HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LADJA KABUPATEN NGADA NTT Repository - UNAIR REPOSITORY

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN

ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LADJA

KABUPATEN NGADA NTT

  Penelitian Cross Sectional

  Oleh : EVODIA LUSIA MEO THENA NIM: 131611123084 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2017 LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL i

  SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LEMBAR PERNYATAAN

  

ii

  Saya bersumpah bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan belum pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang pendidikan di Perguruan Tinggi manapun IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  

HALAMAN PERNYATAAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

  Sebagai civitas akademik Universitas Airlangga. Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Evodia Lusia Meo Thena NIM : 131611123084 Program Studi : Pendidikan Ners Fakultas : Keperawatan Jenis Karya : Skripsi demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

  Universitas Airlangga Hak Bebas Royalti Non

  • –eksklusif(Non–exclusive

  Royalty Free Right)

  atas karya saya yang berjudul:“Hubungan Dukungan Suami, dan Status Gizi dengan Kejadian Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada NTT

  ”beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non – esklusif ini Universitas Airlangga berhak menyimpan, alihmedia / format, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap dicantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

  

iii IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Lembar Persetujuan

iv

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Lembar Pengesahan Skripsi

v

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  

vi

Ucapan Terima Kasih

  Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat, rahmat dan bimbingan-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Hubungan Dukungan Suami, dan Status Gizi dengan Kejadian Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada NTT

  ”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya.Ucapan terimakasih yang tulus penyusun sampaikan kepada :

  1. Prof. Dr. Nursalam M.Nurs (Hons) selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberikan kesempatan dan dorongan fasilitas kepada kami untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Pendidikan Ners.

  2. Dr. Kusnanto, S.Kep., M.Kes selaku Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang telah memberikan kesempatan dan dorongan kepada kami untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Pendidikan Ners.

  3. Ni Ketut Alit Armini, S.Kp, M.Kes, selaku pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, membimbing dan memberikan arahan, semangat dan motivasi selama penyusunan skripsi ini.

  4. Ika Nur Pratiwi, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku pembimbing II yang senantiasa membimbing, memberikan arahan, motivasi dan inspirasi bagi penyusun untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Tiyas Kusumaningrum, S.Kep., Ns.,M.Kep selaku dosen penguji proposal skripsi yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi yang lebih baik.

  6. Aria Aulia Nastiti. S.Kep.Ns., M.Kep selaku penguji proposal dan skripsi yang telah memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi yang lebih baik.

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  7. Kedua orang tuaku (Babe Lon dan Ema Fin), kakakku Corola dan Fanny, adik Uyun, suamiku dan jagoan kecilku Farell, kak romo Stone yang selalu memberi semangat,serta keluarga besar terima kasih atas semua curahan cinta, doa, kasih sayang, perhatian dan dukungan yang tidak terbatas hingga skripsi ini dapat diselesaikan.

  8. Kepala Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada yang telah memberikan izin bagi penulis untuk melakukan penelitian.

  9. Seluruh responden yang telah berpartisipasi selama proses pengambilan data berlangsung Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada.

  10. Teman

  • – teman Puskesmas Ladja, ibu Rini, Mama Intan, ibu Oda Amelia, ibu Marlinda M, Ibu Lin Kale, ibu Fauzia yang telah membantu selama proses penelitian.

  11. Teman

  • – teman seperjuangan B19 khususnya mas Bayu Triantoro dan ka Hanz, yang telah memberikan bantuan dan semangat.

  12. Dosen serta Staf pengajar Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan UNAIR yang telah mendidik dan membimbing serta memberikan ilmu selama masa perkuliahan.

  13. Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah memberi motivasi dan bantuan hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan skripsi ini.

  Akhir kata penyusun berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu keperawatan dan juga bagi penulis sendiri.

  Surabaya, Desember 2017 Penulis

  

vii IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  

viii

MOTTO

  

“Man Jadda Wajada” IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  

ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI, dan STATUS GIZI dengan

KEJADIAN ANEMIA di WILAYAH KERJA PUSKESMAS LADJA

KABUPATEN NGADA NTT

  Studi Cross Sectional di Puskesmas Ladja Ngada NTT

  

Oleh: Evodia Lusia Meo Thena

Pendahuluan: Anemia merupakan masalah kesehatan dan salah satu

  penyebab kematian ibu dan anak di seluruh dunia.Terdapat faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya anemia yaitu dukungan suami dan status gizi ibu hamil. Dukungan suami akan memberikan pengaruh pada ibu hamil untuk lebih bersemangat menjaga kehamilannya. Ibu hamil juga harus memenuhi kebutuhan gizinya, dengan status gizi yang baik ibu akan terhindar dari anemia. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan suami, dan status gizi dengan kejadian anemia di Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada NTT. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Responden adalah 92ibu hamil di Puskesmas Ladja dipilih melalui total sampling. Variabel independen adalah dukungan suami,status gizi. Variabel dependen adalah anemia. Instrumen dengan menggunakan kuesioner, observasi dan analisis statistik Chi-Squaredengan tingkat signifikan α < 0,05. Hasil: Hasil uji dukungan suami menunjukan p=0,556. Status gizi menurut berat badan ibu hamil normal p=0,029 dan status gizi menurut lila p=0,026. Diskusi: Penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan atara dukungan suami dan status gizi dengan kejadian anemia. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti semua faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada ibu hamil.

  Kata kunci: dukungan suami, status gizi, anemia, ibu hamil

ix

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  

ABSTRACT

CORRELATION HUSBAND’S SUPPORT AND NUTRITIONAL STATUS

OF PREGNANT WOMEN WITH THE INCIDENCE OF ANEMIA AT

PUSKESMAS LADJA DISTRITC NGADA NTT

  Cross Sectional Study At Puskesmas Ladja Ngada NTT

  

By: Evodia Lusia Meo Thena

Introduction: Anemia was one of the causes of maternal and child deaths

  worldwide. Were are risk factors that affect the occurrence of anemia such as the support of husband and nutritional status of pregnant women. Husband's support would have an effect on pregnant women to be more eager to maintain their pregnancy. Pregnant women also must meet the nutritional needs, with good nutritional status mother will avoid anemia. Methods: This study was aimed to analyze the relationship of husband support, and nutritional status with the incidence of anemia in Ladja Health Center District Ngada NTT.The research design was cross sectional. Respondents were 92 pregnant women at Ladja Community Health Center selected through simple random sampling. Independent variable was husband support, nutritional status. Dependent variable was anemia. Instrument using questionaire, observation and statistical analysis of Chi-Square with significant level of α < 0,05. Results: The result of husband support test show p = 0,556. Nutritional status according to normal pregnant women weight p = 0.029 and nutritional status according to lila p = 0.026. Discussion : It can be concluded that there is no relationship between husband support and nutritional status with the incidence of anemia.For further research was expected to examine all the factors that affect anemia in pregnant women.

  Keyword: support husband, nutrition status, anemia , pregnant women

x

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

xi

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  Halaman Sampul ...................................................................................................... i Lembar Persetujuan ................................................................................................ iii

  

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

xii

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  

  

  

  

xiii

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pertumbuhan Janin Per Trimester .......................................... 13Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ............................................................. 54Gambar 4.1 Kerangka kerja ....................................................................... 67

  

xiv

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Diagnosa Dugaan Kehamilan..........................................................13Tabel 2.2 Batas normal kadar haemoglobin darah ..........................................16Tabel 2.3 Kategori Ambang Batas IMT untuk Umum ...................................40Tabel 2.4 Ciri-ciri Fisik Kecukupan Gizi pada Ibu Hamil.............................44Tabel 2.5 Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil ...................................................48Tabel 2.7 Keaslian Penelitian..........................................................................49Tabel 4.1 Definisi Operasional...................................................................... .61Tabel 4.2 Blue Print Dukungan Suami............................................................64

  

xv

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Penjelasan Penelitian ................................................................ 72 Lampiran 2 Informed Concent ..................................................................... 76 Lampiran 3 Kuesioner Data Demografi ....................................................... 77 Lampiran 4 Kuesioner Dukungan Suami ..................................................... 79 Lampiran 5 Standar Operasional Prosedur Pengukuran BBIH .................... 81 Lampiran 6 Standar Operasional Prosedur Pengukuran LILA .................... 83 Lampiran 7 Standar Operasional Prosedur Pengukuran Hb ........................ 85 Lampiran 8 Lembar Observasi ..................................................................... 87

  

xvi

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR SINGKATAN

  SDKI : Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia BBLR : Berat Badan Lahir Rendah KEK : Kekurangan Energi Kronis LILA : Lingkar Lengan Atas Hb : Hemoglobin ANC : Ante Natal Care ASI : Air Susu Ibu BAK : Buang Air Kecil USG : Ultrasonography HCG : Human Chorionic Gonadotrophin WHO : World Health Organization TBC : Tuberculosis KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia NRC : National Research Council

  IMT : Indeks Massa Tubuh KEP : Kurang Energi Protein BBIH : Berat Badan Ideal Ibu Hamil BB : Berat Badan TB : Tinggi Badan KIA : Kesehatan Ibu dan Anak SSPS : Statistical Product and Service Solution EPA : Eicosapentaenoic Acid DHA : Docosahexanoic Acid

  

xvii IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Anemia merupakanmasalah kesehatan global dan salah satu penyebab utama morbiditas ibu dan kematian di seluruh dunia(Rai et al., 2014).Anemia kehamilan berpotensi membahayakan ibu dan anak, karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan (Manuaba, 2010). Faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya anemia dalam kehamilan adalah dukungan suami dan status gizi ibu hamil. Adanya dukungan suami dapat meningkatkan kenyamanan pada ibu hamil, sehingga ibu dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya tanpa memperhatikan perubahan bentuk tubuh. Suami dapat mengingatkan dan mendampingi ibu untuk memeriksakan kehamilan, mencari informasi tentang kehamilan ibu, memberi motivasi dan memperhatikan kondisi kehamilan. Ibu hamil yang diperhatikan dan dikasihi oleh suami selama kehamilan akan menunjukan lebih sedikit gejala emosi dan fisik dan lebih sedikit terjadinya komplikasi selama persalinan (Bobak, Lowdermilk and Jensen, 2005).Ibu hamilmembutuhkan zat gizi lebih banyak dan status gizi yang baik selama kehamilan. Ibu hamil yang tidak berperilaku secara sehat saat hamil terutama dalam mengkonsumsi makanan bergizi dapat menyebabkan ibu menderita gizi kurang terutama Kurang Energi Kronis (KEK) dan menderita anemia (Putri, 2017). Namun hubungan dukungan suami dan status gizi ibu hamil dengan kejadian anemia di Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada masih belum dapat dijelaskan.

  

1

  2

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Masalah anemia merupakan masalah utama yang masih dihadapai pemerintah Indonesia. Sebagian besar penyebab anemia di Indonesia adalah kekurangan besi yang berasal dari makanan yang dimakan setiap hari yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin. Ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang untuk dirinya dan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin (Hardinsyah, 2017). Banyak ibu hamil mengalami defisiensi besi pada trimester kedua dan dan trimester ketiga kehamilan. Anemia yang terjadi pada dua trimester pertama kehamilan dapat beresiko lebih besar untuk memiliki bayi lahir prematur (Atika, 2011)

  Menurut Organisasi Kesehatan Dunia prevalensi anemia di negara-negara berkembang sebesar 52% dan 20% di negara-negara industri. Prevalensi tertinggi ditemukan di India 88%, diikuti oleh Afrika 50%, Amerika Latin 40% dan Karibia 30%(Sanchez-Gonzalez et al., 2016). Seperti negara berkembang lainnya, prevalensi anemia pada ibu hamil di Nepal cukup tinggi sebesar 48% dan penyebab paling umum untuk anemia di Nepal adalah kurangnya asupan zat besi. Kathmandu ibu kota propinsi Nepal juga memiliki prevalensi anemia yang lebih tinggi yaitu 62,2 % (Rai et al., 2014). Menurut (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013) proporsi anemia penduduk lebih dari 1 tahun pada balita 12-59 bulan adalah 21,8% dan ibu hamil sebesar 37,1%.

  Angka kematian ibu menjadi indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih tingggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup dengan penyebab terbesar yaitu perdarahan 31,5%.

  Angka Kematian Ibu (AKI) di NTT relatif menurun dari tahun ke tahun. Data

  3

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA terakhir menyebutkan bahwa Angka kematian ibu di propinsi NTT tahun 2013 sebesar 185,6 per 100.000 kelahiran hidup penyebab paling besar adalah perdarahan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014). Angka kejadian anemia di puskesmas Ladja masih cukup tinggi. Berdasarakan data yang diperoleh dari laporan petugaskesehatan Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada Tahun 2015 dari 213 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya, ibu yang mengalami anemia sebanyak 97 orang (45,53%) dan pada tahun 2016 dari 216 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di puskesmas yang mengalami anemia sebanyak 123 orang (56,94%).

  Berdasarkan hasil wawancara dan pemeriksaan Hb yang dilakukan oleh bidan puskemas Ladja pada tanggal 25 Agustus 2017 kepada 8 orang ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya, 2 orang ibu hamil dengan usia kehamilan 8 minggu memilikikadar Hb 10,5 gr%, 1 orang dengan usia kehamilan 26 minggu memiliki kadar Hb 9 gr%, 2 orang ibu dengan umur kehamilan 28 minggu memiliki kadar Hb 9,5 gr% dan 3 orang dengan umur kehamilan 14 minggu memiliki kadar Hb 8,5 gr%. Ketiga orang ibu hamil ini baru memeriksakan kehamilannya untuk yang pertama kali setelah umur kehamilannya memasuki trimester kedua dan saat dilakukan pemeriksaan LILA ketiga orang ibu hamil ini memiliki LILA <23,5 cm. Ibu mengatakan malas melakukan pemeriksaan ke puskesmas dan jarak puskesmas jauh dari rumah dan tidak ada yang mengantar maupun menyarankan untuk melakukan pemeriksaan.

  Didapatkan 4 orang mengungkapkan badan terasa lemah, pusing, 6 orangtidak mengetahuizat gizi yang penting untuk kehamilandan bahaya yang terjadi jika mengalami kekurangan darah. Ibu mengkonsumsi makanan dengan menu utama

  4

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA nasi dan sayur, sesekali baru ditambah dengan lauk pauk. Suamitidak mengingatkan untuk memeriksakan kehamilan dan dalam memeriksakan kehamilannya tidak pernah diantar suami

  Tubuh mengalami perubahan selama kehamilan. Jumlah darah dalam tubuh meningkat sekitar 20-30%, sehingga memerlukan peningkatan kebutuhan pasokan besi untuk membuat hemoglobin.Jika zat gizi dalam tubuh kurang maka berakibat tubuh tidak memilki cukup zat besi untuk membuat sel darah merah dan menyebabkan ibu menderita anemia . Anemia dapat menimbulkan gangguan pada perkembangan janin, kematian janin didalam kandungan, abortus,cacat bawaan, kematian ibu dan perinatal(Waryana, 2010).Hasil penelitian (Abriha, Yesuf and Wassie, 2014) ibu hamil yang kurang mengkonsumsi beranekaragam makanan memiliki kemungkinan 13 kali lebih besar menderita anemia. Status gizi ibu hamil memainkan peranan penting. Penilaian status gizi ibu hamil dapat dilakukan dengan memantau pertambahan berat badan selama hamil, mengukur Lingkar Lengan Atas dan mengukur kadar Hb (Waryana, 2010).Selain itu peran serta keluarga sangat diperlukan terutama suami untuk mencegah anemia pada ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (T. Rahmawati, 2016) ibu hamil yang memiliki dukungan suami yang kurang memiliki peluang 4,68 kali lebih besar mengalami anemia.

  Penelitian hubungan dukungan suami dan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil telah banyak dilakukan.Penelitian(Aisyah and Fitriyani, 2016) kepada 120 responden hasilnya tidak signifikan antara dukungan suami dengan kejadian anemia sedangkan pada penelitian(Nurzia and Seftia, 2016) kepada 50 responden terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan suami

  5

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA dengan kejadian anemia. Hasil penelitian yang signifikan memiliki sampel penelitian yang sedikit dan yang tidak signifikan memilikisampel penelitian yang lebih banyak. Melihat hasil penelitian yang bervariasi ini maka peneliti perlu melakukan penelitian lagi tentang hubungan dukungan suami dengan kejadian anemia di Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada.

  Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil dengan meningkatkan cakupan pemberian tablet besi kepada ibu hamil secara gratis. Tenaga kesehatan juga perlu melibatkan suami dan keluarga dalam memberi penjelasan tentang anemia dan bahaya dalam kehamilan. Selain itu suami juga perlu memberi dukungan kepada ibu hamil untuk rutin memeriksakan kehamilan, kadar hemoglobin darah dan mengingatkan ibu untuk rutin mengkonsumsi tablet tambah darah. Motivasi dari suami sangat penting agar ibu selalu memeriksakan kehamilan dan mengkonsumsi makanan bergizi dan tinggi kandungan zat besi seperti sayuran berdaun hijau, daging merah, sereal, telur dan kacang-kacangan.

1.2 Rumusan Masalah

  Bagaimanakah hubungan antara dukungan suami dan status gizi ibu hamil dengan kejadian anemia di wilayah kerja Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada NTT ?

  6

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  1.3 Tujuan

  1.3.1 Tujuan Umum Menjelaskan hubungan dukungan suami dan status gizi ibu hamil berdasarkan BBIH standar dan LILA dengan kejadian anemia di wilayah kerja Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada-NTT.

  1.3.2 Tujuan Khusus

  1. Identifikasi dukungan suami di wilayah kerja puskesmas Ladja Kabupaten Ngada-NTT

  2. Identifikasi status gizi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada-NTT

  3. Identifikasi kejadian anemia di wilayah kerja Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada-NTT

  4. Analisis hubungan dukungan suami dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada-NTT

  5. Analisis hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada-NTT

  1.4 Manfaat

  1.4.1 Teoritis Menjelaskan konsep keperawatan maternitas khususnya mengenai hubungan dukungan suami dan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada NTT.

  7

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  1.4.2 Praktis Penelitian yang baik tentunya memiliki manfaat bagi peneliti sendiri ataupun bagi masyarakat sekitar. Bukan hanya sebagai dasar teori namun juga harus diprakekkan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini memiliki manfaat secara praktis bagi:

  1. Manfaat Bagi Instansi Pendidikan Sebagai media pembelajaran, sumber informasi, wacana kepustakaan terkait hubungan dukungan suami dan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

  2. Manfaat Bagi Pasien Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi ibu hamil dan keluarga terkait dukungan suami kepada ibu hamil dan makanan bergizi yang penting untuk ibu hamil.

  3. Manfaat Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi puskesmas perihal pentingnya pendidikan kesehatan berhubungan dengan dukungan dan status gizi pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil. IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep dasar Kehamilan

  2.1.1 Definisi Kehamilan

  Kehamilan merupakan hasil penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Walyani, 2015)

  2.1.2 Perubahan Fisiologi pada Kehamilan

  Perubahan yang terjadi sebagian besar karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum yang berkembang menjadi korpus graviditas dan dilanjutkan sekresinya oleh plasenta setelah terbentuk sempurna(Hani, Marjati and Rita Yulifa, 2010)

  1. Sistem reproduksi 1) Uterus

  Uterus akan mengalami pembesaran akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron, uterus akan mengalami hipertrofi dan hipervaskularisasi akibat pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan amnion dan perkembangan plasenta, pelunkan isthimus uteri dan pembesaran plasenta pada satu sisi uterus, pembesran perut, tanda Hegar dan tanda Piscaseck.

  2) Serviks Terjadi hipervaskularisasi dan pelunakan pada serviks akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron, peningkatan lendir serviks, tanda Chadwick, tanda Goodel dan keputihan.

  8

  9

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 3) Vagina

  Terjadi peningkatan produksi lendir oleh mukosa vagina dan hipervaskularisasi vagina.

  4) Ovarium Amenorea dan terjadi pembentukan folikel baru dan perkembangan korpus luteum.

  5) Payudara Terjadi vaskularisasi pembuluh darah dan areola mamae, peningkatan hormon somatomamotropin untuk pembentukan ASI, pembesaran mamae.

  2. Sistem Pencernaan 1) Mulut dan gusi

  Peningkatan estrogen dan progesteron meningkatkan aliran darah ke rongga mulut, ketebalan epitelial berkurang sehingga gusi lebih rapuh, dapat terjadi karies gigi dan gusi berdarah. 2) Lambung

  Terjadinrelaksasi pada otot-otot pencernaan makanan oleh lambung sehingga pencernaan makanan oleh lambung menjadi lebih lama dan mudah terjadi peristaltik balik ke esofagus, mual, muntah. 3) Usus halus dan usus besar

  Relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan makanan menjadi lebih maksimal dan terjadi relaksasi pada usus besar sehingga penyerapan air menjadi lebih lama, dapat terjadi kontipasi.

  10

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  3. Sistem kardiovaskuler 1) Jantung

  Dapat terjadi pembesaran atau dilatasi ringan jantung yang disebabkan oleh peningkatan volume darah dan curah jantung.

  2) Volume dan komposisi darah Selama kehamilan terjadi percepatan produksi sel darah merah.

  Terjadi presentasi kenaikan bergantung pada jumlah besi yang tersedia. Sel darah merah meningkat 30-33% pada kehamilan aterm jika ibu mengkonsumsi zat besi. 3) Sirkulasi darah

  Terjadi gangguan sirkulasi darah akibat pembesaran dan penenkanan uterus terutama vena pelvis ketika duduk dan vena cava inferior ketika berbaring, dapat terjadi edema.

  4. Sistem perkemihan Terjadi sensitivitas kandung kemih akibat kompresi. Pada trimester kedua kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari panggul ke arah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena bergesernya kandung kemih. Terjadi penekanan pada kandung kemih dan sering BAK.

  5. Sistem integumen 1) Wajah

  Terjadi perubahan warna/hiperpigmentasi pada kulit didaerah tonjolan maksila dan dahi.

  11

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2) Kulit

  Terjadi gatal-gatal pada kulit akibat hipersensitifitas alergen plasenta, peningkatan aktivitas kelenjar sebasea.

  3) Perut Terdapat garis pigmentasi dari simfisis pubis sampai ke bagian fundus ( linea nigra dan alba, strie gravidarum). Pada primigravida garis mulai kelihatan pada bulan ketiga, pada multigravida garis sudah kelihatan sebelum bulan ketiga.

  6. Sistem pernapasan 1) Hidung

  Peningkatan vaskularisasi yang merupakan respon terhadap peningkatan kadar estrogen, juga terjadi pada traktus pernapasan atas. Kapiler membesar, terbentuklah edema dan hiperemia di hidung, faring, laring, trakea, dan bronkus.

  2) Thoraks dan diafragma Terjadi desakan pada diafragma akibat uterus yang membesar, pelebaran sudut thoraks dar 68 menjadi 103 derajat, peningkatan progesteron menyebabkan peningkatan pusat saraf untuk kebutuhan oksigen.

  7. Sistem neurologi dan muskoloskeletal Terjadi penurunan kalsium dan alkalosis sehingga menyebabkan kram terutama pada kaki. Dapat terjadi kesemutan akibat perubahan titi pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah besar. Terjadi postural hipotensi akibat perubahan hemodinamis.

  12

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  2.1.3 Pembagian Masa Kehamilan

  Menurut Saifuddin (2009) dalam(Walyani, 2015) kehamilan dibagi dalam tiga trimester yaitu :

  1. Trimester 1, dimulai saat terjadi pembuahan sampai minggu kedua belas masa kehamilan.

  2. Trimester 2, berlangsung selama 15 minggu dimulai dari minggu ke-13 sampai minggu ke-27 masa kehamilan

  3. Trimester 3, berlangsung selama 13 minggu dimulai dari minggu ke-28 sampai minggu ke-40.

  Sumber : Hamilplus.com

Gambar 2.1 Pertumbuhan Janin Per Trimester

  2.1.4 Tanda-tanda Kehamilan

  Untuk dapat menegakan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan menurut (Walyani, 2015).

  • Tanda hegar
  • Tanda goodel
  • Tanda chadwick
  • Tanda piscasek

  11. Varises

  1. Mual dan Muntah Pada awal kehamilan, ibu kerap mengeluh mual dan muntah. Kondisi ini terjadi karena adanya hormonHuman Chorionic Gonadotropin (HCG) dan estrogen serta meningkatkan sensitivitas terhadap bau-bauan. Mual dan muntah ini terjadi pada usia 9 sampai 12 minggu kehamilan dan akan membaik ketika masuk minggu ke 16. Untuk meringankan rasa mual dan muntah, bisa diatasi dengan mengkonsumsi makanan porsi kecil tapi sering.

  Selama kehamilan, seorang ibu akan berhadapan dengan berbagai proses dan perubahan pada tubuhnya. Menurut (Mardalena, 2017) keluhan-keluhan yang dirasakan selama kehamilan yaitu :

  Sumber : Marjati, 2011

  4. Tampak kerangka janin denganUSG

  3. Teraba bagian- bagian janin misalnya kepala, bokong, kaki, tangan

  2. Terdengar detak jantung janin

  1. Gerakan janin dalam rahim

  5. Pemeriksaan tes biologis

kehamilan positif

  4. Teraba ballotement

  

3. Kontraksi braxton hicks

  2. Perubahan konsistensi bentuk dan ukuran uterus

  1. Pembesaran uterus

  10. Epulis

  13

  9. Pigmentasi kulit

  8. Kontipasi

  7. Sering BAK

  6. Payudara tegang

  5. Kelelahan

  4. Syncope (pingsan)

  3. Ngidam

  2. Mual dan muntah

  1. Amenorea (berhenti haid)

  Tanda dugaan hamil Tanda hamil tidak pasti Tanda hamil pasti

Tabel 2.1 Diagnosa Dugaan Kehamilan

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.1.5 Keluhan pada Masa Kehamilan

  14

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  2. Sakit Kepala Akibat perubahan bentuk tubuh dan hormon, ibu hamil sering mengeluhkan sakit kepala. Untuk mengatasinya bisa dilakukan dengan olahraga kecil, berbaring, mengompres kepala dengan air dingin, minum air putih yang cukup dan mengolah stres.

  3. Meriang Saat awal kehamilan hingga masuk trimester kedua, ibu hamil kerap didera meriang. Hal ini terjadi akibat perubahan hormonal yang meningkatkan jumlah aliran darah dipermukaan kulit sehingga timbul sensasi meriang.

  4. Kelelahan Adanya pembentukan placenta, perubahan hormon dan metabolisme secara alami menyebabkan tubuh ibu hamil menjadi mudah lelah. Untuk mengatasinya ibu bisa mengkonsumsi makanan tinggi gizi sehingga cadangan energi tetap terjaga.

  5. Sering buang air keci Buang air kecil menjadi keluhan yang paling utama pada ibu hamil. Hal ini terjadi karena adanya penekanan kandung kemih akibat pembesaran rahim. Akan tetapi perlu diwaspadai bila keluhan sering buang air kecil disertai dengan rasa tidak tuntas saat berkemih, rasa terbakar atau perih, nyeri perut bawah, nyeri pinggang dan meriang karena hal ini menandakan terjadinya infeksi pada saluran kencing. Untuk mengatasinya ibu hamil harus mengkonsumsi banyak air putih dan tidak menahan kencing.

  15

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  6. Kembung dan susah buang air besar Dalam kehamilan, rasa kembung dan begah adalah normal. Hal ini terjadi akibat perubahan hormonal yang menimbulkan pergerakan usus lambat.

  Perlambatan pergerakan usus menimbulkan gangguan aktivitas pengosongan lambung.

  7. Nyeri ulu hati Nyeri ulu hati disebabkan karena naiknya isi perut ke kerongkongan sehingga menyebabkan iritasi. Naiknya isi perut dipicu oleh pembesaran rahim yang menekan perut bagian atas. Untuk mengatasinya bisa dengan makan secara perlahan lahan dalam porsi kecil, hindari makanan pedas dan berminyak.

  8. Sakit pinggang Perubahan rahim yang membesar seringkali menyebabkan ibu hamil mengeluh nyeri pinggang. Keluhan ini normal tapi harus diperhatikan jangan sampai keluhannya mengarah pada infeksi saluran kencing.

  9. Keputihan Meningkatnya kadar hormon estrogen dan aliran darah ke vagina membuat ibu kerap mengalami keputihan. Untuk mengatasinya bisa dengan menjaga kebersihan vagina, mengganti celana dalam lebih sering dan memakai celana yang menyerap keringat.

  10. Kaki bengkak Sebagian ibu hamil mengalami kaki bengkak di akhir-akhir masa kehamilan. Kondisi tersebut terjadi karena adanya penimbunan cairan

  16

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA dalam tubuh. Untuk mengatasinya bisa dengan mengurangi konsumsi garam, menaikan kaki lebih tinggi saat tidur malam. Kaki bengkak yang terjadi ini dapat diindikasikan mengalami hipertensi.

  11. Sulit tidur Keluhan sulit tidur pada ibu hamil terjadi akibat adanya perubahan postur tubuh, pertumbuhan bayi dan pergerakan bayi.

2.2 Konsep Anemia

  2.2.1 Definisi Anemia

  Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal(Atikah, 2011).

  Anemia merupakan suatu keadaan kadar hemoglobin didalam darah lebih rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis kelamin (Merryyana and Bambang, 2017)

  2.2.2 Klasifikasi Anemia Kadar hemoglobin berbeda pada setiap kelompok umur dan jenis kelamin.

  Berikut adalah tabel nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status anemia pada tiap kelompok umur. Menurut (Merryyana and Bambang, 2017) batas normal kadar hemoglobin darah yaitu:

Tabel 2.2 Batas Normal Kadar Hemoglobin

  Kelompok Umur Hemoglobin (gr/dl) Anak 6 bulan

  11

  • – 6

    tahun 6 tahun

  12

  • – 14

    tahun Dewasa Laki-laki

  13 Wanita

  12 Wanita hamil

  11 Sumber : WHO 1968

  17

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.3 Konsep Anemia pada Ibu Hamil

  2.3.1 Definisi Anemia pada Kehamilan

  Anemia dalam kehamilan adalah penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl selama masa kehamilan pada trimester I dan ke III dan kurang dari 10 g/dl selama masa post partum dan trimester II (Atikah and Asfuah, 2009)

  2.3.2 Klasifikasi Anemia pada Kehamilan

  Beberapa jenis anemia yang dapat terjadi selama kehamilan menurut(Sarwono, 2010) adalah:

  1. Anemia defesiensi besi Defesiensi besi merupakan defesiensi nutrisi yang paling sering ditemukan. Anemia defesiensi besi merupakan tahap defesiensi besi yang paling parah yang ditandai dengan penurunan cadangan besi, konsentrasi besi serum, konsentrasi hemaglobin yang menurun. Pada kehamilan, kehilangan zat besi terjadi akibat pengalihan besi maternal ke janin untuk eritropoiesis, kehilangan darah saat persalinan dan laktasi yang jumlah keseluruhan dapat mencapai 2 liter darah. Ibu yang selama kehamilan memiliki cadangan besi yang rendah dapat berakibat pada anemia defesiensi besi.

  2. Anemia defesiensi folat Pada kehamilan, kebutuhan folat meningkat lima sampai sepuluh kali lipat karena transfer folat dari ibu ke janin yang menyebabkan dilepaskannya cadangan folat maternal. Anemia tipe megaloblastik karena defesiensi

  18

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA folat merupakan penyebab kedua terbanyak.Gejala defesiensi folat sama dengan anemia secara umum seperti kulit yang kasar dan glositis.

  3. Anemia Aplastik Anemia aplastik dapat membaik setelah terminasi kehamilan. Anemia aplastik dapat kambuh pada kehamilan berikut. Terminasi kehamilan/persalinan dapat memperbaiki fungsi sumsum tulang tetapi dapat menjadi buruk setelah persalinan.

  4. Anemia penyakit sel sabit Anemia sel sabit adalah keabnormalan bentuk sel darah merah dari yang bentuknya bulat dan fleksibel menjadi bentuk sabit dan keras. Ibu yang menderita anemia sel sabit akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dan menyebabkan kematian janin yang tinggi.

  2.3.3 Patofisiologi Anemia pada Kehamilan

  Menurut (Evi, 2016)adanya kehamilan menyebabkan peningkatan volume darah. Peningkatan volume darah terjadi akibat peningkatan volume plasma dan bukan eritrosit. Jumlah eritrosit dalam sirkulasi darah meningkat sebanyak 450 mL. Volume plasma meningkat sebanyak 45-65%/ 1.000 ml. Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya pengenceran darah karena jumlah eritrosit tidak sebanding dengan peningkatan plasma darah. Pada awal kehamilan, volume plasma meningkat pesat sejak usia kehamilan 6 minggu.

  2.3.4 Penyebab Anemia pada Kehamilan

  Menurut (Atikah and Asfuah, 2009)penyebab anemia selama kehamilan yaitu:

  19

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  1. Makanan yang kurang bergizi

  2. Gangguan pencernaan dan malabsorbsi

  3. Kurangnya zat besi dalam makanan/diit

  4. Kebutuhan zat besi yang meningkat Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin dan plasenta sehingga cadangan zat besi dalam diri ibu habis (Cantor

  et al. , 2015)

  5. Kehilangan darah yang banyak seperti riwayat persalinan sebelumnya, haid dll

  6. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria.

  2.3.5 Tanda dan Gejala Anemia pada Kehamilan

  Menurut(Atikah and Asfuah, 2009)tanda dan gejala anemia pada kehamilan yaitu: keluhan lemah, pucat, mudah pingsan, mengalami malnutrisi, cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, nafsu makan menurun.

  2.3.6 Diagnosa Anemia pada Kehamilan

  Menurut (Waryana, 2010) penegakan diagnosis anemia biasnya dilakukan dengan anamnesis dan pemeriksaan Hb dengan menggunakan Hb Sahli. Pada anamnesis akan didapatkan keluhan cepat lelah, pusing, mata berkunang- kunang,konsentrasi terganggu, dan kadang sesak nafas. Untuk pemeriksaan anemia dengan menggunakan Hb Sahli dapat digolongkan sebagai berikut :

  1. Hb 11 gr% tidak anemia

  20

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  2. Hb 9-10 gr% anemia ringan

  3. Hb 7-8 gr% anemia sedang

  4. Hb <7 gr% anemia berat Pemeriksaan darah sebaiknya dilakukan dua kali selama kehamilan yaitu pada trimester I dan trimester II, dengan pertimbangan bahwa hampir seluruh ibu hamil mengalami anemia.

2.3.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia

  Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian anemia (Arintianingsih yuwono, 2013) yaitu:

  1. Faktor Dasar 1) Sosial ekonomi

  Perilaku seseorang dibidang kesehatan dipengaruhi oleh latar belakang sosial ekonomi.

  2) Pengetahuan Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai sumber misalnya media masa, media elektronik, buku petunjuk kesehatan, media poster, kerabat dekat dan sebagainya. Ibu hamil dengan pengetahuan zat besi yang rendah akan berperilaku kurang patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi serta dalam pemilihan makanan sebagai sumber zat besi juga rendah.

  3) Pendidikan Pendidikan adalah proses perubahan perilaku menuju kedewasaan dan penyempurnaan hidup. Biasanya seorang ibu khususnya ibu hamil yang berpendidikan tinggi dapat menyeimbangkan pola

  21

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA konsumsinya. Apabila pola konsumsinya sesuai maka asupan zat gizi yang diperoleh akan tercukupi, sehingga kemungkinan besar bisa terhindar dari masalah anemia.

  Tingkat pendidikan yang rendah akan mempengaruhi pengetahuan dan tingkat pengalaman dalam kehidupan sehari-hari dan lebih lambat dalam merencanakan pemenuhan kebutuhan makanan bergizi serta tidak mengetahui apakah zat gizi yang dikonsumsi dapat mencegah terjadinya anemia(Nurzia and Seftia, 2016)l. 4) Budaya

  Faktor sosial budaya setempat juga berpengaruh pada terjadinya anemia. Pendistribusian makanan dalam keluarga yang tidak berdasarkan kebutuhan untuk pertumbuhan dan perekmbangan anggota keluarga, serta pantangan-pantangan yang harus diikuti oleh kelompok khusus misalnya ibu hamil, bayi, ibu nifas merupakan kebiasaan-kebiasaan adat istiadat dan perilaku masyarakat yang menghambat terciptanya pola hidup sehat dimasyarakat. Pantang makanan yang sebagian besar berasal dari sumber hewani berdampak pada tingginya angka kekurangan nutrisi ibu hamil khusunya anemia. Hal ini terlihat pada suku Sasak yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan lebih banyak sumber nabati dibanding hewani yang berakibat pada kekurangan asupan makanan yang mengandung zat besi, protein, vitamin dan zat gizi penting lainnya. Norma budaya dapat menghambat seseorang atau keluarga

  22

  IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA dalam melakukan komunikasi dan pengambilan keputusan(Khairil, Setyowati and Afiyanti, 2013)

  2. Faktor tidak langsung 1) Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama

  Antenatal Care