94137983 Laporan Praktikum Akhir Mekanisasi Pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANISASI PERTANIAN
Disusun Oleh:
Harry Sugestiadi
0806132041

LABORATORIUM TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
2011
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Mata kuliah Mekanisasi Pertanian yang berada di Fakultas Pertanian di UR
mengajarkan tentang alat dan mesin pertanian. Walaupun dalam teori sudah diajarkan
tentang alat dan mesin pertanian tersebut, tetapi dalam praktikumnya belum di
aplikasikan. Guna mengatasi problem yang dihadapi dalam pelaksanaan praktikum

Mekanisasi Pertanian antara lain terbatasnya fasilitas dan waktu yang tesedia untuk
praktikum serta meningkatkanya jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun dan sekaligus
untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi antara lain melalui penambahan literatur
yang dapt membantu mahasiswa untuk memahami pelajaran dan praktikum yang
diberikan maka sangat perlu dirasakan perlu adanya penuntun praktikum.
Adapun alat dan mesin pertanian tersebut yaitu alat-alat dalam mengolah tanah
seperti traktor dua roda, traktor empat roda, dll. Penggunaan alat-alat dan mesin
pertanian ini akan diharapkan mampu mengoperasikan traktor tersebut dilahan yang
sudah disediakan oleh dosen atau fakultas. Dengan mata kuliah ini mahasiswa akan
mempunyai bekal untuk mengoperasikan traktor tersebut walaupun sudah alumni di
Fakultas Pertanian ini.
Meskipun alat-alat dan mesin pertanian yang ada di UPT/Fakultas Pertanian
terbatas, mahasiswa akan bergantian dalam memakai alat-alat dan mesin tersebut.
Dengan adanya diktat penuntun praktikum yang diberikan oleh dosen mahasiswa
akan memiliki rasa percaya diri dalam menggunakan mesin-mesin tersebut, sekaligus
disiplin kerja dan tanggung jawab dalam penggunaan setiap alat dan mesin yang
sedang dipelajari dalam praktikum mekanisasi pertanian ini.

2


1.2 Tujuan
Dalam pembuatan laporan ini bertujuan agar :
Mahasiswa mengetahui jenis-jenis alat dan mesin pertanian
Mahasiswa mengetahui cara menanam cabe yang baik dan benar
Mahasiswa dapat mengoperasikan alat-alat dan mesin pertanian dengan baik
dan benar
Mahasiswa dapat menghitung efektifitas penggunaan peralatan dan mesin
pertanian
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dalam pembuatan laporan ini yaitu :
Laporan ini bisa menjadi pegangan bagi mahasiswa
Akan didapatkan teknik pengoperasian alat dan mesin pertanian yang baik dan
benar
Diharapkan dapat menanam cabe yang baik
1.4 Sistematika Penulisan
Bab I

: Penjelasan tentang mengapa perlu mempelajari mata kuliah
mekanisasi pertanian ini.


Bab II

: Tentang definisi dari alat-alat dan mesin pertanian, serta
kegunaannya bagi pertanian.

Bab III : Penjelasan tentang alat-alat dan mesin pertanian yang akan
digunakan dalam praktikum.
Bab IV : Penjelasan tentang cara pengoperasian dari alat-alat dan mesin
pertanian yang dilakukan saat praktikum.

3

Bab V : Penjelasan tentang cara perhitungan dari penggunaan alat-alat dan
mesin pertanian.

BAB II
TEORI DASAR

2.1 Definisi Traktor 2 Roda
Traktor tangan adalah traktor yang mempunyai poros roda tunggal dan

dilengkapi motor penggerak satu silinder dengan daya antara 3-12 hp. Sebagai daya
penggerak utamanya menggunakan motor diesel silinder tunggal.

Gambar 2.1: Traktor tangan
Keterangan gambar:
1.

Lamp

5.

Handlebar

2.

Engine

6.

Speed-changing


3.

Clutch

7.

Clutch-brake handle

4.

Gearbox

8.

Throttle control handle

4

9.


Steering hand grip

10. Traction adapter

11. Driving wheel
12. Frame

Gambar 2.2: Traktor tangan
Keterangan:
1. As (poros) roda

2. Tuas kopling kemudi belok
kanan
5

3. Stang kemudi
4. Tuas gas
5. Kemudi pembantu
6. Tuas persneleng utama

7. Tuas kopling utama
8. Tuas persneleng cepat lambat
9. Tuas penyangga depan
10. Gantungan pisasu rotary
11. Pully penegang
12. Penyangga depan
13. Kerangka

14. Pemberat depan
15. Pully mesin
16. V-belt
17. Pully utama
18. Penutup V-belt
19. Gear box (rumah persneleng)
20. Tutup kotak peralatan
21. Tombol lampu dan bel
22. Tuas kopling kemudi belok kiri
23. Tuas persneling mesin rotari
24. Ban


2.1.1 Ukuran Traktor 2 Roda Menurut Kapasitas
Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu :
1. Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp
2. Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp
3. Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp
Pada saat praktikum kita menggunakan traktor tangan dengan merk Yanmar.
Spesifikasinya :
1. Nama
2. Fungsi

: Hand Traktor (traktor tangan)
: Untuk mengolah, membalikkan tanah dan mengangkut hasil

pertanian
3. Merk
: Yanmar
4. Model/type
: YZA 120
5. Negara pembuat

: Jepang
6. Tahun pembuatan : 1997
7. Dimensi
: Panjang (2160 mm), lebar (730 mm), tinggi (1330 mm)
8. Jumlah Transmision Forward
:6
9. Jumlah Transmision Reserver
:3

6

Model

YST 90 DX

Berat total

Kg

130


Panjang

mm

2360

Lebar

mm

816

Tinggi

mm

1205

Dimensi


Tipe

Kombinasi gigi & rantai

Belok

Kopling samping

Maju

2

Mundur

1

Transmisi

Maju

Km/jam

3,24/11

Mundur

Km/jam

2,1

Lebar bajak

mm

300

Kedalam pembajak

mm

100-200

Kapasitas normal

Jam/ha

8,5-10,5

Kecepatan

Pengolahan

7

Model

TF 85 LY

Mak. Hp/rpm

8,5/2200

Isi langkah

cc

437

Isi tangki pendingin

L

1,65

Isi solar

L

10,5

Isi oli

L

2,2

Berat mesin

Kg

95

Puli mesin

mm

110/120 optional

Roda sangkar
Bajak singkal
Perlengkapan
Garu
Delebeg
Tabel 2.1: Spesifikasi atau data teknis dari traktor 2 roda
2.1.2 Jenis Pekerjaan yang Bisa Dilakukan Traktor 2 Roda
Pekerjaan yang dilakukan traktor 2 roda biasanya pada lahan yang tidak bisa
dilakukan oleh traktor 4 roda. Seperti contoh, pada lahan petak sawah yang ukuran
8

petaknya kecil maka akan digunakan traktor 2 roda karena lebih efektif. Traktor 2
roda juga bisa dilakukan pada lahan yang luas dalam pengolahan pertama.
2.1.3 Komponen Utama Traktor 2 Roda
Komponen utama traktor tangan ada tiga, yaitu:
1. Tenaga penggerak motor

Gambar 2.3: Tenaga penggerak traktor tangan
2. Kerangka dan transmisi atau penerus tenaga traktor tangan

Gambar 2.4: Kerangka traktor tangan
3. Tuas kendali
Tuas kendali dibedakan atas:
 Tuas perneling utama traktor tangan
 Tuas persneleng cepat lambat traktor tangan
 Tuas kopling utama traktor tangan

Gambar 2.5: Tuas kendali traktor tangan
9

 Tuas persneleng mesin rotary traktor tangan

Gambar 2.6: Tuas persneleng mesin rotary
 Tuas persneleng kemudi

Gambar 2.7: Tuas persneleng kemudi
 Stang kemudi dan kemudi pembantu

Gambar 2.8: Tuas kemudi pembantu
 Tuas gas traktor tangan

Gambar 2.9: Tuas gas traktor tangan
 Tombol lampu dan bel traktor tangan

10

Gambar 2.10: Tuas lampu dan bel
 Tuas penyangga depan

Gambar 2.11: Tuas penyangga depan pada traktor tangan
2.1.4 Jenis-Jenis Alat Bantu Traktor 2 Roda
Adapun alat bantu pada traktor 2 roda yaitu:
a) Bajak singkal adalah alat pengolah tanah pertama yang berfungsi untuk
membalikkan irisan permukaan tanah.
b) Bajak rotari atau bajak cakar adalah alat pengolah tanah yang berfungsi
memotong dan mengaduk tanah, sehingga hasil tanah olahannya menjadi
hancur atau berlumpur.
c) Garu atau gelebeg adalah alat pengolah tanah kedua yang berfungsi untuk
menghancurkan dan meratakan tanah
d) Roda sangkar adalah jenis roda yang terbuat dari besi pipa dan plat yang
berbentuk

menyerupai

sangkar.

Fungsi

roda

sangkar

adalah

untuk

meningkatkan daya cengkeram permukaan roda terhadap tanah, dengan
demikian terjadinya slip dapat diatasi.
e) Roda ban karet adalah jenis ban dari karet yang berfungsi untuk mendukung
operasi traktor di lahan kering dan mendukung transportasi di jalan
2.2 Definisi Traktor 4 Roda
Traktor ini merupakan traktor yang mempunyai dua buah poros roda (beroda
empat). Pada elemennya traktor jenis ini digerakkan oleh motor diesel dua silinder
11

atau lebih, mempunyai 6 kecepatan (versneling) maju, dan 2 kecepatan mundur, yang
dibedakan menjadi 4 macam kecepatan rendah (termasuk kecepatan mundur) dan 4
macam kecepatan tinggi (termasuk kecepatan mundur).

Gambar 2.12: Traktor 4 roda
2.2.1 Ukuran Traktor 4 Roda Menurut Kapasitas
Berdasarkan daya penggeraknya, maka traktor dapat diklasifikasikan:
a) Traktor mikro, 107 hp

Traktor Mini Seri TS
RE 1201

RE 1501

Manual dari elektrik

Tenaga (Kw)

8,82

11,03

Panjang (mm)

2390

1570

12

Lebar (mm)

1160

1160

Tinggi (mm)

1300

1400

Ban depan (mm)

900

900

Ban belakang (mm)

960

960

Daya tarik (N)

2940

3430

Daya angkat (mm)

2940

3430

Berat (kg) persneling

785 kecepatan (km/jam)

805

I

1,90

2,09

II

4,42

4,87

III

5,96

6,55

IV

7,04

7,75

V

13,89

15,27

VI

22,09

24,30

Mundur

4,57

5,02
13

Putar (mm)

2600+200

2800+200

Tabel 2.2: Spesifikasi atau data teknis dari traktor 4 roda

2.2.2 Jenis Pekerjaan yang Bisa Dilakukan Traktor 4 Roda
Dalam pemakaian traktor 4 roda biasanya pekerjaan yang bisa dilakukannya
yaitu untuk digunakan dalam pengolahan tanah (traktor standar), penanaman,
pemupukan, pemeliharaan tanaman (traktor serba guna), transportasi, membongkar,
mengangkut muatan (traktor industri). Sebagai contoh, sebaiknya dipergunakan
traktor yang besar bila lahannya luas dengan ukuran petak lahan yang akan diolah
besar, dan waktu kerja per tahun juga besar. Namun demikian, akan lebih efektif
menggunakan traktor lebih kecil bila ukuran petak lahannya kecil.
Traktor ukuran kecil juga lebih baik dipergunakan untuk lahan sawah yang
ukuran petaknya lebih kecil. Traktor berpengerak empa-roda lebih baik dipergunakan
pada lahan-lahan dengan tingkat kemiringan tinggi, banyak galengan/tanggul. Bila
akan membajak lahan yang baru dibuka, dimana disana masih terdapat banyak batu
dan tunggul, maka traktor dengan peralatan draft-control akan lebih baik
dipergunakan.
2.2.3 Komponen Utama Traktor 4 Roda
Traktor empat roda terdiri dari komponen utama sebagai berikut:
A. Enjin (engine)

14

Gambar 2.13: Enjin traktor
Enjin dari sebuah traktor roda empat umumnya dilengkapi dengan:
 Sistem bahan bakar.
 Sistem pelumasan.
 Sistem pendingin.
 Sistem listrik.
B. Alat untuk penyaluran tenaga (power transmission device)
C. Alat untuk bergerak (running device)

Gambar 2.14: Konstruksi pedal rem traktor roda empat
D. Alat untuk kemudi (steering device)
15

E. Alat untuk bekerja (working device)

2.2.4 Jenis dan Alat Bantu Traktor 4 Roda
Traktor roda empat merupakan mesin yang berfungsi untuk penghela atau
penarik peralatan. Untuk dapat digunakan sebagai mesin pengolahan tanah, maka
harus dilengkapi dengan perlengkapan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak
pirang, garu piring, alat penyemprot hama dan penyakit tanaman, dll.
2.3 Motor Bakar
Motor bakar torak (piston) terdiri dari silinder yang dilengkapi dengan piston.
Piston bergerak secara translasi (bolakbalik) kemudian oleh poros engkol dirubah
menjadi gerakan berputar.
2.3.1 Motor 2 Tak
Adalah mesin yang memerlukan dua kali langkah torak (satu kali ke
atas/ascending stroke dan satu kali ke bawah/discending stroke) untuk memperoleh
satu kali usaha di ruang pembakaran
2.3.2 Motor 4 Tak
Motor 4 Tak adalah motor yang memerlukan empat kali langkah torak (dua kali
ke atas dan dua kali ke bawah) untuk memperoleh satu kali usaha di ruang
pembakaran
2.3.3 Motor Diesel
Ciri-ciri motor diesel yaitu:
Efisiensi panasnya tinggi.
Bahan bakarnya hemat.
16

Kecepatannya lebih rendah dibanding motor bensin.
Getarannya besar dan berisik.
Harganya lebih mahal.
Digunakan pada kendaraan niaga

Gambar 2.15: Langkah Kerja Motor Siesel
Langkah Hisap
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
Katup hisap terbuka.
Katup buang tertutup.
Terjadi kevakuman dalam silinder, yang menyebabkan udara murni masuk ke
dalam silinder.
Langkah Kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
Katup hisap tertutup.
Katup buang tertutup.
Udara dikompresikan sampai tekanan dan suhunya menjadi 30 kg/cm2 dan
500°C.
Langkah Usaha
Katup hisap tertutup.
17

Katup buang tertutup.
Injektor menyemprotkan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran yang
menyebabkan piston bergerak dari TMA ke TMB.

Langkah buang
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
Katup hisap tertutup.
Katup buang terbuka.
Piston mendorong gas sisa pembakaran keluar

2.3.4 Motor Bensin
Motor bensin bekerja dengan torak bolak balik (naik turun pada motor gerak).
Keduanya bekerja pada prinsip 4 langkah dan prinsip ini umumnya digunakan pada
teknik mobil. Untuk motor dengan penyalaan busi disebut motor bensin dengan
menggunakan bahan bakar bensin (premium).

2.4 Oil Pelumas
Oil pelumas adalah zat cair dimana diantara dua permukaan yang bergerak
untuk mengurangi gesekan, meningkatkan efisiensi dan mengurangi keausan. Ini
juga mungkin memiliki fungsi melarutkan atau mengangkut partikel asing dan
mendistribusikan panas.
Fungsi dari oil pelumas yaitu:
Membentuk oil film untuk mengurangi gesekan, aus dan panas.
Mendinginkan bagian-bagian yang dilewati.
Sebagai seal antara piston dengan dinding silinder.
Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian motor.
Mencegah karat pada bagian-bagian motor
18

2.5 Macam-Macam Pola Bajak
Beberapa pola bajak, antara lain :
1. Pola Tengah
Pembajakan dilakukan dari tengah membujur lahan. Pembajakan kedua pada
sebelah hasil pembajakan pertama. Traktor diputar ke kanan dan membajak rapat
dengan hasil pembajakan pertama. Pembajakan berikutnya dengan cara berputar ke
kanan sampai ke tepi lahan. Pola ini cocok untuk lahan yang memanjang dan sempit.

Gambar 2.16: Pola tengah

Gambar 2.17: Alur balik

Gambar 2.18: Alur tepi yang tidak tertimbun.
2. Pola Tepi.
19

Pembajakan dilakukan dari tepi membujur lahan, lemparan hasil pembajakan ke
arah luar lahan. Pembajakan kedua pada sisi lain pembajakan pertama. Traktor
diputar ke kiri dan membajak dari tepi lahan dengan arah sebaliknya. Pembajakan
berikutnya dengan cara berputar ke kiri sampai ke tengah lahan. Pola ini juga cocok
untuk lahan yang memanjang dan sempit. Diperlukan lahan untuk berbelok (head
land) pada kedua ujung lahan. Ujung lahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak pada
2 atau 3 pembajakan terakhir. Sisa lahan yang tidak terbajak (pada ujung lahan),
diolah dengan cara manual (dengan cangkul).

Gambar 2.19: Pola tepi

Gambar 2.20: Alur Mati
3. Pola Keliling Tengah
Pengolahan tanah dilakukan dari titik tengah lahan. Berputar ke kanan sejajar
sisi lahan, sampai ke tepi lahan. Lemparan pembajakan ke arah dalam lahan. Pada
awal pengolahan, operator akan kesulitan dalam membelokan traktor.

20

Gambar 2.21: Pola keliling tengah
Pola ini cocok untuk lahan yang berbentuk bujur sangkar, dan lahan tidak
terlalu luas. Diperlukan lahan untuk berbelok pada kedua diagonal lahan. Lahan yang
tidak terbajak tersebut, dibajak pada 2 sampai 4 pembajakan terakhir. Sisa lahan yang
tidak terbajak, diolah dengan cara manual (dengan cangkul).
4. Pola Keliling Tepi
Pengolahan tanah dilakukan dari salah satu titik sudut lahan. Berputar ke kiri
sejajar sisi lahan, sampai ke tengah lahan. Lemparan pembajakan ke arah luar lahan.
Pada akhir pengolahan,
operator akan kesulitan dalam membelokan traktor.

Gambar 2.22: Pola keliling tepi
Pola ini cocok untuk lahan yang berbentuk bujur sangkar, dan lahan tidak
terlalu luas. Diperlukan lahan untuk berbelok pada kedua diagonal lahan. Lahan yang
tidak terbajak tersebut, dibajak pada 2 atau 4 pembajakan terakhir. Sisa lahan yang
tidak terbajak, diolah dengan cara manual (dengan cangkul).
21

5. Pola Bolak-balik Rapat
Pengolahan dilakukan dari tepi salah satu sisi lahan dengan arah membujur.
Arah lemparan hasil pembajakan ke luar. Setelah sampai ujung lahan, pembajakan
kedua dilakukan berimpit dengan pembajakan pertama. Arah lemparan hasil
pembajakan kedua dibalik, sehingga akan mengisi alur hasil pembajakan pertama.
Pembajakan dilakukan secara bolak balik sampai sisi seberang

Gambar 2.23: Pola Bolak-balik Rapat
Pola ini juga cocok untuk lahan yang memanjang dan sempit. Diperlukan lahan
untuk berbelok (head land) pada kedua ujung lahan. Ujung lahan yang tidak terbajak
tersebut, dibajak pada 2 atau 3 pembajakan terakhir.
2.6 Elemen Dasar Traktor
a. Kapasitas Lapang Teoritis
KLT = 0,36 (V x LP)
Keterangan:
KLT

: Kapasitas Lapang Teoritis (ha/jam)

V

: Kecepatan rata-rata (m/detik)

LP

: Lebar bajakan (m)

b. Kapasitas Lapang Efektif
KLE=

L
WK

Keterangan:
22

KLE

: Kapasitas lapang efektif (ha/jam)

L

: Luas lahan pengolahan tanah (m)

WK

: Waktu keja (jam)

c. Efisiensi Lapang
Eff =

KLE
×100 %
KLT

d. Bahan Bakar Terpakai
BBT =

BB
L

Keterangan:
BBT

: Bahan bakar terpakai (lt/ha)

BB

: Bahan bakar yang digunakan untuk mengolah tanah

L

: Luas tanah (ha)

e. Slip Roda Traksi

(

SI = 1−

)

Sb
×100 %
So

Keterangan:
SI

: Slip roda traksi

Sb

: Jarak tempuh traktor saat pengolahan tanah dalam lima putaran roda
traksi (m)

So

: Jarak tempuh traktor tanpa beban dalam lima putaran roda traksi (m)

23

2.7 Definisi Alat Penyemprot
Sprayer (alat semprot) bertujuan untuk memecahkan cairan yang disemprotkan
menjadi tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan secara merata pada objek yang
dilindungi. Biasanya digunakan untuk:
1.
2.
3.
4.
5.

Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama
Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit
Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma
Menyemprotkan pupuk cairan
Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu

2.7.1 Jenis-Jenis Alat Penyemprot
 Alat Semprot Dukung (Hand Sprayer atau Knapsack Sprayer) Semi Otomatis.
 Alat Semprot Dukung Otomatis (Kompressi)
 Alat Semprot Bermotor Berenaga Hidrolik Tipe Gotong (Power Sprayer)
 Alat Semprot Dukung Bermotor (Mist Blower)
 Alat Semprot Mikronair

Gambar 2.24: Berbagai bentuk pola penyebaran semprotan
2.7.2 Jenis-Jenis Nozel dan Kegunaannya
Adapun jenis-jenis nozel yaitu:
 Nozel Kerucut (Cone Nozzle), semprotan keluar dengan pola kerucut,
biasanya digunakan untuk aplikasi insektisida dan fungisida. Ukuran droplet
yang keluar sedang hingga halus
 Nozel Kipas (Fan Nozzle), semprotan keluar dengan pola kipas, biasanya
dilakukan untuk aplikasi herbisida, kecuali nozel kipas yang flat, baik juga
digunakan untuk insektisida dan fungisida. Ukuran droplet yang keluar agak
kasar sampai sedang
24

 Nozel Polijet (Floodjet Nozzle), semprotan keluar seperti pola pada nozel
kipas yang flat hanya cocok untuk aplikasi herbisida pra tumbuh. Ukuran
droplet agak kasar sampai kasar.
 Nozel Tipe Senapan Spary Gun Nozzle), biasa digunakan pada power sprayer
untuk aplikasi insektisida dan fungisida. Ukuaran droplet mulai dari kasar
halus, tergantung pada tekanan pompa.
 Nozel Cakram Putar (Spinning Disc Nozzle), nozel ini biasa digunakan pada
alat aplikasi micronair Ultra Low Volume (ULV), menghasilkan butiran
semprot yang sangat halus.

BAB III
ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat
3.1.1 Bajak Singkal (moldboard plow)
Bajak singkal merupakan peralatan pertanian untuk pengolahan tanah yang
digandengkan dengan sumber tenaga penggerak/penarik seperti tenaga penarik sapi,
kerbau atau traktor pertanian. Bajak singkal berfungsi untuk memotong,
membalikkan, pemecahan tanah serta pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah,
dan digunakan untuk tahapan kegiatan pengolahan tanah pertama. Bagian dari bajak
singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri
dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu
singkal (moldboard), pisau (share), penahan samping (landside). Ketiga bagian
utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog). Unit ini dihubungkan
dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam).

25

Gambar 3.1: Bagian Bajak Singkal

Gambar 3.2: Bajak singkal

Satu Bottom

Gambar 3.3: Traktor yang menggunakan bajak singkal
3.1.2 Bajak Rotary
Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Bajak ini
terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang
berputar karena digerakan oleh suatu motor.
Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakam:
Tipe tarik dengan mesin tambahan (pull auxiliary rotary engine)

26

Gambar 3.4: Bajak Rotari Tipe Vertikal
Tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off driven rotary plow)

Gambar 3.5: Bajak Rotari Tipe Tarik Berpenggerak PTO
Bajak rotari tipe kebun berpenggerak sendiri (self propelled garden type
rotary plow)

Gambar 3.6: Bajak Rotari Tipe Kebun
27

3.1.3 Stop Watch
Stop watch digunakan untuk mengukur berapa lama waktu yang digunakan
traktor untuk membajak lahan tersebut. Dalam praktikum Mekanisasi Pertanian
kemarin stop watch yang digunakan yaitu stop watch yang berada di handphone.

3.1.4 Meteran
Meteran digunakan untuk mengukur panjang lebar lahan yang akan dibajak
oleh traktor. Meteran ini juga digunakan untuk mengukur panjang lahan yang akan
digunakan untuk satu kelompok.

Gambar 3.7: Meteran
3.1.5 Gelas Ukur
Gelas ukur merupakan alat yang digunakan untuk mengukur takaran benda cair.
Benda cair yang digunakan sewaktu praktikum yaitu solar.

28

Gambar 3.8: Gelas ukur
3.1.6 Cangkul
Cangkul adalah satu jenis alat tradisional yang digunakan dalam pertanian.
Cangkul digunakan untuk menggali ataupun untuk meratakan tanah. Saat praktikum
kemarin cangkul digunakan untuk membuat bedengan.

Gambar 3.9: Cangkul
3.1.7 Patok
Patok merupakan sepotong kayu yang digunakan para petani untuk batas
ukuran suatu lahan. Biasanya kayu tersebut ditancapkan di atas tanah. Patok ini
berfungsi supaya petani mengetahui lahan mana yang digunakan untuk pertaniannya.

3.2 Lahan
29

Adapun lahan yang digunakan untuk praktikum mekanisasi pertanian yaitu
lahan yang berada di UPT. Dimana satu kelas diberikan lahan dan diolah dengan
menggunakan traktor.

Gambar 3.10: Lahan yang akan diolah

Gambar 3.11: Bedengan per kelompok

30

BAB IV
PROSEDUR KERJA
4.1 Prosedur Umum
Bebarapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor :
Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik.
Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan
traktor
Gas tidak perlu dinaik turunkan sebelum dimatikan
Dalam mematikan motor tidak perlu tergesa-gesa
Tuas dalam kondisi netral

4.1.1 Cara Menghidupkan Traktor 2 Roda
Adapun langkah-langkah menghidupkan traktor 2 roda :
 Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak
berjalan pada saat dihidupkan
 Semua tuas persneleng pada posisi netral.
 Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang
pembakaran
 Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar)
yang cukup banyak di ruang pembakaran.
 Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di
ruang pembakaran pada saat engkol diputar
 Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam
beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian
traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya
aliran pelumas.

 Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk
menghidupkan motor.
 Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol
masih tetap diputar sampai motor hidup.
 Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini
disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
 Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner
 Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses
pelumasan dapat berjalan dengan baik
 Traktor siap untuk dioperasikan
4.1.2 Cara Menghidupkan Traktor 4 Roda
Langkah-langkah dalam menghidupkan traktor 4 roda:
 Naik ke atas traktor
 Duduklah yang baik di tempat duduk, karena seluruh anggota badan,
diperlukan untuk mengendalikan traktor.
 Semua saklar dalam posisikan “OFF”, untuk menghemat strom accu pada saat
kunci kontak pada posisi “ON”
 Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan, seluruh
peralatan traktor tidak berjalan.
 Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah “ON”
 Lihat, apakah lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli
pelumas menyala.
 Putar kunci kontak ke kanan ke arah “PREHEAT” selama kurang lebih 10 –
20 detik. Atau sampai indikator pemanas mesin berpijar, sebagai tanda ruang
pembakaran sudah cukup panas. Dengan panasnya ruang pembakaran, akan
mempermudah terjadinya proses pembakaran.
 Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat
distater.
 Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas tinggi
 Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah “START”, sehingga motor stater
akan memutar motor penggerak.

 Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci kontak
secara otomatis kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan motor stater
 Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi
oli pelumas mati.
 Kecilkan posisi gas ke idle
 Lepaskan pedal kopling pelan-pelan
4.1.3 Cara Mematikan Traktor 2 Roda
 Lepaskan beban motor
 Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan
pelan, selama 2-3 menit.
 Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran
bahan bakar ke ruang pembakaran.
 Tutup kran bahan bakar
4.1.4 Cara Mematikan Traktor 4 Roda
 Lepaskan beban motor
 Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan
pelan, selama 1 menit.
 Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi turun.
 Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran
bahan bakar ke ruang pembakaran.
 Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi “OFF”, lalu cabut
 Pasang pengunci rem sebelum meningalkan traktor
4.1.5 Cara Mengoperasikan Traktor 2 Roda
Memulai menjalankan traktor tangan:
Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
Gigi persneleng dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R). Untuk menarik
implemen, jangan menggunakan gigi tinggi, agar operator tidak perlu lari
Untuk menarik trailer, posisi stang kemudi diturunkan, agar tidak terjadi
hentakan ke bawah pada saat traktor mulai jalan.
Tuas kopling utama dilepas dengan tangan kiri pelan-pelan agar traktor tidak
meloncat pada saat mulai jalan.
Khusus untuk traktor yang menarik trailer, setelah traktor mulai jalan, stang
kemudi bisa diangkat lagi

Menjalankan lurus ke depan:
Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor tangan”
Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada stang kemudi.
Mata memandang ke depan.
Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.
Jangan membelokkan stang kemudi
Jangan memindah posisi gigi persneleng dengan terburu-buru

Gambar 4.1: Menjalankan Traktor
Menghentikan traktor/parkir:
Gas dikecilkan pada posisi idle.
Tuas kopling utama ditarik pada posisi “OFF”. Lalu ditarik kembali pada posisi
rem.
Persneleng dinetralkan.
Gas dikecilkan

Gambar 4.2
Menjalankan lurus ke belakang:
Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor tangan”
Pada saat traktor berjalan, stang kemudi kiri dilepas, sementara tangan kanan
masih memegang stang kemudi.
Badan diputar ke kiri sedikit untuk melihat ke belakang.
Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.
Jangan membelokkan stang kemudi.

Bila traktor dilengkapi dengan implemen, melihat ke belakangnya cukup sekalisekali. Sementara kedua tangan masih tetap memegang stang kemudi.
Mengganti gigi persneleng:
Lakukan langkah menghentikan traktor
Posisi kopling utama “OFF”.
Pindahkan posisi gigi persneleng.
Mulai menjalankan traktor lagi.
Catatan: Pada saat perpindahan gigi persneleng, traktor harus dalam posisi
berhenti, karena biasanya traktor tidak dilengkapi dengan sinkronmes.

Gambar 4.3
Membelokkan traktor pada jalan datar:
Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
Tekan kopling kemudi kiri kalau mau belok ke kiri. Tekan kopling kemudi
kanan kalau mau belok ke kanan.
Kalau perlu tangan membantu menggeser stang kemudi.
Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan trailer.

Gambar 4.4
Melintasi galengan/bedengan (dengan implemen):
Posisi gigi persneleng rendah.

Pada saat naik traktor berjalan maju, gas besar
Pada saat turun traktor berjalan mundur, gas kecil
Apabila galengan terlalu tinggi, buatlah jembatan penghubung dengan
menggunakan papan

Gambar 4.5
Melewati tanjakkan:
Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati tanjakkan.
Jalankan traktor, lalu gas diperbesar.
Tidak boleh menarik tuas kopling utama
Melewati turunan (dengan trailer):
Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati turunan.
Jalankan traktor, gas jangan terlalu besar.
Tidak boleh menarik tuas kopling utama
Membelokkan traktor pada jalan menanjak:
Posisi gas tidak perlu dikecilkan
Tekan tuas kopling kemudi sesuai keinginan, dan langsung dilepas setelah stang
berbelok
Ulangi penekanan tuas kopling apabila traktor kurang berbelok
Tidak boleh menekan kopling kemudi terlalu lama
Membelokkan traktor pada jalan menurun
Gas dikecilkan, namun jangan sampai mati
Tekan tuas kopling kemudi berlawanan dengan keinginan , dan langsung
dilepas setelah stang berbelok. Apabila akan berbelok kanan, tekan tuas kopling
kemudi kiri, apabila akan berbelok kiri, tekan tuas kopling kemudi kanan.
Ulangi penekanan tuas kopling kemudi apabila traktor kurang berbelok
Tidak boleh menekan tuas kopling kemudi terlalu lama
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menjalankan traktor:

Pada lahan yang menanjak/menurun, kopling kemudi tidak boleh ditekan terlalu
lama. Traktor akan cepat berbelok. Semakin tajam/terjal jalannya, semakin
cepat traktor berbelok
Untuk membelokkan traktor pada lahan yang menanjak/menurun, apabila
memungkinkan cukup dengan menekan/menggeser stang kemudi, tanpa
menekan tuas kopling kemudi
Apabila parkir di tempat yang miring, sebaiknya roda diganjal.
Pada saat naik, traktor dengan implemen berjalan maju, pada saat turun, traktor
dengan implemen berjalan mundur, apabila terbalik bisa terjadi kecelakaan,
traktor akan menungging

Gambar 4.6
4.1.6 Cara Mengoperasikan Traktor 4 Roda
Memulai menjalankan traktor roda empat:
Lakukan langkah menghidupkan traktor
Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
Tuas rem parkir dilepas
Pedal kopling diinjak penuh
Tuas persneleng cepat lambat dibindah ke posisi “cepat” atau “lambat”
Tuas persneleng utama dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R).
Pedal kopling utama dilepas pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada saat
mulai jalan.
Menjalankan lurus ke depan:
Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda empat”
Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi. Posisi ibu jari
keluar.
Mata memandang ke depan.
Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.
Kedua kaki dipindah ke landasan, jangan di pedal gas, kopling atau rem.

Jangan membelokkan stang kemudi
Jangan memindah posisi gigi persneleng

Gambar 4.7
Menghentikan traktor:
Gas dikecilkan pada posisi idle untuk mengurangi kecepatan
Injak pedal kopling sehingga posisi transmisi terlepas
Injak pedal rem, traktror akan berhenti.
Persneleng utama dan persneleng cepat lambat dinetralkan.
Menjalankan lurus ke belakang.:
Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda empat”
Badan diputar ke kiri atau ke kanan sedikit untuk melihat ke belakang.
Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi.
Mata memandang ke belakang.
Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.
Jangan membelokkan stang kemudi
Jangan memindah posisi gigi persneleng
Menjalankan lurus ke belakang dengan trailer:
Gunakan gigi yang rendah
Perhatikan selalu ujung trailer
Pada saat trailer akan berbelok ke kiri, putar stir sedikit ke kiri, lalu kembalikan
saat trailer mulai lurus kembali.
Pada saat trailer akan berbelok ke kanan, putar stir sedikit ke kanan, lalu
kembalikan saat trailer mulai lurus kembali.

Gambar 4.8
Mengganti gigi persneleng:
 Lakukan langkah menghentikan traktor
 Pindahkan posisi gigi persneleng sesuai kecepatan yang diinginkan.
 Mulai menjalankan traktor lagi.
Catatan: Pada saat perpindahan gigi persneleng, traktor harus dalam
posisi berhenti, karena biasanya traktor tidak dilengkapi dengan sinkronmes
Membelokkan traktor di jalan
Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
Biarkan setengah badan traktor melewati belokan
Putar stir kemudi ke kanan atau ke kiri
Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan.

Gambar 4.9
Membelokkan traktor dengan trailer secara mundur (misalnya ke
kanan):
Posisi traktor di tengah jalan ada saat akan berbelok
Putar stir ke kiri sehingga trailer akan berbelok ke kanan
Setelah trailer mulai masuk ke belokan jalan, putar dengan cepat stir ke kanan
Pada saat traktor dan trailer posisinya mulai satu sumbu (setelah berbalok), stir
diluruskan kembali

Gambar 4.10
Membelokkan traktor ke jalan (gang) yang sempit:
Sebelum berbelok, putar stir berlawanan arah dengan arah belok
Pada saat akan berbelok putarlah stir dengan cepat, sehingga traktor berbelok
dengan tajam
Pada saat traktor akan memasuki gang yang sempit, posisinya sudah tidak
berbelok lagi.

Gambar 4.11
Membelokkan traktor dari jalan (gang) yang sempit:
Jalankan traktor sampai seluruh badan traktor keluar dari gang sempit
Mulailah berbelok
Melewati tanjakkan:
Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati tanjakkan.
Jalankan traktor, lalu gas diperbesar secara pelan-pelan, untuk mencegah roda
depan terangkat
Tidak boleh memindah gigi persneleng pada saat menanjak

Gambar 4.12
Melewati turunan:
Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati turunan.
Jalankan traktor, gas jangan terlalu besar.
Tidak boleh memindah gigi persneleng pada saat menurun.
Hindari penggunaan rem secara berlebihan, biarkan mesin mengerem sendiri
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menjalankan traktor.:
Pastikan kunci rem kiri kanan terpasang, pada saat dijalankan di jalan

Gambar 4.13
Apabila parkir ditempat yang miring, sebaiknya roda diganjal.

Gambar 4.14
Pada saat menjalankan traktor, kaki tidak boleh di atas pedal rem dan pedal
kopling
Apabila traktor digandeng dengan implemen, implemen dinaikkan dahulu
sebelum traktor dijalankan di jalan

Gambar 4.15
Jangan menuruni lereng dengan kopling kosong. Dapat menyebabkan
kehilangan kontrol, kecepatan yang melampaui batas, kopling rusak

Gambar 4.16
Jangan menggunakan kunci differensial pada saat traktor di jalan
Jangan menggunakan gardan depan pada saat traktor di jalan
Pada saat menjalankan traktor dengan trailer, (terutama pada saat mundur), hatihati jangan sampai batang trailer mengenai roda belakang raktor.

Gambar 4.17
Gunakan saklar lampu apabila mengendarai di jala raya.
Hindari menjalankan traktor di dekat jurang/ parit.

Gambar 4.18

Pemeriksaan pada saat traktor dioperasikan:
Lampu indikator pengisian accu, sirkulasi oli pelumas dan temperatur air
pendingin harus tetap mati, apabila hidup, hentikan traktor dan matikan motor
Bunyi dan bau traktor yang tidak wajar. Apabila ada bunyi yang tidak wajar dan
bau barang terbakar, segera matikan traktor dan lacak sumbernya
Tengok kondisi bahan bakar, jangan sampai kehabisan
Warna gas buang. Bila knalpot mengeluarkan asap tebal atau kelabu, tanyakan
pada teknisi perawatan.
4.2 Proses Bajak Singkal Traktor 2 Roda
Siapkan posisi bajak singkal pada lahan yang akan dibajak. Jalankan
traktor tersebut. Pada saat bajak bergerak maju, maka pisau (share) memotong
tanah dan mengarahkan potongan/keratan tanah (furrow slice) tersebut ke
bagian singkal. Singkal akan menerima potongan tanah, dan karena
kelengkungannya

maka

potongan

tanah

akan

dibalik

dan

pecah.

Kelengkungan singkal ini berbeda untuk kondisi dan jenis tanah yang berbeda
agar diperoleh pembalikan dan pemecahan tanah yang baik.
4.2.1 Proses Bajak Rotari Traktor 2 Roda
Pisau-pisau dipasang pada rotor secara melingkar hingga beban terhadap
mesin merata dan dapat memotong tanah secara bertahap. Pada waktu rotor
berputar dan alat bergerak maju pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang
terpotong dalam sekali pemotongan tergantung pada kedalaman dan
kecepatan maju. Gerakan putaran rotor yang memutar pisau-pisau diakibatkan
daya dari motor yang diteruskan melalui sistem penerusan daya khusus
sampai ke rotor tersebut. Sistem penerusan daya untuk ukuran bajak putar
kecil yang digerakkan dengan traktor tangan biasanya menggunakan sistem
hubungan roda cakra dengan rantai.
4.3 Proses Bajak Singkal Traktor 4 Roda
Proses pemakaian bajak singkal traktor 2 roda tidak berbeda jauh
dengan bajak singkal traktor 4 roda. Hanya saja bila bajak singkal bekerja
memotong dan membalik tanah maka akan terbentuk alur yang disebut

furrow. Bila pekerjaan dimulai dari tengah areal secara bolak-balik dan arah
perputaran ke kanan, maka akan berbentuk alur balik (Back furrow). Bila
pekerjaan bolak balik dimulai dari tengah dan arah perputaran ke kiri, maka
akan terbentuk alur mati (Dead furrow). Pembalikan tanah umumnya
kekanan.

Gambar 4.19: Hasil Pembajakan dengan Menggunakan Bajak Singkal
4.4 Proses Pembuatan Bedengan
 Siapkan terlebih dahulu alat yang akan digunakan
 Lahan yang akan dibuat bedengan terlebih dahulu dibersihkan
 Setelah bersih, lahan tersebut dicangkul
 Setelah dicangkul, buatlah bedengan tersebut dengan panjang 23 m, lebar 1 m,
dan tinggi 30 cm

BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Traktor 2 Roda
5.1.1 Kapasitas Lapangan Teoritis (KLT)
Pada gigi 1

Diket : t= 36 s
s= 15 m
Lp= 85 cm = 0 ,85 m
s
V = = 0 , 416 m/s
t
KLT = 0 ,36 ( v × Lp )
= 0 ,36 ( 0 , 416 × 0 , 85 )
= 0 ,36 × 0 ,353 = 0 ,127 m/ s = 0 , 00055 ha/ jam
Pada gigi 2

Diket : t= 19 s
s= 15 m
Lp= 70 cm = 0 , 70 m
s
V = = 0 ,789 m/s
t
Pada gigi 3
KLT = 0 ,36 ( v × Lp )
: t=
( 0 ,789
= 0 ,36Diket
× 017
, 70s)
15 m= 0 , 199 m/s = 0 ,00086 ha/ jam
= 0 ,36 ×s=0 ,552
Lp= 75 cm = 0 , 75 m
5.1.2 Kapasitas Lapangan
Efektif (KLE)
s
V
=
=
0
,882
m/s
Diket : p= 15,50 m t
l= 13 m KLT = 0 ,36 ( v × Lp )
2
Lu= 201,5 m = 0 ,36 ( 0 ,882 × 0 , 75 )
t= 1375 s = 0 ,36 × 0 , 662 = 0 , 238 m/s = 0 , 001 ha/ jam

Lu 201,5 m2
KLE = =
= 0,1465 m/s = 0.064 ha/ jam
t
1375 s
5.1.3 Efisiensi Lapangan (%)
EF = KLE : KLT x 100 %

KLE
0 , 1464
× 100 %=
× 100 % = 115%
KLT
0 , 127
KLE
0 , 1464
Eff 2 =
× 100 % =
× 100 % = 61. 5 %
KLT
0 , 238
KLE
0 , 1464
Eff 3 =
× 100 % =
× 100 % = 73 , 6 %
KLT
0 , 199
Eff 1 =

5.1.4 Bahan Bakar Terpakai

Diket : BB = 500 ml
p = 15 , 50 m
l = 13 m
Lu = 201 ,5 m2
BB 500
BBT =
=
= 2 , 481 ml /m = 1078 , 7 liter /ha
Lu 201 ,5
5.1.5 Slip roda traksi (%)

Diket : Sb = 4,34 m
So = 7 ,68 m
Sb
4,34
SI = 1 − × 100% = 1 −
× 100% = ( 1 − 0,565 ) × 100%
So
7,68
= 0 ,435 × 100% = 43,5%

( )

(

)

5.2 Traktor 4 Roda
5.2.1 Kapasitas Lapangan Teoritis (KLT)
Pada gigi 1

Diket : t= 90 s
s= 15 m
Lp= 55 cm = 0 , 55 m
s
V = = 0 ,167 m/ s
t
KLT = 0 ,36 ( v × Lp )
= 0 ,36 ( 0 ,167 × 0 , 55 )
= 0 ,36 × 0 , 092 = 0 , 033 m/ s = 0 , 00014 ha / jam
Pada gigi 2

Diket : t= 44 s
s= 15 m
Lp= 44 cm = 0 , 44 m
s
v= = 0 , 340 m/s
t
KLT = 0 ,36 ( v × Lp )
= 0 ,36 ( 0 ,340 × 0 , 44 )
= 0 ,36 × 0 ,149 = 0 , 053 m/ s = 0 , 00023 ha/ jam
Pada gigi 3

Diket : t= 43 s
s= 15 m
Lp= 58 cm = 0 , 58 m
s
V = = 0 ,348 m/ s
t
KLT = 0 ,36 ( v × Lp )
= 0 ,36 ( 0 ,348 × 0 , 58 )
= 0 ,36 × 0 ,201 = 0 , 072 m/s = 0 , 00031 ha / jam
5.2.2 Kapasitas Lapangan Efektif (KLE)

Diket : p= 15,50 m
l= 8,50 m
2
Lu= 131 ,75 m
t= 1170 s
Lu 131 ,75 m2
KLE = =
= 0,113 m/s = 0.49 ha/ jam
t
1170 s

5.2.3 Efisiensi Lapangan (%)

KLE
0 , 113
× 100 %=
× 100 % = 342%
KLT
0 , 033
KLE
0 , 113
Eff 2 =
× 100 % =
× 100 % = 231 %
KLT
0 , 053
KLE
0 , 113
Eff 3 =
× 100 % =
× 100 % = 156 %
KLT
0 , 072
Eff 1 =

5.2.4 Bahan Bakar Terpakai

Diket : BB = 500 ml
p = 15 ,50 m
l = 8 ,50 m
Lu = 131 ,75 m2
BB 500
BBT =
=
= 3,795 ml /m = 3795 liter /ha
Lu 131 ,75
5.2.5 Slip roda traksi (%)

Diket : Sb = 8,5 m
So = 9 m
Sb
8,5
SI = 1 − × 100% = 1 −
× 100% = (1 − 0,94 ) × 100%
So
9
= 0 ,06 × 100% = 6%

( )

( )

BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Mekanisasi pertanian adalah aplikasi mekanis berupa mesin atau alat pada
proses produksi pertanian (dalam arti luas) baik on-farm maupun off-farm.
Mekanisasi pertanian di Indonesia telah dilakukan sejak tahun. Mekanisasi pertanian
mencakup keuntungan efisiensi, efektifitas, kualitas dan produktifitas pertanian.
Kemudian berdampak sistemik pada kesejahteraan petani dan pemenuhan kebutuhan
pangan , energi dan bahan produksi masyarakat.
Traktor dapat digolongkan menurut jumlah rodanya, bentuk rodanya, menurut
ukurannya, atau menurut rancangan penggunaannya. Menurut jumlah rodanya, traktor
dapat dibagi menjadi: traktor roda dua, traktor roda tiga dan traktor roda empat.
Sedangkan menurut bentuk rodanya, dapat dibedakan antara traktor beroda berban
karet, traktor dengan roda besi (roda sarang), serta traktor krepyak. Menurut cara
penggunaanya, traktor dapat digolongkan menjadi traktor kendara dan traktor tangan.
Traktor dua roda adalah traktor yang mempunyai poros roda tunggal dan
dilengkapi motor penggerak satu silinder dengan daya antara 3-12 hp. Sebagai

daya penggerak utamanya menggunakan motor diesel silinder tunggal. Pada
traktor dua roda digunakan alat tambahan yaitu bajak singkal dan bajak rotari.
Dimana bajak singkal dan bajak rotari digunakan untuk pengolahan lahan
pertama.
Traktor empat roda merupakan traktor yang mempunyai dua buah poros roda
(beroda empat). Pada elemennya traktor jenis ini digerakkan oleh motor diesel dua
silinder atau lebih, mempunyai 6 kecepatan (versneling) maju, dan 2 kecepatan
mundur, yang dibedakan menjadi 4 macam kecepatan rendah (termasuk kecepatan
mundur) dan 4 macam kecepatan tinggi (termasuk kecepatan mundur). Pada traktor
ini digunakan alat tambahan yaitu bajak singkal.

6.2 Saran
Alat-alat dan mesin yang digunakan untuk praktikum terbatas sehingga
dalam pemakaian alat-alat tersebut harus bergantian. Padahal jumlah
mahasiswa tidak sebanding dengan jumlah alat yang disediakan. Sehingga ada
mahasiswa yang tidak dapat memakai alat-alat tersebut. Sebaiknya asisten
dapat membagi dalam pemakaian alat tersebut. Atau asisten dapat memanggil
mahasiswa satu persatu dalam menggunakan alat.

DAFTAR PUSTAKA

Penuntun praktikum Mekanisasi Pertanian, Laboratorium Teknik Pertanian Fakultas
Pertanian UNRI, 2011

Wijanto, M.S. 1996. Memilih, Menggunakan, dan Merawat Traktor Tangan. Penebar
Swadaya. Jakarta.
http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/traktor-roda-empat diakses pada tanggal 11
April 2011 jam 00.30
Irwanto, A. K. 1982. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. Fakultas Teknik Pertanian.
Institut Pertanian Bogor.
http://id.wikipedia.org/wiki/Traktor diakses pada tanggal 12 April 2011 jam 22.00
http://nurshuhada2010.com diakses pada tanggal 12 April 2011 jam 01.00

LAMPIRAN
Proses Penanaman Cabe :
 Pengolahan lahan

 Penyemaian

 Pembibitan

 Penanaman

 Pemupukan

 Pemberian pestisida

 Panen