Tafsir Yesaya 48 1 8 Berkat Tuhan dan Ke

TUGAS AKHIR SEMESTER
Berkat Tuhan dan Kemaha Kuasaan Tuhan Atas Israel
Sebuah Tafsir Terhadap Yesaya 44:1-8

Oleh:
Bima Wahyu Pamungkas (01130045)

UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
2014/2015

Pendahuluan
Dalam kitab Yesaya dibagi kedalam tiga bagian, Proto Yesaya, Deutero Yesaya dan Trito
Yesaya. Pada pembahasan kali ini saya akan mengambil dari bagian Deutero Yesaya yakni
Yesaya 44:1-8. Dalam Yesaya 44:1-8 merupkan lanjutan dari firman janji keselamatan yang ada
pada pasal 43. Pada pasal 44:1-8 janji keselamatan kembali dinyatakan. Selain penyataan janji
keselamatan dalam pasal 44:1-8 juga muncul kembali gambaran sidang pengadilan Allah namun
tidak sejelas pada pasal-pasal sebelumnya. Kemudian pada pasal 44:1-8 ini juga muncul
penyataan Tuhan bahwa Dia maha kuasa hal ini bertujuan menunjukan kepada bangsa Israel agar
mereka tidak takut dalam masa pembuangan sebab Tuhan menyertai mereka.
Analisis terhadap Yesaya 44:1-8 ini kemudian coba saya relevansikan dengan kontekstualisasi
sesuai dengan keadaan di Indonesia pada saat ini. Kata janji yang di Indonesia merupakan kata

yang sering kali diungkapkan oleh pejabat namun pada kenyataannya tidak direalisasikan. Dalam
teks Yesaya 44:1-8 juga menggambarkan kekuasaan Tuhan maka saya akan mengaitkannya juga
dengan pemimpin orde baru yang memiliki kekuasan begitu besar dan akan saya relevansikan
dengan teks Yesaya 44:1-8 ini.
Tafsir Teks Yesaya 44:1-8
Ayat 1-3 (TB-LAI) : "Tetapi sekarang, dengarlah, hai Yakub, hamba-Ku, dan hai Israel, yang
telah Kupilih! Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau
sejak dari kandungan dan yang menolong engkau: Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan
hai Yesyurun, yang telah Kupilih! Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus,
dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas
keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.

Ayat 1-3 (TB-BIS) 1TUHAN berkata, "Dengarlah, hai Yakub hamba-Ku, hai Israel, umat
pilihan-Ku! 2Akulah TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari
kandungan, dan yang menolong engkau. Jangan takut, engkaulah hamba-Ku, umat pilihan-Ku
yang Kukasihi. 3Sebab Aku akan mencurahkan air ke tanah yang kering, dan mengalirkan
sungai-sungai di tanah yang gersang. Aku akan memberikan kuasa-Ku kepada keturunanmu,
dan memberkati anak cucumu.

1


Pada teks Yesaya 44 ini kita menemukan kembali frasa “tetapi sekarang” atau dalam
bahasa Ibraninya

‫( ְע ַ֥ת‬we’attah). Hal ini menunjukan bahwa apa yang dikemukakan sudah

terjadi sebelumnya merupaka suatu hal yang sudah terjadi sebelumnya dan tidak akan
diperhitungkan lagi oleh Tuhan melalui nabiNya1. Jika diperhatikan hal ini juga mengigatkan
bahwa situasinya sekarang sudah tidak ada masalah semua dosa dan kesalahan Israel sudah
diampuni. Pengampunan yang dilakukan oleh Tuhan berkebalikan dengan yang ada pada pasal
42:18-25. Menurut Childs sama juga dengan apa yang diungkapkan oleh EGS bahwa kata “tetapi
sekarang” menyatakan bahwa dosa Israel sudah dihapuskan2. Pada ayat 1 muncul Yakub sebagai
hamba Tuhan. Syair ini mirip dengan syair hamba Tuhan 2 pada Yesaya 49:1-73. Selain itu ada
pemilihan Israel oleh Tuhan. Pemilihan Israel ini merupakan kehendak Tuhan4. Ini menjukan
kepada kita bahwa Israel merupakan Israel merupakan ciptaan Tuhan yang special5.
Keistimewaan ini terlihat pula dari pengampunan yang Tuhan berikan, Israel sudah diampuni
dan mereka diharapkan tidak perlu mengingat-ingat kesalahan mereka. Dalam pngilannya pada
ayat 1 ini Yakub dan Israel diminta untuk mendengarkan secara baru 6. Sebab dalam ayat 1 ini
ada perintah “dengarlah”.
Pada ayat 2 muncul seruan firman Tuhan, namun yang menarik dalam seruan ini tidak

ada unsur perintah dalam firman Tuhan kali ini7. Firman dalam ayat ini justru berisi sebuah
seruan yang mengingatkan kembali terhadap penyertaan Tuha terhadap Yakub dan Israel yang
sudah disertai oleh Tuhan sejak mereka dalam kandungan. EGS menjelaskan pada ayat ini HT
dipanggil seperti layaknya nabi-nabi yang ada dalam perjanjian lama dimana mereka sudah
dibentuk sejak mereka dari kandungan8. Hal ini menegaskan bahwa prakarsa Tuhan sangat
berperan dalam diri HT sebab Tuhan sudah membentuknya dan menyertainya sejak masih dalam
kandungan. Disini Tuhan sama dengan sosok Ibu yang sangat peduli dengan bayi yang
dikandungnya sehingga dalam masa mengandung itu sang bayi diberikan nutrisi yang bagus

1

E.G. Singgih, Dari Babel ke Yerusalem: Sebuah Tafsir Yesaya Pasal 40-55, (Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius,
2014) h.122
2
Childs, Brevard S. Isaiah. H. 341
3
E.G. Singgih, Dari Babel ke Yerusalem: Sebuah Tafsir Yesaya Pasal 40-55, (Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius,
2014) h.122
4
Westermann, Claus. Isaiah 40-60. (SCM Press-London) 1969. H.135

5
Childs, Brevard S. Isaiah. H. 342
6
M.C. Barth-Frommel, Kitab Yesaya Pasal 40-55, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2011), h.168
7
Ibid
8
E.G. Singgih, Dari Babel ke Yerusalem: Sebuah Tafsir Yesaya Pasal 40-55, (Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius,
2014) h.122

2

untuk sang bayi sehingga saat sang bayi lahir memiliki kesehatan yang baik. hal ini juga
mengindikasikan sebelum Israel ada Tuhan suda memiliki rencana untuk Israel. Frasa penyertaan
sejak dari kandungan ini yang biasanya hanya disematkan kepada perseorangan seperti nabi dan
orang-orang pilihan Tuhan kini disematkan juga kepada Israel secara komunal hal ini menurut
MCB sebagi bentuk untuk mengikis kebimbangan yang dialami oleh Isralel 9. Menurut north juga
penyertaan yang diberikan Tuhan ini sangat special juga sebab penyertaan ini sejak dari dalam
kadungan dan bukan dari sejak keluar kandungan10. Senada degan North Whaybray juga
menyatakan bahwa metaphor “mebentuk sejak dari kandungan” merupkan sebuah bentuk

penyertaan Tuhan kepada manusia sejak manusia masih menjadi janin dan ditunjukan dengan
jelas seperti pada Ayub 110:10-1111. Prakarsa Tuhan yang sudah menyertai sejak dalam
kandungan ini menyatakan bahwa Tuhan sesungguhnya maha kuasa dan peduli terhadap
umatnya Israel. Pernyataan nabi DT ini juga memberi tahukan kepada umat Israel bahwa
sebenarnya mereka adalah umat pilihan Tuhan dan Tuhan selalu menyertai mereka hal ini
membuat berita keselamatan ini akan dapat diterima dengan suka cita oleh bangsa Israel yang
sedang dalam pembuangan. Pandangan mengenai penyartaan Tuhan sejak dalam kandungan juga
oleh orang jawa sering diberitahukan kepada ibu yang sedang hamil bahwa Tuhan sudah
menyertai janin yang ada dalam kandungan sang ibu untuk membuat sang ibu tenang dan tidak
stress selama mengandung.
Selanjutnya pada ayat 2 muncul seruan jangan takut. Seruan ini memberikan peringatan
kepada Yakub dan Israel bahwa mereka diharapkan tidak takut sebab Tuhan telah menyertai
mereka. Kemudian muncul kata Yesyurun, kata yesyurun ini berasal dari akar kata yang artinya
lurus, benar, jujur12. Jika arti akar katanya adala lurus, benar dan jujur jika iini dikaitkan dengan
Yakub saya tidak setuju sebab dalam kisah PL yakub dikisahkan menipu Esau dan ayahnya
Ishkak. Demikian juga dengan North yang menyatakan hal yang sama13. Namun menarik jika
dilihat dalam teks TB-BIS kata yesyurun justru tidak ada dalam TB-BIS kata yesyurun diganti
dengan “hamba-Ku, umat pilihan-Ku” dengan demikian kata yesyurun jadi merujuk kepada
Israel bukan lagi kepada Yakub. Jika ini menujuk kepada Israel maka nabi DT menyatakan
bahwa bangsa Israel menurut Tuhan adalah umat yang jujur, benar dan lurus selain itu yesyurun

9

M.C. Barth-Frommel, Kitab Yesaya Pasal 40-55, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2011), h.168
North, Christopher R. The Second Isaiah. (Oxford University Press-Oxford) 1964. H.132
11
Whybray, Rogen Norman. Isaiah 40-66. Oliphants. H.94
12
M.C. Barth-Frommel, Kitab Yesaya Pasal 40-55, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2011), h.168
13
North, Christopher R. The Second Isaiah . (Oxford University Press-Oxford) 1964. H.132

10

3

sendiri merupakan nama lain juga untuk Israel. Maka dengan menyandang gelar nama seperti itu
maka seharusnya Israel untuk kedepannya bertindak seperti nama yang diberikannya. EGS
sendiri menyatakan bahwa dengan adanya akhiran “un” ini menunjukan panggilan kesayangan14.
Maka jika demikian maka janji keselamatan yang dan segala dosa Israel yang sudah diampuni itu
benar. Disini Whybray meletakan Yesyurun untuk bangsa Israel15. Namun EGS menyatakan

bahwa yesyurun digunakan juga untuk seorang nabi yang sudah diangkat maka disebut juga
yesyurun16. Maka jika menurut EGS ini untuk nabi yang sudah diangkat gelar Yesyurun juga
bisa digunakan untuk Yakub, namun diatas sudah dijelaskan jika Yesyurun ini dikenakan kepada
Yakub maka kurang pas dalam tingkah laku Yakub yang sudah menipu Esau saudaranya dan
Ishkak ayahnya. Maka saya lebih setuju jika yesyurun ini disematkan kepada bangsa Israel.
Dengan penjelasan kata “un” yang berarti sama dengan sebuah panggilan kesayangan maka ini
pas untuk Israel yang juga merupakan umat kesayangan Tuhan.
Memasuki ayat 3 menceritakan tentang Tuhan yang memberikan kesegaran terhadap
tanah yang haus (TB-LAI) dan tanah yang kering (TB-BIS). Perbedaan ini menurut North juga
dikarenakan sebuah pelanggaran tata bahasa17. Menurut Westermann kata haus dan kering ini
menggambarkan kondisi Israel saat ini (saat ada di pembuangan Babel).18 Menurut MCB
gambaran mengenai tempat kering dan tanah yang haus ini juga bukan sebuah gambaran
keluaran baru yang melewati padang gurun yang tandus19. Hal ini juga senada dengan
Westermann20. Kemudian peristiwanya adalah pencurahan roh oleh Tuhan keada keturunan HT
dan bangsa Israel. Menurut EGS ini merupakan sebuah pencurahan roh ini berparalel dengan
pencurahan air ketempat kering dan HT menurut EGS akan dijamin masa depannya melalui
keturunan dan tempat21. Pada ayat 3 ini secara garis besar bisa dikatakan kasus utamanya adalah
mengenai pencurahan roh oleh Tuhan kepada HT dan kepada Israel. Pencurahan roh pertama
digambarkan dengan pencurahan air ke atas tanah yang haus, di atas sudah dijelsakan bahwa
14


E.G. Singgih, Dari Babel ke Yerusalem: Sebuah Tafsir Yesaya Pasal 40-55, (Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius,
2014) h.123
15
Whybray, Rogen Norman. Isaiah 40-66. Oliphants. H.94
16
E.G. Singgih, Dari Babel ke Yerusalem: Sebuah Tafsir Yesaya Pasal 40-55, (Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius,
2014) h.122
17
North, Christopher R. The Second Isaiah . (Oxford University Press-Oxford) 1964. H.133
18
Westermann, Claus. Isaiah 40-60. (SCM Press-London) 1969. H.136
19
M.C. Barth-Frommel, Kitab Yesaya Pasal 40-55, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2011), h.168
20
Westermann, Claus. Isaiah 40-60. (SCM Press-London) 1969. H.135
21
E.G. Singgih, Dari Babel ke Yerusalem: Sebuah Tafsir Yesaya Pasal 40-55, (Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius,
2014) h.123


4

tanah yang haus ini merupakan kondisi Israel di pembuangan. Dengan demikian kondisi Israel
yang seperti itu kemudia Tuhan dalam rangka penyelamatannya mencurahkan rohnya dengan
gambaran air mencurah ke tanah yang haus. kemudian pencurahan roh yang kedua digambarkan
dengan mencurahnya hujan lebat keatas tempat yang kering. pada bagian selanjutnya lebih jelas
jika Tuhan sedang mencurahkan rohnya dengan kata “…Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas
keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu…”. Ini menujukan bahwa Tuhan benar-benar

akan menjamin masa depan dari bangsa Israel.
Ayat 4-5 (TB-LAI)
4

Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di

tepi sungai.
5

Yang satu akan berkata: Aku kepunyaan TUHAN, yang lain akan menyebut dirinya dengan


nama Yakub, dan yang ketiga akan menuliskan pada tangannya: Kepunyaan TUHAN, dan akan
menggelari dirinya dengan nama Israel."

Ayat 4-5 (TB-BIS)
4

Mereka akan tumbuh subur seperti rumput di dekat air, seperti pohon gandarusa di tepi

sungai.
5

Seorang demi seorang akan mengaku dirinya milik-Ku, dan datang bergabung dengan

keturunan Yakub. Masing-masing menulis di tangannya: Milik TUHAN, dan menyebut dirinya
anggota umat Allah."

Tafsir Teks Yesaya 44:4-5
Pada bagian ayat 4 ini merupakan terusan dari janji Tuhan akan berkatNya kepada
keturunan Israel dan HT. Disini digambarkan bahwa keturunan dari HT dan Israel akan
bertumbuh subur seperti rumput di tengah-tengah air (TB-LAI). Terjadi perbedaan penerjemahan

mengenai keturunan yang tumbuh di tengah-tengah air (TB-LAI) dan tumbuh di dekat air (TBBIS). Whybray juga menggunakan kata “…seperti rumput di tengah-tengah air …” disini
Whybray menggunakan RSV “…like grass amid waters…” RSV disini mengikuti LXX22. Pada
ayat 4 ini merupakan sebuah pertumbuhan yang alami bisa dikatakan seperti itu sebab di
metaforkan dengan tumbuhan yang tumbuh. Jika tadi ada perbedaan antara TB-LAI dan TB-Bis
22

Whybray, Rogen Norman. Isaiah 40-66. Oliphants. H.95

5

mengenai penerjemahan teempat tumbuh rumput EGS melihat TB-LAI akan ada paralelnya
dengan tumbuhan selanjutnya yaitu tumbuhan gandarusa yang memang biasa ditanam ditepian
saluran irigasi23. Penggunaan metaphor yang masih menyangkut air ini juga menurut EGS
menjadi suatu hal yang menunjukan bahwa begitu pentingnya air sebagai sumber kehidupan dan
masih ada kaitannya dengan ayat sebelumnya mengenai pencurahan air kepada tanah yang haus
dan tempat yang kering pada ayat 324.
Pada ayat 5 masih berbicara mengenai pertumbuhan jumlah dari bangsa Israel. Jika pada
ayat 4 merupakan pertumbuhan secara alami pada ayat 5 ini penambahan jumlah pada bangsa
Israel merupakan penambahan yang tidak alami akibat masuknya orang dari luar bangsa yang
mepercayai Yahweh25. Hal ini ditunjukan dengan adanya orang-orang yang menuliskan nama
Yahweh di tangan mereka. Mengapa dikatakan kalau mereka adalah orang-orang yang bukan
berasal dari bangsa Israel sebab dalam kepercayaan bangsa Israel dilarang menato tubuh mereka
sebab hal itu merupakan pelecehan terhadap tubuh yang diciptakan Tuhan26. Jika ini bangsa
Israel maka tanda bagi mereka adalah sunat yang itu merupakan tanda perjanjian dengan Tuhan
dalam tradisi Israel. Menarik jika dalam ayat ini ada permasalahan dengan tanda dimana tanda
disini adalah dengan menato yang sebenarnya tidak diperbolehkan maka harusnya sunat, namun
sunat disini tidak disinggung ini menandakan sunat saat itu dianggap tidak penting. Masalah
tanda ini bisa saja jika dikaitkan dengan peristiwa beberapa bulan yang lalu di Yogyakarta
mengenai peenyiksaan terhadap seorang siswi SMA yang disiksa oleh sesama siswi hanya garagara memiliki tato hello kity yang menjadi symbol dari genk mereka. Hal ini menandakan
symbol cap sebagai identitas yang sangat penting dalam sebuah kelompok maka jika ada orang
lain yang asal memakai tanda tanpa seijin kelompok yang bersangkutan maka akan mendapat
serangan dari pihak yang memiliki tanda tersebut. begitu pula tanda yang dipakai saat itu untuk
menandakan yang menuliskan Yahweh dilengannya adalah anggota dari bangsa Israel agar
mereka memiliki keamanan ketika Israel sudah benar-benar keluar dari pembuangan di Babel
dan memiliki kekuatan. EGS juga menyatakan bahwa tanda itu merupakan milik bangsa Israel

23

E.G. Singgih, Dari Babel ke Yerusalem: Sebuah Tafsir Yesaya Pasal 40-55, (Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius,
2014) h.124
24
Ibid
25
Westermann, Claus. Isaiah 40-60. (SCM Press-London) 1969. H.136
26
E.G. Singgih, Dari Babel ke Yerusalem: Sebuah Tafsir Yesaya Pasal 40-55, (Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius,
2014) h.124

6

juga melainkan apa yang ada dalam teks tersebut merupakan tambahan dari editor dikemudian27.
Masuknya orang dari luar Israel yang tiba-tiba percaya kepada Yahweh merupakan harapan dari
DY saat kembali

nanti Israel memiliki sejarah dalam dunia saat ini (saat keluar dari

28

pembuangan). Untuk yang hanya menyebutkan bahwa dia adalah kepunyaan Tuhan dan bahwa
dia adalah keturunan Yakub ini menandakan bahwa mereka merupakan bangsa Israel sejak awal.
Pada ayat 5 dimana mereka mengaku kepunyaan Tuhan, yang lain menyebut diri mereka
dengan nama Yakub, hingga menuliskan nama Yahweh ditangan mereka ini merupakan sebuah
euphoria dari kebebasan yang diterima Israel. Nabi DY mengambarkan bahwa dengan
dibebaskannya bangsa Israel oleeh Tuhan bangsa Israel saking gembiranya membanggakan
dirinya sebagai Yakub (bapa orang Israel) membanggakan jika mereka kepunyaan Tuhan bahkan
orang diluar Israel pun ikut dalam euphoria ini. Hal ini sama dengan supporter sepak bola,
dimana ketika Barcelona juara liga champion banyak orang yang asli Barcelona bangga dengan
keBarcelonaan mereka dan orang-orang yang diluar Barcelona seperti di Indonesia juga ikut
bangga.
Yesaya 44:6-8 TB-LAI
6

Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang

terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.
7

Siapakah seperti Aku? Biarlah ia menyerukannya, biarlah ia memberitahukannya dan

membentangkannya kepada-Ku! Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala hal-hal yang
akan datang? Apa yang akan tiba, biarlah mereka memberitahukannya kepada kami!
8

Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan

Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku?
Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!"

Yesaya 44:6-8 TB-BIS
6

Inilah kata TUHAN Yang Mahakuasa, Raja dan pelindung Israel, "Aku Allah Yang Mahaesa,

yang pertama dan yang terakhir.
7

Siapakah

seperti Aku?

Suruhlah

ia

mengaku!

Biarlah

ia

memberitahukan

dan

membuktikannya kepada-Ku! Siapa telah meramalkan masa depan sejak permulaan sampai
akhir zaman?
27

E.G. Singgih, Dari Babel ke Yerusalem: Sebuah Tafsir Yesaya Pasal 40-55, (Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius,
2014) h.125
28
Westermann, Claus. Isaiah 40-60. (SCM Press-London) 1969. H.137

7

8

Bangsa-Ku, jangan takut atau terkejut; bukankah dari dahulu sampai sekarang Aku sudah

meramalkan apa yang terjadi? Kamulah saksi-saksi-Ku. Pelindung yang lain tidak ada dan tidak
Kukenal."

Tafsir Teks Yesaya 44:6-8
Pada bagian ini mulai memasuki penyataan mengenai bahwa Tuhan adalah satu-satunya
Allah. Pada bagian ini juga muncul nada yang ada pada sidang di pengadilan ilahi. Firman Tuhan
yang ada pada bagian ini berbeda dengan apa yang ada pada ayat 1-5. Pada ayat 1-5 merupaka
bagian dari janji keselamatan yang diberikan Tuhan dan juga sekaligus menjadi penghantar
untuk memasuki penegasan bahwa Tuhan (Yahweh) adalah yang paling berkuasa atas ilah-ilah
lain.
Pada ayat 6 Tuhan memperkenalkan dirinya dengan tiga gelar sekaligus dan gelar yang
disampaikan ini tidak asing lagi bagi bangsa Israel. Tuhan menyatakan dirinya dengan gelar
“Raja Israel” “Penebus Israel” dan “Tuhan Semesta Alam”. Nabi DY menggunakan tiga gelar
yang pakai oleh Tuhan dalam menyatakan kepada bangsa Israel bahwa Tuhan lebih dari pada
ilah-ilah lain yang ada di sekitaran bangsa Israel. Pada pernyataanNya Yahweh menggunakan
gelar Yahweh Tsebaoth (Tuhan dari balatentara, TB-LAI:Raja Semesta Alam) ini merupakan
gelar yang sebelum zaman pembuangan jarang digunakan namun oleh nabi DY digunakan
kembali dalam menyatakan ketidak terbandingan Ilahi29. Pernyataan Yahweh dengan tiga gelar
ini juga sekaligus menunjukan bahwa Tuhan Israel lebih kuat dari ilah-ilah yang ada di Babel.
Pengenalan Tuhan dengan tiga gelar yang sudah tidak asinng lagi bagi bangsa Israel ini
menunjukan betapa Tuhan berkuasa. Berkaitan dengan firman keselamatan yang ada pada ayat
1-5 pernyataan ini merupakan pemantapan atas karya penyelamatan yang akan dilakukan oleh
Tuhan. Nabi DY menggambarkan demikian bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada
bangsa Israel bahwa Tuhan mereka adalah Tuhan yang tidak tertandingi sehingga jangan
khawatir akan karya keselamatan yang dijanjikan Tuhan kepada Israel pasti dapat terlaksana
dengan Tuhan Israel yang unggul dari ilah-ilah lain.
Pada ayat 7 mengisahkan kembali situasi pengadilan ilahi. Dimana disini Tuhan
menantang ilah lain “…Siapakah seperti Aku?…”. Menurut Westermann situasi sidang
pengadilan ilahi tidak perlu dijelaskan lagi dikarenakan nabi sudah akrab dengan gambaran

29

E.G. Singgih, Dari Babel ke Yerusalem: Sebuah Tafsir Yesaya Pasal 40-55, (Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius,
2014) h.126

8

pengadilan ilahi30. Menurut Whybray kata “biarlah ia menyerukan” kemungkinan aslinya
berbicara “biarkan dia berdiri dan menyatakan itu”31. Biarkan dia berdiri disini menggambarkan
sebuah situasi persidangan dimana dalam persidangan jika ada yang ingin disampaikan maka
orang yang ingin menyampaikan pendapatnya akan berdiri. Kemudia pendapat apa yang ingin
disampaikan pada sidang kali ini oleh ilah lain itu? bisa saja pernyataan bahwa dia lebih unggul
dari Tuhan sebab Tuhan menantang siapakah yang seperti Aku hal ini menujukan bahwa ilah lain
ingin mengaku sama seperti Tuhan. Disana Tuhan juga pada akhirnya menantang agar ilah lain
itu menyatakan kepada Tuhan.
Selanjutnya Tuhan menyatakan lagi mengenai keilahianNya yang sudah sejak dulu
dinyatakan diantara mereka dimana ada ramalan dengan penyataan “hal-hal yang akan dating”.
Menurut Westermann ini merupakan sebuah pernyataan bahwa sebenarnya Tuhan dapat
diandalkan sudah sejak dahulu kala untuk membimbing mereka32. Gambaran kemudian
mengenai sidang pengadilan ini yang menuntut penjelasan mengenai ilah lain yang sudah
meramalkan akan hal-hal yang akan datang dan memberitahukan kepada bangsa Israel tidak
terbukti. Menurut MCB ilah-ilah lain itulah yang menentuka sejarah namun tidak tebukti33.
Menurut EGS LAI dalam menerjemahkan frasa am ola sebagai umat kekal namun mengikuti
BHS di app crit yang menduga ayat 7b ini adalah “Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala
hal-hal yang akan datang? ”34.

Pada ayat 8 ungkapan jangan takut muncul kembali. Kata jangan takut disini adalah
untuk menguatkan bangsa Israel sebagai saksi Tuhan. Saksi yang menyatakan tidak ada tuhan
selain Yahweh. Penunjukan saksi disini oleh nabi digambarkan sudaah sejak dulu bahwa kabar
ke maha kuasaan Tuhan atas ilah-ilah lain. menurut Westermann pada ayat ini menunjukan
bahwa Israel menjadi saksi kekuasaan Tuhan antara penyataan Tuhan dan pemenuhanNya 35.
Seruan jangan takut ini juga merupakan penguatan kepada Israel yang berada di Babel diantara
tekanan ilah-ilah Babel yang seakan menekan Israel, namun sebenarnya Tuhanlah yang maha

30

Westermann, Claus. Isaiah 40-60. (SCM Press-London) 1969. H.141
Whybray, Rogen Norman. Isaiah 40-66. Oliphants. H.97
32
Westermann, Claus. Isaiah 40-60. (SCM Press-London) 1969. H.141
33
M.C. Barth-Frommel, Kitab Yesaya Pasal 40-55, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2011), h.170
34
E.G. Singgih, Dari Babel ke Yerusalem: Sebuah Tafsir Yesaya Pasal 40-55, (Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius,
2014) h.126
35
Westermann, Claus. Isaiah 40-60. (SCM Press-London) 1969. H.141

31

9

kuasa dan Tuhanlah yang menentukan sejarah36. Pernyataan bahwa tidak ada tuhan selain
Yahweh ini juga sebagai bentuk peguatan terhadap bangsa Israel yang hidup ditengah-tengah
tekanan dewa Babel. Kemudian muncul penggambaran Tuhan sebagai Gunung Batu.
Pemakaiaan ini sama dengan penggambaran Tuhan dalam Mazmur. Tuhan sebagai pelindung
Israel sebagai saksinya adalah dengan digambarkannya Tuhan sebagai Gunung Batu yang
merupakan penggambaran Allah sebagai pelindung yang ada dalam mazmur.

Penutup
Pada pasal 44:1-8 ini merupakan diawali dengan sebuah firman penyelamatan Tuhan
terhadap bangsa Israel. Janji ini merupakann sebuah realisasi dari janji penyelamatan Tuhan pada
pasal 43. Disini nabi menggambarkan bahwa Tuhan menyertai HT dan bangsa Israel hingga
keturunannya. Digambarka juga keturunannya seperti rumput di tengah-tengah air. Berkat Tuhan
juga seperti air yang mencurrah kepada tanah yang haus dan hujan untuk tempat yang kering.
penggunaan air sebagai sumber kehidupan dan berkat pada perikop ini. Janji Tuhan ini sama
dengan janji para pejabat di Indonesia yang sebelum pemilihan memiliki janji yang begitu
banyak, manis dan meninabobokan masyarakat. Berbeda dengan janji-janji pejabat di Indonesia,
janji Tuhan untuk Israel dan HT pada perikop ini akan ditepati meskipun pada bagian ini masih
belum dapat dirasakan.
Memasuki ayat 6-8 merupakan pernyataan kemahakuasaan Tuhan atas ilah-ilah lain yang
ada di sekitar bangsa Israel saat itu dalam hal ini yang ada di Babel. Tuhan menyatakan diri
begitu berkuasa. Hal ini juga merupakan sebuah penguatan kepada Israel ahwa mereka tidak
perlu khawatir sebab mereka mempunyai Tuhan yang berkuasa. Hal ini terbukti dalam sidang
pengadilan dalam perikop ini yang menunjukan bahwa ilah-ilah lain tidak dapat menandingi
kekuasaan Yahweh. Tuhan dalam perikop ini juga digambarkan kokooh dan kuat seperti gunung
batu, dan penggambaran ini sama dengan penggambaran Tuhan dalam Mazmur.
Pada bangsa Indonesia ketika periode orde baru berkuasa presiden juga memiliki
kekuasaan yang sangat besar hingga orang-orang yang ingin melawan presiden saat itu langsung
di culik. Selain itu kebebasan untuk mengungkapkan pendapat sangat dibatasi dan diawasi oleh
pemerintah. Pemerintahan yang seperti ini menujukan begitu berkuasanya seorang presiden.
Namun kekuasaan pada orde baru berbeda dengan kekuasaan Tuhan yang ada di perikop ini.
36

M.C. Barth-Frommel, Kitab Yesaya Pasal 40-55, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2011), h.170

10

Nilai yang diambil dan sama denganperikop ini oleh saya adalah kekuasaan yang absolut. Jika
dilihat dari pesan dan kesannya kekuasaan Tuhan dalam perikop ini dengan kekuasaan orde baru
berbeda. Dalam kekuasaan Tuhan pada perikop ini bersifat positif, kekuasaan digunakan untuk
melinndungi namun kekuasaan dalam orde baru merupakan kekuasaan yang negative dimana
kekuasaan digunakan untuk kepentingan pribadi dan untuk menakut-nakuti justru tidak untuk
melindungi.
Kekuasaan Tuhan dalam perikop ini dapat menjadi conoh untuk pemimpin-pemimpin
yang ada di Indonesia. Ketika pemimpin memiliki kekuasaan harusnya kekuasaan yang dimiliki
digunakan untuk sesuatu yang positif yakni untuk melindungi bukannya untuk menakut-nakuti.
Kebanyakan pemimpin saat ini menggunakan kekuasaan untuk kepentingan dirinya dan
kelompoknya sendiri. Pemimpin Indonesia saat ini Jokowi sedikit lebih baik dimana kekuasaan
yang dimilikinya masih dia gunakan untuk melindungi kepentingan rakyat Indonesia meskipun
dibeberapa kasus terkesan kekuasaan yang dimiliki masih digunakan untuk kepentingan
kelompoknya. Pesan mengenai kekuasaan yang dimiliki Tuhan dalamperikop ini adalah
menggunakan kekuasaan untuk kepentingan umat dan untuk melindungi umat.

11

Daftar Pustaka
Childs, Brevard S. Isaiah. H. 341
E.G. Singgih, Dari Babel ke Yerusalem: Sebuah Tafsir Yesaya Pasal 40-55, (Yogyakarta: Penerbit PT
______Kanisius, 2014)
M.C. Barth-Frommel, Kitab Yesaya Pasal 40-55, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2011)
North, Christopher R. The Second Isaiah. (Oxford University Press-Oxford) 1964
Westermann, Claus. Isaiah 40-60. (SCM Press-London) 1969
Whybray, Rogen Norman. Isaiah 40-66. Oliphants

12