MANAJEMEN ARSIP UNDANG UNDANG PERPUSTAK

UNDANG-UNDANG PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Arsip Semester Genap Yang Diampu Oleh
Yuvita Prapitha, S.Sos, M.M

Oleh :
Husna Nabilah

13040116060016

PRODI DIPLOMA III PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017

Dibawah ini merupakan review dari Undang-Undang Perpustakaan yaitu UU No. 43 Tahun 2007 dan
Undang-Undang Kearrsipan yaitu UU No. 43 Tahun 2009.
I.


Undang-Undang Perpustakaan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 43 TAHUN 2007
TENTANG PERPUSTAKAAN
BAB I
Ketentuan Umum
Pasal ( 1- 4 )
1. Perpustakaan merupakan instutisi pengelolaan koleksi, karya tulis, karya cetak/ karya
rekaman secara profesional dengan sistem yang baku guna untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian informasi dan rekrearsi bagi para
pemustakanya. Koleksi perpustakaan yang mempunyai nilai pendidikan, koleksi
nasional, semua karya tulis baik yang diterbitkan atau tidak diterbitkan, yang berada
di luar negeri atau dalam negeri meerupakan perpustakaan milik NKRI. Naskah kuno
minimal mempunyai 50 yahun.
2. Perpustakaan terbagi menjadi dua yaitu perpustakaan nasional dan perpustakaan
umum. Orang yang mengelola perpustakaan di sebut pustakawan dan penggunanya
disebut pemustaka.
3. Perpustajaan diselengarakan berdasarkan asas demokrasi,keadilan, pembelajaran
yang berfungsi sebagai pendidikan, penelitian informasi dan rekrearsi yang bertujuan

untuk memberikan pelayanan kepada para pemustaka.

BAB II
Hak, Kewajiban dan Kewenangan
Pasal ( 5 – 10 )
1. Hak untuk masyarakat :
Hak masyarakat semuanya sama dalam memperoleh layanan, pengawasan, evaluasi
terhadap

penyelengaraan

perpustakaan,

mengusulkankeangotaan

dewan

perpustakaan. Untuk masyarakat terpencil dan masyarakat yang kelainan berhak
memperoleh layanan khusus.


2. Kewajiban Masyarakat :
Masyarakat selain mempunyai hak juga mempunyai kewajiban diantaranya menjaga
dan memelihara koleksi perpustakaan, menyimpan dan merawat naskah kuno
kemudian mendaftarkan ke Perpustakaan Nasioanal. Mematuhi ketentuan peraturan
dalam pemanfaatan perpustakaan serat menjaga ketertiban lingkungan perpustakaan.
3. Kewajiban Pemerintahan :
3.1 Pengembangan

perpustakaan

melalui

penyelengaraan

dan

oengolahan

perpustakaan menjamin ketersediaan layanan perpustakaan dalam translasi,
transliterasi, transkripsi dan transmedia. Peningkatan kualitas dan kuantitas juga

termasuk kewajiban pemerintah serta memberikan penghargaan bagi orang yang
melakukan perawatan dan penyimpanan naskah kuno.
3.2 Pemerintahan berwewenang dalam penetapan kebijakan nasional pengembangan
semua jenis perpustakaan di negara republik indonesia. Pengevaluasian dan
pengelolaan negara republik Indonesia serta mengalih mediakan naskah kuno.

BAB III
Standart Nasional Perpustakaan
Pasal ( 11 )
Standar nasional perpustakaan meliputi :
a. Standart Koleksi Perpustakaan
b. Standart sarana dan prasarana
c. Standart pelayanan perpustakaan
d. Standart tenaga perpustakaan
e. Standart penyelengaraan
f. Standart pengolahan
Standart tersebut merupakan acuan penyelengaraan, pengolahan dan pengembangan
perpustakaan.

BAB IV

Koleksi Perpustakaan
Pasal ( 12 – 13 )
1. Koleksi perpustakaan diolah dan diseleksi serta disimpan berdasarkan kepentingan
pemustaka

dengan

memperhatikan

perkembangan

tehnologi

informasi

dan

komunikasi sesuai standar nasional perpustakaan, bahan pemustaka yang dilarang
disimpan sebagai koleksi diperpustakaan.
2. Koleksi naional diterbitkan dalam bentuk katalog induk nasional oleh perpustakaan

nasional, untuk didaerah dalam bentuk katalog induk daerah.

BAB V
Layanan Perpustakaan
Pasal ( 14 )
Layanan perpustakaan berdasarkan standarnasional perpustakaan yang dilahirkan
secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka dengan kemajuan
tehnologi informasi dan komunikasi untuk mengoptimalkan pelayanan kepada
pemustaka sehingga pemustaka merasakan puasa dan mendapatkan apa yang mereka
inginkan.

BAB VI
Pembentukan, penyelengaraan, Serat Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan
Pasal ( 15 – 19 )
Pada dasarnya perpustakaan dibentuk sebagai wujud pelayanan kepada pemustaka dan
masyarakat yang dilakukan untuk pemerintahan, pemerintahan daerah dan masyarakat
yang terdapat syarat pembantukan perpustakaan yang meliputi koleksi, tenaga, sarana dll.
Penyelengaraan perpustakaan berdasarkan kepemilikan terdiri dari :
a.


Perpustakaan pemerintahan

b.

Perpustakaan provinsi

c.

Perpustakaan kabupaten

d.

Perpustakaan kecamatan

e.

Perpustakaan desa

f.


Perpustakaan masyarakat

g.

Perpustakaan Keluarga

h.

Perputakaan pribadi

Pengelolaan dan pengembangan perpustakaan dilakukan berdasarkan karakteristik fungsi
tujuan dengan kebutuhan pemustaka dengan memanfaatkan tehnologi informasi dan

komunikasi karena perkembangan perpustakaan merupakan upaya peningkatan sumber
daya, pelayanan , pengolahan, perpustakaan baik kualitas ataupun kuantitas.
BAB VII
Jenis- Jenis Perpustakaan
Pasal ( 20 – 28 )
Jenis-jenis perpustakaan dapat dibagi menjadi berikut :
a)


Pepustakaan Nasional yang berkedudukuan di IbuKota negara untuk melakukan

tugas pemerintahan dibidang perpustakaan.
b)

Perpustakaan Umum Di

selenggarakan oleh pemerintahan propinsi, kota, desa, kecamatan yang diselenggarakan
oleh masyarakat.
c)

Perpustakaan Sekolah/ Madrasah

Perpustakaan yang berada disekolah yang bertugas untuk melayani peserta didik.
d)

Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaanyang berada di perguruan tinggi yang memiliki koleks, baik judul ataupun

jumlah eksemolarnya yang mencukupi dan memenuhi standar nasional perpustakaan
dengan memperhatikan standarn nasional perpustakaan.
e)

Perpustakaan Khusus

Perpustakaaan yang memberikan layanan kepada pemustaka secara khusus dan terbatas
biasaya untukmasyarakat terpencil atau kelainan.

BAB VIII
Tenaga Perpustakaan, Pendidikan dan Organisasi Profesi
Pasal ( 29 – 37 )
1. Tenaga perpustakaan terdiri dari pustakawan dan tenaga tekhnis perpustakaan.
Ketentuan dan tugas serta tanggung jawab dilakukan sesuai dengan peraturan yang
ditetapka oleh penyelaenggara perpustakaan yang bersangkutan. Tenaga perpustakaan
berhak atas penghasilan, pembinaan karier, penggunaan sarana dan prasarana serta
fasilitas perputakaan untuk kelncaran tugas serta berkewajiban menjaga nama baik
perpustakaan.
2. Pendidikan pembinaan dan pengembangan dapat dilaksanakan melalui pendidikan
formal ataupun nonformal karena setiap perpustakaan memiliki profesi yang

berfungsi untuk memajukandan memberikan perlindungan profesi sesuai dengan
standar perpustakaan. Setiap pustakawan menjadi anggota organisasi profesi.

BAB XI
Sarana dan Prasarana
Pasal ( 38 )
Sarana dan prasarana perpustakaan harus dimanfaaatkan dan dikembangkan sesuai
dengan tehnologi informasi dan komunikasi. Sistem penyediaan sarana dan prasarana
harus sesuai dengan standar perpustakaan nasional agar terciptanya pelyanan yang
memuaskan terhadap pemustaka.

BAB X
Perdana
Pasal ( 39 – 41 )
Perdana perpustakaan didasarkan pada prinsip kecukupan dan berkelanjutan yang
bersumber dari anggaran pendapatan, pendidikan, sumbangan, masyarakat serta kerja
samavantuan dari luar negeri dll. Pengelolaan dana perpustakaan dilakukan secara
evisien, adil terbuka dan tanggung jawab.

BAB XI
Kerjasama dan peran serta Masyarakat
Pasal ( 42 – 43 )
1. Kerjasama dilakukan untuk meningkatkan layanan kepada pemustaka. Peningkatan
pelayanan untuk menigkatkan jumlah pemustaka yang dapat dilayani dan layanan
pemustaka dilakukan dengan memanfaatkan sistem jejaring perpustakaan yang
berbasis tehnologi dan informasi.
2. Masyarakat dapat berperan dalam pembentukan dan penyelengaraan, pengelolaan
pengembangan dan pengawasan perpustakaan.

BAB XII
Dewan Perpustakaan
Pasal ( 44 - 47 )
Persediaan yang menetapkan Dewan Perpustakaan Nasional atas usul menteri dengan
memperhatikan masukan dari perpustakaan nasional. Gubernur Dewan Perpustakaan
dipimpin oleh ketua dan di bantu oleh seorang sekertaris yang dipilih dari anggota oleh
anggota dewan perpustakaan. Dalam pelaksanakan yugasnya dibiayaai oleh anggaran
pendapatan belanja negara.

BAB XIII
Pembudayaan Kegemaran Pembaca
Pasal (48 - 51 )
Pembudayaan kegemaran membaca dapat dilakukan melalui keluarga , satuan
pendidikan, masyarakat yang difasilitasi pemerintahan melalui penyediaan sarana / buku
yang murah dan berkualitas agar dapat mendorong tumbuhnya taman bacaan masyarakat
dan rumah baca dapat dilakukan melalui gerakan nasional gemar baca.

BAB XIV
Ketentuan Sanksi
Pasal ( 52 )
Semua lembaga penyelenggara

perpustakaan yang tidak melaksanakan ketentuan

sebagaimana pasal 7 ayat ( 1 ) , pasal 8, pasal 22 ayat ( 2 ) pasal 23 dan pasal 24 dikenai
sanksi daministrasi.

BAB XIV
Ketentuan Penutup
Pasal (53 - 54 )
Semua perturan perundang-undangan yang diperlukan untuk melaksanakan undangundang ini harus diselesaikan paling lambat 2 tahun terhitung sejak berlakunya undangundang ini.

II.

Undang-Undang Kearsipan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 43 TAHUN 2009
TENTANG KEARSIPAN

BAB I
Ketentuan Umum
Pasal ( 1 )
Secara Umum pada bab 1 membahas tentang arsip dan macam-macam arsip antaranya
meliputi :
1. Kerasipan adalah hal-hal yang berkenaan dengan arsip. Jadi segala sesuatu yang
berkenaan dengan arsip disebut Kearsipan.
2. Arsip merupakan Rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan
media sesuai dengan perkembangan tehnologi dan komunikasi yang dibuat dan
diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan,
perusahan, organisasi politik
3. Lembaga Kearsipan adalah lembaga yang memilki fungsi tugas dan tanggung
jawab di bidang pengelolaan arsip statis dan pembinaan arsip.
4. Perusahaan adalah Setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan dengan tujuan
memperoleh keuntungan atau laba yang berbentuk badan hukum yang didirikan
dan berkedudukan dalam wilayah negara kesatuan Republik Indonesia.
5. Sistem Kearsipan Nasional merupakan Suatu sistem yang membentuk pola
hubungan berkelanjutan antara berbagai komponen yang memiliki fungsi tugas

tertentu , interaksi antara pelakuserta unsur lain yang slaing mempengaruhi dalam
penyelengaraan kearsipan secara nasional.
BAB II
Maksud, tujuan, Asas dan Ruang Lingkup
Pasal ( 2 – 5 )
Mengenai Maksud dari Kerasipan :
1. Undang- undang yang dimaksud untuk memberikan kepastian hukum dalam
penyelengaraan kearsipann.
2. Menjamin terciptanya asip dari kegiatan yang dilakukan oleh lembaga negara,
pemerintahan

dan

pemerintahan

daerah,

lembaga

pendidikan,

lembaga

perusahaan, organisasi politik, Organisasi kemasyarakatan, perseorangan. ANRI
sebagai penyelengaraan kearsipan nasional.
Dari Tujuan Kearsipan meliputi :
a. Menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial, politik budaya,
pertahanan serta keamanan sebagai identitas dan jati diri bangsa.
b.

Menjamin ketersediaan dan kualitas pelayanan publik arsip yang autentik dan

terpercaya sebagai alat bukti yang syah.
Penyelengaraan kearsipan dilaksanakan berdasarkan asas :
a.

Kepastian Hukum.

b.

Keautentikan dan keterpercayaan.

c.

Ketuhanan

d.

Asal-usul

e.

Aturan asli

f.

Keamanan dan Kelselamatan

g.

Keprofesionalan

h.

Keresponsifan

i.

Kepartisipatifan

j.

Kemanfaatan

k.

Aksesibilitas

l.

Kepentingan

Ruang lingkup yang dimaksud meliputi kegiatan yang dilakukan oleh lembaga negara,
lembaga daerah, lembaga penidikan, lembaga perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan dan perseorangan serta lembaga kearsipan.

BAB III
Penyelengaraan Kerasipan
Pasal ( 4 – 39 )
Penyelenggaran Kearsipan Nasional merupakan tanggung jawab pemerintahan sedangkan
penyelengaraan kearsipan dilaksanak oleh suatu lembaga negara, pemerintahan daerah,
pemerintahan

pendidikan,

perusahaan,

organisasi,

politik,

masyarakat

maupun

perorangan. Pengelolaan arsip sebagaimana dimaksud pasal 6 ayat ( 5 ) di lakukan arsip
dinamis dan arsip statis, sedangkan pengelolaan arsip dinamis merupakan tanggung
jawabb pencipta arsip dan arsip statis tanggung jawab lembaga kearsipan. Penyelengaraan
kearsipan nasional meliputi penyelengaraan arsip dinamis dan statis. Dalam perlindungan
dan penyelamatan arsip menggunakan pelayanan publik yang autentik dan dapat
dipercaya.
Organisasi kearsipan terdiri dari :
a.

Unit Kearsipan
Wajib dibentuk oleh setiap lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan
tinggi negeri, BUMN dan BUMD.

b.

Lembaga Kearsipan

a)

ANRI ( Arsip Negara Republik Indonesi )

b)

Arsip Daerah Propinsi

c)

Arsip Daerah Kabupaten atau Kota

d)

Arsip Perguran Tinggi

Penegembangan sumber daya manusia terdiri atas arisparis dan sumber daya manusia
yang memiliki kompetensi dan profesionalitas dibidang kearsipan. Sarana dan Prasaran
dikembangkan sesuai kemajuan tehnologi informasi dan komunikasi. Dalam mewujudkan
masyarakat yang sadar akan arsip perlu kerja sama penciptaan arsip dan dapat
mengadakan kerjasama dengan luar negeri. Pendanaan dalam penyelengaraan arsip yang
diselengarakan pemerintahan daerah dialokasika dalam APMD.

BAB IV
Pengelolaan Arsip Dinamis
Pasal ( 40 – 58 )

Pengelolaan arsip dinamis dilaksanakan untuk menjamin ketersediaan arsip dalam
penyelengaraan kegiatan akuntabilitas kinerja dan alat bukti yang sah berdasarkan suatu
sistem yang memenuhi persyaratan :
a.

Andal

b.

Sistematis

c.

Utuh

d.

Menyeluruh

e.

Sesuai dengan norma

Pengelolaan arsip dinamis meliputi penciptaan arsip, pengunaan dan pemeliharaan arsip
serta penyusutan arsip. Pelaksanaan pengelolaan arsip dengan baik untuk menjamin
rekaman kegiatan dan peristiwa sehingga menghasilakan arsip yang autentik dan dapat
dipercaya.
Dalam penggunaan dan pemeliharaan arsip dinamis, penciptaan arsip dapat menutup
akses atas arsip dengan alsan apabila arsip dibuat untuk umum dapat :
a)

Menghambat proses penegakan hukum

b)

Membahayakan pertahanan, keamanan negara

c)

Merugikan ketahanan ekonomi nasional

Kewajiban penciptaan arsip berlaku bagi lembaga negara, pemerintahan daerah,
perguruan tinggi negeri, BUMN/BUMD.

BAB V
Pengelolaan Arsip Statis

Pasal ( 59 – 68 )
Pengelolaan arsip statis dilaksanakan untuk menjamin keselamatan

arsip sebagai

pertanggung jawaban nasional bagi kehidupan berbangsa dan negara meliputi :
a)

Akuisi arsip statis yang telah diverivikasi secara langsung ataupun tidak langsung.

b)

Pengelolaan arsip statis berdasarkan asal usul dan aturan asli.

c)

Preservasi arsip statis untuk menjamin keselamatan dan kelestarian statis arsip.

d)

Akses arsip statis dilakukan untuk kepentingan, kebutuhan, pemanfaatan,

keamanan dan keselamatan arsip.

BAB VI
Autentitas
Pasal ( 68 – 69 )
Penciptaan arsip/ lembaga kearsipan dapat membuat arsip dalam berbagai bentuk
meliputi media elektronik dan media lain yang daoat dilakukan oleh lembaga arsip dan
harus dapat dibuktikan persyaratan yang harus diatur dengan peraturan pemerintahan
harus didukung dengan peralatan dan tehnologi yang memadai. Dalam penetapan
autentitas suatu arsip statis lembaga dapat berkoordinasi dengan instansi yang kompeten.

BAB VII
Organisasi dan Peran serta Masyarakat
Pasal ( 70 – 77 )
Arsiparis dapat membentuk organisasi profesi dengan pembinaan yang dilakukan oleh
pemerintah dan pemerintah daerah. Masyarakat dapat berperan meliputi perseorangan
organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan sebagaimana dalam penyelamatan arsip
penggunaan arsip , penyediaan sumber daya perlindungan, penciptaan arsip. Pemeritahan
dapat memberikan imbalan kepada masyarakat yang telah berperan dalam kearsipan.
Semua organisasi kemasyarakatan dan perorangan menyerahkan arsip statis dari kegiatan
yang danai negara.

BAB VIII
Sanksi Administrasi
Pasal ( 78 – 80 )
Pejabat yang melakukan pelanggaran ketentuan kearsipan sanksiadministrasi ( teguran
tertulis ) misalnya sanksinya penundaan kenaikan gaji, atau penurunan gaji dan
pembebasan jabatan dalam pasal 19 ayat ( 2 ), pasal 22 ayat ( 4 ) , pasal 24 ayat ( 4 ),
pasal 27 ayat ( 4 ), pasal 48 ( ayat 1 ), pasal. 60 ayat ( 3 )

BAB IX
Ketentuan Pidana
Pasal ( 81 – 80 )
Pengrusakan arsip dengan sengaja untuk kepentingan sendiri dan tidak menjaga
kerahasiaan arsi di kenakan denda Rp 250.000.000,00; atau penjara 5 tahun.
Menyediakan arsip dinamis untuk pengguna arsip yang tidak berhak dikenakan denda Rp
125.000.000,00; atau penjara selam 3 tahun. Pejabat yang tidak melakukan pemberkasan
atau memperjualbelikan arsip akan di denda Rp 500.000.000,00; atau penjara 10 tahun.

BAB X
Ketentuan Peralihan
Pasal ( 89 )
Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kearsipan tetap berlaku selama
tidak bertentangan atau belum dikeluarka peraturan pelaksanaan baru berdasarkan
perundang-undangan ini.

BAB XI
PENUTUP
( Pasal 90 – 91 )
Peraturan pemerintahan dan peraturan kepala ANRI yang diamantkan undang-undang ini
diselesaikan paling lama satu tahun sejak perundang-undangan berlaku. Undang-undang
mulai berlaku pada tangal diundang-undangkan agar setiap orang mengetahuinya
memerintahkan undang ini dengan penempatannya dalam lembaga negara Republik
Indonesia.
Oleh : Heni Setiyaningsih
III.

Perbedaan Perpustakaan dengan Kearsipan



Perustakaan: menyimpan dan menyediakan koleksi dan bahan tercetak tertentu
lainya.



Perpustakaan: Mengumpulkan.



Perpustakaan: subyek.



Perpustakaan: secara nomor kelas.



Perpustakaan: menyediakan bahan bacaan.



Perpustakaan: buku bisa di fotokopi.



Perpustakaan: pustakawan berinteraksi dengan buku satuan individu.



Perpustakaan: buku sumber sekunder.



Perpustakaan: pemakai lebih luas. .



Arsip:memelihara akumulasi arsip dan dinamais atau makalah dari menjadi organik
dan peroranagn termasuk bahankearsipan tercetak semacam bahan buku panduan
yang di keluarkan oleh sebuah badan, lembaga/ institusi.

IV.



Arsip: menerima



Arsip: tupoksi (catatan yang dilestarikan)



Arsip sangat unik dan tidak ada ditempat lain



Arsip sebagai kegiatan



Arsip tidak bisa di fotokopi



Arsip: sebagai satuan tidak lazim dalam perorangan



Arsip: sumber primer



Arsip: pemakai terbatas



Tercipta sebagai aktivitas organisasi



Arsip yang rusak atau hilang tidak dapat digantikan/ diperoleh ditempat lain



Tidak dapat diperjual belikan

Persamaan Perpustakaan dan Kearsipan


Sama-sama yang menyediakan informasi dan pengetahuan



Mendokumentasikan dokumen



Sama-sama menyimpan bahan tercetak



Sama-sama melakukan preservasi



Sama-sama melakukan konservasi dan penjagaan koleksi



Memiliki tujuan menyediakan koleksi seekonomis& seefektif mungkin



Menghadapi masalah pelestarian, menangani pendididkan pemakai



Menangani media elektronik dan optic



Menghadapi masalah temu balik informasi

DAFTAR PUSTAKA
http://arifrahmawati21.blogspot.co.id/2013/07/ringkasan-mata-kuliah-pengantarilmu_5.html
http://darwantoamd-wanto.blogspot.co.id/2010/09/hubungan-antara-kearsipandengan.html
http://henisetiyaningsih.blogspot.co.id/2013/05/review-dan-perbandingan-undangundang.html

Dokumen yang terkait

AKIBAT HUKUM PENOLAKAN WARISAN OLEH AHLI WARIS MENURUT KITAB UNDANG - UNDANG HUKUM PERDATA

7 73 16

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MANAJEMEN BERITA TELEVISI PADA MEDIA NUSANTARA CITRA (MNC) NEWS CENTER BIRO SURABAYA (Studi Pada Pengelola Berita Lokal di RCTI, TPI, dan Global TV

2 40 2

MANAJEMEN SIARAN PADA VOICE OF AMERICA (VOA) INDONESIA (Studi Tentang Pengolahan dan Penyebaran Program Acara Radio dan Televisi Oleh VOA Indonesia)

3 48 23

MANAJEMEN STRATEGI RADIO LOKAL SEBAGAI MEDIA HIBURAN (Studi Komparatif pada Acara Musik Puterin Doong (PD) di Romansa FM dan Six To Nine di Gress FM di Ponorogo)

0 61 21

HUBUNGAN ANTARA SPIRITUALITAS DAN MANAJEMEN STRES PADA INDIVIDU PARUH BAYA

2 20 56

HUBUNGAN TINGKAT KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN MANAJEMEN NUTRISI DENGAN STATUS NUTRISI IBU HAMIL TRIMESTER II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUMBULSARI KABUPATEN JEMBER

0 38 19

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

11 108 89

ANALISIS MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBA- KARAN DI PUSKESMAS KECAMATAN CIPAYUNG JAKARTA TIMUR Analysis Of Management Prevention And Fight Fire At The Health Center Of Cipayung East Jakarta

0 1 9