Manajemen Pendidik sesuai dengan Standar (3)

Manajemen Pendidik sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan

Disusun Oleh:
Fauzan Miftahudin
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAMULANG
2018

I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan..
Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman.
Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah
terpikirkan sebelumnya.
Suatu pendidikan dipandang bermutu diukur dari kedudukannya untuk ikut mencerdaskan
kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional-adalah pendidikan yang berhasil
membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter, bermoral dan berkepribadian. Untuk
itu perlu dirancang suatu sistem pendidikan yang mampu menciptakan suasana dan proses
pembelajaran yang menyenangkan, merangsang dan menantang peserta didik untuk

mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Mengenai masalah pedidikan,perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim.
Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas
siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan
aturan uu pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya
makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran
pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten
Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi
harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya
memperhatikan kepada kenaikkan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas sumber
daya manusia dan mutu pendidikan di indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan
wajib belajar sembilan tahun sejatinya masih menjadi pr besar bagi kita. Kenyataan yang
dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana
pendidikan yang memadai. Dengan terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun
mengakibatkan anak-anak indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka
menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada
perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah
pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era global.

B. Ruang Lingkup Kajian

1.Manajemen kurikulum, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi
kegiatan tentang pendataan mata pelajaran/mata kuliah yang diajarkan/dipasarkan, waktu
jam yang tesedia, jumlag guru beserta pembagian jam pelajaran, jumlah kelas, penjadwalan,
kegiatan belajar-mengajar, buku-buku yang dibutuhkan, program semester, evaluasi,
program tahunan, kelender pendidikan, perubahan kurikulum maupun inovasi-inovasi dalam
pengembangan kurikulum.
2. Manajemen ketenagaan pendidikan (kepegawwaian), meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan penerimaan pegawai
baru, mutasi, surat keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar umum
kepegawaian, upaya peningkatan SDM serta kinerja pegawai, dan sebagainya.
3. Manajemen peserta didik, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi kegiatan penggalangan penerimaan siswa baru, pelaksanaan tes
penerimaan siswa baru, penempatan dan pembagian kelas, kegiatan-kegiatan kesiswaan,
motivasi dan upaya peningkatan kualitas lulusan dan sebagainya.
4. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan pengadaan barang pembagian dan
penggunaan barang (inventaris), perbaikan barang, dan tukar tambah maupun penghapusan
barang.
5. Manajemen keuangan/ pembiayaan pendidikan, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan masuk dan keluarnya dana, usaha-usaha

menggali sumber pendanaan sekolah seperti kegiatan koperasi serta penggunaan dana
secara efisien.
6. Manajemen/administrasi perkantoran, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan kantor agar memberikan pelayanan yang
terbaik kepada semua orang yang membutuhkan serta berhubungan dengan kegiatan
lembaga.
7. Manajemen unit-unit penunjang pendidikan, melipiti perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan ddan evaluasi kegiatan unit-unit penunjang, misalnya bimbingan
dan penyuluhan (BP), perpustakaan, UKS, pramuka, olahraga, kesenian, dan sebagainya.
8. Manejemen layanan khusus pendidikan, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan pelayanan khusus, misalnya menu
makanan/konsumsi, layanan antar jemput , bimbingan khusus di rumah, dan sebagainya.
9. Manajemen tata lingkungan dan keamanan sekolah meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi tata ruang pertamanan sekolah,
kebersihan dan ketertiban sekolah, serta keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah.
10. Manejemen hubungan dengan masyarakat, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan hubungan masyarakat, misalnya pendataan
alamat kantor/orang yang dianggap perlu, hasil kerjasama, program-progran humas, dan
sebagainya.


C. Tujuan
Adapun penulisan makalah ini ber tujuan untuk:
1.menjelaskan hakikat manajemen pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan
2. menjelaskan tentang Manajemen Pendidik sesuai dengan Standar Nasional
3.mengetahui implikasi manajemen pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan

II. Pembahasan
A. Hakikat Manajemen Pendidikan sesuai dengan standar nasional
pendidikan
a)

Pengertian Standar Nasional Pendidikan
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b) Pengertian Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan adalah suatu penataan bidang garapan pendidikan yang
dilakukan melalui aktivitas perencanaan perorganisasian penyusunan staff
pembinaan pengkoordinasian pengkomunikasian pemotivasian penganggaran
pengendalian pengawasan penilaian dan pelaporan secara sistematis untuk
mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas

c) Tujuan Manajemen Pendidikan
1) Produktivitas
Produktivitas adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh
dengan jumlah sumber yang dipergunakan
2) Kualitas
Kualitas adalah suatu hal yang menunjukan kepada suatu ukuran penilaian
atau penghargaan yang diberikan atau dikenakan kepada barang dan/jasa
tertentu berdasarkan pertimbangan objektif (Pfeffer End Coote 1991)
3) Efektivitas
Adalah ukuran keberhasilan suatu tujuan organisasi
4) Efesiensi
Berkaitan dengan cara membuat sesuatu dengan benar sementara
efektivitas adalah perbandingan antara rencana dengan tujuan yang
dicapai
d) Prinsip Manajemen
Douglas (1963:13-17) merumuskan prinsip-prinsip Manajemen pendidikan sebagai
berikut:
1) Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan
mekanisme kerja
2) Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab

3) Memberikan tanggung jawab kepada personil sekolah hendaknya sesuai
dengan sifat-sifat dan kemampuannya
4) Mengenal dengan baik faktor faktor psikologis manusia
5) Realitifitas nilai nilai
e) Fungsi Manajemen
Kehadiran manajemen dalam organisasi adalah untuk melaksanakan kegiatan agar
suatu tujuan tercapai dengan efektif dan efisien.
Fungsi Manajemeen dapat di telaah dari aktivitas aktivitas utama yang dilakukan
oleh manajer yaitu perencanaan pelaksana dan penilaian
f) Proses Manajemen
Beberapa definisi menunjukan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang
sistematis dalam melakukan kegiatan organisasi. Proses manajamen secara umum
mengikuti langkah langkah:
 Merencanakan








Membuat suatu tanrget target yang akan dicapai atau diraih dimasa depan
Mengorganisasikan
Proses mengatur mengalokasikan dan mendistribusikan pekerjaan
wewenang dan sumber daya diantara anggota organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi
Memimpin
Memimpin institusi pendidikan lebih menekankan pada upaya
mengarahkan dan memotivasikan para personil agar dapat melaksanakan
tugas pokok fungsinya dengan baik
Mengendalikan
Mengendalikan institusi pendidikan adalah membuat institusi berjalan
sesuai dengan jalur yang telah ditetapkan dan sampai kepada tujuan secara
efektif dan efisien

B. Standar Nasional Pendidikan Tentang Manajemen Pendidikan
Standar nasional pendidikan adalah kreteria minimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum negara kesatuan republik indopnesia.
Standar nasional pendidikan terdiri dari ;


Standar kompetensi lulusan

Standar isi

Standar proses

Standar pendidikan dan ketenaga pendidikan

Standar pengelolaan

Standar sarana dan prasarana

Standar pembiayaan pendidikan

Standar penilaian pendidikan
Standar potensi lulusan
Standar potensi lulusan untuk satuan standar pendidikan dasar dan menengah di
guanakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik
standar isi
standar isi mencakuplingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk

mencapai potensi lulusan minimal pada jenjang dan pendidikan tertentu
standar proses
proses pembelajaran pada satuan pendidikan yang di selanggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan dan memonivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa dan
kemandirian perkembangan peserta didik.
Standar pendidikan dan tenaga kependidikan
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, kesehatan jasmani, dan rohani serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Standar pengelolaan
Standar pengelolaan terdiri dari tiga bagian yaittu;

a.
Standar pengelolaan oleh satuan pendidikan
b.
Standar pengelolaan oleh pemerintah
c.
Standar pengelolaan pemerintah daerah
Standar sarana dan prasarana

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi prabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lain nyaserta perlengkapan
lain yang di perlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas,
ruang, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratium dan ruang tempat
lain yang di perlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang tratur.
Standar pembiayaan pendidikan
Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya
personal.
Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana diatas meliputi biaya penyedian
sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap.
Biaya personal sebagai mana pada di atas meliputi biaya pendidikan yang harus di
keluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secar teratur
dan berkelanjutan.
Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi

Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat
pada gaji.

Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan


Biaya operasi pendidikan tak berlangsung berupa daya, air, pemeliharaan
sarana dan prasarana dan lain sebagainya.
Standar penilaian pendidikan
penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri dari;

Penilaian hasil belajar oleh pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
penilain pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas;

Penilaian hasil belajar oleh pendidil

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidilan tinggi

C. Implikasi Standar Nasional pendidikan terhadap Manajemen
Pendidikan
1. Implementasi Pendidikan
Merupakan suatu proses penerapan ide konsep kebijakan atau inovasi
dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa
perubahan pengetahuan keterampilan maupun nilai dan sikap. Dalam
Oxford Advance Learner’s Dictionary dikemukakan bahwa implementasi
adalah “put something into effect” (penerapan sesuatu yang memberikan
efek atau dampak)
Dalam rangka mengimplementasikan manajemen pendidikan secara efektif
dan efesien maka pemerintah harus melibatkan unsur yang ada dalam
pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga ke sekolah menengah akhir
mulai dari:

a) Mentri pendidikan
Mentri Pendidikan sebagai pemegang kendali dari seluruh sekolah yang ada
dalam negara tersebut. Mentri pendidikan harus memiliki pengetahuan
tentang psikologi para pendidik dan anak didiknya lalu ia juga harus memiliki
pengetahuan kepemimpinan dan pandangan yang luas tentang sekolah dan
pendidikan.
b) Kepala Sekolah
kepala sekolah sebagai pemegang kendali di sekolah harus memiliki
pengetahuan kepemimpinan perencanaan dan pandangan yang luas tentang
sekolah dan pendidikan. kepala sekolah juga dituntut untuk melakukan
fungsinya sebagai manajer dalam peningkatan proses belajar mengajar
c) Guru
Guru sebagai unsur yang berpengaruh dalam implementasi manajemen
pendidikan yang juga terlibat langsung proses pembelajaran juga dituntut
untuk berkreasi dalam melaksanakan manajemen pendidikan.
2. Tahapan Implementasi Manajemen berbasis sekolah(Pendidikan)
Menurut Fatah Tahapan implementasi tersebut dibagi menjadi 3:
 Tahap Sosialisasi
Tahap ini adalah tahapan yang penting mengingat luasnya daerah
yang ada terutama daerah yang sulit dijangkau serta kebiasaan
masyarakat yang umumnya tidak mudah menerima perubahan
karena perubahan yang bersifat personal maupun organisasional
memerlukan kemampuan dan keterampilan yang baru.
 Tahap Piloting
Merupakan tahap uji coba agar penerapan konsep tidak
mengandung resiko
 Tahapan Desimasi
Merupakan tahapan memasyarakatan model manajemen yang telah
di uji cobakan ke berbagai sekolah agar dapat
mengimplementasikannya secara efisien dan efektif

III. Penutup
A. Kesimpulan
Manajemen pendidikan merupakan upaya menggerakan personal
pendidikan dalam mencapai tujuan. Dalam mencapai tujuan.
Fungsi fungsi manajemen pendidikan dilaksanakan dalam rangka
mengimplementasikan kegiatan manajemen yang difokuskan pada
bidang kependidikan. Pendidikan sebagai suatu sistem yang terdiri
dari unsur input proses dan output. Unsur unsur tersebut
merupakan bidang garapan manajemen pendidik yaitu:
 Siswa
 Kurikulum
 Sarana dan prasarana
 Keuangan
 Ketenagaan
 Dan hubungan sekolah dengan masyarakat.
Fungsi fungsi manajemen meliputi:





Perencanaan
Pengelolaan
Pengontrolan
Dan penilaian

B. Saran
1. Dalam hal kebijakan sekolah maupun tingkat perguruan tinggi
harus dapat memaksimalkan fungsi fungsi maupun tujuan
diadakannya manajemen pendidikan dalam bidang apapun

DAFTAR PUSTAKA

Rujukan dari beberapa buku
1
2

3
4
5
6
7
1

1

Suhardan dadang .(2017).manajemen pendidikan
.bandung: alfabeta
Hermawan Asep herry. (2010). pengembangan
kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: universitas
terbuka
Umaedi, Hadiyanto, Siswantari. (2010). Manajemen
Berbasis Sekolah. Jakarta: Universitas Terbuka
Hadis, Abdul, Nurhayati. (2010). Manajemen Mutu
Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Mulyasa. (2008). Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
http://R-Vai.blogspot.com/2010/02/ruang-lingkupManajemen-pendidikan.html?m=1
http://Radenajengaprilia.blogspot.com/2014/04/mak
alah-implementasi-manajemen-berbasis.html?m=1