HUBUNGAN KEJADIAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER I DENGAN TINGKAT KECEMASAN SUAMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGOSARI

(1)

HUBUNGAN KEJADIAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER I DENGAN TINGKAT KECEMASAN

SUAMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGOSARI

SKRIPSI

Oleh :

DAVALIA REVI ANSYA NIM. 201110420311108

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016


(2)

HUBUNGAN KEJADIAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER I DENGAN TINGKAT KECEMASAN

SUAMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGOSARI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

DAVALIA REVI ANSYA NIM. 201110420311108

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


(3)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Davalia Revi Ansya NIM : 201110420311108 Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Hubungan Kejadian Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Primigravida Trimester I Dengan Tingkat Kecemasan Suami di Wilayah Kerja Puskesmas

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, April 2016

Yang Membuat Pernyataan


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbinganNya saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan kejadian emesis gravidarum pada ibu primigravida trimester I dengan tingkat kecemasan suami di wilayah kerja puskesmas singosari”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep, Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep.Ns,.M.kep selaku Ketua Program Studi Ilmu keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Ibu Tutu April Ariani, S.Kp., M.Kes selaku pembimbing I yang telah sabar

memberikan bimbingan, masukan, serta dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Ririn Harini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing II yang telah sabar memberikan dorongan, motivasi, serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Chairul Huda Al Husna, S.Kep., Ns,. selaku dosen wali Program Ilmu Keperawatan 2011 khususnya kelas C yang memberikan motivasi dan bimbingan.


(5)

6. Kedua orang tua dan seluruh keluarga saya yang selalu meberikan doa, support dan motivasi selama ini, serta memberikan dukungan moril dan materi.

7. Puskesmas Singosari yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan studi pendahuluan dan penelitian sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman PSIK C 2011 semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh ALLAH SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu ktritik dan saran bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga ALLAH SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua.

Malang, April 2016


(6)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... ...i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... iv

Motto ... v

Lembar Persembahan ... vi

Kata Pengantar ...viii

Abstrack ... ix

Abstrak ... x

Daftar Isi ... xi

Daftar Gambar ... xv

Daftar Tabel ...xvi

Daftar Lampiran ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1 Tujuan Umum ... 7

1.3.2 Tujuan Khusus ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7


(7)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Konsep Kecemasan ... 12

2.1.1 Pengertian Kecemasan ... 12

2.1.2 Tanda dan Gejala Kecemasan ... 13

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan ... 15

2.1.4 Tingkat Kecemasan ... 17

2.1.5 Rentas Respon Kecemasan ... 18

2.1.6 Faktor Predisposisi ... 19

2.1.7 Faktor Presipitasi ... 20

2.1.8 Alat Ukur Kecemasan ... 21

2.2 Konsep Kehamilan ... 22

2.2.1 Pengertian Kehamilan... 22

2.2.2 Perubahan Selama Kehamilan Timester I ... 24

2.2.3 Primigravida ... 27

2.3 Emesis Gravidarum ... 27

2.3.1 Pengertian Emesis Gravidarum ... 27

2.3.2 Penyebab Emesis Gravidarum ... 28

2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Emesis Gravidarum ... 29

2.3.4 Tanda dan Gejala Emesis Gravidarum ... 29

2.3.5 Cara Mengatasi Emesis Gravidarum ... 30

2.3.6 Yang Harus Dihindari Ketika Emesis Gravidarum ... 30

2.4 Hubungan Kejadian Emesis Gravidarum dengan Tingkat Kecemasan Suami ... 31

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 33

3.1 Kerangka Konsep ... 33


(8)

BAB IV METODE PENELITIAN ... 35

4.1 Desain Penelitian ... 35

4.2 Kerangka Penelitian ... 35

4.3 Populasi, Sampel, Sampling ... 37

4.3.1 Populasi Penelitian ... 37

4.3.2 Sampel Penelitian ... 37

4.3.3 Teknik Sampling ... 38

4.4 Variabel Penelitian ... 38

4.4.1 Variabel Independen ... 38

4.4.2 Variabel Dependen ... 39

4.5 Definisi Operasional ... 39

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

4.7 Instrumen Penelitian ... 40

4.7.1 Uji Validitas ... 43

4.7.2 Uji Reliabilitas ... 44

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 45

4.8.1 Tahap Persiapan ... 46

4.8.2 Tahap Pelaksanaan ... 46

4.8.3 Tahap Pengumpulan Data ... 47

4.8.4 Tahap Pengolahan Data ... 47

4.9 Analisis Data ... 48

4.9.1 Analisis Univariat ... 48

4.9.2 Analisis Bivariat ... 49


(9)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 53

5.1 Analisa Data Univariat ... 53

5.1.1 Data Umum ... 54

5.1.2 Data Khusus ... 56

5.2 Analisa Data Bivariat ... 57

BAB VI PEMBAHASAN ... 59

6.1 Interprestasi dan Diskusi Hasil ... 59

6.2 Gambaran Kejadian Emesis Gravidarum Puskesmas Singosari ... 59

6.3 Gambaran Tingkat Kecemasan Suami ... 61

6.4 Hubungan Kejadian Emesis Gravidarum dan Tingkat Kecemasan Suami ... 64

6.5 Keterbatasan Penelitian ... 65

BAB VII PENUTUP ... 67

7.1 Kesimpulan ... 67

7.2 Saran ... 67

7.2.1 Bagi Pelayanan Kesehatan ... 67

7.2.2 Bagi Puskesmas Singosari ... 68

7.2.3 Bagi Responden ... 68

7.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 33

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian ... 36

Gambar 5.1 Data Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia... 54

Gambar 5.2 Data Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pend. Terakhir ... 55


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.2 Definisi Operasional Penelitian ... 39

Tabel 4.3 Kisi – Kisi Kuesioner Emesis Gravidarum ... 41

Tabel 4.4 Kisi – Kisi Kuesioner Kecemasan ... 44

Tabel 5.4 Frekuensi Tabel Emesis Gravidarum ... 56

Tabel 5.5 Frekuensi Tabel Kecemasan... 57


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 73

Lampiran 2 Surat Tembusan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ... 74

Lampiran 3 Surat Tembusan Dinas Kesehatan ... 75

Lampiran 4 Surat Tembusan Puskesmas Singosari ... 76

Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Responden... 77

Lampiran 6 Lembar Kuesioner ... 79

Lampiran 7 Konsultasi Pembimbing 1 dan 2 ... 84

Lampiran 8 Uji Validitas dan Realibilitas ... 89

Lampiran 9 Tabulasi Emesis Gravidarum ... 96

Lampiran 10 Tabulasi Kecemasan Suami ... 97

Lampiran 11 Uji Analisa Data ... 98

Lampiran 12 Dokumentasi ... 99


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharismi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Asmadi. (2009). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.

Astuti, Puji. (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Kehamilan. Yogyakarta: Rohima Press.

Ayu dan Lailatushifah. (2008). Dukungan Suami dan Depresi Pasca Melahirkan.

Fakultas Kesehatan. Universitas Mercu Buana Yogyakarta. 1-2

Azwar, S. (2006). Sikap Manusia Teori Dan Pengukuranya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Bobak, I. M., Lowdermilk, D. L., dan Jensen, M. D. (2005). Buku Ajar Keperawatan

Maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC.

Brenan, A., Ayers, S., S., Ahmed, H. & Marshall-Lucette, S. (2007). A Critical Review Of The Couvade Syndrome: Pregnant Male. Journal of Reproductive and Infant Psychology. City University: London. 1-4

Cahyono, Eko. 2010. Kecemasan Primigravida Mengahadapi Proses Persalinan. Jurnal

Fakultas Kesehatan. Universitas Mercu Buana. 4-7

Chandranita, Ida Ayu Manuaba. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Dewi, Vivian. (2011). Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Gunarsa, Singgih.(2004). Psikologi Praktis: Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakarta: Gunung

Mulia.

Hafidz, Effi M. (2007). Hubungan Peran Suami dan Orangtua Dengan Perilaku Ibu Hamil Dalam Pelayanan Antenatal dan Persalinan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang. Jurnal Keperawatan Maternitas. Universitas Indonesia.2-3

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.


(14)

71

Hidayati, R. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: Salemba Medika.

Holland, Karen. (2008). Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC.

Ipul. (2009). Angka Kematian Ibu Dan Anak. Jurnal Kesehatan Masyarakat.Universitas Hassanudin.

Jhaquin, A. (2010). Psikologi Untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Karsidi, Ravik. (2005). Sosiologi Pendidikan Semarang: UNN Press dan LPP UNS. Lebeu, R., Andrews, G., Stein, M., Bogel, S., Wittchen, U., Craske, M. (2013).

American Psyniatric Association. Journal of Psychology. America. 1-3

Llewellyn, Derek dan Jones. (2006). Setiap Wanita. Jakarta: Delapratasa Publishing. Manuaba, I.G.B. (2007). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.

Manuaba, I.G.B. (2008).Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC. Mariantari, Yunia., Lestari, Widia., Arneliwati. (2014). Hubungan Dukungan Suami,

Usia Ibu, Dan Gravida Terhadap Kejadian Emesis Gravidarum. Jurnal Keperawatan.1(2). 1-9.

Maulana, M. (2008). Cara Cerdas Menghadapi Kehamilan dan Mengasuh Bayi. Yogyakarta: Katahati.

Misrawati. (2006). Pengalaman dan Perilaku Suami Dalam Menunggu Istri Melahirkan Dengan Sectio Sesarea Tidak Direncanakan di Rumah Sakit Kota Jakarta. Jurnal Keperawatan Maternitas. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. 6-9

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmojo, S. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurjanah, Siti dan Indrawati. (2013). Tingkat Kecemasan Suami Saat Menghadapi Persalinan Istri di RSU Asy-Syifa Sambi Boyolali. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. Aisyiyah Surakarta. Gaster. Vol. 10 No.2- Agustus 2013.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan professional 3rd ed. Jakarta: Salemba Medika.


(15)

72

Octaviadon, Della. (2011). Hubungan Dukungan Suami Terhadap Kehamilan Dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum. Jurnal Kebidanan. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.5-7

Prawirohardjo, Sarwono. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Ramaiah, S.(2003). Kecemasan Bagaimana Mengatasi Penyebabnya. Jakarta: Pustaka

Populer Obor.

Sadiah, Aminatus. (2014). Tingkat Kecemasan Suami Terhadap Gangguan Morning Sickness Ibu Hamil Primigravida di Wilayah Kecematan Ciputat Timur. Jurnal

Keperawatan Maternitas. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

1-15.

Sawitri, E dan Sudaryanto, A. (2008) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan pra Bedah Caesar pada Pasien dan Keluarga di RSUI Kustati Surakarta. 2-7

Simanjuntak I, Daulay W. (2006)Hubungan Pengetahuan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Anggota Keluarga yang Mengalami Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Provinsi Sumatera Utara Medan. Jurnal

Keperawatan. Universitas Rufaidah Sumatera Utara.3-7

Sri Eka Yuni. (2009). Pengaruh Peran Serta Suami Terhdap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan. Jurnal Kesehatan. Yogyakarta: Surya Medika.1-4

Stuart & Sundeen. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC. Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Nuha Medika.

Suliswati, S.Kp, M.Kes, dkk. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Encourage Creativity.

Suririnah. (2008). Buku Pintar: Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suyanto. (2011). Metodologi dan Aplikasi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Tiran. (2007). Kehamilan dan Permasalahannya. Jakarta: EGC.


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya kehamilan normal ialah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari). Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. Selama kehamilan ini terjadi perubahan-perubahan, baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).

Setiap wanita yang hamil akan mengalami proses penyesuaian tubuh terhadap kehamilan sesuai pada tahap trimester yang sedang dijalani. Trimester pertama merupakan awal trimester yang menimbulkan berbagai respon pada ibu hamil. Respon yang paling berpengaruh pada ibu hamil adalah mual dan muntah.

Mual dan muntah pada kehamilan disebut juga Emesis Gravidarum. Mual biasanya

terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Setiap wanita hamil akan memiliki derajat mual yang berbeda-beda, ada yang tidak terlalu merasakan apa-apa, tetapi ada juga yang merasa mual dan ada yang merasa sangat mual dan ingin muntah setiap saat (Maulana, 2008).

Emesis Gravidarum dapat menimbulkan berbagai dampak pada ibu hamil,


(17)

2

keseimbangan elektrolit yakni kalium, kalsium dan natrium sehingga menyebabkan perubahan metabolism tubuh. Dampak lain dari Emesis Gravidarum yaitu dapat mengakibatkan kehilangan berat badan sekitar 5% karena cadangan karbohidrat, protein dan lemak terpakai untuk energy (Mariantari, Lestari et all, 2014).

Muntah yang lebih dari sepuluh kali sehari atau mual terus-menerus yang terjadi selama 20 minggu terakhir kehamilan ini akan berlanjut menjadi hiperemesis gravidarum sehingga tubuh ibu menjadi lemah, muka pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis. Mual dan muntah yang berlebihan juga menyebabkan cairan tubuh semakin berkurang dan terjadi hemokonsentrasi yang memperlambat peredaran darah sehingga dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin. Trimester pertama adalah fase organ-organ janin dibentuk (Hidayati, 2009).

Penelitian terkait Emesis Gravidarum yang dilakukan oleh Elisabeth Birkeland, et all, 2015 di Inggris tentang asupan nutrisi terhadap ibu hamil dengan emesis gravidarum mengatakan bahwa 38 partisipan ibu hamil trimester pertama, 4 (10,5%) tidak mengalami mual dan muntah, 10 (26,3%) kadang-kadang, dan 24(63,1%) sering mual dan muntah. Sebanyak 50%-75% ibu hamil akan mengalami gejala mual dan muntah pada trimester pertama atau awal-awal kehamilan. Gejala-gejala ini dimulai pada trimester pertama yang biasanya kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama


(18)

3

merupakan hal yang fisiologis, akan tetapi apabila keluhan ini tidak segera diatasi maka akan menjadi hal yang patologis. Pada ibu yang mengalami keluhan mual dan muntah satu diantara seribu kehamilan gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh meningkatnya kadar hormone estrogen dan hCG ( Hormon Corionic Gonadotropin) dalam serum, selain itu progesterone juga diduga menjadi faktor penyebab mual dan muntah (Prawirohardjo, 2009).

Selain adaptasi maternal pada fisiologis berbagai stimulus psikologis juga dapat menjadi faktor emosional yang menyebabkan gejala mual dan muntah menjadi lebih berat. Bentuk stimulus psikologis pada ibu hamil adalah distress emosional. Ketika istri mengalami distress pada kehamilannya akan berpengaruh pada suami, karena suami merupakan orang terdekat bagi istri. Selama kehamilan istri membutuhkan perhatian lebih dari suami. Suami harus membantu dan mendampingi istri dalam menghadapi keluhan kehamilannya agar istri tidak merasa sendirian karena kecemasan istri yang berlanjut akan menyebabkan nafsu makan menurun, kelemahan fisik, serta mual muntah yang berlebihan. Saat pemeriksaan antenatal (trimester 1) ibu hamil ingin mengeluh yang dirasakan, seperti pusing, keringat berlebihan, pegal-pegal, dan suami terkadang melewatkan moment saat istri sedang pemeriksaan kesehatan antenatal di Rumah Sakit (Sawitri dan Sudaryanto, 2008).

Dukungan yang dapat diberikan oleh suami adalah memberi ketenangan pada ibu, mengantarkan untuk memeriksakan kehamilan, memenuhi keinginan selama mengidam, mengingatkan minum tablet besi, membantu melakukan


(19)

4

kegiatan rumah tangga dan memberi pijatan ringan bila ibu merasa lelah hal kecil yang dilakukan suami memiliki makna yang berarti dalam meningkatkan kesehatan psikologis kearah yang lebih baik. Dukungan yang diberikan oleh suami diharapkan dapat membantu ibu melewati kehamilan dengan perasaan senang dan tanpa depresi. Kondisi stress psikologis yang terjadi dapat disebabkan karena tidak adanya dukungan dari suami sehingga menyebabkan ibu yang pada awalnya dapat beradaptasi dengan kenaikan hormon tidak mengalami mual dan muntah akan mengalami kejadian tersebut. Suami harus tetap memberikan dukungan kepada istri dimasa kehamilan walaupun suami juga terkadang mengalami gejala fisik selama kehamilan istri yang disebut sebagai Syndrome Couvade (Jhaquin, 2010).

Banyak suami yang mengalami gejala fisik selama kehamilan pasangannya. Keadaan ini kadang-kadang disebut sebagai Syndrom Couvade (Fathering). Dalam penelitian Arthur Brenan 2010 di Australia tentang kejadian Couvade Syndrome di

Australia bahwa gejala yang ditunjukkan meliputi, kenaikan berat badan,

kembung mual, muntah, sakit panggung, sakit gigi, kehilangan nafsu makan, atau kejang perut adalah gejala-gejala yang mencerminkan simpati dan pengidentifikasian dengan wanita hamil, atau barangkali mencerminkan kekhawatiran dan kecemasan. Jika calon ayah mengalami gejala-gejala kehamilan, mungkin perlu dilakukan konseling (Brenann, 2010).

Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan dan dialami oleh semua makhluk hidup dalam keadaan


(20)

5

sehari-hari. Kecemasan adalah kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas dan dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya. Terjadi sebagai akibat dari ancaman terhadap harga diri atau idintitas diri yang sangat mendasar bagi keberadaan individu (Suliswati, 2005).

Kecemasan suami menghadapi ibu hamil primigravida trimester I yang emesis gravidarum (mual dan muntah) dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan atau informasi mengenai emesis gravidarum, cemas bila mual dan muntah yang dialami istri berkelanjutan (Sawitri dan Sudaryanto, 2008).

Kecemasan suami yang berkelanjutan akan berdampak pada sang istri, hal ini dapat terjadi karena suami terlalu sibuk memikirkan hal buruk akan terjadi pada istri jika mual dan muntah terus-menerus, sehingga suami tidak memperdulikan keluhan kehamilan istri selain mual dan muntah. Bahaya yang akan terjadi pada sang istri jika suami mengalami kecemasan yang berlebihan kemungkinan besar istri juga akan mengalami kecemasan bahkan hingga stress (Octaviadon, 2011) .

Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2015, di wilayah Puskesmas Singosari. Dengan melakukan wawancara terhadap pihak puskesmas didapatkan data beberapa yang mengalami mual muntah biasa tidak dicatat dalam buku periksa pihak puskesmas juga hanya melakukan perawatan terhadap ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum saja. Menurut hasil


(21)

6

Puskesmas Singosari, didapatkan hasil bahwa 4 dari 6 orang suami merasakan cemas saat istrinya sedang mengalami mual muntah, dan sedangkan pada 2 orang suami menyatakan bahwa tidak begitu mengalami kecemasan karena dianggap hal yang lumrah di awal kehamilan jika mengalami mual dan muntah. Sedangkan pada 4 orang suami saat ditanya mengenai penanganan saat istri mual dan muntah suami menjawab dengan memberi makanan agar perut tidak kosong dan membelikan makanan kesukaan sang istri. Pada 2 orang suami lain justru suami menyuruh istri untuk tidur dan beraktifitas agar rasa mual dan muntah tidak dirasakan kembali. Dapat disimpulkan, bahwa suami akan turut merasakan

kecemasan apabila istri yang mengalami emesis gravidarum pada kehamilan

pertamanya.

Berdasarkan data dari latar belakang diatas sehingga peneliti tertarik untuk melihat apakah suami ikut merasakan kecemasan yang berarti pada istri ketika mengalami mual muntah(Emesis Gravidarum). Jika melihat dari karakteristik istri yang mengalami muntah yang sangat berlebihan menyebabkan suami dapat merasakan cemas, sehingga kecemasan suami dapat dilihat ketika menemani pemeriksaan antenatal, sehingga peran suami sangat penting.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Adakah hubungan antara kejadian emesis gravidarum pada ibu


(22)

7

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui adakah hubungan antara kejadian emesis gravidarum

pada ibu hamil primigravida trimester I dengan tingkat kecemasan suami. 1.3.2 Tujuan Khusus

a.Mengidentifikasi kejadian emesis gravidarum pada ibu hamil primigravida trimester I

b.Mengidentifikasi tingkat kecemasan pada suami

c.Menganalisa hubungan antara kejadian emesis gravidarum pada ibu hamil primigravida trimester I dengan tingkat kecemasan suami di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Singosari.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Ibu

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan pada ibu hamil primigravida trimester I tentang gambaran emesis gravidarum dan tingkat kecemasan pada suami.

1.4.2 Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang hubungan antara tingkat kecemasan suami dengan kejadian emesis gravidarum pada ibu hamil primigravida trimester I.


(23)

8

1.4.3 Bagi Petugas Kesehatan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi petugas kesehatan khususnya petugas kesehatan diwilayah Puskesmas Singosari, mengenai

gambaran kecemasan suami terhadap gangguan emesis gravidarum dan dapat

berupa pendidikankesehatan kepada suami siaga dari ibu-ibu hamil yang mengalami gejala emesis gravidarums pada trimester I yang akan mempengaruhi tingkat kecemasannya maupun peran serta suami dalam kehamilan istrinya.

1.4.4 Bagi Responden

Khususnya suami dari ibu hamil sebagai bahan masukan untuk

mengurangi rasa kecemasan dan meningkatkan pengetahuan tentang emesis

gravidarum.

1.4.5 Bagi Bidang Keperawatan

Sebagai bahan pertimbangan bagi praktek pelayanan keperawatan khususnya pada keperawatan jiwa dan keperawatan maternitas dalam gambaran emesis gravidarum dan menjadi masukan mahasiswa keperawatan melakukan pendidikan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan memperlihatkan gambaran kecemasan suami terhadap ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum trimester I.

1.4.6 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan refrensi dan masukan untuk pengembangan teori bidang keperawatan maternitas dan jiwa dalam melakukan penelitian.


(24)

9

1.5 Keaslian Penellitian

Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain adalah sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh (Sadiah 2014), Gambaran Tingkat Kecemasan Suami Terhadap Gangguan Morning Sickness Ibu Hamil Trimester I di Wilayah

Kecamatan Ciputat Timur. Dalam penelitian ini menggunakan desain

penelitian deskriptif kuantitatif untuk melihat hubungan antar variable. Tekhnik samplingnya menggunakan teknik total sampling pada 66 responden. Tingkat kecemasan diukur dengan kuesioner yang telah baku dan dimodifikasi.Hasil unvariat memperlihatkan pada karakteristik usia suami, latar belakang pendidikan, usia kandungan istri mayoritas pada usia kehamilan 12 minggu dan pada tingkat kecemasan suami dalam menghadapi morning sickness ibu hamil primigravida sebagian besar pada tingkat kecemasan ringan dengan respon kecemasan berada pada rentang adaptif. Yang membedakan dengan penelitian ini adalah variable independent dan dependent, tempat penelitian, waktu penelitian dan teknik sampling.

2. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Yunia Mariantari, Widia Lestari dan Arneliwati tentang (Tahun 2014) tentang, Hubungan Dukungan Suami, Usia, Ibu, dan Gravida Terhadap Kejadia Emesis Gravidarum. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kolerasi dengan pendekatan cross sectional study. Pada penelitian ini peneliti ingin mengidentifikasi hubungan dukungan suami, usia ibu, ndan gravida terhadap


(25)

10

kejadian emesis gravidarum. Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester I yang berjumlah 38 responden. Instrument pada penelitian ini adalah kuisioner yang terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pertama mencakup data demografi ibu meliputi usia ibu, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan gravid, bagian kedua mencakup dukungan suami, dan bagian ketiga mencakup kejadian emesis gravidarum. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan hubungan dukungan suami terhadap kejadian emesis

gravidarum didapatkan responden yang mengalami emesis gravidarum memiliki dukungan suami yang rendah. Berdasarkan hasil uji statistic, diketahui tidak ada hubungan dukungan suami terhadap kejadian emesis gravidarum. Analisa mengenai hubungan usia ibu terhadap kejadian emesis gravidarum didapatkan p value 0,23 dimana p value >0,05. Hal ini juga tidak ada hubungan antara

usia ibu terhadap kejadian emesis gravidarum. Maka yang membedakan

dengan penelitian ini adalah terletak pada variable independen dan dependent selain itu tempat penelitian dan teknik pengambilan sampling juga berbeda.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Izza, Aida Rusmariana, Teti Retnawati

pada tahun 2005 tentang Pengaruh Kecemasan Ibu Hamil Trimester I Terhadap Munculnya Gangguan Morning Sickness di Wilayah Kerja Puskesmas Kusuma Bangsa Kota Pekalongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Hipotesis ditetapkan

untuk melihat apakah ada pengaruh kecemasan dengan gangguan Morning


(26)

11

bermakna antara kecemasan dengan gangguan Morning Sickness dengan P>a (0,5-0,1). Namun ada kecenderungan ibu hamil trimester I yang cemas

bverpeluang 3,2 kali mempengaruhi ibu hamil untuk mengalami Morning

Sickness dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak Morning Sickness. Maka yang membedakan dengan penelitian ini adalah terletak pada variable independen dan dependent selain itu tempat penelitian dan teknik pengambilan sampling juga berbeda.


(1)

Puskesmas Singosari, didapatkan hasil bahwa 4 dari 6 orang suami merasakan cemas saat istrinya sedang mengalami mual muntah, dan sedangkan pada 2 orang suami menyatakan bahwa tidak begitu mengalami kecemasan karena dianggap hal yang lumrah di awal kehamilan jika mengalami mual dan muntah. Sedangkan pada 4 orang suami saat ditanya mengenai penanganan saat istri mual dan muntah suami menjawab dengan memberi makanan agar perut tidak kosong dan membelikan makanan kesukaan sang istri. Pada 2 orang suami lain justru suami menyuruh istri untuk tidur dan beraktifitas agar rasa mual dan muntah tidak dirasakan kembali. Dapat disimpulkan, bahwa suami akan turut merasakan

kecemasan apabila istri yang mengalami emesis gravidarum pada kehamilan

pertamanya.

Berdasarkan data dari latar belakang diatas sehingga peneliti tertarik untuk melihat apakah suami ikut merasakan kecemasan yang berarti pada istri

ketika mengalami mual muntah (Emesis Gravidarum). Jika melihat dari karakteristik

istri yang mengalami muntah yang sangat berlebihan menyebabkan suami dapat merasakan cemas, sehingga kecemasan suami dapat dilihat ketika menemani pemeriksaan antenatal, sehingga peran suami sangat penting.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Adakah hubungan antara kejadian emesis gravidarum pada ibu


(2)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui adakah hubungan antara kejadian emesis gravidarum

pada ibu hamil primigravida trimester I dengan tingkat kecemasan suami.

1.3.2 Tujuan Khusus

a.Mengidentifikasi kejadian emesis gravidarum pada ibu hamil primigravida

trimester I

b.Mengidentifikasi tingkat kecemasan pada suami

c.Menganalisa hubungan antara kejadian emesis gravidarum pada ibu hamil

primigravida trimester I dengan tingkat kecemasan suami di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Singosari.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Ibu

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan pada

ibu hamil primigravida trimester I tentang gambaran emesis gravidarum dan tingkat

kecemasan pada suami. 1.4.2 Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang

hubungan antara tingkat kecemasan suami dengan kejadian emesis gravidarum pada


(3)

1.4.3 Bagi Petugas Kesehatan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi petugas kesehatan khususnya petugas kesehatan diwilayah Puskesmas Singosari, mengenai

gambaran kecemasan suami terhadap gangguan emesis gravidarum dan dapat

berupa pendidikankesehatan kepada suami siaga dari ibu-ibu hamil yang

mengalami gejala emesis gravidarums pada trimester I yang akan mempengaruhi

tingkat kecemasannya maupun peran serta suami dalam kehamilan istrinya.

1.4.4 Bagi Responden

Khususnya suami dari ibu hamil sebagai bahan masukan untuk

mengurangi rasa kecemasan dan meningkatkan pengetahuan tentang emesis

gravidarum.

1.4.5 Bagi Bidang Keperawatan

Sebagai bahan pertimbangan bagi praktek pelayanan keperawatan khususnya pada keperawatan jiwa dan keperawatan maternitas dalam gambaran emesis gravidarum dan menjadi masukan mahasiswa keperawatan melakukan pendidikan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan memperlihatkan

gambaran kecemasan suami terhadap ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum

trimester I.

1.4.6 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan refrensi dan masukan untuk pengembangan teori bidang keperawatan maternitas dan jiwa dalam melakukan penelitian.


(4)

1.5 Keaslian Penellitian

Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain adalah sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh (Sadiah 2014), Gambaran Tingkat Kecemasan

Suami Terhadap Gangguan Morning Sickness Ibu Hamil Trimester I di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur. Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif untuk melihat hubungan antar variable. Tekhnik samplingnya menggunakan teknik total sampling pada 66 responden. Tingkat kecemasan diukur dengan kuesioner yang telah baku dan dimodifikasi.Hasil unvariat memperlihatkan pada karakteristik usia suami, latar belakang pendidikan, usia kandungan istri mayoritas pada usia kehamilan 12 minggu dan pada tingkat kecemasan suami dalam

menghadapi morning sickness ibu hamil primigravida sebagian besar pada

tingkat kecemasan ringan dengan respon kecemasan berada pada rentang adaptif. Yang membedakan dengan penelitian ini adalah variable independent dan dependent, tempat penelitian, waktu penelitian dan teknik sampling.

2. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Yunia Mariantari, Widia

Lestari dan Arneliwati tentang (Tahun 2014) tentang, Hubungan Dukungan

Suami, Usia, Ibu, dan Gravida Terhadap Kejadia Emesis Gravidarum. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kolerasi

dengan pendekatan cross sectional study. Pada penelitian ini peneliti ingin


(5)

kejadian emesis gravidarum. Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil

trimester I yang berjumlah 38 responden. Instrument pada penelitian ini adalah kuisioner yang terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pertama mencakup data demografi ibu meliputi usia ibu, tingkat pendidikan,

pekerjaan, dan gravid, bagian kedua mencakup dukungan suami, dan bagian

ketiga mencakup kejadian emesis gravidarum. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan hubungan dukungan suami terhadap kejadian emesis

gravidarum didapatkan responden yang mengalami emesis gravidarum memiliki dukungan suami yang rendah. Berdasarkan hasil uji statistic, diketahui tidak

ada hubungan dukungan suami terhadap kejadian emesis gravidarum. Analisa

mengenai hubungan usia ibu terhadap kejadian emesis gravidarum didapatkan

p value 0,23 dimana p value >0,05. Hal ini juga tidak ada hubungan antara

usia ibu terhadap kejadian emesis gravidarum. Maka yang membedakan

dengan penelitian ini adalah terletak pada variable independen dan dependent selain itu tempat penelitian dan teknik pengambilan sampling juga berbeda.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Izza, Aida Rusmariana, Teti Retnawati

pada tahun 2005 tentang Pengaruh Kecemasan Ibu Hamil Trimester I Terhadap

Munculnya Gangguan Morning Sickness di Wilayah Kerja Puskesmas Kusuma Bangsa Kota Pekalongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Hipotesis ditetapkan

untuk melihat apakah ada pengaruh kecemasan dengan gangguan Morning


(6)

bermakna antara kecemasan dengan gangguan Morning Sickness dengan P>a

(0,5-0,1). Namun ada kecenderungan ibu hamil trimester I yang cemas

bverpeluang 3,2 kali mempengaruhi ibu hamil untuk mengalami Morning

Sickness dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak Morning Sickness. Maka yang membedakan dengan penelitian ini adalah terletak pada variable independen dan dependent selain itu tempat penelitian dan teknik pengambilan sampling juga berbeda.