menentukan
dicapai
kompetensi
dicapai,
strategi
yang
sesuai
seperti
bentuk,
prosedur, dan alat penilaian.
seperti merumuskan tujuan
pembelajaran
dan
lainnya,
mampu
mengunakan sumber belajar
didik,
c. Kemampuan
ingin
melaksanakan
pembelajaran, dengan indikator
dengan
yang
ingin
antara
memilih
jenis
lain;
/metode
Mampu
menerapkan
ketrampilan dasar mengajar,
pembelajaran yang cocok,
15
sepertimembuka
pelajaran,
pembelajaran,
menjelaskan, pola variasi,
melaksanakan evaluasi, dan
bertanya, member penguatan,
lainnya.
dan menutup pelajaran.
Mampu
menerapkan
assessment, seperti mampu
mengolah
strategi.metode
pembelajaran,
pembelajaran, seperti aktif
mengenali
learning,CTL, pembelajaran
instrumen evaluasi.
pembelajaran
hasil
evaluasi
mampu
karakteristik
Mampu memanfaatkan hasil
kontekstual dan lainnya.
asesment untuk perbaikan
Mampu
kualitas
menguasai
seperti
kelas,
mengaktifkan
peeserta
Mampu menganalisis hasil
berbagai jenis pendekatan,
portofolio,
mampu
didik
pembelajaran
selanjutnya,
seperti
memanfaatkan hasil analisis
dalam
bertanya, mampu menjawab
instrumen
dan mengarahkan pertanyaan
proses perbaikan instrumen
siswa, kerja kelompok, kerja
evaluasi,dan
mandiri, dan lainnya.
memberikan
Mampu mengukur tingkat
terhadap
ketercapaian
perencanaan,pelaksanaan dan
kompetensi
evaluasi
dalam
mampu
umpan
balik
perbaikan
evaluasi pembelajaran.
peeserta didik selama proses
e. Kemampuan
pembelajaran berlangsung.
dalam
megembangkan
d. Kemampuan dalam mengevaluasi
peserta
didik
hasil belajar, dengan indikator
untuk mengaktualisasikan berbagai
antara lain;
potensi yang dimilikinya, dengan
Mampu
merancang
melaksanakan
indikator antara lain;
dan
asesmen,
Memfasilitasi peserta didik
seperti memahami prinsip-
untuk
prinsif assesment, mampu
potensi
menyususn
menyalurkan
instrumen
macam-macam
mengembangkan
akademik,
seperti
potensi
akademik peserta didik sesuai
evaluasi
16
dengan
kemampuannya,
dunia pendidikan kita, sebab
mampu mengarahkan dan
pendidik merupakan ujung
mengembangkan
tombak
potensi
untuk
kemajuan
akademik peserta didik.
pendidikan ini yang akan
Mampu memfasilitasi peserta
mampu mencetak generasi –
didik untuk mengembangkan
generasi yang unggul dan
potensi
memiliki daya saing yang
non-akademik,
seperti menyalurkan potensi
tinggi
non-akademik peserta didik
berkarakter.
sesuai
dengan
kemampuannya,
mampu
mengarahkan
C.
1. Menjadi
empat
sebagaimana diuraikan di
kemampuan
suatu
yang
harus
mampu
menjawab
diharap
pedagogis,
kompetensi
kepribadian,
merupakan
kemampuan
pendidik
kompetensi
social
2. Kompetensi
pembelajaran peserta didik.
seorang
meliputi
dan
kompetensi professional.
guru PAI dalam pengelolaan
pedagogisnya
professional
kompetensi
kompetensi
dimiliki atau dikuasai oleh
Dengan
guru
harus mampu mengembangkan
PAI
merupakan
KESIMPULAN
hal, diantaranya ;
Kompetensi
atas
tetap
atas dapat disimpulkan beberapa
akademik peserta didik.2
guru
juga
Dari paparan makalah di
dan
mengembangkan potensi non
pedagogis
tetapi
tersebut
satu
kesatuan
yang tidak bisa dipisahkan.
3. Kompetensi
pedagogis
dianggap sangat penting dan
permasalahan
harus mendapatkan perhatian
yang sedang terjadi dalam
yang
2
serius,
mengingat
Di Madrasah. Jurnal eL-QUDWAH
Volume 1 Nomor 5, edisi April
2011Hal.168 - 173
A. Fatah Yasin. Pengembangan
Kompetensi Pedagogik Guru
Pendidikan Agama Islam
17
pendidikan di Indonesia belum
berupaya
semaksimal
menampakkan hasil yang baik
menerapkan
bagi sebagian masyarakat.
mengimplementasikan
mungkin
dan
semua
kompetensi kita kepada seluruh
D.
PENUTUP
anak didik kita sehingga tercetak
Demikianlah pembahasan
generasi – generasi yang berilmu
mengenai
Kurikulum
ilmiah dan berakhlaqul karimah.
Implementasi
PAI
berbasis
Pedagogis, mudah – mudahan
melalui
makalah
kita
bisa
terinspirasi dan termotivasi untuk
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta 2003
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Buku Panduan Pengembangan Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Jakarta. 2008
Direktorat Pembinaan SMK “BIMTEK Revitalisasi Mutu Pelaksanaan
Pembelajaran” dalam Husamah dan Yanur Setyaningrum, Desain
Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi. Prestasi Pustaka.
Jakarta. 2013
Hari, “Desain Pembelajaran Berbasis Kompetensi.” Dalam Husamah dan Yanur
S Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi. Prestasi
Pustaka. Jakarta. 2013
Husamah dan Yanur S. Desain Pembelajaran
Kompetensi. Prestasi Pustaka.Jakarta.2013
Berbasis Pencapaian
LPTK Rayon 206.Modul PLPG. Semarang.2013. Hal 4 -5
18
Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2004
hal. 255
Nurkholis. Kurikulum Pendidikan Islam, Jakarta, Rineka Cipta, 1983. Hal 177.
Subandijah, 1993, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Jakarta, Raja
Grafindo Persada, hal. 20
19
Berbasis Pedagogis
Oleh: Ahmad Zacky Burhani
Abstrak
Implementasi kurikulum menduduki posisi yang sangat penting dalam pendidikan,
sebab implementasi kurikulum merupakan ruh dari lembaga pendidikan itu sendiri,
tanpa implementasi maka lembaga pendidikan itu akan gulung tikar. Harapan yang
paling fundamental dengan adanya pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah
adalah diharapkan lahirnya sosok-sosok yang benar-benar mampu memahami
substansi agama itu sendiri sekaligus dapat mengimplementasikannya dalam
kehidupan dengan indikasi prilaku dan kesalehan yang nyata. Harapan tersebut akan
terwujud dengan adanya peran profesional guru yang salah satunya profesional dan
kompeten dalam hal pedagogis yang meliputi Pemahaman karakteristik peserta didik
dari aspek fisik, moral, social, cultural, emosional, dan intelektual, penguasaan teori
dan prinsip belajar agama, pengembangan kurikulum pendidikan agama,
penyelenggaraan kegiatan pengembangan pendidikan agama, pemanfaatan teknologi
informasi dan telekomunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan dan
pengembangan pendidikan agama, pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki dalam bidang pendidikan agama.
Kata kunci: Kurikulum, pedagogis
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
PENDAHULUAN
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
Dalam UU No. 20 tahun 2003
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
negara yang demokratis serta bertanggung
Bab
jawab” . Tujuan pendidikan yang bersifat
A.
II Pasal 3 dinyatakan bahwa :
“Pendidikan
Nasional
mengembangkan
berfungsi
kemampuan
umum itu kemudian dirumuskan ke dalam
dan
tujuan yang lebih khusus yakni tujuan
membentuk watak serta peradaban bangsa
institusional dan tujuan kurikuler yang
yang
rangka
harus dicapai oleh setiap mata pelajaran.
bangsa,
Salah satu kelompok mata pelajaran yang
bertujuan untuk berkembangnya peserta
ada dalam muatan kurikulum 2006, adalah
didik agar menjadi manusia yang beriman
kelompok mata pelajaran agama dan
bermartabat
mencerdaskan
dalam
kehidupan
1
akhlak mulia, yang memiliki tujuan
pendidikan
membentuk peserta didik menjadi manusia
sekolah/madrasah
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
lahirnya sosok-sosok yang benar-benar
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
mampu memahami substansi agama itu
Agama
sendiri
Islam
adalah
di
diharapkan
sekaligus
dapat
dan pendidikan adalah dua hal yang satu
mengimplementasikannya
dalam
sama lain saling berhubungan. Melalui
kehidupan dengan indikasi prilaku dan
agama,
kesalehan yang nyata.
Diketahui bahwa agama ( Islam )
manusia
diarahkan
menjadi
Begitu
manusia seutuhnya sesuai dengan nilai-
Pentingnya
kompetensi
nilai ajaran Islam. UU No. 20 Tahun 2003
pendidik dalam upaya mendidik, mengajar
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal
dan melatih para peserta didik untuk
3. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun
mencapai
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
hidupnya, maka penulis menganggap
pengembangannya
bahwa
adalah
melalui
apa
yang
makalah
menjadi
tujuan
dengan
pembahasan
Kurikulum
Pendidikan
pendidikan. Karena dengan pendidikan
Implementasi
orang akan menjadi lebih dewasa dan lebih
Agama Islam dengan Berbasis pada
mampu baik dari segi kecerdasannya
Kompetensi Pedagogis dianggap perlu
maupun
untuk dibahas dalam forum ini.
sikap
mentalnya.
Agama
dimaksudkan untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya, dengan pertamatama
mengarahkan
siswa
B.
menjadi
PEMBAHASAN
1. Kurikulum
a. Pengertian kurikulum.
"manusia Indonesia yang beriman dan
Kata kurikulum berasal dari bahasa
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
agama
Latin currere, yang berarti lapangan
memberikan tuntunan yang jelas kepada
perlombaan lari. Kurikulum juga bisa
manusia, mana yang baik dan mana yang
berasal dari kata curriculum yang berarti a
buruk, mana yang harus dikerjakan dan
running course, dan dalam bahasa Prancis
mana pula yang harus ditinggalkan, mana
dikenal dengan carter berarti to run
yang menguntungkan dan mana yang
(berlari). Secara terminologi, kurikulum
merugikan.
berarti suatu program pendidikan yang
Esa". Di
samping
fundamental
itu
Harapan
dengan
juga,
yang
paling
berisikan
adanya
2
berbagai
bahan
ajar
dan
pengalaman belajar yang diprogramkan,b. Pengertian
Kurikulum
Berbasis
direncanakan dan dirancangkan secara
Kompetensi (KBK) dan Kurikulum
sistematika atas dasar norma-norma yang
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
berlaku dan dijadikan pedoman dalam
1. Pengertian KBK
proses pembelajaran bagi pendidik untuk
Menurut Badan Standar Nasional
mencapai tujuan pendidikan.
Menurut
Suryobroto
Pendidikan (BSNP),
bukunya
seperangkat rencana dan pengaturan
“Manajemen pendidikan di Sekolah”
tentang tujuan, isi dan bahan pelajaran
(2002:
bahwa
yang dapat mengantarkan peserta didik
kurikulum adalah segala pengalaman
memiliki kompetensi dalam berbagai
pendidikan yang diberikan oleh sekolah
bidang
kepada seluruh anak didiknya, baik
penyampaiannya disesuaikan dengan
dilakukan di dalam sekolah maupun di luar
keadaan dan kemampuan daerah dan
sekolah.
madrasah atau sekolah.
13),
dalam
KBK adalah
menerangkan,
Nampaknya
Suryobroto
kehidupan
Mulyasa
pendidikan yang berguna untuk anak didik
bahwa kurikulum berbasis kompetensi
merupakan kurikulum.
(KBK) dapat diartikan sebagai suatu
pendapat
Ali
Al-Khouly
39),
cara
memandang semua sarana prasarana dalam
Menurut
(2004:
dan
berpendapat
konsep kurikulum yang menekankan
kurikulum di artikan sebagai perangkat
pada
perencanaan
untuk
melakukan (kompetensi) tugas-tugas
mengantarkan lembaga pendidikan dalam
dengan standar performansi tertentu,
mewujudkan
sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh
dan
media
tujuan pendidikan
yang
pengembangan
diinginkan.
peserta
Dari para pendapat ahli di atas maka dapat
terhadap
penulis
tertentu.
simpulkan
bahwa
kurikulum
adalah seperangkat isi, bahan ajar, tujuan
didik
kemampuan
berupa
penguasaan
seperangkat
kompetensi
Sedangkan menurut Nana Syaodih
yang akan ditempuh sebagai pedoman
(2005: 16), KBK adalah suatu konsep
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
yang
untuk mencapai tujuan pendidikan.
menekankan
kompetensi
mempunyai
3
anak
pengembangan
didik
agar
profesionalisme
dalam
bidangnya, sehingga anak akan betul-
unit pendidikan. Menurut Rusman
betul mempunyai kompetensi sesuai
KTSP adalah kurikulum dalam
yang diharapkan.
pelaksanaannya
Dari
beberapa
pendapat
yakni bentuk operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh
pengertian KBK, yaitu suatu konsep
yang
pengembangan
unit-unit pendidikan tertentu.
menekankan
dengan
Mulyasa dalam bukunya
standar
“Kurikulum
performansi tertentu sehingga hasilnya
menerangkan
penguasaan kompetensi itu.
KTSP,
2. Pengertian KTSP
Badan
Nasional
Berbasis
Kompetensi”
dapat dirasakan oleh anak didik berupa
Menurut
pada
Standar Nasional Pendidikan ,
tersebut
penulis dapat menyimpulkan tentang
kurikulum
mengacu
tentang
Kurikulum
Tingkat
Standar
Satuan
Pendidikan
Pendidikan
dasarnya
pada
merupakan
(BSNP),dalam (SNP Pasal 1, Ayat
penyempurnaan
15), kurikulum tingkat satuan
KBK atau pelaksanaan
pendidikan
(KTSP),
operasional
kurikulum
operasional
adalah
yang
dari
KBK
masing-masing
di
unit
disusun oleh dan dilaksanakan di
pendidikan tertentu.
masing-masing satuan pendidikan.
Dari berbagai pendapat
KTSP
itu maka penulis dapat
terdiri
dari
tujuan
pendidikan, struktur dan muatan
menyimpulkan
kurikulum
satuan
KTSP, yaitu suatu bentuk
pendidikan, kalender pendidikan
kurikulum yang disusun
dan silabus. Menurut Wina sanjaya
dan dibuat oleh masing-
(2008), tentang pengertian KTSP
masing unit pendidikan
sama dengan Undang-Undang SNP
dan disesuaikan dengan
pasal 1 ayat 5, yaitu kurikulum
kondisi pendidikan di
operasional yang disusun oleh dan
unit tersebut.
tingkat
dilaksanakan di masing-masing
4
tentang
pengawasan dan pemantauan
c. Hubungan kurikulum KBK
berbasis sekolah secara terus
dan KTSP.
Kurikulum berbasis
menerus dan berkelanjutan.
kompetensi (KBK) memberi
keluasan
KTSP pada dasarnya
kepada
sekolah
Kurikulum
dalam
menyusun
silabus
Kompetensi
mata
pelajaran
yang
Berbasis
(KBK)
yang
disempurnakan oleh satuan
disesuaikan dengan potensi
pendidikan
sekolah
wilayah
standar isi (SI) dan standar
sekitarnya. Dengan demikian
kompetensi lulusan (SKL).
saling adanya keterjalinan
Standar
komunikasi kurikulum antar
kompetensi
atau wilayah akan terjadi
kemudian dioperasionalkan
saling
tanpa
kedalam bentuk KTSP dapat
kompetensi
dilaksanakan mulai tahun
dan
mengisi
mengurangi
berdasarkan
isi
dan
standar
lulusan
yang
tertentu. Kurikulum berbasis
pelajaran
kompetensi diarahkan untuk
selambat-lambatnya
mengembangkan
tahun pelajaran 2009/2010.
pengetahuan,
Sekolah
pemahaman,
2006/2007
boleh
dan
pada
belum
kemampuan, nilai, sikap dan
melaksanakan KTSP pada
minat
dapat
tahun pelajaran 2009/2010
melakukan sesuatu dalam
dengan izin dari Menteri
bentuk kemahiran, ketepatan
Pendidikan
dan
siswa
agar
Nasional
keberhasilan
dengan
sekarang Menteri Pendidikan
tanggung
jawab.
dan kebudayaan. Sekolah
yang
yang telah melaksanakan uji
penuh
Sedangkan
diajarkan
kebutuhan
materi
relevan
dengan
coba
KBK
“kurikulum
masyarakat,
2004” secara menyeluruh
berorientasi pada hasil (out
dapat melaksanakan KTSP
put) dan dampak (out come)
secara serentak pada seluruh
serta melakukan penilaian,
tingkat kelas mulai tahun
5
pelajaran
2006/2007.
Pelaksanaan
KTSP
memandirikan
di
atau
memberdayakan
sekolah
seluruh Indonesia memang
peserta didik sesuai dengan
tidak
kondisi
sama,
hal
disesuaikan
itu
menurut
lingkungan.
Kurikulum
berbasis
kemampuannya
daerah
kompetensi dapat diterapkan
masing-masing
yang
pada setiap jenis dan jenjang
memiliki kemampuan yang
pendidikan
berbeda.
berbagai ranah pendidikan.
Pemerintah
memaklumi
karena
dan
Meskipun
pada
demikian,
kenyataannya memang tidak
kurikulum ini tidak dapat
sama, hal tersebut tidak
digunakan
mengurangi
memecahkan
seluruh
permasalahan
pendidikan,
KTSP
itu
hubungan
keabsahan
sendiri.
Jadi
antara
untuk
KBK
akan tetapi memberi makna
dengan KTSP tidak dapat
yang lebih signifikan kepada
dipisahkan
perbaikan pendidikan
sebab
merupakan
penyempurna
KTSP
kurikulum
KBK,
Adapun tujuan KTSP
dalam arti KTSP merupakan
disusun sebagai pedoman
bentuk
penyelenggaraan
pada
dari
2. Tujuan KTSP
operasional
unit-unit
KBK
kegiatan
pembelajaran
lembaga
untuk
mencapai tujuan pendidikan
pendidikan tertentu.
di tingkat satuan pendidikan.
d. Tujuan KBK dan KTSP.
Tujuan pendidikan tingkat
1. Tujuan Kurikulum Berbasis
satuan pendidikan adalah
Kompetensi (KBK)
tahapan atau langkah untuk
Dalam mengembangkan
akan
mewujudkan visi sekolah
disampaikan kepada Tujuan
dalam jangka waktu tertentu.
utama kurikulum berbasis
Tujuan
kompetensi
pendidikan
kompetensi
yang
adalah
6
tingkat
satuan
merupakan
rumusan mengenai apa yang
1. Tujuan pendidikan tingkat
diinginkan pada kurun waktu
satuan pendidikan.
tertentu.
2. Struktur
e. Landasan
pengembangan
dan
muatan
kurikulum
KTSP
Landasan
3. Kalender pendidikan
pengembangan
KTSP adalah UU No. 20 tahun
4. Lampiran-lampiran
2003 tentang Sistem pendidikan
KTSP dapat disusun dengan
Nasional . PP No. 19 tahun 2005
kerangka berikut :
tentang
Standar
Nasional
Bab I Pendahuluan (yang berisi
Pendidikan (SNP). Peraturan
rasional, landasan dan tujuan).
Menteri Pendidikan Nasional
Bab II Tujuan Pendidikan Tingkat
Repuplik
Satuan Pendidikan ( yang berisi
Indonesia
nomor
22tahun 2006 tentang Standar Isi
visi, misi, dan tujuan).
untuk
Bab III Struktur
Satuan
Nasional
Pendidikan
repuplik
Indonesia
dan
Muatan
Kurikulum.
nomor 23 tahun 2006 tentang
Bab IV Kalender Pendidikan
Standar Kompetensi Lulusan
Bab V Penutup
(SKL) untuk satuan Pendidikan
Dasar
dan
peraturan
Menengah,
Mentri
Lampiran-lampiran.
dan
Pendidikan
g. Fungsi kurikulum
Nasional Repuplik Indonesia
Kurikulum
mempunyai
nomor 24 tahun 2006, serta
fungsi yang sangat penting bagi
memperhatikan
pembentukan
panduan
ketrampilan,
penyusunan KTSP yang disusun
karakter
BSNP.26
Alexander, seperti yang dikutip
f. Komponen
dan
Kerangka
oleh
KTSP
Menurut
Wiryokusumo,
bahwa
kurikulum itu fungsinya adalah
Menurut
bahwa
manusia.
BSNP
(2007),
penyesuaian,
komponen-komponen
diferensiasi,
KTSP adalah sebagai berikut :
pengintegrasian,
persiapan,
pemilihan dan diagnostic.
7
Menurut Nurgiantoro (1988 :
45-46),
bahwa
h. Faktor-faktor penentu dalam
kurikulum
perencanaan kurikulum
mempunyai fungsi tiga hal.
Ralp Tayler dalam Basic
Pertama, fungsi kurikulum bagi
Principles of Curriculum and
sekolah terdiri dari alat untuk
Instruction,
mencapai
yang
berpendapat
ada
tujuan
pendidikan
empat faktor penentu dalam
diinginkan.
Kurikulum
perencanaan kurikulum, yakni,
juga dapat dijadikan pedoman
faktor
untuk
psikologis dan epistimologis.
mengatur
kegiatan
kegiatan-
pendidikan
dilaksanakan
yang
di
filosofis,
Faktor-faktor
sekolah.
faktor
sosiologis,
ini,
terutama
sosiologis
mengalami
Misalnya, bidang studi, alokasi
perkembangan sangat dinamis,
waktu, pokok bahasan, serta
sehingga
termasuk
strategi
untuk
pembelajarannya.
Kedua,
pengembangan serta perubahan
kurikulum dapat mengontrol dan
memelihara
proses
evaluasi
melakukan
kurikulum secara periodik.
keseimbangan
pendidikan.
menuntut
i. Pengembangan Kurikulum
Dengan
Pengembangan
kurikulum
mengetahui kurikulum sekolah
adalah
pada tingkat tertentu, maka
komprehensif,
kurikulum pada tingkat atasnya
mencakup;
dapat mengadakan penyesuaian,
penerapan
sehingga
Perencanaan kurikulum adalah
tidak
pengulangan
terjadi
kegiatan
langkah
istilah
yang
di
dalam
merencanakan,
dan
awal
evaluasi.
membangun
pengajaran sebelumnya. Fungsi
kurikulum
lain
dapat
kurikulum membuat keputusan
menyiapkan tenaga pengajar,
dan mengambil tindakan untuk
dengan
mengetahui
menghasilkan perencanaan yang
tingkat
akan digunakan oleh guru dan
kurikulum
kurikulum
cara
pada
juga
di
peserta
bawahnya.
ketika
didik.
pekerja
Penerapan
kurikulum atau biasa disebut
8
implementasi
kurikulum
Menurut pendapat Subandijah
mentransfer
(1996: 20), Kurikulum merupakan
perencanaan kurikulum kedalam
in-put dari sistem pengembangan
tindakan operasional. Evaluasi
kurikulum, sedang out-putsistem
kurikulum
pengembangan kurikulum adalah
berusaha
akhir
merupakan
dari
tahap
sistem pengajaran.
pengembangan
Lain
halnya
kurikulum untuk menentukan
menurut Wina Sanjaya (2010: 17),
seberapa
kurikulum
besaran
hasil-hasil
pembelajaran,
tingkat
merupakan
tertulis yang berisi tentang ide-ide
ketercapaian program-program
dan
yang telah direncanakan, dari
dirumuskan
hasil kurikulum itu sendiri.
kurikulum.
Prinsip-prinsip
rencana
gagasan-gagasan
oleh
yang
pengembang
Rencana-rencana
yang
tertulisitu
digunakan dalam pengembangan
dokumen
kurikulum menurut berbagai ahli
membentuk suatu sistem kurikulum
seperti halnya :
yang
Pendapat Sukmadinata, prinsip-
komponen yang saling berkaitan dan
prinsip
pengembangan
saling mempengaruhi satu sama
kurikulum dibagi kedalam dua
lain, seperti misalnya komponen
kelompok, yaitu (1) prinsip
tujuan
umum; relevansi, fleksibilitas,
pendidikan, komponen pengalaman
kontinuitas,
belajar,
praktis
dan
kemudian
menjadi
kurikulum
terdiri
dari
yang
yang
komponen-
menjadi
komponen
arah
strategi
efektivitas. (2) Prinsip khusus;
pencapaian tujuan dan komponen
berkenaan
tujuan
evaluasi. Menurut Nana Sujana
isi
(1991: 3), kurikulum adalah niat dan
pendidikan, pemilihan proses
harapan yang dituangkan dalam
belajar mengajar, media alat
bentuk
pelajaran,
pendidikan untuk dilaksanakan oleh
pendidikan,
dengan
pemilihan
prinsip
kegiatan
rencana
atau
program
guru di sekolah. Isikurikulum adalah
penilaian.
pengetahuan
j. Kurikulum dan Pengajaran
ilmiah
termasuk
kegiatan dan pengalaman belajar,
9
yang disusun sesuai dengan taraf
pendidikan itu akan gulung tikar.
pengembangan siswa. Kurikulum
Fullan dan Pomfret (1977) dalam
akan mempunyai arti dan fungsi
Bukunya
untuk mengubah siswa
menjelaskan
apabila
Subandijah,
bahwa,
dilaksanakan dan ditranformasikan
“...implementation refers to the
oleh guru kepada siswa dalam suatu
aktual use of an innovation on
kegiatan yang disebut proses belajar
what an innovation consist of in
mengajar. Dengan perkataan lain
practice
proses belajar mengajar adalah
dikemukakan oleh Pressman dan
proses
Wildavsky (1973), implementasi
operasionalisasi
dari
“.
Pengertian
lain
kurikulum. Kurikulum adalah niat
sebagai
“..accomplishing,
dan
fulfilling,
carrying
rencana,
proses
belajar
out,
producing and completing a
mengajar adalah pelaksanaannya.
policy”.
Berdasarkan keterangan diatas
Sementara
itu
maka dapat diambil suatu pengertian
Tornanatzky dan Johnson (1982)
bahwa
membuat
antara
kurikulum
dan
batasan
tentang
pengajaran merupakan suatu mata
implementasi
rantai yang tidak bisa dipisahkan.
translation of any tool technique
Kurikulum merupakan rencana yang
process or method of doing from
disusun,
knowledge to practice”.
sedangkan
pengajaran
sebagai”...the
Dari pendapat para ahli di
adalah pelaksanaan dari kurikulum
itu.
atas maka dapat disimpulkan
3. Implementasi Kurikulum
bahwa
a. Pengertian implementasi
tindakan
Implementasi
kurikulum
implementasi
adalah
melaksanakan
atau
mewujudkan apa yang telah
menduduki posisi yang sangat
ditetapkan
penting dalam pendidikan, sebab
suatu lembaga tertentu.
implementasi
b. Implementasi kurikulum
kurikulum
sebagai
merupakan ruh dari lembaga
Menurut
pendidikan itu sendiri, tanpa
sukmadinata
implementasi
perbedaan
maka
lembaga
10
kebijakan
Nana
Syaodih
(1997:
177),
penekanan
dalam
kurikulum
mengakibatkan
penting yang dimainkan oleh
perbedaan dalam pola rancangan
para
serta
lingkungan.Menutut Nurkholis
dalam
Konsep
desiminasinya.
kurikulum
pelaku
setiap
(1983: 177), enam kesimpulan
yang
menekankan isi, memberikan
sebagai
perhatian besar pada analisis
untuk membantu keberhasilan
pengetahuan baru yang ada,
implementasi kurikulum, yaitu:
konsep
menuntut
(a) guru harus memahami betul
penilaian secara rinci tentang
tentang kurikulum, (b) guru
lingkungan belajar, dan konsep
harus
organisasi memberi perhatian
tentang
besar
belajar.
ketrampilan, dan kemampuan
dalam
tertentu untuk mengembangkan
rancangan
tersebut
dan melaksanakan kurikulum,
mempengaruhi
langkah
(c) kriteria penilaian terhadap
halnya
kurikulum harus disusun terlebih
menurut Subandijah (1996 :
dahulu, (d) penolakan inovasi
306), terdapat tiga lingkungan
kurikulum
yang
diperhitungkan
situasi
pada
struktur
Perbedaan-perbedaan
selanjutnya.
Lain
dihubungkan
komunikasi
dan
dengan
persyaratan
penting
memiliki
pengetahuan
proses
perencanaan,
harus
sudah
pada
saat
pemenuhan,
kurikulum mulai ditetapkan, (e)
yaitu pembentukan kebijakan
pengetahuan dan perhatian amat
(policy
diperlukan
formation),
penilaian
saat
proses
kebijakan (policy evaluation)
implementasi kurikulum dan (f)
dan
kebijakan
jalur komunikasi yang efektif
(policy implementation) dalam
harus dibangun oleh semua yang
sistem yang bersifat siklus. Kita
terlibat
tidak
melihat
kurikulum. Menurut keterangan
suatu
di atas dapat diambil suatu
proses dari atas ke bawah, tetapi
pengertian bahwa pelaksanaan
perlu
kurikulum
implementasi
hanya
implementasi
penjajakan
sebagai
mempertimbangkan
terhadap
peranan
secara
11
dalam
harus
pelaksanaan
dilakukan
komprehensif,
artinya
pengetahuan,
ajaran pokok (dasar) yang
pengembangan,
terdapat dalam agama Islam
inovasi, perubahan baik oleh
sehingga PAI merupakan
kepala
bagian yang diajarkan dari
mulai
perencanaan,
sekolah,
guru
dan
kurikulum yang disusun di
personel pelaku kurikulum.
4. Kurikulum
unit pendidikan tertentu.
Pendidikan
Dari pendapat di atas
Agama Islam (PAI)
a.
maka
Pengertian kurikulum PAI
Seperti
yang
dapat
diambil
kesimpulan
telah
diterangkan di atas bahwa
pengertian
kurikulum
pendidikan
adalah
tentang
kurikulum
agama
Islam,
kurikulum
yang
seperangkat isi, bahan ajar,
yaitu
tujuan yang akan ditempuh
disusun berdasarkan pokok-
sebagai
pedoman
pokok ajaran Islam sebagai
penyelenggaraan
kegiatan
pedoman untuk mencapai
untuk
tujuan
mencapai tujuan pendidikan.
Islam.
pembelajaran
Menurut
Agama
b.
Departemen
dalam
mengajar pendidikan agama Islam
seperangkat
(PAI) di sekolah umum terbagi
yang
berdasarkan
ajaran
Islam
agama
kurikulum
menjadi dua. Proses belajar intra
disusun
kurikuler
pokok-pokok
Islam.
Departemen
39), implementasi proses belajar
kurikulum
adalah
kurikulum
Departemen Agama RI (2001:
Mutu Pendidikan” (2001),
pendidikan
Implementasi
agama
PAI
“Kendali
menerangkan
pendidikan
dan
proses
belajar
mengajar ekstra kurikuler. Untuk
Menurut
kegiatan intra kurikuler
pendidikan
waktu
Nasional (2004), Kurikulum
proses dua (2) jam pelajaran per
PAI adalah mata pelajaran
minggu atau 2x45 menit dengan
yang
kurikulum yang sudah di susun
disusun
dan
dikembangkan dari ajaran-
oleh
12
Departemen
Agama.
Sedangkan
untuk
memadai
pengajaran
ekstrakurikuler dilakukan di luar
melaksanakan
jam sekolah atau pada jam-jam
efektif.
ekstra
yang
sekolah.
2013
difasilitasi
Sedangkan
mampu
tugasnya
secara
Kompetensi
oleh
sebagaimana
kurikulum
guru
terdapat
dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 74
memberikan penambahan
jumlah jam pada setiap minggunya
Tahun
2008
menjadi 3 x 45 menit untuk tingkat
kompetensi pedagogis, kompetensi
SMA.
kepribadian, kompetensi social dan
kompetensi
1.
sehingga
diperoleh
Kompetensi Pedagogis
tugasnya.Dengan
nomor 16 Tahun 2010 Pasal 16
dapat
ditambah satu kompetensi lagi
–
yaitu kompetensi kepemimpinan.
demikian
Kompetensi
sebutan profesionalitas guru PAI
lebih
menggambarkan
sebagaimana
suatu
a. Pemahaman
sikap, pengetahuan, dan keahlian
melaksanakan
moral,
dalam
hal
diharapkan
ini
,
guru
karakteristik
social,
cultural,
emosional, dan intelektual.
pembelajaran bidang studi PAI.
Dalam
dalam
peserta didik dari aspek fisik,
untuk
tugasnya
dimaksud
Ayat 1 meliputi :
guru PAI untuk bangkit menggapai
diperlukan
pedagogis
Permenag nomor 16 Tahun 2010
keadaan derajat keprofesian setiap
yang
pendidikan
guru PAI berdasarkan Permenag
pengetahuan dan keahlian yang
tugas
melalui
yang
dan saling terkait. Khusus untuk
terhadap profesinya serta derajat
melakukan
professional
merupakan satu kesatuan yang utuh
kualitas sikap para guru PAI
untuk
meliputi
tersebut bersifat holistic, yaitu
merupakan suatu sebutan terhadap
miliki
1
profesi. Empat kompetensi guru
Profesionalitas Guru PAI
mereka
ayat
b. Penguasaan teori dan prinsip
PAI
belajar agama.
memiliki
c. Pengembangan
profesionalitas keguruannya yang
pendidikan agama.
13
kurikulum
d. Penyelenggaraan
kegiatan
pengembangan
Sedangkan
pendidikan
Kompetensi
agama
pedagogis
dianggap sangat penting dan
e. Pemanfaatan
teknologi
harus mendapatkan perhatian
informasi dan telekomunikasi
yang
untuk
pendidikan
kepentingan
penyelenggaraan
pengembangan
serius,
di
Indonesia
dan
belum menampakkan hasil
pendidikan
yang baik bagi sebagian
agama.
masyarakat.
f. Pengembangan potensi peserta
didik
mengaktualisasikan
Kompetensi
pedagogis seorang pendidik
untuk
dalam
berbagai
mengelola
pembelajaran peserta didik
potensi yang dimiliki dalam
meliputi ;
bidang pendidikan agama.
a. Kemampuan
g. Komunikasi
mengingat
secara
dalam
efektif,
memahami peserta didik,
empatik, dan santun dengan
dengan indikator antara
peserta didik.
lain;
h. Penyelenggaraan penilaian dan
evaluasi
proses
dan
hasil
Memahami
karakteristik
perkembangan peserta didik,
belajar pendidikan agama.
seperti memahamai tingkat
i. Pemanfaatan hasil penilaian
kognisi peserta didik sesuai
dengan usianya.
dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran
pendidikan
prinsip-prinsip
perkembangan
agama.
peserta
j. Tindakan reflektif untuk
meningkatkan
Memahami
kualitas
mengenali
kepribadian
didik,
seperti
tipe-tipe
pembelajaran pendidikan
kepribadian peserta didik,
agama.1
mengenali tahapan - tahapan
1
LPTK Rayon 206.Modul PLPG. Semarang.2013.
Hal 4 -5
14
perkembangan
menentukan langkah-langkah
kepribadian
peserta didik, dan lainnya.
pembelajaran,
Mampu
mengidentifikasi
cara yang dapat digunakan
bekal ajar awal peserta didik,
untuk memotivasi peeserta
seperti
potensi
didik, menentukan bentuk-
awal peserta didik, mengenali
bentuk pertanyaan yang akan
perbedaan
diajukan
mengukur
potensi
yang
lain sebagainya.
dalam
kepada
peeserta
didik, dan lainnya.
dimiliki peserta didik, dan
b. Kemampuan
menentukan
membuat
Mampu
merencanakan
pengelolaan
kelas,
seperti
perancangan pembelajaran, dengan
penataan ruang tempat duduk
indikator antara lain;
peeserta
mengalokasikan waktu, dan
Mampu
Merencanakan
pengorganisasian
lainnya.
bahan
pembelajaran, seperti mampu
Mampu
merencanakan
menelaah dan menjabarkan
penggunaan
materi yang tercantum dalam
sarana yang bisa digunakan
kurikulum, mampu memilih
untuk
bahan
pencapaian kompetensi, dan
dengan
ajar
yang
materi,
sesuai
media
mempermudah
Mampu merencanakan model
yang memadai, dan lainnya.
penilaianproses
Mampu
merencanakan
pembelajaran,
pengelolaan
pembelajaran,
menentukan
dicapai
kompetensi
dicapai,
strategi
yang
sesuai
seperti
bentuk,
prosedur, dan alat penilaian.
seperti merumuskan tujuan
pembelajaran
dan
lainnya,
mampu
mengunakan sumber belajar
didik,
c. Kemampuan
ingin
melaksanakan
pembelajaran, dengan indikator
dengan
yang
ingin
antara
memilih
jenis
lain;
/metode
Mampu
menerapkan
ketrampilan dasar mengajar,
pembelajaran yang cocok,
15
sepertimembuka
pelajaran,
pembelajaran,
menjelaskan, pola variasi,
melaksanakan evaluasi, dan
bertanya, member penguatan,
lainnya.
dan menutup pelajaran.
Mampu
menerapkan
assessment, seperti mampu
mengolah
strategi.metode
pembelajaran,
pembelajaran, seperti aktif
mengenali
learning,CTL, pembelajaran
instrumen evaluasi.
pembelajaran
hasil
evaluasi
mampu
karakteristik
Mampu memanfaatkan hasil
kontekstual dan lainnya.
asesment untuk perbaikan
Mampu
kualitas
menguasai
seperti
kelas,
mengaktifkan
peeserta
Mampu menganalisis hasil
berbagai jenis pendekatan,
portofolio,
mampu
didik
pembelajaran
selanjutnya,
seperti
memanfaatkan hasil analisis
dalam
bertanya, mampu menjawab
instrumen
dan mengarahkan pertanyaan
proses perbaikan instrumen
siswa, kerja kelompok, kerja
evaluasi,dan
mandiri, dan lainnya.
memberikan
Mampu mengukur tingkat
terhadap
ketercapaian
perencanaan,pelaksanaan dan
kompetensi
evaluasi
dalam
mampu
umpan
balik
perbaikan
evaluasi pembelajaran.
peeserta didik selama proses
e. Kemampuan
pembelajaran berlangsung.
dalam
megembangkan
d. Kemampuan dalam mengevaluasi
peserta
didik
hasil belajar, dengan indikator
untuk mengaktualisasikan berbagai
antara lain;
potensi yang dimilikinya, dengan
Mampu
merancang
melaksanakan
indikator antara lain;
dan
asesmen,
Memfasilitasi peserta didik
seperti memahami prinsip-
untuk
prinsif assesment, mampu
potensi
menyususn
menyalurkan
instrumen
macam-macam
mengembangkan
akademik,
seperti
potensi
akademik peserta didik sesuai
evaluasi
16
dengan
kemampuannya,
dunia pendidikan kita, sebab
mampu mengarahkan dan
pendidik merupakan ujung
mengembangkan
tombak
potensi
untuk
kemajuan
akademik peserta didik.
pendidikan ini yang akan
Mampu memfasilitasi peserta
mampu mencetak generasi –
didik untuk mengembangkan
generasi yang unggul dan
potensi
memiliki daya saing yang
non-akademik,
seperti menyalurkan potensi
tinggi
non-akademik peserta didik
berkarakter.
sesuai
dengan
kemampuannya,
mampu
mengarahkan
C.
1. Menjadi
empat
sebagaimana diuraikan di
kemampuan
suatu
yang
harus
mampu
menjawab
diharap
pedagogis,
kompetensi
kepribadian,
merupakan
kemampuan
pendidik
kompetensi
social
2. Kompetensi
pembelajaran peserta didik.
seorang
meliputi
dan
kompetensi professional.
guru PAI dalam pengelolaan
pedagogisnya
professional
kompetensi
kompetensi
dimiliki atau dikuasai oleh
Dengan
guru
harus mampu mengembangkan
PAI
merupakan
KESIMPULAN
hal, diantaranya ;
Kompetensi
atas
tetap
atas dapat disimpulkan beberapa
akademik peserta didik.2
guru
juga
Dari paparan makalah di
dan
mengembangkan potensi non
pedagogis
tetapi
tersebut
satu
kesatuan
yang tidak bisa dipisahkan.
3. Kompetensi
pedagogis
dianggap sangat penting dan
permasalahan
harus mendapatkan perhatian
yang sedang terjadi dalam
yang
2
serius,
mengingat
Di Madrasah. Jurnal eL-QUDWAH
Volume 1 Nomor 5, edisi April
2011Hal.168 - 173
A. Fatah Yasin. Pengembangan
Kompetensi Pedagogik Guru
Pendidikan Agama Islam
17
pendidikan di Indonesia belum
berupaya
semaksimal
menampakkan hasil yang baik
menerapkan
bagi sebagian masyarakat.
mengimplementasikan
mungkin
dan
semua
kompetensi kita kepada seluruh
D.
PENUTUP
anak didik kita sehingga tercetak
Demikianlah pembahasan
generasi – generasi yang berilmu
mengenai
Kurikulum
ilmiah dan berakhlaqul karimah.
Implementasi
PAI
berbasis
Pedagogis, mudah – mudahan
melalui
makalah
kita
bisa
terinspirasi dan termotivasi untuk
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta 2003
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Buku Panduan Pengembangan Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Jakarta. 2008
Direktorat Pembinaan SMK “BIMTEK Revitalisasi Mutu Pelaksanaan
Pembelajaran” dalam Husamah dan Yanur Setyaningrum, Desain
Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi. Prestasi Pustaka.
Jakarta. 2013
Hari, “Desain Pembelajaran Berbasis Kompetensi.” Dalam Husamah dan Yanur
S Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi. Prestasi
Pustaka. Jakarta. 2013
Husamah dan Yanur S. Desain Pembelajaran
Kompetensi. Prestasi Pustaka.Jakarta.2013
Berbasis Pencapaian
LPTK Rayon 206.Modul PLPG. Semarang.2013. Hal 4 -5
18
Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2004
hal. 255
Nurkholis. Kurikulum Pendidikan Islam, Jakarta, Rineka Cipta, 1983. Hal 177.
Subandijah, 1993, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Jakarta, Raja
Grafindo Persada, hal. 20
19