PERANAN AUDIT MANAJEMEN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA FUNGSI PENAGIHAN PADA ASTRA CREDIT COMPANIES (ACC) CABANG SURABAYA CENTRO
PERANAN AUDIT MANAJEMEN DALAM UPAYA
MENINGKATKAN KINERJA FUNGSI PENAGIHAN PADA
ASTRA CREDIT COMPANIES (ACC) CABANG SURABAYA
CENTRO
Adinda Novianti, Ali Rasyidi, Widya Susanti
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menilai peranan audit manajemen dalam upaya
meningkatkan kinerja fungsi penagihan REMO bucket penyelesaian >60 hari pada ACC
Cabang Surabaya Centro dengan melakukan review ulang atas rekomendasi yang
diberikan audit manajemen perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
studi kasus, dengan metode pengumpulan data berupa: observasi, wawancara dan
dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, perusahaan memiliki sistem pengendalian
manajemen yang memadai dan terstruktur yaitu pengisian daily log activity. Fungsi
penagihan REMO sudah menjalankan secara bertahap rekomendasi yang diberikan
audit manajemen perusahaan, dikarenakan terdapat log yang belum terisi lengkap pada
monitoring SK tarik, sehingga diberikan rekomendasi kembali untuk dilakukan
perbaikan. Kata Kunci : Audit Manajemen, Kinerja, Fungsi Penagihan.
ABSTRACT
This research aims to assess the role of management audit in an effort toimprove the performance of REMO bucket handling >60 days at ACC Surabaya Centro
by reviewing the recommendations given by the company management audit. This
research is a qualitative case study, with data collection methods such as: observation,
interview and documentation. Based on the results of research, the company has an
adequate and structured management control system that is charging daily log activity.
REMO collection function has been gradually the recommendation given by
management audt company, because there is log which not yet complete in monitory SK
pull, so given recommendation again for improvement. Keywords: Management Audit, Performance, Collection Function.PENDAHULUAN
Di era perdagangan bebas saat ini, banyak berunculan perusahaan diberbagai bidang. Salah satunya adalah perusahaan leasing di Indonesia, yaitu Astra Credit Companies. Astra Credit Companies memiliki beberapa kantor cabang, salah satunya adalah ACC Cabang Surabaya Centro. ACC Cabang Surabaya Centro dalam melakukan aktivitasnya adalah melakukan penagihan keterlambatan pembayaran angsuran mulai dari >60 hari sampai dengan writeoff. Hal ini tentunya tidaklah terlepas dari kinerja fungsi penagihan, apabila kinerja penagihan yang semakin baik, maka akan dapat mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahan. Pimpinan dalam melakukan pengendalian kinerja fungsi penagihan dibantu oleh tim audit manajemen perusahaan yang membentuk suatu sistem yang disebut daily log activity. Daily log activity berisi monitoring harian. Peranan audit manajemen dapat membantu pimpinan dalam melakukan pengendalian kinerja fungsi penagihan agar terhindar dari fraud dan sesuai dengn kebijakan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk membahas
permasalahan mengenai, “PERANAN AUDIT MANAJEMEN DALAM UPAYA
MENINGKATKAN KINERJA FUNGSI PENAGIHAN PADA ASTRA CREDIT
COMPANIES (ACC) CABANG SURABAYA CENTRO”.Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka yang menjadi masalah utama dalam penulisan skripsi ini adalah :
1. Bagaimana pelaksanaan audit manajemen yang dilakukan pada fungsi penagihan ACC Cabang Surabaya Centro? 2. Adakah peningkatan kinerja setelah dilakukan audit manajemen pada fungsi penagihan ACC Cabang Surabaya Centro?
Tujuan Penelitian 1.
Untuk mengetahui pelaksanaan audit manajemen fungsi penagihan pada ACC Cabang Surabaya Centro.
2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan kinerja fungsi penagihan setelah dilakukan audit manajemen padaACC Cabang Surabaya Centro.
TINJAUAN PUSTAKA Peranan Soekanto (2012:212- 213), “Peran adalah proses dinamis kedudukan (status).
Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,
dia menjalankan suatu peranan. Perbedaan antara kedudukan dengan peranan adalah
untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan karena
yang satu tergantun g pada yang lain dan sebaliknya ”.Audit Manajemen Siagian (2013:353) mendefinisikan “Audit manajemen adalah pelaksanaan
fungsi pengawasan yang dilaksanakan untuk menjamin kegiatan-kegiatan tersebut
koordinasi, fungsionalisasi dan lain sebagainya“.Bayangkara (2014:2) menyatakan, “Audit manajemen (Management Audit)
adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan aktivitas operasi perusahaan. Dalam
konteks audit manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi internal perusahaan
yang harus dipertanggung jawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang
yang lebih tinggi, audit manajemen dirancang secara sistematis untuk mengaudit
aktivitas, program- –program yang diselenggarakan, atau sebagian dari entitas yang bisa
diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan
secara efisien, serta apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan
dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telah
ditetapkan perusahaan “.
Sehingga dapat disimpulkan dari pengertian beberapa ahli diatas bahwa, Audit Manajemen (Management Audit) adalah pengevalusian aktivitas, operasi, dan program- program yang diselenggarakan oleh perusahaan, untuk menilai dan melaporkan apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.
Menurut Agoes & Hoesada (2012: 160) terdapat unsur temuan audit yang meliputi hal-hal berikut: 1)
Kondisi (condition) Istilah kondisi mengandung arti hasil aktual, yaitu apa auditor temukan selama melakukan observasi.
2) Kriteria (criteria)
Auditor harus menentukan kriteria yang sesuai dengan kondisi yang ditemukan, seperti standar perusahaan, kebijakan dan prosedur yang ditetapkan, serta peraturan hukum. 3)
Penyebab (cause)
Temuan audit tidak lengkap sampai auditor mengidentifikasi penyebab atau alasan terjadinya penyimpangan dari kriteria yang telah ditetapkan. 4)
Akibat (effect) Akibat merupakan unsur yang diperlukan untuk meyakinkan manajemen bahwa kondisi yang tidak diinginkan apabila dibiarkan berjalan terus akan
5) Rekomendasi (recommendation)
Rekomendasi yang diberikan harus menjelaskan mengenai kondisi, sebab, serta apa yang harus dilakukan untuk mencegah keadaan yang tidak diinginkan. Dalam melaksanakan audit manajemen, auditor harus melakukan berbagai tahapan. Menurut Bayangkara (2014:09-11) ada lima tahap dalam audit manajemen, sebagai berikut : 1.
Audit Pendahuluan Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai objek yang diteliti dilakukan melalui penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan, dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang diaudit, serta menganalisis informasi yang diperoleh untuk mengidentifikasi hal yang potensial, mengandung kelemahan pada perusahaan yang diaudit.
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Untuk mengevaluasi dan menguji efektivitas dari pengendalian manajemen yang terdapat di perusahaan.
3. Audit Terinci Melakukan pemeriksaan terhadap transaksi perusahaan untuk mengetahui apakah proses sudah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan manajemen.
Auditor melakukan observasi terhadap kegiatan dari fungsi yang terdapat di perusahaan.
4. Pelaporan Tahap pelaporan betujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi yang diberikan kepada pihak yang berkepentingan. Hal ini penting untuk meyakinkan pihak manajemen (objek audit) tentang hasil audit dan mendorong pihak yang berwenang untuk melakukan perbaikan terhadap kelemahan yang ditemukan. Laporan disajikan dalam bentuk komprehensif dan dalam bahasa yang operasional dan mudah dimengerti serta menarik untuk ditindak lanjuti.
5. Tindak Lanjut Tahap akhir dari audit manajemen, bertujuan untuk mendorong pihak yang berwenang dalam melaksanakan tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan perusahaan.
6. Kesimpulan (conclusion) Kesimpulan dibuat berdasarkan fakta yang ada tanpa mencantumkan hal yang tidak perlu.Kesimpulan menekankan pada pemahaman auditor atas usaha organisasi dan hubungan fungsi yang diaudit terhadap perusahaan secara keseluruhan.
7. Rekomendasi (recommendation) Rekomendasi menggambarkan tindakan yang mungkin dipertimbangkan manajemen untuk memperbaiki kondisi-kondisi yang salah, dan untuk memperkuat kelemahan dalam sistem kontrol.
Kinerja Rivai (2014:309) konsep kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap
orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya
dalam perusahaan.Fungsi Penagihan Mulyadi (2013:211) fungsi penagihan adalah fungsi yang bertanggung jawab
untuk melakukan penagihan kepada para debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang
yang ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi. Sehingga adapun maksud dari pada
penagihan itu sendiri adalah untuk menginformasikan dan mengingatkan, pihak –pihak
tertagih bahwa ia mempunyai kewajiban untuk membayar utangnya kepada pihak
penagih.METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Yin (2013:1) mengatakan studi kasus adalah sebuah penyelidikan empiris yang menginvestigasikan fenomena kontemporer dalam konteks kehidupan nyata, khususnya ketika batas antara fenomena dan konteks tidak begitu jelas. Tujuan penggunaan penelitian studi kasus adalah untuk menjelaskan bagaimana keberadaan dan mengapa kasus tersebut terjadi. Penelitian studi kasus bukan sekedar menjawab penelitian tentang apa (what) obyek yang diteliti, tetapi lebih menyeluruh dan komprehensif lagi adalah tentang ‘bagaimana’(how) dan ‘mengapa’ (why).
Sumber Data
Sumber data yang diperoleh berupa data primer dan sekunder. Adapun yang menjadi sumber data primer adalah RMH, fungsi penagihan (REMO) dan admin
collection. Sedangkan untuk data sekunder berupa: studi kepustakaan dengan
mengumpulkan data dan informasi melalui literatur yang relevan dengan judul dan masalah yang diteliti dan studi dokumenter dengan menggunakan catatan-catatan yang ada di lokasi serta dokumen-dokumen yang didapat dari perusahaan.
Unit Analisis
Menetapkan fungsi penagihan subdivisi REMO (Recovery Manajement Officer) yang menangani kontrol bucket penyelesaian >60 hari, sebagai suatu kelompok atau unit kerja yang aka diteliti.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dikehendaki sesuai dengan permasalahan dalam skripsi ini, maka penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1. Teknik Pengamatan / Observasi Menurut Sutrisno dalam Sugiyono (2013:145) mengemukakan bahwa, “Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang disusun dari berbagai proses biologis dan pshikologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses- proses pengamatan dan ingatan”. Teknik ini digunakan untuk mengetahui penerapan pengisian daily log activity yang diberikan auditor manajemen sebagai sarana untuk melakukan pengendalian kinerja fungsi penagihan (REMO). Adapun pada teknik ini peneliti menggunakan observasi terstruktur yaitu sesuai dengan program mengeni pengisian daily log activity pada fungsi penagihan (REMO) yang sudah terstruktur sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
2. Teknik Interview atau wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231), “Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar infomasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”. Dalam penelitian ini teknik wawancara digunakan untuk menggali data dan informasi bagaimana tingkat kineja perhari yang ditunjukan oleh fungsi penagihan dengan pengisian daily log activity interview yang tidak terstruktur dengan mewawancarai RMH, fungsi penagihan (REMO) dan admin collection. Wawancara dilakukan pada saat diskusi dan percakapan sehari-hari.
3. Teknik Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2013:145), ”Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen biasa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif”. peneliti mendapatkan data-data tertulis seperti dokumen-dokumen perusahaan misalnya: Sejarah mengenai perusahaan, Visi dan Misi, struktur organisasi, Summary closing A/R fungsi penagihan REMO bucket penyelesaian >60 hari dan hasil audit manajemen pada fungsi penagihan REMO bucket penyelesaian >60 hari yang dilakukan oleh perusahaan berupa summary audit manajemen dan hasil rekomendasi perbaikan yang diberikan oleh tim audit manajemen perusahaan.
Teknik Analisis Data
Menurut Moleong (2013:247), proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya.
Berikut ini adalah teknik analisis yang digunakan : 1. Mengumpulkan data mengenai aktivitas fungsi penagihan. Data-data tersebut yaitu: a.
Struktur Organisasi Perusahaan.
b.
Summary closing A/R fungsi penagihan REMO bucket penyelesaian >60 hari.
c.
Hasil audit manajemen yang dilakukan oleh tim audit manajemen perusahaan pada fungsi penagihan REMO kontrol bucket penyelesaian >60 hari (berupa
summary hasil audit manajemen dan hasil rekomendasi terbaru yang diberikan oleh tim audit manajemen).
d.
Melakukan interview dengan pihak pimpinan fungsi penagihan untuk mengetahui gambaran sejarah, visi dan misi, struktur organisasi dan pelaksanaan audit manajemen yang dilaksanakan. Serta menggali informasi mengenai pencapaian target bulanan fungsi penagihan REMO bucket penyelesaian >60 hari. Menganalisis dan Mengidentifikasi data yang diperoleh dengan langah-langkah sebagai berikut: a.
Mengecek pengisian daily log activity (sudah dilaksanakan secara benar dan teratur apa belum).
b.
Mengecek pengiriman laporan mengenai pengisian log activity kepada pimpinan (sudah dilakukan secara teratur apa belum).
c.
Mengecek pengisian papan whiteboard mengenai hasil pengisian log activity (sudah dilakukan secara teratur apa belum).
3. Melakukan review pengujian dan pengendalian mengenai rekomendasi perbaikan yang diberikan tim audit manajemen perusahaan, sudah dilakukan atau belum dilakukan. Kemudian apabila belum dilaksanakan peneliti berupaya untuk memberikan saran agar dapat dilaksanakan untuk perbaikan pada fungsi penagihan REMO. Agar kinerja fungsi penagihan REMO semakin baik di masa mendatang.
4. Menarik kesimpulan dan saran kepada perusahaan sehubungan dengan peranan audit manajemen dalam upaya meningkatkan kinerja fungsi penagihan REMO pada ACC Cabang Surabaya Centro.
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Astra Credit Companies adalah perusahaan pembiayaan mobil dan alat berat.
Astra Credit Companies memiliki beberapa kantor cabang salah satunya adalah ACC Cabang Surabaya Centro. Dalam melakukan aktivitasnya adalah melakukan penagihan keterlambatan angsuran mulai dari >60 hari sampai dengan writeoff dengan wilayah penanganan Surabaya, Madura, Sidoarjo ,Mojokerto dan Jombang.
1. Aktivitas fungsi penagihan REMO
Dalam aktivitasnya sehari-hari fungsi penagihan REMO memiliki tugas sebagai berikut:
Pengisian Daily Log Activity
Daily log activity berisi mengenai rincian tugas harian yang harus dilakukan oleh
fungsi penagihan REMO yaitu sebagai berikut: 1)
Monitoring SK Penarikan; 2) Progress Penanganan; 3) Aktivitas lainnya; 4) REMO Productivity; 5) PEOJF Scorecard 2. Sistem dan upaya peningkatan kinerja fungsi penagihan. penagihan REMO melakukan tugasnya. Tim audit manajemen melakukan audit rutin setiap 1 (satu) bulan sekali untuk melakukan penilaian apakah daily log
activity sudah dilaksanakan secara benar, tepat dan teratur. Jadi dari hasil tim audit
manajemen dapat diketahui temuan-temuan yang menjadi kekurangan dalam pelaksanaan tugas fungsi penagihan dan di berikan rekomendasi untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Dan apabila dari hasil pemeriksaan action dan plan sudah seimbang maka pemeriksaan dilakukan 3 (tiga) bulan
- – 6 (enam) bulan sekali. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka didapatkan beberapa kesimpulan temuan pada fungsi penagihan REMO bucket penyelesaian >60 hari ACC Cabang Surabaya Centro. Secara garis besar pemecahan masalah yang juga merupakan rekomendasi penulis dapat diringkas sebagai berikut: 1.
Daily log activity harus diisi secara lengkap, benar dan teratur. Hal ini peneliti masih menemukan log yang belum terisi secara lengkap oleh fungsi penagihan REMO bucket penyelesaian >60 hari yaitu pada kolom Log monitoring SK Tarik khususnya pada hasil penanganan. Setelah dikonfirmasi kepada fungsi penagihan REMO bucket penyelesaian >60 hari hal tersebut dikarenakan fungsi penagihan REMO bucket penyelesaian >60 hari kurang teliti dalam melakukan pengisian.
Kondisi:
Sistem pengendalian yang dimiliki perusahaan sudah baik dan memadai, namun fungsi penagihan REMO bucket penyelesaian >60 hari masih ada yang melakukan pengisian daily log activity secara tidak lengkap.
Kriteria:
Log monitoring SK tarik harus diisi dengan lengkap sesuai dengan pedoman yang ada dalam daily log activity. Pengisian Log monitoring SK tarik harus sesuai dengan informsi yang didapatkan sehingga akan menghasilkan data yang tepat dan berkesinambungan.
Sebab:
Kurangnya ketelitian fungsi penagihan REMO bucket penyelesaian >60 hari dalam melakukan pengisian daily log activity.
Akibat:
Pengisian log activity tidak lengkap dan pengiriman laporan harian tidak tepat waktu sehingga dapat membuat tugas dari admin collection tertunda. Dan tingkat produktivitas pada pengisian daily log activity menurun dan ditemukan data yang tidak sesuai.
Rekomendasi:
Untuk meningkatkan kinerja fungsi penagihan pada fungsi penagihan REMO
bucket penyelesaian >60 hari, RMH memonitoring pengisian daily log activity
fungsi penagihan REMO bucket penyelesaian >60 hari melalui laporan harian yang dikirimkan oleh admin collection. Dan RMH memberikan pengarahan dan pelatihan kembali kepada fungsi penagihan REMO bucket penyelesaian >60 hari.
2. Dengan adanya fungsi penagihan REMO bucket penyelesaian >60 hari yang belum mengisi daily log activity dengan lengkap dan benar, sehingga dibutuhkan pelatihan dan oleh pimpinan agar dapat memahami cara pengisian log activity dengan tepat.
Kondisi:
Masih terdapat temuan bahwa pada pengisian log monitoring SK Tarik yang diisi oleh fungsi penagihan REMO masih ada yang kosong, selain faktor ketidaktelitian, dibutuhkan pelatihan langsung oleh RMH agar dapat melakukan pengisian dail log activity secara benar dan lengkap.
Kriteria:
Pelatihan pengisian daily log activity dilakukan oleh RMH sesuai dengan batas waktu yang ditentukan (maksimal 1 bulan). Diharapkan dengan adanya pelatihan langsung yang diberikan oleh RMH dapat memberikan motivasi kepada fungsi penagihan REMO bucket penyelesaian >60 hari agar tidak mengulang kesalahn yang sama dan melakukan pengisian daily log activity dengan baik dan benar.
Sebab:
Kurangnya pelatihan dan informasi yang didapat untuk melakukan pengisian
daily log activity tersebut. Sehingga apabila ada yang log yang kosong maka akan berakibat pada produktivitas yang menurun.
Akibat: admin collection tidak lengkap dikarenakan terdapat kolom produktivitas yang kosong.
Rekomendasi:
RMH setuju untuk memberikan pelatihan fungsi penagihan REMO sesuai dengan batas waktu yang diberikan (maksimal 1 bulan) dan melakukan pengawasan pada hasil laporan yang didapat dari laporan harian yang dikirimkan oleh admin collection.
SIMPULAN
Berdasarkan dari hasil review dan pengujian kembali pada rekomendasi yang diberikan oleh audit manajemen pada fungsi penagihan REMO bucket penyelesian >60 hari ACC Cabang Surabaya Centro, maka didapat disimpulkan bahwa: 1)
Fungsi penagihan REMO bucket penyelesaian >60 hari dalam pengisian log monitoring SK masih ada yang kosong.
Dari hasil audit manajamen perusahaan, ditemukan kesalahan pada pengisian log activity yang tidak lengkap dikarenakan ketidaktelitian pada saat melakukan pengisian daily log activity tersebut, audit manajemen memberikan rekomendasi agar RMH dapat melakukan kontrol dan mengingatkan serta memberikan pelatihan kepada fungsi penagihan REMO bucket penyelesaian >60 hari dalam melakukan pengisian log activity dengan lengkap dan benar. Dari hasil rekomendasi tersebut peneliti melakukan observasi kembali apakah rekomendasi yang diberikan oleh audit manajemen perusahaan sudah dilakukan atau belum. RMH sudah melakukan monitoring dalam hal pengisian fungsi penagihan REMO >60 hari namun, masih didapati temuan bahwa ada fungsi penagihan REMO bucket penyelesaian >60 hari yang kurang lengkap pada pengisian daily log activity, dikarenakan ketidaktelitian dalam melakukan pengisian khususnya pada kolom hasil penanganan pada log monitoring SK tarik. 2)
Berdasarkan hasil audit manajemen perusahaan performance balance >60 hari pada EOM Juli 2016
- – September 2016 masih belum mencapai target yang ditentukan berdasarkan data scorecard cabang. hari pada EOM bulan Oktober 2016
- – Desember 2016 cabang Surabaya centro sudah mencapai target yang ditentukan, hanya saaja perlu ditingkatkan lagi
performance Balance >60 hari Surabaya 3 tidak mencapai target pada Bulan Oktober dan November 2016 agar dapat memenuhi target di bulan berikutnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan adanya peranan audit manajemen pada fungsi penagihan REMO dapat membantu RMH dalam melakukan kontrol pada kinerja fungsi penagihan REMO dan dapat meningkatkan kinerja fungsi penagihan REMO.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti dapat memberikan beberapa saran yang sudah dikomunikasikan dan disetujui oleh RMH untuk dijalankan, yaitu sebagai berikut:
1. RMH melakukan monitoring dan follow up pengisian daily log activity dari laporan yang dikirimkan oleh admin collection.
2. Pelatihan pengisian daily log activity dilakukan oleh RMH sesuai dengan batas waktu yang diberikan (maksimal 1 bulan). Dan memotivasi fungsi penagihan REMO agar dapat melakukan pengisian daily log activity dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Ma’ruf 2014, Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan, Aswaja Pressindo,Yogyakarta. Agoes, Sukrisno 2012, Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik, Jilid 1, Edisi Keempat , Salemba Empat, Jakarta. Agoes, Sukrisno dan Hoesada, Jan 2012, Bunga Rampai Auditing Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta. Agustine, Yvonne 2013, Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi, Dian Rakyat, Jakarta. Bangun, Wilson 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Bandung. Basri H, Indriyo Gitosudarmo, 2012, Manajemen Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan Pertama , BPFE UGM, Yogyakarta. Bayangkara, IBK 2014, Audit Manajemen Prosedur Dan Implementasi, Salemba Empat, Jakarta. Dantes, Nyoman 2012, Metode Penelitian, Andi, Yogyakarta. Dismawati, Lina Rizky 2013, Penerapan Audit Manajemen Pada Fungsi Sumber Daya
Manusia Untuk Menilai Kinerja Pada Bank Maspion Indonesia Surabaya Jawa Timur, Skripsi, STIESIA, Surabaya. Emzir, 2014, Metodologi Penelitian Pendidikan : Kuantitaif dan Kualitatif, Rajawali Pers, Jakarta. Hamidi, 2010, Metode Penelitian Kualitatif : Pendekatan Praktis Penulisan Proposal , UMM Press, Malang.
dan Laporan Penelitian
Mardiyanto, Handono 2009, Intisari Manajemen Keuangan, Teori Soal dan Jawaban, Grasindo, Jakarta. Moeheriono, 2012, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Moleong, Lexy J. 2013, Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi), Rosda, Bandung. Mulyadi, 2013, Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi, 2013, Auditing, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta. Mulyana, Dedy 2012, Metode Penelitian Komunikasi: Contoh-contoh Pendekatan Kualitatif Dengan Pendekatan Praktis , Rosda, Bandung.
Kasmir, 2013, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi, Cetakan 12, Rajawali Pers, Jakarta. Papina, Antonyella 2014, Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Atas Fungsi
Sumber Daya Manusia Pada Lottemart Wholesale Yogyakarta, Skipsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Prima, Honestya Citranan 2015, Dampak Audit Manajemen Terhadap Sumber Daya
Manusia Bagian Pemasaran Pada PT. United Indo Surabaya, Skripsi, STIESIA, Surabaya. Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani 2014, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik, Rajawali Pers, Jakarta. Rizky, Chandra Methania 2015, Penerapan Audit Manajemen Kinerja PT. Superindo Utama Surabaya Menggunakan Balanced Sorecard, Skripsi, STIESIA, Surabaya. Sedarmayanti, 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia, Refika Aditama, Bandung. Siagian, Sondang P. 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta. Soekanto, Soerjono 2012, Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru, Rajawali Perss, Jakarta. Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D , Alfabeta, Bandung. Tunggal, Amin Widjaja 2000, Manajemen Audit Suatu Pengantar, Rineka Cipta, Jakarta. Yin, Robert K. 2013, Studi Kasus : Desain & Metode, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.