ENTREPRENEUR AND LEADERSHIP PENTINGNYA E

ENTREPRENEUR AND LEADERSHIP
(PENTINGNYA ESQ DI DALAM SIKAP KEPEMIMPINAN BAGI SEORANG
ENTREPRENEUR )
Dhimas Alfianto
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universtias Komputer Indonesia
Email: [email protected]

Abstract
Entrepreneurship is a creative effort built on innovation to produce something new, has added
value, benefits, creates employment and results are useful to others. Entrepreneurship contains the
meaning of entrepreneur or entrepreneur is a branch of economics that teaches how we can be
independent in starting a business in order to achieve profit and develop all the economic potential.
Leadership is the process of directing, instructing, or influencing another person or organization to
carry out an organization's task or objectives. A leader is certainly required to possess high
intellectual intelligence, but many of the leaders are ignorant or unconcerned with emotional and
spiritual intelligence and many do not apply it as irresponsible, unfair, exploit others, quick temper is
always negative thinking and other disgraceful acts. the purpose of writing this scientific paper is to
know how a leader who has the emotional intelligence and spiritual intelligence and how implied in
the entrepreneurship activities. Leaders who have spiritual intelligence will be able to treat their
employees humanely, because there is no barrier of conscience despite having different beliefs or
opinions, we must be aware that not all problems can be solved logically, theoretically or linearly. The

author uses descriptive method. In writing this scientific paper the author describes the importance of
esq in the attitude of leadership for an entrepreneur by trying to describe a situation where esq is
needed for a leader or entrepreneur in running a business accompanied by data and facts that look
and what it is.
Keywords: Entrepreneur, Leadership, Emotional Quotient, Spiritual Quotient,

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Entrepreneur adalah seseorang
yang
melakukan
kegiatan
berwirausaha
serta
membuat
lapangan
pekerjaan
yang
bermanfaat bagi orang banyak.
Entrepreneurship

atau
kewirausahaan
adalah
usaha
kreatif yang dibangun berdasarkan
inovasi
untuk
menghasilkan
sesuatu yang baru, memiliki nilai
tambah,
memberi
manfaat,
menciptakan lapangan kerja dan
hasilnya berguna bagi orang lain.
Entrepreneurship
mengandung
makna wiraswasta atau wirausaha
adalah cabang ilmu ekonomi yang
mengajarkan bagaimana kita bisa
mandiri dalam memulai suatu

usaha dalam rangka mencapai

profit
serta
mengembangkan
seluruh potensi ekonomi yang
dimiliki.
Menjadi seorang entrepreneur
tidaklah
mudah
karena
membutuhkan
berbagai
skill
individu yang wajib dimiliki salah
satunya adalah jiwa Leadership,
maksud dari jiwa leadership disini
adalah seorang entrepreneur harus
memiliki jiwa kepemimpinan,
dapat dipercaya, bertanggung

jawab, mudah bergaul dengan
orang lain,dapat menerima saran
dan kritik.
Berbicara
mengenai
Entrepreneur dan Leadership,
seorang pemimpin seharusnya
memiliki kecerdasan emosional
yang tinggi karena seorang
pemimpin
sebaiknya
mampu

mengendalikan dirinya, tidak
emosional dan cepat marah, selalu
sabar dalam bekerja jika terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan,
tekun dalam bekerja serta selalu
positive
thinking.

Seorang
pemimpin yang memiliki EQ tidak
tergesa-gesa dalam mengambil
keputusan karena memikirkan
dampak dari keputusan yang sudah
diambil, selalu rendah hati
(tawadlu), konsisten, transparan
serta terbuka kepada rekan kerja
dan tidak merasa dirinya paling
benar.
Pemimpin dengan kecerdasan
spiritual yang tinggi bukan hanya
sekedar beragama saja, tetapi yang
terpenting adalah beriman dan
bertaqwa kepada tuhan yang maha
esa. Pemimpin yang mampu
menerapkan kecerdasan spiritual
mampu menilai mana yang benar
dan mana yang salah mana yang
halal dan mana yang haram, unsur

SQ sangat penting bagi seorang
pemimpin
karena
membuat
keberadaan dirinya bermanfaat
bagi orang banyak.
Seorang pemimpin tentunya
dituntut
memliki
kecerdasan
intelektual yang tinggi, akan tetapi
banyak dari pemimpin yang tidak
memperhatikan atau tidak peduli
dengan kecerdasan emosional dan
spiritual dan banyak sekali yang
tidak mengaplikasikannya seperti
tidak bertanggung jawab, tidak
adil, memanfaatkan orang lain,
cepat marah selalu negative
thinking dan perbuatan tercela

lainnya.
Melihat persoalan diatas,
penulis telah merumuskan karya
tulis
ilmiah
dengan
judul
“Pentingnya ESQ di Dalam Sikap
Kepemimpinan Bagi Seorang
Entrepreneur”.

1.2 Identifikasi Masalah
1. Pengertian Entrepreneurship
dan Leadership menurut para
ahli ?
2. Pengertian EQ dan SQ ?
3. Bagaimana cara mendidik dan
menumbuhkan
kecerdasan
emosional dan spiritual bagi

seorang
leader
dan
entrepreneur ?
4. Seperti
apa
kecerdasan
emosional dan spiritual yang
harus dimiliki oleh seorang
leader dan entrepreneur ?
5. Apa saja yang membedakan
seorang
leader
dan
entrepreneur yang memiliki
kecerdasan EQ dan SQ dan
yang
tidak
memiliki
kecerdasan EQ dan SQ ?

1.3 Tujuan
1. Dapat memahami pengertian
entrepreneur dan leadership.
2. Dapat memahami pengertian
EQ dan SQ.
3. Mengetahui
bagaimana
mendidik dan menumbuhkan
kecerdasan emosional dan
spiritual.
4. Mengetahui
kecerdasan
emosional dan spiritual yang
harus dimiliki oleh seorang
leader dan entrepreneur.
5. Mengetahui
perbedaan
seorang leader yang memiliki
kecerdasan EQ dan SQ dan
yang tidak.

1.4 Tinjauan Pustaka
Untuk
mengkaji
ilmu
entrepreneur
dan
leadership
pentingnya esq di dalam sikap
kepemimpinan
bagi
seorang
entrepreneur terdapat beberapa
tulisan yang dapat digunakan
sebagai pijakan.
Pertama, Eddy Soeryanto Soegoto
(2009:27) mendefinisikan bahwa
Entrepreneur adalah orang yang
berjiwa Kreatif, Inovatif, Mandiri,

Percaya Diri, Ulet dan Tekun,

Rajin, Disiplin, Siap Menghadapi
Resiko, Jeli melihat & meraih
Peluang,
Piawai
Mengelola
Sumber Daya dalam Membangun,
Mengembangkan, Memajukan &
Menjadikan
Usaha
atau
Perusahaannya Unggul.
Kedua, Geoffrey G. Meredith et.
Al (1995) mendefiniskan bahwa
Entrepreneur adalah orang yang
mempunyai kemampuan melihat
dan
menilai
kesempatankesempatan bisnis, mengumpulkan
sumber-sumber
daya
yang
dibutuhkan
guna
mengambil
keuntungan daripadanya serta
mengambil tindakan yang tepat,
guna memastikan kesuksesan.
Ketiga, Siswanto Sudomo (1989)
mendefinisikan
bahwa
Entrepreneur adalah segala sesuatu
yang penting mengenai seorang
wirausaha, yakni orang yang
memiliki sifat bekerja keras dan
berkorban, memusatkan segala
daya dan berani mengambil risiko
untuk mewujudkan gagasannya.
Keempat, Eddy Soeryanto Soegoto
(2009:346) mendefiniskan bahwa
kepemimpinan
(Leadership)
adalah
proses
mengarahkan,
menginstruksikan
atau
mempengaruhi orang lain atau
organisasi untuk melaksanakan
suatu tugas atau tujuan organisasi.
Kelima,
Moejiono
(2002)
mendefiniskan bahwa Leadership
adalah akibat dari satu arah,
karena
pemimpin
mungkin
memiliki kualitas-kualitas tertentu
yang membedakan dirinya dengan
pengikutnya.
2. METODE
1. Metode deskriptif
Atas rumusuan permasalahan
yang didasari oleh latar belakang
yang penulis rancang dapat
disimpulkan bahwa metode desain
penulisan yang akan digunakan

dalam penulisan karya ilmiah ini
penulis menggunakan metode
desain
penulisan
deskriptif.
Metode deskriptif dapat diartikan
sebagai
prosedur
pemecahan
masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan keadaan subjek
atau objek dalam penelitian dapat
berupa
orang,
lembaga,
masyarakat dan yang lainnya yang
pada saat sekarang berdasarkan
fakta-fakta yang tampak atau apa
adanya. Dalam penulisan karya
ilmiah ini penulis mencoba
memaparkan
atau
mendeskripsikan
mengenai
pentingnya esq di dalam sikap
kepemimpinan
bagi seorang
entrepreneur dengan mencoba
menggambarkan suatu keadaan
dimana esq itu sangat dibutuhkan
bagi
seorang
leader
atau
enterpreneur dalam menjalankan
bisnis yang disertai dengan data –
data dan fakta yang tampak dan
apa adanya. Serta penulis mencoba
untuk
meramalkan
rintangan
seperti apa yang akan di hadapi
oleh seorang leader apabila tidak
memiliki kecerdasan emosional
dan kecerdasan spiritual yang baik
dan efektif.
2. Metode Pustaka
Penulis mengambil metode
pustaka dengan mempelajari dan
mengumpulkan data dari pustaka
yang berhubungan dengan alat,
baik berupa buku maupun
informasi dari internet searching.
3. Diskusi
Selanjutnya metoede diskusi
dilakukan oleh penulis dengan
cara bertanya secara langsung
mengenai pengalaman pribadi dari
seorang entrepreneur mengenai
keterampilan berkomunikasi yang
memiliki efek besar dalam
menjalankan bisnis. Berdiskusi
dengan
teman – teman yang

mengetahui tentang informasi
yang di perlukan dalam membuat
karya ilmiah ini.

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pengertian
Entrepreneur
Menurut Para Ahli
Menurut Eddy
Soeryanto
Soegoto, (2009), Entrepreneur
adalah orang yang berjiwa Kreatif,
Inovatif, Mandiri, Percaya Diri,
Ulet & Tekun, Rajin, Disiplin,
Siap Menghadapi Risiko, Jeli
melihat & meraih Peluang, Piawai
Mengelola Sumber Daya, dalam
Membangun,
Mengembangkan,
Memajukan & Menjadikan Usaha
atau Perusssahaannya Unggul.
Menurut Geoffrey G.Meredith
et.Al, (1995), entrepreneur adalah
orang
yang
mempunyai
kemampuan
melihat
menilai
kesempatan-kesempatan
bisnis,
mengumpulkan
sumber-sumber
daya yang dibutuhkan guna
mengambil
keuntungan
daripadanya serta mengambil
tindakan
yang
tepat,
guna
memastikan kesuksesan.
Menurut Siswanto Sudomo,
(1989) Entrepreneurship adalah
segala hal sesuatu yang penting
mengenai seorang wirausaha,
yakni orang yang memiliki sifat
bekerja keras dan berkorban,
memusatkan segala daya dan
berani mengambil risiko untuk
mewujudkan gagasannya.
Menurut
Say,
(1996)
Entrepreneur adalah orang yang
mampu melakukan koordinasi,
organisasi dan pengawasan. Dia
memiliki pengetahuan yang luas
tentang lingkungan dan membuat
keputusan-keputusan
tentang
lingkungan usaha, mengelola
sejumlah modal dan menghadapi
ketidakpastian
untuk
meraih
keuntungan.

3.2 Pengertian
Kepemimpinan
(Leadership)
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto
(2009:346),
Kepemimpinan
(Leadership)
adalah
proses
mengarahkan, menginstruksikan,
atau memengaruhi orang lain atau
organisasi untuk melaksanakan
suatu tugas atau tujuan organisasi.
Kepemimpinan Merupakan:
 Sifat yang melekat
pada diri seorang
pemimpin,
seperti:
kepribadian,
kemampuan,
dan
kesanggupan
 Serangkaian kegiatan
pemimpin yang tidak
dapat
dipisahkan
dengan
kedudukan
serta
gaya
atau
perilaku pemimpin itu
sendiri
 Proses antarhubungan
atau interaksi antara
pemimpin, bawahan
dan situasi
 Seni
untuk
menciptakan
kesesuaian paham
 Bentuk persuasi dan
inspirasi
 Kepribadian
yang
mempunyai pengaruh
 Tindakan dan perilaku
 Titik sentral proses
kegiatan kelompok
 Hubungan
kekuatan/kekuasaan
 Sarana
pencapaian
tujuan
 Hasil dari interaksi
 Peranan
yang
dipolakan
 Inisiasi struktur
Dikutip dari Teori Sifat,
Teori ini menyatakan bahwa
keberhasilan
seorang
pemimpin ditentukan oleh

sifat-sifat, perangai atau ciriciri yang dimiliki pemimpin
itu. Untuk menjadi seseorang
pemimpin
yang
berhasil,
sangat
ditentukan
oleh
kemampuan pribadi pemimpin
yakni
kualitas
seseorang
denganberbagai sifat, perangai
atau ciri-ciri di dalamnya
3.3 Pengertian EQ dan SQ
EQ
adalah
kecerdasan
emosional
yang
memiliki
kemampuan untuk mengendalikan
diri sendiri, semangat, dan
ketekunan, serta kemampuan
untuk memotivasi diri sendiri dan
bertahan mengahadapi frustasi,
kesanggupan
untuk
mengendalikan dorongan hati dan
emosi, tidak melebih-lebihkan
kesenangan, mengatur suasana hati
dan menjaga agar beban stres tidak
melunturkan kemampuan berpikir,
untuk membaca perasaan yang
terdalam dari orang lain atau
berempati dan berdoa, untuk
memelihara hubungan dengan
orang lain sebaik-baiknya, dari EQ
kita dapat memiliki kemampuan
untuk memecahkan masalah serta
untuk memimpin diri sendiri dan
memipin lingkungan sekitar.
Perlu dipahami bahwa SQ
tidak selalu berhubungan dengan
agama saja, kecerdasaan spiritual
(SQ) adalah kecerdasan jiwa yang
dapat
membantu
seseorang
membangun dirinya secara utuh,
SQ tidak bergantung pada budaya
atau nilai. Tidak mengikuti nilainilai yang ada, tetapi menciptakan
kemungkinan untuk memiliki
nilai-nilai itu sendiri. Kecerdasan
spiritual adalah kecerdasan yang
berasal
dari
dalam
hati,
menjadikan kita kreatif ketika kita
dihadapkan pada permasalahan
pribadi dan mencoba melihat
makna yang terkandung di
dalamnya
serta
mampu

menyelesaikan dengan baik agar
memperoleh ketenangan dalam
diri serta mendapatkan ketenangan
dan kedamaian di dalam hati.
Kecerdasan spiritual membuat
seseorang dapat mendapatkan
makna dari setiap kegiatan sebagai
ibadah, demi kepentingan orang
lain dan Tuhan yang sangat
dicintainya.
3.4 Cara
Mendidik
dan
Menumbuhkan
Kecerdasan
Emosional dan Spiritual Bagi
Seorang
Leader
dan
Entrepreneurship
Dahulu
orang
lebih
mengedepankan
kecerdasan
intelektual (IQ) saja. Seiring
dengan perkembangan zaman
kondisi ini mulai berubah dengan
adanya kecerdasan emosional
(Emotional
Quotient).
Dulu
banyak sekali yang mempunyai
pendapat bahwa seseorang yang
mempunyai kecerdasan intelektual
(IQ) tinggi akan bisa menjadi
seseorang yang memiliki pengaruh
besar di dunia, akan tetapi saat ini
memiliki kecerdasan intelektual
saja tidak cukup dan bukanlah
jaminan seseorang agar dapat
sukses, harus juga di imbangi
dengan kecerdasan emosional
(EQ) dan kecerdasan spritual (SQ).
Seseorang
yang
memiliki
kecerdasan emosional yang tinggi
akan mampu menghadapi konflik
dan bisa mengatasinya secara
dewasa dalam berbagai situasi,
menjadi seorang entrepreneur
tentunya
harus
memiliki
kecerdasan emosional karena
mengingat bahwa seorang yang
bergerak
dibidang
entrepreneurship dalam usahanya
akan menemukan jatuh bangun
dalam usahanya, selagi kita bisa
menghadapi masalah dengan hati
dan pikiran yang jernih tentunya
segala masalah yang menerpa akan

mudah untuk mengatasinya. Selain
itu seorang entrepreneur pun harus
memiliki komitmen yang tinggi
mengenai visi misi yang sudah
dibuat, kecerdasan intelektual jika
diseimbangkan dengan kecerdasan
emosional akan menjadi pengaruh
besar untuk seorang entrepreneur
menjadi sukses. Langkah yang
harus dilakukan untuk memiliki
kecerdasan emosional (EQ) adalah
:
1. Belajar untuk mengenal
emosi diri sendiri
Tanyakan kepada diri
sendiri
bagaimana
perasaan
yang
sesungguhnya, kenali diri
apakah
diri
kita
merupakan seorang yang
pemberani,
penyabar,
pemarah, selalu cemas,
penakut dan lain-lain.
2. Belajar untuk mengelola
emosi diri
Sesuatu yang berkaitan
dengan emosi seperti
marah, menangis, takut,
cemas, bahagia itu adalah
hal yang wajar yang
dialami oleh manusia, hal
itu tidak wajar apabila
mengekspresikan secara
berlebihan.
Berlatihlah
untuk mengelola emosi,
jika itu semua dapat
dikendalikan kita akan
menjadi
seorang
entrepreneur yang sukses.
3. Belajar untuk membaca
emosi orang lain
Hal ini sangat penting bagi
seorang
pemimpin,
dimana
kita
dapat
membaca lawan bicara
apakah sedang sedih,
takut, marah, bahagia,
marah, atau ada hal yang
dirahasiakan dan lain-lain.
Emosi dapat kita kenali
melalui komunikasi verbal

dan non verbal melalui
pandangan mata, gerak
tubuh, ekspresi wajah,
intonasi dan nada pada
saat
bicara,
dengan
terbiasa membaca pesan
non verbal kita akan
mudah mengenali kondisi
emosi seseorang.
4. Belajar
mengambil
keputusan
Bagi seorang pemimpin
atau
entrepreneur
ini
sangat penting sekali, coba
untuk
mengontrol
keputusan yang akan
dibuat pikirkan secara
matang-matang dan secara
sadar, liat kondisi sekitar
dan selalu pertimbangkan
dampak dari keputusan
yang akan diambil, apakah
hal
itu
bisa
menguntungkan
atau
malah merugikan.
5. Memotivasi diri setiap saat
Hal ini akan membantu
untuk selalu percaya diri,
semangat, tekun, dan
selalu berpikir positif atas
apa yang akan dikerjakan.
Memotivasi diri sendiri
akan
bagus
untuk
menumbuhkan
mental
seseorang.
6. Belajar
membina
hubungan dengan orang
lain
Seorang pemimpin dan
entrepreneur tentu sangat
sering untuk membina
hubungan
dengan
konsumen atau dengan
rekan kerja dan karyawan,
kecerdasan emosi sangat
berpengaruh sekali dengan
kemampuan
seseorang
menjalin hubungan baik
dengan orang lain. Yang
utama adalah membuka
hati untuk bisa menerima

kelebihan dan kekurangan
orang lain, harus paham
akan batasan-batasan atau
norma
yang
harus
dipegang teguh dan tidak
mencampuri
privasi
seseorang untuk tujuan
mengenal seseorang itu
lebih
jauh,
biarkan
berjalan sesuai dengan
yang dibutuhkan.
Dikutip dari buku Strategic
Leadership Across Cultures:
GLOBE
Study
of
CEO
Leadership
Behavior
and
Effectiveness in 24 Countries, the
importance of executive leaders to
the succes of their organizations is
widely
acknowledge
(cf.Finkelstein, Hambrick, &
Canella,
2009;Zaccaro
&
Klimoski, (2001). The Global
Leadership and Organizational
Behavior Effectiveness (GLOBE)
research project presented in this
book has the principal goal of
determining
how
societal
leadership expectations influence
executive leadership behavior and
effectiveness. The focus of this
book is on executive leadership
behavior and its effectiveness.
Specifically, our study focuses on
the behavior and performance of
chief executive officers (CEOs)
and their top management teams
(TMTs)

3.5 Seperti
Apa
Kecerdasan
Emosional dan Spiritual Yang
Harus Dimiliki Oleh Seseorang
Leader dan entrepreneur
Seorang entrepreneur yang
memiliki jiwa kepemimpinan
harus
memiliki
kecerdasan
emosional
dan
diaplikasikan
didalam kehidupan sehari-hari
secara berkelanjutan.

Berikut
adalah
penerapan
kecerdasan emosional yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin:
1. Motivasi
Mampu menggerakan dan
menuntun diri menuju
kepada apa yang sudah
direncakanan,
sangat
efektif jika bertindak dan
memiliki inisiatif yang
tinggi, mampu bertahan
menghadapi
kegagalan
dan menghilangkan sikap
frustasi.
2. Pengaturan diri
Mampu menangani dan
mengelola emosi sehingga
akan berdampak positif
kepada diri sendiri dan
orang lain.
3. Memiliki rasa empati atau
peka
Ikut merasakan apa yang
sedang dirasakan oleh
karyawan atau rekan kerja,
mampu
memahami
keinginan mereka, mampu
berbaur kepada karyawan
dan mencari solusi secara
bersama-sama.
Pemimpin yang memiliki
kecerdasan spiritual akan mampu
memperlakukan
karyawannya
secara manusiawi , karena tidak
adanya penghalang dari hati
nurani
walaupun
memiliki
keyakinan atau pendapat yang
berbeda, kita harus sadar bahwa
tidak semua masalah bisa
selesaikan secara logis, teoritis
ataupun linear. Karyawan dalam
hal
ini
dianggap
sebagai
representasi dari kemauan di masa
yang akan datang. Ada beberapa
ciri-ciri yang menandakan bahwa
seorang
pemimpin
memiliki
kecerdasan spiritual yaitu tidak
pernah mengeluh karna ia percaya
bahwa segala hal yang ada di
dunia sudah diatur jalannya oleh

keputusan pun tidak buru-buru
dan harus melalui pertimbangan
matang-matang
dan
melihat
dampak dari keputusan yang
sudah atau akan diambil. Seorang
pemimpin
yang
memiliki
kecerdasan
emosional
dan
spiritual tentunya memiliki sikap
tanggung jawab yang besar, jika
salah ia selalu berkata salah dan
tidak menyalahkan orang lain
serta mencari kambing hitam
untuk menutupi kesalahannya,
fenomena saat ini banyak dari
pemimpin yang mempunyai sifat
ingin benar sendiri atau otoriter,
jika
kita
menyelaraskan
kecerdasan
intelektual
dan
kecerdasan
emosional
serta
kecerdasan spiritual tentunya akan
menjadi pribadi yang lebih baik
dan bisa bermanfaat bagi diri
sendiri dan orang lain.

Tuhan YME, memiliki keyakinan
teguh dan cinta kepada Tuhan
nya, memiliki pribadi yang
tanggung jawab, mengetahui
mana yang benar dan mana yang
salah, sabar jika terjadi kesalahan,
memiliki sikap toleransi kepada
orang
lain,
tidak
pernah
membeda-bedakan. Jika bersikap
selalu adil, dapat dipercaya.
3.6 Apa saja yang membedakan
seorang
leader
dan
entrepreneur yang memiliki
kecerdasan EQ dan SQ dan
yang tidak memiliki kecerdasan
EQ dan SQ
Ada beberapa hal pembeda
dari
seorang
leader
dan
entrepreneur
yang
memiliki
kecerdasan EQ dan SQ kemudian
mengaplikasikannya di dalam
kehidupan sehari-hari mulai dari
cara bersikap didalam lingkungan
kerja, lingkungan keluarga dan
lingkungan sekitar. Perbedaan
paling signifikan adalah ika
seorang
pemimpin
memiliki
kecerdasan EQ dan SQ ia mampu
mengelola dan mengendalikan
emosi sehigga bisa menyelesaikan
suatu
permasalahan
dengan
kepala dan hati yang dingin, hal
itu yang tidak dimiliki oleh
seorang pemimpin yang hanya
mengutamakan
kecerdasan
intelektualnya saja tanpa di
imbangi
dengan
kecerdasan
emosional
dan
kecerdasan
spiritual, banyak sekali karna
berawal dari tidak bisanya
memecahkan masalah dengan hati
dan
kepala
yang
dingin
perusahaan yang dipimpin akan
menjadi krisis, mulai dari krisis
finansial
maupun
krisis
kepercayaan dari stakeholder
perusahaan, jika bisa diimbangi
dengan kecerdasan emosional dan
spiritual tentunya hal ini bisa saja
diminimalisir, untuk mengambil

4.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penulisan
karya ilmiah diatas dapat di
simpulkan dalam bentuk point –
point penting sebagai berikut:
 Enterpreneur adalah orang
yang berjiwa kreatif, inovatif,
mandiri, percaya diri, ulet dan
tekun, rajin, disiplin, siap
menghadapi
resiko,
jeli
melihat & meraih peluang,
piawai mengelola sumber
daya, dalam membangun,
mengembangkan, memajukan
dan menjadikan usaha atau
perusahaan yang unggul.
 Kepemimpinan (Leadership)
adalah proses mengarahkan,
menginstruksikan,
atau
memengaruhi orang lain atau
organisasi
untuk
melaksanakan suatu tugas atau
tujuan organisasi.
 Seorang entrepreneur yang
memiliki jiwa kepemimpinan
harus memiliki kecerdasan



emosional dan spiritual yang
diaplikasikan
didalam
kehidupan sehari-hari secara
berkelanjutan.
penerapan
kecerdasan emosional yang
harus dimiliki oleh seorang
pemimpin diantaranya adalah
Motivasi, Pengaturan diri,
Memiliki rasa empati atau
peka.
Seorang
pemimpin
dan
entrepreneur
harus
menyeimbangkan
IQ
(Intelektual Quotient) dengan
EQ (Emotional Quotient) dan
SQ (Spiritual Quotient).

5. REFERENSI
1. Entrepreneurship Menjadi
Pebisnis Ulung, Edisi
Revisi,
Elexmedia
Komputindo,
2014,
Dr.Ir.Eddy
Soeryanto
Soegoto
2. J.House, Robert. 2013.
Strategic
Leadership
Across Cultures: GLOBE
Study Of Ceo Leadership
Behavior
and
Effectiveness
in
24
Countries.
Sage
Publications.