TAX PLANNING SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA WAJIB PAJAK BADAN (STUDI KASUS PADA PT VARIA USAHA BETON)

  

TAX PLANNING SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI

PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA WAJIB

PAJAK BADAN

(STUDI KASUS PADA PT VARIA USAHA BETON)

  Ayu Nidya Lestari , Syafi’i, Widya Susanti

  Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universits Bhayangkara Surabaya

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perencanaan pajak yang dilakukan oleh PT. Varia Usaha Betonuntuk meminimalkan beban pajak penghasilan perusahaan. Dengan adanya tax planning sangat berguna bagi perusahaan untuk mengefisiensikan dan mengetahui beban pajak PPh Badan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak PPh Badan. Penghematan pajak diperoleh dari koreksi fiskal dan mampu memperjelas pajak perusahaan. Data yang digunakan yaitu Laporan Keuangan Perusahaan dan Surat Pemberitahuan Tahunan Badan Perusahaan Tahun 2015. Setelah dilakukannya perencanaan pajak maka terjadi penghematan beban pajak penghasilan sebesar Rp. 3.243.219.918

  Kata kunci: Perencanaan Pajak, Pajak Penghasilan, Penghematan Pajak

ABSTRACT

This study aims to find out how the planning is done by PT. Varia Usaha Beton for corporate tax displacement. The existence of tax planning is very useful for the

company to make efficient and know the tax of corporate income tax in fulfillment of tax

obligation of taxpayer of corporate income tax. Income tax collection. Tax Planning which has been done on PT Varia Usaha Beton is in accordance with applicable law. Data used are Company Financial Statement and Annual Business Entity Notification Year 2015. After this tax planning there is savings of Rp. 3.243.219.918 Keywords: Tax Planning, Income Tax, Tax Saving PENDAHULUAN

  Pajak merupakan sumber pendanaan bagi negara, tetapi bagi perusahaan, pajak akan dihitung sebagai beban yang dapat mengurangi laba bersih suatu perusahaan. Kepentingan fiskus yang menginginkan penerimaan pajak yang besar dan rutin akan bertolak belakang dengan kepentingan perusahaan yang menginginkan pembayaran pajak seminimum mungkin. Dalam meminimumkan jumlah pajak yang harus dibayarkan, perusahaan melakukan manajemen pajak.

  Melalui tax planning, dana perusahaan menjadi lebih efektif karena beban pajak yang dimungkinkan untuk diperkecil dapat dialihkan untuk pembayaran lainnya yang lebih bermanfaat bagi perusahaan. Biaya-biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dalam menghitung besarnya penghasilan karena pajak bagi wajib pajak merupakan bagian penting dalam perencanaan perpajakan karena pada bagian ini terdapat berbagai peluang untuk meminimalkan penghasilan kena pajak sehingga beban pajak dapat ditekan.

  PT Varia Usaha Beton adalah perusahaan manufaktur berskala nasional yang bergerak di bidang pengadaan beton dan bangunan. Setiap tahun PT. Varia Usaha Beton berkewajiban membayar pajak penghasilan atas badan usahanya kepada negara. Pajak yang wajib dibayarkan ke pemerintah cukup besar, oleh karena itu penulis ingin mencoba melakukan suatu perencanaan pajak perusahaan, agar pajak yang wajib dibayar oleh perusahaan menjadi berkurang.

  Tujuan Penelitian

  Berdasarkan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian ini antara lain: Untuk mengetahui apakah strategi perencanaaan pajak (tax planning) yang diterapkan dapat bermanfaat untuk meminimalkan Pajak terutang Badan pada perusahaan PT. Varia Usaha Beton

  Penelitian Terdahulu 1.

  Penelitian yang dilakukan Tjokrowardojo (2012), Penerapan Tax Planning dalam memberikan ketepatan perhitungan pajak penghasilan badan pada PT.

  Manado Mitra Mandiri..

  2. Larasati ( Universitas Bhayangkara Surabaya, 2012 ) yang berjudul “ Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Sebagai Strategi Untuk Meminimalkan Beban Pajak ( Studi Kasus pada PT. Kolang Citra Abadi dapat dilakukan pada perhitungan PPh 21 Karyawan

  3. Wulandari ( Universitas Bhayangkara Surabaya, 2013 ) yang berjudul “

  Penerapan Tax PlanningSebagai Upaya Legal Untuk Mencapai Optimalisasi

  Pemenuhan Kewajiban Pajak Penghasilan ( Studi Kasus pada PT. Fullmoon Express)”.

4. Winarto (Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya,2014) yang berjudul “

  Analisis Implementasi Tax Planning pajak penghasilan 21 karyawan pada Perusahaan Manufaktur ( Studi Kas us pada PT. “UPA”)’.

TINJAUAN PUSTAKA

  Tax planning menurut Crumbley, Friedman, dan Anders dalam Suandy

  (2013:7) adalah analisis sistematis menangguhkan pajak ditujukan untuk meminimalkan kewajiban pajak di masa pajak saat ini dan masa depan. Menurut Lyons dalam Suandy (2013:7) perencanaan pajak adalah skema atas usaha perorangan dan atau perusahaan privat untuk meminimalkan kewajiban pajak.

  Tahapan Perencanaan Pajak (Tax Planning)

  Menurut Charil Anwar (2013:28) agar perencanaan pajak dapat berjalan sesuai dengan tujuan diperlukan tahapan-tahapan terencana sebagai berikut:

  1. Menganalisa informasi yang ada Pada tahap ini perencanaan pajak harus menganalisa komponen

  • – komponen yang berbeda pengakuannya antara komersial dan fiskal, dan menghitung seakurat mungkin beban pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan.

  2. Membuat satu model atau lebih rencana pajak Pembuatan model

  • – moedel tersebut dimaksudkan sebagai alternatif untuk menentukan tax plan.

  Tahap evaluasi yang sekaligus merupakan tahap pengendalian pajak ini merupakan langkah akhir dalam manajemen pajak.

  3. Pengawasan dan pengendalian Mencari kelemahan dan memperbaiki kembali rencana pajak adalah bentuk pengawasan. Perencanaan pajak yang telah diimplementasikan harus di monitor dan dicari kelemahan dan kekurangannya.

  4. Proyeksi Perubahan Dalam melaksanakan perencanaan pajak, perlu proyeksi perubahan yang terjadi saat ini dan yang akan datang.

  Tujuan Penerapan Perencanaan Pajak pada Perusahaan

  Tujuan penerapan perencanaan pajak (tax planning) dalam kegiatan usaha wajib pajak adalah untuk mencapai sasaran perusahaan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan, dengan cara menggunakan tax planningsecara lengkap, benar dan tepat waktu yang sesuai dengan Undang-undang Perpajakan,sehingga tidak terkena sanksi administrative (denda, bunga, kenaikan pajak) dan sanksi pidana. Hal tersebut untuk efisiensi dan efektifitas pemanfaatan sumber daya, guna meningkatkan kinerja perusahaan dalam memperoleh laba yang optimal.

  Manfaat Perencanaan Pajak

  Menurut Chairil Anwar Pohan (2015:20), beberapa manfaat yang biasa diperoleh dari perencanaan pajak yang dilakukan secara cermat :

  1. Penghematan kas keluar, karena beban pajak yang merupajkan unsur biaya dapat dilurangi.

  2. Mengatur aliran kas masuk dan keluar (cash flow), karena dengan perencanaan pajak yang matang dapat diperkirakan kebutuhan kas untuk pajak, dan menentukan saat pembayaran sehingga perusahaan dapat menyusun anggaran kas secara lebih akurat.

  Penerapan Perencanaan Pajak

  Dalam perencanaan pajak terdapat strategi yang dapat dilakukan seperti yang dikemukakan menurut Chairil Anwar (2013:10) antara lain :

  1. Tax Saving

  Tax saving adalah upaya untuk mengefisienkan beban pajak melalui pemilihan alternatif pengenaan pajak dengan tariff yang lebih rendah.

  2. Tax Avoidance

  

Tax avoidance adalah upaya mengefisienkan beban pajak dengan cara menghindari

pengenaan pajak dengan mengarahkannya pada transaksi yang bukan objek pajak .

  3. Penundaan/Penggeseran Pembayaran Pajak Penundaan/penggeseran kewajiban pajak dapat dilakukan tanpa melanggar peraturan perpajakan yang berlaku.

  4. Mengoptimalkan Kredit Pajak yang Diperkenankan Wajib pajak seringkali kurang mendapat informasi mengenai pembayaran yang dapat dikreditkan.

  Persyaratan Tax Planning Yang Baik

  Menurut Chairil Anwar Pohan (2015:21), tax planning yang baik mensyaratkan beberapa hal :

  1. Tidak melanggar ketentuan perpajakan.

  2. Secara bisnis masuk akal.

  3. Didukung oleh bukti-bukti pendukung yang memadai (misalnya kontrak, invoice, faktur pajak, PO, dan DO)

  Perangkat Tax Planning

  Chairil Anwar Pohan (2013:32) Pajak dianggap suatu beban dan secara umum orang menerimanya sebagai suatu kebenaran. Dalam pengorganisasian dibuat perangkat – perangkat sedemikian rupa sehingga perencanaan pajak dapat dilakukan dengan baik. Perangkat itu adalah :

1. Pemahaman Ketentuan Perpajakan 2.

   Pengadministrasian atau Pendokumentasian yang Baik 3. Menjaga Hubungan dan Komunikasi yang Baik 4. Implementasi Perencanaan Pajak METODE PENELITIAN

  Pendekatan Penelitian

  Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dan menggunakan pendekatan studi kasus.

  Jenis Data

  Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer, dan data sekunder :

  Data primer

  Sumber data primer diperoleh dari data-data dari narasumber dengan melakukan interview secara langsung di Sidoarjo.

  Data Sekunder

  Data sekunder merupakan data company profile atau data administratif yang diperoleh dan dicatat oleh pihak lain, secara tidak langsung

  Sumber Data

  Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil pengamatan peneliti pada

  Bagian Keuangan dan Sekretariat, serta wawancara dengan selaku Kepala Sub Bagian.

  Batasan Penelitian

  Batasan pada penelitian ini adalah pada laporan keuangan perusahaan yang akan dijadikan startegi penerapan tax planning pada Perusahaan.

  Unit Analisis

  Unit analisis dalam penelitian merupakan suatu satuan tertentu dimana telah diperhitungkan akan menjadi subjek penelitian . unit analisis pada penelitian ini adalah laporan keuangan laba rugi pada PT. Varia Usaha Beton

  Metode pengumpulan data

  Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  a) Kajian Teoritis

  b) Studi Lapang Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dengan melaksanakan studi lapang adalah sebagai berikut : 1) Observasi/Pengamatan. 2) Interview/Wawancara. 3) Dokumentasi

  Tabel 1 LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF

  Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah)

  PENJUALAN 779.557.941.586 BEBAN POKOK PENJUALAN (680.155.820.198) LABA KOTOR 99.402.121.388 Beban Distribusi (2.413.785.197) Beban Umum dan Administrasi (67.359.357.000) Amortasi Keuntungan Ditangguhkan Sewa dan Jual Balik Penurunan Nilai Piutang Usaha (3.503.622.850) Penurunan Nilai Piutang Lain

  • – lain Penurunan Nilai Persediaan (52.189.975) Pendapatan Lainnya 568.233.339 Beban Lainnya (261.634.256) Jumlah Beban (73.022.355.939) LABA USAHA

  Pendapatan Bunga 416.010.116 Beban Bunga dan Keuangan (7.744.455.674) Bagian Rugi Entitas Asosiasi (38.637.435) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 19.012.682.456 BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini (4.294.320.750) Pajak Tangguhan (1.129.466.503) Jumlah Beban Pajak Penghasilan (5.423.787.253) LABA TAHUN BERJALAN 13.588.895.203 K E T E R A N G A N

  JUMLAH GAJI DAN KESEJAHTERAAN KARY. Gaji Tenaga Kerja 330.910.000 Tunjangan Tenaga Kerja 1.494.263.000 Insentif Kinerja, THR & Js. Produksi -

  Sub Total 1.825.173.000

  BIAYA SEWA & ASURANSI Sewa & Asuransi Mesin 4.000.032.000 Sewa & Asuransi Alat-2 Berat 4.946.000.000 Sewa & Asuransi Kendaraan 1.559.489.000 Sewa & Asuransi Tanah 732.730.000 Sewa & Asuransi Bangunan - Sewa & Asuransi Persediaan -

  Sub Total 11.238.251.000

  BIAYA PENYUSUTAN

  • Biaya Deplesi Tanah Biaya Penyusutan Bangunan 25.480.000 Biaya Penyusutan Mesin 28.512.000 Biaya Penyusutan Alat-2 Berat 54.691.000 Biaya Penyusutan Kendaraan 496.720.000 Biaya Penyusutan Perlengkapan - Biaya Penyusutan Peralatan 4.696.000

  Sub Total 610.099.000

  K E T E R A N G A N JUMLAH BEBAN PRODUKSI LAINNYA Pajak Kendaraan

  27.734.000 Biaya Litbang

  13.054.000 Biaya Produksi Lainnya 547.074.000

  Sub Total 587.862.000

  BEBAN ADM & UMUM, PEMASARAN DAN BUNGA GAJI KARYAWAN

  • Honorarium Gaji Tenaga Kerja 70.909.000 Tunjangan Tenaga Kerja 369.214.000 Lembur Karyawan 57.846.000 Ins.Kinerja, THR & Jasa Produksi 881.545.000 Purnabakti & Back Service 101.257.000

  Sub Total 1.480.771.000

  BIAYA UMUM, SEWA DLL Biaya Sewa & Asuransi 2.232.000 Biaya Adm. & Perlengk. Kantor 48.371.000

  • Biaya Diklat Biaya Komunikasi 14.420.000 By. Pengur. Perush. / Js. Konsult. 87.051.000 Biaya Kendaraan Dinas 28.320.000 Biaya Perjalanan Dinas 8.398.000 By. RT & Umum lain

  92.084.000 Keamanan & Kesel. Kerja 53.083.00 K E T E R A N G A N JUMLAH

  • Biaya Litbang Biaya Pajak

  5.079.000

  Sub Total 339.038.000

  BIAYA BUNGA

  • Biaya Bunga Investasi Biaya Bunga Modal Kerja 38.569.000

  TOTAL BIAYA BUNGA 38.569.000 TOTAL BEBAN USAHA UMUM dan ADMINISTRASI 67.359.357.000 BEBAN DISTRIBUSI 2.413.785.197 HASIL ANALISIS Analisis Perhitungan saat Perencanaan Pajak 1.

  Koreksi Fiskal Positif Dari hasil laporan Laba/ Rugi Pada PT. Varia Usaha Beton yang telah disajikan, peneliti menemukan adanya koreksi fiskal, sehingga diperlukan koreksi fiskal baik secara fiskal positif maupun koreksi fiskal negatif, berdasarkan keadaan tersebut. Berikut ini peneliti sajikan koreksi fiskal yang terjadi pada perusahaan, sehingga perhitungan pajak untuk periode 2015 :

  1. Biaya Pemeliharaan kendaraan termasuk katagori koreksi positif. Biaya kendaraan kantor fasilitas untuk manajer yang dibawa pulang ke rumah,dan dikuasai pegawai, 50% dari biaya ini diperbolehkan menjadi biaya deductible, sisanya harus dikoreksi fiskal positif. Sesuai Pasal 6 ayat (1) huruf b UU PPh no

  36 Tahun 2008. Beban Pemeliharaan kendaraan Rp. 198.141.500 2. Biaya penyusutan kendaraan termasuk katagori koreksi fiskal positif. Biaya kendaraan kantor fasilitas untuk manajer yang dibawa pulang ke rumah,dan dikuasai pegawai, 50% dari biaya ini diperbolehkan menjadi biaya deductible, sisanya harus dikoreksi fiskal positif. Sesuai Pasal 6 ayat (1) huruf b UU PPh no 36 Tahun 2008. Biaya Penyusutan Kendaraan Rp.248.360.000 3. Biaya Perjalanan dinas termasuk katagori koreksi positif. Pembayaran tiket pesawat keluarga direktur adalah kepentingan pribadi, tidak terkait dengan kegiatan perusahaan, sehingga harus dikoreksi fiskal positif. karena Tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan atau dibebankan oleh perusahaan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu atau anggota, seperti perbaikan rumah pribadi, biaya perjalanan, biaya premi asuransi yang dibayar oleh perusahaan untuk kepentingan pribadi para pemegang saham atau keluarganya sesuai UU PPh no

  36 Tahun 2008 pasal 9 ayat (1) b. Biaya Perjalanan Dinas Rp. 8.398.000 4.

  Biaya Sewa dan asuransi peralatan, bangunan dan persediaan termasuk katagori koreksi fiskal positif. Karena pengeluaran yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun tidak boleh dibebankan sekaligus melainkan dibebankan melalui penyusutan dan amortisasi yang telah diatur dalam UU PPh no 36 Tahun 2008

pasal 9 ayat (2). Biaya sewa dan asuransi Rp.2.292.219.000 5. Biaya Komunikasi 50% dari biaya ini diperbolehkan menjadi biaya deductible, karena terdapat pemberian voucher pulsa untuk kepentingan anggota pribadi.

  harus dikoreksi fiskal positif seseuai UU PPh no 36 Tahun 2008. pasal 9 ayat (1) huruf b Biaya Komunikasi Rp. 7.210.000 Laba kotor Sebelum Pajak Rp. 99.402.121.388 Koreksi Fiskal Positif :

  a) Beban Pemeliharaan kendaraan Rp. 198.141.500

  b) Biaya Penyusutan Kendaraan Rp. 248.360.000

  c) Biaya Perjalanan Dinas Rp. 8.398.000

  d) Biaya Sewa dan Asuransi Rp. 2.292.219.000

  e) Biaya Komunikasi Rp. 7.210.000

  Jumlah Rp. 2.754.328.500 Jumlah Beban Usaha Rp. 73.022.355.939

  Jumlah Koreksi Fiskal Positif Rp (2.754.328.500) Jumlah Beban Usaha (fiskal) Rp. 70.268.027.439

  Laba kotor Sebelum Pajak Rp. 99.402.121.388 Jumlah Beban Usaha (fiskal) Rp. (70.268.027.439)

  Laba Usaha Rp. 29.134.093.949 Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih Rp. (7.367.082.993) Laba Sebelum pajak penghasilan Rp. 21.767.010.956

  Perhitungan PPh Badan PT. Varia Usaha Beton tahun 2015 :

  PPh Badan : Rp. 4.800.000.000 x Rp. 21.767.010.956 = Rp. 1.051.100.832 Rp. 99.402.121.388

  Strategi Perencanaan Pajak (Tax Planning) pada PT. Varia Usaha Beton

  Strategi perencanaan pajak PT Varia Usaha Beton yaitu dengan cara menghitung penyesuaian fiskal positif yang bersifat menambah atau memperbesar penghasilan berdasarkan laporan keuangan komersial, karena adanya biaya, pengeluaran, dan kerugian yang tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dalam menghitung penghasilan kena pajak. Koreksi Fiskal positif yang telah dianalisis dalam menjalankan perencanaan pajak PT Varia Usaha Beton yaitu Biaya pemeliharaan kendaraan , biaya penyusutan kendaraan, biaya dinas karyawan, biaya sewa dan asuransi , dan biaya komunikasi yang penerapannya telah diatur berdasarkan ketentuan Undang

  • – Undang pajak penghasilan beserta peraturan pelaksanaannya.

  Tabel 2 Hasil Analisis setelah Tax Planning PT. VARIA USAHA BETON

  Tahun Periode 2015 Keterangan Sebelum Perencanaan Setelah Perencanaan

  Penghasilan Kena Pajak Rp. 19.012.682.456 Rp. 21.767.010.956 PPh Badan

  Pajak Penghasilan Badan Rp. 4.294.320.750 Rp. 1.051.100.832 Pajak Tangguhan Rp. 1.129.466.503 Rp. 1.129.466.503

  Laba Setelah Pajak Rp. 13.588.895.203 Rp. 19.586.443.621 Sumber: peneliti (2017)

  Interprestasi

  Setelah diterapkan Tax Planning yang dilakukan pada PT. Varia Usaha Beton Waru Sidoarjo adalah penghasilan kena pajak sebelum perencanan pajak pada tahun 2015 terjadi peningkatan, meningkat dari Rp 19.012.682.456 menjadi Rp . 21.767.010.956. Sebelum Tax Planning PPh Badan tahun 2015 Rp. 4.294.320.750 menurun menjadi Rp 1.051.100.832. Sehingga Perusahaan mendapatkan Penghematan beban pajak sebesar Rp. 3.243.219.918.

  Menurunnya PPh Badan saat perhitungan Tax Planing terjadi karena Perhitungan penghasilan kena pajak dari bagian peredaran bruto yang memperoleh fasilitas berdasarkan pasal 31E yang sebelumnya perusahaan belum menerapkan dan menggunakan fasilitas tersebut. Laba setelah pajak sebelum Tax Planning Rp. 13.588.895.203 meningkat menjadi Rp. 19.586.443.621. Sehingga Perusahaan mendapatkan Peningkatan laba bersih sebesar Rp. 5.997.548.418

  SIMPULAN

  Dengan dilakukannya perencanaan pajak (tax planning) oleh PT. Varia Usaha Beton untuk meminimalkan beban pajak penghasilan, perusahaan menghasilkan beberapa kesimpulan :

  1. Perusahaan telah menempuh strategi perencanaan pajak dengan opsi fiskal yang menghasilkan penghematan pajak.

  2. Terdapat pengaruh penerapan perencanaan pajak (tax planning) terhadap beban pajak terutang perusahaan.

  3. Perusahaan dapat memanfaatkan peningkatan laba bersih tersebut dengan mengalihkan ke kegiatan yang dapat mendukung peningkatan kinerja perusahaan seperti memberikan pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia perusahaan.

  SARAN 1.

  Perusahaan juga harus senantiasa mengikuti perkembangan undang-undang perpajakan ataupun isi-isu yang terkait dengan perpajakan. Serta perusahaan diharapkan dapat menerapkan beberapa opsi fiskal yang masih belum ditempuh perusahaan guna lebih menghemat beban pajak penghasilannya.

  2. Melalui kegiatan penelitian yang dilakukan, maka peneliti memberikan saran agar perencanaan pajak (tax planning) yang dilakukan oleh PT. Varia Usaha Beton tetap dipertahankan karena telah sesuai dengan undang-undang perpajakan yang berlaku.

  3. Peneliti memberikan saran diharapkan pengalihan laba bersih yang di dapat setelah penerapan tax planning agar digunakan dengan efisien agar laba bersih dapat bermanfaat untuk perusahaan. Dan adanya perencanaan pajak (tax planning) maka tingkat kepatuhan wajib pajak pada PT. Varia Usaha Beton menjadi semakin baik.

DAFTAR PUSTAKA

  Hery. 2013. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

  Ikatan Akuntansi Indonesia (2012), Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.

  Islahuzzaman. 2012. Istilah

  • – istilah akuntansi & auditing. Edisi kesatu.Jakarta. Bumi Aksara.

  Mardiasmo. Perpajakan Edisi Revisi 2016 .Yogyakarta: Penerbit Andi. Ompusunggu, Arles P, 2011. Cara Legal Siasati Pajak, Puspa Swara, Jakarta. Pohan, Chairil Anwar. 2013. Manajemen Perpajakan Strategi Perencanaan Pajak dan

  . Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

  Bisnis

  Resmi Siti, 2014. Perjakan Teori dan Kasus Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat Suandy, Erly. 2013. Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat Suandy,Erly 2011, Perencanaan Pajak,Jakarta :Salemba Empat Subramanyam. K. R dan John J. Wild. 2014. Analisi Laporan Keuangan. Penerjemah Dewi Y. Jakarta: Salemba Empat.

  Sutedi, Andrian. 2011. Hukum Pajak. Jakarta: Sinar Grafika Waluyo. 2014. Perpajakan Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.

Dokumen yang terkait

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP BERUPA KENDARAAN PADA PT.PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA

0 0 15

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DI MOJOKERTO Nur Chita Ulfita, Arief Rahman, Syafi’i

0 1 16

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

0 3 14

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA

0 0 15

ANALISA HARGA POKOK PENJUALAN UNTUK MENENTUKAN PENDAPATAN LABA (STUDI KASUS RUMAH MAKAN CEPAT SAJI KFC STORE PONDOK TJANDRA SURABAYA)

0 0 13

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA KOPERASI SERBA USAHA SEKAR ARUM SEJAHTERA MALANG

0 0 12

PENGARUH RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO DAN EARNING PER SHARE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015

0 1 15

ANALISIS PENERAPAN PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB ORDER COSTING GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI (STUDI KASUS PADA PERCETAKAN BONSAERAH DI SURABAYA)

0 0 11

ANALISA PELAKSANAAN SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN ARUS KAS PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASETKOTA SIDOARJO

0 0 14

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN PERATURAN, PERHITUNGAN DAN SISTEM PELAPORAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PEMILIK UMKM DI KOTA SURABAYA” (PADA PEMILIK UMKM YANG TERDAFTAR DI KECAMATAN LAKARSANTRI, KOTA SURABAYA) Benedictus Dwi Cahyo Dharmawan, Syaf

0 0 14