Evaluasi kinerja finansial koperasi : studi kasus pada Kopdit Mekar Sai Jl. Ir. Juanda No. 16A, Pahoman, Bandar Lampung, Lampung - USD Repository

  

EVALUASI KINERJA FINANSIAL KOPERASI

Studi Kasus pada Kopdit Mekar Sai

Jl. Ir. Juanda No.16A, Pahoman, Bandar Lampung, Lampung

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelas Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

  

Oleh :

Yusuf Nugroho Pranandhito

052214133

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

  

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

EVALUASI KINERJA FINANSIAL KOPERASI

Studi Kasus pada Kopdit Mekar Sai

Jl. Ir. Juanda No.16A, Pahoman, Bandar Lampung, Lampung

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelas Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

  

Oleh :

Yusuf Nugroho Pranandhito

052214133

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

  

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Motto Hiduplah seolah kamu mati besok, belajarlah seolah kamu akan hidup selamanya.

  Belajarlah hidup menjadi yang terbawah, karena dengan begitu akan mendorong kita untuk selalu berusaha menciptakan tangga kehidupan yang dapat menghantar kita selangkah demi selangkah menuju ke atas. Dan selalu tetap hati-hati menjaga setiap pijakan langkah kaki agar tidah terjatuh.

  Persembahaan: Skripsi ini kupersembahkan untuk masa depanku dan untuk yang sangat aku sayangi yakni Bapak & Ibu, adikku Indra & Rio, My Vanilla “Rita” karena telah senantiasa memberikan doa serta dorongan untuk menyelesaikan pendidikanku.

  

Abstrak

EVALUASI KINERJA FINANSIAL KOPERASI

Studi Kasus pada KSP Kopdit Mekar Sai, Bandar Lampung, Lampung

  

Yusuf Nugroho Pranandhito

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2010

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dari Koperasi Mekar Sai Bandar Lampung, Lampung kemudian mengevaluasi apakah koperasi tersebut mengalami peningkatan kinerja keuangan atau sebaliknya.

  Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalahan dengan menganalisis rasio-rasio keuangan koperasi yang terdiri dari analisis likuiditas yaitu Current Ratio, Cash

  

Ratio, Qiuck Ratio dan Working Capital To Total Assets Ratio. Analisis solvabilitas

terdiri dari Total Debt To Equity Ratio dan Total debt To Total Capital Assets.

  Analisis aktivitas terdiri dari Total Assets Turn Over dan Receivable Turn Over. Dan yang terakhir analisis profitabilitas terdiri dari Net Profit Margin, Rate of Return On

  Investment dan Rate of Return For The Owners.

  Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tingkat perkembangan rasio keuangan Koperasi Mekar Sai sebagai berikut :(1) Rasio Likuiditas mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya, namun secara garis besar lebih cenderung menurun, yang berarti kemampuan koperasi dalam memenuhi kebutuhan jangka pendeknya juga menurun. (2) Rasio Solvabilitas juga mengalami kenaikan dan penurunan tiap tahunnya, dan bila ditarik kesimpulan maka rasio ini mengalami peningkatan, berarti kemampuan menjamin hutang dalam koperasi semakin baik. (3) Rasio akivitas mengalami penurunan tiap tahunnya, namun mengalami kenaikan di tahun terakhir, itu berarti di tahun sebelumnya banyak dana yang belum dimanfaatkan. (4) Rasio profitabilitas mengalami penurunan tiap tahunnya dan mulai mengalami peningkatan di dua tahun terakhir, yang berarti tingkat koperasi menghasilkan keuntungan dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan.

  

ABSTRACT

EVALUATION ON FINANCIAL PERFORMANCE OF COORPERATIVE

Case Study in Saving and Loan Coorperative Kopdit Mekar Sai, Bandar

Lampung, Lampung

  

Yusuf Nugroho Pranandhito

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2010

  The research aimed to find out the development of Mekar Sai Coorperative Bandar Lampung, and than evaluate whether the coorperative has increment of financial performance or reverse.

  The data was collected by technique of interview and documentation. Technique of data analysis used to answer the problem was analyzing the financial ration of coorperative comprising of the liquidity analysis, i.e. Current Ratio, Cash Ratio, Quick Ratio and Working Capital to Total Assets Ratio. The Solvability test comprised of Total Debt to Equity Ratio and Total Debt to Total Capital Assets. The analysis of activity comprises of Total Assets Turn Over and Receivable Turn Over. The last was profitability analysis comprised of Net Profit Margin, Rate of Return On Investment and Rate of Return For the Owners.

  Based on result of the research, it shows the developmental level of financial ratio of Mekar Sai Coorperative as follows: (1) Liquidity ratio has increase and decrease annually, however, sketchily it tends to decrease, means the capability of cooperative in fulfilling its short term necessities decreases anyway. (2) Solvability ratio also has increase and decrease annually, and if it will draw conclusion thus the ration has increase, means the capability on debt insurance in coorperative is better. (3) Activity ratio has decrease annually, however it has increase in last year, mean in previous year there are many data has not been outsourced yet. (4) Profitability ratio has increase annually and started to increase in last two year, mean level of coorperative to increase profit in last two years has increase.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena hanya dengan rahmat dan berkat-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Evaluasi Kinerja Finansial Koperasi”, penulis menemui banyak kesulitan, namun penulis akhirnya menyadari bahwa tanpa bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan pernah selesai. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si.,Akt. QIA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  2. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE., M.B.A., Selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  3. Bapak Drs. T. Handono Eko Prabowo, M.B.A., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, nasihat dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  4. Bapak John Philio Simanjuntak,SE., MM., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, nasihat dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal pengetahuan dan bantuannya kepada penulis saat ini.

  6. Kedua orang tua, Bapak F. Dwi Boko Swarno dan Ibu Ch. Sukaryanti yang tercinta serta adik-adikku tersayang Indra dan Rio yang telah memberikan dukungan, semangat serta doa yang tak ternilai harganya.

  7. Veronika Harni Rita Sari “My Vanilla” yang penulis sayangi karena telah memberikan doa serta dukungannya.

  8. Om Bronto dan keluarga yang telah meluangkan waktu membantu penulis dalam melakukan penelitian di Koperasi Mekar Sai.

  9. Bapak A. Kiman selaku Manajer Koperasi Mekar Sai yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  10. Keluargaku yang di Jogja, Mba Esti dan keluarga, Mba Titis dan keluarga, Mba Novi dan keluarga, Mas Wiwid dan keluarga, Mba Tuti dan Mas Agung.

  11. Anak-anak Nongkrong Prayan Wetan 24B seperti Awenk, Gembukz, Wisnu, Gatel, Kocek, Putra, Menjenk, Windy, Joe, Yefta, Ipunk, Baskoro, Antun.

  Jadikan persahabatan kita abadi selamanya.

  12. Sahabat-sahabat kampus yang lain seperti Wiwid, Ade, Bowo, Ipank, Epha, Yophie, Nyot, Pu2t, Magda, Ratih, Mbokde, Vieda, Matto, Risma, Ajie.

  Semangat-semangat ya semua.

  13. Anak-anak Kontrakan Merak Sakti seperti Alpun, Jagrak, Adut, Lempong, Ebox,

  14. Anak-anak Install Band seperti Rico, Bayu, Gilang, Prana dan Q-noy. Semangat teman, jangan pernah hentikan langkah kita menggapai mimpi dan cita-cita.

  Kalaupun aku harus meninggalkan kalian, yakin dan pasti jalan itu ada. Ini hanyalah masalah waktu. Tuhan Memberkati Kita.

  15. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.

  Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan yang sedang menyusun skripsi.

  Yogyakarta, Juli 2010 Penulis

  Yusuf Nugroho Pranandhito

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

  ……………………………………………………….i

  HALAMAN PERSETUJUAN

  …………………………………………….ii

  HALAMAN PENGESAHAN

  ……………………………………………..iii

  HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  ……………………….....iv

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  …………………………………...v

  PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

  …...vi

  ABSTRAK

  ………………………………………………………………….vii

  ABSTRACT

  ………………………………………………………………..viii

  

KATA PENGANTAR...................................................................................iv

DAFTAR ISI

  ………………………………………………………………..xii

  DAFTAR TABEL

  …………………………………………………………..xv

  

BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................... 3 C. Batasan Masalah ..................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian .................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian .................................................................. 4

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................... 6

A. Organisasi Koperasi ................................................................ 6 B. Pengertian Koperasi ............................................................... 11

  E.

  Tujuan Laporan Keuangan Koperasi ...................................... 17 F. Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi ............................. 18 G.

  Analisis Rasio Keuangan Koperasi ......................................... 22 H. Literatur Terdahulu ................................................................ 26 I. Ringkasan Literatur Terdahulu ............................................... 32 J.

  Kerangka Teoritis .................................................................. 36

  

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 37

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 37 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 37 C. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................. 37 D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 38 E. Teknik Analisis Data ............................................................... 38

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .................................... 41

A. Sejarah Singkat Koperasi Kredit Mekar Sai ............................. 41 B. Visi dan Misi Koperasi Kredit Mekar Sai ................................ 44 C. Struktur Organisasi Koperasi Kredit Mekar Sai ....................... 46 D. Aktivitas Kopdit Mekar Sai ..................................................... 49 E. Kepengurusan Kopdit Mekar Sai Periode 2007-2009 .............. 57 F. Produk-produk Koperasi Kredit Mekar Sai .............................. 58

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.................................. 60

  1. Analisis Likuiditas .............................................................. 75

  2. Analisis Solvabilitas ............................................................ 83

  3. Analisis Aktivitas ................................................................ 88

  4. Analisis Profitabilitas .......................................................... 92

  

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 100

A. Kesimpulan ............................................................................ 100 B. Saran ...................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 104

LAMPIRAN .............................................................................................. 106

  DAFTAR TABEL

  Tabel Judul

  5.1 Perkembangan current ratio .......................................................... 76

  5.2 Perkembangan quick ratio ............................................................. 77

  5.3 Perkembangan cash ratio .............................................................. 79

  5.4 Perkembangan Working Capital to Total Asset.............................. 81

  5.5 Perkembangan Total Debt to Total Assets ..................................... 84

  5.6 Perkembangan Total Debt to Equity Ratio ..................................... 86

  5.7 Perkembangan Total Assets Turn Over .......................................... 89

  5.8 Perkembangan Receivable Turn Over ........................................... 90

  5.9 Perkembangan Rate of Return on Investment................................. 93

  5.10 Perkembangan Net Profit Margin .................................................. 94

  5.11 Perkembangan Rate of Return for Owners ..................................... 97

  5.12 Rangkuman Perkembangan Rasio-rasio ........................................ 99

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, ada bermacam-macam bentuk badan usaha yang

  bergerak di dalam masyarakat, diantaranya Koperasi, Perseroan Terbatas (PT), CV, Firma dan lain-lain. Dengan semakin beragamnya bentuk badan usaha di Indonesia, menunjukan bahwa semakin besar pula kesempatan bagi siapapun untuk menjalankan usaha. Berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam UUD 1945 Pasa l 33 ayat 1, disebutkan bahwa ”perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Dari pasal tersebut terlihat bahwa Indonesia sangat mengutamakan kemakmuran masyarakat yang dicapai secara bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan, bukan kemakmuran orang perseorangan atau individu. Oleh karena itu, bentuk usaha yang mampu mewujudkan isi dari pasal tersebut adalah koperasi.

  Pada hakekatnya, koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang sangat diperlukan. Hal ini disebabkan karena koperasi dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, adanya persamaan tujuan antara negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat perlu ditingkatkan terutama di Indonesia. Tujuan koperasi sendiri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggota-anggotanya

  2 dengan adanya koperasi, tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia akan dapat semakin berkurang.

  Dengan semakin berkembangnya kegiatan dalam koperasi, dan untuk menjamin pelaksanaan kegiatan koperasi sangat dibutuhkan manajemen yang baik, sehingga kegiatan koperasi tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Semua proses kegiatan koperasi harus direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi. Dengan demikian koperasi memerlukan manajer yang mampu mengelola koperasi agar koperasi dilaksanakan secara profesional. Pengelolaan yang profesional itu sendiri membutuhkan sistem pertanggungjawaban yang baik serta dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan, perencanaan, maupun pengendalian koperasi.

  Koperasi harus dapat membuat kebijakan yang sesuai dengan tujuan koperasi itu sendiri. Tercapainya tujuan tersebut, diukur oleh suatu alat analisis keadaan koperasi. Alat untuk menganalisis keadaan koperasi itu salah satunya adalah laporan keuangan ( Yulri, 2003: 2).

  Analisis laporan keuangan sangat penting bagi pengurus maupun pengelola (manajer) dan pihak luar yang berkepentingan dengan koperasi.

  Bagi pengurus maupun pengelola koperasi (manajer), laporan keuangan berfungsi sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam menyusun rencana dan pengambilan keputusan terutama dalam bidang keuangan. Sedangkan bagi pihak luar seperti BUMN atau perbankan, laporan keuangan digunakan untuk

  3 di sini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas koperasi.

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis memilih judul

  ”Evaluasi Kinerja Finansial Koperasi”, studi kasus pada KSP Kopdit Mekar Sai di Jl. Ir. Juanda No.16 Pahoman, Bandar Lampung, Lampung.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana perkembangan rasio likuiditas Kopdit Mekar Sai dari tahun 2004 s/d 2008.

  2. Bagaimana perkembangan rasio solvabilitas Kopdit Mekar Sai dari tahun 2004 s/d 2008.

  3. Bagaimana perkembangan rasio aktivitas Kopdit Mekar Sai dari tahun 2004 s/d 2008.

  4. Bagaimana perkembangan rasio profitabilitas Kopdit Mekar Sai dari tahun 2004 s/d 2008.

C. Batasan Masalah

  Dalam penelitian ini, penulis membatasi pembahasan hanya pada pengukuran kinerja koperasi yang berkaitan dengan laporan keuangan yang

  4

D. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui perkembangan rasio likuiditas Kopdit Mekar Sai dari tahun 2004 s/d 2008.

  2. Untuk mengetahui perkembangan rasio solvabilitas Kopdit Mekar Sai dari tahun 2004 s/d 2008.

  3. Untuk mengetahui perkembangan rasio aktivitas Kopdit Mekar Sai dari tahun 2004 s/d 2008.

  4. Untuk mengetahui perkembangan rasio profitabilitas Kopdit Mekar Sai dari tahun 2004 s/d 2008.

E. Manfaat Penelitian 1.

  Bagi Penulis Untuk menerapkan teori yang didapat dibangku kuliah ke dalam praktek dan untuk menambah pengetahuan penerapan teori ke dalam kenyataan.

2. Bagi Koperasi Mekar Sai

  Penelitian diharapkan bermanfaat untuk pertimbangan pengurus dan manajer dalam mengevaluasi likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas sehingga dapat mengambil kebijakan untuk peningkatan kinerja koperasi.

  5

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

  Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan studi dan penelitian yang berlangsung di USD.

BAB II LANDASAN TEORI A. Organisasi Koperasi Sebagai organisasi, koperasi mempunyai tujuan organisasi yang

  merupakan kumpulan dari tujuan-tujuan individu dan anggotanya. Tujuan koperasi sedapat mungkin harus mengacu dan memperjuangkan pemuasan tujuan individu anggotanya.

  Selanjutnya dalam melaksanakan roda organisasinya, koperasi harus tunduk pada tata nilai tertentu yang merupakan karakteristik koperasi tata nilai ini dapat kita baca di Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian terutama pasal 2 s/d 5, yang lazim disebut : Landasan Asas, Tujuan, Fungsi dan Peran serta Prinsip-prinsip Koperasi.

  1. Landasan dan Asas (Pasal 2) Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan.

  2. Tujuan (Pasal 3) Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

  3. Fungsi dan Peran (Pasal 4)

  7 meningkatkan kesejahteraan dan sosialnya.

  b.

  Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

  c.

  Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

  d.

  Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

  4. Prinsip-prinsip Koperasi (Pasal 5) a.

  Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut: 1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. 2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis . 3)

  Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing- masing anggota.

  4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. 5) Kemandirian.

  b.

  Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip koperasi sebagai berikut : 1) Pendidikan perkoperasian. 2)

  Kerjasama antar koperasi

  8

5. Perangkat Organisasi Koperasi

  Dalam Undang-undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, bahwa perangkat organisasi terdiri dari : a.

  Rapat Anggota (RA) Seperti organisasi pada umumnya, rapat anggota merupakan kunci keberhasilan koperasi. Rapat anggota memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. Rapat anggota mempunyai fungsi sebagai berikut : 1)

  Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

2) Menetapkan kebijaksanaan umum koperasi.

  3) Memilih, mengangkat dan memberhentikan Pengurus maupun

  Badan Pengawas 4)

  Menetapkan dan Mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Belanja Koperasi serta kebijaksanaan pengurus dalam bidang organisasi dan koperasi.

  5) Mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pengurus dan Badan

  Pengawas dalam bidang organisasi dan koperasi b. Pengurus

  Pengurus merupakan bagian eksekutif dari koperasi. Pengurus yang telah menerima pelimpahan wewenang dari anggota itu mewakili

  9 telah diambil dalam rapat anggota secara lebih terinci disertai dengan langkah-langkah operasionalnya.

  Fungsi pengurus adalah memimpin organisasi dan usaha koperasi serta bertindak untuk dan atas nama koperasi dalam berhubungan dengan pihak ketiga sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

  1) Tugas dan Kewajiban Pengurus

  Secara kolektif tugas dan kewajiban pengurus adalah

  a) Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai dengan kebijaksanaan yang diputuskan oleh Rapat Anggota.

  b) Untuk melaksanakan tugas tersebut, pengurus berkewajiban :

  (1) Mengajukan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi.

  (2) Menyelenggarakan administrasi umum dan daftar pengurus. (3)

  Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib.

  (4) Menyelenggarakan Rapat anggota. (5)

  Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

  2) Kewenangan Pengurus:

a) Mewakili koperasi di dalam dan luar pengadilan.

  10 3)

  Tanggung Jawab Pengurus Pengurus bertanggung jawab atas segala upaya yang berhubungan dengan tugas, kewajiban, dan kewenangan yang dimiliki kepada Rapat Anggota dalam bentuk laporan tahunan.

  c.

  Pengawas Badan pengawas tugasnya adalah mengawasi apakah pengurus telah melakukan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

  Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam Rapat Anggota. Wewenang dan tugas dari pengawas adalah sebagai berikut : 1)

  Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi.

2) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.

  3) Meneliti catatan yang ada dalam koperasi dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

  Ketiga perangkat organisasi koperasi tersebut maupun yang bukan yaitu manajer merupakan tim manajemen yang mempunyai ikatan kolektif dalam menjalankan fungsi organisasi (Arifin, 2007:92).

  Menurut Peraturan Daerah (PERDA) Kota Bandar Lampung No.3 tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kota Bandar Lampung, pasal 18 yang mengatakan bahwa Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan merupakan unsur pelaksana tugas

  11 dibidang Koperasi, Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

B. Pengertian Koperasi

  Koperasi berasal dari bahasa Inggris yaitu "co" yang berarti sama- sama, dan "operation" yang artinya bekerja atau bertindak. Jadi, koperasi berarti kerjasama dari sekelompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggota.

  1. Pengertian koperasi menurut Drs. Moh Hatta (Hendrojogi, 2002) : “Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan 'seorang buat semua dan semua buat seorang' ”.

  2. Koperasi menurut UU Perkoperasian no.25 tahun 1992 : Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan- badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

  3. Pengertian Koperasi menurut Undang-Undang Koperasi No.12 tahun 1967 tentang pokok-pokok koperasi : Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang

  12 Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah badan usaha ekonomi rakyat yang beranggotakan orang-perorangan atau badan hukum koperasi yang bekerjasama dalam bidang ekonomi dan sosial berdasarkan prinsip persamaan, kekeluargaan dan kegotong-royongan.

C. Penggolongan Koperasi

  Sebelum mendirikan koperasi harus ditentukan secara jelas jenis koperasi dan keanggotaan yang selalu berhubungan dengan kegiatan usaha dan dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya, seperti antara lain :

  1. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya ( Pasal 16 Undang-Undang Dasar Nomor 25 Tahun 1992) : a.

  Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 pasal 1, bahwa Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam. Keanggotaan Koperasi Simpan Pinjam pada prinsipnya bebas bagi semua orang yang memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota koperasi dan orang-orang dimaksud mempunyai kegiatan usaha dan atau mempunyai kepentingan ekonomi yang sama, misalnya KSP dengan anggota petani, KSP dengan anggotanya nelayan, KSP dengan anggotanya karyawan.

  13 b.

  Koperasi Konsumen Sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi, anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan koperasi. Keanggotaan Koperasi

  Konsumen atau Pendiri Koperasi Konsumen adalah kelompok masyarakat misal : Kelompok PKK, Karang Taruna, Pondok Pesantren, Pemuda dan lain-lain yang membeli barang-barang untuk kebutuhan hidup sehari-hari seperti sabun, gula pasir, minyak tanah. Disamping itu Koperasi Konsumen membeli barang-barang konsumen dalam jumlah yang besar sesuai kebutuhan anggota.

  Koperasi Konsumen menyalurkan barang-barang konsumsi kepada para anggota dengan harga layak, berusaha membuat sendiri barang-barang konsumsi untuk keperluan anggota dan disamping pelayan untuk anggota, Koperasi Konsumsi juga boleh melayani umum.

  c.

  Koperasi Produsen Koperasi Produsen adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang mampu menghasilkan sesuatu barang misal :

  1) Koperasi Kerajinan Industri Kecil anggotanya para pengrajin

  2) Koperasi Perkebunan anggotanya produsen perkebunan rakyat. 3) Koperasi Produksi Peternakan anggotanya para peternak.

  d.

  Koperasi Pemasaran Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang beranggotakan orang-

  14 1) Koperasi pemasaran ternak sapi anggotanya adalah pedagang sapi. 2)

  Koperasi pemasaran elektronik anggotanya adalah pedagang barang- barang elektronik.

  3) Koperasi pemasaran alat-alat tulis kantor anggotanya adalah pedagang barang-barang alat tulis kantor.

  e.

  Koperasi Jasa Koperasi Jasa didirikan untuk memberikan pelayanan (jasa) kepada para anggotanya. Ada beberapa macam Koperasi Jasa antara lain: 1) Koperasi angkutan memberi jasa angkutan barang atau orang.

  Koperasi angkutan didirikan oleh orang-orang yang mempuyai kegiatan di bidang jasa angkutan barang atau orang.

  2) Koperasi perumahan memberi jasa penyewaan rumah sehat dengan sewa yang cukup murah atau menjual rumah dengan harga murah.

  3) Koperasi asuransi memberi jasa jaminan kepada para anggotanya seperti asuransi jiwa, asuransi pinjaman, asuransi kebakaran.

  Anggota Koperasi Asuransi adalah orang-orang yang bergerak dibidang jasa asuransi.

2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja: a.

  Koperasi Primer.

  15 b.

  Koperasi Sekunder Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi : 1) koperasi pusat, adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer. 2) gabungan koperasi, adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat. 3) induk koperasi, adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi. Menurut PERDA Kota Bandar Lampung No.3/Pasal 18/Ayat 2/tahun 2008 mengatakan bahwa untuk menyelengarakan tugas pokok, Dinas

  Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan menyelenggarakan fungsi : a)

  Perumusan kebijakan teknis dibidang Koperasi, Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan;

  b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang

  Koperasi,Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;

  c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Koperasi, Usaha Kecil

  16 d)

  Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota dibidang Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;

e) Pelayanan administratif.

D. Arti Pentingnya Analisis Laporan Keuangan Koperasi

  Para pengelola organisasi atau manajer akan selalu dihadapkan pada pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang. Baik buruknya keputusan yang akan diambil akan sangat bergantung dan ditentukan oleh mutu informasi yang digunakannya.

  Dalam rangka pengambilan keputusan masa datang, para pengelola organisasi memerlukan informasi khususnya informasi tentang apa yang mungkin akan terjadi pada masa datang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang digunakan oleh para pengelola organisasi dalam pengambilan keputusan tersebut. Sayangnya laporan keuangan menyajikan informasi tentang apa yang telah terjadi, sehingga timbul kesenjangan kebutuhan informasi. Analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu mengatasi kesenjangan tersebut, dengan cara mengolah kembali laporan keuangan, sehingga dapat membantu para pengambil keputusan melakukan prediksi-prediksi (Prastowo, 2005 : 3).

  Untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan finansial dari suatu koperasi dapat dilakukan dengan cara menganalisis data keuangan dari

  17 usaha.

  Laporan keuangan memberikan gambaran mengenai keadaan finansial suatu koperasi. Dengan mengadakan analisis laporan keuangan, seorang manajer akan dapat mengetahui keadaan dan perkembangan finansial dari perusahaan yang bersangkutan. Selain itu juga akan diketahui hasil-hasil finansial yang telah dicapai pada tahun lalu. Dengan menganalisis data finansial dari tahun lalu dapat diketahui kelemahan-kelemahan dari perusahaan serta hasil-hasil yang telah dianggap cukup baik. Hasil analisis historis tersebut sangat penting bagi perbaikan penyusunan rencana atau kebijakan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.

E. Tujuan Laporan Keuangan Koperasi

  Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (Prastowo, 2005 : 5).

  Tujuan laporan keuangan koperasi adalah menyediakan informasi yang berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya. Beberapa hal yang dapat diinformasikan dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut: (Sitio dan Halomoan, 2001:17) 1.

  Mengetahui manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota koperasi.

  18

  3. Mengetahui sumber daya ekonomis yang dimiliki koperasi, kewajiban dan bukan anggota.

  4. Mengetahui transaksi, kejadian dan keadaan yang mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih dalam suatu periode dengan pemisah antara yang berkaitan dengan anggota dan bukan anggota.

  5. Mengetahui informasi penting lainnya yang mungkin mempengaruhi liquiditas dan solvabilitas koperasi.

F. Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi.

  Pada dasarnya laporan keuangan yang dibuat oleh koperasi tidak berbeda dalam laporan keuangan pada usaha nonkoperasi, tetapi ada beberapa karakteristik yang perlu diketahui, antara lain sebagai berikut (Sitio & Halomoan,2001:109).

  1. Laporan keuangan merupakan bagian dari pertanggungjawaban pengurus kepada para anggota di dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).

  2. Laporan keuangan meliputi neraca/laporan posisi keuangan, laporan sisa hasil usaha, dan laporan arus kas yang penyajiannya dilakukan secara komparatif.

  3. Laporan keuangan yang disampaikan dalam RAT harus ditandatangani oleh semua pengurus koperasi (UU No.25/1992, pasal 36 ayat 1).

  4. Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha

  19 harus berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota. Pada saat RAT, SHU ini diputuskan untuk dibagi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam undang-undang dan anggaran dasar koperasi. Komponen pembagian SHU sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) koperasi yang bersangkutan (pasal 45 UU No. 25/1992).

  5. SHU yang berasal dari transaksi anggota maupun non anggota didistribusikan dengan komponen-komponen pembagian SHU yang telah diatur dalam AD atau ART koperasi. SHU yang bersumber dari transaksi anggota dibagi sebagai berikut (sebagai contoh): a.

  Dana cadangan b. Dana anggota c. Dana pengurus d. Dana sosial

  SHU yang berasal dari transaksi bukan anggota terdiri dari komponen sebagai berikut (sebagai contoh): a.

  Dana cadangan koperasi b. Dana pengurus c. Dana pegawai/karyawan d. Dana pendidikan koperasi

  Komponen-komponen tersebut sebelum dicairkan, disajikan dalam kelompok kewajiban lancar pada neraca, sedangkan cadangan koperasi

  20

  6. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi.

  7. Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca, sedangkan sisa hasil usaha tercermin pada perhitungan sisa hasil usaha. Istilah perhitungan hasil usaha sebagai pengganti istilah laporan laba rugi mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari laba, tetapi lebih ditekankan pada manfaat bagi anggota. Oleh karena itu koperasi tidak menngunakan istilah laba atau rugi melainkan hasil usaha.

  8. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi dapat menyajikan hak dan kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan untuk anggota, disamping yang berasal dari bukan anggota. Hal ini dilakukan oleh karena kegiatan koperasi sendiri cenderung lebih banyak ditujukan kepada kepentingan untuk anggota baik sebagai pemilik maupun sebagai pelanggan.

  9. Alokasi pendapatan dan beban pada perhitungan hasil usaha kepada anggota dan bukan aggota, berpedoman pada perbandingan manfaat yang diterima anggota dan bukan anggota. Jika hal demikian sulit dilaksanakan, alokasi dapat dilakukan dengan cara lain yang sistemik dan rasional. Cara- cara yang diterapkan perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

  10. Modal koperasi yang dibukukan terdiri dari:

  21 c.

  Penyisihan dari hasil usaha termasuk cadangan serta sumber-sumber lain.

  Simpanan anggota dalam koperasi terdiri dari (1) simpanan pokok, (2) simpanan wajib dan (3) simpanan suka rela. Simpanan sukarela dapat dapat berasal dari bukan anggota. Cadangan koperasi dipupuk melalui penyisihan sisa hasil usaha dan cara-cara lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar. Cadangan dalam koperasi dimaksudkan untuk modal koperasi sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi. Cadangan koperasi bukan milik anggota koperasi dan tidak boleh dibagikan kepada anggota walaupun saat pembubaran. Istilah permodalan koperasi, dengan demikian tidak hanya mencakup modal yang disetor oleh anggota.

  Permodalan dalam koperasi meliputi seluruh sumber pembelanjaan koperasi, yang dapat bersifat permanen atau sementara. Pihak-pihak yang mempunyai klaim terhadap sumber daya koperasi terdiri dari kreditur, anggota/pemilik dan badan koperasi itu sendiri. Struktur klaim yang demikian menunjukkan bahwa koperasi mempunyai eksistensi tersendiri, terpisah dengan anggota-anggotanya.

  11. Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan penyusutan-penyusutan dan beban-beban dari tahun buku yang bersangkutan disebut sisa hasil usaha. Sesuai dengan karakteristik koperasi, sisa hasil usaha berasal usaha yang diselenggarakan untuk

  22 dan prestasi pengurus. Sisa hasil usaha dengan demikian merupakan hasil dari aturan dan prosedur akuntansi yang diterapkan dalam koperasi dan mencerminkan perubahan kekayaan bersih yang dimiliki oleh anggota dan koperasi itu sendiri yang berasal dari transakasi kejadian atau keadaan ekonomis yang timbul dari kegiatan usaha. Pembagian laba dan transaksi modal tidak dimasukkan dalam perhitungan sisa hasil usaha.

  12. Keanggotaan atau kepemilikan modal koperasi tidak dapat dipindah- tangankan dengan dalih apapun. Kewajiban anggota untuk menanggung kerugian yang diderita koperasi baik yang timbul pada penutupan tahun buku atau pada saat pembubaran dapat ditetapkan terbatas atau tidak terbatas, maka kerugian hanya dapat dibebankan pada kekayaan koperasi (dalam bentuk cadangan yang telah dihimpun) dan keanggotaan anggota sebesar jumlah tanggungan yang ditetapkan dalam anggaran dasar. Dalam hal ini sisa hasil usaha bukan merupakan perubahan kekayaan dari anggota.

G. Analisis Rasio Keuangan Koperasi

  Untuk menilai prestasi dan kondisi suatu koperasi, seorang analis keuangan memerlukan ukuran-ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan adalah rasio atau indeks yang menunjukkan hubungan antar data keuangan..

  Analisis rasio keuangan menyangkut 2 jenis perbandingan. Pertama,

  23 yang sama, misalnya current rasio (perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar) untuk tahun ini dibandingkan dengan CR tahun yang lalu. Bila rasio-rasio keuangan tersebut dijajarkan dengan kurun waktu tertentu maka bisa dilihat kondisi dan komposisi perubahan keuangan dan menentukan apakah ada kemajuan atau kemunduran prestasi dan kondisi keuangan koperasi selama kurun waktu tertentu (Yulri, 2003).

  Metode perbandingan kedua adalah membandingkan rasio-rasio suatu perusahaan atau koperasi dengan perusahaan atau yang lain yang sejenis serta kira-kira sama ukurannya. Pembandingan ini memberikan pemahaman atas prestasi dan kondisi keuangan perusahaan/koperasi terhadap industri. Tetapi pembandingan semacam ini sulit dilakukan oleh pihak luar lembaga keuangan. Sebab lembaga keuangan memelihara data-data keuangan para nasabahnya sehingga paling tidak bisa dipakai pembanding dan biasanya data seperti ini tidak dipublikasikan pada pihak luar.

  Analisis rasio keuangan adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba/rugi yang dilakukan secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

  Pada dasarnya laporan keuangan dikelompokkan menjadi 4 tipe dasar yang terdiri dari ( Alwi, 2007 : 9 ) :

1. Rasio likuiditas untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan/koperasi.

  24

  3. Rasio aktivitas untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan/koperasi dalam mengerjakan sumber dananya.

  4. Rasio rentabilitas/profitabilitas untuk mengukur hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan perusahaan/koperasi.

  1. Likuiditas

  Likuiditas adalah Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya (Suryanto, 2007).

  Likuiditas terdiri dari: a.