Tugas manajemen pemasaran Bengkel Nissan

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang
bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi,
menjual atau menyewakan suatu produkk barang atau jasa.
Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :
1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skil (kemampuan) untuk berwirausaha karna tanpa
skil (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha. Jadi skill
(kemampuan) adalah modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.
2. Tekad (kemauan)
Apabilaseorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad
(kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan
sia-sia karena tidak dapat tersalurkan. Jadi pada dasarnya skill dan tekad itu harus
dimiliki oleh seorang pelaku wirausaha
3. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan menjalankan
suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.
4. Target dan Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa

menentukan targer dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak
direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan lama.
5. Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki bila ingin menjalankan
wirausaha. Karena tempat juga sangat menunjang dalam hal wirausaha dan bisa
menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang
dijalankan.

kewirausahaan

Page 1

B. METODE PEMBAHASAN
Dalam hal ini penulis menggunakan:
a. Metode Naratif Sebagaimana ditunjukan oleh judulnya, pembahasan ini bertujuan untuk
memberikan suatu cerita dari narasumber tentang suatu usaha yang sedang dijalankan
sampai mencapai kesuksesan.
b. Survai Proses yang dilakukan melalui wawancara, mengumpulkan data-data dan
keterangan dari seorang narasumber yang ada hubungannya dengan usaha yang sedang
dijalankan.


C. BATASAN MASALAH
Agar masalah pembahasan tidak terlalu luas dan lebih terfokus pada masalah dan tujuan dalam
hal ini pembuatan makalah ini, maka dengan ini penyusun membatasi masalah hanya pada ruang
lingkup tentang kisah awal mulanya berwirausaha sampai mencapai kesuksesan.
D. TUJUAN
Sebagai contoh yang bisa ditiru apabila ingin menjalankan suatu usaha. Untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Pemasaran.

kewirausahaan

Page 2

BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH SINGKAT
Sugiyanto. SE, MM Seorang Enterpreneurship kelahiran Kebumen pada tanggal 08
Oktober 1966. Beliau memiliki seorang istri dan 3 orang anak yang sangat pintar dan santun.
Beliau sangat menyayangi keluarga. Beliau ini merintis usaha percetakan khususnya dibidang
percetakan kartu. Berikut adalah legalitas dari poerusahaan Bapak Sugiyanto:

LEGALITITY OF COMPANY
Direktur

: Sugiyanto,SE,MM

Bank

: Bank Mandiri Cab Pamulang

Account

: 128-0004999444

Atas Nama

: GIANT DWI SANJAYA CV

1. Akte Perusahaan No. 12, Tgl 11 Pebruari 2004
2. NPWP : 02.289.082.6-411.000.
3. Surat Keterangan Terdaftar No. PEM-05582/WPJ.08/KP.0303/2009

4. SIUP : No. 503/6261/BP2T/30-03/PM/VII/2009
5. TDP

: No 503/6261/BP2T/30-03/PM/VII/2004

6. JUJK : No. 503/6261/BP2T/30-03/PM/VII/2004
7. SPT Tahunan 2010
8. PPH Tahunan 2010
Head Office :
Jl. Puri Pamulang C3/6 Tangerang Selatan, Tangerang 17245
Telp. (021) 74645228, 70903603, 70265966 Fax. (021) 74645228
Website : www.giantcardprinting.com
E-mail : [email protected] atau [email protected]
Contact Person : 0816831118
kewirausahaan

Page 3

Giant card merupakan bidang usaha spesialis percetakan kartu plastik. Segala jenis kartu
dapat dikerjakan dengan baik sesuai dengan pesanan para konsumen. Giant card dapat mencetak

segala jenis kartu mulai dari membership card, student card, id card, atm card, discount card dan
masih banyak lagi yang lainnya. Kartu tersebut dapat disisipkan insert foto, barcode Magnetic,
Hot stamp, Barcode, magnetic stripe hico, Magnetic stripe loco,dll. Selain itu GIANT CARD
juga menyediakan mesin Acces, Mesin Absensi, Finger scan, Hand Key dan Proxsimity.
GIANT CARD sudah bekerjasama dengan Perusahaan besar Seperti PT Pertamina
Tongkang, PT ELNUSA, PT Patra Jasa, BPMIGAS dalam pembuatan ID card sekaligus Acces
card / Absensi selain itu Giant Card di percaya mencetak NPWP magnetic card Nasional, dan
masih banyak lagi, seperti Asuransi Bintang, Asuransi Mega dll.
Ketika kartu berbicara tentang jati diri, selera, gengsi, jabatan, dsb mulai dari kartu
telepon hingga kartu kredit, dari kartu mahasiswa hingga kartu pengenal, semua mencerminkan
pemiliknya. Kami membantu mewujudkan status eksklusifitas anda dalam satu kartu yang
menarik, maka dari itu datanglah pada kami.
Pak Sugi begitulah panggilan sehari-hari, memulai usaha percetakan kartu plastik
(GIANT CARD) sejak 10 tahun silam. Jadi tidak diragukan lagi hasil cetakan kartu yang dibuat
oleh Pak Sugi ini sudah banyak perusahaan besar yang menjadi relasi bisnisnya. Bapak yang
bersahaja ini selain menjadi Enterpreneurship ia juga memiliki profesi sebagai dosen di Lembaga
Pendidikan LP3I serta Universitas terkemuka di Jakarta dalam bidang studi Teknik Presentasi
dan Negosiasi serta Enterpreneurship. Selain itu Pak Sugi juga menjadi dosen disebuah
Universitas Swasta di daerah Pamulang yaitu UNPAM. Pak Sugi juga menjadi seorang motivator
dalam setiap acara di beberapa perusahaan terkemuka. Tapi motivator tidak dijadikan sebagai

profesi utama Pak Sugi.Beliau lebih konsen ke dua profesi yaitu sebagai dosen di UNPAM dan
sebagai wirausahawan. Akan tetapi sebelum mencapai semua ini, Pak Sugi mengalami suatu
proses yang sangat luar biasa. Beliau pernah bekerja sebagai tukang potong ayam. Mungkin kita
sebagai orang yang mengenal beliau belum jauh tidak akan menyangka tentang hal tersebut. Kita
tahu kalau beliau adalah seorang dosen yang sangat bersahaja, rapi, santun, dan tenang dalam
memberikan pengajaran kepada mahasiswa-mahasiswinya. Akan tetapi dibalik profile santun
beliau itu ada sebuah perjalanan yang sangat luar biasa. Selain menjadi seorang tukang potong
ayam, beliau juga pernah bekerja di tempat percetakan kartu. Beliau bekerja disana kurang lebih
selama 4 tahun. Disitulah Pak Sugi mendapatkan ilmu tentang bagaimana membuat sebuah kartu,
kewirausahaan

Page 4

bagaimana mencetaknya, bagaimana proses dari awal sampai akhir. Semua itu Pak Sugi
dapatkan pada saat bekerja di tempat percetakan tersebut. Empat tahun mungkin bisa dibilang
waktu yang singkat, akan tetapi bila kita bisa memanfaatkan waktu itu dengan belajar,
mengamati proses sungguh-sungguh ingin tahu tentang proses itu, makan waktu 4 tahun itu akan
menjadi emas berharga bagi kita. Hal itu yang dialami oleh Pak Sugi, empat tahun itu tidak disiasiakan oleh beliau. Setelah beliau merasa cukup tentang ilmu yang didapat, beliau berfikir
kenapa tidak kalau beliau membuka usaha percetakan sendiri. Sebagai seorang yang belum
pernah mencicipi tentang dunia wirausaha, rasa takut itu pasti ada. Akan tetapi dengan modal

pengetahuan tentang cara pembuatan kartu yang beliau dapat selama bekerja, akhirnya beliau
memutuskan untuk keluar dari tempat kerja itu dan ingin membuka usaha sendiri dalam bidang
percetakan kartu. Dengan keyakinan dan semangat yang tinggi, beliau akhirnya memulai usaha
percetakan tersebut.
Tujuan beliau berwirausaha yang pasti pertama untuk menambah penghasilan dan
mencari keuntungan. Selain itu juga beliau berfikir bahwa akan sayang sekali jika kita memiliki
keahlian tapi tidak diaplikasikan. Untuk itu beliau membuka usaha ini karena bermodal
pengalaman tadi. Beliau juga berfikir jangka panjang untuk usaha ini. Beliau memiliki anak-anak
yang pintar, jadi bukan tidak mungkin kalau usaha beliau ini bisa dipegang oleh anak-anaknya.
Itu semua demi kebaikan beliau sendiri dan juga keluarga. Jadi beliau sudah memiliki aset untuk
anak-anaknya di masa yang akan datang. Tujuan yang lain adalah beliau ingin membuka
lapangan pekerjaan yang secara tidak langsung akan membantu mengurangi angka pengangguran
di negara ini. Pada dasarnya semua usaha memiliki tujuan yang positif dan bisa menguntungkan
banyak pihak

kewirausahaan

Page 5

B. OMSET

Untuk pertama kalinya,beliau membuka usaha tersebut di darah pondok pinang. Beliau
berfikir bahwa dengan kita membuka usaha di tempat yang strategis dan mungkin bisa dibilang
“elit” maka akan lebih mudah dalam menarik minat konsumen. Beliau beranggapan bahwa
orang-orang akan lebih percaya pada usaha-usaha yang berdiri di tempat-tempat yang bisa
dikatakan daerah “elit”. Untuk modalnya sendiri beliau mengambil dari Uang DP para pemesan
kartu. Karena pada waktu itu beliau baru pertama kali memulai usaha dan modal yang dimiliki
belum begitu besar. Maka jalan keluar untuk menambah modal usaha adalah dengan meminta
uang muka (DP) para pemesan kartu. Dari situlah usaha pertama beliau mulai berjalan. Akan
tetapi usia usaha beliau di daerah itu tidak bertahan lama. Sewa tempat yang begitu mahal dirasa
sebagai alasan utama beliau untuk keluar dari daerah itu dan mencari daerah lain untuk
meneruskan usahanya itu. Karena kalau terus bertahan di tempat itu, maka pendapatan usaha
beliau yang baru mulai itu akan habis hanya untuk membayar sewa tempat. Setelah mencari dan
memilih-milih dimana selanjutnya beliau akan meneruskan usaha itu, akhirnya pilihan jatuh di
Mega Mall Ciputat Blok E2 Tangsel.Beliau merasa bahwa tempat itu strategis. Pertama karena
masyarakat di daerah ciputat dan sekitarnya sudah lumayan padat, tempat-tempat kerja atau
perkantoran juga sudah ada di daerah ini. Sekolah-sekolah dan perguruan tinggi juga ada.
Tempat-tempat pelayanan kesehatan juga sudah lumayan banyak. Beliau berfikir bahwa tempattempat seperti itulah dimana nantinya akan membutuhkan jasa perusahaan beliau. Alasan lain
yang tidak kalah penting adalah dekat dengan rumah. Beliau merasa apabila tetap di daerah
Pondok Indah makan akan sangat menyita waktu apalagi di sisi lain beliau adalah seorang dosen
di UNPAM yang hampir tiap hari mengajar. Dengan tempat usaha sekarang yang cukup dekat

dengan rumah maka beliau bisa mengatur semuanya dengan lebih mudah. Karena perusahaan ini
merupakan perusahaan keluarga, maka beliau juga mengajarkan cara mengelola usaha ini kepada
sang istri. Dengan begitu maka perusahaan ini bisa dijalankan oleh Pak Sugi dan istri. Dengan
adanya pembagian seperti itu, Pak Sugi merasa sangat terbantu. Beliau bisa mengajar di kampus
tanpa terbebani masalah di Giant Card karena disana udah ada sang istri yang meng-handle
semuanya. Setelah pulang dari mengajar, beliau bisa langsung datang ke Giant Card untuk
melihat kondisi pada hari itu dan pastinya bisa ketemu dengan sang istri. Dengan adanya
kerjasama seperti itu bisa membuat pekerjaan terasa ringan tanpa ada pengurangan kualitas dan
kewirausahaan

Page 6

kuantitas pekerjaan. Dalam perusahaan itu sendiri beliau tidak memiliki banyak pegawai atau
karyawan. Dalam bidang keuangan, marketing, pengelolaan, dan penggajian pegawai diatur oleh
beliau sendiri dan sang istri karena ini merupakan perusahaan keluarga. Pegawainya sendiri juga
tidak terlalu banyak. Beliau tidak memakai sistem kontrak ataupun tetap untuk karyawannya.
Lebih tepatnya adalah borongan. Kenapa bisa begitu? Mungkin itu pertanyaan yang akan
terlintas dibenak kita karena kita tahu bahwa perusahaan lebih sering dikaitkan dengan sistem
kontrak dan tetap.
Perusahaan Pak Sugi bergerak di bidang jasa yaitu jasa percetakan kartu. Percetakan

kartu bukanlah usaha yang setiap hari produksi. Giant Card milik Pak Sugi ini akan melakukan
produksi sesuai pesanan konsumen. Memang perusahaan ini jarang dalam melakukan produksi
akan tetapi sekali perusahaan ini memproduksi kartu, jumlahnya sangat banyak. Pada awalnya
masih sedikit yang tahu tentang usaha ini karena beliau menempati daerah usaha baru ini juga
belum lama. Akan tetapi karena tempat yang strategis, usaha beliau semakin pesat. Banyak
instansi-instansi yang datang ke Giant Card untuk memesan berbagai produk kartu plastik seperti
kartu nama, ID card, kartu absen pegawai, kartu parkir, NPWP, dan lain sebagainya. Produk
yang bagus dan pelayanan yang memuaskan jadi kunci utama majunya usaha ini. Pak Sugi tidak
pernah sekalipun terfikir untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan prinsip wirausaha.
Profesi Pak Sugi yang juga sebagai dosen UNPAM sangat membantu dalam memperluas
jangkauan Giant Card. Di UNPAM sendiri juga memakai jasa Giant Card dalam mencetak
berbagai macam kartu. Kembali ke pertanyaan tadi, berbicara soal pegawai di perusahaan Pak
Sugi yang pada kenyataannya tidak memakai sistem kontrak ataupun tetap. Kalau pesanan kartu
itu jumlahnya banyak, maka Pak Sugi akan mencari pegawai banyak pula. Tetapi kalau pesanan
kartu itu jumlahnya sedikit, maka Pak Sugi juga hanya membutuhkan sedikit pegawai. Apabila
ada sistem kontrak atau tetap untuk pegawai, Pak Sugi akan mengalami kerugian disaat tidak ada
pesanan kartu. Beliau harus tetap meng-gaji karyawan sedangkan Giant Card sendiri sedang
tidak produksi atau pesanan nol. Itulah salah satu kelemahan perusahaan di bidang jasa. Pak Sugi
juga pernah mengalami kejadian yaitu pesanan sangat banyak akan tetapi karyawan yang di
dapat pada waktu itu masih kurang sedangkan pesanan kartu itu harus cepat diselesaikan.

Dengan pemikiran yang jernih, solusi yang diambil Pak Sugi adalah kerjasama dengan
perusahaan lain yang berjalan di bidang yang sama yaitu percetakan. Sebagai contoh kasusnya
seperti berikut: Instansi A memesan ID card sebanyak 5000 lembar dalam jangka waktu satu
kewirausahaan

Page 7

minggu misalkan. Sedangkan karyawan yang Pak Sugi miliki hanya bisa menyelesaikan
sebnayak 3000 lembar dalam waktu seminggu tersebut. Maka untuk mengatasi kekurangan yang
2000 lembar, Pak Sugi menggandeng perusahan lain untuk bekerjasama. Misalkan harga satu
lembar kartu yang sudah deal antara Pak Sugi dengan instansi A adalah 20.000 maka nanti harga
yang diberikan Pak Sugi untuk partner kerjanya itu adalah sebesat 15.000. Dari situlah Pak Sugi
mengambil keuntungan. Yang mengerjakan adalah perusahan lain akan tetapi Pak Sugi juga bisa
merasakan keuntungannya.
C. PRODUK GIANT CARD
Card tersebut dapat di acces menggunakan media :
Dapat digunakan + foto + nama
Proximity Card

Contoh:
ID Card, E. KTP, Acces Card

Dapat digunakan + foto + nama

Magnetic Card

Contoh :
ATM, ID Card, Acces Card, NPWP Card

Dapat digunakan
Contoh:
Barcode Card
Membership Card, ID Card untuk acces dan absen,
Kartu Belanja

kewirausahaan

Page 8

Dapat digunakan
KTU CHIP

Contoh:
ATM, Acces Card ID, Phone call

D. STRATEGI PEMASARAN
Pengetahuan dasar yang wajib dimiliki untuk bisnis percetakan seperti yang dimiliki pak
Sugiyanto agar berhasil dalam usahanya adalah pengetahuan dalam bidang seni grafis,
pengetahuan mengenai percetakan serta pengetahuan mengenai pemasaran. Strategi
pemasaran bisnis pak Sugiyanto dimulai dari:
 Membuat sampel dari berbagai dasar kertas sebagai alat untuk promosi
 Membuat desain dengan berbagai ukuran dan warna
 Setelah kita memiliki berbagai koleksi sampel dan desain selanjutnya mempelajari
desain grafis menggunakan Corel Draw, Free Hand, Adobe Photoshop dan
sebagainya
 Untuk proses pemasaran awal mula pak Sugiyanto membuka usaha ini adalah
dengan cara memberitahukan dari mulut ke mulut pada teman, saudara, kolega, dll
Ada beberapa cara untuk menjadi marketing handal menurut Pak Sugi:
1. Mengetahui Kebutuhan Klien
Keberhasilan akan produk yang akan kita jual ke klien yaitu dengan mengetahui
kebutuhan mereka. Misalnya klien sedang mencari produk pemutih wajah jangan kita
menawarinya alat-alat masak. Carilah informasi sebanyak-banyaknya baik eksternal
maupun internal klien sendiri.
2. Buatlah Time Table
Buatlah time table, daftarlah deretan nama klien lengkap dengan catatan karakter tiap
produk/kebutuhan, lalu segera hubungi mereka sepagi mungkin. Dalam sehari banyak
sekali yang bisa Anda lakukan.
kewirausahaan

Page 9

3. Keahlian Menjalin Hubungan
Tak bisa dipungkiri, kelihaian menjalin hubungan personal, cukup menentukan
keberhasilan usaha Anda menggaet mereka. Anda tidak harus menjadi psikolog untuk
memenangkan hati mereka. Ada beberapa sikap yang biasanya diperlihatkan klien:
 “Wah, mau banget tuh”
Tanpa bertele-tele, mereka langsung oke saat Anda menyodorkan tawaran. Sikap
welcome mereka juga ditunjukkan dengan langsung menjadwalkan bertemu dan
presentasi, serta terjadi interaksi yang positif antara Anda dan mereka.
Bila akhirnya terjadi transaksi, tetaplah berhubungan. Tanyakan perkembangan
setelah mereka menjadi klien Anda. Mintalah komentar atau kritik dari mereka
untuk meningkatkan pelayanan perusahaan Anda.
 “Pikir-pikir dulu deh”
Mereka sebenarnya butuh atau mungkin suka dengan tawaran Anda, tapi merasa
masih ragu. Bila menemui calon klien seperti ini, jangan mundur. Prinsipnya,
yakinkan klien bahwa Anda tahu persis kebutuhan mereka. Berikan sejumlah
benefit buat mereka, seolah Anda memang men-service, bukan menjual. Beri
waktu untuk membuatnya kembali berpikir. Biarpun saat itu mereka menolak,
suatu hari nanti, bila mereka butuh, Anda pastilah orang pertama yang dicari.
 ”Enggak minat ah”
Duh, sungguh menjengkelkan memang jika belum-belum mereka sudah bilang
tidak berminat. Apa yang bisa dilakukan? Gali lagi latar belakang calon klien dan
minat mereka, kemudian dekati dengan cara lain yang lebih personal.
Mengetahui hobi mereka, bisa menjadi celah. Kalau mereka hobi nonton, berikan
dong tiket pertunjukan, atau sesekali main ke kantor calon klien, dengan
membawa makanan, bergaul dengan orang kantor di sana, dan sebagainya.
Lakukan pendekatan untuk membuka peluang, setelah itu, baru ciptakan suatu
kebutuhan calon klien terhadap produk Anda.
 ”Iya sih…tapi…enggak deh”
Sikap dan kemauannya serba tidak jelas. Dibilang nolak, tapi enggak, dibilang
oke, tapi kok nadanya nolak? Ah, Anda dibuat pusing oleh ketidakjelasannya.
Cara terbaik untuk menghadapi klien seperti ini adalah cari tahu sikap yang
kewirausahaan

Page 10

sebenarnya. Sebelumnya, Anda perlu tahu dulu kebutuhannya. Anda bisa
mendapatkan info ini dari orang-orang yang bekerja dengannya, atau dari pihak
luar yang pernah bekerjasama dengannya. Kalau setelah pendekatan, sikapnya
masih ngambang, tidak perlu memaksakan diri. Lebih baik, cari calon klien lain
yang lebih punya sikap.

kewirausahaan

Page 11

E. PROSES PEMBUATAN

Sebuah data dikirim keperusahaan percetakan ini bisa melalui email
atau berkas-berkas data. Data-data tersebut yaitu tergantung kebutuhan
dalam kartu yang ini dicetak, seperti kartu pelajar, kartu ATM, kartu
karyawan, kartu hotel, atau lain-lainnya. Dan data itu biasanya, nama
pemilik kartu, foto, bisa digit-digit angka

yang dibutuhkan. Lalu

semua data itu di desaign sesuai keinginan pemesan dari posisi, warna,
desaign dan lain-lain. Setelah sudah di acc bentuknya oleh
pemesan baru dilakukan pencetakan atau produksi kartu-kartu
tersebut
Desaign tersebut di print ke kertas sesuai bahan, lalu dilalukan
prest’an kedalam plastik print sesuai yang ada digambar. Dalam
mesin prest’an bisa masuk sekitar puluhan kartu untuk diprest secara langsung. Dalam waktu
yang bersamaan.
Menurut
wawancara

yang saya

lakukan.

Untuk

memulai

prest’an

kartu harus

dilakukan

pemanasan

terhadap

mesin prest

tersebut.

Dan

waktu

yang

dibutuhkan

untuk

memanaskan mesin itu sekitas kurang lebih 60 menit.
Para karyawan bisanya sambil menunggu mesin panas. Mereka melakukan tata kartu terhadap
lapis-lapis mesin itu. Seperti yang tadi dijelaskan diatas bisa masuk sekitar puluhan. Satu lapis
prest’an bisa masuk sekitar 4 sampai 6 kartu tergantung kecanggihan yang dimiliki perusahaan.

kewirausahaan

Page 12

Setelah kartu sudah dimasukan kedalam setiap lapisanlapisan mesin prest tersebut. Disusun kembali lapisan itu.
Lalu dimasukan kelubang mesin itu. Dan ditunggu sampai
prest tersebut selesai sekitar 45 menit. Lalu dikeluarkan
kembali kartu-kartu tersebut. Biasanya kartu tersebut
dikasih plastik prset’an lebih agar lebih rapih dan menjahui
kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan. Dan
untuk mengatasi kelebihan-kelebihan tersebut dilakukan
pemotongan atau cutting.
Cutting atau pemotongan ini adalah proses terlama atau proses yang
memakan banyak waktu. Karena proses ini dilakukan satu persatu
terhadap kartu tersebut. Bisa bayangkan jika konsumen memesan
ratusan atau bahkan ribuan kartu bisa makan berapa lama waktu.
Tapi mau bagai mana namanya usaha ya memang harus begitu.
Cara meng cutting ini yaitu masukan kartu melalui selah samping
kiri mesin dan pas kan bagian yang mau dipotong. Pengepasan ini
harus dilakukan secara perlahan atau fokus. Karna kalo tidak bisa
terjadi pemplesetan pemotongan kartu dan bisa merugikan perusahan. Lalu tarik gagang sebelah
kanan mesin tersebut secara cepat kearah bawah. Dengan itu otomatis kartu sudah dipotong

sesuai keinginan. Pemotongan ini dilakukan
sebanyak kartu yang di potong atau sesuai
kebutuhan.
Ini
dalam
kewirausahaan

Page 13

kita

sudah
proses

pembuatan huruf-huruf timbul pada kartu yang dipesan. Biasanya yang timbul itu lebih sering
nama atau digit-digit angka tertentu, cara pakainya yaitu masukan dibagian depan bawah mesin.
Lalu paskan huruf atau angka yang diinginkan. Kalau sudah tarik pegangan sebelah kiri mesin
kearah bawah. Lakukan itu sesuai pemesan.
Ini proses pewarnaan terhadap angka atau huruf-hutuf yang timbul tersebut. Caranya hampir
sama masukan kartu lalu pas kan pada huruf atau angka tersebut lalu prest. Dalam perusahaan
ini biasanya menggunakan warna gold atau silver karna lebih cerah dan contras terhadap warnawarna dasar.

Demikianlah yang dapat saya jelaskan mengenai proses pembuatan kartu plastic sesuai
dengan yang saya amati di lapangan.Mesin yang digunakan tidak terlalu banyak dan bentuknya
juga kecil. Jadi pegawai yang dibutuhkan untuk menjalankan mesin tersebut juga tidak terlalu
banyak.Kami sangat senang dalam mengamati proses produksi ini. Apalagi jika hal itu bisa
memberikan hal yang positif bagi kami.

Selain itu saya juga sempat berbincang-bincang langsung dengan Pak Sugi selaku
pemilik perusahaan ini. Ada beberapa pertanyaan yang kami tanyakan kepada beliau yang saya
gunakan sebagai landasan dalam pembuatan makalah ini. Berikut akan saya tampilkan form yang
berisi beberapa pertanyaan-pertanyaan sederhana yang saya ajukan kepada Pak Sugi :
NO
1.

DESKRIPSI
Pola Pikir Salah

kewirausahaan

TEORI
Modal hanya:
- Keberanian

PERTANYAAN
Benarkah salah?

Page 14

JAWABAN PENGUSAHA
Setuju, semua usaha yang dilakukan
apabila tidak dengan perhitungan

2.

3.

Faktor Sukses

Entrepreneurial skill

kewirausahaan

Kenekatan
Gambling
Ikut-ikutan
Meniru
1. Kemampuan (IQ &
skill):
- Membaca peluang
- Berinovasi
- Mengelola
-Menjual
2. Keberanian (EQ &
mental)
-Mengatasi
ketakutannya
-Mengendalikan
resiko
- Keluar dari zona
kenyamanan
3.Keteguhan
hati
(motivasi diri):
- Ulet dan pantang
menyerah
- Teguh
akan
keyakinannya
- Kekuatan pikir
4.Kreativitas
yang
menelurkan sebuah
inspirasi
sebagai
cikal bakal ide
untuk menemukan
peluang
berdasarkan intuisi
(experience)
1.Manajemen
Keuangan
dan
strategi
2.HRD
3.Manajemen kualitas
(ISO)
4.Marketing & selling
concept
5.Informasi
&
teknologi
6.Logika matematika

dan pemikiran yang matang,
kemungkinan besar usahanya akan
gagal.
Benarkah
semuanya tersebut
merupakan faktor
sukses
berwirausaha?

Dalam teorinya iya, tetapi dalam
prakteknya tergantung masing –
masing pengusaha.

Benarkah
entrepreneur harus
memiliki
semua
kemampuan
tersebut?

Tidak harus, karena jika semuanya
harus dimiliki namanya pemaksaan.
Seseorang tidak harus benar-benar
menguasai semua skill itu, cukup
dengan mengerti saja. Masalah
pemfokusan harus dibagi kepada
orang
lain.
Yang
penting
pemasaran/networking

Page 15

4.

Inti
pengetahuan
entrepreneurial

5.

Entrepreneur

6.

Tahapan
menjadi
entrepreneur

7.

Smart entrepreneur

8.

Faktor keberhasilan

kewirausahaan

& filsafat
(kreativitas)
1.Kreativitas
2.Inovasi

bisnis

1.Sebagai
ilmu
pengetahuan
2.Sebagai
kepribadian/sikap
3.Sebagai filosofi
4.Sebagai
skill/keterampilan
5.Sebagai seni
6.Sebagai profesi
7.Sebagai naluri
8.Sebagai
mimpi
seseorang
9.Sebagai
pilihan
hidup
1.Memutuskan
(decision)
2.Memulai (start)
3.Membangun sebuah
bisnis
4.Memasarkan
5.Mewujudkan apa
yang dijual
1.Strategic thinker
2.Motivator
3.Ambition
4.Risk manager
5.Totallity

1.Faktor peluang
2.Faktor manusia
3.Faktor keuangan
4.Faktor organisasi
5.Faktor perencanaan
6.Faktor
pengelola
usaha
7.Faktor pemasaran

Apakah
setuju
kreativitas
dan
inovasi merupakan
inti pengetahuan
entrepreneurial?
Benarkah
entrepreneur
itu
sebagai
yang
disebutkan
tersebut?

Ya, karena slogan dan misi giant
card adalah inovasiatau kreativitas
tiada henti, mencari sesuatu yang
beda manfaat dari kartu sendiri.

Apakah bapak/ibu
melalui tahapantahapan
tersebut
dalam
berwirausaha?

Ya, semuanya saya lalui dalam
usaha saya.

Setujukah
bapak/ibu bahwa
entrepreneur yang
smart itu harus
memiliki
kelima
sifat tersebut?

Setuju, bagaimana orang mau
percaya (konsumen dan karyawan)
bila kita tidak dapat menjadi
motivator agar konsumen itu
membeli produk kita/para karyawan
untuk bekerja lebih baik.
Seorang entrepreneur juga harus
punya cita-cita.(ambisius)
Semangat,konsisten.
Semangat dalam menjalani usaha
dan terus memberikan service
terbaik.

Selain
yang
disebutkan
ini
adakah faktor lain?

Page 16

Ya, semuanya dapat
pengertian entrepreneur.

mewakili

9.

Faktor kegagalan

10.

Ketakutan

11.

Mitos?

kewirausahaan

dan penjualan
8.Faktor administrasi
9.Faktor
peraturan
pemerintah
dan
ipoleksosbud
10.Catatan bisnis
1.Tidak atau jarang
membuat
perencanaan tertulis
2.Kontradiktif antara
AKU
dengan
usahanya
3.Faktor lokasi
4.Faktor tenaga ahli,
keunikan,
dan
differensiasi
5.Faktor
tidak
berorientasi
ke
depan
6.Tidak melakukan
riset dan analisa
pasar
7.Masalah legalitas
dan perizinan
8.Tidak kreatif dan
inovatif
9.Cepat puas diri
10.One man show
11.Anggota keluarga
masuk ke dalamnya
12.Kesulitan keuangan
dan cash flow
1.Takut gagal
2.Takut
menjadi
miskin
3.Takut keluar dari
zona nyaman
4.Takut lelah/capek
5.Takut stress
6.Takut malu
7.Takut
terlihat
bodoh
1.Entrepreneur yang
sukses itu karena
suratan takdir

Selain
yang
disebutkan
ini,
adakah faktor lain
penyebab
kegagalan usaha?

Kesalahan dalam produksi kartu.
Ketepatan waktu delivery.

Menurut
bapak/ibu,
mana
dari ketujuh faktor
ketakutan tersebut
yang
berakibat
seseorang
tidak
mau
jadi
entrepreneur? Atau
ada yang lain?

Tidak ada, saya tidak pernah takut.

Benarkah
tersebut?

Saya rasa yang
benar adalah
menunggu peluang yang bagus.a

Page 17

mitos

12.

2.Entrepreneur
itu
bersifat keturunan
3.Menunggu peluang
yang bagus
4.Modal besar
5.Bakat dan tidak bisa
dipelajari
Selanjutnya silahkan kreatif dalam membuat pertanyaan sendiri dalam kerangka menggali pengetahuan
untuk bekal saudara memahami dunia entrepreneurial!
Target masa depan? fokus terlebih dahulu terhadap usaha yang sekarang dan mengembangkannya dengan
baik, tapi pada lingkup yang sama.

kewirausahaan

Page 18

BAB III
PENUTUP

F. KESIMPULAN

Beberapa hari saya melakukan penelitian tentang wirausaha, saya mendapatkan banyak
hal yang sangat berguna bagi pengetahuan saya. Apalagi saya mendapatkan seorang narasumber
yang sangat baik dan mau berbagi ilmu untuk saya. Beliau adalah Bapak Sugiyanto. Dari beliau
saya mendapatkan ilmu tentang bagaimana memulai usaha, usaha apa yang sekiranya cocok
untuk kita, apa saja yang dibutuhkan untuk usaha, dan lain sebagainya. Beliau juga mengajarkan
kepada saya bagaimana menjadi wirausaha yang baik dan sukses pastinya. Pada intinya adalah
seorang wirausaha harus mempunyai jiwa yang tangguh, berani, tidak punya malu, berani
melawan arus, jujur, kompeten, kreatif, inovatif, dan berdedikasi tinggi untuk berwirausaha.
Semua itu wajib dimiliki oleh seorang wirausaha ataupun calon wirausaha.

kewirausahaan

Page 19