Implementasi Kurikulum PAI Berbasis Pedagogis

Implementasi Kurikulum PAI
Berbasis Pedagogis
Oleh: Ahmad Zacky Burhani
Abstrak
Implementasi kurikulum menduduki posisi yang sangat penting dalam pendidikan,
sebab implementasi kurikulum merupakan ruh dari lembaga pendidikan itu sendiri,
tanpa implementasi maka lembaga pendidikan itu akan gulung tikar. Harapan yang
paling fundamental dengan adanya pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah
adalah diharapkan lahirnya sosok-sosok yang benar-benar mampu memahami
substansi agama itu sendiri sekaligus dapat mengimplementasikannya dalam
kehidupan dengan indikasi prilaku dan kesalehan yang nyata. Harapan tersebut akan
terwujud dengan adanya peran profesional guru yang salah satunya profesional dan
kompeten dalam hal pedagogis yang meliputi Pemahaman karakteristik peserta didik
dari aspek fisik, moral, social, cultural, emosional, dan intelektual, penguasaan teori
dan prinsip belajar agama, pengembangan kurikulum pendidikan agama,
penyelenggaraan kegiatan pengembangan pendidikan agama, pemanfaatan teknologi
informasi dan telekomunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan dan
pengembangan pendidikan agama, pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki dalam bidang pendidikan agama.
Kata kunci: Kurikulum, pedagogis


dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
PENDAHULUAN

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

Dalam UU No. 20 tahun 2003

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

tentang Sistem Pendidikan Nasional pada

negara yang demokratis serta bertanggung

Bab

jawab” . Tujuan pendidikan yang bersifat

A.

II Pasal 3 dinyatakan bahwa :


“Pendidikan

Nasional

mengembangkan

berfungsi

kemampuan

umum itu kemudian dirumuskan ke dalam

dan

tujuan yang lebih khusus yakni tujuan

membentuk watak serta peradaban bangsa

institusional dan tujuan kurikuler yang


yang

rangka

harus dicapai oleh setiap mata pelajaran.

bangsa,

Salah satu kelompok mata pelajaran yang

bertujuan untuk berkembangnya peserta

ada dalam muatan kurikulum 2006, adalah

didik agar menjadi manusia yang beriman

kelompok mata pelajaran agama dan

bermartabat


mencerdaskan

dalam

kehidupan

1

akhlak mulia, yang memiliki tujuan

pendidikan

membentuk peserta didik menjadi manusia

sekolah/madrasah

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

lahirnya sosok-sosok yang benar-benar


Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

mampu memahami substansi agama itu

Agama

sendiri

Islam

adalah

di

diharapkan

sekaligus

dapat


dan pendidikan adalah dua hal yang satu

mengimplementasikannya

dalam

sama lain saling berhubungan. Melalui

kehidupan dengan indikasi prilaku dan

agama,

kesalehan yang nyata.

Diketahui bahwa agama ( Islam )

manusia

diarahkan


menjadi

Begitu

manusia seutuhnya sesuai dengan nilai-

Pentingnya

kompetensi

nilai ajaran Islam. UU No. 20 Tahun 2003

pendidik dalam upaya mendidik, mengajar

tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal

dan melatih para peserta didik untuk

3. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun


mencapai

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

hidupnya, maka penulis menganggap

pengembangannya

bahwa

adalah

melalui

apa

yang

makalah


menjadi

tujuan

dengan

pembahasan

Kurikulum

Pendidikan

pendidikan. Karena dengan pendidikan

Implementasi

orang akan menjadi lebih dewasa dan lebih

Agama Islam dengan Berbasis pada


mampu baik dari segi kecerdasannya

Kompetensi Pedagogis dianggap perlu

maupun

untuk dibahas dalam forum ini.

sikap

mentalnya.

Agama

dimaksudkan untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya, dengan pertamatama

mengarahkan


siswa

B.

menjadi

PEMBAHASAN
1. Kurikulum
a. Pengertian kurikulum.

"manusia Indonesia yang beriman dan

Kata kurikulum berasal dari bahasa

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
agama

Latin currere, yang berarti lapangan

memberikan tuntunan yang jelas kepada

perlombaan lari. Kurikulum juga bisa

manusia, mana yang baik dan mana yang

berasal dari kata curriculum yang berarti a

buruk, mana yang harus dikerjakan dan

running course, dan dalam bahasa Prancis

mana pula yang harus ditinggalkan, mana

dikenal dengan carter berarti to run

yang menguntungkan dan mana yang

(berlari). Secara terminologi, kurikulum

merugikan.

berarti suatu program pendidikan yang

Esa". Di

samping

fundamental

itu

Harapan
dengan

juga,

yang

paling

berisikan

adanya
2

berbagai

bahan

ajar

dan

pengalaman belajar yang diprogramkan,b. Pengertian

Kurikulum

Berbasis

direncanakan dan dirancangkan secara

Kompetensi (KBK) dan Kurikulum

sistematika atas dasar norma-norma yang

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

berlaku dan dijadikan pedoman dalam

1. Pengertian KBK

proses pembelajaran bagi pendidik untuk

Menurut Badan Standar Nasional

mencapai tujuan pendidikan.
Menurut

Suryobroto

Pendidikan (BSNP),
bukunya

seperangkat rencana dan pengaturan

“Manajemen pendidikan di Sekolah”

tentang tujuan, isi dan bahan pelajaran

(2002:

bahwa

yang dapat mengantarkan peserta didik

kurikulum adalah segala pengalaman

memiliki kompetensi dalam berbagai

pendidikan yang diberikan oleh sekolah

bidang

kepada seluruh anak didiknya, baik

penyampaiannya disesuaikan dengan

dilakukan di dalam sekolah maupun di luar

keadaan dan kemampuan daerah dan

sekolah.

madrasah atau sekolah.

13),

dalam

KBK adalah

menerangkan,

Nampaknya

Suryobroto

kehidupan

Mulyasa

pendidikan yang berguna untuk anak didik

bahwa kurikulum berbasis kompetensi

merupakan kurikulum.

(KBK) dapat diartikan sebagai suatu

pendapat

Ali

Al-Khouly

39),

cara

memandang semua sarana prasarana dalam

Menurut

(2004:

dan

berpendapat

konsep kurikulum yang menekankan

kurikulum di artikan sebagai perangkat

pada

perencanaan

untuk

melakukan (kompetensi) tugas-tugas

mengantarkan lembaga pendidikan dalam

dengan standar performansi tertentu,

mewujudkan

sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh

dan

media

tujuan pendidikan

yang

pengembangan

diinginkan.

peserta

Dari para pendapat ahli di atas maka dapat

terhadap

penulis

tertentu.

simpulkan

bahwa

kurikulum

adalah seperangkat isi, bahan ajar, tujuan

didik

kemampuan

berupa

penguasaan

seperangkat

kompetensi

Sedangkan menurut Nana Syaodih

yang akan ditempuh sebagai pedoman

(2005: 16), KBK adalah suatu konsep

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

yang

untuk mencapai tujuan pendidikan.

menekankan

kompetensi
mempunyai
3

anak

pengembangan
didik

agar

profesionalisme

dalam

bidangnya, sehingga anak akan betul-

unit pendidikan. Menurut Rusman

betul mempunyai kompetensi sesuai

KTSP adalah kurikulum dalam

yang diharapkan.

pelaksanaannya

Dari

beberapa

pendapat

yakni bentuk operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh

pengertian KBK, yaitu suatu konsep
yang

pengembangan

unit-unit pendidikan tertentu.

menekankan

dengan

Mulyasa dalam bukunya

standar

“Kurikulum

performansi tertentu sehingga hasilnya

menerangkan

penguasaan kompetensi itu.

KTSP,
2. Pengertian KTSP
Badan

Nasional

Berbasis

Kompetensi”

dapat dirasakan oleh anak didik berupa

Menurut

pada

Standar Nasional Pendidikan ,

tersebut

penulis dapat menyimpulkan tentang

kurikulum

mengacu

tentang
Kurikulum

Tingkat
Standar

Satuan

Pendidikan

Pendidikan

dasarnya

pada
merupakan

(BSNP),dalam (SNP Pasal 1, Ayat

penyempurnaan

15), kurikulum tingkat satuan

KBK atau pelaksanaan

pendidikan

(KTSP),

operasional

kurikulum

operasional

adalah
yang

dari

KBK

masing-masing

di
unit

disusun oleh dan dilaksanakan di

pendidikan tertentu.

masing-masing satuan pendidikan.

Dari berbagai pendapat

KTSP

itu maka penulis dapat

terdiri

dari

tujuan

pendidikan, struktur dan muatan

menyimpulkan

kurikulum

satuan

KTSP, yaitu suatu bentuk

pendidikan, kalender pendidikan

kurikulum yang disusun

dan silabus. Menurut Wina sanjaya

dan dibuat oleh masing-

(2008), tentang pengertian KTSP

masing unit pendidikan

sama dengan Undang-Undang SNP

dan disesuaikan dengan

pasal 1 ayat 5, yaitu kurikulum

kondisi pendidikan di

operasional yang disusun oleh dan

unit tersebut.

tingkat

dilaksanakan di masing-masing
4

tentang

pengawasan dan pemantauan

c. Hubungan kurikulum KBK

berbasis sekolah secara terus

dan KTSP.
Kurikulum berbasis

menerus dan berkelanjutan.

kompetensi (KBK) memberi
keluasan

KTSP pada dasarnya

kepada

sekolah

Kurikulum

dalam

menyusun

silabus

Kompetensi

mata

pelajaran

yang

Berbasis
(KBK)

yang

disempurnakan oleh satuan

disesuaikan dengan potensi

pendidikan

sekolah

wilayah

standar isi (SI) dan standar

sekitarnya. Dengan demikian

kompetensi lulusan (SKL).

saling adanya keterjalinan

Standar

komunikasi kurikulum antar

kompetensi

atau wilayah akan terjadi

kemudian dioperasionalkan

saling

tanpa

kedalam bentuk KTSP dapat

kompetensi

dilaksanakan mulai tahun

dan

mengisi

mengurangi

berdasarkan

isi

dan

standar

lulusan

yang

tertentu. Kurikulum berbasis

pelajaran

kompetensi diarahkan untuk

selambat-lambatnya

mengembangkan

tahun pelajaran 2009/2010.

pengetahuan,

Sekolah

pemahaman,

2006/2007

boleh

dan
pada

belum

kemampuan, nilai, sikap dan

melaksanakan KTSP pada

minat

dapat

tahun pelajaran 2009/2010

melakukan sesuatu dalam

dengan izin dari Menteri

bentuk kemahiran, ketepatan

Pendidikan

dan

siswa

agar

Nasional

keberhasilan

dengan

sekarang Menteri Pendidikan

tanggung

jawab.

dan kebudayaan. Sekolah

yang

yang telah melaksanakan uji

penuh

Sedangkan
diajarkan
kebutuhan

materi
relevan

dengan

coba

KBK

“kurikulum

masyarakat,

2004” secara menyeluruh

berorientasi pada hasil (out

dapat melaksanakan KTSP

put) dan dampak (out come)

secara serentak pada seluruh

serta melakukan penilaian,

tingkat kelas mulai tahun
5

pelajaran

2006/2007.

Pelaksanaan

KTSP

memandirikan

di

atau

memberdayakan

sekolah

seluruh Indonesia memang

peserta didik sesuai dengan

tidak

kondisi

sama,

hal

disesuaikan

itu

menurut

lingkungan.

Kurikulum

berbasis

kemampuannya

daerah

kompetensi dapat diterapkan

masing-masing

yang

pada setiap jenis dan jenjang

memiliki kemampuan yang

pendidikan

berbeda.

berbagai ranah pendidikan.

Pemerintah

memaklumi

karena

dan

Meskipun

pada

demikian,

kenyataannya memang tidak

kurikulum ini tidak dapat

sama, hal tersebut tidak

digunakan

mengurangi

memecahkan

seluruh

permasalahan

pendidikan,

KTSP

itu

hubungan

keabsahan
sendiri.

Jadi

antara

untuk

KBK

akan tetapi memberi makna

dengan KTSP tidak dapat

yang lebih signifikan kepada

dipisahkan

perbaikan pendidikan

sebab

merupakan
penyempurna

KTSP

kurikulum
KBK,

Adapun tujuan KTSP

dalam arti KTSP merupakan

disusun sebagai pedoman

bentuk

penyelenggaraan

pada

dari

2. Tujuan KTSP

operasional
unit-unit

KBK

kegiatan

pembelajaran

lembaga

untuk

mencapai tujuan pendidikan

pendidikan tertentu.

di tingkat satuan pendidikan.

d. Tujuan KBK dan KTSP.

Tujuan pendidikan tingkat

1. Tujuan Kurikulum Berbasis

satuan pendidikan adalah

Kompetensi (KBK)

tahapan atau langkah untuk

Dalam mengembangkan
akan

mewujudkan visi sekolah

disampaikan kepada Tujuan

dalam jangka waktu tertentu.

utama kurikulum berbasis

Tujuan

kompetensi

pendidikan

kompetensi

yang

adalah
6

tingkat

satuan

merupakan

rumusan mengenai apa yang

1. Tujuan pendidikan tingkat

diinginkan pada kurun waktu

satuan pendidikan.

tertentu.

2. Struktur

e. Landasan

pengembangan

dan

muatan

kurikulum

KTSP
Landasan

3. Kalender pendidikan

pengembangan

KTSP adalah UU No. 20 tahun

4. Lampiran-lampiran

2003 tentang Sistem pendidikan

KTSP dapat disusun dengan

Nasional . PP No. 19 tahun 2005

kerangka berikut :

tentang

Standar

Nasional

Bab I Pendahuluan (yang berisi

Pendidikan (SNP). Peraturan

rasional, landasan dan tujuan).

Menteri Pendidikan Nasional

Bab II Tujuan Pendidikan Tingkat

Repuplik

Satuan Pendidikan ( yang berisi

Indonesia

nomor

22tahun 2006 tentang Standar Isi

visi, misi, dan tujuan).

untuk

Bab III Struktur

Satuan

Nasional

Pendidikan

repuplik

Indonesia

dan

Muatan

Kurikulum.

nomor 23 tahun 2006 tentang

Bab IV Kalender Pendidikan

Standar Kompetensi Lulusan

Bab V Penutup

(SKL) untuk satuan Pendidikan
Dasar

dan

peraturan

Menengah,

Mentri

Lampiran-lampiran.

dan

Pendidikan

g. Fungsi kurikulum

Nasional Repuplik Indonesia

Kurikulum

mempunyai

nomor 24 tahun 2006, serta

fungsi yang sangat penting bagi

memperhatikan

pembentukan

panduan

ketrampilan,

penyusunan KTSP yang disusun

karakter

BSNP.26

Alexander, seperti yang dikutip

f. Komponen

dan

Kerangka

oleh

KTSP

Menurut

Wiryokusumo,

bahwa

kurikulum itu fungsinya adalah

Menurut
bahwa

manusia.

BSNP

(2007),

penyesuaian,

komponen-komponen

diferensiasi,

KTSP adalah sebagai berikut :

pengintegrasian,
persiapan,

pemilihan dan diagnostic.
7

Menurut Nurgiantoro (1988 :
45-46),

bahwa

h. Faktor-faktor penentu dalam

kurikulum

perencanaan kurikulum

mempunyai fungsi tiga hal.

Ralp Tayler dalam Basic

Pertama, fungsi kurikulum bagi

Principles of Curriculum and

sekolah terdiri dari alat untuk

Instruction,

mencapai
yang

berpendapat

ada

tujuan

pendidikan

empat faktor penentu dalam

diinginkan.

Kurikulum

perencanaan kurikulum, yakni,

juga dapat dijadikan pedoman

faktor

untuk

psikologis dan epistimologis.

mengatur

kegiatan

kegiatan-

pendidikan

dilaksanakan

yang

di

filosofis,

Faktor-faktor

sekolah.

faktor

sosiologis,

ini,

terutama

sosiologis

mengalami

Misalnya, bidang studi, alokasi

perkembangan sangat dinamis,

waktu, pokok bahasan, serta

sehingga

termasuk

strategi

untuk

pembelajarannya.

Kedua,

pengembangan serta perubahan

kurikulum dapat mengontrol dan
memelihara
proses

evaluasi
melakukan

kurikulum secara periodik.

keseimbangan

pendidikan.

menuntut

i. Pengembangan Kurikulum

Dengan

Pengembangan

kurikulum

mengetahui kurikulum sekolah

adalah

pada tingkat tertentu, maka

komprehensif,

kurikulum pada tingkat atasnya

mencakup;

dapat mengadakan penyesuaian,

penerapan

sehingga

Perencanaan kurikulum adalah

tidak

pengulangan

terjadi
kegiatan

langkah

istilah

yang

di

dalam

merencanakan,
dan

awal

evaluasi.

membangun

pengajaran sebelumnya. Fungsi

kurikulum

lain

dapat

kurikulum membuat keputusan

menyiapkan tenaga pengajar,

dan mengambil tindakan untuk

dengan

mengetahui

menghasilkan perencanaan yang

tingkat

akan digunakan oleh guru dan

kurikulum

kurikulum

cara
pada

juga

di

peserta

bawahnya.

ketika

didik.

pekerja

Penerapan

kurikulum atau biasa disebut
8

implementasi

kurikulum

Menurut pendapat Subandijah

mentransfer

(1996: 20), Kurikulum merupakan

perencanaan kurikulum kedalam

in-put dari sistem pengembangan

tindakan operasional. Evaluasi

kurikulum, sedang out-putsistem

kurikulum

pengembangan kurikulum adalah

berusaha

akhir

merupakan

dari

tahap

sistem pengajaran.

pengembangan

Lain

halnya

kurikulum untuk menentukan

menurut Wina Sanjaya (2010: 17),

seberapa

kurikulum

besaran

hasil-hasil

pembelajaran,

tingkat

merupakan

tertulis yang berisi tentang ide-ide

ketercapaian program-program

dan

yang telah direncanakan, dari

dirumuskan

hasil kurikulum itu sendiri.

kurikulum.

Prinsip-prinsip

rencana

gagasan-gagasan
oleh

yang

pengembang

Rencana-rencana

yang

tertulisitu

digunakan dalam pengembangan

dokumen

kurikulum menurut berbagai ahli

membentuk suatu sistem kurikulum

seperti halnya :

yang

Pendapat Sukmadinata, prinsip-

komponen yang saling berkaitan dan

prinsip

pengembangan

saling mempengaruhi satu sama

kurikulum dibagi kedalam dua

lain, seperti misalnya komponen

kelompok, yaitu (1) prinsip

tujuan

umum; relevansi, fleksibilitas,

pendidikan, komponen pengalaman

kontinuitas,

belajar,

praktis

dan

kemudian

menjadi

kurikulum

terdiri

dari

yang

yang

komponen-

menjadi

komponen

arah

strategi

efektivitas. (2) Prinsip khusus;

pencapaian tujuan dan komponen

berkenaan

tujuan

evaluasi. Menurut Nana Sujana

isi

(1991: 3), kurikulum adalah niat dan

pendidikan, pemilihan proses

harapan yang dituangkan dalam

belajar mengajar, media alat

bentuk

pelajaran,

pendidikan untuk dilaksanakan oleh

pendidikan,

dengan
pemilihan

prinsip

kegiatan

rencana

atau

program

guru di sekolah. Isikurikulum adalah

penilaian.

pengetahuan

j. Kurikulum dan Pengajaran

ilmiah

termasuk

kegiatan dan pengalaman belajar,
9

yang disusun sesuai dengan taraf

pendidikan itu akan gulung tikar.

pengembangan siswa. Kurikulum

Fullan dan Pomfret (1977) dalam

akan mempunyai arti dan fungsi

Bukunya

untuk mengubah siswa

menjelaskan

apabila

Subandijah,
bahwa,

dilaksanakan dan ditranformasikan

“...implementation refers to the

oleh guru kepada siswa dalam suatu

aktual use of an innovation on

kegiatan yang disebut proses belajar

what an innovation consist of in

mengajar. Dengan perkataan lain

practice

proses belajar mengajar adalah

dikemukakan oleh Pressman dan

proses

Wildavsky (1973), implementasi

operasionalisasi

dari

“.

Pengertian

lain

kurikulum. Kurikulum adalah niat

sebagai

“..accomplishing,

dan

fulfilling,

carrying

rencana,

proses

belajar

out,

producing and completing a

mengajar adalah pelaksanaannya.

policy”.

Berdasarkan keterangan diatas

Sementara

itu

maka dapat diambil suatu pengertian

Tornanatzky dan Johnson (1982)

bahwa

membuat

antara

kurikulum

dan

batasan

tentang

pengajaran merupakan suatu mata

implementasi

rantai yang tidak bisa dipisahkan.

translation of any tool technique

Kurikulum merupakan rencana yang

process or method of doing from

disusun,

knowledge to practice”.

sedangkan

pengajaran

sebagai”...the

Dari pendapat para ahli di

adalah pelaksanaan dari kurikulum
itu.

atas maka dapat disimpulkan

3. Implementasi Kurikulum

bahwa

a. Pengertian implementasi

tindakan

Implementasi

kurikulum

implementasi

adalah

melaksanakan

atau

mewujudkan apa yang telah

menduduki posisi yang sangat

ditetapkan

penting dalam pendidikan, sebab

suatu lembaga tertentu.

implementasi

b. Implementasi kurikulum

kurikulum

sebagai

merupakan ruh dari lembaga

Menurut

pendidikan itu sendiri, tanpa

sukmadinata

implementasi

perbedaan

maka

lembaga
10

kebijakan

Nana

Syaodih

(1997:

177),

penekanan

dalam

kurikulum

mengakibatkan

penting yang dimainkan oleh

perbedaan dalam pola rancangan

para

serta

lingkungan.Menutut Nurkholis

dalam

Konsep

desiminasinya.

kurikulum

pelaku

setiap

(1983: 177), enam kesimpulan

yang

menekankan isi, memberikan

sebagai

perhatian besar pada analisis

untuk membantu keberhasilan

pengetahuan baru yang ada,

implementasi kurikulum, yaitu:

konsep

menuntut

(a) guru harus memahami betul

penilaian secara rinci tentang

tentang kurikulum, (b) guru

lingkungan belajar, dan konsep

harus

organisasi memberi perhatian

tentang

besar

belajar.

ketrampilan, dan kemampuan

dalam

tertentu untuk mengembangkan

rancangan

tersebut

dan melaksanakan kurikulum,

mempengaruhi

langkah

(c) kriteria penilaian terhadap

halnya

kurikulum harus disusun terlebih

menurut Subandijah (1996 :

dahulu, (d) penolakan inovasi

306), terdapat tiga lingkungan

kurikulum

yang

diperhitungkan

situasi

pada

struktur

Perbedaan-perbedaan

selanjutnya.

Lain

dihubungkan

komunikasi

dan

dengan

persyaratan

penting

memiliki

pengetahuan

proses

perencanaan,

harus

sudah

pada

saat

pemenuhan,

kurikulum mulai ditetapkan, (e)

yaitu pembentukan kebijakan

pengetahuan dan perhatian amat

(policy

diperlukan

formation),

penilaian

saat

proses

kebijakan (policy evaluation)

implementasi kurikulum dan (f)

dan

kebijakan

jalur komunikasi yang efektif

(policy implementation) dalam

harus dibangun oleh semua yang

sistem yang bersifat siklus. Kita

terlibat

tidak

melihat

kurikulum. Menurut keterangan

suatu

di atas dapat diambil suatu

proses dari atas ke bawah, tetapi

pengertian bahwa pelaksanaan

perlu

kurikulum

implementasi

hanya

implementasi

penjajakan

sebagai

mempertimbangkan
terhadap

peranan

secara
11

dalam

harus

pelaksanaan

dilakukan

komprehensif,

artinya

pengetahuan,

ajaran pokok (dasar) yang

pengembangan,

terdapat dalam agama Islam

inovasi, perubahan baik oleh

sehingga PAI merupakan

kepala

bagian yang diajarkan dari

mulai
perencanaan,

sekolah,

guru

dan

kurikulum yang disusun di

personel pelaku kurikulum.
4. Kurikulum

unit pendidikan tertentu.

Pendidikan

Dari pendapat di atas

Agama Islam (PAI)
a.

maka

Pengertian kurikulum PAI
Seperti

yang

dapat

diambil

kesimpulan

telah

diterangkan di atas bahwa

pengertian

kurikulum

pendidikan

adalah

tentang
kurikulum
agama

Islam,

kurikulum

yang

seperangkat isi, bahan ajar,

yaitu

tujuan yang akan ditempuh

disusun berdasarkan pokok-

sebagai

pedoman

pokok ajaran Islam sebagai

penyelenggaraan

kegiatan

pedoman untuk mencapai

untuk

tujuan

mencapai tujuan pendidikan.

Islam.

pembelajaran

Menurut
Agama

b.

Departemen

dalam

mengajar pendidikan agama Islam

seperangkat

(PAI) di sekolah umum terbagi

yang

berdasarkan
ajaran

Islam

agama

kurikulum

menjadi dua. Proses belajar intra

disusun

kurikuler

pokok-pokok

Islam.

Departemen

39), implementasi proses belajar

kurikulum

adalah

kurikulum

Departemen Agama RI (2001:

Mutu Pendidikan” (2001),

pendidikan

Implementasi

agama

PAI

“Kendali

menerangkan

pendidikan

dan

proses

belajar

mengajar ekstra kurikuler. Untuk

Menurut

kegiatan intra kurikuler

pendidikan

waktu

Nasional (2004), Kurikulum

proses dua (2) jam pelajaran per

PAI adalah mata pelajaran

minggu atau 2x45 menit dengan

yang

kurikulum yang sudah di susun

disusun

dan

dikembangkan dari ajaran-

oleh
12

Departemen

Agama.

Sedangkan

untuk

memadai

pengajaran

ekstrakurikuler dilakukan di luar

melaksanakan

jam sekolah atau pada jam-jam

efektif.

ekstra

yang

sekolah.
2013

difasilitasi

Sedangkan

mampu

tugasnya

secara

Kompetensi

oleh

sebagaimana

kurikulum

guru

terdapat

dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 74

memberikan penambahan

jumlah jam pada setiap minggunya

Tahun

2008

menjadi 3 x 45 menit untuk tingkat

kompetensi pedagogis, kompetensi

SMA.

kepribadian, kompetensi social dan
kompetensi

1.

sehingga

diperoleh

Kompetensi Pedagogis

tugasnya.Dengan

nomor 16 Tahun 2010 Pasal 16

dapat

ditambah satu kompetensi lagi



yaitu kompetensi kepemimpinan.

demikian

Kompetensi

sebutan profesionalitas guru PAI
lebih

menggambarkan

sebagaimana

suatu

a. Pemahaman

sikap, pengetahuan, dan keahlian

melaksanakan

moral,

dalam

hal

diharapkan

ini

,

guru

karakteristik

social,

cultural,

emosional, dan intelektual.

pembelajaran bidang studi PAI.
Dalam

dalam

peserta didik dari aspek fisik,

untuk

tugasnya

dimaksud

Ayat 1 meliputi :

guru PAI untuk bangkit menggapai

diperlukan

pedagogis

Permenag nomor 16 Tahun 2010

keadaan derajat keprofesian setiap

yang

pendidikan

guru PAI berdasarkan Permenag

pengetahuan dan keahlian yang

tugas

melalui

yang

dan saling terkait. Khusus untuk

terhadap profesinya serta derajat

melakukan

professional

merupakan satu kesatuan yang utuh

kualitas sikap para guru PAI

untuk

meliputi

tersebut bersifat holistic, yaitu

merupakan suatu sebutan terhadap

miliki

1

profesi. Empat kompetensi guru

Profesionalitas Guru PAI

mereka

ayat

b. Penguasaan teori dan prinsip

PAI

belajar agama.

memiliki

c. Pengembangan

profesionalitas keguruannya yang

pendidikan agama.
13

kurikulum

d. Penyelenggaraan

kegiatan

pengembangan

Sedangkan

pendidikan

Kompetensi

agama

pedagogis

dianggap sangat penting dan

e. Pemanfaatan

teknologi

harus mendapatkan perhatian

informasi dan telekomunikasi

yang

untuk

pendidikan

kepentingan

penyelenggaraan
pengembangan

serius,
di

Indonesia

dan

belum menampakkan hasil

pendidikan

yang baik bagi sebagian

agama.

masyarakat.

f. Pengembangan potensi peserta
didik
mengaktualisasikan

Kompetensi

pedagogis seorang pendidik

untuk

dalam

berbagai

mengelola

pembelajaran peserta didik

potensi yang dimiliki dalam

meliputi ;

bidang pendidikan agama.

a. Kemampuan

g. Komunikasi

mengingat

secara

dalam

efektif,

memahami peserta didik,

empatik, dan santun dengan

dengan indikator antara

peserta didik.

lain;


h. Penyelenggaraan penilaian dan
evaluasi

proses

dan

hasil

Memahami

karakteristik

perkembangan peserta didik,

belajar pendidikan agama.

seperti memahamai tingkat

i. Pemanfaatan hasil penilaian

kognisi peserta didik sesuai
dengan usianya.

dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran



pendidikan

prinsip-prinsip

perkembangan

agama.

peserta

j. Tindakan reflektif untuk
meningkatkan

Memahami

kualitas

mengenali

kepribadian

didik,

seperti
tipe-tipe

pembelajaran pendidikan

kepribadian peserta didik,

agama.1

mengenali tahapan - tahapan

1

LPTK Rayon 206.Modul PLPG. Semarang.2013.
Hal 4 -5

14

perkembangan


menentukan langkah-langkah

kepribadian

peserta didik, dan lainnya.

pembelajaran,

Mampu

mengidentifikasi

cara yang dapat digunakan

bekal ajar awal peserta didik,

untuk memotivasi peeserta

seperti

potensi

didik, menentukan bentuk-

awal peserta didik, mengenali

bentuk pertanyaan yang akan

perbedaan

diajukan

mengukur

potensi

yang


lain sebagainya.
dalam

kepada

peeserta

didik, dan lainnya.

dimiliki peserta didik, dan

b. Kemampuan

menentukan

membuat

Mampu

merencanakan

pengelolaan

kelas,

seperti

perancangan pembelajaran, dengan

penataan ruang tempat duduk

indikator antara lain;

peeserta



mengalokasikan waktu, dan

Mampu

Merencanakan

pengorganisasian

lainnya.

bahan


pembelajaran, seperti mampu

Mampu

merencanakan

menelaah dan menjabarkan

penggunaan

materi yang tercantum dalam

sarana yang bisa digunakan

kurikulum, mampu memilih

untuk

bahan

pencapaian kompetensi, dan

dengan

ajar

yang

materi,

sesuai

media

mempermudah



Mampu merencanakan model

yang memadai, dan lainnya.

penilaianproses

Mampu

merencanakan

pembelajaran,

pengelolaan

pembelajaran,

menentukan

dicapai
kompetensi
dicapai,
strategi

yang

sesuai

seperti
bentuk,

prosedur, dan alat penilaian.

seperti merumuskan tujuan
pembelajaran

dan

lainnya,

mampu

mengunakan sumber belajar


didik,

c. Kemampuan

ingin

melaksanakan

pembelajaran, dengan indikator

dengan

yang

ingin

antara

memilih

jenis

lain;


/metode

Mampu

menerapkan

ketrampilan dasar mengajar,

pembelajaran yang cocok,
15

sepertimembuka

pelajaran,

pembelajaran,

menjelaskan, pola variasi,

melaksanakan evaluasi, dan

bertanya, member penguatan,

lainnya.


dan menutup pelajaran.


Mampu

menerapkan

assessment, seperti mampu
mengolah

strategi.metode

pembelajaran,

pembelajaran, seperti aktif

mengenali

learning,CTL, pembelajaran

instrumen evaluasi.


pembelajaran

hasil

evaluasi
mampu

karakteristik

Mampu memanfaatkan hasil

kontekstual dan lainnya.

asesment untuk perbaikan

Mampu

kualitas

menguasai

seperti

kelas,

mengaktifkan

peeserta



Mampu menganalisis hasil

berbagai jenis pendekatan,

portofolio,


mampu

didik

pembelajaran

selanjutnya,

seperti

memanfaatkan hasil analisis

dalam

bertanya, mampu menjawab

instrumen

dan mengarahkan pertanyaan

proses perbaikan instrumen

siswa, kerja kelompok, kerja

evaluasi,dan

mandiri, dan lainnya.

memberikan

Mampu mengukur tingkat

terhadap

ketercapaian

perencanaan,pelaksanaan dan

kompetensi

evaluasi

dalam

mampu
umpan

balik

perbaikan

evaluasi pembelajaran.

peeserta didik selama proses

e. Kemampuan

pembelajaran berlangsung.

dalam

megembangkan

d. Kemampuan dalam mengevaluasi

peserta

didik

hasil belajar, dengan indikator

untuk mengaktualisasikan berbagai

antara lain;

potensi yang dimilikinya, dengan



Mampu

merancang

melaksanakan

indikator antara lain;

dan



asesmen,

Memfasilitasi peserta didik

seperti memahami prinsip-

untuk

prinsif assesment, mampu

potensi

menyususn

menyalurkan

instrumen

macam-macam

mengembangkan
akademik,

seperti
potensi

akademik peserta didik sesuai

evaluasi
16

dengan



kemampuannya,

dunia pendidikan kita, sebab

mampu mengarahkan dan

pendidik merupakan ujung

mengembangkan

tombak

potensi

untuk

kemajuan

akademik peserta didik.

pendidikan ini yang akan

Mampu memfasilitasi peserta

mampu mencetak generasi –

didik untuk mengembangkan

generasi yang unggul dan

potensi

memiliki daya saing yang

non-akademik,

seperti menyalurkan potensi

tinggi

non-akademik peserta didik

berkarakter.

sesuai

dengan

kemampuannya,

mampu

mengarahkan

C.

1. Menjadi

empat

sebagaimana diuraikan di

kemampuan

suatu

yang

harus

mampu

menjawab

diharap

pedagogis,

kompetensi

kepribadian,

merupakan

kemampuan

pendidik

kompetensi

social

2. Kompetensi

pembelajaran peserta didik.

seorang

meliputi

dan

kompetensi professional.

guru PAI dalam pengelolaan

pedagogisnya

professional

kompetensi

kompetensi

dimiliki atau dikuasai oleh

Dengan

guru

harus mampu mengembangkan

PAI

merupakan

KESIMPULAN

hal, diantaranya ;

Kompetensi

atas

tetap

atas dapat disimpulkan beberapa

akademik peserta didik.2

guru

juga

Dari paparan makalah di

dan

mengembangkan potensi non

pedagogis

tetapi

tersebut
satu

kesatuan

yang tidak bisa dipisahkan.
3. Kompetensi

pedagogis

dianggap sangat penting dan

permasalahan

harus mendapatkan perhatian

yang sedang terjadi dalam

yang

2

serius,

mengingat

Di Madrasah. Jurnal eL-QUDWAH
Volume 1 Nomor 5, edisi April
2011Hal.168 - 173

A. Fatah Yasin. Pengembangan
Kompetensi Pedagogik Guru

Pendidikan Agama Islam
17

pendidikan di Indonesia belum

berupaya

semaksimal

menampakkan hasil yang baik

menerapkan

bagi sebagian masyarakat.

mengimplementasikan

mungkin
dan
semua

kompetensi kita kepada seluruh
D.

PENUTUP

anak didik kita sehingga tercetak

Demikianlah pembahasan

generasi – generasi yang berilmu

mengenai
Kurikulum

ilmiah dan berakhlaqul karimah.

Implementasi
PAI

berbasis

Pedagogis, mudah – mudahan
melalui

makalah

kita

bisa

terinspirasi dan termotivasi untuk

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta 2003
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Buku Panduan Pengembangan Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Jakarta. 2008
Direktorat Pembinaan SMK “BIMTEK Revitalisasi Mutu Pelaksanaan
Pembelajaran” dalam Husamah dan Yanur Setyaningrum, Desain
Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi. Prestasi Pustaka.
Jakarta. 2013
Hari, “Desain Pembelajaran Berbasis Kompetensi.” Dalam Husamah dan Yanur
S Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi. Prestasi
Pustaka. Jakarta. 2013
Husamah dan Yanur S. Desain Pembelajaran
Kompetensi. Prestasi Pustaka.Jakarta.2013

Berbasis Pencapaian

LPTK Rayon 206.Modul PLPG. Semarang.2013. Hal 4 -5

18

Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2004
hal. 255
Nurkholis. Kurikulum Pendidikan Islam, Jakarta, Rineka Cipta, 1983. Hal 177.
Subandijah, 1993, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Jakarta, Raja
Grafindo Persada, hal. 20

19