LAPORAN PRAKTIKUM TRX U U
LAPORAN MEKANIKA TANAH
NAMA PRAKTIKAN : ACHMAD NURCHOLIS 1506675573 ADITYA NUGROHO 1506675333 DWINITA APRITASARI 1506675251 PREVIANTO PRADIPTA 1506730514
KELOMPOK : R17/SHIFT 12 TANGGAL PRAKTIKUM : 11 NOVEMBER 2017 JUDUL PRAKTIKUM : TRIAXIAL UU (UNCONSOLIDATED-UNDRAINED) ASISTEN : HASNA AULIA ARIFANI PARAF DAN NILAI :
I. PENDAHULUAN
A. Standar Acuan ASTM D 2850 “Standard Test Method fon Unconsolidated-Undrained Triaxial Compression Test on Cohesive Soils” SNI 03-4813-1998 Rev. 2004 “Cara Uji Triaksial untuk tanah kohesif dalam keadaan tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase (UU)”
B. Maksud dan Tujuan Percobaan Untuk mengetahui parameter kuat geser tak terdrainasi suatu tanah (Undrained shear strength), yaitu berupa sudut geser tanah (∅) dan nilai kohesi (c).
C. Alat-alat dan bahan percobaan
a. Alat
Unit mesin Triaxial Test Alat untuk memasang membran karet pada tanah uji Pompa penghisap Membran karet untuk membungkus tnah uji Kertas tissue Cetakan contoh tanah uji Jangka sorong dengan ketelitian 0,01 mm
Extruder Spatula Timbangan dengan ketelitian 0,01 g Can Oven
b. Bahan
Sampel tanah Undisturbed (sampel tanah tak terganggu)
D. Teori dan rumus yang digunakan
Salah satu tujuan dari pengujian ini adalah untuk menentukan parameter kuat geser tanah. Parameter ini didefinisikan dengan persamaan umum Coulomb:
(10.1) = +
Dimana: τ = kuat geser (kPa, ksf, psi, dll) c = kohesi tanah atau adhesi antarpartikel (kPa, ksf, dll) σ n = tegangan normal (kPa, ksf, dll) φ = sudut geser dalam (°)
Persamaan 10.1 merupakan parameter kuat geser pada kondisi tegangan total (
total
). Tanah yang diberikan penambahan beban akan mengalami kenaikan
stress
tegangan air pori, Δu. Apabila kenaikan tegangan air pori ini dihilangkan, maka didapatkan persamaan kuat geser tanah pada kondisi tegangan efektif (
effective ), seperti persamaan 10.2 berikut. stress
′ (10.2)
= + ( − ) ∆ ′ Nilai tegangan efektif merupakan parameter kuat geser tanah yang sebenarnya.
Ada tiga macam :
Triaxial Test
1. Unconsolidated Undrained Test (UU)
Pada percobaan ini air tidak diperbolehkan mengalir dari sampel tanah. Tegangan air pori biasanya tidak diukur pada percobaan semacam ini. Dengan demikian hanya kekuatan geser “UNDRAINED” (
Undrained Shear ) yang dapat ditentukan. Strength
2. Consolidated Undrained Test (CU)
Pada percobaan ini sampel tanah diberikan tegangan normal dan air diperbolehkan mengalir dari sampel. Tegangan normal ini bekerja sampai konsolidasi selesai, yaitu sampai tidak terjadi lagi perubahan pada isi sampel tanah. Kemudian jalan air dari sampel ditutup dan sampel diberikan tegangan geser secara (tertutup). Tegangan normal masih tetap bekerja,
undrained biasanya tegangan air pori diukur selama tegangan geser diberikan.
3. Drained Test (CD)
Pada percobaan ini sampel tanah diberi tegangan normal dan air diperbolehkan mengalir sampai konsolidasi selesai. Kemudian tegangan geser diberikan dengan kata lain pergeseran dilakukan secara (terbuka). Untuk menjaga tekanan
drained
air pori tetap nol, maka kecepatan percobaan harus lambat (dalam hal ini juga tergantung koefisien permeabilitas).
Pada percobaan, yang akan dilakukan adalah .
Unconsolidated-Undrained (UU)
Rumus-rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: .
- = .
∆ = = =
− ∆
=
)
- )
- (
sin 2
2
( − )
cos2 =
2
2
(
=
Dari percobaan Triaxial ini diketahui tiga jenis keruntuhan dari tanah uji, sbb:
(10.4) Gambar 9.1 Diagram mohr untuk mencari nilai kohesi (c) dan sudut geser (φ).
Dengan Diagram Mohr, hubungan sudut geser tanah, tegangan, dan gaya geser dapat digambarkan:
= Panjang sampel tanah awal M = Pembacaan proving ring maksimum
∆L = Perubahan panjang sampel awal L
A = Luas sampel tanah awal
= Tegangan horizontal k = Kalibrasi dari proving ring
σ 1 = Tegangan vertikal yang diberikan σ 3
(10.3) dimana:
1. General Shear Failure
Penambahan beban pada pondasi diikuti oleh penurunan pondasi tersebut. Pada pembebanan mencapai qu maka terjadi keruntuhan tiba-tiba yang diikuti oleh perluasan keruntuhan permukaan sampai ke bawah permukaan.
Gambar 9.2 Grafik hubungan q vssettlement, terlihat puncak yang jelas
2. Local Shear Failure
Pada keadaan lain jika pondasi masih dapat memikul beban setelah tercapai qu, walaupun terjadi penurunan permukaan tiba-tiba. Pada grafik hubungan q vs settlement tidak terlihat puncak yang jelas.
Gambar 9.3 Grafik hubungan q vssettlement, tidak terlihat puncak yang jelas 3.
Punching Shear Failure
Pada pondasi yang didukung oleh tanah yang agak lepas setelah tercapainya qu, maka grafik hubungan q vs settlement bisa digambarkan mendekati linear.
Gambar 9.4 Grafik hubungan q vs settlement, mendekati linearTEORI TAMBAHAN
. pengujian ini sudah dipakai sacara luas
untuk kepentingan pengujian umum maupun kepentingan penelitian.Pada uji ini biasanya dipakai satu sample tanah kurang lebih berdiameter 1, 5 inc
(38, 1 mm) serta panjang 3 inc (76, 2 mm).
Sample tanah (benda uji) itu ditutup dengan membrane karet yang tidak tebal serta
ditempatkan di dalam satu bejana selinder berbahan plastic yang lalu bejana itu
berisi air atau larutan gliserin. Di dalam bejana, benda uji itu bakal
memperoleh untuk mengakibatkan terjadinya kerutuntuhan
geser pada benda uji, tegangan aksial (vertikal) diberikan lewat satu piston vertical
(tegangan ini umumnya juga dimaksud tegangan deviator).Untuk pembebanan vertical bisa dikerjakan dengan dua langkah diantaranya :
a. Dengan memberi beban mati yang berangsur-angsur ditambah (menambahkan
setiap waktu sama) hingga benda uji roboh (deformasi arah aksialakibat pembebanan ini diukur dengan satu jam tangan ukur/dial gage)b. Dengan memberi deformasi arah aksial (vertical) dengan kecepatan deformasi yang tetaplah dengan pertolongan gigi-gigi mesin atau pembebanan hidrolis.
Langkah tersebut dimaksud sebagai uji regangan teratasi.
Beban aksial yang didapatkan diukur dengan pertolongan satu proving
ring (lingkaran pengukur beban) yang berhuhubungan dengan piston vertical.
Alat ini dapat dilengkapi dengan pipa-pipa untuk mengalirkan air ke serta dari dalam sample tanah di mana pipa-pipa itu juga bermanfaat sebagai fasilitas pengukur tegangan airpori (pada keadaan uji) Dalam uji geser triaksial ada tiga type standard yang umum nya dikerjakan yakni:
A. Consolidated drained test (CD test)
atau uji air-teralirkan terkonsolidasi umumnya dikerjakan lewat cara benda uji diletakkan dari semua arah dengan tegangan penyekap lewat cara memberi desakan pada cairan dalam silinder. Sesudah penyekap dilaukan, tegangan airporidalam benda uji naik. Kenaikan
airporidapat dinyatakan berbentuk beberapa mtr. tidak berdimensi.
Untuk tanah-tanah yang jemu air, parameter teganganporisama dengan 0. jika pada jalinan dengan pipa aliran (drainage) tetaplah terbuka, bakal berlangsung disipasi akibat keunggulan tegangan airpori, serta lalu berlangsung. lama kelamaan uc mengecil jadi 0. Pada tanah yang jenuh air pergantian volume dari benda uji yang berlangsung sepanjang sistem konsolidasi bisa ditetapkan dari besarnya volume airporiyang mengalir keluar. Beban tengangan deviator, pada benda uji ditambahkandengan lambat sekali (kecepatan menambahkan beban begitu kecil). Sepanjang pengujian ini pipa aliran dilewatkan terbuka dengan hal tersebut menambahkan beban tegangan deviator yang begitu perlahan itu sangat mungkin terjadinya dispasi penuh dari tegangan airporisehingga bisa di ciptakan sepanjang pengujian.
Satu contoh yang umium dari macam tegangan deviator pada bertambahnya regangan pada tanah pasir renggang serta pada tanah lempung yang terkonsolidasi normal memberikan hal yang sama untuk tanah pasir padat serta tanah lempung terkonsolidasi lebih.
Pengujian yang sama pada sample tanahdapat dikerjakan sekian kali dengan desakan penyekap yang tidak sama. apabila harga tegangan-tegangan paling utama besar serta kecil pada tiap-tiap uji itu bisa di ketahui, jadi kita bisa menggambar lingkaran-lingkaran mohrnya sekalian didapat juga garis keruntuhannya (failure envelope).
Pengetahuan mengenai kemampuan geser dibutuhkan untuk merampungkan beberapa masalah yang terkait dengan stabilitasmassatanah. Apabila satu titik pada sembarang bagian dari suatumassatanah mempunyai tegangan geser yang sama juga dengan kemampuan gesernya, jadi keruntuhan bakal berlangsung pada titik itu.
Kemampuan geser tanah pada bagian itu pada titik yang sama, sebagai parameter kuat geser, yang berturut-turut didefinisikan sebagai kohesi (cohesion intercept atau apparent cohesion) serta pojok tahanan geser (angle of shearing resitance).
Berdasar pada rencana basic Terzaghi, tegangan geser disuatu tanah cuma bisa ditahan oleh tegangan partikel-partikel padatnya. Kemampuan geser tanah bisa pula dinyatakan sebagai manfaat dari tegangan normal efektif
Dengan hal tersebut keruntuhan bakal berlangsung pada titik yang mengalami kondisi gawat yang dikarenakan oleh gabungan pada tegangan geser dan tegangan normal efisien.
Diluar itu, kemampuan geser dapat juga dinyatakan dalam tegangan paling utama pada kondisi roboh dititik yang dilihat. Garis yang dihasilkan oleh kesamaan pada kondisi roboh adalah garis singgungterhadap lingkaran Mohr yang tunjukkan kondisi tegangan dengan nilai positif untuk tegangan tekan.
Keadaan terkonsolidasi lebih pada benda uji bakal berlangsung apabila satu sapel tanah lempung yang pada awalnya dikonsolidasi dengan desakan penyekap yang sama besardan lalu dibolehkan mengembang dengan turunkan tegangan penyekap menjadisama besar. Garis keruntuhan yang dihasilkan dari uji triaksial keadaan air air teralirkan pada sample tanah lempung terkonsolidasi lebih bakal membuat cabang serta memiliki pojok yang lebih kecil serta memotong sumbu vertical disuatu harga sebesar harga kohesi dari tanah itu.
Proses dengan cara air teralilirkan terkonsolidasi padsa tanah lempung umumnya membutuhkan sekian hari untuk tiap-tiap benda uji. Hal semacam ini karena sebab kecepatan menambahkan tegangan deviator lambat sekali supaya bisa membuahkan keadaan air teralirkan seutuhnya dari dalam benda uji. Berikut penyebabnya kenapa uji triaksial
langkah CD tak umum dikerjakan (uji CU serta UU lebih disenangi).
B. Consolidated undrained test (CU test)
Uji CU adalah uji triaksial yang paling umum digunakan. Di mana pada uji ini sample tanah yang jenuh air awal mula dikonsolidasi dengan desakan penyekap yang sama dari semua penjuru dalam bejana yang berisikan fluida. Hal semacam ini bakal mengakibatkan terjadinya pengaliran air dari sample tanah keluar. Setelah tegangan airporiakibat pemberian desakan penyekap sudah semuanya terdipasi, tegangan deviator pada sample tanah lalu
ditambah hingga mengakibatkan keruntuhan pada sample tanah itu.
Sepanjang fase ini berjalan, jalinan draenase (pengaliran air) dari serta kedalam sample tanah mesti di buat tertutup (drainase ini terbuka pada fase konsolidasi). Lantaran mustahil berlangsung pengaliran air, jadi ketika pembebanan ini bakal berlangsung kenaikan teganganpori. Sepanjang uji berjalan diselenggarakan pengukuran terus-terusan.
Pada tanah pasir terlepas (renggang) serta tanah lempung terkonsolidasi normal, tegangan airporiakan jadi membesar dengan menambahnya regangan tadi sedang untuk tanah pasir padat serta lempung terkonsolidasi libih, tegangan airporiakan jadi membesar dengan menambahnya regangan hingga satu batas spesifik. Lalu setelah itu tegangan airporimenjadi negative (relative pada desakan atmosfer). Hal semacam ini dikarernakan tanahnya yang mengembang.
Pada uji ini tidak sama dengan uji air mengalir-terkonsolidsasi, harga tegangan keseluruhan serta tegangan efisien padda uji air termampatkan- terkonsolidasi berbeda. Pada uji ini harga tegangan airporipada waktu berlangsung keruntuhan segera daspat diukur.
Pada uji ini dapat juga dikerjakan padas sample tanah yang tidak sama, dengan tegangan penyekap di buat tidak sama untuk memastikan parameter kemampuan geser tanah itu.
C. Unconsolidated Undrainned test (UU test) Pengujian Triaksial UU yaitu satu langkah untuk pengujian kuat geser tanah.
Pengujian Triaksial type UU itu untuk memperoleh nilai kohesi (c) serta E itu yakni dengan lingkaran Mohr serta regresi linier.
Pada) benda uji awal mula dibebani dengan aplikasi tegangan sel lalu dibebani dengan beban normal, lewat aplikasi tegangan deviator sampaimeraih keruntuhan.
Pada aplikasi tegangan deviator sepanjang penggeserannya tak diperbolehkan air keluar dari benda ujinya serta sepanjang pengujian katup drainasi ditutup. Karena pada pengujian air tak diperbolehkan mengalir keluar, beban normal tak ditransfer ke butiran tanahnya. Kondisi tanpa ada drainasi ini mengakibatkan ada desakan keunggulan desakan poridengan tak ada tahanan geser hasil perlawanan daributiran tanahnya.
II. PRAKTIKUM
a. Persiapan
1. Mengeluarkan sampel tanah dari tabung dan memasukkan ke
undisturbed
dalam cetakan silinder uji (dengan menggunakan extruder mekanis), kemudian dipotong dengan gergaji kawat.
Gambar 9.5 Proses pencetakan sampel uji undisturbed2. Meratakan kedua ujung sampel tanah di dalam silinder uji dengan menggunakan spatula. Kemudian mengeluarkan sampel uji dari silinder uji dengan extruder manual.
Gambar 9.6 Proses pengeluaran sampel uji dari silinder uji (kiri) dan sampel uji yang telahjadi (kanan) 3. Mengukur dimensi sampel tanah (L = 2-3 D ).
4. Menimbang berat awal sampel tanah tersebut.
b. Jalannya Praktikum
1. Memasang membran karet pada sampel dengan menggunakan alat pemasang:
- Memasang membran karet pada dinding alat tersebut. >Mengeluarkan udara yang ada di antara membran dan dinding alat dengan pompa hi>Memasukkan sampel tanah ke dalam alat pemasang tersebut.
- Melepaskan sampel tanah dari alat tersebut sehingga sampel terbungkus membran.
2. Gambar 9.8 Proses pemasangan sampel uji ke alat triaksial 3. Memasang sel triaksial pada unit mesin Triaxial.
4. Mengatur kecepatan penurunan 1% dari ketinggian sampel.
5. Mengisi sel Triaxial dengan gliserin sampai penuh dengan memberi tekanan pada
tabung tersebut. Pada saat gliserin hampir memenuhi tabung, mengeluarkan udara yang ada di dalam tabung agar gliserin dapat memenuhi sel. Fungsi gliserin ini 3 adalah untuk menjaga tegangan dapat merata ke seluruh permukaan sel dan besarnya dapat dibaca pada manometer.
Gambar 9.9 Proses pengisian sel triaksial dengan gliserin/air 6. Melakukan penekanan pada sampel tanah dari atas (vertikal).7. Melakukan pembacaan setiap penurunan dial bertambah 0.025 mm.
Load Dial
8. Setelah selesai, kemudian memasukkan sampel uji ke oven untuk mendapatkan kadar air.
III. PENGOLAHAN DATA
1. Data Hasil Praktikum pengukuran diameter (cm) panjang (cm) ke
1 3,625 7,05 2 3,65 7,04 3 3,6375 7,0375 rata-rata 3,6375 7,0425
Tabel 9.1 Dimensi cetakan silinder uji2 LRC = 0,3065 kg/cm
o Berat tanah Basah Sampel 1 = 118,93 gram Sampel 2 = 120, 37 gram o Berat tanah kering
Sampel 1 = 97,47 gram Sampel 2 = 96,72 gram o Berat Can
Sampel 1 = 19,73 gram
D = 0,4 D = 1,2 DDR LDR DDR LDR
69 700 50 700
60 450 43 450
61 475 44 475
62 500 45 500
64 525 46 525
65 550 46,5 550 65 575 47,5 575
66 600 48 600
67 625 48,5 625
68 650 49 650
69 675 49,5 675
70 725 51 725
58 400 41 400
71 750 51,5 750 71 775 51,5 775
72 800 52 800
73 825 53 825
73 850 53,5 850
74 875 54 875
74 900 54,5 900 75 925 54,5 925
76 950 55 950
76 975 55 975
76 1000 55,5 1025 55,5 1050 55,5
59 425 42 425
56 375 40 375
25
75
13
25
6
50
17
50
11
75
20
18 100 23 100
55 350 39 350
24 125 26 125
28 150 28 150
33 175 30,5 175
37 200 32 200
41 225 34 225
44 250 35 250
47 275 36 275
50 300 37 300
53 325 38 325
Tabel 9.2 Data Percobaan2. Perhitungan
3 o Tegangan Normal
3 γ rata−rata=16,025 mN ¿ cm
ρ rata−rata=1,634 gram/cm
¿ 16,13 Sehingga,
Sampel 2 ρ= ¿ 1,644 γ=
¿ 1,624 γ= ¿ 15,92
Sampel 1 ρ=
ρ=
Wwet
V
γ= ρg *g=9,81Wdry × 100 % Sampel 1 = 22,017 % Sampel 2 = 24,452 % o Massa jenis dan Berat Jenis
3 o Kadar Air w= Wwet−Wdry
2 V = A × l=10,396 ×7,0425=73,215 cm
7 × 3,6375=10,396 cm
22
4 ×
1
2 =
4 π D
1
o Menghitung luas dan Volume A=
- Sampel 1
DDR LDR ∆L (CM)
5 0,9893
Ɛ (1-Ɛ) A'
(CM2) ∆Σ (KG/ CM2) Σ1 (KG/ CM2)26 0,66907 1,06907
23 0,1 0,0142 0,9858 10,536
100
45 0,583895 0,983895
5 10,498
25
13 0,025 0,0035
75
92 0,498092 0,898092
17 0,05 0,0071 0,9929 10,460
50
65 0,382256 0,782256
5 10,423
5 0,9964
20 0,075 0,0106
49
525
09 1,287236 1,687236
53 11,310
47 0,9183
575 47,5 0,575 0,0816
54 1,265007 1,665007
03 11,266
97 0,9219
550 46,5 0,55 0,0780
32 1,256224 1,656224
53 11,223
47 0,9254
46 0,525 0,0745
43 1,233628 1,633628
48 0,6 0,0851
02 11,180
98 0,9290
45 0,5 0,0709
500
87 1,210824 1,610824
52 11,137
48 0,9325
44 0,475 0,0674
475
64 1,187809 1,587809
02 11,095
98 0,9361
600
97 0,9148
450
700
04 11,624
96 0,8935
750 51,5 0,75 0,1064
63 1,35003 1,75003
54 11,578
46 0,8970
51 0,725 0,1029
725
99 1,328797 1,728797
03 11,532
97 0,9006
50 0,7 0,0993
71 1,320694 1,720694
03 11,353
53 11,487
47 0,9041
675 49,5 0,675 0,0958
78 1,312487 1,712487
03 11,442
97 0,9077
49 0,65 0,0922
650
21 1,304175 1,704175
53 11,398
47 0,9112
625 48,5 0,625 0,0887
97 1,295758 1,695758
43 0,45 0,0638
72 1,164585 1,564585
51
24 0,917472 1,317472
36 0,275 0,0390
275
93 0,996152 1,396152
01 10,768
99 0,9645
35 0,25 0,0354
250
44 0,971253 1,371253
51 10,729
49 0,9680
34 0,225 0,0319
225
01 10,690
51 10,808
99 0,9716
32 0,2 0,0283
200
33 0,877661 1,277661
51 10,651
49 0,9751
175 30,5 0,175 0,0248
69 0,808654 1,208654
01 10,612
99 0,9787
28 0,15 0,0212
150
34
49 0,9609
72 1,020843 1,420843
52 11,053
375
48 0,9396
42 0,425 0,0603
425
12 1,141152 1,541152
02 11,012
98 0,9432
41 0,4 0,0567
400
83 1,117509 1,517509
52 10,970
48 0,9467
40 0,375 0,0532
84 1,093657 1,493657
300
02 10,929
98 0,9503
39 0,35 0,0496
350
17 1,069595 1,469595
52 10,889
48 0,9538
38 0,325 0,0461
325
79 1,045324 1,445324
01 10,848
99 0,9574
37 0,3 0,0425
63 1,357871 1,757871
1050 55,5 1,05 0,1490
7 1,398301 1,798301
17 1,397007 1,797007
950
55 0,95 0,1348
95 0,8651
05 12,006
23 1,404062 1,804062
975
55 0,975 0,1384
45 0,8615
55 12,055
1000 55,5
45 0,8686
1 0,1419
95 0,8580
05 12,105
58 1,405199 1,805199
1025 55,5 1,025 0,1455
45 0,8544
55 12,155
88 1,399385 1,799385
775 51,5 0,775 0,1100
95 0,8509
05 12,206
55 11,957
925 54,5 0,925 0,1313
Tabel 9.3 Pengolahan data sampel 185 1,380765 1,780765
46 0,8899
54 11,671 1,352476 1,752476
800
52 0,8 0,1135
96 0,8864
04 11,717
74 1,36016 1,76016
825
53 0,825 0,1171
46 0,8828
54 11,764
850 53,5 0,85 0,1206
5 1,402716 1,802716
96 0,8793
04 11,812
35 1,388187 1,788187
875
54 0,875 0,1242
46 0,8757
54 11,860
23 1,395504 1,795504
900 54,5 0,9 0,1277
96 0,8722
04 11,908
59 1,393571 1,793571
- Sampel 2
DDR LDR ∆L (CM)
41 0,2 0,0283
01 10,612
69 0,953057 2,153057
175
37 0,175 0,0248
49 0,9751
51 10,651
33 1,064703 2,264703
200
99 0,9716
33 0,15 0,0212
01 10,690
24 1,175511 2,375511
225
44 0,225 0,0319
49 0,9680
51 10,729
44 1,256915 2,456915
250
47 0,25 0,0354 0,9645 10,768 1,33769 2,53769
99 0,9787
Ɛ (1-Ɛ) A'
(CM2) ∆Σ (KG/ CM2) Σ1 (KG/ CM2)25
18 0,075 0,0106
6 0,025 0,0035
5 0,9964
5 10,423
65 0,176426 1,376426
50
11 0,05 0,0071 0,9929 10,460
92 0,322295 1,522295
75
5 0,9893
34 0,811587 2,011587
5 10,498
45 0,525506 1,725506
100
24 0,1 0,0142 0,9858 10,536
26 0,69816 1,89816
125
28 0,125 0,0177
49 0,9822
51 10,574
150
275
675
46 0,8970
71 0,725 0,1029
725
99 1,860316 3,060316
03 11,532
97 0,9006
70 0,7 0,0993
700
71 1,840968 3,040968
53 11,487
47 0,9041
69 0,675 0,0958
78 1,848196 3,048196
63 1,879454 3,079454
03 11,442
97 0,9077
69 0,65 0,0922
650
21 1,828533 3,028533
53 11,398
47 0,9112
68 0,625 0,0887
625
97 1,808662 3,008662
03 11,353
97 0,9148
67 0,6 0,0851
54 11,578
750
09 1,788581 2,988581
46 0,8828
900
23 1,912357 3,112357
54 11,860
46 0,8757
74 0,875 0,1242
875
35 1,920109 3,120109
04 11,812
96 0,8793
74 0,85 0,1206
850
85 1,901808 3,101808
54 11,764
73 0,825 0,1171
71 0,75 0,1064
825
74 1,909455 3,109455
04 11,717
96 0,8864
73 0,8 0,1135
800
54 11,671 1,890841 3,090841
46 0,8899
72 0,775 0,1100
775
63 1,872017 3,072017
04 11,624
96 0,8935
600
53 11,310
50 0,275 0,0390
56 0,35 0,0496
12 1,642146 2,842146
02 11,012
98 0,9432
59 0,4 0,0567
400
83 1,620388 2,820388
52 10,970
48 0,9467
58 0,375 0,0532
375
84 1,570379 2,770379
02 10,929
98 0,9503
350
60 0,425 0,0603
17 1,548098 2,748098
52 10,889
48 0,9538
55 0,325 0,0461
325
79 1,497356 2,697356
01 10,848
99 0,9574
53 0,3 0,0425
300
72 1,417837 2,617837
51 10,808
49 0,9609
425
48 0,9396
47 0,9183
02 11,180
66 0,575 0,0816
575
54 1,76829 2,96829
03 11,266
97 0,9219
65 0,55 0,0780
550
32 1,775099 2,975099
53 11,223
47 0,9254
65 0,525 0,0745
525
43 1,754494 2,954494
98 0,9290
52 11,053
64 0,5 0,0709
500
87 1,706161 2,906161
52 11,137
48 0,9325
62 0,475 0,0674
475
64 1,685032 2,885032
02 11,095
98 0,9361
61 0,45 0,0638
450
72 1,663694 2,863694
75 0,9 0,1277 0,8722 11,908 1,930343 3,130343
96
04
5
925
76 0,925 0,1313 0,8686 11,957 1,94812 3,14812
45
55
17
950
76 0,95 0,1348 0,8651 12,006 1,940159 3,140159
95
05
23
975
76 0,975 0,1384 0,8615 12,055 1,932197 3,132197
45
55
7 Tabel 9.4 Pengolahan data sampel 2 Data : 2
σ 31 = 0.4 kg/cm Tinggi sampel ( )= 7.0425
L cm
Diameter sampel ( ) = 3.6375 2 D cm
2 π
A = ¼. .D = 10,396
cm
2 LRC = 0.3065
kg/cm
Contoh perhitungan :
- Pembacaan dial deformasi 0.025 mm
- Pembacaan dial pembebanan ( ) = 13 M •
( ) = / = (0.025)/(7.0425) = 0.00355
Unit strain ε ∆L L
- 2
= (1- ) = 1-( 0.00355) = 0.99645
Area correction factor ε cm
- Correct area :
A 10,396
A = = = 10,42365 1−ε 0,99645
- Dari diagram didapat :
Mohr
σ 1 = (σ 1 -σ 3 ) + σ 3 σ 1 = σ + σ 3
2
2 LRC (Kg/cm ) 0,3065
σ 3 (Kg/cm )
0,4 0,8 1,2
σ Maximum 1,4051 1,8529 1,948 σ 1 Maximum 1,8051 2,6529 3,148
Tabel 9.5 Hasil pengolahan dataGrafik 9.1 Diagram Mohr Berdasarkan lingkaran Mohr, maka didapatkan nilai:
2 Kohesi = 33,13 KN/m o Sudut geser = 20,92 Maka,
φ 20,92 =45+ = 45+ = ¿ 55,46°
2
2 Mencari σ n dan τ n : o Sampel 1
σ 1+σ 3 σ 1−σ 3
- = cos 2
2
2 1,8051+0,40 1,8051−0,40
- = cos(110,92)
2
2 = 0,8517 / 2 σ 1−σ 3
= sin2
2 1,8051−0,40
= sin (110,92)
2 =0,656 / 2 o Sampel 2
σ 1+σ 3 σ 1−σ 3
- = cos 2
2
2 2,6528+0,80 2,6528−0,80
- = cos(110,92)
2
2 = 1,3956 / 2
σ 1−σ 3 = sin2
2 2,6528−0,80 = sin (110,92)
2 = 0,8653 / 2 o Sampel 3
σ 1+σ 3 σ 1−σ 3
- = cos 2
2
2
3,148+1,20 3,148−1,20 =- cos(110,92)
2
2 = 1,8262 / 2 σ 1−σ 3
= sin2
2 1,8051−0,40 = sin (110,92)
2 = 0,9098 / 2 Grafik Hubungan Deviator Stress vs Strain
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.14
0.16 0,4 0,8 1,2 Grafik 9.1 Hubungan Deviator stress vs strain
IV. ANALISIS
A. ANASLISIS PERCOBAAN Percobaan Triaxial UU (Unconsolidated-Undrained Tes) bertujuan untuk praktikum, tanah sampel yang digunakan adalah tanah Undisturbed atau tanah yang tidak terganggu. Sebelum dilakukannya praktikum, sampel tanah dipersiapkan terlebih dahulu. Ada dua sampel yang digunakan yaitu pada tegangan 0.4, dan 1.2. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengukur dimensi mould yang akan digunakan, kemudian mould diisi sampel tanah dengan mengeluarkan tanah dari tabung menggunakan extruder. Pengisian mould hingga penuh atau dilebihkan sedikit karena nantinya permukaan tanah pada mould harus diratakan, agar sampel tanah saat diuji pada mesin triaxial mendapat tekanan yang sama dan seimbang pada permukaannya. Meratakan permukaan tanah pada mould menggunakan pisau kecil. Selanjutnya sampel tanah dikeluarkan menggunakan extruder kecil dan ditimbang berat basah dari sampel. Sampel siap untuk diuji menggunakan mesin triaxial. Sampel tanah dimasukkan ke dalam cetakan yang sebelumnya sudah dipasang membran karet didalam cetakan. Pengujian yang dilakukan adalah Unconsolidated Undrained sehingga membran karet ini digunakan agar tidak ada air yang masuk ataupun keluar dari sampel tanah. Membran karet dipasang di dalam cetakan mesin triaxial, saat pemasangan sampel kedalam cetakan yang telah dilapisi membran, maka udara antara cetakan dan membran dikeluarkan dengan cara dihisap secara manual. Setelah tanah masuk ke cetakan yang dilapisi membran karet, selanjutnya sampel dipasangkan ke dalam mesin triaxial untuk dilakukan pengujian. Pengujian yang dilakukan menggunakan 3 nilai dial gauge, yaitu 0.4,0.8, dan 1.2. langkah pertama engujian, membuka katup udara dan kemudian tabung mesin triaxial diisi dengan air. Udara didalam tabung akan keluar dari katup, sehingga tidak ada gelembung udara didalamnya. Setelah air mengisi keseluruhan tabung, katup ditutup rapat kembali. Selanjutnya, mesin triaxial dihidupkan, pembacaan dial dilakukan pada 2 dial, dial pertama sebagai acuan pembacaan dial kedua yaitu setiap 25 pada dial pertama. Pembacaan dial hingga dial kedua memiliki 3 kali pembacaan yang sama. Pengujian sama di setiap nilai dial gauge, baik 0.4,0.8, maupun 1.2.
B. ANALISIS HASIL Berdasarkan data hasil pengujian tanah sampel maka didapatkan besar kohesi dan besar sudut geser. Praktikan menentukan nilai kohesi dan sudut geser menggunakan metode Diagram Mohr. Dari kedua nilai ini yaitu nilai kohesi dan besar sudut geser maka dapat diketahui tegangan efektif setiap sampel dan juga diketahui tipe keruntuhan tanah tersebut. Dengan menggunakan Metode Diagram Mohr, yaitu dengan sumbu-x adalah nilai tegangan dan sumbu-y adalah nilai kohesi. Penggambaran diagram Mohr yaitu dengan menggambar busur dari titik maksimum dan minimum. Dari tiga busur yang didapat dari pengujian tanah sampel maka dapat ditarik garis singgung antara minimal dua busur yyang dibuat. Hasilnya garis singgung akan memotong sumbu-y yang menunjukkan nilai sudut geser tanah sampel. Sedangkan nilai kohesi didapatkan dari jarak titik potong asal ke perpotongan garis dengan sumbu-y. Berdarsarkan diagram yang dihasilkan
2 o maka didapatkan nilai kohesi 39,40 KN/m dan Sudut geser sebesar 22,92 . berdasarkan nilai ini, maka dapat dianalisa bahwa tanah sampel merupakan tanah lempung dengan plastisitas sedang.
Gambar 9.10 Sudut geser beberapa tipe tanah Selain mendapatkan nilai kohesi dan sudut geser, praktikan mendapatkan nilai3
3 massa jenis tanah 1,634 kg/m dan juga berat jenisnya sebesar 16,025 N/m , serta kadar air pada masing-masing sampel,
Tegangan 0,4 1,2 Kadar air 22,017% 24,452%
Tabel 9.6 kadar air sampel tanah Dari tabel kadar air, maka semakin besar tegangannya maka semakin besarpula kadar air dari sampel tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh adanya adhesi dan kohesi serta pengaruh dari gravitasi. Pada pengolahan data juga didapatkan grafik hubungan antara Deviator Stress dengan Strain, dari grafik ini maka diketahui bahwa jenis keruntuhan yang dapat terjadi pada tanah adalah Local Shear Failure. C. ANALISIS KESALAHAN Dalam melakukan praktikum ini terdapat beberapa kesalahan, kesalahan- kesalahan yang terjadi diantaranya
1. Rendahnya tingkat ketelitian praktikan dalam pembacaan dial
2. Pengkalibrasian alat yang kurang sesuai, sehingga terjadi perubahan pada saat pembacaan dial, serta
3. Pengolahan data pembuatan diagram mohr dilakukan pembulatan pada nilainya sehingga tidak menghasilkan nilai yang presisi.
V. APLIKASI Pengujian Triaxial digunakan untuk daya dukung tanah, dengan melakukan pengujian ini dapat diketahui kohesi dan sudut geser tanah yang akan dilakukan kontruksi. Indonesia sebagian besar adalah tanah gambut, melalui pengujian triaxial ini diketahui bahwa tanah gambut merupakan salah satu jenis tanah yang memiliki kekuatan yang buruk dan kurang baik sebagai dasar konstruksi sipil. Sehingga sebelum dilakukan kontruksi pada tanah gambut perlu dilakukan perbaikan dengan penambahan portland cement dan geosta-A, peatsolid dan campuran abu gambut, consolid, clean set tipe CS-10, supercement. Kemudian beberapa tahun terakhir telah dilakukan penelitian tentang stabilisasi tanah gambut dengan mikroorganisme. Dan dilakukan pengujian trixial kembali, daya dukung tanah gambut setelah perbaikan memiliki daya dukung yang lebih tinggi daripada daya dukung tanah gambut asli.
VI. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data praktikum, maka dapat disimpulkan:
2
1. Besar nilai kohesi dari tanah uji sebesar 39,40 KN/m o
2. Besar Sudut geser tanah uji sebesar 22,92
3. Besar sudut geser yang diperoleh maka tanah sampel termasuk tanah lempung dengan plastisitas sedang.
4. Berdasarkan grafik hubungan Deviator stress dan starin, maka tanah ini termasuk dalam keruntuhan local shear failure.
Laboratorium Mekanika Tanah. 2017, Buku Panduan Praktikum Mekaniak Tanah, Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Data dan Analisa Tanah. Diakses online di pada 12 November 2017 22.03 WIB. Craig, R. (1989) Mekanika Tanah. Erlangga. Aplikasi pengujian triaxial. Diakses online di Pada 21 November 2017 16.00.