POLA PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID TENTANG PLURALISME AGAMA
4. Pluralisme Agama
universal. Dengn makna universal ini
Teologi nurcholish madjid diawali umat dapat menangkap esensi dan dengan interpretasi al-Islam sebagai sikap eksistensi dari agamanya, sehingga dapat pasrah kehadiran Tuhan. Kepasrahan melihat “titik temu” dengan paham atau merupakan karakteristik pokok semua kepercayaan dari kelompok Islam, atau agama yang benar. Inilah world view agama-agama lainnya. Hal ini pada Alquran, bahwa semua agama yang benar giliranya menjadi basis teologi-filosofis adalah al-Islam, yakni sikap bersalah diri atau metafisis bagi toleransi antar agama, kehadirat Tuhan. Bagi orang yang pasrah solidaritas dan integrasi sosial adan kepada Tuhan dinamakan Muslim.
integritas bangsa-bangsa Indonesia. Menurut Masdar F.Mas’udi, klaim
Yang menjadi sumber pijakan “kepasrahan” Islam sebagai aqidah yaitu bahwa Islam mengandung makna
komitmen nurani untuk pasrah kepada universal adalah pengertian dalam makna
78 Jurusan PA FU IAIN IB
Pola Pemikiran Nurcholish Madjid…
generiknya. Untuk member keterangan ini penuh keikhlasan dan kesetiaan murni Nurcholish
Madjid mengangkat kepada perintah-perintah dan larangan penjelasan “tokoh kesayangannya”, yaitu tersebut. Islam adalah tindakan imam. Ibnu
Taimiyah. Sebagaimana Imam dan Islam sebagai sepasang konsep diungkapkan Nurcholish Madjid sebagai ajaran yang tidak terpisahkan. Seorang berikut:
Muslim tidak bisa menjadi Muslim sejati kecuali jika ia seorang Mkmin, dan imam
“Ibnu Taimiyyahmisalnya, menegaskan yang sejati seperti yang dikehendaki
bahwa agama semua nabi adalah sama dan Islam. Seperti halnya julukan amir al-
satu, yaitu Islam, meskipun syari’atnya mukminin dikenakan kepada khalifah atau
berbeda-beda sesuai dengan zaman dan imam. (Nurcholish Madjid.1993b.h.19)
tempat khusus massing-masing nabi itu.. Oleh karena asal-usul agama tidak lain
Bertolak dari pengertian Islam ialah Islam yaitu agama pasrah (kepada secara umum di atas, yakni menurut Tuhan) itu satu, maka nabi bersabda makna generiknya, Nurcholish Madjid dalam hadist shahih, “sesusnggguhnya kemudian
memberikan interpretasi kami golongan para nabi, agama kami terhadap “inna al-dina Allah al-Islam” adalah satu (sama)”. Para nabi itu yaitu Tuhan, ialah sikap pasrah kepada bersaudara satu ayah lainibu, jadi agama kebenaran itu. Misalnya, agama pada mereka adalah satu. Yaitu ajaran beribadat hakekatnya adalah system symbol. kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa Perbedaan memang ada pada agama- yang tiada padanan bagi-Nya”. Nurcholish agama, karena setiap agama mempunyai Madjid.2022a.h.205)
perbedaan simbol. Dalam agama disebut syir’ah atau syari’ah yang berarti
Pandangan yang demikian juga jalan.Tetapi sebenarnya, pada tingkat
senada dengan Muhammad arkoun salah esensi atau pada transedennya adalah
seorang pemikir Islam terkemuka. Dalam sama, yang dalam bahasa Islam disebut
kesadaran ganda manusia sadar akan “mengajarakan sikap kepasrahan kepada
kelemahan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan”. Dalam bahasa Arab system yang
kehendak Allah yang Maha Agung dan mengajarkan kepasrahan itu di sebut din,
kebijaksanaan serta kasih saying-Nya.
ketundukan. (Nurcholish Penyerahan diri seperti inilah yang
yaitu
madjid.2000c.h.7)
merupakan arti yang benar dari kata “Islam”. (M.Arkoun.h.52)
Ide-ide Nurcholish Madjid yang berkenaan dengan sikap pasrah (al-Islam)
disebut sebagai “kesatuan agama-agama” pengertiannya “kepasrahan kepada Yang
yang “heboh” diperdebatkan dalam Maha Tinggi” merupakan sesuatu yang
diskursus teologi kesatuan agama-agama Nampak dan harus ditampakan di mana
dan dialog antar imam. “Sikap pasrah” manusia, dengan cara menyerahkan diri
dalam pengertian Nurcholish Madjid larangannya, dan berpegang teguh dengan
Al-Adyan Vol . V, No.1, 2015
Darmaiza
bertitik tolak dari pandangan tentang mengetahui sedang kamu tidak kesatuan kenabian (the unity of prophecy) mengetahui. Ibrahim bukan seorang dan kesatuan kemanusian (the unity of Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, human-ity) yang berangkat dari konsep akan tetapi dia adalah seorang yang lurus ke-Maha Esa-an Tuhan (the unity of God). lagi berserah diri (kepada Allah) dan (Budhy Munawar Rahman.2001.h.62)
sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan
orang-orang musyrik”. Dalam penjelasan selanjutnya,
(Departemen Agama.1978.h.86) Nurcholish
madjid
menghubungkan
dengan dua hal. Pertama, paparan Alquran Kata Islam yang digunakan pada mengenai eksistensi Ibrahim. Ada Ibrahim tidak bisa diartikan Islam yang beberapa ayat dalam Alquran yang kemudian mengkristal dalam karya para menyebut Ibrahim sebagai “Muslim”. teolog atau fuqahak yang berdasarkan Yakni sebuah “kepasrahan” puncak Alquran
ajaran-ajaran Nabi seorang
dan
Muslim.Ketika akan Muhammad. Tindakan ber-Islam yang menyembelih puteranya Ismail dengan dilakukan Ibrahim merujuk pada sikap sukarela dan penuh ikhlas demi Tuhan. keberagamaan ideal yang “terlukis” dalam Demikian pula Alquran menyatakan tindakan Ibrahim dengan perjanjian Tuhan Ibrahim “bukanlah seorang Yahudi dan dengan makhluk.Pengejawantahan sikap bukan pula seorang Nasrani, tetapi ia keagamaan awal menjadi dasar tiga agama seorang yang muslim yang hanif. Hal ini menoteis sebelum adanya syari’at setiap tergambar dalam surat Ali Imran:65-67:
ajaran-ajaranya. (Siti nadroh.h.t.th.h.57)
Kedua, al-Islam “dikembalikan” kepada ajaran yang dibawa oleh Nabi
Muhammmad, yang kemudian disebut agama Islam. Perkataan al-Islam itu sendiri dengan segala derivasinya, sebagai kata-kata Arab, dikemukakan dan digunakan dengan jelas dan tegas oleh
Muhammad. (Nurcholish
Nabi
Madjid.1992.h.133)
Bertitik tolak dari prinsip dan Artinya: “Hai Ahli Kitab, mengapa kamu pengertian tersebut, menjadi jelas bahwa
bantah membantah tentang hal Ibrahim, kata al-Islam, selain bisa diartikan sebagai padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan “agama Islam” sebagaimana yang telah melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu dikenal pada umumnya, yakni agama yang tidak berpikir? Beginilah kamu, kamu ini dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. (sewajarnya) bantah membantah tentang Agama Nabi Muhammad adalah agama hal yang tidak kamu ketahui? Allah “pasrah pada Tuhan”, tetapi juga bisa
80 Jurusan PA FU IAIN IB
Pola Pemikiran Nurcholish Madjid…
diartikan secara lebih umum, menurut pada manusia tidak terjadi secara otomatis makna asal generiknya,”pasrah pada dan pasti, melainkan berdasarkan pilihan Tuhan”, suatu semangat doktrin yang bebasnya. Ini menempatkan posisi menjadi karakteristik pokok semua agama manusia sebagai makhluk moral, dalam yang benar.
pengertian bahwa kepasrahannya kepada tuhan adalah pilihan dan sikap baik atau
Ketaatan langit dan bumi kepada buruknya. Sebagaimana dinyatakan dalam
Tuhan, menurut nurcholish Madjid juga Alquran surat fushilat:46
termasuk kepasrahan dan keislaman. Kepasrahan dan keislaman “sang ciptaan” kepada
“menciptakannya”.Selanjutnya ini disebut
yang
Artinya:”Barang siapa yang mengerjakan sebagai dasarontologis hokum alam
amal yang saleh maka (pahalanya) untuk (sunntullah)
keteraturannya. (Nurcholish madjid.- 1992b.h.125)
Sendiri dan barang siapa yang berbuat jahat maka (dosanya0 atas dirinya sendiri,
Islam itu universal, pertama-tama dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu
karena Islam sebagai sikap pasrah dan
hamba-hamba(Nya)”. tunduk patuh kepada Allah, adalah pola
menganiaya
Departemen Agama.1978.h.780) wujud (mode of existence) seluruh alam
semesta. Dalam bahasa yang tegas, Dari uraian di atas, metodologi seluruh jagat raya adalah suatu wujud atau penafsiran Nurcholish Madjid atas ayat-
eksistensi ketundukan dan kepasrahan ayat Alquran atau sejumlah konsep dasar kepada tuhan, baik yang terjadi secara dalam Islam,terutama konsep “Islam”. dengan sendirinya mampu karena pilihan Nurcholish Madjid ingin menjelaskan sadar secara suka rela. Yang terjadi bahwa tern Islam tidak hanya dapat dengan sendirinya, tanpa ada pilihan lain, ditafsirkan atau diterjemahkan sebagai ialah
ketundukan dan pekasrahan nama atau identitas. Ia bukan hanya kalangan makhluk yang dianugerahi daya sekedar nama atau identitas yang pilih, antara lain ialah umat manusia. diperlukan manusia dalam komunikasi (Nurcholish Madjid.1995b.h.x-xi)
hidup secara social. Tetapi, di balik nama itu ada realitas. Realitas
yang Manusia merupakan yang unik dan
diisyaratkan oleh nama. Realitas dibalik sempurna. Hal ini disebabkan adanya
nama inilah yang mau ditekankan oleh sesuatu yang dan kemampuan memilih,
Nurcholish Madjid. Seperti halnya maka sikap kepasrahannya, tentu saja
penafsiran “Allah”. Bagi Nurcholish berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya
Madjid, bahwa term “Allah” bukanlah yang tidak memilki keistimewaan
term yang selalu mngacu pada realitas tersebut. Jika kepasrahan makhluk-
yang sama, sebab kata “Allah” telah makhluk lain terjadi secara alamiah, maka
Al-Adyan Vol . V, No.1, 2015
Pola Pemikiran Nurcholish Madjid….
Pola Pemikiran Nurcholish Madjid….
Darmaiza
digunakan oleh masyarakat Arab sebelum Muhammad adalah diri yang dengan jelas dating dibawa oleh Nabi Muhammad dapat menangkap dan mengajarkan inti SAW. Namun dalam pengertian yang makna semua agama, al-Islam (dengan”I” berbeda dengan “Allah: dalam Islam. besar). Karena itu, doktrin yang Yang utama bagi Nurcholish Madjid dibawanya disebut “agama Islam”. nampaknya bukan kata atau nama itu, (Nurcholish Madjid. 1992b.h.133) melainkan
realitas
yang KESIMPULAN
ditunjukannya.Karena itu tidak menjadi persoalan bagi Nurcholish madjid untuk
Pola pemikiran Nurcholish madjid menermahkan
kata Allah dengan tentang pluralism kebuadayaan adalah “Tuhan”, misalnya, asal makna yang diilhat dari segi potensi fitrah dan dimaksud sama.
potensi alam dalam pemenuhan kebutuhan kemanusiaan. Di Indonesia umat islam
Secara implicit Nurcholish Madjid ingin memnyumbangkan nilai-nilaibudaya
menyadari keterbatasan kata untuk yang relevan dengan keindonesiaan
mengungkapkan realitas absolute yang modern dan budaya keislaman dengan
disebut Tuhan. Demikian pula dengan perdaban masa lalu, Budaya Islam
term Islam, bukan hanya sebuah nama memilki ikatan etika format hokum pada
atau identitas, tetapi ada realitas yang
toleransi dan pluralism.
diisyaratakan oleh nama tersebut. Di sini terkandung makna bahwa Nurcholish
Pluralisme pendidikan dalam posisi Madjid tidak mengingkari identifikasi yang sangat vital dan sebuah penamaan
tetapi hanya mengavu kepada substansi. yang penamaan modal manusia untuk Artinya, Islam dengan “I” besar dengan masa depan.Masalah pendidkan yang merujuk pada makna generiknya sebagai bersifat filosofis dengan pemahaman sikap pasrah kepada Tuhan adalah Islam secara ontologism tentang manusia. yang dapat menjadi dasar bagi Peradaban Islam sejak awal juga universalisme ajaran, sebab secara historis menunjukan prestasi yang sangat berarti dan sosiologis senantiasa menjadi tuntutan dalam bidang keilmuan dan pendidikan. naluri setiap manusia di semua tempat dan Pendidkan yang ada di Indonesia masih sepanjang zaman. Sedangkan Islam ketinggala karena kurang pemamahan dari bolehlah ditulis dengan “i” kecil yang bahasa inggeris. secara teologis menjadi agama yang
politik,menuerut dibawa oleh Muhammad, termuat dalam Nurcholish
Pluralisme
persoalan Alquran tidaklah kemudian menjadikan tumbangnya masalah ekonomi dan politik,
madjid,
term “Islam” memilki makna yang dan lemahnya konsolidasi di tubuh simplistic, terbatasi oleh ruang dan waktu. militer.Dengan adanya pluralism politik Sebab sesungguhnya Islam yang menjadi maka terjadilah dari Orde lama ke Orde name proper bagi agama yang dibawa baru dalam menempuh kebijakan politik.
82 Jurusan PA FU IAIN IB
Pola Pemikiran Nurcholish Madjid…
Dengan adanya Orde baru menuntut dalam memahami masalah agama. adanya perubahan dalam bidang tindakan Masyarakat yang Islam yang harus dan prilaku emosi umat Islam.
mengetahui pokok-pokok keimanan dan masalah syari’at sesuai yang dibawa oleh
Pluralisme agama bagi Nurcholish nabi besar Muhammad SAW
madjid, dalam sikap kepasrahan, tapi tidak lepas kepada dasar Alquran dan hadist, .
DAFTAR PUSTAKA
Alquran al-karim Abdullah M.Amin,2000, Masyarakat kitab dan Dialog antar Agama,Yogyakarta:
Yayasan Benteng Budaya Ali, Mukti,,1970, Ilmu Perbandingan Agama Metodos dan Sistem,Yogyakarta: Yayasan Vida.Cet.Cet.III Bakker, SJ,J.W.M. 1984,Filsafat kebudayaan sebuah pengantar,Yogyakarta: Kanisius Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989, Kamus besar Bahasa
Indonesia,Jakarta: Balai Pusataka Junaidi, 1995, Reformasi dalam Kacamata Islam,Singgalang padang ______, 1996, Falsafah Martabat Manusia dalam Dua Dimensi.Media, Padang ______,1998, Menatap Masa Depan Dunia Pendidikan Kita, Singgalang Padang Madjid, Nurcholish ,1980, Pola-pola Budaya Indonesia dan Implikasi dalam Bidang
Politik, Jakarta: Dep.PB.HMI
______,1984,Khazanah Intelektual Islam (editor), Jakarta: Bulan Bintang. ______,1985, Reading on Islam in South East Asia,dalam Ahmad Ibrahim,
et.al,Singapore, Institute of Southeast. ______,1986,”Diallog integral dalam Peradaban dan Pemikiran Islam, dalam Husni,A (Peny), Citra Kampus Religius,, Surabaya: Bina Ilmu
______, 1987,Islam kemoderanan dan Keindonesiaan,Bandung: Mizan ______, 1989,”Abdhisme Pak harun” dalam Harun Nasution, Refleksi Pembaharuan
Pemikiran Islam,70 Harun Nasution,Jakarta:LSAF
Al-Adyan Vol . V, No.1, 2015
Darmaiza
______,1992c.Demokrasi di Saudi, Tempo No.7 Tahun,XXII ______,1993a.Beberapa Renungan Tentang Kehidupan Keagamaan Untuk generasi
Mendatang, Dalam Ulumul Quran Vol.IV.No.I Jakartta
______,1993b.Fazlur Rahman dan Rekontruksi Etika Alquran,dalam Studia Islamika, No.2. Oktober-Desember.Jakarta
_______,1995a, Islam Doktrin dan Peradaban, Cet.III.Jakarta:Paramadina _______,1995b, Islam Agama Kemanusiaan, Membagun Tradisi dan Visi Baru Islam
Indonesia, Jakarta: Paramadina _______, 1996. KH.Zarkasyt, Peran dan Ketolakhannya,Ponorogo:Gontor Proses _______,1988a,Kebebasan Beragama dan Pluralisme dalam Islam, Passing Over
Melintas Batas Agama,Jakarta: Gramedia Pustaka Utama ______,2001b.”Keharusan Pembaharuan Pemikiran Islam dan Penyegaran Kembali Pemahaman Keagamaan”, dalam Charles kurzman 9editor),Islam Liberal
Wacana Islam, Pemikiran Islam Kontemporer tentang Isu-Isu Global,Jakarta: Paramadina
Mulkam,Munir, 2001,Pluralisme Konflik dan Pendidikan di Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
84 Jurusan PA FU IAIN IB