UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA KELAS III DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DI MI NGLOROG PRINGSURAT TEMANGGUNG TAHUN 2008

  

UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA KELAS III

DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN FIQIH

MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI

DI MI NGLOROG PRINGSURAT TEMANGGUNG

TAHUN 2008

  Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar Saijana Pendidikan Agama Islam (S. Pd. I)

  Dalam Ilmu Tarbiyah

  

SITI ZULAIK AH

N IM : 114 06 567

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  

2008

SKRIPSI

  Oleh :

DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Ji. Stadion No. 03 Telp. (0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721

  

DEKLARASI

  B i smi 11 ahi rrohmann i rrohim Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila dikemudian hari ternyata materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian ini dihadapan sidang munaqosyah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 20 Agustus 2008 SITI ZULA1KAH NIM 11406567

DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

  SALATIGA

  Jl. Stadion No. 03 Telp. (0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721

  Dra. Siti Asdiqoh DOSEN STAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

  Lamp. : 3 Eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Saudari Siti Zulaikah Yth. Ketua STAIN di

  SALATIGA A ssalam u ’alaikum Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini naskah saudari: N a m a : SITI ZULAIKAH NIM : 11406567 Jurusan/Fakultas : PAI/Tarbiyah Judul : UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA KELAS III

  DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DI MI NGLOROG, PRINGSURAT, TEMANGGUNG TAHUN 2008 Demikian ini kami mohon agar skripsi saudari tersebut dapat dimunaqosyahkan.

  Demikian harap menjadi perhatian.

  W assalam u’alaikum Wr. Wb.

  Pembimbing

  Dra. SITI ASPIOOH

  NIP. 150267136

DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  JL Stadion No. 03 Telp. (0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721

  PENGESAHAN SKRIPSI

  JUDUL : UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA KELAS III DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DI MI NGLOROG, PRINGSURAT, TEMANGGUNG TAHUN 2008

  NAMA : SITIZULAIKAH NIM : 11406567

  Salatiga, 23 Agustus 2008 Dewan Penguji

  Sekretaris Suwardi, M.Pd.

  NIP. 150295657 Pembimbing

  V Dra. Siti Asdigoh

  NIP. 150267136

  

MOTTO

U . o

  A / a

  L M '

  Artinya: “Allah akan meninggikan derajad orang-orang yang beriman dan

  berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al M ujadalah/58:11)

  Persembahan

  Skripsi ini kupersembahkan kepada :

  • Ibunda tercinta
  • Suami dan anak tercinta
  • Kakak dan adik tersayang
  • Dosen pembimbing dan seluruh dosen dan staf STAIN Salatiga • Teman-temanku mahasiswa yang senasib dan seperjuangan
  • Almamater tercinta

KATA PENGANTAR

  Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah berkenan melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas penyusunan skripsi ini.

  Penyusun menyadari bahwa selesainya penyusunan skripsi ini, penyusun telah banyak melibatkan orang lain dalam melancarkan tugas dari awal sampai akhir.

  Untuk itu, tiada kata yang pantas untuk diucapkan, kecuali ungkapan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya terutama yang terhormat:

  1. Bapak DR. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, selaku Dosen Pembimbing yang telah mencurahkan tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dan tanpa kenal lelah sehingga tersusunnya skripsi ini.

  3. Bapak Drs. Djoko Sutopo, selaku Ketua Program Ekstensi.

  4. Ibu Yeni Kumiawanti, selaku Kepala MI Nurul Islam yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MI yang beliau pimpin.

  5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberi dorongan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini tentu terdapat kekurangan dan kelemahan baik dalam penggunaan bahasa maupun analisis permasalahan.

  Oleh karena itu penyusun menghadapkan para pembaca untuk berkenan menyampaikan kritik dan saran yang konstruktif demi baiknya hasil penyusunan skripsi ini. Akhirnya semoga bermanfaat.

  Salatiga, 20 Agustus 2008

  SITIZULAIKAH

  

DAFTAR ISI

j

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

BABI

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

  Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap kaum muslim dan muslimat. Ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan manusia unggul terhadap makhluk- makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhalifahan. Menurut al-Qur’an, manusia memiliki potensi untuk meraih ilmu dan mengembangkannya dengan seizin Allah.1 Karena itu, bertebaran ayat yang memerintahkan manusia menempuh berbagai cara untuk mewujudkan hal tersebut, seperti dalam firman Allah SWT dalam surat Al Alaq ayat 1 - 5 :

  ( T ) ^ c d j j j i jS i ( T ) j i u d (*) (jLud A rtinya:

  1. Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah, yang

  2. Berasal dari air mani laki-laki dan sel telur manusia.

  3. Bacalah dan Tuhanmu yang paling pemurah.

  4. Yang mengajari dengan pena.

  5. Dia mengajar manusia sesuatu yang tidak ia (manusia) ketahui.2 1 M. Quraish Shihab, Wawasan a l Q ur'an, Penerbit Mizan, Jakarta, 1996, him. 435.

2 A l Jum anatul A li, Depag RI, CV Penerbit J-Art, Jakarta, 2004, him. 598.

  2 Die ra teknologi seperti sekarang ini, kebutuhan akan ilmu pengetahuan

  sangatlah tinggi, sebab manusia terlibat langsung dengan produk teknologi sehingga harus mampu menyelesaikan dengan perkembangan zaman. Sedangkan dalam dunia pendidikan, meskipun teknologi mempunyai dampak positif yang begitu banyak, namun di satu sisi juga mempunyai dampak negatif terutama terhadap siswa.

  Karena hidup ini seakan telah dimanjakan oleh teknologi, banyak siswa yang terpengaruh oleh hal-hal yang negatif meskipun tanpa mereka sadari, mereka lupa akan kewajiban mereka sebagai seorang pelajar. Hal ini yang membuat mereka menjadi tidak memperhatikan pentingnya pendidikan formal/ kurang berminat mengikuti pelajaran karena mereka merasa telah mendapatkan berbagai pengetahuan dari luar sekolah.

  Untuk membentengi moral ataupun mental anak agar tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif tersebut, maka dibutuhkan penanaman pendidikan agama kepada siswa karena siswa masih labil jiwanya sehingga masih butuh bimbingan dan tuntunan. Pendidikan agama yang sesuai dengan permasalahan tersebut yaitu fiqih karena fiqih berhubungan langsung dengan kegiatan ibadah siswa sehari- hari maupun perilaku dan sikap dalam masyarakat. Untuk itu, seorang guru fiqih harus mampu menciptakan suasana kondusif di dalam kelas, sehingga siswa yang tadinya kurang berminat menjadi lebih berminat. Dengan adanya minat tersebut, diharapkan siswa bisa mengikuti dan memahami pelajaran tersebut.

  Untuk menumbuhkan minat siswa tersebut/banyak cara yang dilakukan oleh seorang guru, diantaranya dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Karena materi yang disampaikan adalah fiqih, maka metode yang

  3

  digunakan tentunya yang sesuai dan bisa menarik perhatian siswa, sebab materi fiqih bukan hanya untuk dipahami, tetapi juga untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Diantara metode-metode yang digunakan, metode yang paling efektif yaitu demonstrasi. Dengan metode ini siswa bisa memahami sekaligus mempraktekkan secara langsung. Berbeda dengan metode lain seperti ceramah, diskusi dan dikte. Dalam metode tersebut hanya disajikan teori-teori pembelajaran sehingga siswa kurang memahami pelaksanaannya.

  Dengan metode demonstrasi, biasanya siswa merasa lebih tertantang untuk mencoba dan untuk biasa, sehingga mereka lebih bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran. Dengan adanya ketertarikan dan kesungguhan diharapkan akan bisa mencapai hasil yang maksimal.

  Karena begitu pentingnya minat dalam mengikuti pelajaran fiqih, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini melalui penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Minat Siswa Kelas III dalam Mengikuti Pembelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode Demonstrasi di MI Nglorog, Pringsurat, Temanggung Tahun 2008”.

B. RUMUSAN MASALAH

  Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka masalah penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana minat siswa kelas III dalam mengikuti pembelajaran fiqih di MI Nglorog, Pringsurat, Temanggung tahun 2008 ?

  2. Bagaimana penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan minat siswa pada pembelajaran fiqih di MI Nglorog, Pringsurat, Temanggung tahun 2008 ?

  4 C. TUJUAN PENELITIAN

  Sesuai dengan pemasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui minat siswa kelas III dalam mengikuti pembelajaran fiqih di MI Nglorog, Pringsurat, Temanggung tahun 2008.

  2. Untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan minat siswa pada pembelajaran fiqih di MI Nglorog, Pringsurat, Temanggung tahun 2008 ?

D. MANFAAT HASIL PENELITIAN

  Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, yaitu :

  1. Secara teoritis, diharapkan bisa menambah khasanah teori yang sudah ada dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

  2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan bisa menjadi suatu metode pembelajaran fiqih yang efektif dalam pengolahan pembelajaran di MI khususnya dan di sekolah pada umumnya.

E. HIPOTESIS TINDAKAN

  Sesuai dengan kajian teori di atas, penulis dapat mengajukan hipotesis dalam penelitian tindakan di kelas ini, yaitu : “akan teijadi peningkatan minat siswa kelas III dalam mengikuti pembelajaran fiqih melalui penerapan metode demonstrasi di MI Nglorog, Pringsurat, Temanggung tahun 2008”.

  5 F. DEFINISI ISTILAH / OPERASIONAL

  Berikut ini akan penulis uraikan mengenai beberapa istilah yang ada dalam judul untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam pengertian judul, antara lain:

  1. Upaya, yaitu usaha untuk mencapai tujuan. Yang dimaksud disini yaitu usaha atau cara yang dilakukan untuk bisa meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran fiqih di kelas3.

  2. Meningkatkan, yaitu menaikkan (derajat, taraf dan sebagainya). Dalam hal ini yaitu menaikkan minat siswa4.

  3. Minat, yaitu perhatian, kesukaan atau kecenderungan hati. Maksudnya yaiiu apakah siswa mempunyai keinginan atau tidak dalam mengikuti pembelajaran5. Indikator minat terdiri d ari: - Anak aktif di kelas.

  • Anak menjalankan tugas dari guru.
  • Anak aktif bertanya

  Anak dapat mempraktekkan materi sholat. -

  4. Pembelajaran, yaitu suatu proses/kegiatan belajar materi tertentu yang melibatkan pengajar (guru) dan yang diajar (siswa)6 7 .

  5. Penerapan, yaitu pemasang pengenaan perihal mempraktekkan. Dalam hal ini yaitu penggunaan metode demonstrasi'.

  3 Dwi Adi K., K am us P raktis B ahasa Indonesia, Penerbit Fajar Mulya, Surabaya, 2001, him. 576.

  4 Ibid, him. 523 5 Ibid, him. 287.

  

6 Muhamad Surya, P sikologi Pem belajaran dan Pengajaran, CV. Mahaputra Adidaya, Cet. Ke III,

Jakarta, 2003, him. 11.

  7 Dwi Adi K., Op. Cit, him. 508.

  6

  6. Metode, yaitu cara yang telah diatur dan terpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya. Yang dimaksud yaitu cara yang dilakukan untuk meningkatkan minat siswa8.

  7. Demonstrasi, yaitu peragaan atau praktek. Jadi siswa mengikuti pembelajaran dengan cara mempraktekkan materi yang disampaikan guru9.

  Jadi yang dimaksud dengan upaya meningkatkan minat siswa kelas III dalam mengikuti pembelajaran fiqih melalui penerapan metode demonstrasi dalam penelitian ini adalah usaha untuk bisa meningkatkan keinginan siswa kelas

  III dalam mengikuti pembelajaran fiqih dengan cara mempraktekkan materi yang disampaikan guru.

G. METODE PENELITIAN

  1. Rancangan Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 10 minggu mulai dari tanggal 23

  April 2008 sampai dengan 23 Juni 2008. Penelitian ini dilaksanakan di MI Nglorog, Pringsurat, Temanggung dengan sasaran siswa kelas III semester 2 dengan jumlah siswa 12 siswa. Guru yang terlibat yaitu tiga orang guru, satu guru kelas III sebagai peneliti dan dua orang guru lainnya sebagai kolaborator.

  2. Subjek Penelitian

  a. Siswa Untuk mengukur seberapa jauh minat siswa kelas III dalam mengikuti pembelajaran fiqih dan penerapan metode demonstrasi di MI

  Nglorog, Pringsurat, Temanggung tahun 2008.

  8 Ibid, him. 286.

  9 Ib id , him. 117.

  7

  b. Guru Mengamati guru dalam menyampaikan materi melalui metode demonstrasi agar siswa merasa tertarik terhadap pembelajaran tersebut, c. Orang tua

  Bagaimana dukungan dan dorongan orang tua terhadap siswa dalam kegiatan belajar di rumah dan pengawasan terhadap tingkah laku anak.

  3. Langkah-langkah / Siklus Penelitian Langkah penelitian terdiri dari :

  a. Tahap Persiapan Tahap persiapan dilaksanakan pada minggu pertama dengan menyusun:

  1) Jadwal mengajar dan koordinasi dengan guru peneliti Tahap persiapan ini meliputi:

  No. H ari / Tanggal Kegiatan

  1. Rabu, 23 April 2008 Koordinasi dengan kolaborator dan siswa

  2. Sabtu, 26 April 2008 Pembuatan RPP 3.

  Minggu, 27 April 2008 Pembuatan instrumen penelitian

  4. Senin, 28 April 2008 Pelaksanaan praktek ke 1 dan perekapan hasil

  5. Selasa, 29 April 2008 Koordinator dengan kolaborator

  6. Senin, 5 April 2008 Penyebaran angket untuk siswa

  7. Selasa, 6 April 2008 Pengumpulan angket dan perekapan hasil

  8. Senin, 26 Mei 2008 Pelaksanaan praktek ke 2 dan perekapan hasil

  9. Selasa, 27 Mei 2008 Koordinator dengan kolaborator 10.

  Senin, 16 Juni 2008 Pelaksanaan praktek ke 3 dan perekapan hasil Selasa, 17 Juni 2008

  11. Koordinator dengan kolaborator

  12. Rabu, 19 Juni 2008 Penyusunan laporan

  8

  2) Persiapan bahan / materi praktek Penelitian menggunakan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

  3) Membuat instrumen pengamatan kelas yang terdiri dari

  a) Dokumen siswa

  b) Lembar tes praktek

  c) Lembar wawancara

  d) Lembar pengamatan siswa dalam kegiatan PBM

  b. Siklus-siklus penelitian Penelitian ini dibagi menjadi tiga siklus yang setiap siklus berlangsung selama 2 - 3 minggu, dengan uraian minggu pertama untuk persiapan, 8 minggu untukpelaksanaan siklus I, II dan III serta satu minggu terakhir untuk penyusunan laporan kegiatan praktek.

  Pengamatan diamati dengan menggunakan instrumen-instrumen yang telah disiapkan dan kemudian diadakan refleksi untuk menganalisis hasilnya. Adapun hasil dari siklus-siklus adalah sebagai berikut:

  1) Siklus I Hari Senin, 28 April 2008 hasil belum seperti yang diharapkan oleh peneliti meskipun sudah menarik perhatian siswa, tetapi ada yang masih kurang berminat dalam mengikuti:

  a) Perencanaan pembelajaran (1) Penjelasan materi tentang wudlu

  (2) Pengarahan cara mendemonstrasikan

  9

  (3) Siswa mendemonstrasikan (4) Guru mengamati, membimbing dan menilai

  b) Hasil pengamatan (1) Perhatian dan minat siswa sudah ada meski ada yang masih malas-malasan.

  (2) Hasil yang dicapai siswa rata-rata baik. (3) Siswa merasa senang jika mereka bisa melaksanakannya dengan baik.

  (4) Siswa lebih bersungguh-sungguh dalam mempelajari dan memahami materi.

  c) Diskusi balikan / refleksi (1) Peneliti dan kolaborator setuju untuk lebih meningkatkan pengawasan sehingga siswa tidak ada yang bermalas-malasan.

  (2) Perbaikan penyajian dan pengelolaan kegiatan sehingga siswa tidak bosan.

  (3) Memberikan penghargaan bagi siswa yang hasilnya bagus. (4) Pemusatan konsentrasi siswa dengan kegiatan yang menarik. 2) Siklus II

  Hari Senin, 26 Mei 2008 kegiatanyang dilakukan adalah praktek sholat subuh, a) Perencanaan pembelajaran

  (1) Guru memberikan contoh cara melakukan sholat subuh lengkap dengan bacaannya, siswa diminta memperhatikan.

  (2) Membuka kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas.

  10

  (3) Guru meminta siswa mempraktekkan satu persatu lengkap dengan bacaannya.

  (4) Guru mengamati dan memberikan penilaian.

  b) Hasil pengamatan (1) Perhatian dan minat siswa sudah meningkat dibuktikan dengan keseriusan mereka dalam mengikuti kegiatan.

  (2) Hasil yang dicapai sudah baik meskipun ada dua anak yang belum menguasai bacaan sholat subuh.

  (3) Siswa sudah bisa menjaga ketenangan dan konsentrasi dalam mengikuti kegiatan.

  c) Diskusi balikan / refleksi (1) Guru membimbing siswa yang masih mempunyai kekurangan.

  (2) Guru tetap mengawasi dan memberikan pengarahan selama kegiatan berlangsung.

  (3) Pemberian penghargaan bagi siswa yang hasilnya terbaik tetap dijalankan.

  3) Siklus UI Hari Senin, 16 Juni 2008, kegiatan yang dilakukan adalah praktek Sholat Maghrib, a) Perencanaan pembelajaran

  (1) Guru membimbing siswa untuk melakukan kegiatan latihan bersama, kemudian guru meminta siswa mempraktekkan satu persatu. (2) Guru memberikan pengarahan dan penilaian.

  11

  b) Hasil pengamatan (1) Siswa mempunyai minat yang tinggi dibuktikan dengan kesungguhan mereka untuk menguasai materi dan keseriusan dalam praktek. (2) Hasil yang dicapai baik.

  c) Diskusi balikan / refleksi (1) Bimbingan dan pengarahan guru harus selalu diberikan.

  (2) Apabila dibutuhkan, guru bisa memberikan penghargaan sebagai salah satu motivasi siswa disamping nilai.

  (3) Karena minat siswa bagus, maka dalam pembelajaran fiqih lebih efektif jika diterapkan metode demonstrasi.

  4. Instrumen Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

  a. Dokumen siswa Berupa catatan siswa selama mengikuti proses pembelajaran yang dilihat setiap akhir pertemuan berupa hasil rangkuman dan pekerjaan rumah yang ditugaskan pada pertemuan sebelumnya.

  b. Lembar tes praktek Berupa tes hasil praktek siswa.

  c. Lembar pedoman wawancara Untuk mewawancarai siswa dan guru.

  d. Lembar pengamatan siswa dalam kegiatan PBM.

  e. Lembar pengamatan guru.

  12

  5. Analisis Data Dalam rangka menyusun dan mengolah data yang terkumpul sehingga dapat menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar dan perhatian siswa membaik sesudah guru mengajar menggunakan metode demonstrasi. Hal ini terbukti dari data hasil wawancara dan observasi di kelas, yaitu dengan banyaknya anak yang bertanya secara tepat dan terarah. Data hasil tes sesudah tindakan diberikan merupakan data kuantitatif yang teknik analisisnya menggunakan statistik. Dari hasil prestasi belajar siswa dapat diketahui tingkat kemajuan dalam belajar.

H. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

  Bab I Pendahuluan Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, hipotesis, definisi istilah, metode penelitian. Bab II Kajian Pustaka Yang meliputi penjabaran tentang minat, pembelajaran, Ilmu Fiqih dan metode demonstrasi. Bab III Pelaksanaan Penelitian Berisi gambaran lokasi penelitian dan deskripsi pelaksanaan siklus I, siklus II, siklus III. Bab IV Hasil Penelitian Berisi meningkatkan minat siswa, meningkatkan minat siswa dan hasil prestasi siswa. Bab V Penutup Berisi kesimpulan dan saran.

  

BAB n

KAJIAN PUSTAKA

A. MINAT

  1. Pengertian Minat “Minat adalah perhatian, kesukaan atau kecenderungan hati.”1 Sedangkan dalam buku Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam disebutkan bahwa

  “Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusaan sesuatu hal yang berharga agi orang. Sesuatu yang berharga bagi seseorang adalah sesuai dengan kebutuhannya”. Menurut Decroly, “minat itu ialah pernyataan suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi”. Kebutuhan itu timbul dari dorongan hendak memberi kepuasan kepada suatu instink. Minat anak terhadap benda-benda tertentu dapat timbul dari berbagai sumber antara lain perkembangan instink dan hasrat, fungsi-fungsi entelektual, pengaruh lingkungan, pengalaman, kebiasaan, pendidikan dan sebagainya. Kebutuhan yang paling penting dan umum menurut Declory yang menjadi pusat minat anak adalah :

  a. Kebutuhan akan makan

  b. Kebutuhan akan perlindungan terhadap pengaruh iklim (pakaian dan rumah) c. Kebutuhan mempertahankan diri terhadap bermacam-macam bencana dan musuh. Kebutuhan akan keijasama, akan permainan dan sport.2

  1 Dwi Adi, K., Kam us P raktis B ahasa Indonesia, Surabaya, Penerbit Fajar Mulya, 2001, him 287.

  

2 M etodik K husus P engajaran Agam a Islam , Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Jakarta,

Cet. Ke-H, 1984/1985, him. 102-103.

  14 Sedangkan menurut Cony Semiawan yang dimaksud dengan minat

  adalah suatu keadaan mentaal yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya (Satisfied). Carl Safran (1985) juga mendefinisikan minat sebagai suatu sikap atau perasaan yang positif terhadap suatu aktivitas, orang, pengalaman, atau benda.3

  Dalam buku Pengantar Perilaku Manusia juga disebutkan bahwa minat adalah suatu fungsi untuk dapat mencapai sesuatu. Minat merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik. Dalam menjalankan fungsinya minat berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan.

  Manusia memberi corak dan menentukan sesudah memilih dan mengambil keputusan. Perbuatan minat memilih dan mengambil keputusaan disebut keputusan kata hati.4

  Menurut Winkel (1984), minat dapat diartikan sebagai kecenderungan yang ada dan menetap pada diri subyek untuk merasa tertarik dan merasa senang terhadap obyek tertentu. Minat merupakan suatu keinginan yang kuat untuk merasa senang terhadap obyek tertentu. Dalam hal ini perasaan senang atau tidak senang sangat menentukan seseorang berminat atau tidak berminat terhadap suatu obyek. Menurut Fuyer dalam Japar dan Tawil (1998) mengemukakan bahwa minat atau interes adalah gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu.

  3 Paimun, et-al., P sikologi Perkem bangan, Diijen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan UT, Jakarta, 1995, him. 45-46.

  4 Heri Purwanto, Pengantar P erilaku M anusia, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta, 1998, him. 60.

  15 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa minat merupakan

  kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu (gairah/keinginan). Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap suatu obyek.5

  2. Proses Tumbuhnya Minat Tumbuhnya minat berlangsung melalui empat proses, yaitu :

  a. M otif (alasan, dasar, pendorong)

  b. Perjuangan motif. Sebelum mengambil keputusan pada batin terdapat beberapa motif yang bersifat luhur dan rendah dan di sini harus dipilih.

  c. Keputusan. Inilah yang sangat penting yang berisi pemilihan antara motif- motif yang ada dan meninggaalkan kemungkinan yang lain, sebab tak mungkin seseorang mempunyai macam-macam keinginan pada waktu yang sama.

  d. Bertindak sesuai keputusan yang diambil6

  3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat dan Timbulnya Minat

  a. Faktor Lingkungan Termasuk dalam faktor ini adalah lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Seseorang yang hidup dalam keluarga seniman berkecenderungan memiliki minat yang tinggi dalam bidang seni.

  b. Faktor intern pada diri individu Yaitu pemahaman seseorang tentang manfaat, kegunaan pengetahuan / ketrampilan yang ia pelajari. Seseorang yang memahami betul tentang

  5 Jumeno, H ubungan A ntara P ersepsi Sisw a terhadap G uru P em bing dan Sikap Sisw a terhadap

Layanan B im bingan dan K onseling dengan M inat Berkonsultasi, Skripsi, M agelang, 2003, him . 11-12.

  6 Heri Purwanto, iop. C it, him. 60.

  16

  ilmu berhitung akan dengan penuh minat mempelajari bidang matematika. Demikian juga seseorang yang bercita-cita menjadi arsitek akan memiliki minat yang tinggi dalam bidang tekhnik pengembangan perspektif.

  Selanjutnya Tijan (1981) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat yaitu: a. Faktor keturunan Minat seorang anak sedikit banyak dipengaruhi oleh kedua orang tuanya.

  Seorang anak yang orang tuanya sebagai seorang guru, maka minat anaknya akan terpengaruhi. Tetapi hal ini tidak mutlak, hanya ada kecenderungan terpengaruh terhadaap minat anak itu.

  b. Faktor lingkungan Seorang anak yang dilahiran di daeraah pedesaan akan berbeda dengan anak yang dilahirkan di daerah perkotaan. Demikian pula seorang anak yang dilahirkan di lingkungan masyarakat yang telah maju akan berbeda dengan seorang anak yang dilahirkan dalam masyarakat yang terbelakang, baik mengenai lingkungan pergaulan dengan teman sebaya maupun dengan orang-orang yang telah dewasa juga mengenai hal minat.

  Timbulnya minat menurut Tijan (1981) dibedakan dua yaitu : a. Minat spontan yaitu minat yang timbul sendiri atau secara spontan.

  b. Minat disengaja yaitu minat yang timbul karena dibangkitkan individu secara sengaja mengarahkan minatnya yaitu dengan cara memusatkan perhatian, kemampuan, perasaan serta pikiran pada suatu tertentu di luar * dirinya.

  17 Menurut pendapat Johanes dalam Tijan (1981) timbulnya minat dapat

  digolongkan menjadi dua yaitu :

  a. Minat ekstrinsik yaitu kecenderungan orang untuk memiliki aktivitas tersebut berdasarkan tujuan agar dapat memenuhi harapan orang tertentu dan sebagainya.

  b. Minat intrinsik adalah kecenderungan yang berhubungan dengan aktivitas pilihan seseorang.7

  4. Hal-hal Yang Berkaitan dengan Minat Ada beberapa hal yang berkaitan dengan minat, yaitu :

  a. Jika pekeijaan tidak jelas dan tidak menentu

  b. Makin sulit suatu tugas makin besar minat dan tenaga untuk menyelesaikaan tugas itu.

  c. Pekeijaan yang dilakukan secara cepat dan bersama-sama menimbulkan minat.8

  5. Upaya Meningkatkan Minat Siswa Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pelajaran yaitu dengan pemberian motivasi. “Ketika berada di ruang kelas guru memegang peranan kunci dalam memotivasi siswa. Guru harus dapat membuat keseimbangan antara materi pelajaran yang mudah dan yang sulit agar siswa tidak menjadi bosan atau frustasi. Untuk itu guru perlu mengenal tingkat kemampuan, minat dan latar belakang pengalaman siswa”.9

  7 Jumeno, op. cit., him. 14-16.

  8 Heri Purwanto, op. cit., him. 60-61.

  ■ t.

  9 Suciati, et-al., B elajar dot7 Pem belajaran 2, Pusat Penerbit UT, Jakarta, Desember 2002, him. 10-11.

  18 Motivasi inilah yang mendorong mereka untuk melakukan suatu

  kegiatan/pekeijaan. “Motivation is an essential condition o f learning”. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Ada tiga fungsi otivasi, yaitu:

  a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikeijakan.

  b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

  Dengana demikiaan motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikeijakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

  c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikeijakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujiaan dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.

  Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanyaaa motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukaan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.10

10 Sardinian, Interaksi dan M otivasi B elajar M engajar, PT. Raja Grafindc Persada, Jakarta, 2003, him.

  84-85.

  19 Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

  kegiatan belajar di sekolah, yaitu :

  a. Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.

  Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik.

  b. Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suaatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.

  c. Saingan/kompetisi Saingan/kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

  d. Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup tinggi.

  20

  e. Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giaat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.

  Tetapi yang harus dingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.

  f. Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekeijaan, apalagi kalau teijadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.

  g. Pujian Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.

  h. Hukuman Hukuman sebagai reinforcement negative tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman. i. Hasrat untuk belajar

  Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. j. Minat

  Di depan sudah diuraikan bahwa soal motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.

  21 Proses belajar itu akan beijalan lancar kalau disertai dengan minat.

  Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut: 1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan 2) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.

  3) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik 4) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar, k. Tujuan yang diakui

  Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.11 1

  2 B. PEMBELAJARAN

  1. Pengertian Pembelajaran “Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dalam

  12 lingkungannya”.

  2. Kegiatan/proses pembelajaran Proses pembelajaran ialah proses individu mengubah perilakunya dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Proses pembelajaran akan teijadi apabila

  11 Ibid., him. 92-95.

  12 Mohamad Surya, P sikologi P em belajaran dan P engajaran, CV Mahaputra Adidaya, Jakarta, Cet. Ke-III, 2003, him. 11.

  22

  individu menghadapi situasi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan insting atau kebiasaan. Secara keseluruhan proses pembelajaran akan merupakan suatu rangkaian aktivitas sebagai berikut:

  a. Individu merasakan adanya kebutuhan dan melihat tujuan yang ingin dicapai.

  b. Kesiapan {readiness) individu untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.

  c. Pemahaman situasi, yaitu segala sesuatu yang ada di lingkungan individu dan mempunyai hubung kait dengan aktivitas individu dalam memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuannya.

  d. Menafsirkan situasi, yaitu bagaimana individu melihat kaitan berbagai aspek yang terdapat dalam situasi.

  e. Tindak balas {respons). Dalam fase ini individu melakukaan ativitas untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan sesuai dengan yang telah dirancangkannya dalam fase ketiga dan keempat.

  f. Akibat/hasil pembelajaran. Dalam fase ini individu akan memperoleh umpan balik dan apa yang telah dilakukannya.

  3. Tujuan Pembelajaran Tugas pokok guru agama adalah menanamkan ideologi Islam yang sesungguhnya pada jiwa anak. Dalam hubungan ini Dokter Muhamad S. A.

  Ibrahimmy, sarjana pendidikan Bangladesh mengatakan, “Islamic education

  in true sense o f term, is a system o f education which enables a man to lead his life according to the Islamic ideology, so that he maay e asily mould his life in 1 3 13 Ib id ., him. 19-24.

  23 according with tenets o f Islam. The scope o f Islamic education has been changing at different time. In view o f the demands o f the age and the development o f science and technology, its scope has also widened. ” Menurut

  pandangan Ibrahimmy tersebut, pendidikan Islam dalam pengertian sebenarnya adalah suatu sistem pendidikan yang menginginkan seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita islam, sehingga ia dengan mudah dapat membentuk kehidupan dirinya sesuai dengan ajaran

  Islam. Ruang lingkup pendidikan Islam harus mengalami perubahan menurut tuntutan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Ruang lingkup pendidikan Islam itu juga makin meluas.14 Hal tersebut sesuai dengan tujuan khusus pendidikan Islam, yaitu :

  1. Mengembangkan wawasan spiritual yang semakin mendalam, serta mengembangkan pemahaman rasional mengenai Islam dalam konteks kehidupan modem.

  2. Membekali anak muda dengan berbagai pengetahuan dan kebajikan, baik pengetahuan praktis, kekuasaan, kesejahteraan, lingkungan sosial, dan pembangunan nasional.

  3. Mengembangkan kemampuan pada diri anak didik untuk menghargai dan membenarkan superioritas komparatif kebudayaan dan peradaban Islami di atas kebudayaan lain.

  4. Memperbaiki dorongan emosi melalui pengalaman imajinatif, sehingga kemampuan kreatif dapat berkembang dan berfungsi mengetahui norma- norma Islam yang benar dan yang salah.

14 Abuddin Nata, Paradigm a Pendidikan Islam , Grasindo, Jakarta, 2001, him. 135.

  24

  5. Membantu anak yang sedang tumbuh untuk belajar secara logis dan membimbing proses pemikirannya dengan berpijak pada hipotesis dan konsep-konsep tentang pengetahuan yang dituntut.

  6. Mengembangkan wawasan relational dan lingkungan sebagaimana yang dicita-citakan dalam Islam, dengan melatih kebiasaan yang baik.

  7. Mengembangkan, menghaluskan dan memperdalam kemampuan berkomunikasi dalam bahasa tulis dan bahasa lisan.15 Adapun rumusan tujuan pendidikaaan Islam yang dihasilkan dari seminar pendidikan Islam se-dunia tahun 1980 di Islamabad adalah :

  “Education aims at the balanced growth o f total personality o f man through the training o f man's spirit, intelect, the rational self feeling and bodile sense. Education should therefore, cater fo r the growth o f man in all it aspect, spiritual, intelectual, imaginative, physical, scientific, linguistic, both individually and collectively. And motivate all these aspects toward goodness and attainment o f perfection. The ultimate aim o f education lies in the realization o f complete submission to Alloh on the level o f individual, the community and humanity at large.

  Maksudnya, pendidikan seharusnya bertujuan mencapai pertumbuhan yang seimbang dalam kepribadian manusia secara total melalui pelatihan spiritual, kecerdasan, rasio, perasaan dan panca indera. Oleh karena itu, pendidikan seharusnyaa memberikan pelayanan bagi pertumbuhan manusia dalam segala aspeknya yang meliputi aspek spiritual, intelektual, imajinasi,

15 Muhaimin, Abdul Mujib, Pem ikiran P endidikan Islam , Penerbit Trigenda Karya, Bandung, 1993, him. 162.

  25

  fisik, ilmiah, linguistik, baik secara individu maupun secara kolektif disamping memotivasi semua aspek tersebut ke arah kebaikan dan pencapaian kesempurnaan. Tujuan utama pendidikan bertumpu pada realisasinya ketundukan kepada Allah SWT baik dalam level individu, komunitas dan manusia secara luas.16

  Dalam buku lain disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islam menurut Abdurrahman Saleh Abdullah dibangun atas tiga komponen sifat dasar manusia yaitu tubuh, ruh, dan akal yang masing-masing harus dijaga.

  Berdasarkan hal tersebut maka tujuan pendidikan agama Islam dapat diklasifisikan kepada:

  1. Tujuan Pendidikan Jasmani (ahdaf al-jismiyah) Rasululloh SAW bersabda “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih

  disayangi Alloh ketimbang orang mukmin yang lemah. (HR. Imam Muslim)

  2. Tujuan Pendidikan Rohani Tujuan pendidikan Islam harus membawa daan mengembalikan ruh yang kadang menyimpang kepada kesucian dan kebenaran

  3. Tuj uan Pendidikan akal (al-ahdaf al-a 'qliyah) Tujuan ini mengarah kepada perkembangan intelegensi yang mengarahkan setiap manusia sebagai individu untuk dapat menemukan kebenaran yang sebenar-benarnya.

16 Ibid., him. 163.

  26

  4. Tuj uan social (al-ahdaf al-ijtima 'iyah) Fungsi pendidikan dalam mewujudkan tujuan sosial adalah menitikberatkan pada perkembangan karakter-karakter manusia yang unik, agar manusia mampu beradaptasi dengan standar-standar masyarakat bersama-sama dengan cita-cita yang ada padanya.17

  Sedangkan menurut Sardinian, A.M, menyatakan bahwa tujuan pengajaran/pembelajaran biasanya dibagi dua yaitu :

  1. Tuj uan Umum Pengaj aran (TUP) Ada beberapa rumusan mengenai TUP/TIU, yaitu :

  a. Menurut SK Menteri Pendidikan daan Kebudayaan No. 8/U/1975, Tujuan Instruksional Umum diartikan sebagai tujuan-tujuan yang pencapaiannya dibebankan kepada program pengajaran suatu bidang pelajaran.

  b. Menurut Gene E. Hall dan Howard L. Jones, TIU adalah pernyataan umum mengenai hasil suatu program pengajaran.

  c. Dick dan Carey mengemukakan bahwa TIU adalah suatu pernyataan yang menjelaskan mengenai apakah kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa setelah ia selesai mengikuti suatu pengajaran.

  d. Briggs mengatakan bahwa TIU adalah pernyataan umum mengenai tujuan akhir dari program pengajaran.

17 Armai Arief, iPengantar Dmu dan Metodologi Pendidikan Islam, C iputat Pers, Jakarta, 2002, him.

  19-21.

  27

  2. Tujuan Khusus Pengajaran (TKP) Yang disebut tujuan pengajaran/instruksional khusus (TKP/TIK) itu merupakan tujuan-tujuan pengajaran yang bersifat khusus sebagai penjabaran dari tujuan umum pengajaran.18

  3. Hasil Pembelajaran Dengan memperhatikan pengertian pembelajaran, maka hasil proses pembelajaran adalah perubahan perilaku individu. Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaraan ialah perilaku secara keseluruhan yang mencakup aspek kognitif, afektif, konatif, dan motorik. Beberapa pakar menyebutkan adanya beberapa jenis perilaku sebagai hasil pembelajaran. Lindgren (1968) menyebutkan bahwa isi pembelajaran terdiri atas : (1) kecakapan, (2) informasi, (3) pengertian dan (4) sikap. Benyamin Bloom (1956) menyebutkan ada tiga kawasan perilaku sebagai hasil pembelajaran yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Sedangkan pakar lain yaitu R.M Gagne (1957, 1977) mengemukakan bahwa hasil pembelajaran ialah berupa kecakapan manusiawi (human capabilities) yang meliputi : (1) informasi verbal, (2) kecakapan intelektual yang meliputi : (a) diskriminasi, (b) konsep konkrit, (c) konsep abstrak, (d) aturan, (e) aturan yang lebih tinggi, (3) strategi kognitif, (4) sikap, dan (5) kecakapan motorik.19

18 Sardinian, op. cit., him. 68-69.

  Mohamad Surya, op. cit., him. 25.

  28 C. ILMU FIQIH

  1. Pengertian

  “Fiqih berasal dari kata bila dilihat dari sudut bahasa secara

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 13 32

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ADMINISTRASI TRANSAKSI MELALUI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS XI PEMASARAN 1 SMK NEGERI 1 SAMARINDA TAHUN 2014 2015

1 1 49

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI MELALUI PEMBERIAN HADIAH (REWARD) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 03 PINGIT KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20112012 SKRIPSI

0 0 14

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KKPI MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SAMARINDA TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 73

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENJASKES MELALUI METODE PEMBELAJARAN DRILL PADA SISWA KELAS III SDN 27 PASAMAN Zulhasmi SDN 27 PASAMAN Email: zulhasmi27gmail.com

0 0 12

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 1 ALIAN

0 0 8

PENERAPAN PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

0 0 8

1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI DI KELAS V MIS T.I AL-MUSTHAFAWIYAH TAHUN AJARAN 20172018 SKRIPSI

1 5 125

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 20112012

0 0 9

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT IDAIN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH TRENTEN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendi

0 0 102