HUBUNGAN INTERNASIONAL hubungan internasional (1) hubungan internasional (1)

Hubungan Internasional
Dalam Perspektif Sejarah
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Hubungan Internasional”
Pengampu :
1. Drs. Subagyo, M.Pd.
2. Tsabit Azinar Ahmad S.Pd., M.Pd.

Di susun oleh
Nur Hikmah

( 3101412072)

Rombel 5B

Prodi Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang
2014

Identitas Buku
Penulis


: Drs.Subagyo ,M.Pd

Judul

: Hubungan Internasional Dalam Perspektif
Sejarah

Kota Penerbit

: Semarang

Penerbit

: Widya Karya

Tahun Terbit

: 2010


Jumlah Halaman

: 279 halaman

BAB I
KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP
A.Konsep Hubungan Internasional
Sebagai disiplin ilmu , hubungan antar bangsa atau hubungan internasional
masih termasuk muda, bahkan mengenai istilahnya pun hingga kini masih belum
terdapat kata sepakat di antara para sarjana.
Grayson Krik misalnya, mengemukakan bahwa sampai akhir-akhir ini studi mengenai
hubungan internasional di Amerika Serikat di pelajari melalui pendekatan dengan tiga
cara yaitu:
1.Para sejarawan yang menganggap bahwa hubungan internasional itu adalah sejarah
masa kini.
2.Para sarjana hukum internasional berpendirian bahwa aspek-aspek hukumlah yang
pemegang utama dalam hubungan antara bangsa atau antarnegara.
3.Para iluwan politik yang bergerak di bidang hubungan internasional, menyatakan
bahwa dengan memahami dan mengetahui kekuatan fundamental daripada politik
dunia dan lembaga-lembaga yang membadaninya, hal itu bkan bermaksud untuk

memuji atau mengutuknya, tetapi hanya merupakan sesuatu usaha untuk
memperoleh pengertian yang lebih

baik mengenai dorongan-dorongan yang

menyebabkan negara-negara bertindak demikian dalam melaksanakan politik luar
negrinya.
B.Ruang Lingkup Hunbungan Internasional
Hubungan antarbangsa atau hubungan internasional dapat berwujud dalam
berbagai bentuk yaitu:
1.Hubungan individual
2.Hubungan antarkelompok (inter group relations)
3.Hubungan antarnegara. Negara adalah kelompok yang terdiri dari individu-individu
dengan ciri-ciri yang sangat khusus.
Hubungan yang beraneka ragam antara pribadi-pribadi, kelompok-kelompok,
dan negara-negara itu,menciptakan hubungan yang menyerap seluruh kegiatan
manusia di seluruh muka bumi in, sehingga dengan demikian menciptakan
masyarakat internasional.terciptanya masyarakat antarbangsa pada hakikatnya
dimodifikasikan dengan waktu. Berabad-abad hubungan internasional tidak dikenal
oleh bangsa-bangsa. Banyak kelompok masyarakat hidup didaerah yang sangta luas,


saling memerangi dan berselisih. ,mula-mula mereka masih biadab tapi kemudian
timbul masyarakat yang beradab, dan sebagai akibatnya timbul banyak penemuan
untuk mempermudah hidup.
C.Asas dan LatarBelakang Sejarah Hubungan Internasional
1.Asas Hubungan Internasional
Dalam hubungan antar bangsa dikenal beberapa asas sesuai dengan pandangan
dan cara pemikiran masing-masing negara. Tiap-tiap negara yang berdaulat
menetapkan sendiri batas-batas daerah dan ruang lingkup berlakunya ketentuan
hukum bagi daerah dan warga negara masing-masing.
Dalam hubungan dengan hal tersebut, terdapat tiga asas, yang satu sama lain
pengaruh mempengaruhi, yaitu:
1.Asas teritorial
Asas ini berdasarkan kepada kekuasaan negara atas daerahnya.
2.Asas kebangsaan
Asas ini didasarkan kepada kekuasaan negara pada warga negaranya.
3.Asas kepentingan umum
Asas ini didasarkan kepada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur
kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat.
Salah satu ahli hukum terkenal yaitu Bartolus De Saxoferrato hidup dari tahun

1313-1357 dan disebut juga sebagai peletak dasar dari ajaran statua (statuten lehre).
Ajaran ini meluas dari italia ke negara-negara Eropa Barat antara lain ke Perancis,
Jerman, dan Belanda.
2.latarBelakang Sejarah
Dalam sejarah perkembangan hubungan internasional terdapat empat periode
yang dapat dipakai sebagai patokan:
1.Zaman kuno yang berlangsung sampai dengan berakhirnya imperium Romawi.
2.Abad pertengahan yaitu zaman Eropa nasrani pada abad pertengahan sampai dengan
abad keenam belas.
3.Periode antarnegara modern yaitu antara abad keenam belas sampai dengan akhir
abad kesembilan belas.
4.Periode abad kedua puluh yaitu periode evolusi menuju ke arah tingkat supra negara
(super-state stage).

BAB II
NEGARA,BANGSA,DAN NEGARA BANGSA
Istilah negara, bangsa dan negara-bangsa seringkali di gunakan secara
baergantian dalam membicarakan hubungan internasional. Secara teknis sebenarnya
terdapat pengertian yang berbeda. Negara secara geografis merupakan wilayah
dengan sistem kekuasaan yang terpusat, dengan memiliki hukum,peraturan dan

membuat dan keputusan sendiri. Bangsa, sebenarnya tidak terikat oleh wilayah
tertentu suatu bangsa adalah sekelompok penduduk yang mengikuti pandangan
sendiri yang menghubungkannya satu dengan yang lain. Negara-bangsa, di artikan
sebagai suatu teritorial negara dengan penduduk yang menyatakan sebagai suatu
bangsa.batas wilayahnya di kuasai dengan kedaulatan yang membedakan antara
negara bangsa yang yang terdapat dewasa ini dengan bentuk negara bangsa masa
lampau.
A. Evolusi Negara-Bangsa Sampai Tahun 1870
Sistem negara-negara Westphalia adalah sistem Eropa yang digunakan di
benua ini. Sebelum timbulnya system negara tersebut, Eropa dikenal di kuasai oleh
sistem kerajaan (empire), dimana Inggris, Perancis, Belanda, Portugis dan Spanyol
melebarkan sayapnya keluar kontinen ke tanah jajahan di seberang lautan.
Putaran pertama sistem empire. Hampir tanpa kecuali negara-negara Eropa
mengembangkan empirenya dalam abad-abad 17,18 dan 19 dengan tujuan
meningkatkan kejayaan, kekayaan dan kekuasaan.
Putaran empire kedua. Pada awal tahun 1870 gelombang kedua pembentukan
empire meliput Eropa, dan juga terjadi di Amerika dan Jepang. Eksplanasi gelombang
kekuasaan ini terjadi dalam berbagai bentuk. Dejarah diplomatik, dan akhirnya
realitas politik menyatakan merupakan sarana yang penting, yang ikut menetapkan
status suatu negara dalam peringkat internasional, yang mencoba untuk membuat

pertimbangan kekuasaan di Eropa.
B. Evolusi Negara Bangsa Modern
1684

Perjajian Westphalia membentuk sistem negara modern

Abad 16,17 dan 18

Negara-negara Eropa mengembangkan kekuasaan kolonial,
khususnya di Amerika Utara; ini merupakan perputaran
kekuasaan pertama.

1775-1780

Revolusi Amerika dan Perancis merupakan tantangan bagi
kekuasaan raja

1804-1815

Kekuasaan Napoleon di Perancis merubah sistem kekuasaan di

Eropa.

1815-1870

Negara Eropa membagi Afrika dan sebagian Timur Tengah dan
Asia dalam putaran kekuasaan kedua. Amerika dan Jepang juga
mulai menanamkan kekuasaan kolonial di daerah seberan
lautan.

1914-1918

Perang Dunia I meruba sistem negara didunia Sejumlah negara
di Eropa tumbuh dari 15 menjadi 35.

1918-1939

Munculnya kekuatan Bolshewiks di Rusia dan Nazi di Jerman,
yang

merupakan


tantangan

terhadap

legitimasi

sistem

kenegaraan.
1939-1945

Perang Dunia II

1945-kini

Perkembangan kehidupan kenegaraan menggantikan sistem
kolonial modern. Negara-negara bertambah dari 45 pada 1945
menjadi sekitar 170 pada tahun 1986. Perkembangan politik
pada masa ini juga di tandai dengan masalah antara kekuatan

besar,yang sulit untuk menyatakan bahwa dunia dalam keadaan
damai yang mutlak.

C. Negara,Bangsa dan Perimbangan Kekutan (Balance of Power)
Permasalahn politik yang tetap yang digunakan oleh negara-bangsa selalu
terjadi terutama dalam kaitannya dengan hubungan internasional. Perang Dunia I di
akibatkan tidak adanya perimbangan kekuatan. Jika sistem keliru maka akan berakibat
luas. Akhir PD I negara-negara dalam mengupayakan keamanan internasional
menolak sistem perimbangan kekuatan dan keamanan hubungan antar bangsa di dunia
di laksanakan secara kolektif dengan nama Liga Bangsa-Bangsa (Leaque of Nations)
dimana jika terjadi satu negara melakukan agresi maka akan mendapat respon dari
semua negara yang lain.
Setelah PD II timbul kekuatan baru dalam sistem internasional dan keadaan ini
didasarkan atas model sistem perimbangan kekuasaan sebelum PD I dan dalam
bentuk lebih sederhana yakni adanya dunia biolar, terbaginya dunia dalam dua blok,
satu berpusat di Amerika Serikat da yang satu berpusat pada Uni Soviet (kini telah
tiada).

BAB III
ILMU AN SISTEM HUBUNGAN INTERNAISONAL

Perkataan “internasioanal” di pergunakan pertama kali oleh Jeremi Bethan
bagian terakhir abad XVIII dalam bukunya yang berjudul “introduction to the
principles of morals and legislation 1789. Pada abad sebelumnya Richad Zouche
mempergunakan istilah Latin intergentes, atau antarbangsa.
Hubungan antar bangsa bertujuan mencakup bukan hanya bangsa, tetapi juga antar
negara, antar pemerintahan dan antar penduduk. Hubungan antar bangsa baik sebagai
ilmu maupun berupa kegiatan akan di uraikan berikut ini.
A.Ilmu Hubungan Internasional
Pengalaman sejarah terutama pahit getirnya perang, pertikaian dan
permusuhan mendorong para pemikir, filsuf, diplomat dan para ahli untuk mencarikan
jalan-jalan tambahan dalam menanggulangi situasi tersebut. Memasuki abad XX,
dengan diawali perang yang melanda seluruh dunia , muncul dan berkembang secara
luas hubungan internasioanl sebagai “disiplin ilmu”
Lahirnya Ilmu Hubungan Internasional
Munculnya sebagai sebuah komponen ilmu merupakan suatu kebutuhan dan
perkembangan sejarah, terutama menjelang perang dunia pertama. Penjajakan pertama
muncul di dalam buku Paul Reinsch pada tahun 1900 dengan judul “world politics”
dan “international union” pada 1911.
Pada tahun 1928 Morgenthou menerbitkan buku “politik antarbangsa”
(politics among nations) yang menandaskan pentingnya kekuatan politik dalam
mencapai tujuan dari suatu bangsa. Dalam tahun 1930 an penekanan materi ditujukan
pada politik internasional, geopolitik, dan pendapat umum.
Pecahnya perang dunia yang kedua dan lahirnya perserikatan bangsa-bangsa
serta badan-badan khusus lainnya mendorong lahir dan berkembangnya ilmu ini dan
menuntut terselenggaranya suatu negara dunia (world goverment).
Ilmu-ilmu Dasar Hubungan Internasional
Ilmu hubungan internasional merupakan synthesa dari berbagai ilmu yang
terkait yang masing-masing mempunyai tujuan tersendiri. Sekurang-kurangnya
delapan disiplin yang mendasari ilmu hubungan internasional. Ilmu-ilmu tersebut

adalah ilmu hukum internasional, sejarah politik, ilmu perang, politik internasional,
perdagangan internasional, pemerintahan kolonial serta hubungan luar negeri.
a.Hukum Internaisonal
Sebagai ilmu tumbuh pada XVI dalam karya Francis dari victoria. Sebagai dosen
pada universitas Salamanca, ia tertarik ia tertarik pada kelanjutan hubungan antara
Spanyol dan Mexico, setelah kemenangan Cortes. Revolusi perancis, revolusi
industri dan berkembangnya negara-negara nasional semakin menyempurnakan isi
hukum internasional. Sebagai disiplin tumbuh dan berkembang melalui berbagai
lembaga pendidikan tinggi umumnya, pendidikan hukum khusunya serta
universitas dan lembaga-lembaga sosial internasioanl.
b.Sejarah Dipomatik
Sebagai sebuah disiplin tumbuh pada abad XVII dalam kumpulan karangan
tentang kegiatan diplomatic, kontrak dan sebagainya karangan Leibniz yang
berjudul “codex yuriz gentium diplomaticus” yang dapat diterjemahkan sebagai
hukum diplomatik bangsa-bangsa.
c.Ilmu Perang
Ilmu perang menyangkut sejarah perang-militer, strategi dan taktik, organisasi
militer, tehnologi militer, disiplin dan moral terutama pada zaman kuno.
d.Politik Internasional
Ilmu politik yang mencakup berbagai aspek kegiatan negara dan pemerintahan
biasanya secara fungsional dibagi atas teori politik, politik dan opini-pendapat
rakyat (umum), pemerintahan dan hukum publik.
e.Organisasi Internasional
Lahirnya Liga Bangsa-Bangsa (LBB), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan
organisasi-organisasi dunia lainnya sangant mendorong pengembangan disiplin
ini.
f.Perdagangan Internasional
Pada masa-masa terakhir pengaruh perkembangan jaringan hubungan perjanjian
ekonomi perdagangan, dan berbagai bentuk organisasi ekonomi internasional,
kemajuan sarana-prasarana transport dan komunikasi sangat mendukung dalam
mengembangkan disiplin ekonomi.
g.Pemerintahan Jajahan

Daerah koloni mempunyai kedudukan strategis sebagai penghasil bahan mentah,
daerah pelemparan hasil industri dan sasaran transmigrasi penduduk. Daerah
jajahan berperan amat penting bagi kedudukan ekonomi dan politik penjajah.
h.Hubungan Luar Negeri
Merupakan disiplin yang baru muncul yang menyangkut dan menggambarkan
struktur konstitusional dan metode pemerintahan negara.
Ilmu-Ilmu yang Menunjang
Menyangkut ilmu hubungan internasional, para ahli mengemukakan empat
tujuan pokok yakni :
1.Pembentukan kewarganegaraan yang sadar dan bertanggung jawab.
2.Pembentukan pemimpin yang berkualitas.
3.Pengembangan kompetensi profesional terhadap hubungan antar bangsa.
4.Peningkatan pengetahuan tentang kemanusiaan.
Pendidikan Internasional
Pendidikan internasional merupakan suatu ilmu yang mengembangkan sikap,
pengetahuan, saling pengertian serta keterampilan untuk dapat menyesuaikan diri
dengan perkembangan dunia dan menerima masyarakat dunia ke dalam pola hidup
manusia yang beradab.
B.Sistem Kegiatan Hubungan Internasional
Beberapa subkatagori yang tercakup di dalam kegiatan, hubungan
internasional adalah diplomasi, hukum internasional, ekonomi kebudayaan, strategi
militer dan sebagainya.
Hubungan Kegiatan Diplomatik.
Diplomasi merupakan keseluruhan proses dari hubungan politik antar bangsa,
orang yang melaksanakan tugas diplomatik diluar negeri di sebut diplomat (Prederick
H. Hartman, the Relations of Nations, hal.89). Tugas seorang diplomat dalam
menjalankan misinya atau sistem diplomasi hingga kezaman ini mengalami
perkembangan yang disesuaikan dengan kondisi zamannya. Machiavelli (1469-1527)
merupakan salah seorang diplomat terkenal. Penggunaan istilah diplomat baru pada
abad XVIII di Venetia. Gallieres pada 1716 menerbitkan buku tentang diplomasi.
Namun didalam buku tersebut di pergunakan istilah negotiator.
Hukum Internasional

Hukum internasional adalah satubentuk hukum yang berlaku antar negaranegara yang berdaulat dan antar kesatuan-kesatuan atau badan-badan internasional
lainnya (is the body of legal rules which apply between sovereign states and such
other entities as have been granted international personality, Schwarcenberger nd
brown. 1976.
ekonomi Internasional
Ekonomi merupakan salah satu unsur kekuatan bangsa. Hubungan
internasional yang tercipta melalui jalur ekonomi telah berlangsung lama. Di dalam
literatur lama kegiatan politik dan ekonomi dipisahkan. Politik memusatkan perhatian
pada aspek keamanan, angkatan perang dan persenjataan serta aliansi dan sebagainya.
C.Perkembangan Ilmu Hubungan Internasional
Ilmu hubungan internasional dapat dimasukkan dalam kelompok ilmu yang
mudah. Dalam lingkungan ilmu kemasyarakatan, ilmu ini boleh dikatakan merupakan
hasil ramifikasi yang paling muda, dan apabila dibandingkan dengan beberapa cabang
ilmu muda dalam ligkungan ilmu pasti dan ilmu alam, ilmu hubungan internasional
malahan lebih muda dari ilmu fisika nuklir atau biogenetika.
Ruang lingkup hubungan internasional
Secara harfiah hubungan internasional dapat di artikan sebagai hubungan antar
bangsa, padahal yang di maksudkan bukanlah hanya hubungan dalam bentuk ini, dan
karena itu dimuka juga telah di usulkan penggunaan istilah yang lebih tepat yaitu
“hubungan global” (global relations).
Koneksitas: hubungan internasional, politik internasional dan politik luar
negeri
“Hubungan luar negeri” mencakup keseluruhan hubungan yang dijalankan
oleh suatu negara dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya. Jadi
yang dapat terlibat dalam hubungann itu tidak hanya negara lain, melainkan juga
partai negara asing maupun perusahaan asing.
“Politik luar negeri” adalah keseluruhan penjalanan keputusan suatu
pemerintah untuk mengatur semua hubungannya dengan “kalangan luar negera”.
Semua bentuk “hubungan luar negeri” yang dikontrol oleh pemerintah merupakan
bagian dari “politik luar negeri”.

“Politik internasional” (Chen, et. Al. menyebutnya “politik antarnegara”)
mencakup kepentingan (interests) dan tindakan (actions) beberapa atau semua negara
serta proses interaksi antarnegara maupun antarnegara dan organisasi internasional
pada tingkat pemerintah.

BAB IV
SASARAN DAN SISTEM INTERNASIOANAL
A.Sasaran Hubungan Internasional: Perdamaian Dunia
Ilmu hubungan internasional menyelidiki prakondisi dari perdamaian dan dalam
perkembangannya sesuai Perang Dunia I mengenai dua macam pendekatan:
pendekatan ilmiah, yang mungkin boleh juga disebut sebagai pendekatan analitiskontemplatif; dan pendekatan pseudo-ilmiah atau disebut juga pendekatan aplikatif.
Pendekatan yang kedua itu di sebut pendekatan pseudo-ilmiah karena hanya
memanfaatkan metode penalaran ilmiah, tetapi tanpa membuka diri bagi kesimpilan
yang dialogis. Bukti yang gamblang untuk itu dapat diamati pada lembaga veto yang
berlaku di Dewan Keamanan pada Perserikatan Bangsa-Bangsa.
 Berbagai aliran pemikiran mengenai masalah perdamaian dunia:


Aliran Idelisme

Kaum idealis yang di Inggris diwakili oleh Sir Alfred Zimmern, Bailey Philip
Neol Bakerdan yang lebih terkenal David Mitrany; di Amerika Serikat oleh James
Shatwell, Pitman Petter dan Parker Moon, bertolak dari tesis yang menyatakan, bahwa
setiap bangsa yang mengganggu perdamaian, sekaligus telah bertingkah laku tidak
rasioanal dan tidak bermoral (Meyers, 4045).


Aliran Realisme

Apabila kaum idealis mencoba mencapai sasaran ilmu hubungan internasional
dengan mengandalkan diri pada peranan hukum internasioanl dan organisasi
internasional, maka kaum realis lebih dulu hendak menemukan kunci dari masalah
politik internasional yang pada hakekatnya menurut mereka adalah tidak lain dari
“power politics”.



Neo-Realisme dari Edward Hallet Car

Usaha Car untuk memadukan kaum idealis dan kaum realis sebenarnya dapat
dicapai pada tingkat analisa yang lebih canggih. Akan tetapi usaha itu dihambat oleh
perang.
 Palemologi (studi perdamaian)
Palemologi adalah disiplin ilmu yang sangat muda. Perkembangannya dimulai
dari sekitar peralihan dari dekade 1950-an ke dekade 1960-an, dan boleh dikatakan
merupakan reaksi dari para pemikir terhadap meningkatnya perlombaan senjata.
 Perdamaian dan Ideologi
Perdamaian adalah absurd, apabila orang tidak dapat sepakat menegenai
substansinya. Lebih dari itu, orang perlu sepakat bahwa substansi yang sama itu
mharus berlaku juga pada semua strata hubungan antar mansia: mulai dari stratum
yang global sampai pada stratum yang subnasional.
B.Sistem Internasional
Menarik dari batasan-batasan yang diberikan oleh kedua sarjana yang dikenal
mempunyai pendekatan yang berbeda terhadap masalah hubungan internasional itu
adalah bahwa masing-masing mengemukakan adanya:
a.Kumpulan dari satuan politik yang masing-masing adalah independen;
b.Ada interaksi dengan tingkat keteraturan tertentu.
Tidak tercakup dalam batasan itu adalah akibat internasional yang timbul dari
interaksi teratur antara satuan-satuan politik tersebut. Padahal justru akibat
internaisonal itulah yang memberi bentuk tertentu pada suatu sistem internasional, dan
akibat itulah yang perlu di analisa.
Kerangka analisa sistem internasional


Aspek pertama ditentukan oleh batas geogrfis, kebudayaan maupun batas
efektivitas dari suatu sistem internasional.



Aspek kedua menyangkut ciri dan bentuk dari satuan politik yang interaksinya
membentuk suatu sistem internasional.



Aspek ketiga berkenan dengan struktur dari interaksi internasional dan dapat
dijabarkan sebagai pertumbuhan maupun penggabungan antarkekuatan
nasional sedemikian rupa, sehingga stratifikasi juga menjadi bagian yang
inheren dalam struktur.

Sistem negara setelah abad ke-17
Perjanjian Westfalia secara tidak langsung mengkokohkan keempat unsur dasar
dari negara seperti yang masih diakui sampai sekarang:
a. Wilayah dengan batas yang jelas dan diakui secara internasional;
b. Warga yang mempunyai ikatan eksistensial dengan wilayah tersebut;
c. Pemerintah yang bertugas mencapai tujuan politik dari warga itu berdasarkan
hukum;
d.

Status sebagai subjek hukum internasional.

Sistem negera pasca Perang Dunia II
Dewasa ini ada kira-kira 180 negara dan 16.000 organisasi internasional yang
menentukan bentuk dari sistem internasional setelah usainya Perang Dunia II.
Meskipun demikian, organisasi-organisasi internasional itu didirikan terutama
berdasarkan antarnegara, sehingga kalaupun juga banyak di antara organisasi itu
mempunyai pengaruh politik yang besar, negara tetap elemen dasar dari sistem
internasional.

BAB V
MASYARAKAT INTERNASIONAL
A.Pendekatan Dasar Masyarakat Internasional
Menurut seorang tokoh terkemuka pendekatan ini (Wight,1991), politik
internasional merupakan “bidang pengalaman manusia dengan karakteristik, masalah,
dan bahasanya yang khas. Mempelajari HI berarti “memasuki tradisi ini” dan
“bergabung dalam perbincangan” dengan tujuan untuk memahaminya. Inti
pendekatan ini dalah bahwa hubungan internasional harus dipahami sebagai suatu
“masyarakat” nrgara-negara berdaulat.
B.Tiga taradisi: Teori
Kunci pada pendekatan Masyarakat Internasional adalah peranan dari pemikiran
terkemukaka ini dalam politik dunia. Ketika sejarah ditekankan, adalah sejarah
pemikiran yang mencakup inti dari tradisi tersebut. Tidak satu pun dari pemikiran ini
yang “benar” dan tidak satupun yang “salah”. Mereka hanya mewakili pandangan
moral dasr yang berbeda pada politik dunia yang bersaing satu sama lainnya.
C.Tiga Tradisi : Praktek
Ketika

Wight

(1991)

mengurangikan

realisme

atau

rasionalisme,

ia

menggambarkan dan menjelaskan pendapatnya dengan contoh historis dan
kontemporer yang menyelidiki pemikiran negarawan atau komentar terkemuka.
Selama takanan Perang Dingin di 1965, misalnya, pemimpin Uni Soviet, Nikita
Khushchv, mengatakan “ negara kecil tidak lagi dapat diperhitungkan di dunia
modern.
D.Kritik Terhadap Masuyarakat Internasional
Beberapa kritisisme besar

dapat dibuat terhadap pendekatan masyarakat

Internasional pada HI. Pertama, terdapat kritik kaum realis bahwa bukti dari norma

internasional sebagai penentu kebijakan dan prilaku negara adalah lemah atau tidak
kuat. Kedua, terdapat kritik kaum liberal bahwa tradisi masyarakat internasional
mengabaikan politik domestik yaitu demokrasi dan tidak dapat menjelaskan
perubahan progresif dalam politik internasional. Ketiga, terdapat kritik EPI tradisi
Masyarakat Internasional gagal memberikan penjelasan tentang hubungan ekonomi
Internasional.

BAB VI
EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL
A.Apakah Ekonomi Politik Internasional itu ?
Dalam beberapa hal penting, kehidupan kita adalah tentang ekonomi politik.
Untuk bertahan hidup, kita perlu makan. Sebagian besar dari kita mendapatkan
kebutuhan yang diperlukan dari pasar, membayarnya dengan uang untuk
mendapatkan barang-barang kita perlu sejumlah kekayaan sebagai kebalikan dari
kemiskinan.
Ada hubungan yang kompleks antara politik dan ekonomi, antara negara dan
pasar, yang harus dapat dikuasai HI. Hubungan tersebut merupakan subjek EPI. Agar
terus berjalan, menunjukan cara-cara pendekatan teoritis yang berbeda tentang
mendekati hubungan antara politik dan ekonomi.
B.Merkantilisme
Merkantilisme sangat erat kaitannya dengan pembentukan negara berdaulat,
modern, sepanjang abad ke-16 dan ke-17. Merkantilisme adalah pandangan dunia
tentang elit-elit politikyang berbeda dengan garis depan pembangunan negara modern.
Merkantilisme mengangap perekonomian tunduk pada komunis politik dan khususnya
pemerintah. Aktivitas ekonomi dilihat dalam konteks yang lebih besar atas
peningkatan kekuatan negara.
C.Liberalisme Ekonomi
Liberalisme ekonomi muncul sebagai kritik terhadap kontrol politik dan
pengaturan

permasalahan

ekonomi

yang

menyeluruh

yang

mendominasi

pembentukan negara Eropa diabad ke-16 dan ke-17, yakni merkantilisme. Kaum
ekonomi liberal menolak teori dan kebijakan yang men-subordinat ekonomi pada

politik.kaum ekonomi berpendapat bahwa perekonomian pasar merupakan suatu
wilayah otonom dari masyarakat yang berjalan menurut hukum ekonominya sendiri.
D.Marxisme
Ekonom dan filusuf ekonomi politik Jerman abad ke-20 dalam banyak hal
mewakili kritik mendasar liberalisme ekonomi. kaum ekonomi liberal memandang
perekonomian sebagai ‘positiv sum game’ dengan keuntungan bagi semua.
E.Pendekatan tentang stabilitas Hegomoni Amerika Serikat
Kekuatan ekonomi dan politik yang dominan, diperlukan bagi penciptaan dan
pembangunan sepenuhnya perkonomian pasar dunia yang liberal, sebab jika aturan –
aturan tersebut tidak dapat dilaksanakan HI itu, dalam bentuk sebenaranya,
merupakan teori stabilitas hegomonik, yang berhutang budi pada pemikiran
merkantilisme tentang politik yang memipin ekonomi. teori stabilitas hegemoni tidak
murni merkantilisme.
Liberasisme, merxisme, dan merkantilisme masing-masing telah menunjukan
aspek penting hubungan ekonomi dan politik. Mereka juga membuka kelemahankelemahan tertentu; mereka tidak dapat berdiri sendiri. Karena itu perlu elemenelemen dari pandangan masing-masing agar mengetahui hubungan kompleks antara
politik dan ekonomi.
F.Pembangunan dan Keterbelakangan di Dunia Ketiga
Pendekatan kaum Marxis pada EPI berkonsentrasi pada isu pembangunan dan
keterbelakangan di dunia ketiga (Asia, Afrika, dan Amerika Latin
G.Globalisasi Ekonomi dan Perana Negara yang Berubah
Fenomena globalisasi telah mebdapatkan perhatian yang sangat besar dari EPI.
Globalisasi adalah meluas dan meningkatkannya hubungan ekonomi, sosial, dan
budaya yang melewati batas batas internasional.
Pandangan kaum liberal tentang globalisasi ekonomi dan akibat lainya dapat
diringkas sebagai berikut:
1) Globalisasi ekonomi berati pergeseran kualitatif menuju sistem ekonomi
global
2) Globalisasi ekonomi akan membawa kesejahteraan meningkat individu,
keluarga dan perusahaan
3) Negara bangasa kehilangan kekuatan dan pengaruh seperti ditekan dari atas
dan dari bawah

Pandangan dari kaum markatilisme tentang globalisasi ekonomi dapat
diringkas sebagai berikut :
1) Globalisasi ekonomi adalah “kurang lebih sama”, interdepedensi ekonomi
intensif, tidak ada yang baru dalam hat tersebut
2) Perusahaan \-perusahaan tidak kehilangan identitas nasionalanya sebab mereka
pemain global. Mereka tetap terikat negara asalanya
3) Negra bangasa tidak terancam oleh globalisasi, Kapasitas dalam pengaturan
dan pengawasan telah meningkat dari pada menurun

BAB VII
KEKUATAN NASIONAL DAN POLA HUBUNGAN INTERNASIONAL
A.Unsur-unsur Kekuatan Nasional
“Kekuatan nasional” tidaklah selalu harus dipahami sebagai suatu pengertian
yang negatif, terutama karena dia relevan bagi eksistensi dari suatu bangasa dan
negara. Kekuatan nasioanal adalah penting untuk mendukung penyelengaraan politik
luar negeridalam menegakan kepentingan dan mempertahankan eksistensi negara.
a)Rakyat dan Sumberdaya manusia
Rakyat merupakan unsur utama dari apa yang disebut sebagai kekuatan nasional.
Dua aspek utama dari apa yang relevan bagi konsep kekuatan nasional adalah
aspek yang kuantitatif dan aspek kualitatif.
b)Pemerintah
Pemerintah pada dasarnya ialah organisasi. Tanpa pemerintah, unsur rakyat dan
wilayah serta kekayaan yang dikandungnya tidak dapat “menjadi” negara,
betapapun potensinya semua unsur tersebut.
c)Wilayah dan Sumber Daya Alam
Wilayah adalah nsur negara yang paling stabil, selama wilayah itu dapat
dipertahankan oleh pemerintah dan rakyat yang memiliki dan menguasainya.
B.Pola Sikap Hubngan Internasional
Hubungan internasioanal terselengara sebagai interakasi anatarnegara. Negranegra itu dengan mengadakan diri pada kekuatan nasioanal masing-masing, berusaha
untuk menyelengarakan politik luar negeri itu merupakan manifestasi utama dari
prilaku negra berhubungan dengan negara lain.

a) Politik tidak memihak
b) Politik isolasi
c) Netralitas dan Netralisme
d) Kooperasi
e) Kerjasam Universal
f) Kerjasama Regional
g) Kerjasa Fungsional
h) Kerjasama Ideologis
i) Konfrontasi
BAB VIII
DIPLOMASI
Diplomasi merupakan sarana pelakasanaan hubungan antar bangasa atau
hubungan internasional. Diplomasi adalah perangkat terwujudnya proses-proses
interakasi yang memberikan dasar bagi tindakan lebih lanjut keberlangsungan
komunikasi anatar para diplomat sebagai wakil suatau negara bangasa dalam
mewujudkan harapan-harapan bersama.
A.Perkembangan di India Kuno
Kita telah banyak mempunyai bukti terulis menunjukan bahawa kegiatan
diplomatik telah berlangsung sejak lama di India dan telah lambat lauan berkembang.
Bahkan pada periode Vedic kita menjumpai referensi berbagai tipe utusan seperti
duta, prahita, palgala, suta, dan sebagainya.
B.Perkembangan di Yunani
Menurut mitologi Yunani, dewa bangasa Olypia Hermes, terlibat kegiatankegiatan diplomatik. Zenus, raja para dewa, menugaskan Hermes untuk misi-misi
diplomatik yang sulit termasuk membunuh Argos.
C.Perkembangan di Romawi Kuno
Tradisi diplomasi metode-metode diplomasi serta praktek-praktenya ini
disebarakan dari bangsa Yunani kepada bangasa Romawi. Bangasa Romawi diberi
Tuhan “practicalsense”yang baik adan mereka mempunyai kapasitas administarasi
yang mngagumkan.
D.Perkembangan di Jaman Bizantium

Romawi Timur atau kekaiasara Byzantium menunjukan kelihatanya dalam
seni diplomasi. Kegiatan-kegiatan mereka dibantu perkembanagan ini. Menurut
Nicholosn, kekaiasaran, Byzantium adalah yang pertama mengorganisasi, depatemen
luar negeri untuk hubungan dan urusan-urusan luar negeri.
E.Perkembangan sesudah Renaissance
Beberapa ahli telah membantu perkembnagan diplomasi dizaman sesudah
Renaissance kedalam tiga periode-periode italia prancis dan modern
F.Periode Italia
Karena beberapa sebab diplomasi modern pertama kali dikembangakan
dinegara-negara kota ilatlia. Sebab utama adalah bahwa mereka berdiri diluar sistem
feodal utama dan mereka diikuti bersama-sama oleh banyak kepentingan yang sama.
G.Sistem Diplomasi Prancis
Mengenai sistem diplomasi prancis Nicholoson mengatakan “ dengan metode
Prancis yang saya maksud teori dan praktek hubungan internasional yang berasal dari,
Richeliu, dianalisis oleh Callieres dan diterapakan oleh semua negara Eropa selama
tiga abad yang mendahului perubahan tahun 1991.”
H.Tarnsisi Lama dan Diplomasi Baru
Munculnya sisten negra bangasa mengantar suatu bangasa kejaman kegiatan
diplomatik yang lebih besar. Periode yang berkisar antara munculnya sisten megara
bangasa samapai Perang Dunia I diumumkan sebagai era” Diplomasi Lama”.
Ada beberapa faktor yang membantu kemunculan Diplomasi Baru
menggantikan Diplomasi Lama:
1) Kebangkitan Rusia sosialisasi
2) Munculnya Amerika Serikat dipolitik dunia dan keikut sertaan negara-negara
Amerika Latin dalam kehidupan Internasional
3) Kebangkitan Asia dan masuknya negara-negara dalam pergaulan internasional
4) Kebangkitan pendapat umum
5) Perkembangan sistem komunikasi

BAB IX
ORGANISASI ANTAR BANGASA
Hubungan antar Bangsa atau hubungan internasional membawa dampak tidak
hanya keharmonisan tetapi juga konflik atau perang. Akibat pertentangan itu
menimbulkan ketidaknyamanan dalam komunikasi. Lahirnya berbagai lembaga atau
organisasi baik regional maupun internasional menjadi wadah bagaiman negara
bangsa melakukan upaya perbaikan dan kesejahteraan serta perdamaian.
A.Landasan Umum
Organisasi internasional merupakan salah satu sub kategori hubungan
internasional. Suatu ( proses pembentukan) bentuk struktur lembaga dan pentahapan
langkah kerja didalam hubungan internasional (it is esentially a process of
developping a new structur and produral frame work for the interplay of international
goverments)
Organisasi internasional merupakan lembaga dunia yang secara sehat dibentuk
untuk mencapai sasaran tertentu. Fungsinya mencarikan jalan keluar untuk
memudahkan kerjasama dan merupakan instrumen penting dalam sistem hubungan
internasional.
Proses Pertumbuhan Organisasi Internasional. Organisasi internasional
muncul di Eropa pada abad XIX. Di dahului oleh pembentukan concert of Europe
pada 1814. Ini merupaka suatu sistem negara-negara kuat dalam mengurusi soal
internasional serta ingin mengembalikan kekuasaan monarchi. Perkembangan sistem

berawal pada kolaborasi Britaniya Raya, Autralia, Prusia dan Rusiadalam bentuk
Aliansi.
Penggolongan,

Klasifikasi

Organisasi

Internasional.

Penggolongan

organisasi internasional dapat dibuat dengan bertitik tolak pada tiga kriteria yang
mencakup keanggotaan, lingkup kawasan geografi dan fungsi.
1)Keangotaan
Bertumpu pada keangotaan, organisasi dapat dibedakan atas organisasi antar
pemerintah atau Intergovermental Organization (IGOs) dan organisasi antar
pemerintah Non- Govermental Prganization (NGO). Keanggotaan, Organization,
antar pemerintah (IGOs) adalah negara atau pemerintahaan negara yang diikat
melalui perjanjian.



Organisasi antar pemerintah



Organisasi non antar pemerintah

2)Klasikasi berdasarkan lingkup kawasan geografi
Organisasi internasional lebih berlandaskan pada faktor politik-ideologi atau
ekonomi daripada faktor geografis.
3)Klasifikasi atas landasan fungsi
Suatu organisasi internasional didirikan untuk maksud dan tujuan tertentu.
Suatu Organisasi Internasional.
Klasifikasi diatas secara tidak langsung tersirat stasus dari organisasi
internasional. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa organisasi internasional
berstatus sebagai : wadah persatuan dan pemecah masalah, subyek hukum
internasional, alat paksa agar kaedah umum dapat ditaati, serta membentuk,
memperluas kaidah hukum internasional.
B.Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB)
Seperti halnya perang dunia pertama mendorong lahirnya LBB, maka kepahitan
dan keganasan perang dunia ke dua melahirkan organisasi antar bangsa yang
dikenal dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
1) Langkah-langkah



Atlantic Charter 1 Januari 1942



Moscow Declaration 30 Okt 1943



Dumbarton Oaks Proposal



Konperensi Yalta



Konperensi San Francisco

2) Struktur Organisasi PBB
Tujuan dasar PBB tercantum dalam Mukadimah yang secara tegas
mencantumkan :


Menyelamatkan generasi mendatanng dari bahaya kekejamn perang



Memperkuat kepercayaan akan asazi manusia dan hidup yang layak,
kesamaan hak pria wanita, kesamaan hak antar bangsa besar dan kecil.



Menciptakan kondisi akan keadilan dan penghargaan yang bersumber dari
teraktat dan sumber hukum internasional dapat dipertahankan



Meningkatkan kemajuan sosial dan standar hidup yang lebih baik

3) Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa


Mempertahankan situasi yang damai dan aman dengan mengikhtiarkan
langkah-langkah perdamaian yang efektif terhadap ancaman-ancaman,
tekanan serta agresi berdasarkan berdasarkan agresif kedilan dan hukum
internasional serta penangan pertentangan yang mengancam perdamaian



Mengembangakan rasa persaudaraan antar bangsa berdasarkan pada
penghargaan terhadap prinsipkeamanan dan hak ketentuan nasib sendiri,
serta berbagai upaya yang terkait untuk memperkokoh perdamaian dunia



Menciptakan

kerja

sama

daalam

menyelesaikan

masalah-masalah

internasional yang menyangkut bidang sosial, ekonomi, budaya, serta
kemanusiaan, mendorong mengembangkan rasa penghargaan terhadap hak
dan kemerdekaan azasi tanpa membedakan ras, kelamin, bahasa dan agama


Menciptakan satu pusat yang menyelarasakan kegiatan bangsa-bangsa untuk
mengejar dan mencapai tujuan bersama

4) Keanggotaan PBB
Menyangkut keanggotaan diatur dalam pasal 3,4,5,6. Anggota asli sebanyak 51
negara, setelah setelah ditambah dengan polandia.
5) Badan Kelengkapan PBB
Didalam kaitan dengan struktur , Perserikat Bangas-Bangsa memiliki badanbadan kelengkapan seperti majelis umum sebagai badan legislatif, badan
eksekutif yang meliputi dewan keamanan, dewan ekonomi sosial dan dewan
perwalian, Badan pengadilan, mahkamah internasional serta sekratiat dibawah
sekjen.

6) Dewan Keamanan (Security Council)
Dewan keamanan merupakan salah satu unsur eksekutif disamping dewan
ekonomi sosial, dan dewan perwalian didalam PBB. Keanggotaannya sebanyak
15 negara dengan rincian: lima negara merupakan anggota tetap dan
mempunyai hak veto. Sepuluh warga negara anggota tidak tetap, dipilih oleh
majelis umum untuk jangka waktu dua tahun.

BAB X
PERAN INDONESIA DI DUNIA INTERNASIONAL
Indonesia sebagai negara nasional yang berdaulat ingin menunjukan
ekdistensinya. Upaya untuk memberikan peran dalam pergaulan internasional
diberikan melalui berbagai tindakan nyata. Dalam perkembangan sejarah bangsa
indonesia setelah membuktikan bahwa usaha mewujudkan perdamaian, kesejahteraan,
dilakukan secara serius dan penuh dediksi.
A.Bidang Politik dan Keamanan
Globalisasi dalam bidang ekonomi akan diikuti oleh globalisasi dalam bidang
politik. Salah satu dilema yang paling utama dalam politik global adalah masalah
kedaulatan negara. Pada era globalisasi, ada semacam ketentuan bahwa negara mana
pun yang ingin terintegrasi dalam ekonomi global untuk memperoleh kesejahteraan
sosial bagi rakyatnya, negra itu harus terbuka pada asep-aspek yang dibawa oleh
globalisasi itu sendiri.
Indonesia turut memberi adil dalam bidang politik global, Peran Indonesia
terlihat dari keterlibatannya menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi diberbagai
negara. Usaha nyata pemerintah Indonesia dalam penyelesaian permasalahan politik
global sebagai berikut :


Indonesia Menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB



Pengiriman Kontingen Garuda



Peran Indonesia Dalam Masyarakat Konflik Internasional

B.Bidang Ekonomi
Hubungan ekonomi antarnegara, sesunguhnya telah memegang peranan yang
sangat penting dalam membangun globalisasi. Bahkan, jauh sebelum istilah
globalisasi itu sendiri ditentukan dan dikenal luas, hubungan-hubungan ekonomi,
terutama dalam bidang perdagangan sudah memeinkan peran global yang cukup
penting antar bangsa-bangsa di dunia.
1. Perdagangan Bebas
Secara umum, globalisasi ekonomi akan mendorong perdagangan global
menjadi lebih bergairah. Hal ini berhubungan dengan semakin luasnya jaringan
perdagangan, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan

ekonomi

negara-negara di dunia.
2. APEC
Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) adalah kerjasama ekonomi antara
negara-negara Asia-Pasifik.
C.Bidang Kebudayaan
Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan. Sejak berabad-abad
lampau, kebudayaan Indonesia terkenal sebagai kebudayaan yang bernilai tinggi.
Bentuk-bentuk kebudayaan Indonesia pun beraneka ragam. Salah satu yang paling
menonjol adalah dalam bangunan candi. Hampir seluruh masyarakat dunia mengenal,
candi Borobudur dan Prambanan.
D.Bidang Lingkungan Hidup
Manusia tinggal dalam bumi yang sama. Hal ini merupakan realitas yang tidak
dapat dikesampingkan. Oleh karena itu, menjaga kesatrian lingkungan hidup adalah
kewajiban dari setiap masyarakat, tidak peduli ia berada di negra maju, negara
berkembang, ataupun negara miskin.
Damfak keaktifan Indonesia dalam Pergaulan Antarbangsa
Sebagai bagian warga dunia, kontibusi Indonesia dalam kancah pergaulan
internasional telah dibuktikan melalui keaktifan Indonesia dalam berbagai organisasi
dunia, keterlibatannya dalam penyelesaian konflik antarbangasa, maupun dalam
penyelesaian nmasala-masalah global.
Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kancah pergaulan internasional
menimbulkan berbagai macam dampak. Dampak tersebut baik masyarakat Indonesia
secara umum maupun oleh pemerintah.

a

Dampak Positif
Berbagai peran penting disandang oleh Indonesia.hal ini tentu membawa
dampak positif bagi negara kita. Beberapa dampak positif dari keterlibatan
Indonesia didunia internasional, khususnya pada era globalisasi ini adalah
sebagai berikut :
 Masyarakat Indonesia menjadi makin maju
 Kebudayaan Indonesia makin maju
 Berdirinya perusahaan asing di Indonesia
 Etos kerja masyarakat Indonesia meningkat
 Adanya bantuan luar negeri untuk penelamatan lingkungan alam

b

Dampak Negatif
Disamping pengaruh positif terdapat pengaruh negatif dari keterlibatan
Indonesia di kancah pergaulan internasional. Dampak negatif tersebut
antara lain sebagai berikut :
 Berlangsungnya neokolonialisme
 Memicu ketergantungan terhadap negara maju
 Lapangan kerja makin sempit
 Berkembangnya sikap hidup westernisasi
 Keterkikisnya nilai-nilai kebersamaan
 Berkembangannya pada pola hidup konsumtif

Kelebihan dan Kekurangan Buku

Kelebihan :
- Buku “Hubungan Internasional dalam Prespektif Sejarah” dapat menjadi referensi
yang baik bagi mahasiswa untuk bahan pembelajaran sejarah khususnya mengenai
-

hubungan internasional.
Dalam penulisannya, buku ini sudah menggunakan standar EYD.
Mudah dipahami dan dimengerti.
Dalam ini sudah membahas mengenai Hubungan Internasional dengan sangat detail.
Buku ini juga cukup berguna dalam menerangkan dan menjelaskan istilah-istilah yang
dipelajari dalam ilmu hubungan internasional.
Kelemahan :

-

Banyaknya sub bab membuat sukar dalam mempelajari tiap bab.
Terlalu banyak menggunakan kata yang menjadikannya kalimat yang tumpang tindih

-

kata, sehingga ada beberapa kata atau kalimat yang sulit dipahami.
Banyak terdapat kata-kata yang tidak baku seperti kata “malahan”.

Kesimpulan

Dari buku “Hubungan Internasional dalam Prespektif Sejarah” ini saya dapat
menyimpulkan bahwa buku ini layak menjadi referensi pegangan untuk pembelajaran
maupun hanya untuk pengetahuan, karena buku ini cukup menarik dan isinya pun
dapat menjadi pengantarnya. Namun dalam buku ini harus lebih diperbaiki cara

bentuk penulisannya, karena semua itu akan memudahkan para pembacanya untuk
menikmati buku ini secara lebih mudah.
Dalam buku ini terdapat sepuluh bab. Diantaranya :
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.

Konsep Dasar dan Ruang Lingkup
Negara, Bangsa dan Negara Bangsa
Ilmu dan Hubungan Internasional
Sasaran dan Sistem Internasional
Masyarakat Internasional
Ekonomi Politik Internasional
Kekuatan Nasional dan Pola Hubungan Internasional
Diplomasi
Organisasi Antarnegara
Peran Indonesia di Dunia Internasiona