RASIO ANALISIS LAPORAN KEUANGAN untuk

Analisis Rasio

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi perusahaan dalam

perkembangan bisnis disemua perusahaan. Salah satu tujuan utama didirikannya perusahaan
adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Namun berhasil tidaknya perusahaan
dalam mencari keuntungan dan mempertahankan perusahaannya tergantung pada manajemen
keuangan. Perusahaan harus memiliki kinerja keuangan yang sehat dan efisien untuk
mendapatkan keuntungan atau laba. Oleh sebab itu, kinerja keuangan merupakan hal yang
penting bagi setiap perusahaan didalam persaingan bisnis untuk mempertahankan
perusahaannya.
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan adalah kunci keberhasilan
perusahaan untuk dapat dikatakan mempunyai kinerja perusahaan yang baik, karena
keuntungan merupakan komponen laporan keuangan yang digunakan sebagai alat untuk
menilai baik tidaknya kinerja perusahaan. Hal ini akan mempengaruhi keberlangsungan
perusahaan untuk maju dan kerjasama antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang

lain. Salah satu faktor yang dapat menunjukkan bagaimana kinerja perusahaan itu baik atau
tidak yaitu dengan analisis laporan keuangan.
Perusahaan perlu melakukan analisis laporan keuangan karena laporan keuangan
digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, dan digunakan untuk membandingkan kondisi
persusahaan dari tahun sebelumnya dengan tahun 2 sekarang apakah perusahaan tersebut
meningkat atau tidak sehingga perusahaan mempertimbangkan keputusan yang akan diambil
untuk tahun yang akan datang sesuai dengan kinerja perusahaannya. Kinerja adalah sesuatu
yang ingin dicapai, untuk melakukan sesuatu yang ingin dicapai oleh seseorang. Jadi kinerja
perusahaan adalah proses pengkajian secara kritis terhadap keuangan perusahaan untuk
memberikan solusi dalam pengambilan suatu keputusan yang tepat pada suatu periode
tertentu.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

1

Analisis Rasio

Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi
keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Rasio dapat

dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang
disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data
yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun berasal
dari data neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui
apakah kinerja perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam
menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya adalah
dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas,
rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pertumbuhan
2.2. Rumusan Masalah
Melihat dari latar belakang diatas maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah Definisi Analisis Rasio Keuangan?
2. Apa Saja Jenis-jenis Analisa Rasio?

2.3.................................................................................................................. Tujuan
Makalah
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.

Untuk menambah ilmu dan pengetahuan mengenai Analisis Rasio.
Untuk mengetahui Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Untuk mengetahui Jenis-jenis Analisa Rasio
Untuk mengetahui Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan
Untuk mengetahui Pemakai Rasio Keuangan
Untuk mengetahui Penggunaan Rasio Keuangan
Untuk memahami implementasi dari Contoh Soal Analisa Rasio Keuangan

BAB II
PEMBAHASAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

2

Analisis Rasio


2.1. Pengertian Analisa Rasio Keuangan
Secara umum analisa ratio diartikan sebagai analisa untuk mengetahui hubunganhubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca dan L/R secara individu /kombinasi dari
keduanya.
Menurut Mahmud M.Hanadie Analisis rasio adalah penggabungan yang menunjukkan
hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan, hubungan antara
unsur laporan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana.
Analisis ratio merupakan bentuk atau cara umum yang digunakan dalam analisis
laporan keuangan dengan kata lain diantara alat-alat analisis yang selalu digunakan untuk
mengukur kekuatan atau kelemahan suatu perusahaan di bidang keuangan adalah analisis ratio
keuangan (Financial Ratio Analysis)
Dalam Keown dkk tujuan dari analisis ratio adalah untuk membantu manager finansial
memahami apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan, berdasarkan informasi yang tersedia
dan sifatnya terbatas.
2.2. Jenis-jenis Analisa Rasio
2.2.1. RASIO LIKUIDITAS
Likuiditas adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya
yang harus segera dipenuhi dan likuiditas menunjukan tingkat kemampuan perusahaan untuk
membayar utang-utang jangka pendek yang dimiliki (Brealey, Myer and Marcus, 1995).Dua
faktor yang digunakan dalam rasio untuk mengukur likuditas perusahaan aktiva lancar dan
utang lancar, yang disebut likuid adalah perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban

jangka pendeknya dan jika tidak mampu disebut ilikuid.
Suatu keadaan likuid pada perusahaan berarti mengalami kerugian bagi kreditur dan
bagi pihak managemen , Rasio likuiditas menunjukan efisinsi modal kerja yang ada.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

3

Analisis Rasio

1. Current Ratio
Curren ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar , Current ratio disebut
juga working capital ratio.
Current ratio = Current Asset
Current liabilities
Current ratio menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya yang
harus segera dipenuhi dan current ratio merupakan ukuran yang paling umum kesangggupan
perusahaan untuk membayar jangka pendek.
2. Cash Ratio (Ratio of immediate solvency)
Aktiva perusahaan yang paling likuid adalah kas dan surat berharga hal yang

menyebabkan laporan keuangan perlu dilihat cash ratio
Cash Ratio = Kas + Efek /Surat Berharga
Current liabilities

Cash ratio menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek
dengan kas yang ada dan surat berharga yang segera dapat diuangkan.
3. Quitck Ratio (Acid test ratio)
Yang dapat digunakan untuk mendapatkan kepastian yang lebih besar daripada current
ratio dlm mengukur perusahaan adalah quick ratio, dlm quick ratio hanya menggunakan
beberapa
Quick ratio = Aktiva Lancar – Persediaan =Kas +Efek +Hutang
Current Liabilities

Current Liabilities

4. Net Working Capital To Total Asset Ratio

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

4


Analisis Rasio

Aktiva lancar adalah aktiva yang oleh perusahaan diharafkan dapat berubah menjadi
kas dlm jangka pendek, utang

lancar adalah semua kewajiban perusahaan yang jangka

pendek harus dipenuhi. perbedaan antara utang lancar disebut Net working capital to asset
ratio dan ini digunakan untuk menentukan kebijakan investasi dan dana yang diperoleh.
Net working capital to total asset ratio = Current asset –Current Liabilities
Jumlah Aktiva
5. Interval Measure (Defensive interval ratio)
Interval measure menghubungkan antara defensive asset dengan taksiran rata-rata
pengeluaran kas untuk operasi dalam setiap harinya. Interval measure memberikan informasi
kepada para kreditur untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk menutup biaya
minimum rutin yang dibutuhkan dalam kegiatan operasi yang paling utama.
Interval measure = Kas+Surat berharga+Piutang
Taksiran rata-rata pengeluaran


2.2.2. RASIO LEVERAGE
Rasio leverage digunakan untuk mengukur besarnya dana untuk menanam modal oleh
para pemilik dengan proposinya dengan dana yang diproleh dari para kreditur perusahaan
(Brealey, Myer and marcus, 1995). Rasio-Rasio leverage dihitung dengan dua cara : pertama,
risiko utang diukur dari sudut laporan rugi laba. kedua, data neraca diamati dan digunakan
untuk dapat mengetahui jumlah dana dan proporsi pinjaman yang digunakan perusahaan.
1. Total Debt to Total Capital Asset Ratio (Debt Rasio)
Rasio ini membandingkan antara jumlah total utang dengan aktiva total yang dimiliki
prusahaan. Biasanya para kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah karena semakin
rendah rasio utang dari perusahaan yang diberi kerdit akan semakin besar tingkat keamanan
yang didapat kreditur diwaktu likuiditas.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

5

Analisis Rasio

Debt Rasio


= Total Utang
Total Aktiva

Atau

=Utg Lancar + Utg JK PJ
Jumlah Modal/Aktiva

2. Total Debt to Equity Ratio
Rasio ini membandingkan total utang dengan total modal pemilik (ekuitas) digunakan
untuk mengetahui berapa bagian modal pemilik yang digunakan untuk menjamin utang lebih
besar dibandingkan dengan modal pemilik.
Debt to equity ratio = Total Utang
Modal pemilik
Atau

= H Lancar + H JK Panjang
Jml Modal Sendiri

3. Long Term Debt To Equity Ratio

Rasio ini membandingkan antara utang ajngka panjang dan modal pemilik, rasio ini
digunakan untuk mengukur kemampuan modal pemilik untuk menutup utang janka panjang
semakin rendah rasio semakin aman bagi kreditur.
Long term debt to equity ratio = Utang jangka panjang
Modal pemilik

4. Tangible Asset Debt Coverage
Rasio ini membandingkan antara aktiva tidak berwujud (setelah dikurangi utang
lancer) dan utang jangka panjang dan rasio ini meninjukan kamampuan perusahaan untuk
membayar utang jangka panjang setelah melunasi jangka pendek.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

6

Analisis Rasio

Tangible Asset debt Coverage = Aktiva-aktiva tidak berwujud-utang lancar
Utang jangka panjang
5. Time Interest Earned (Interest Coverage)

Rasio ini membandingkan antara laba sebelum bunga dan pajak dan utang jangka
panjang, rasio ini menunjukkan seberapa jauh laba sebelum bunga dan pajak dapat berkurang
untuk membayar untuk membayar bunga utang jangka panjang.
Time interest earned = Laba sebelum bunga dan pajak
Bunga utang
6. Debt Service Coverage
Rasio ini menghitung kemampuan perusahaan untuk memenuhi beban tetapnya
dengan memasukan unsur pembayaran pokok atau cicilan pokok pinjaman.
Debt Service Coverage =
Laba sebelum bunga dan pajak
Bunga utang jangka panjang+ biaya sewa + Angsuran pokok pinjaman
7. Earning Variabiliti
Jumlah beban utang yang besar akan menjadi masalah besar jika terdapat ketidak
pastian risiko pada laba dimasa yang akan datang, Semakin tinggi paribelitas perusahaan
menunjukan ketidak pastian diperoleh laba pada perusahaan.
Earning Variability = Strandar Deviasi (EBIT-EBIT)
Rata-rata EBIT

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

7

Analisis Rasio

2.2.3. RASIO AKTIVITAS
Rasio aktvitas adalah rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh
efektivitas penggunaan dana yang digunakan perusahaan (Horne and Wachowicz, 1995).
1. Total Operating Asset Turnover
Total aktiva yang bekerja adalah rasio yang membandingkan antara penjualan bersih
dan seluruh aktiva yang digunakan dalam suatu periode.
Total operating asset turnover = penjualan bersih
total aktiva
Untuk perusahaan ABC tahun 1996 = 3.405 / 1873 = 1818
Rasio ini menunjukkan kemampuan perputaran dana yang tertanam dalam suatu
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Rasio ini mempunyai kelemahan yaitu rasio ini
hanya menunjukkan hubungan penjualan atau penghasilan dengan aktiva yang digunakan dan
tidak memberikan gambaran tentang laba yang di peroleh. Kelemahan lain adalah bahwa
penjualan yang digunakan hasil dari 1 periode saja dan tingkat penjualan itu sendiri
dipengaruhi oleh faktor–faktor yang tidak dapat dikendalikan perusahan.
2. Receivables Turnover
Receivables ini adalah rasio yang membandingkan antara penjualan kredit bersih dan
piutang dagang rata-rata atau piutang akhir periode.Rasio ini digunakan untuk menunjukkan
kemampuan yang tertanam dalam piutang berputar dalam periode tertentu.
Perputaran piutang = Penjualan kredit bersih
rata-rata
3. Average Collection Periode
Average collection periode / rata-rata periode pengumpulan piutang digunakan untuk
menghitung waktu atau hari rata-rata dana tertanam dalam piutang.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

8

Analisis Rasio

Average collection periode =

360 hari
perputaran piutang dagang
= 360 hari . piutang dagang rata-rata
Penjualan kredit bersih

4. Perputaran sediaan
Perputaran sediaan ( Inventory ) membandingkan antara harga pokok barang dijual
dan sediaan rata-rata atau sediaan akhir periode.
Perputaran sediaan
=

penjualan bersih
barang dagangan . rata-rata sediaan pada harga jual

atau
perputaran sediaan
=

harga pokok barang dijual

barang dagangan

rata sediaan pada harga pokok barang dijual

Pada perusahaan manufaktur memiliki 3 macam sediaan yaitu:
sediaan bahan baku, sediaan barang dalam proses, dan sediaan barang jadi. Tingkat perputaran
pada ketiga macam sediaan dihitung dengan cara sbb:
Perputaran Sediaan
=

Biaya Bahan Baku yang Digunakan
Bahan Baku .Rata-rata sediaan Bahan Baku

atau

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

9

Analisis Rasio

Perputaran Sediaan
=

Harga Pokok Produksi
Rata-Rata Sediaan Barang Dalam Proses

atau

Perputaran Sediaan
=

Harga Pokok Barang Dijual
Barang Jadi . Rata-Rata Sediaan Barang Jadi

5. Average Day’s Inventory
Ialah hari rata-rata sediaan atau hari rata-rata disimpan, menunjukkan hari rata-rata
dana tertanam dalam sediaan.
Average Day’s Inventory =

Sediaan Rata-rata x 365 hari
Harga Pokok Barang Dijual

Inventory Rata-Rata =

Sediaan Awal + Sediaan Akhir
2

6. Net Working Capital Turnover
Perputaran modal kerja neto ialah rasio yang membandingkan antara penjualan bersih
dan modal kerja (neto).
Net Working Capital Turnover =

Penjualan Bersih
Rata-rata Modal Kerja Bersih

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

10

Analisis Rasio

7. Fixed Assets Turnover
Perputaran aktiva tetap ialah rasio yang membandingkan antara tingkat penjualan
bersihdan aktiva tetap bersih.
Fixed Assets Turnover =

Penjualan Bersih
Aktiva Tetap Bersih

2.2.4. RASIO PROFITABILITAS
Rasio profitabilitas menunjukan hasil akhir yang telah dicapai dari berbagai kebijakan
dan keputusan yang telah diambil (Brealey, Myer, Marcus. 1995)
1. Gross Profit margin
Merupakan perbandingan antara laba dan penjualan bersih, rasio ini menunjukan
berapa bagian dari penjualan yang merupakan laba kotor.
Gross Profit Margin =

Laba kotor
Penjualan bersih

laba kotor= penjualan bersih - harga pokok barang jual
2. Operating income Ratio (Opearting profit margin)
Rasio ini membandingkan antara laba sebelum bunga dan pajak dan penjualan bersih.
Perating income ratio = Laba sebelum bunga dan pajak
Penjualan bersih

3. Operating Ratio
Merupakan rasio yang membandingkan antara semua biaya operasi (Harga pokok
penjualan + Biaya pemasaran + Biaya adm) rasio ini menunjukan berapa bagian biaya yang
digunaka untuk biaya operasi.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

11

Analisis Rasio

Operating ratio

= Biaya operasi
penjualan bersih

4. Net Profit Margin
Adalah ratio yang membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dan penjualan
bersih untuk menunukan berapa besar bagian dari penjualan bersih yang menjadi laba stl
bunga dan pajak.
Net Profit Margin

=Laba setelah bunga dan pajak
penjualan bersih

5. Earning Power Of Total Inverstmen
Earning power of total inversment adalah rasio yang membandingkan antara laba
sebelum bunga dan pajak, Rasio ini menunjukan tingkat pengendalian dari investasi yang
telah ditanam sebelum bunga dan pajak.
Earning power of total inversment= Laba sebelum bunga dan pajak
Jumlah aktiva yang bekerja

6. Net Earning Power Ratio
Adalah rasio yang membandingkan laba setelah bung adan pajak setelah bunga dan
pajak dengan jumlah aktiva kerja.
Net Earning Power Ratio = Laba setelah bunga dan pajak
Jumlah aktiva yang bekerja

7. Rate of Return For The Owners
Adalah rasio yang membandingkan antara laba bersih (laba setelah bunga dan pajak)
dan jumlah modal pemilik.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

12

Analisis Rasio

Rate of Return For The Owners = Laba bersih
Modal pemilik

2.3. Keunggulan Dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio ini memiliki keuanggulan disbanding teknik analisis lainnya. Keuanggulan
tersebut seperti diuraikan oleh Sofyan Syafii Harahap (1998 : 298) antara lain :
1. Rasio merupakan angka-angka dan ikhtisar statistic yang lebih mudah dibaca dan
ditafsirkan.
2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan
keuangan yang sangat rinci dan rumit.
3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain
4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan
dan model prediksi.
5. Menstandarisir ukuran perusahaan
6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaandengan perusahaan lain atau melihat
perkembangan perusahaan secara periodic atau time series.
7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan
datang.
Disamping keunggulan yang dimiliki analisis rasio ini, teknik ini juga memiliki
beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar kita tidak salah
dalam penggunaannya.
Adapun keterbatasan analisis rasio menurut Sofyan Syofii Harahap (1998 : 298) ini
antara lain :
a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan
pemakainya
b. Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan juga menjadi keterbatasan analisis ini
seperti:
1. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran
yang dapat dinilai biasa atau objektif.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

13

Analisis Rasio

2. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dari rasio adalah nilai perolehan
(cost) bukan harga pasar.
3. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio.
4. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan
berbeda oleh perusahaan yang berbeda.
c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan
menghitung rasio.
d. Jika data yang tersedia tidak sinkron maka akan kesulitan dalam menghitung rasio.
e. Jika dua atau lebih perusahaan dibandingkan teknik dan metode yang digunakan
berbeda maka perbandingan dapat menimbulakn kesalahan.

2.4. Pemakai Rasio Keuangan
Analisis yang berbeda akan memilih jenis rasio yang berlainan, tergantung pada siapa
yang menggunakan rasio tersebut. Menurut Budi Rahardjo (1992 : 12) menyatakan bahwa
pengguna rasio keuangan dapat dibedakan menjadi :
a. Intern, yaitu manajemen itu sendiri untuk mengetahui perkembangan perusahaan
maupun posisi relative terhadap perusahaan sejenis dlam industry yang sama.
b. Ekstern, yaitu dapat dibedakan menjadi :
1. Kreditur

yang

memberikan

pinjaman

kepada

perusahaan

yang

dapat

diklasifikasikan menjadi : krediturjangka pendek dan kreditur jangka panjang.
Kreditur jangka pendek merupakan orang atau lembaga keuangan yang member
pinjaman kepada perusahaan dalam jangka pendek atau yang pinjam akan segera
jatuh tempo (tahun ini). Kreditur jangka pendek ini akan lebih menekankan pada
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau lebih
tertarik pada likuiditas. Kreditur jangka panjang merupakan orang atau lembaga
keuangan yang memberikan pinjaman jangka panjang atau memegang obligasi
yang dikeluarkan perusahaan. Kreditur jangka panjang akan menekankan pada
kelangsungan pembayaran bunga maupun pokok pinjaman. Mereka lebih
menekannkan pada likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

14

Analisis Rasio

2. Investor atau pemegang saham sebagai tambahan terhadap likuiditas. Penanam
modal (pemilik perusahaan) juga memperhitungkan kebijakan perusahaan yang
mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut di pasaran.
2.5.

Penggunaan Rasio Keuangan

Pada dasarnya macam atau jumlah angka-angka rasio banyak sekali karena rasio dapat
dibuat menurut kebutuhan penganalisis. Namun demikian angka-angka rasio yang pada
dasarnya dapat digolongkan menjadi dua kelompok (Munawir, 1992 : 68), yaitu :
a. Penggolonagn berdasarkan sumber data
1. Rasio-rasio neraca (balance sheet rasio), yaitu rasio-rasio yang disususn dari
data yang bersumber atau yang berasal dari neraca.
2. Rasio-rasio laporan laba rugi (income statement ratio), yaitu rasio yang disusun
dari data yang berasal dari laporan laba rugi.
3. Rasio-rasio antar laporan (intern statement ratio), yaitu rasio-rasio yang
disusun dari data yang berasal dari neraca dan data yang berasal dari laporan
laba rugi.
b. Penggolongan berdasarkan tujuan penganalisis
1. Rasio likuiditas
2. Rasio solvabilitas
3. Rasio rentabilitas
4. Dan rasio lain yang sesuai dengan kebutuhan penganalisis

2.6.

Contoh Soal Analisa Rasio Keuangan

Perhitungan Analisis Rasio Rentabilitas
Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan laba sebelum pajak terhadap total aset.
Dapat diartikan bahwa ratio rentabilitas mengidentikasikan seberapa besar kemampuan aset
perusahaan untuk menghasilkan pendapatan.
Rumus:

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

15

Analisis Rasio

= Laba Bersih Sebelum Pajak
Total Aktiva
Tahun 2009

Rp22.447.021

= 0.229486415 / 0.23

Rp97.814.160
Tahun 2010

Rp21.416.351

= 0.214682081 / 0.21

Rp99.758.447
Rendahnya rentabilitas tergantung pada :
Operating Profit Margin
Menggambarkan apa yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas setiap Rp
dari penjualan yang dilakukan.
Rumus :
Laba bersih sebelum pajak
Penjualan
Tahun 2009

Rp22.447.021

= 0.331676185 / 0.33 = 33%

Rp67.677.518
Tahun 2010

Rp21.416.351

= 0.312058962 / 0.31 = 31%

Rp68.629.181
Asset Turnover
Rasio yang biasanya digunakan untuk mengukur aset perusahaan untuk memperoleh
pendapatan, makin cepat aset perusahaan berputar makin besar pendapatan perusahaan
tersebut.
Rumus :
Penjualan
Total Aktiva

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

16

Analisis Rasio

Tahun 2009

Rp67.677.518 = 0,6918989847686674 / 0.70 = 7%
Rp97.814.160

Tahun 2010

Rp68.629.181 = 0,6879535825171777 / 0.69 = 69%
Rp99.758.447

Perhitungan Analisis Ratio Solvabilitas
Menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial baik
jangka waktu pendek atau panjang apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi.
Rasio solvabilitas terdiri dari:
Ratio Hutang Modal (Debt to Equity Ratio atau Ratio Leverage)
Menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang
pada pihak luar dan digunakan untuk mengukur hingga sejuah mana perusahaan dibiayai oleh
hutang.
Rumus:
Total Hutang
Total Modal
Tahun 2009

Rp48.228.553

= 1.24775506 / 1.25 = 125%

Rp38.652.260
Tahun 2010

Rp43.343.664

= 0.975796748 /0.97

Rp44.418.742
Analisis:
Pada tahun 2009, ratio hutang modal sebesar 125% yang diperoleh dari perbandingan
total hutang sebesar Rp48.228.553 dengan penjualan sebesar Rp38.652.260 . Ini berarti
perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar Rp 1.25

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

17

Analisis Rasio

Pada tahun 2010 terjadi penurunan dari 125% pada tahun 2009 menjadi sebesar 97%
pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan total hutang sebesar Rp43.343.664 dengan
penjualan sebesar Rp44.418.742. Ini berarti perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar
Rp0.97

Debt Ratio
Menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva
Rumus:
Total Hutang
Total Aktiva
Tahun 2009

Rp48.228.553

= 0.4930631 / 0.5

= 5%

= 0.434486154 / 0.43

= 43%

Rp97.814.160
Tahun 2010

Rp43.343.664
Rp99.758.447

Analisis
Dikarenakan Debt Ratio yang digambarkan oleh PT.Telkom semakin kecil,maka
hutang yang dimiliki perusahaan pun semakin kecil dan ini berisiko finansial bahwa Pt
Telkom. Tbk mengembalikan pinjaman yang semakin kecil pula.
Times Interest Earned / Coverage Ratio (Rasio Penutupan)
Rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan untuk membayar bunga hutang
jangka panjang.
Rumus;
Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak
Beban Bunga
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

18

Analisis Rasio

Tahun 2009

Rp22.447.021 = 10.70956899 / 10.70

= 1070%

Rp 2.095.978
Tahun 2010

Rp21.416.351

= 11.10786422 / 11.11 = 1111%

Rp 1.928.035
Analisis
Pada tahun 2009 ratio coverage PT Telkom Tbk yakni sebesar 1070% yang diperoleh
dari perbandingan laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar Rp22.447.021 dengan beban
bunga sebesar Rp2.095.978.
Pada tahun 2010 ratio coverage PT Telkom mengalami kenaikan dari 1070% pada
tahun 2009 menjadi 1111% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan dari laba
bersih sebelum bunga dan pajak sebesar Rp21.416.351 dengan beban bunga sebesar
Rp1.928.035

Perhitungan Analisis Ratio Likuiditas
Menunjukan besarnya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek pada saat jatuh tempo.
Current Ratio
Rumus:
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Tahun 2009

Rp16.186.024

X 100%

= 0.601864751

Rp26.893.125
= 60.18% / 60.2%
Tahun 2010

Rp18.730.627

X 100%

= 0.914898662

Rp20.472.898
= 91%

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

19

Analisis Rasio

Analisis
Pada tahun 2009, current ratio PT Telkom Tbk 60.2% yang diperoleh dengan
perbandingan akyiva lancar sebesar Rp16.186.024 dengan hutang lancar sebesar
Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp 1,- , hutang lancar tidak dapat dijamin oleh aktiva
lancar sebesar Rp 0.602
Pada tahun 2010, current ratio perusahaan mengalami kenaikan dari 60.2% pada tahun
2009 menjadi 91% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan aktiva lancar sebesar
Rp18.730.627 dengan hutang lancar Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1 , hutang lancar
belom dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.91
Quick Ratio
Digunakan

untuk

mengukur

kemampuan

perusahaan

memenuhi

kewajiban

finansialnya atas aktiva paling liquid.
Rumus:
Aktiva Lancar - Persediaan

X 100%

Hutang Lancar
Tahun 2009

Rp16.186.024 - Rp128.025

X 100%

Rp26.893.125

= Rp16.057.999 X 100%
Rp26.893.125
= 0.597104241
= 59.7% / 60%

Tahun 2010

Rp18.730.627 - Rp90.140

X 100%

Rp20.472.898

= Rp18.640.487 X 100%
Rp20.472.898
= 0.910495768
= 91%

Analisis
Pada tahun 2009, quick ratio Pt Telkom Tbk 60% yang diperoleh dengan
perbandingan quick asset sebesar Rp16.057.999 dengan hutang lancar Rp26.893.125. Hal ini
berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin oleh quick asset sebesar Rp0.6.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

20

Analisis Rasio

Pada tahun 2010, quick ratio mengalami kenaikan dari 60% pada tahun 2009 menjadi
91% pada tahun 2010 yang diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp18.640.487
dengan hutang lancar Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin
quick asset sebesar Rp0.91
Cash Ratio
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansial kas dan
bank.
Rumus:
Kas(Bank)

X 100%

Hutang Lancar
Tahun 2009

Rp 7.805.460

X 100%

Rp26.893.125
Tahun 2010

Rp 9.119.849

= 0.290239977
= 29%

X 100%

Rp20.472.898

= 0.445459602
= 44.5%

Analisis
Pada tahun 2009, cash ratio Pt Telkom Tbk sebesar 29% yang diperoleh dari
perbandingan kas(bank) sebesar Rp7.805.460 dengan hutang lancar sebesar Rp26.893.125.
Hal ini berarti setiap Rp1 hutang lancar dapat dijamin oleh cash asset sebesar Rp0.29
Pada tahun 2010, cash ratio Pt Telkom Tbk mengalami kenaikan dari 29% pada tahun
2009 menjadi 44.5% pada tahun 2010 , dengan perbandingan kas(bank) sebesar Rp9.119.849
dengan hutang lancar sebesar Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1 , hutang lancar dapat
dijamin oleh cash asset sebesar Rp0.445

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

21

Analisis Rasio

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Secara umum analisa ratio diartikan sebagai analisa untuk mengetahui hubunganhubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca dan L/R secara individu /kombinasi dari
keduanya.
Menurut Mamduh M. Hanafi (1996 : 75) rasio keuangan dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
1. Rasio likuiditas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
2. Rasio aktivitas, yang menunjukkan sejauh mana efektivitas penggunaan aset
dengan melihat tingkat aktivitas aset.
3. Rasio solvabilitas, mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka panjangnya.
4. Rasio profitabilitas, melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

22

Analisis Rasio

DAFTAR PUSTAKA

Lia, Ninna. 2015. Makalah Analisa Rasio. http://aninjola.blogspot.co.id/2015/02/makalahanalisa-rasio.html (Diakses 4 Desember 2015)
Uswatun, Indah. 2012. Tugas Akhir Analisis Laporan Keuangan.
http://eprints.uny.ac.id/7864/2/BAB%201-08409131037.pdf (Diakses 4 Desember 2015)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

23