E COMMERCE MEMBUAT UKM MENJADI LEBIH BER

E-COMMERCE MEMBUAT UKM MENJADI LEBIH BERSAING

Bhagus Afhandi(1)

Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer, Universita Komputer Indonesia
email: bhagus68.afahandi@gmail.com

(1)

Abstract
The development of inforasi teknoli in Indonesia is now growing rapidly. The presence of the internet
has succeeded in changing the pattern of fikir or daily activities of Indonesian society. Indonesia is a
country that has placed itself the top in Indonesia in e-commerce development in the year 2016-2017
yesterday, internet development last year exceeded 50%. From the ease that has been given by ecommerce companies besah even the SME (Small and Medium Enterprises) have been utilizing Ecommerce to improve power. This greeting cukuup interesting analyzed why the SMEs are still there
who have not dared to use e-commerce as a medium for cutting.

keywords: e-commerce, ease, internet, ukm

1. Pendahuluan
Sekarang ini dapat kita liat perubahan
teknologi informasi sudah berkembang

sangat drastis terutama di Indonesia.
Kemajuan teknologi informasi ini telah
mendorong para UKM untuk melakukan
praktek promosi atau penjualan prodaknya
dengan menggunakan teknologi informasi
terutama internet atau sosial media.
Internet yang merupakan sebuah elemen
dari kemajuan teknologi informasi, secara
tidak langsung seolah-olah internet ini
telah membuka sebuah pasar yang sangat
besar, dan di dalam pasar tersebut telah
dibuatkan sebuah lapak untuk semua orang
pengguna internet tanpa harus dibatasi,
guna untuk menjual prodak yang mereka
miliki. Sekarang ini bisnis telah menarik
internet menjadi bagiannya sehingga

membantu terwujudnya e-commerce, emarketing, e-education dll
E-commerce merupakan suatu proses
penjualan, pembelian, penukararan suatu

informasi, prodak maupun jasa. Electronic
Commerce
merupakan
suatu
cara
penggunan teknologi informasi (IT) guna
melancarkan bisnis antara dua atau lebih
pada sebuah organisasi, atau antar
organisasi atau konsumen mallui teknologi
informasi atau jaringan computer[1].
Sedangkan Karagozoglu dan Lindell
(2004)
mengemukakan
bahwa
Ecommerce memiliki dampak positif pada
pengembangan basis pelanggan (fungsi
pemasaran)
dan
tidak
berdampak

signifikan pada manajemen pembelian[2].

Saat ini sudah maraknya bahkan bisa
dikatakan semua perusahaan besar sudah
memanfaat e-commerce upaya untuk
mempromosikan
prodaknya
maupun
meningkatkan omset penjualannya. Stead
dan Gilbert (2001) mengutip Nash bahwa
sekitar lima sampai sepuluh tahun yang
akan datang kegiatan konsumen pada
umumnya akan berpaling ke teknologi
informasi atau bias disebut internet.
Batasan antara e-commerce dan commerce
belahan-lahan akan tersingkirkan dengan
cepat[3]. Adapun e-commerce ialah
melakukan transaksi penjualan atau
pembelian melalui media internet baik
berupa barng maupun jasa, dan e-busines

merupakan sebuah aplikasi perbnagkan
melalui media internet di prediksi akan
berkembang dengan cepat. Stead dan
Gilbert (2001) juga pernah mengutipkan
waclauski bahwa pada dasarnya internet
(sosial media) akan menjadi suatu media
yang dimanfaat sebagai media komunikasi,
media penukarn informasi baik berupa
barang maupun jas[3].
Dari pernyataan yang pernah
dikutipka oleh Stead dan Gilbert (2001)
sebelumnya, saat ini kita dapat melihat
bahwa pernyataan yang pernah dikutipkan
oleh Stand dan Gilbert (2001) tersebut
sudah benar-benar terjadi.
Apabila banyaknya perusahaan yang
yang telah menerapkan e-commerce, tentu
saja salah sasatu alasan perusahaan
tersebut
memanfaatkan

e-commerce
sebagai media penjual prodaknya karena
banyaknya pengguna internet (sossial
media).
Gambar berikut ini akan menujukan
perkembangan pengguna internet di
Indonesia tahun 2017.

Sumber : Sumber : wearesocial.com
Dari gambar di atas dapat kita artikan
bahwa, ada 262.0 juta total populitas di
Indonesia dan mencapai 55% urbanisasi,
ada 132.7 juta pengguan internet dan
mencapai 51% penetrasi, ada 106.0 juta
pengguna sosial media yang aktif dengan
cara chating dan mencapai 40% instrusi,
ada 371.4 juta yang berlangganan dan
tembus 142% ppopulasi, ada 92.0
pengguna aktif sosial media melalui
handphone dan tembus 35% penetrasi.

Berikut ini merupakan gambar
pendpatan pengusaha menggunakan ecommerce pada tahun 2017.
Gambar 3.2

Sumber : wearesocial.com

Gambar 3.1

Dari gmbar diats dapat kita artikan
bahwa, ada 27.74 ribu orang
yang

berbelanja melalui e-commerce, ada 9%
penetrasi e-commerce pembeli dari jumlah
populasi yang ada di Indonesia, ada 5.6
milyar total nilai pasar dengan ecommerce di tahun 2016 dan mencapai
228 milyar rata-rata pendapatan tahunan
menggunakan e-commerce.
Dari beberapa pernyataan yang telah
dipaparkan sebelumnya bahwa telah

banyaknya
perusahaan
yang
memanfaatkan e-comerce, dan semakin
banyaknya pengguna internet (sosial
media) dalam mencari informasi, seolaholeh memaksa para UKM untuk
menggunakan e-commerce apabila ingin
bertahan dalam persaingan bisnis pada era
sekarang ini. Karena suatu prodak yang
sangat berkualitas belum cukup untuk
meningkatnkan
omset
penjualan
perusahaan, apalagi suatu usaha yang keci
atau baru didirikan seperti UKM. Selain
kualitas prodak yang bagus, para UKM
juga harus mengikuti trand atau zaman saat
ini yaitu memanfatkan e-commerce.
Usaha kecil menengha (UKM)
merupakan usaha yang banyak tekuni oleh

negara Indonesia saat ini. UKM
merupakan sebuah bentuk usaha yang bisa
dinilai dari besar kecilnya modal atau
pendapatan usaha yang sedang dijalani
oleh organisasi tersebut, maupun di
pandang dari seberapa banyak kariawan
yang berada pada organisasi tersebut.
Usaha kecil hanya memiliki jumlah
pegawai sekitar 1-19 orang. Sedangkan
usaha menengah memiliki pegawai sekitar
20-99 orang (BPS-2004). Ada dua
tantangan utama yang haus dihadapi oleh
wirausahawan
Indonesia
dalam
perdagangan internasional saat ini yaitu,
akses pasar dan semakin meningkatnya
daya saing ( Soesastro, 2006 ).

2. METODE

2.1. E-commerce,
E-business,
dan
Kerjasama Secara Digital
Pasar digital merupakan sebuah sistem
informasi
yang
berfungsi
menjadi
alternative penghubung anatara penjual
dan pembeli untuk bertukar informasi,
prodak yang berupa barang ataupun jasa,
layanan dan sistem pembayaran. Melalui
jaringan internet dan komputer siste
informasi ini berfungsi sebagai alternative
elektroik, dengan biaya yang relative
murah untuk transaksi pasar tripkal,
contohnya menghubungkan pelanggan dan
penjual, menatapkan harga, memesan
prodak yang beruuupa barang maupun

jasa, dan daftar tagihan pembayaran
(Bakos 1998). Jadi dengan digital yang
sedang marak saat ini para konsumen dan
produsen dapat menyelesaikan transaksi
pembelia ataupun penjualan secara digital,
tanpa harus saling bertatap muka secara
langsung, tanpa harus terikat lokasi, dan
dengan digital dapat lebih efektif dan
efisien. Internet memungkinkan suatu
jaringan komunikasi global yang tidak
hanya menghubungkan para mitra dagang
tetapi juga mencakup para pelanggan.
2.2.

Pwrdagangan Melalui Jaringan
Elektronik
Perdagangan melalui elektronik dapat
diartikan dengan sangat sempit, yaitu
penjualan malalui online, melakukan
transaksi malaui media internet tanpa

harus langsung berkontak fisik sekalipun,
seolah-olah tidak ada alternative lain untuk
berkomunikasi selain elektronik.
2.3. Manfaat Berdagang Melalui Media
E-commerce atau On-Line
Perdagangan melalui jaringan ecommerce atau on-line yaitu guna

mencapai kesempurnaan diharapkan dapat
menghasilkan tiga manfaat utama yaitu
a. Melakukan pelayanan kepada
pelanggan agar menjadi lebih baik
tanpa harus mebedakan pelanggan
yang satu dengan yang lainnya.
Karena pelanggan yang royal
buakanlah
pelanggan
yang
memiliki banyak duit akan tetapi
berapa kali pelanggan itu membeli
prodak kita.
b. Menjaga
hubungan
dengan
masyarakat keuangan ataupun
pemasok agar terjalin dengan baik.
c. Pengambilan
atas
invetasi
pemegang saham dan pemilik
yang meningkat.
Jadi dari tiga manfaat yang dipaparkan
diatas
tersebut
guna
memperkuat
persaingan pada pada era global saat ini,
untuk lebih memperikat hubungan tersebut
sebaiknya
menggunakan
teknologi
computer.
Semakin banyaknya orang yang
menjadikan internet sebagai pilihan utama
untuk pertukaran informasi, pertukaran
prodak yang berupa barang ataupun jasa,
karena internet telah menyediakan tiga
keuntungan berikut bagi pembeli potensial
(kotler, 2000).
a. Memberikan kenaman kepada
konsumen
Jadi dalam pembelian barang
melalui melalui elektronik atau
media online
dapat dilakukan
selama 24 jam sehari.
b. Memberikan kemudahan dalam
pencarian informasi
Dengan fasilitas informasi
yang mudah dicari dan mudah
diakses dari jaringan computer,
tanpa harus bertemu langsung
dengan konsuman atau tanpa harus
kita cari keluar sana.

c. Mengurangi emosional
Mengurangi
emosional
misalkan
melalui
penjualan
langsunng, terkadang suka kesal
karena biasanya sering terdapat
seles
yang
suka
memaksa
pelanggan
untuk
membeli
prodakya, lain halnya belanja
melalui on-line[4].
Selain itu Kotler (2000) juga
menyatakan
bahwa
internet
juga
memberikan keuntungan pemasar yang
menyalurkan jasa secara on-line yaitu :
a. Lebih cepat mengetahui informasi
kondisi pasar, misalkan bias lebih
cepat dalam penggantian harga.
b. Biaya yang relati lebih murah,
misalkan dalam memperkenalkan
prodak, kita tidak perlu mencetak
dan mngeririmkan gambar atau
katalok prodak kepada konsumen.
c. Membangun komunikasi dan
memeperbanyak relasi, misalkan
berkomunikasi dengn konsumen
bias dengan mengisi feedback
yang telah disediakan sebelumnya
atau bias juga melalui e-mail dan
lain sebagainya.
Sholekan (2009 ; 16) telah
mempaparkan
sebuah
table
perbandingan perdaganagn melalui
media elektronik dengan perdagangan
tradisional [5]. Adapun table tersebut
ialah sebai berikut :
Tabel 3.2 Hubungan Siklus Hidup
Produk dan Strategi Bauran Pemasaran

e. Belum mapan atau tidak tersedia
perangkat lunak yang mereka
inginkan.

Sumber : Sholekan (2009 ; 16)
2.4.
Hambatan
Perdaganagan
Menggunakan Jaringa Elektronik
Dari
beberpa
wirausaha
atau
pembisnis di Indonesia terdapat beberapa
wirausahawan yang tidak mau menerapkan
jaringan elektronik atau e-commerce
dalam menjalankan bisnisnya cotoh, dalam
sebuah surve tahub 1997, terdapat 60%
wirausaha yang memberikan jawaban
menunjukan
bahwa
mereka
tidak
memanfaatkan
e-commerce
dalam
menjalankan bisnisnya bahkan mereka
tidak memiliki rencana untk menerapakan
e-commerce dalam melanjutkan bisnisnya
dalam waktu tiga tahun yang akan datang.
Adapun lasan dari wirausahawan UKM
tersebut adalah.
a. Masih merasa nyaman dengan
bisnis yang sedang mereka jalani
yaitu dengan cara tidak menerapkan
e-commerce.
b. Sangat
meragukan
terkait
keamanan
e-commerce,
salah
satunya terlalu banyak mereka
memberikan informasi tentang
prodak yang mereka jual, dan suatu
ketika terjadinya tiruan oleh
wirausaha lain tentang prodak yang
mereka jual.
c. Biaya yang tinggi.
d. Belum terlalu memahami terkait
tentang e-commerce.

Laudon dan Laundon (1999) penah
mempaparkan sebuah bentuk akan
hambatan yang di hadapi oleh perusahaan
apabila memanfaatkan internet guna
memasarkan prodaknya ialah berikut ini:
a. Unproven business models / Bentuk
bisnis yang tidak pasti
Tidak selamanya internet terbukti
bahwa internet merupakan media
pemasaran
yang
efektif
juga
menjanjikan
penggunanya
untuk
endapatkan keuntungan. Pernyataan
tersebut
telah
dibuktikan
oleh
industrial mall yang dijalankan oleh
IBM. Nyatanya kentungan yang
mereka peroleh hanya sekedar
pengurangan biaya operasional.
b. Business process change requirements
/
proses
yang
menggantikan
persyaratan bisnis
Para
pemakai
internet
membutuhkan beberapa inovasi baru
sperti didalam sebuah perusahaan,
kantor perdagangan, maepun dengan
konsumen. Inovasi atau perubahan
yang dimaksud harus didesain ulang
terutama untuk persediaan supply
chain management yang efektif.
c. Technology hurdles / hambatan
teknologi
Jika
memanfaat
jaringan
elektronik, perusahaan atau organisasi
membutuhkan perangkat koneksi
telekomunikasi yang relative mahal.
d. Issues legal / Hambatan hokum
Didalam e-commerce terdapat
sebuah aturan atau hokum yang bias
dibilang tidak nyata. Para pembuat
hukum akan kesulita untuuk membuat
suatu hukum untuk e-commerse

dikarenaka setiap Negara tidak
menganut hukum yang sama.
e. Channel conflict / konflik saluran
Konflik ini akan terjadi jika suatu
prodak yang ditawarkan sebuah
perusahaan
atau
organisasi
membuthkan kontak fisik secara
langsung.
f. Security and privacy / keamanan dan
privacy
Di dunia e-commerce, setiap orang
dalam dunia teknologi informasi yang
memiliki keahlian khusus akan mudah
melakukan kejahatan seperti spy dan
intercept, dan hal ini akan merugikan
pengguna e-commerce
2.5. Konflik Konflik Saluran
Para pengguna e-commerce atau
perdagangan elektronik sewaktu-waktu
akan memalahirkan suatu konflik saluran
dengan pemakai saluran penjualan pada
pemasaran
tradisional
perusahaan,
terutama untk poduk-produk yang sangat
minim membutuhkan informasi secara
serius tetapi membutuhkan prantara
dengan cara langsung kontak fisik supaya
bias mencapai para konsumen. Konflik
saluran ini merupakan permsalahan yang
cukup besar dalam business to business
atau dunia e-commerce lantaran konsumen
melakukan transaksi pembelian dari
pemunafaktur melalui suatu web tidak
melalui distributor. Jadi pemanfatan
saluran alternative yang dibangun oleh
internet membutuhkan perancangan dan
pengolahan secara keseluruhan dengan
cermat.
2.6. Kepercayaan Dan Keaman Privasi
Menutut pendapat Stead dan Gilbert
(2001) bahwa kesadaran akan keamanan
akan lahir pada saat pemakai e-purchase
menyadari bahwa mereka telah dikirimkan
suatu iklan tentang spesifikassi produk

setelah mereka melihat sebuah web site.
Mereka juga menegaskan meskipun
pemasaran konsumen yang spesifik akan
menambah efesiensi dan memperkecil
biaya, sebagian konsumen juga merasa
informasi personal yang diperoleh akan
mengurangi privacy konsumen[6].
E-commerce tidak bias lahir apabila
tidak adanya atmosfir kepercayaan
antarkonsumen, produsen, maupun para
mitra-mitra yang tergabung dengan dalam
transaksi on-line karena ralasi dari on-line
lebih bersifat umum dibandingankan relasi
pedagang “tembok dan gedung” sehingga
sebagian besar pelanggan masih was-was
untuk melakukan pembelian dengan cara
on-line. Para konsumen juga masih
khawatir tentang keamanan dan privacy
kartu kredit juga data pribadi llainnya yang
diberikan melalui internet (Bhatacherjee,
2002; Mcknight, Choundhury, dan
Kacmar, 2002).
Keamanan Pada Internet
Keamanan online merupakan sebuah
masalah terbesar yang didapat pengguna ecommerce yang mengarah dimana para
konsumen di tega era pembayaran,
keamanan dan kredibilitas. Konsumen pun
menginginkan supaya mereka dapat mem
browse
setiap
web
tanpa
harus
meninggalkan bekas berupa informasiinformasi yang bersifat pribadi mengenai
kebiasaan pembeli dan kebiasaan on-line.
Para pelanggan juga membutuhkan
kepastian bahwa setiap informasi yang
sudah disiapkan tidak akan dijual kepada
siapapun tanpa sepengetahuan dan seizing
mereka. Dari kekhwatiran tersebut, para
penjual on-line telah mengambil sikap
bahwa akan melindungi informasi
konsumn.
Privasi

Informasi menegnai privasi pada suatu
orang, kelompok, maupun instulasi untuk
memposisikan diri mereka dan bagaimana
tentang luasnya informasi mengenai apa
yang dibicarakan pada orang lain
(Malhotra., et al 2004).
Privasi sangat dipengaruhi oleh iklim
eksternal seperti industri, budaya, dan
hukum.
Bagaimanapun,
pemahaman
seseorang mengenai kondisi ekster juga
berbeda menurut karakteristik pribadi dan
pengalaman yang telah didapatkan
(Donaldson dan Dunfe, 1994). Maka dari
itu masing-masing individu memiliki
pendapat
yang
berbeda
mengenai
penjualan on-line atau tokoh on-line dan
penggunaan informasi pribadi mereka.
Sikap Konsumen
Meskipun para pengamat web tidak
setuju terkait dengan seberapa cepat ecommerce diterima oleh para konsumen,
akan tetapi nyatanya belanja online dan
pembilian ritel onine akan tumbuh pesat
seiring dengan makin aman dan
nyamannya menfaatkan internet untuk
keperluan sehari-hari.
2.7.

Masalah Masalah Yang Akan
Dihadapi Pemasar Internet

Keandalan
Pada saat pasar tumbang lebih dari
500 poin dalm satu hari terjadi pada tahun
1997, para investor-investor segera
mengambil sikap untuk menjual saham.
Tetpi mereka langsung menjebak dalam
kemacetan internet.
Keandalan merupakan kemampuan
suatu perusahaan atau organisasi untuk
memberikan pelayanan yang baik sesuai
yang telah dijanjikan sebelumnya, serta
memberikan informasi yang akurat dan
terpercaya.
Prodak yang terpapar di
website harsu sesuai dengan penjelasan

mengenai prodak yang telah dipaparkan
pula agar konsumen yang telah berbelanja
sebelumnya bias memberikan ritem yang
tinggi dan ritem tersebut dapat dilihat
oeleh para konsumen yang akan
berbelanja. Konsumen yang cerdas akan
memilih prodak dengan melihat rating dari
pembeli
sebelumnya
dan
melihat
testimony apakah prodak yang pernah
dijual sebelumnya memuaskan atau tidak.
Sasaran profitabilitas
Sebagian besar perusahaan atau
organisasi mengejar sejumlah sasaran
profibilitas dalam strategy penentuan
harganya. Semua pemasar mengerti bahwa
:
Laba = Pendapatan – Pengeluaran
Pendapatan Total = harga x jumlah
terjual
Dalam bisnisnya para UKM telah
diperhitungkan pendapatan bersih
dengan cara keuntungan dikurangi
pengeluaran yang terdiri dari “sewa
took, gaji pegawai, supply stok barang,
bayar listrik, bayar perawatan alat”).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Usaha kecil menengah (UKM)
merupakan suatu model wirausahawan
yang dapat dipandang dari sisi besar
kecilnya modal dan penghasilan
organisasi tersebut, usaha kecil hanya
memiliki jumlah pegawai sekitar 1-19
orang. Sedangkan usaha menengah
memiliki pegawai sekitar 20-99 orang
(BPS-2004).
Di era yang bias dikatakan era
teknologi informasi atau digital, ratarata hamper semua perusahaan besar
telah
memnfaatkan
e-commerce
sebagai media promosi, penjualan,
maupun
untuk
mempermudah
pekerjaan didalam perusahaannya.
Tentu para perusahaan besar memiliki

alasan mengapa mereka memnfaatkan
e-commerce sebagai media untuk
mempromosikan dan menjual apa
yang terdapat pada bisnisnya, adapun
salah satu alasan utama merak ialah,
karena dilihat dari tahun ke tahun
semakin banyknya pngguna internet
yang dijadikan sebagai media untuk
mencari dan saling menukar informasi.
Dari pernyataan tersebut para UKM
seakan diharuskan menggunakan ecommerce apabila ingin bertahan dan
bersaing
dengan
perusahaanperusahaan yang telah ada terlebih
dahulu.
UKM akan cepat berkembang
dalam menjalankan bisnisnya apabila
mereka mau merubah pola piker
terkait
penjualannya
untuk
menggunakan digital, keuntungan
yang diperoleh dengan penggunaan ecommerce dapat meningkatkan profit
perusahaan. Banyaknya pengguna
internet dan orang yang melakukan
pembelian
online
seprti
yang
ditunjukan pada gambar 3.1 dapat
menjadi alasan mengapa e-commerce
diharus diterapkan oleh seiap UKM.
Gambar 3.1 pengguna internet dan pembelian
online di Indonesia tahun 2016-2017
Gambar 3.1 pengguna internet
dan pembelian online di Indonesia
tahun 2016-2017.

Sumber : linkedin.com
Keterangan :
Indonesia
telah
mengalami
perubahan
darastis
menganai
pengguna internet yang lebih dari 50%
skitar tahun 2016 dan 20017.
Indonesia menjadi salah satu Negara
dengan peringkat tertinggi di seluruh
dunia dan mempercepat perkembangan
e-commerce itu sdiri. Dari 3 pengguna
internet, lebih dari saatu yang berada
di kota melakukan pembelian secara
online.
Strategi
Pemasaran
Untuk
Tahap-Tahap Dalm Siklus Hidup
Produksi
Pada konsep siklus hidup prodak
sering dimanfaatkan oleh perusahaan
untuk
melukiskan
kinerja
dan
mekanisme produk pada masa
selanjutnya
atau
untuk
mengembangkan strategi pemasaran
yang harus digunakan saat produk
berada pada tahap tertentu.
Hubunagan siklus hidup produk
dengan strategi bauran pemasaran
digambarkan dalam table 3.2 berikut
ini.
Tabel 3.2 Hubungan Siklus Hidup Produk
dan Strategi Bauran Pemasaran

Sumber : kotler (2007 ; 401)
4. KESIMPULAN
Pengguan internet saat ini sudah semakin
berkembang di Indonenesia dimanfaatkan oleh
individu baik untuk mencari keperluan yang
mereka butuhkan maupun untuk saling
menukar informasi. Bahkan Indonesia telah
menjadi salah satu Negara dengan peringkat
tertinggi
didunia
dalam
mempercepar
perkembangan e-commerce pada tahun 2016
dan 2017 yang lalu. Dari tiga penduduk
Indonesia yang tingggal di perkotaan di
Indonesia, sudah lebih dari 1 yang
menggunakan media online untuk membeli
keperluannya.
Dengan kemudahan yang diberikan oleh ecommerce dalam melakukan transaksi maupun
lainnya, bisa dikatakan semua perusahaan
besar yang ada di Indonesia telah memilih ecommerce sebbagi media untuk melancarkan
bisnisnnya dan memperoleh keuntungan yang
lebih daripada penjualan tradisiona.
Oleh karena itu untuk para UKM yang
baru mendirikan usahanya, maupun UKM
yang sudah lama menjalankan bisnisnya, sudah
saatnya mereka memanfaatkan e-commerce
apabila ingin bertahan didunia bisnis yang
sudah serba elektronik ini. Karena e-commerce
juga sangat memberikan manfaat guna untuk
mengembangkan suatu usaha.
SUMBER

[1] Martin, E. Wainright, et. Al, (1997),
Managing Information Technologi,
What managers Need to Know, Third
Edition, Prentice Hall International.
Inc,
[2] Karagozoglu, N, and M. Lindell, 2004,
Electronic
Commerce
Strategy,
Operations, and Performance inSmall
and Medium Sized Enterprises,
Journal of Small Business and
Enterprise Development.
[3] Stead, B.A.; and J. Gilbert “Ethical Issues
in Electronic Commerce,” Journal of
Business Ethics, No. 34, pp. 75-85.
[4] Kotler, P. (2000), Marketing Management,
International ed. Upper Saddle River,
N.J.; Prentice-Hall, Inc.
[5] Laudon, K.C,; and J.P, Laudon (1999),
Essentials of Management Information
Systems, 3rd ed, Upper Saddle River,
N.J,; Prentice-Hall, Inc.
[6] Stead B.A,; and J, Gilbert “ethical Issues in
Electronic Commerce,” Journal of
Business Ethics, No. 34, pp. 75-85.

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

ANALISIS KOORDINASI RELE JARAK DAN RELE ARUS LEBIH PADA SALURAN 150 KV DI UPT JEMBER

3 94 16

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

FAKTOR–FAKTOR YANG MENJADI DAYA TARIK PENYIAR RADIO MAKOBU FM (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2003 UMM)

0 72 2

MOTIVASI MENJADI COSPLAYER

1 33 13

DISKRIMINATOR KELAYAKAN KREDIT MODAL KERJA BAGI UKM PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. CABANG LUMAJANG

5 61 16

JUMLAH DANA DAN KREDIT DARI BANK TABUNGAN MENJADI BANK UMUM PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA ( PERSERO ) CABANG DENPASAR

3 91 12

KAJIAN YURIDIS TENTANG PERUBAHAN TANAH PERDIKAN MENJADI HAK MILIK DI KELURAHAN TAMAN KECAMATAN TAMAN KOTA MADIUN SETELAH KELUARNYA UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA

2 44 14

Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E Filling (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kpp Pratama Soreang)

12 68 1

PENGARUH ARUS PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA PENGELASAN BIMETAL (STAINLESS STEEL A 240 Type 304 DAN CARBON STEEL A 516 Grade 70) DENGAN ELEKTRODA E 309-16

10 133 86