SISTEM INFORMASI ALAT PRODUKSI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI PADA PT ” X ” SURABAYA

SKRI PSI

  YUDI SULISTYO H

SISTEM INFORMASI ALAT PRODUKSI DALAM

HUBUNGANNYA DENGAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI

PADA PT ” X ” SURABAYA

  

FAKULTAS EKONOMI UNI VERSI TAS A1RLANGGA

1988

  

D isetujui dan d iterim a bailc

  O l e h : Surabaya,________________________ 198?

  Ketua Jurusan, Dosen Pembimbing,

  

KATA PENGANTAR

  Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan yang Mana Esa, atas berkat dan rahmatNya penulis telah menyele saikan karya tulis berupa skripsi ini, Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam- dalamnya kepada :

  1. Ibu Dra.Ec. H.Hariati Hamzens,Akuntan selaku do- sen pembimbing, yang telah banyak meluangkan waktu dan perhatian untuk memberikan petunjuk dan bim- bingan dalam penyusunan skripsi ini.

  2. Bapak Zaelani dan Bapak Agus selaku pimpinan bagi an Financial dan Accounting serta Bapak pimpinan dan karyawan PT "X" yang banyak membantu penulis

  j dalam memperoleh data-data yang penulis butuhkan.

  3. Bapak dan Ibu staf pengajar yang telah memberikan bimbingan selama penulis kuliah di Fakultas Ekono- mi Universitas Airlangga.

  4. Bapak dan Ibu sekeluarga yang memberikan motivasi demi terselesi-i^annya skripsi ini.

  5. Rekan-rekan mahasiswa yang turut membantu dan mem­ berikan dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

  Penulis menyadari kekurangan-kekurangan yang terda pat pada karya tulis ini, untuk itu kritik dan sa- ran san^kt penulis 'harapkan.

  Surabaya, t’ebruari 1988 Penulis

  1. Pandangan umum Setiap pimpinan perusahaan mengemban tanggung jawab untuk melaksanakan rencana dan tujuan perusahaan yang dike lolanya sesuai dengan ivev/enang yang diberikan padanya. Se­ cara umum tujuan perusahaan dapat disimpulkan sebagai ber- kut ; - Dapat melaksanakan kegiatan produksi secara efektif.

  B A B I P E N D A H U L U A N

  • Mampu menekan biaya produksi seefisien mungkin.
  • Mampu menyelesaikan pembuatan barang dan jasa tepat pada wsktunya.
  • Memperoleh keuntungan seoptimal mungkin.

  Salah satu faktor yang terpenting dalam upaya men- capai tujuan perusahaan seperti tersebut diatas adalah Pe rencanaan dan Pengendalian Produksi. Adapun perencanaan e.' yang diraaksud meliputi semua faktor produksi yang diperlu kan dalam kegiatan produksi. Tanpa adanya perencanaan pro duksi yang baik, maka tidak mungkin produksi yang dicita- citakan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Tujuan lebih jauh dengan adanya perencanaan produksi adalah ke- mampuan dalam menggunakan fasilitas yang ada seefektif mungkin, dan juga mampu menciptakan sejumlah pekerjaan tertentu. Namun demikian, bagaimanapun se/npurnanya suatu perencanaan belumlah menjamin keberhasilari pelaksanaan ke gialian produksi. Hal ini disebabi-;an adanya penyimpangan

  2 yang terjadi selama pelaksanaan produksi, Oleh karena itu supaya penyimpangan yang terjadi dapat segera diketahui le bih dini dan kemudian dikembaiikan pada keaudukan sebenar­ nya, maka sangat diperlukan .adanya pengendalian dalam ak- tifitas produksi. Pengendaj.ianndilakukan dengan kesadaran bahwa rencana itu pada dasarnya mengandung unsur perkiraan.

  Dalam proses penyusunan perencanaan dan pengendali­ an produksi dipengaruhi oleh besar kecilnya perusahaan,ben tuk perusahaan maupun jenis kegiatan produksinya.Disamping itu dipengaruhi juga oleh sifat proses produksinya ,apakah perusahaan berproduksi secara terus raenerus atau berselin^ an. Walaupun demikian prinsip-prinsip dasar perencanaan dan pengendalian produksi tidaklah jauh berebeda.Dalam sa lah satu aspek perencanaan produksi yang efektif,kapasitas kapasitas alat produksi yang ada harus diefisiensikan pema kaiannya sehingga tidak ada alat produksi yang menganggur.

  Hal ini tidak terlepas dari ada tidaknya sistem informasi yang tepat dan memadai dalam arti adanya pengolahan dan in terpretasi data sehingga menghasilkan informasi yang rele- van dan mudah difahami oleh manajeraen.

  2. Pen.jelasan .judul Pada bagian ini .akan dijelaskan maksud dari kata - kata yang digunakan dalam judul skripsi ini. Hal ini cukup penting untuk menghindari terjadinya kesa-iahan interpreta- si dalam memahami maksud dari judul skripsi. Sstelah itu akan dijelaskan maksud judul secara keseluruhan.

  3 Seperti yang tercantum pada sampul depan skripsi ini, pe- nulis menggunakan judul sebagai berikut : "SISTEM INFORMASI ALAT PRODUKSI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN

  PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI PADA PT "X" SURABAYA" #

  Sistem informasi adalah seperangkat manusia dan sumber modal dalam suatu organisasi yang bertanggung-ja wab atas pengumpulan dan pengolahan data untuk menghasil kan informasi yang berguna bagi setiap tingkat manajemen dalam rangka pengambilan keputusan dibidang perencanaan dan pengendalian aktifitas-aktifitas organisasi.

  Alat produksi atau peralatan produksi adalah fa- silitas perusahaan yang berupa mesin-mesin dan perlengka^ an lainnya yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengo lahan bahan-bahan baku menjadi barang jadi.

  Perencanaan adalah kegiatan-kegiatan dalam memi- lih beberapa alternatif, menentukan tujuan serta menetap- kan kebijaksanaan, program dan prosedur kerja yang akan dilakukan.

  Pengendalian adalah kegiatan pelaksanaan dan eva luasi baik terhadap kegiatannya maupun terhadap hasil yang dicapai serta mengadakan koreksi-koreksi yang di- pandang perlu.

  Produksi adalah semua Aegiatan yang menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dengan menggunakan

  k faktor-faktor produksi.

  Efisiensi adalah perbandiogan yang terbaik antara suatu upaya dengan hasil yang dicapai. Perbandingan ini dapat dilihat dari dua segi yaitu : a* Hasil : dikatakan efisien, jika dengan usaha tertentu dapat memberikan hasil yang maksimal baik me­ ngenai kualitas maupun kuantitas satuan hasil itu.

  b. Usaha : dikatakan efisien jika hasil tertentu dapat di capai dengan usaha Minimal.

  Berdasarkan arti kata-kata yang diuraikan diatas, maka da pat penuiis jelaskan maksud secara keseluruhan dari judul skripsi yang penulis pilih. Bahwa dalam rangka peiagambil- an keputusan, menentuksn tujuan, dan menetapkan kebijaksa naan, serta pelaksanaan dan efaluasi terhadap kegiatan di bidang produksi tidak dapat terlepas dari sistem informa­ si yang dimiliki perusahaan. Perencanaan dan pengendalian produksi yang didasarkan pada sistem informasi yang mema- dai akan memungkinkan untuk mengeliminasi peraborosan da­ lam penggunaan biaya produksi serta waktu penyelesaian produk.

  3. Alasan pejnilihan .judul Alasan penulis dalam memilih judul seperti tercantuia dimuka adalah seb.gai berikut : a, Sistem informasi yang :„emadai sangat diperlukan oleh manajernen dalam pengambilan keputusan untuk mengadakan

  5 perencanaan dan pengendalian dibidang apapun termasuk bidang produksi. Pengarabilan keputusan yang tidak dida sarkan pada informasi yang tepat dan memadai akan me- ngakibatkan hasil yang kurang memuaskan bagi perusaha an itu sendiri.

  b. Perencanaan dan pengendalian produksi merupakan salah satu faktor.yang penting dalam pencapaian tujuan kegi atan produksi. Seperti telah dijelaskan dimuka bahwa tujuan perusahaan antara lain adalah dapat melakukan kegiatan produksi secara efektif dan juga mampu mene- kan biaya produksi*seefisien mungkin. Menyadari sema- kin ketatnya persaingan antara para produsen yang mem­ produksi barang sejenis, maka raerfipakan suatu tantan^ an bagi departemen produksi untuk berusaha meningkat - kan kemampuan dalam mencapai tujuan-tujuan seperti ter sebut diatas. Dengan adanya perencanaan dan pengendali an produksi yang memddai akan lebih menjamin perusaha­ an dalam menekan biaya produksi dan efisiensi waktu da lam penyelesaian produk, Hal ini merupakan kunci bagi

  /

  keberhasilan perusahaan dalam menekan harga pokok pro­ duksi dan dengan de.iiikian akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menekan harga jual dan juga mampu mem berikan pelayanan dengan waktu secepat mungkin. f

  . Tu.iuan penyusunan

  punyai tujuan formil,yaitu sebagai salah satu persarat

  6 an bagi mahasiswa untuk mencapai gelar kesarjanaan dibi dang ekonorai, juga bagi penulis merapunyai arti tersendi ri, yaitu merupakan sarana untuk mencapai tujuan materi il yang berkaitan erat dengan motivasi penuiisan skrip­ si. Adapun tujuan meteriil tersebut antara lain adalah:

  • Sebagai kontribusi dalam menerapkan ilmu pengetahu- an yang berupa teori-teori yang penulis dapatkan se lama kuliah diperguruan tinggi kedalam dunia prak­ tis, Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis berharap bahwa perusahaan memperoleh raanfaat yang berupa informasi dan saran yang dapat dipergunakan sebagai masukan dalam pengambilan keputusan dan pe- nentuan itebijaksanaan dibidang produksi.
  • Sebagai media untuk mengemukakan bidang-bidang pene litian yang belum banyak memperoleh perhstian dari penulis-penulis lain, sehingga diharapkan mampu me- narabah kelengkapan bidang-bidang penelitian ilmiah.
  • Disamping manfaat-manfaat diatas, penulis juga mem­ peroleh manfaat lain, £aitu berupa kesempatan yang sangat berharga untuk mengemukakan pendapat kepada perusahaan yang menjadi obyek penelitian.

  5. Slstematika skripsi Psda setiap penuiisan skripsi harus dilakukan penyu sunan secara sistematis,sehingga dari bab pertama sampai dengan bab terakhir dapat diikuti urut-urutannya dengan je las, dan secara keseluruhan akan mempunyai al?ti yang u-

  7 tuh. Demikian juga sistematika skripsi ini penulis susun sebagai berikut :

  Bab I* Pendahuluan Bab ini terdiri dari beberapa sub-bab yang dimu lai dengan pandangan umum yang berisi ide- ide yang mendasari penulisan skripsi secara keselu­ ruhan. Kemudian penjelasan judul dimaksudkan un tuk memberikan arti kata demi kata dan maksud judul secara keseluruhan, alasan pemilihan ju­ dul yang berisi faktor-faktor yang menyebabkan penulis inemilih judul, dan tujuan penyusunan skripsi yaitu manfaat yang diperoleh dari penu­ lisan karya ilmiah bagi penulis, bagi perusaha­ an, dan pembaca lain yang berkepentingan. Disam ping hal-hal diatas, bab ini juga berisi sistem atika skripsi dan metodologi yang terdiri dari permasalahan, hipotesa kerja* scope analisa dan prosedur pengumpulan dan pengolahan data.

  Bab II. Landasan teori Bab ini akan mengetengahkan teori-teori yang mendasari penulis dalam pemecahan masalah yang terdapat di perusahaan.Teori yang penulis kete- ngahkan di sini tentunya yang berkaitan dengan permasalahan yang ada, yaitu teori mengenai sis tem informasi terutama yang berkaitan dengan in formasi yang digunakan sebagai dasar bagi manaje

  8 men dalam pengambilan keputusan dan penentuan ke Dijaksanaan mengenai perencanaan dan pengendali­ an produksi.

  Bab III. Gambaran umum perusahaan. oab ini merupakan bab yang independen dan bahkan merupakan bab yang menjadi dasar bagi penyusunan bab-bab lainnya karena bab ini berisi data dan informasi mengenai keadaan sesungguhnya pada pe­ rusahaan yaitu raencakup sejarah singkat perusaha an, struktur organisasi dan job description, pro ses produksi dan fasilitas produksi yang diguna­ kan dan lain-lain.

  BaD IV, Pembahasan.

  Pada bab ini penulis mengadakan analisa dan pem­ bahasan mengenai permasalahan yang ada dibanding kan dengan teori-teori yang berkaitan.

  Bab V. Kesimpulan dan saran. Dab ini akan menyajikan kesimpulan dari pembahas an dan kemudian rnernberikan saran perbaikannya.

  b. Metodologi b.l. Permasalahan.

  Sebagai perusahaan industri, PT "X,r harus mampu ,/,elakukan kegiatan produksinya dengan efektif dan efisien supaya tujuan yang diharapkan dapat terca pai. Adapun tujuan perusahaan antara lain adalah dapat berproduksi dengan biaya yang ekonomis, te-

  9 pat waktu, dan meraperoleh keuntungan .yang semaksi mal mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut peru­ sahaan harus memiliki perencanaan dan pengendali­ an yang memadai. Perusahaan selama ini kurang mem perhatikan kelemahan dalam perencanaan dan pengen dalian dibidang produksi, Hal ini disebabkan ti - dak memadainya sistem informasi yang ada terutama informasi mengenai kapasitas alat produksi dan la poran penggunaannya. Akibatnya mesin-mesiri .yang a da tidak digunakan sepenuhnya. Dilain fihak mesin mesin tersebut harus bekerja tiga shift, siang ma- lam. Dengan demikian tentu saja mengakibatkan tim bulnya permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

  • Pemborosan Diaya produksi kanena ketidak te- patan pembebanan kerja (loading) mesin.
  • Penyelesaian produk yang tidak dapat disele- saikan dengan waktu seefisien mungkin.

  Bila hal ini tidak segera mendapatkan perhatian dari manajemen, maka kemampuan perusahaan untuk bersaing akan oerkurang. Hal ini sa.igat logis ka­ rena perusahaan tidak ^ampu rnenekan harga jual

  ^roduicnya serta tidak mampu .neraenuhi kebutuhan penjualan sfecepat mungkin.

  Hiuot^sa kerja.

  Dengan perbaikan sistem informasi terutama infor­ masi mengenai pemanfaatan alat produksi dan kapa-

  10 si tas alat produksi, manajemen akan dapat mengeva- luasi perencanaan dan pengendalian produksi, dan sekaligus dapat mengadakan perbaikan atas perenca­ naan serta meningkatkan pengendalian dibidang pro­ duksi. Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi pemborosan biaya dan waktu karena tidak dimanfaat- kannya fasilitas yang dimiliki terutama mesin dan peralatan lainnya secara optimal. Perbaikan sistem informasi yang dimaksud antara la in adalah sebagai berikut :

  • Penyediaan informasi dan sistem pelaporan menge­ nai kebutuhan mesin-mesin yang digunakan dan ke­ butuhan waktu standar.
  • Perbaikan sistem pelaporan mengenai penjadwalan produksi yang didukung dengan data tersedianya mesin dan laporan kapasitasnya,

  Dengan penyempurnaan-penyempurnaan seperti di atas maka diharapkan permasalahan-perrcasalahan yang ada dapat diatasi. 6.3* -Scope analisa

  Banyak faktor-faktor yang digunakan sebagai pertim bangan dalam menetapkan perencanaan dan raeningkat- kan pengendalian dibidang produksi. Tetapi sehu - bungan dengan permasalahan yang dihadapi perusaha­ an, maka pembahasan skripsi ini penulis batasi pa­ da sistem informasi mengenai alat produksi dalam

  11 hubungannya dengan perencanaan dan pengendalian produksi. 6*4* Prosedur pengumpulan dan pengolahan data.

  6.4*1« Survey pendahuluan.

  Yaitu dengan mengadakan penelitian pendahu luan pada PT "X" melalui wawancara dengan bagian-bagian yang berwfenang dan juga bagi an lain yang berkaitan. Dari wawancara ini penulis ingin mengetahui secara jelas per- masalahan-permasalahan yang dihadapi peru­ sahaan. 6.4*2. Survey kepustakaan.

  Survey ini penulis lakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data sekunder dengan ca ra mempelajari literatur yang erat hubungv annya dengan permasalahan yang ada diperu- sahaan. 6.4*3* Questioner,

  Yaitu dengan menyusun aaftar pertanyaan yang terstruktur sesuai dengan data yang dibutuhkan secara lebih terperinsi. 6.4,4- Observasi.

  Yaitu pengumpulan data dengan ikut terjun langsung melihat obyek penolitian diperusa an. 6.4*5* Analisa data.

  12 Analisa data dilakukan dengan cara kualita- tif dan juga secara kuantitatif. Secara ku litatif, analisa data dilakukan dengan mera- bandingkan data hasil survey dengan teori- teori yang berkaitan • Secara kuantitatif terutama dimaksudkan untuk menunjukkan efi­ siensi yang dihasilkan dengan adanya perba­ ikan perencanaan dan pengendalian produksi.

  13 B A B II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Sistem, Data, dam Informasi.

  Istilah "sistem" banyak digiinakan dalam berbagai di siplin ilmu, Hal ini menunjukkan betapa pentingnya suatu sistem dalam seraua bidang kegiatan untuk pencapaian tujuan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa maksud dan sasaran. Berarti, sebuah sister bukanlah sepe - rangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, melainkan terdiri dari unsur-unsur yang saling berkaitan yang dapat dikenal dan saling melengkapi karena satunya maksud, tuju­ an atau tsasaran. Pengertian ini tidak begbeda dengan pe- ngertian yang terkandung dalam definisi yang dikemukakan oleh Winardi yaitu :

  " Sebuah sistem terdiri dari sejurnlah komponen-kompo- nen (subsistem-subsistem) yang berkaitan satu sama lain dengan cara tertentu serta yang bersifat ter­ atur dan yang bersama-sama ingin mencapai sasaran yang ditetapkan sebelumnya ".1

  Jenis sistem yang perlu dipelajari dalam analisa sistem in formasi adalah bahwa sistem itu harus berada dibawah pe­ ngendalian manusia. Ini dapat dijalankan dengan mengatur unsur-unsurnya atau aturan-aturan operasi sistemnya.

  Model umum sebuah sistem terdiri dari rnasukan, pe-

  1 Winardi, Sistem Informasi Mana.iemen ,Nova, Bandung 1987, hal*30.

  Ik

  ngolahan, dan keluaran. Ini tentu saja sangat disederhana- .:an, karena sebuah sistem mungkin merniliki beberapa masuk- an dan keluaran. Definisi mengenai sistem dikemukakan juga oleh i'ieuschel, yang dikutip oleh Cecil Gillespie dalam bu- ku Accounting System sebagai berikut A system is a net­ work of related procedures develoved according to one p scheme for performing a major activity of the business". Arti dari definisi tersebut kurang lebih adalah bahwa sis tem terdiri dari rangkaian prosedur-prosedur yang saling berkaitan satu sama lain dan disusun sesuai dengan suatu skema yang terintegrasi untuk melalgsanakan suatu kegiatan atau fungsi utama perusahaan. Sedangkan definisi-definisi yang dikutip oleh beberapa penulis juga akan penulis kemu kakan dibawah ini :

  D Keuning, dalam bukunya MAlgemene system theory, system oenadering on organisatie theory" mengemukakan beberapa definisi yang ia kumpulkan dari berbagai sumber, yang ke- t mudian dikutip oleh Winardi antara lain :

  Russel L. Ackof memberikan definidi : "....a system is any entity, conceptual or physical, which consist of interdependent part.... H (...*sis tem adalah setiap kesatuan, secara konseptual atau fisik, yang terdiri dari bagian-bagian dalam keada- an saling tergantung satu sama lain).

  2 Cecil Gillespie, ;.ccountin/c svsboir.s Procedures and Methods, Vhirth edition, Prentice :iaxl of India, New Del­

  Z hi, hal.

  15 John A Backet memoerikan definisi : a sysLera is collection of interacting systems.... " (....sistem aaalah kumpulan dari sistem-sistem yang ber interaksi....)

  Ludwig Von Bertantly : "....a system is a set of elements standing in interela tion among themselves and with the environment...." (....sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terikat dalam suatu interelasi diantara unsur-unsur tersebut de ngan lingkungan....). Anatol itepaport :

  "....a system is collection of entities and sets of re­ lation among them...." (....system adalah suatu kumpulan dari kesatuan dan pe- rangkat hubungan antara satu saraa lain....). ?

  Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa definisi dia- tas adalah bahwa sistem merupakan kumpulan dari bagian-&a- gian atau unsur-unsur yang satu sama lain berhubungan sede mikian rupa sehingga menjadi satu teesatuan yang terpadu un tuk mencapai suatu tujuan tertentu pula. Mengenai peranan* pencatatan sangat diperlukan demi Lerselenggarakannya sua­ tu sistem yang dikehendaki. Sehubungan dengan hal ini maka diperlukan sejumlah formulir-formulir yang relevan dan sa­ ling mendukung.

  ^Winardi, Penaantar tentang teori Sistem dan Analisa Sistem, PT Marya Nusantara, Jakarta, 1980. hal. 130-132.

  16 Mengenai pengertian istilah "data", tidak ada perbe daan yang prinsipiil a&tara penulis yang satu dengan penu­ lis lain. Pada uasarnya raereka sepakat bahwa data merupa­ kan bahan baku yang harus diolah sedemikaian rupa supaya mempunyai manfaat bagi sipemakai. Sebab sesungguhnya data tidak mempunyai nilai apa-apa bila tidak bisa dipahami o~ leh sipemakai. Pembahasan mengenai pengertian data tidak dapat dilepaskan dari pengertian informasi. Hal ini perlu dipahami sebab anatara kedua istilah tersebut terdapat per bedaan vkOEsepsional yang cukup prinspiil. Data dapat di* artikan seuagai kumpulan karakter, fakta atau jumlah-jumla yang merupakan raasukan (input) bagi terbentuknya suatu sis tem informasi. Untuk merubah data menjadi informasi, harus dilakukan proses pengolahan uata.(Gambar 2-1).

  INPUT OUTPUT Gb. 2-1 : Hubungan data dengan informasi.

  _)ari segi pengertian inilah maka fungsi "penciptaan infor­ masi" haruc dilihat. Dengan perkataan lain, menciptakan in formasi tidak dapat dilepaskan dari sumbor-suinbernya. Sum­ mer informasi auaiah "input" yang diperoleh dari berbagai suinocr, seperti kegiatan-kegiatan operasional, dari kegiat an pcrnolitian dab seoagainya.

  Analog! bahan baku terhadap barang jadi memperlihat kan konsep oahwa informasi bagi seseorang mungkin dipan-

  17 dang sebagai data mentah oleh orang lain, Seperti halnya barang jadi bagi suatu devisi dalam perusahaan industri a- kan menjadi bahan baku bagi devisi berikutnya yang aian me ngolahnya lebih lanjut. Dengan adanya hubungan data dengan informasi ini, maka kedua kata tersebut seharusnya tidak saling ditukar pemakaiannya. Nilai informasi oerhubungan erat dengan pengambilan keputusan. Oleh karenanya bila ti­ dak ada pilihan atau keputusan, 'informasi menjadi tidak di perlukan. Yang dimaksud dengan keputusan tersebut tidak ha nya berarti keputusan jangka panjang, tetapi juga keputus­ an berulang yang diperlukan untuk operasi rutin.

  Informasi, dalam lingkup sistem informasi, meralliki beberapa ciri :

  1. Benar atau salah. Hal ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, maka akibatnya sama seper­ ti yang benar.

  2* Baru* Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.

  3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharji atau membe rikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.

  4. Xorektif. Informa si dapat menjadi susatu koreksi atas informasi salah atau palsu sebelumnya. 3* Penegas. Informasi dapat memperte^as. informa si yang telah ada. Ini rnasi:i berguna uarena meningnat kan persepsi penerimanya atas keoenaran infor;.iasi tersebut. Dari sedikit uraian tersebut jelas uahwa infer,,«asi ^idak

  ^'Gordon B Davis, terjemahan Anaroaa S Adiwardana, Jis tern Informasi Manajemen, LPPM dan PT Pusta^a .anainan Pres sindo, Jakarta j'usat, 19(54* hal.29-30.

  18 hanya. merupakan sesuatu yang benar tetapi lebiih dari itu, juga bisa berupa sesuatu yang baru, berupa tambahan, a tau suatu koreksi terhadap informasi yang sudah ada sebelumnya.

  Dalam kaitannya dengan pembahasan sistem informasi yang akan digunakan untuk penga&bilan keputusan bagi pihak pemakai, maka informasi yang disajikan seharusnya memenuhi syarat-syarat tertentu. Kebutuhan-kebutuhan informasi dia- nalisa serta dispesifikasi dan aigariskan dalam spesifika- si-spesifikasi pelaksanaan. Diaalamnya dapat dijumpai sya­ rat-syarat sehubungan dengan : sifat, isi, bentuk, dan ju­ ga ketepatan, kecepatan serta frekuensi dan syarat-syarat kualitas lainnya. Begitu pula ditetapkan cara distribusi info ;-;nasi.

  Adapun syarat-syarat terpenting adalah sebagai berikut :

  • Ketepatan, dapat dipercaya, dan kecermatan;
  • integritas (tingkat hingga dimana data yang ada men cerminkan kenyataan), hal mana terutama terutama penting bagi data pribadi sehubungan dengan pemben- cukan gambaran tentang orang-orang (Privacy);
  • kelengkapan (yaitu mampu memasukkan semua aspek yang penting kedalamn
  • relevansi dan sasaran yang ingin dica pai (seleksi informasi esensial untu.< para pemaKai, dimana sehu bungan dengan ketepatan serta kecepatan dala;.". pemb berian informasi, serta mampu memenuhi keinginan- keinginan yang beraneka ragam);
  • tidak mengy;idung informasi secara berlebihan diban dingkan dengan apa

  

y a n c

  diperlukan (mempelajari in forma si oerleoihan akan memerlukan waktu dan ua ng hiugga pe,;icjkai kurang sempat momperhatikan hal-hal jain yang perlu juga meriQapatkan perhatian);

  • bentuk serta isi diteta.c*an oleh pemakai (dapat di-

  19 bandingkannya informasi mengharuskan dipenuhinya sya rat :

  • susu
  • - presentasi, m iGa lny a

  aa lam

  bentuk laporan, gra fik, statistik, angka pengenal;

  • peneta pan waktu penyimpanan (perlu dinyata kan waktu untuk mcmusnah/tan informasi, mengingat ma- kin membeiigkaknya arsip-arsip);
  • informasi yang bersifat konfidensial dan membu - tuhkan kerahasiaan perlu diamankan. 5

  Dari sedikit uraian mengenai syarat-syarat sua tu informa­ si maka jela s diperlukan suatu pengolahan secara sistema tis terhadap data-data yang tersedia. 2- Arti dan manfaat Sistem informasi Akuntansi.

  2.1. Arti Sistem Informasi Akuntansi.

  Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpen- ■ ting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen. Dalam suatu organisasi perusahaan in­ formasi akuntansi dihasilita n oleh suatu sistem. Informasi akuntansi terutama berhubungan dengan da ta Keuangan dari suatu perusahaan. Agar data keu­ angan yang ada dapat di;r.anfaatkan baik oleh pihak manajemen maujpun oleh pihak luar perusahaan, maka data tersebut perlu disusun dalam oentuk yang sesu ai. Untuk dapat inenghasilkan informasi yang sesuai dan ualam bentuk yant3 sesuai juga, diperlukan sua­ tu si*stew yang mengatur arus dan pengolahan data a

  • '^V/ina rdi, .jlstem Inforwasi Mana.jo.'.en, .;ova,Ban-^ dung, 1987, halaman 6.

  20 kuntansi dalam perusahaan, Informasi akuntansi yang dihasilKan dari syatu sistem dicedakan menja­ di dua, yaitu 1) Informasi ©kuntansi keuangan dan 2) Informasi akuntansi raanejemen. Berikut ini akan diuraikan masing-masing informasi tersebut.

  Akunta nsi keuangan disusun terutama untuk mengha- silkan informasi, biasanya dalani bentuk laporan ke uangan, yang ditujukan pada pihak-pihak diluar pe*- rusahaan. Umumnya laporan keuangan yang dihasilkan terdiri dari :

  a. Neraca

  b. Laporan Rugi Laba

  c. Laporan perubahan modal (Laporan laba tak diba­ gi* d. Laporan perubahan posisi keuangan,

  Laporan-laporan ini merupakan ringkasan' dari kea- daan perusahaan dan hasil kegiatannya yang dituju- kan kepada pihak diluar perusahaan yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaah seperti langga nan, pemegang saham, kreditur, bank, kantor pajak dan lain-lainnya. Oleh karena laporan ini ditujukan ke pa da fihak diluar perusahaan, cara penyajian dan isinya harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim. Akunta nsi manajemen disusun teruatama uutuk men£ hasilkan informasi yang berjuna bagi pengambilan

  21 keputusan oleh manajemen. Biasanya informasi yang digunakan oleh manajemen terutama oerkisar pada bi aya, sehingga sering juga disebut dengan akuntan­ si bia ya. Seiain data biaya untuk harga pokok, a- kuntansi manajemen juga membutuhkan data untuk pe- ngawasan dan analisa biaya yang dibuat dalam ben­ tuk biaya standar dan lain-lainnya. Untuk dapat rae lakukan pengawasan dengan baik, dikembangkan suatu sistem akuntansi pertanggung jawaban, yaitu suatu sistem akuntansi yang mengkaitkan tanggung jawab kepa la bagian, seksi, atau subsistem dengan biaya atau penghasilan yang dapat diawasinya. Sehingga dalam hubungannya dengan sistem akuntansi pertamg- gung ja wabah ini timbul istilah "uncontrollable" dan"controllable". Yang dimaksud dengan controlla­ ble ada lah eleraen (biaya atau penghasilan) yang dapat dipengaruhi oleh seseorang atau subsistem,se hingga sistem akuntansi pertanggung jawaban hanya biaya/ penghasilan yang controllable ^ang perlu di pertanggung jav/auxan olen suatu Dalian, seksi,atau subsistem.

  Dalam huoungannya dengan akuntansi manaje - men, pe.abicaraan tidak aapat terlepas .-ari anggar- an ya ng merupakan alat perencanaan dan-, pengendali an manajemen. Jeoagai Suata rencana, anggaran menu jukkan r.egiatan apa saja yang akan dilakukan oleh perusahaan. egiatau div;a*tu yang a kan dayang ini

  22 merupakan pedoman untuk oertindak bagi pelaksana- pelaksana dalanr perusahaan. Disamping seuagai sua-s tu rencana. anggaran juga merupakan alat untim me lakukan pengawasan, yaitu mengaivasi pelaksanaan,a- pakah sesuai dengan yang direncanakan atau tidak. Ada penyimpangan atau tidak, berapa besarnya pe nyimpangan itu, dan lain-lainnya yang berguna seoa gai dasar untuk mengambil tindakan koreksi ya ng diperlukan.

  Untuk raemperoleh pengertian yang lebih jauh mengenai sistem informasi akuntansi, berikut ini penulis kutip beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

  Menurut Moscove yang dikutip oleh Zaki Baridwan : " Sistem informasi akuntansi adalahiv suatu kompo­ nen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasi- kan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan. informasi finansial dan decision making yang rele- van kepada pihak diluar pwrusahaan (seperti kanfcor pajak, investor, dan kreditur) dan pihak intern (terutama manajemen)f M.

  Sedangkan Barry Cushing mendefinisiKannya sbb: " Sistem informasi akuntansi adalah suatu set sum- oer daya manusia dan modal dalam suatu organisasi, yang oert ugas untuk menyiapkan informasi Keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari kegia tan pengumpulan dan pengolanan transaksi lr#6

  Sistem informasi akuntansi merupakan subsisted informasi ya ng ualing banyak menembus .meluas) dan juga sering pa-

  il\

  ^Zaki Baridwan, .Sistem Informasi Akuntansi . STI '-KPK, Yogya karrta, 1985,halaman

  23 ling besar dalam organisasi perusa haan. Informasi dinyatakan meluas-' bila semua anggota organisasi berpartisipasi dalam berbagai cara pada pembentuk- an data transaksi dan semua manajer memanfaatkan informasi keuangan sesuai dengan kebutuhannya*Da- lam kebanyakan organisasi, sistem informasi akun - tansi merupakan satu-satunya sistem informasi yang dibentuk secara formal. Dalam banyak organisasi yang benar-benar mempunyai sistem informasi manaje men yang disusun secara formal, akuntan memegang peranan penting dalam administrasi dan operasinya.

  Jadi suatu pemahaman sistem informasi akuntansi sangatlah penting untuk menelaah sistem ■ informasi manajemen dan sebaliknya. 2,2. Manfaat Sistem Informasi Akuntansi.

  Sebagaimana telah diketahui mengenai fungsi-fungsi utama manajemen yaitu perencanaan, pengkoordinasi- an dan pengendalian berbagai aktifitas perusahaan. Sedangkan organisasi perusahaan harus menyediakan informasi untuk kepentingan 'bebera- fihak baik intern maupun fihak ekstern, Sistem informasi akun tansi memegang peranan penting dalam penunaian tu- ga6-tugas tersebut. Kiranya akan sangat berguna bi la meninjau sistem informasi akuntansi dari sudut pandangan para pemakai informasi akuntansi yang me manfaatkannya sebagai dasar untuk pengambilan kepu

  24 tusan. Dalam halt ini terdapat dua golmngan utama dari para pemakai informasi akuntansi yaitu :fihak ekstern organisasi perusahaan dan fihak intern or­ ganisasi perusahaan (aanajemen). Banyaknya para pe makai ekstern dan kepentingan yang berbeda-beda da pat dipenuhi d‘engan adanya publikasi laporan'keua­ ngan dengan tujuan umum yaitu neraca dan perhitung an rugi laba. Bagian dari akuntansi yang berhubun^ an dengan kebutuhan informasi para pemakai eksten dikenal dengan sebutan akuntansi keuangan atau fi­ nancial accounting.

  Para pemakai intern juga cukup banyak dan bervaria si, tetapi kebutuhan informasi akuntansi benar-be- nar mencerminkan suatu tujuan yang biasa (common objective) yaitu untuk mencapai-.nilai ekonomis (la ba) perusahaan semaksimal mungkin. Akuntansi ma na jemen adalah bagian dari akuntansi yang berhubung- an denganrkebutuhan informasi intern dimana infor­ masi ini harus dimanfaatkan dalam pengambilan kepu tusan. Sistem informasi akuntansi menyediakan info iiiasi bagi para pemakai, oaik intern .;iaupun pemakai ekstern.

  3. Sistem Informasi Produksi.

  Kebanyakan organisasi industri mempunyai dua subsis tem infontiasi ya ng penting until* manajemen produksi,Salah satu nienyangkut operasi fisik aan elemen-elemen produksi,

  25 sedangkan yang kedua menyangkut elernen biaya produksi. Da­ lam sistem yang diotomatisasikan dua subsisted ini cende - rung dijadiKan sati.

  Transaksi akuntannsi. Transaksi-transaksi akuntansi yang menyangkut ope­ rasi produksi didalam suatu perusahaan nerupakan transaksi intern, yang berarti oaiiwa dalam hal ini tidak terdapat fihak luar turut campur pada tran - saksi ini. Dua pembukuan jurnal pokok mengikhtisar kan aktifitas-aktifitas proses produksi. Jurnal pertama adalah sebagai berikut : Persediaan barang dalam proses

  XXX Persediaan bahan baku

  XXX Biaya tenaga kerja langsung

  XXX Biaya produksi tak langsung

  XXX Pembukuan bagian persediaan bahan baku pada umum- nya dilakukan pada permulaan produksi dari suatu grup unuit-unit sewaktu bahan-bahan dikeluarkan un tuk produksi dari ruang penyimpanan/ gudang. Pembu kuan bagian upah dan gaji dilakukan setiap minggu atau setiap periode lainnya, tergantung pada bagai mana frekuensi pembayaran upah/gaji para pegawai produksi. Pembukuan oagian tarabahan biaya tidak langsung (overhead) merupakan tambahan biaya yang dibebankan pada pekerjaan dalam proses bukan tam­ bahan biaya tidak langsung yang sesungguhnya terja di (actual). Hal ini perlu dibedakan karena, biaya

  26 ini tidak seperti biaya bahan dan biaya upah, ti­ dak bisa ditelusuri (diikuti jajknya) secara lan£ sung pada unit-unit barang dalam proses. Oleh ka­ rena itu, biaya overhead pada umumnya dibebanKan atas dasar tarip standar dengan mempergunakan jam upah langsung atau jumlah unit yang dihasilkan. Biaya overhead yang sesungguhnya dicatat oleh de- pertemen akuntansi pada saat biaya terjadi. Berma cam-macam perkiraan biaya overhead pabrik, terma- suk supplies, upah tidak langsung, alat-alat ke­ cil, premi lembur, tenaga listrik dan fasilitas lain, pemeliharaan dan penyusutan,dibukukan debet untuk biaya-biaya tersebut.Perkiraan overhead yang terperinci ini diheri kode,baik menurut je- nis biaya maupun menurut departemen dimana biaya tersebut terjadi, Pengkreditannya dilakukan pada utang upah/gaji (untuk upah tidak langsung, premi lembur dan lain-lain) dan perkiraan-perkiraan la­ in seperti depresiasi dan sebagainya.Pada tiap a- khir periode pelaporan (biasanya bulanan),semua saldo dalam perkiraan-perkiraan overhead yang ter perinci ditutup pada perkiraan control overhead pabrikasi. Saldo bersih yang tinggal dalam ouku besar overhead pabrikasi s^ telah penutupan bu,.u tersebut merupakan overhead kelebihan pembebanan (Over applied) atau under applied.

  27 Zf* Organisasi dan Sistem Informasi Akuntansi.

  Sebuah organisasi dapat dilihat dari sudut hubung- an struktural antara fungsi-fungsi atau dari, sudut orang- orang dalam hubungannya satu dengan lainnya didalam melak sanakan fungsi-fungsi mereka. Pembagian wewenang dan tang gung jawab dalam suatu organisasi ditunjukkan dengan ske- ma organisasi. Suatu pemahaman pola-pola distribusi wewe­ nang dan tanggung jawab merupakan hal yang panting bagi penetapan kebutuhan informasi didalam suatu organisasi.Se baliknya kebutuhan informasi menentukan struktur aktifi:^ tas pengumpulan dan pengolahan data yang diperlukan dalam sistem informasi akuntansi. Oleh karena itu, struktur ak*- tifitaa pengumpulan, pengolahan, dan pelaporan data dida­ lam suatu sistem informasi akuntansi harus secara paralel erat dengan struktur organisasi satuan usaha yang dilayan inya.

  Pemilihan suatu perusahaan atas struktur organisa- sinya mempunyai implikasi yang penting bagi sistem infor­ masi akunjiansinya. Tanggung jawab utama sistem informasi akuntansi adalah raenyediakan informasi keuangan bagi seti ap unit organisasi untuk membantu dalam perencanaan dan pengendalian operasinya. Informasi perencanaan harus mem­ bantu manajer unit organisasi dalam pembuatan keputusan dan pengambilan tindakan untuk pencapaian sub-tujuan.Agar dapat menyediakan serangkaian informasi keuangan yang par- ling relevan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian,ma

  28 ka pembuat desain siistem informasi akuntansi harus memaha mi 1) struktur organisasi, 2)cara tujuan keseluruhan dib^ gi-bagi kedalam sub-tujuan, 3)jenis keputusan dan tindak- an yangperlu untuk mencapai berbagai sub-tujuan, dan if)in formasi yang paling berguna dalam pembuatan keputusan dan pengambilan tindakan.

  Struktiir organisasi yang tepat bagi suatu perusaha an tidak selalu baik bagi perusahaan yang lain. Perbedaan struktur organisasi antara berbagai perusahaan disebabkan oleh berbagai hal seperti jenis, luas perusahaan, banyak- nya cabang-cabang dan lain-lain. Suatu dasar yang berguna dalam menyusun struktur organisasi perusahaan adalah per- tirabangan bahwa organisasi itu harus fleksibel, dalam ar- ti raeraungkinkan adanya penyesuaian-penyesuaian tanpa ha - rus mengadakan perubahan secara keseluruhan, Selain itu organisasi yang disusun harus dapat menunjukkan garis-ga?* ris wewenang dan tanggung jawab yang jelas, dalam arti ja ngan sampai terjadi adanya overlap fungsi masing-masing bagian.

  Menurut konsepsi organisasi yang terkemuka yang dikenal sebagai teori kontinjensi, cara terbaik untuk su- atu perusahaan dalam menyusun struktur organisasi adalah tergantung (contingent) sejumlah faktor termasuk be- sarnya, diversitas dan korapleksitas produknya serta pro - ses produksinya dan tingkat variabilitas lingkungannya.Un tuk setiap perusahaan, beberapa cara pengorganisasian tam

  29 paknya lebih baik daripada yang lain. Tetapi sebenarnya tidak ada metode umum organisasi yang superior untuk se- mua jenis perusahaan. Jelas kiranya menurut teori ini ti­ dak ada desain uraum untuk suatu sistera informasi akuntan- si yang superior untuk seraaa jenis perusahaan. Jadi sis- tern informasi akuntansi harus disusun untuk dapat memenu- hi kebutuhan yang unik sekalipun. Organisasi kerja yang baik dalam suatu perusahaan menghendaki adanya organisasi atau badan yang menentukan tujuan serta menentukan bagai- rnana dan bilamana sesuatu akan dikerjakan, kemudian meng­ hendaki adanya organ atau faadan yang harus meiaksanakan tugas-tugas tersebut. Oleh karena itu bila dalam perusaha an terdapat kerjasama antara banyak orang, maka perlu di- bedakan antara kerja pimpinan dan kerja pelaksana.

  Pelitnpahan wewenang kepada bawahan akan meciptakan suatu tanggung jawab untuk memimpin operasinya dalam sua­ tu cara yang akan menghasilkan pencapaian sub-tujuan yang ditugaskan. Hal ini diikuti dengan suatu tanggung jawab untuk melapotkan hasilnya kepada atasan. Seorang bawahan dapat membagi sub-tujuan yang ditugaskan kepadanya keda- lam sub-tujuan-6ub tujuan yang lebih kecil lagi dan mende legasikan wewenang untuk raencapai sub-tujuan ini kepada orang lain, yang menjadi bertangg ng jawab kepadanya. Ja­ di pelimpahan wewenang yang diikuti dengan tanggung jawab akan meruudahkan organisasi dalam pencapaian tujuannya.

  30 5• Laporan Intern ba»;i Mana.iemen .

  Ada kecenderungan yang terjadi pada organisasi-orga nisasi perusahaan daiam hal penyajian data yaitu dengan me laporkan data berupa angka-angka dan daftar-daftar semata. Tidak ada upaya untuk menguraikan, menyarikan, atau mengin terpretasikan data-data tersebut. Sebenarnya informasi ha­ rus disaring dan diperjelas untuk dapat digunakan sebagai dasar bertindak bagi eksekutif. Fakta-fakta yang ada harus dapat dipahami oleh pengambil kepetusan dan penentu kebii- jaksanaan, sehingga pengarabilan keputusan dapat dilakukan lebih akurat dan terarah.

  5-1. Prinsip dasar penyajian laporan.

  Ada lima prinsip dasar untuk menyajikan laporan ke pada manajemen yaitu : a. Harus diterapkan konsep "Pertanggungjawaban".

  Dalam laporan yang berdasarkan konsep pertang­ gungjawaban, raaka penyebaran fakta-fakta dan angka-angka mengenai penjualan dan biaya akan dihubungkan dengan segmen organisasi yang s e V ' dang disiapkan laporannya. Jadi komunikasi itu adalah inenyangkut biaya dan atau penghasilan yang dapat dikendalikan oleh orang yang sedang disiapkan laporannya atau yang diakibatkan oleh usahanya. Sistem seperti itu wenghindar- kan pengalokasian biaya untuk tujuan-tujuan pe ngendalian kepada setiap unit organisasi yang tidak mengenualikan-oiaya tersebut, dan tidak dapat diininta agar bertanggungjawab untuk itu.

  b. Sedapat mungkin harus diterapkan prinsip "Pe - ngecualian".

  Untuk tujuan pengendalian, secara umu,, harus diton jol*sati operasi-operasi yang menyitnpang da ri keadaan-keadaan biasa. Bila ruang lingkup fungsi meluas, inaita eksekutif yang bertanggung

  31 jawab tidak dapat mengawasi, mengechek ,atau' me- ngadakan tindak lanjut atas setiap hal yang sa- ngat kecil/ mencietail. £Dleh karena itu, dalam pelaporan harus dibedakan antara hal-hal yang berjalan secara memuaskan dan hal-hal yang per- lu mendapatkan perhatian, yaitu yang harus dite rapkan prinspp pengecualian (Exeption Principle)

  Atas dasar tersebut maka situasi-situasi yang notmal atau rutin tidak perlu ditonjolkan, dan eksekutif tidak perlu menghabiskan v/aktu untuk menjajagi Sdluk beluk operasi yang berjalan se- bagairaana mestinya.

  c. Secara umum, angka-angka harus dapat diperban - di ngkan.

  Data prestasi pelaksanaan yang sebenarnya saja biasanya kecil artinya. Pelaksaan yang sebenar­ nya harus dibandingkan dengan suatu target,stan dar, atau pelaksanaan yang lalu. Sebagai akibatnya, trens dan hubungan yang pen- ting harus diungkapkan. Diperluka'n pertanda- pertanda mengenai apa yang harus dilakukan atau apa yang harus diperhatikan* d. Data harus semakin ringkas untuk jenjang pimpin an yang semakin tinnggi.

  Dengan suatu pertanggungjawaban yang luas, pim- pinan tidak mampu melihat setiap hal-hal yang kecil-kecil pada masing-masing bagian. Sebagai aturan umum, laporan-laporan untuk jenjang pim- pinan yang makin semakin tinggi harus cenderung memuat informasi seringkas mungkin.

  e. Laporan-laporan pada umumnya harus mencakup ko- mentar interpretatif.

  Tujuan utama suatu laporan adalah untuk mengko- munikasikan ide-ide. Setiap orang da.lart profesi akuntansi dapat membaca dengan cepat arti pen- ting dari angka-angka, tetapi tidak demikian halnya dengan orang-ora ng dengan profesi yang lain. Sehingga diperlukan komentar yang dapat mengarahkan perhatian pembaea terhadap kejadian kejadian penting dan memb&ntu mereka memahami data yang disajikan.7 Berbagai pertimbangan tainbahan.

  32 Kelima prinsip diatas merupakan dasar bagi sistem pelaporan keuangan yang baik* Disamping itu ada ju ga faktor lain yang dapat membantu untuk mempermu- dah pemahaman bagi pembaca laporan. Faktor- faktor tersebut adalah : a* Laporan Uarus tepat waktu. Suatu laporan yang ter- larnbat boleh dikatakan tida^ berguna, kerena pe- ngmbilan keputusan sudah dilaksanakan b* Laporan harus sederhana dan jelas. Laporan-laporan harus dirancang sedemikian rupa sehingga pembaca - nya dapat memperoleh semua fakta yang penting de­ ngan usaha semaksimal mungkin.

  c. Laporan harus dinyatakan dalam bahasa dan istilah yang dikenal oleh pimpinan yang akan raemanfaatkan- nya.

  d. Informasi harus disajikan dalam urutan yang logis.

  Sama seperti suatu peragaan yang berusaha untuk menunjukkan artikel dalam keadaan sesungguhnya, de mikian juga dalam penyajian laporan, contoh yang logis harus diikuti, e* Laporan harus akurat. Informasi harus dapat dian-= dalkan dan cukup akurat untuk dapat raemenuhi tuju am laporan. f* Selalu distandarisasikan, apabila mungkin. Sejauh agar konsisten dengan aturan-aturan lain untuk pe laporan, maka rancangan dan ukuran laporan harus distan-dari sasikan. g* Laporan harus berguna. ahwa laporan harus bergu­ na bagi pimpinan uatuk siapa laporan dipersiapkan akan kelihatan dengan jekas.

  h. biaya penyiapan laporan harus dipertimbangkan. Da lam keadaan-keaaan biasa penyiapan laporan harus merupakan suatu proses yang lazirn ditempuh dalam pekerjaan akuntansi.7

  ''jB. Heckert, Controllership, terjeraahan Gunawan Hutauruk, Penerbit Srlangga,_ 19Si>, halaman 552.

  33 3*2. .Isi Laporan.

  Pada dasarnya isi suatu laporan terganfcung pada ke butuhan dari situasi. Laporan itu dapat berupa sua tu laporan rutin per minggu, atau dapat berupa sua tu laporan khusus mengenai suatu fase tertentu pe­ rusahaan. Ada beberapa prinsip yang perlu dikemuka kan yang mendasari 'isi laporan, yaiiu :