DANA PENSIUN SYARIAH PENSIUN SYARIAH

DANA PENSIUN SYARIAH
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Bank dan
Lembaga Keuangan Syariah II dengan Dosen Pengampu oleh Bapak Rizky
Hamzah, SE.,ME.Sy

Disusun oleh:
Destiana Ekaputri Suherli (1030.01.02.15.017)
Iya Aliyawati

(1030.01.02.15.035)

Tetep Ahmad

(1030.01.02.15.082)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS SURYAKANCANA
2017 M/1439 H


KATA PENGANTAR

‫س ِم ا‬
‫اِ ال ّر ْح َم ِن ال ّر ِح ْي ِم‬
ْ ِ‫ب‬

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
banyak memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita selaku umatnya. Rahmat
beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada jungjunan kita, sang
revolusioner, pemimpin akhir zaman yang sangat dipanuti oleh pengikutnya yakni
Nabi Muhammad SAW. Makalah kami yang berjudul “Dana Pensiun Syariah” ini
sengaja di bahas karena sangat penting untuk kita khususnya sebagai mahasiswa
yang ingin lebih mengenal mengenai pembahasan ini.
Selanjutnya, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang

telah

memberikan


pengarahan-pengarahan

sehingga

kami

dapat

menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Tak lupa kepada Bapak Rizky
Hamzah, SE.,ME.Sy selaku dosen mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan, dan
teman-teman yang lain untuk memberikan sarannya kepada penulis agar makalah
ini dapat lebih baik lagi.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun
dan umumnya kepada semua yang telah membaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Cianjur, 14 Oktober 2017

Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah .......................................................................................... 2
D. Manfaat Makalah ........................................................................................ 2
E. Sistematika Penulisan ................................................................................. 2
BAB II DANA PENSIUN SYARIAH ............................................................... 3
A. Definisi Dana Pensiun ................................................................................. 3
B. Tujuan dan Fungsi Dana Pensiun Syariah .................................................. 3
C. Jenis-Jenis Dana Pensiun Syariah ............................................................... 5
D. Mekanisme Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah ............................. 6
BAB III SIMPULAN ......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 9

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Semakin

berkembangnya

aktivitas-aktivitas

mu’amalah

masyarakat

muslim di Indonesia, semakin berkembang pula sektor ekonomi syar’iah di
Indonesia yang menyebabkan lembaga-lembaga keuangan di Indonesia
berlomba-lomba mengkaji produk syari’ah yang belum ada atau masih jarang
di Indonesia, salah satunya adalah dana pensiun syar’iah.
Pengelolaan dana pensiun yang sesuai dengan ajaran islam akan memiliki
banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang loyal terhadap
syariah dan takut melanggar ajaran Islam. Al-Qur’an sendiri mengajarkan
umatnya untuk tidak meninggalkan masyarakat lemah, tidak menghambur–

hamburkan hartanya supaya menyiapkan hari esok agar lebih baik. Ajaran
tersebut dapat dimaknai sebagai pentingnya pencadangan sebagian kekayaan
untuk hari esok.
Hal ini sangat penting, mengingat setelah pensiun manusia masih memiliki
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Dengan pencadangan tersebut ketika
seseorang memasuki masa kurang produktif, mereka masih memiliki sumber
pendapatan. Maka, dana pensiun memiliki peranan yang penting untuk
kelanjutan hidup seseorang di masa-masa pensiunnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Dana Pensiun ?
2. Apa tujuan dan fungsi Dana Pensiun Syariah?
3. Apa jenis-jenis Dana Pensiun Syariah?
4. Bagaimana mekanisme Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah?

1

2

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui definisi Dana Pensiun.

2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi Dana Pensiun Syariah.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Dana Pensiun Syariah.
4. Untuk mengetahui mekanisme Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Mengembangkan khasanah keilmuan di bidang ekonomi syariah.
b. Menambah wawasan tentang Dana Pensiun Syariah.
2. Manfaat Praktis
a. Menjadi referensi bagi mahasiswa mengenai Dana Pensiun Syariah.
b. Melatih mahasiswa dalam penulisan karya tulis ilmiah.
E. Sistematika Penulisan Makalah
Sistematika

penulisan

makalah

terdiri

atas


BAB

Pendahuluan,

pembahasan, dan kesimpulan.
1. Pendahuluan
Pada bagian ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat makalah, dan sistematika penyusunan makalah.
2. Pembahasan
Pada bagian ini diuraikan tentang ruang lingkup isi makalah dan bahasan.
Yaitu tentang Dana Pensiun Syariah.
3. Kesimpulan
Kesimpulan yang dibuat sebagai benang merah atas semua pembahasan.
Juga mengacu pada rumusan masalah.

2

BAB II
DANA PENSIUN SYARIAH

A. Definisi Dana Pensiun
Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun
bahawa Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan manfaat pensiun. Adapun menurut Abdul Kadir
Muhammad dan Rita Murniarti (2000) bahwa dana pensiun adalah yang
secara khusus dihimpun dengan tujuan untuk memberikan manfaat kepada
peserta ketika mencapai usia pensiun, mengalami cacat, atau meninggal
dunia. Program dana pensiun adalah dana yang dibentuk untuk pembayaran
karyawan setelah tidak bekerja lagi karena memasuki masa pensiun.
Dengan adanya dana pensiun karyawan serta peserta kelak akan tetap
memperoleh jumlah penghasilan tertentu, sekalipun sudah tidak bekerja lagi.
Sedangkan dana pensiun syariah adalah dana pensiun yang dikelola dan
dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Pertumbuhan lembaga keuangan
syariah di Indonesia secara perlahan mendorong perkembangan dana pensiun
yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah. Sampai saat ini, dana pensiun
syariah berkembangan pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang
dilaksanakan oleh beberapa bank dan asuransi syariah.
B. Tujuan dan Fungsi Dana Pensiun Syariah
Tujuan penyelenggaraan program pensiun baik dari kepentingan pemberi
kerja, karyawan dan lembaga pengelola pensiun dapat dijelaskan sebagai

berikut:
1. Pemberi Kerja (Perusahaan)
a. Kewajiban moral. Perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk
memberikan rasa aman kepada karyawan terhadap masa yang akan
datang karena tetap memiliki penghasilan pada saat mereka mencapai
usia pensiun (tidak produktif).

2

b. Loyalitas. Karyawan diharapkan mempunyai loyalitas terhadap
perusahaan

serta

meningkatkan

motivasi

karyawan


dalam

melaksanakan tugas sehari-hari.
c. Kompetisi pasar tenaga kerja. Perusahaan akan memiliki daya saing
dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan profesional
di pasarn tenaga kerja.
d. Memberikan penghargaan kepada karyawannya yan telah mengabdi
terhadap perusahaan.
e. Agar di usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil
yang diperoleh setelah bekerja di perusahannya.
f. Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.
2. Karyawan/Peserta Dana Pensiun
a. Rasa aman bagi karyawan terhadap masa yang akan datang karena
tetap memiliki penghasilan pada saat mereka mencapai usia pensiun.
b. Kompensasi yang lebih baik yaitu karyawan mempunyai tambahan
kompensasi meskipun baru bisa dinikmati pada saat mencapai usia
pensiun atau berhenti kerja.
3. Penyelenggara Dana Pensiun
a. Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keungtungan.
b. Turut membantu dan mendukung program pemerintah.

c. Sebagai bakti sosial terhadap karyawan atau peserta dana pensiun.
Adapun fungsi dana pensiun menurut Kadarisman dan Sari Wahyuni
antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Asuransi, yaitu peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum
mencapai usia pensiun dapat diberikan uang pertanggungan atas beban
bersama dari dana pensiun.
2. Tabungan, yaitu himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja
merupakan tabungan untuk dan atas nama pesertanya sendiri.
3. Pensiun, yaitu seluruh himpunan iuran peseerta dan iuran pemberi kerja
serta hasil pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun

2

sejak bulan pertama, sejak mencapai usia pensiun, selama seumur hidup
peserta, dan janda/duda peserta.
C. Jenis-Jenis Dana Pensiun Syariah
Jenis kelembagaan dana pensiun menurut Undang-Undang No.11 tahun
1992 tentang dana pensiun Pasal 2 Bab II dapat digolongkan menjadi dua
sebagai berikut:
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) adalah unit organisasi dalam suatu
perusahaan yang khusus menangani dana pensiun bagi karyawannya.
DPPK dibentuk oleh orang atau badan yang memperkerjakan karyawan,
untuk

menyelenggarakan

program

pensiun.

Pendirian

dan

penyelenggaraan program pensiun melalui dana pensiun oleh pemberi
kerja sifatnya tidak wajib. Akan tetapi, mengingat dampak dan peranan
yang positif dari program dana pensiun kepada para karyawan,
pemerintah sangat menganjurkan kepada setiap pemberi kerja untuk
mendirikan dana pensiun.
Peraturan dana pensiun kerja menurut PP No. 76 Tahun 1997
terdapat ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Nama dana pensiun yang bersangkutan
b. Nama pendiri
c. Karyawan yang berhak menjadi peseta dan persyaratan untuk menjadi
peserta
d. Nama mitra pendiri
e. Tanggal pembentukan dana pensiun
f. Pembentukan kekayaan dana pensiun yang terpisah dari kekayaan
pemberi kerja
g. Maksud dan tujuan pembentukan dana pensiun
h. Masa jabatan pengurus dan dewan pengawas, hak, kewajiban dan
tanggung jawab pengurus, dewan pengawas, peserta, pemberi kerja

2

i. Besarnya iuran untuk program pensiun dan rumus manfaat pensiun
serta faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan.
j. Tata cara pembayaran manfaat pensiun dan lainnya
k. Tata cara penunjukan dan penggantian pihak yang berhak atas
manfaat pensiun apabila peserta meninggal dunia.
l. Tata cara perubahan peraturan dana pensiun dan tata cara pembubaran
dan penyelesaian dana pensiun
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Menurut UU No. 11 tahun 1992 pasal 1 butir 4 mengatakan bahwa Dana
Pensiun Lembaga Keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh
Bank atau perusahaan asuransi jiwa, untuk menyelenggarakan program
pensiun iuran pasti bagi perorangan. Baik karyawan, maupun pekerja
mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan
bank atau perusahaan asuransi yang bersangkutan. Pihak yang
diperkenankan untuk mendirikan dana pensiun hanyalah bank umum dan
perusahaan asuransi jiwa.
Dana pensiun lembaga keungan hany dapat menjalankan Program
Pendiun Iuran Pasti. Program ini terutama diperuntukan bagi para pekerja
mandiri atau perorangan, misalnya dokter, pengacara, pengusaha yang
bukan merupakan karyawan dari lembaga atau orang lain, biasanya
mereka memiliki penghasilan yang bukan berasal dari pemberi kerja
tetapi dari usahanya.
D. Mekanisme Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah
Dana Pensiun Syariah atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan merupakan
salah satu jenis dana pensiun sesuai dengan Undang-Undang No.11 tahun
1992 tentang dana Pensiun. Sejauh ini, program pensiun syariah di Indonesia
masih dilaksanakan secara terbatas oleh DPLK (Dana Pensiun Lembaga
Keuangan) di beberapa bank dan asuransi syariah, salah satu diantaranya
adalah Dana Pensiun Bank Muamalat. Umumnya, produk DPLK syariah
merupakan salah satu produk penghimpun dana yang ditawarkan oleh bank

2

atau asuransi syariah untuk memberikan jaminan kesejahteraan di hari tua
atau di akhir masa jabatan karyawan ataupun nasabahnya.
Prosedur yang harus dilalui oleh peserta program DPLK syariah,
umumnya adalah:
1. Peserta merupakan perorangan atau badan usaha.
2. Usia minimal 18 tahun atau telah menikah
3. Mengisi formulir pendaftaran kepesertaan DPLK syariah.
4. Iuran bulanan dengan minimum jumlah tertentu, misalnya Rp. 100.000.
5. Menyerahkan foto copy kartu identitas diri dan kartu keluarga.
6. Membayar biaya pendaftaran.
7. Membayar iuran tambahan berupa premi bagi peserta program dana
pensiun plus asuransi jiwa.
8. Memenuhi semua akad yang ditetapkan oleh DPLK syariah.
Produk dana pensiun yang ditawarkan oleh DPLK syariah menawarkan
produk pensiun dengan konsep tabungan dan produk pernsiun plus asuransi
jiwa. Karakteristik produk dana pensiun dengan konsep tabungan antara lain:
1. Berbentuk setoran tabungan dengan jadwal penarikan diatur dalam
ketentuan.
2. Selama masa kepesertaan tidak dilindungi oleh asuransi jiwa.
3. Manfaat pensiun sebesar total iuran dan hasil asuransi jiwa

BAB III
SIMPULAN

1. Dana pensiun adalah yang secara khusus dihimpun dengan tujuan untuk
memberikan manfaat kepada peserta ketika mencapai usia pensiun,
mengalami cacat, atau meninggal dunia. Program dana pensiun adalah dana
yang dibentuk untuk pembayaran karyawan setelah tidak bekerja lagi karena
memasuki masa pensiun.
2. Tujuan penyelenggaraan program pensiun baik dari kepentingan pemberi
kerja, karyawan dan lembaga pengelola pensiun.
3. Jenis kelembagaan dana pensiun menurut Undang-Undang No.11 tahun 1992
tentang dana pensiun Pasal 2 Bab II dapat digolongkan menjadi dua yaitu,
Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan
4. Dana Pensiun Syariah atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan merupakan
salah satu jenis dana pensiun sesuai dengan Undang-Undang No.11 tahun
1992 tentang dana Pensiun. Sejauh ini, program pensiun syariah di Indonesia
masih dilaksanakan secara terbatas oleh DPLK (Dana Pensiun Lembaga
Keuangan) di beberapa bank dan asuransi syariah, salah satu diantaranya
adalah Dana Pensiun Bank Muamalat.

2

DAFTAR PUSTAKA

Herlan Firmanyah dan Dadang Husein, Bank dan Industri Keuangan Non Bank
Syariah.2014.PT. Nagakusuma Media Kreatif. Jakarta.
Pandia, Frianto dkk. Lembaga Keuangan.2005 Salemba. Jakarta
Saladin, Djaslim. Konsep Dasar Ekonomi dan Lembaga Keuangan Islam.2000
Linda Karya, Bandung
Silvanita, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan. 2001. FE Universitas
Indonesia. Jakarta