UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT IDAIN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH TRENTEN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendi

  

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH

MATERI SHALAT IDAIN

MELALUI METODE DEMONSTRASI

PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH TRENTEN

KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

SLAMET NASIHIN

  

14409099

FAKULTAS TARBIYAH

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2016

  

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH

MATERI SHALAT IDAIN

MELALUI METODE DEMONSTRASI

PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH TRENTEN

KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

SLAMET NASIHIN

  

14409099

FAKULTAS TARBIYAH

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2016

KEMENTRIAN AGAMA

  FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp.(0298) 323706 Fax 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga Website: http://iainsalatiga.ac.id e-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id

  Salatiga, Juni 2016

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 3 (tiga) eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Saudara Slamet Nasihin Kepada Yth, Dekan FTIK IAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu’alaikum wr.wb

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Slamet Nasihin NIM : 11409099 Jurusan : Tarbiyah Program studi : Pendidikan Agama Islam Judul : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

  FIQIH MATERI SHALAT IDAIN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH TRENTEN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN

PELAJARAN 2015/2016 Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb. Salatiga, Juni 2016 Pembimbing, Jaka Siswanta, M.Pd. NIP. 197102192000031002

KATA PENGANTAR

  

ِ م ِ ِ للا ِ مِ ِ ب

ِ رلا ِ رلا ِم حِ ن ِ حِ ي

  ِ س ِى ِ ِ ءا ِ ِ ف ِمأِى ِ م ِ هِ ِِ لِ ل ِم لا ِِ لا ِمل ِمل ِ صلا ِ ب ِ اِ

  ِ سلا ِمعِمل ِم ي ِمعِمل ِم ي ِ مِ ِمعِملا مل ِِمو ِمسِ ل ِ مِ ر ِِموِ لا ِ نِ بِمي ِ ةِِمو ِِمو ِمر ِ مِ د

  ِ شِمر ِِمأ ِ ع مأ ِ هِِ ِ م ِماِ لِ ه

  ِم ي ِم ج ِ عِ د ِ حِ ب ِمص ِم بِا ِِمو

  Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun manusia menuju jalan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

  Penyusunan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang “UPAYA

  MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT IDAIN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH TRENTEN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

  ” Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini peneliti mengucapkan rasa terima kasih kepada :

  1. Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga.

  4. Jaka Siswanta, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga akhir penyusunan skripsi ini.

  5. Segenap Bapak/Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga.

  6. Segenap keluarga MI Nurul Hidayah Trenten yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

  Meskipun kegiatan penelitian ini telah dilaksanakan secara maksimal, namun penulis yakin masih banyak kekurangannya. Untuk itu, saran dan kritik membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Akhirnya semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penyusun sendiri.

  Salatiga, Juni 2016 Penulis,

  

ABSTRAK

  Nasihin, Slamet. 2016 Upaya meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Materi Shalat Idain Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Trenten Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Jaka Siswanta, M.Pd.

  Kata Kunci : Pembelajaran Shalat Idain, Metode Demonstrasi, Prestasi Belajar Siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan pembelajaran Shalat Idain dengan metode demonstrasi yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelajaran Shalat Idain kelas IV MI Nurul Hidayah Trenten Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Latar belakang penelitian ini adalah berangkat dari pengalaman tentang kondisi kelas IV MI Nurul Hidayah Trenten dimana beliau mengungkapkan bahwa masalah yang dihadapi adalah masih rendahnya prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Fiqih. Selain itu juga lemahnya proses pembelajaran yang berkembang dewasa ini. Pembelajaran masih berorientasi kepada guru, sedangkan siswa hanya sebagai objek ajar yang terus diberi dengan segudang informasi. Hal ini disebabkan karena metode yang dipakai guru selama ini lebih banyak menggunakan metode konvensional. Oleh karena itu, pembelajaran berlangsung secara sepihak dan kurang adanya partisipatif dari siswa. Dari observasi ini ketika dilakukan post test nilai rata-rata siswa hanya 63,33.

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan oleh peneliti dan subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV MI Nurul Hidayah Trenten Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang yang berjumlah 15 siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran Shalat idain dengan metode demonstrasi mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan tes.

  Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus, yaitu siklus I, dan siklus II yang masing-masing sikluis terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Shalat Idain dengan metode demonstrasi mampu meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan dalam prestasi belajar Fiqih. Pada pra tindakan rata-rata skor sebesar 63,33 dengan persentase ketuntasan 40%, pada siklus I meningkat sebesar 46,67% dengan nilai rata-rata skor 68 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 93,33% dengan nilai rata-rata skornya 81,67. Nilai rata-rata siklus I dan siklus II sebesar 74,83.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL .............................................................................................................. i LEMBAR BERLOGO .......................................................................................... ii JUDUL .................................................................................................................. iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................................. vi MOTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vii KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii ABSTRAK ............................................................................................................ x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................................ 5 E. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 6 F. Metode Penelitian ............................................................................... 7 G. Sistematika Penulisan ......................................................................... 16

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi belajar Fiqih ......................................................................... 18 1. Pengertian prestasi belajar........................................................... 18 2. Pengertian Fiqih ......................................................................... 19 B. Materi Sholat Idain ............................................................................ 21 1. Sholat Idain ................................................................................ 21 C. Metode demonstrasi ........................................................................... 23 1. Pengertian Demonstrasi ............................................................... 23 2. Kelebihan dan kelemahan Metode Demonstrasi ......................... 24 3. Langkah-langkah metode demonstrasi untuk pembelajaran fiqih materi sholat idain ....................................................................... 25

  BAB III PAPARAN DATA PENELITIAN A. Gambaran Umum MI ......................................................................... 27 1. Letak geografis ............................................................................. 27 2. Sejarah Singkat MI.......................................................................28 3. Dasar dan Tujuan Pendidikan Madrasah..................................... 29 4. Visi dan Misi ............................................................................... 30 5. Struktur Organisasi MI Nurul Hidayah ....................................... 32 6. Guru dan Karyawan ................................................................... 33 7. Keadaan Siswa ........................................................................... 34 8. Sarana dan Prasarana .................................................................. 39 9. Kurikulum MI Nurul Hidayah Trenten ...................................... 41 10. Muatan Kurikulum ..................................................................... 43

  B.

  Paparan Data Per Siklus......................................................................45 1.

  Siklus I .......................................................................................... 45 2. Siklus II………….........................................................................49

  BAB IV PEMBAHASAN A. Keadaan Pra Tindakan sebelum Penerapan Pemebelajaran shalat Idain dengan Metode Demonstrasi ..................................................................... 53 B.

  Analisis Data Persiklus ............................................................................. 55 C. Pembahasan dan Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa setelah diadakan Pembelajaran dengan Metode Demonstrasi............................... 68

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... 71 B. Saran .......................................................................................................... 72 C. Penutup ...................................................................................................... 73 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Data Guru dan Karyawan ...............................................................................

  33 Tabel 3.2. Jumlah Siswa dan Rombongan Belajar ..........................................................

  34 Tabel 3.3. Jadwal dan Alokasi Waktu Pengembangan Diri .............................................

  37 Tabel 3.4. Daftar Prestasi Siswa MI Nurul Hidayah Trenten ...........................................

  38 Tabel 3.5. Daftar Sarana dan Prasarana .........................................................................

  40 Tabel 3.6. Daftar Mebelair .............................................................................................

  41 Tabel 3.7. Waktu Pelaksanaan .......................................................................................

  45 Tabel 4.1. Daftar Nilai Prasiklus ......................................................................................

  53 Tabel 4.2. Daftar Nilai Siklus I .........................................................................................

  60 Tabel 4.3. Daftar Nilai Siklus II ........................................................................................

  66

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Siklus Desain PTK Model Kemmes & Mc Taggart .......................................

  9 Gambar 4.1. Diagram Prestasi Belajar Prasiklus .............................................................

  54 Gambar 4.2. Diagram Prestasi Belajar Siklus I ................................................................

  61 Gambar 4.3. Diagram Prestasi Belajar Siklus II ...............................................................

  67

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan agama di sekolah pada saat ini sangat perlu ditingkatkan

  terutama tentang pendidikan fiqih untuk bisa menciptakan manusia yang memiliki ilmu agama yang baik. Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna damai, dan bermartabat.

  Menyadari akan pentingnya peran agama dalam kehidupan umat manusia maka nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah kebutuhan yang di tempuh melalui pendidikan baik pendidikan di keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

  Pendidikan fiqih dimaksudkan untuk membentuk peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertaqwa, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama pada pendidikan fiqih. Pendidikan agama dianjurkan untuk mewujudkan manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmoni, produktif baik personal maupun sosial melalui proses pendidikan islam diharapkan menjadi seorang muslim yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, menguasai ketrampilan dan keahlian memikul amanah dan tanggung jawab yang dibebankan sesuai dengan kemampuan masing-masing.

  Pelajaran fiqih merupakan salah satu pelajaran pokok di Madrasah Ibtidaiyah, hampir setiap hari secara tidak langsung selalu disampaikan dengan harapan siswa memiliki hukum-hukum Islam yang kuat. Fiqih penting bagi kehidupan apalagi di usia yang masih dini (kecil) agar tertanam kebiasaan untuk melaksanakan perintah Allah, maka pembelajaran fiqih dibutuhkan metode yang tepat agar lebih berhasil.

  Penggunaan metode pembelajaran di setiap pelajaran sangat penting, karena akan keberhasilan pelajaran juga ditentukan oleh metode, maksudnya metode juga bisa menghasilkan keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar. Metode pengajaran adalah suatu cara untuk menyajikan pesan pembelajaran sehingga pencapaian hasil belajar dapat optimal. Metode memiliki kedudukan yang penting dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Tanpa metode suatu pesan pembelajaran tidak akan terproses secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar ke arah yang dicapai (Rahmat, 2001).

  Pengalaman penulis saat mengajar mata pelajaran fiqih materi sholat idain di MI Nurul Hidayah Trenten Candimuyo Magelang, ditemukan bahwa kondisi siswa kurang berhasil dalam pelajaran fiqih baik dalam tes tertulis maupun dalam penerapannya dalam kehidupan sehari-hari kurang tertanam dengan baik. Kekurangan itu terbukti dalam tes tertulis nilainya masih kurang dari rata-rata yang melebihi KKM hanya sebagian.

  Dalam pelajaran fiqih siswa kelas IV sangat kurang sekali memahami bisa jadi karena penggunaan metode yang belum cocok, dengan menggunakan metode ceramah kurang efekti, dan juga disebabkan karena masih usia anak- anak.

  Dalam proses belajar mengajar strategi pembelajaran yang di gunakan oleh guru dalam pembelajaran fiqih masih menggunakan metode konvensional (monoton). Berdasarkan peneliti menggunakan strategi atau metode pembelajaran yang baru dalam proses pembelajaran. Pada pembelajaran fiqih di kelas IV MI Nurul Hidayah dengan menggunakan metode konvensional tersebut ternyata belum menghasilkan prestasi belajar yang memuaskan. Pada saat pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang kurang memperhatikan, mondar

  • – mandir kesana kemari. Bahkan ada sebagian siswa yang melakukan aktifitas lain saat guru menjelaskan, misalnya mengobrol sendiri dengan teman, mengganggu teman yang sedang memperhatikan.

  Selain permasalahan tersebut nilai fiqih di kelas IV MI Nurul Hidayah juga masih kurang memuaskan. Nilai yang di peroleh siswa masih di bawah KKM dari yang di tentukan untuk mata pelajaran fiqih yaitu KKM 70. Hal tersebut di karenakan ada beberapa siswa yang pindahan dari SD dan mereka belum bisa menulis huruf Hijaiyah, membaca Al-

  Qur’an bahkan ada juga yang belum bisa sama sekali membaca Al- Qur’an maupun membaca tulisan, sehingga ketika mengerjakan soal siswa tersebut memerlukan guru pendamping. Selain itu guru juga belum pernah menerapkan metode

  • – metode dalam proses pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa meningkat. Disini peneliti mempunyai inisiatif untuk merubah dari metode ceramah kedalam Metode Demonstrasi karena dalam mata pelajaran fiqih
materi shalat idain lebih banyak ke gerakan fisik dan hafalan disamping materi tertulis maka dengan metode demonstrasi ini akan lebih cocok dan tepat sasaran dalam mencapai prestasi yang lebih baik.

  Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan peningkatan guna pencapaian tujuan pembelajaran sehingga peneliti akan menerapkan pembelajaran sholat idain dengan metode demonstrasi yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa dalam proses pembelajaran. Penggunaan strategi demonstrasi ini merupakan kegiatan yang bisa di gunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu

  i

  mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan (Hisyam Zaini, 2008:50) Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul:

  “UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHOLAT IDAIN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH TRENTEN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2015/2016 ”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan judul dan latar belakang di atas, maka rumusan dalam penelitian ini adalah : Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar fiqih materi sholat idain pada siswa kelas IV MI Nurul Hidayah Trenten kecamatan Candimulyo kabupatenMagelang tahun ajaran 2015/2016? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian kelas ini adalah: Untuk mengetahui apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar fiqih materi sholat idain pada siswa kelas IV MI Nurul Hidayah Trenten Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2015/2016.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah suatu yang dianggap benar untuk alasan atau untuk mengutarakan pendapat, meskipun kebenarannya belum dibuktikan

  (W.J.S. Poerwodarminto, 1985:358).

  Hipotesis adalah suatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat meskipun kebenaran masih harus dibuktikan (Qonita Alya, 201: 468). Hipotesis adalah anggapan dasar (Qonita Alya 201: 468). Berdasarkan uraian di atas hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah :

  “Penerapan metode demonstarsi dapat meningkatkan hasil belajar fiqih materi sholat Idain pada siswa kelas IV di MI Nurul Hidayah Trenten Kecamatan Candimulyo kabupaten Magelang Tahun Ajar 2015/2016

  .” 2. Indikator Keberhasilan

  Indikator merupakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh pendidik dalam membawa peserta didiknya ke arah peningkatan prestasi yang mana indikator tersebut menggunakan kata kerja operasional tertentu. Indikator untuk mengukur keberhasilan dalam penelitian ini 85% siswa mengalami peningkatan setelah mengikuti proses pembelajaran fiqih pada siswa kelas IV MI Nurul Hidayah Trenten Candimulyo Magelang antara sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan.

E. Kegunaan Penelitian

  Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan dapat memberi beberapa manfaat, yaitu:

  1. Kegunaan Teoritis Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai metode demonstrasi dalam meningkatkan prestasi belajar fiqih materi shalat Idain.

  2. Kegunaan Praktis Sebagai masukan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar fiqih materi shalat Idain melalui metode demonstrasi.

F. Metode Penelitian

  1. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV di MI Nurul

  Hidayah Trenten Candimulyo Magelang yang terdiri atas 15 siswa. 9 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Sedangkan obyek dari penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran sholat idain dengan media demonstrasi untuk mengoptimalkan serta meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih.

  2. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang mengangkat judul “Upaya Meningkatkan Prestasi

  Belajar Fiqih Materi Sholat Idain Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Trenten Magelang Tahun 2016

  ”, ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas (PTK) atau

  classroom action research merupakan penelitian tindakan (action research ), yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses

  belajar mengajar di kelas.

  Penelitian tindakan kelas mempunyai fokus terapan, di mana peneliti mengumpulkan data berdasarkan pada metode kuantitatif maupun metode kualitatif atau bahkan kedua-duanya Jenis penelitian yang di gunakan dalam bahasan ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom

  action research ), penelitian ini juga termasuk dalam jenis penelitian

  kualitatif. Karena dalam melakukan tindakan kepada subyek penelitian yang sangat diutamakan adalah mengungkap makna, yakni makna dan proses pembelajaran fiqih sebagai upaya mengoptimalkan dan meningkatkan siswa melalui tindakan yang dilakukan.

  3. Desain Penelitian Pada prinsipnya diterapkannya penelitian tindakan kelas atau

  classroom action research dimaksudkan untuk mengatasi suatu

  permasalahan yang terdapat di dalam kelas. Sebagai salah satu penelitian yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan di dalam kelas, menyebabkan terdapatnya beberapa model atau desain yang dapat diterapkan. Desain tersebut di antaranya: 1) Model Kurt Lewin, 2) Model Kemmis & McTaggart, 3) Model Dave Ebbutt, 4) Model John Elliot, 5) Model Hopkins, dan masih ada beberapa model lain, yang pada prinsipnya merupakan pengembangan dari model yang ada.

  Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain penelitian dari Model Kemmis dan Mc Taggart. Desain penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

Gambar 1.1. Siklus Desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Model Kemmis & Mc Taggart

  Hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus (putaran) berkelanjutan dan berulang. Siklus inilah yang sebenarnya menjadi salah satu ciri utama dari penelitian tindakan kelas, yaitu bahwa penelitian tindakan kelas harus dilaksanakan dalam bentuk siklus, bukan satu kali tindakan saja. Putaran atau siklus tersebut berulang terus sampai mampu memecahkan masalah yang dihadapi.

  Pelaksanaan PTK minimal dilakukan dalam dua kali siklus. Adapun pelaksanaan PTK dalam skripsi ini dilakukan dua kali siklus. Dalam setiap siklus dilakukan satu tindakan diwujudkan dalam kegiatan pembelajaran selama satu kali pertemuan yang lamanya 2 x 35 menit.

  Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama.

  Apabila dalam siklus pertama sudah menunjukkan perbaikan atau keberhasilan dan hambatan dari kegiatan yang dilakukan maka guru dan peneliti menentukan rancangan siklus kedua. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama pada siklus pertama, tetapi pada umumnya kegiatan pada siklus kedua mempunyai tambahan perbaikan dari tindakan terdahulu. Jika peneliti merasa belum puas dengan keberhasilan pada siklus pertama dan kedua maka boleh melanjutkan ke siklus berikutnya dan seterusnya sampai guru dan peneliti merasa puas dengan penelitian tindakan kelas yang dilakukan.

  4. Prosedur Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar fiqih melalui pembelajaran sholat idain dengan metode demonstrasi Untuk lebih rincinya perencanaan penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

a. Siklus I

  1) Perencanaan

  a) Sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan, peneliti mengadakan pengamatan tentang materi sholat idain.

b) Melakukan rancangan dalam pelaksanaan PTK.

  c) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai materi yang telah ditentukan.

  d) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan.

  2) Pelaksanaan Tindakan

  Tindakan dalam penelitian tindakan kelas mencakup prosedur yang akan dilakukan, serta proses perbaikan yang akan dilakukan. Pada tahap ini, rencana pembelajaran yang telah disusun oleh guru bersama peneliti dipergunakan sebagai dasar dalam menyelenggarakan pembelajaran.

  Pada fase ini, guru dan peneliti melaksanakan pembelajaran sholat idaindengan metode demonstrasi pada mata pelajaran fiqih sesuai rencana yang telah dibuat dalam RPP. 3)

  Observasi Observasi dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran. Observasi yang dilakukan adalah mengamati setiap tindakan yang meliputi: interaksi siswa dengan siswa atau semua fakta yang ada selama proses pembelajaran berlangsung.

  Sementara kegiatan berlangsung, peneliti mengamati perilaku dan perubahan yang terjadi pada siswa dan mencatatnya. Fungsi observasi adalah merekam semua aktivitas dan kemampuan yang ditunjukkan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

  4) Refleksi

  Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah menguraikan tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta kriteria dan rencana tindakan pada siklus berikutnya.

b. Siklus II

  Siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I. Siklus II dilakukan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I. Adapun tahapan-tahapan pada siklus II ini sama dengan tahapan pada siklus I hanya saja ditekankan dengan tujuan untuk perbaikan dari siklus I. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus II adalah: 1)

  Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah menyusun rancangan kegiatan pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan sebagaimana pada siklus I. 2)

  Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat pada siklus II, yaitu memperbaiki pembelajaran sholat idain dengan menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran fiqih kelas

  IV MI Nurul Hidayah Trenten Candimulyo Magelang. 3)

  Observasi Peneliti mengamati kegiatan pembelajaran pada siklus II untuk mengetahui apakah sudah ada kemajuan pada proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II.

  4) Refleksi

  Seluruh data dan informasi yang telah diperoleh kemudian sebagai landasan untuk menentukan apakah tujuan yang diharapkan sudah tercapai atau belum.

  5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan penulis gunakan adalah sebagai berikut: a.

  Metode Observasi Metode observasi, secara sederhana berarti pengamatan dengan tujuan tertentu kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indera mata sebagai alat bantu utamanya selain panca indera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, kulit. Sesungguhnya yang dimaksud dengan metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.

  Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai kondisi lingkungan sekolah, fasilitas-fasilitas sekolah, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kondisi sekolah termasuk aktivitas proses belajar mengajar.

  b.

  Metode Wawancara Metode wawancara atau interview adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan. Metode ini digunakan untuk mewawancarai siswa, guru, kepala sekolah, dan TU.

  c.

  Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah alat pengumpulan data yang digunakan untuk mencari mengenai hal-hal yang berupa catatan.

  Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum sekolah, seperti letak geografis, struktur organisasi, dan hal-hal yang berkaitan dengan sekolah dan proses pembelajarannya. Juga digunakan untuk memperoleh gambaran ketika proses pembelajaran sholat idain dengan metode demonstrasi.

  d.

  Tes Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh setiap individu atau kelompok. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum dan sesudah tindakan. Tes awal diberikan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum memahami suatu materi, sedangkan tes akhir diberikan untuk mengetahui sampai sejauh mana siswa memahami materi yang telah diberikan. Tes ini digunakan untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar siswa.

6. Teknik Analisis Data

  Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2011:85). Data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Data tersebut dengan teknik deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut: a.

  Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskriptif persentase nilai yang diperlukan siswa kemudian dirata-rata untuk mengetahui keberhasilan individu dan keberhasilan klasikal sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

  ,

  b. berupa data informasi berbentuk kalimat yang memberi Data kualitatif gambaran ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman, penguasaan materi siswa kelas IV MI Nurul Hidayah Trenten Candimulyo terhadap pelajaran Fiqih.

  7. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini adalah jika terdapat peningkatan prestasi belajar siswa dalam belajar sholat idain pada siswa kelas IV MI Nurul Hidayah Trenten Candimulyo Magelang.

  Proses penelitian ini berhasil apabila terjadi peningkatan prestasi dari pra tindakan penelitian ke siklus I, dari siklus I ke siklus II. Siswa dianggap meningkat prestasi belajarnya setelah pembelajaran, apabila prestasi belajar telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran fiqih ini yaitu 70. Persentase ketuntasannya mencapai 85%.

G. Sistematika Penulisan

  Penyusunan skripsi ini akan mencapai hasil yang utuh apabila terdapat sistematika pembahasan yang baik. Untuk memberikan gambaran pembahasan secara menyeluruh dan sistematis dalam skripsi ini, maka disusun sistematika pembahasan sebagai berikut:

  BAB I: Pada bab ini berisi tentang pendahuluan yang meliputi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.

  BAB II: Berisi tentang kajian pustaka meliputi: Pengertian Belajar, Pengertian Metode Demonstrasi, Pengertian Prestasi Belajar dan Pengertian dari Fiqih. BAB III: Berisi tentang gambaran umum objek penelitian yaitu: letak geografis madrasah, sejarah singkat berdirinya MI Nurul Hidayah Trenten Candimulyo Magelang, visi dan misi, struktur organisasi, data guru dan karyawan MI Nurul Hidayah Trenten Candimulyo Magelang, data siswa MI Nurul Hidayah Trenten Candimulyo Magelang, serta keadaan sarana dan prasarana MI Nurul Hidayah Trenten Candimulyo Magelang.

  BAB IV: Merupakan bab inti dalam penelitian yaitu berisi gambaran prestasi belajar siswa sebelum penerapan pembelajaran sholat idain dengan metodedemonstrasipada mata pelajaran fiqih di kelas IV MI Nurul Hidayah Trenten Candimulyo Magelang. Proses pelaksanaan penerapan pembelajaran fiqih dengan menggunakan metodedemonstrasidi MI Nurul Hidayah Trenten Candimulyo Magelang. Hasil penerapan pembelajaran sholat idain dengan metode demonstrasi dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di kelas IV MI Nurul Hidayah Trenten Candimulyo Magelang.

  BAB V : Yang merupakan bab akhir atau penutup yang terdiri dari kesimpulan dari hasil penelitian serta saran, dan bagian akhir dari skripsi ini adalah daftar pustaka yang dilengkapi dengan lampiran-lampiran untuk mendukung dan memperjelas penelitian yang telah dilaksanakan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar Fiqih

1. Pengertian Prestasi Belajar

  Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie kemudian dalam Bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yaitu yang berarti “hasil usaha”(Zaenal Arifin,1991:3). Sedangkan belajar berarti berusaha supaya mendapat suatu kepandaian (Poerwadarminto,1985:108). Belajar sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar. Ada juga yang menyebut prestasi belajar dengan istilah hasil belajar. Karena prestasi itu sendiri merupakan hasil belajar itu yang biasanya dinyatakan dengan nilai.

  Prestasi belajar atau hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang melalui proses belajar, sedangkan perubahan tersebut harus dapat digunakan untuk meningkatkan penampilan diri dalam kehidupan (Nana Sudjana, 2000: 102). Tohirin menyatakan bahwa prestasi belajar adalah apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar (Tohirin, 2006: 151).

  Prestasi belajar memang merupakan proses yang kompleks yang melibatkan sejumlah variable yang terdapat dalam diri individu sebagai pembelajar. Prestasi belajar ditunjukkan dengan adanya penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran pada diri siswa, yang pada lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

  Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa berdasarkan pengalaman dan latihan dalam beberapa mata pelajaran yang diwujudkan dalam nilai atau angka.

2. Pengertian Fiqih

  Fiqih menurut bahasa berarti pintar, cerdas, dan paham (Ash-Shidqy, 1996: 29). Fiqih Secara Istilah Mengandung Dua Arti: a.

  Pengetahuan tentang hukum-hukum syari‟at yang berkaitan dengan perbuatan dan perkataan mukallaf (mereka yang sudah terbebani menjalankan syari‟at agama), yang diambil dari dalil-dalilnya yang bersifat terperinci, berupa nash- nash al Qur‟an dan As sunnah serta yang bercabang darinya yang berupa ijma‟ dan ijtihad.

  b.

  Hukum-hukum syari‟at itu sendiri. Jadi perbedaan antara kedua definisi tersebut bahwa yang pertama digunakan untuk mengetahui hukum- hukum (Seperti seseorang ingin mengetahui apakah suatu perbuatan itu wajib atau sunnah, haram atau makruh, ataukah mubah, ditinjau dari dalil-dalil yang ada), sedangkan yang kedua adalah untuk hukum-hukum syari‟at itu sendiri (yaitu hukum apa saja yang terkandung dalam shalat, zakat, puasa, haji, dan lainnya berupa syarat-syarat, rukun-rukun, kewajiban-kewajiban, atau sunnah-sunnahnya).

  Menurut Hatib Rachmawan, secara bahasa kata fiqih dapat diartikan al-Ilm, artinya ilmu, dan al-fahm, artinya pemahaman. Jadi fiqih dapat diartikan ilmu yang mendalam.Secara istilah fiqih adalah ilmu yang menerangkan tentang hukum- hukum syar‟i yang berkaitan dengan perbuatan-perbuatan para mukalaf yang dikeluarkan dari dalil-dalilnya yang terperinci. Mukalaf adalah orang yang layak dibebani dengan kewajiban

  Menurut T.M Hasbi Ash-Shidqy (1996) menyetir pendapat pengikut Syafi’I, Fiqih adalah ilmu yang menerangkan segala hukum agama yang berhubungan dengan pekerjaan para mukallaf yang dikeluarkan dari dalil- dalil yang jelas. Serta menyetir pendapat Al-Imam Abd Hamid Al-Ghazali, Fiqih adalah ilmu yang menerangkan hukum- hukum syara’ bagi para mukallaf seperti wajib, haram, mubah, sunnat, makruh, shahih, dan lain-lain.

  Dari pengertian diatas maka pembelajaran Fiqih adalah jalan yang dilakukan secara sadar, terarah dan terancang mengenai hukum-hukum Islam yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf baik bersifat ibadah maupun muamalah yang bertujuan agar anak didik mengetahui, memahami serta melaksanakan ibadah sehari-hari.

  Pentingnya belajar fiqih dijelaskan dalam QS At-Taubah [10]: 122) berikut ini.

  Artinya: tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan

  

perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka

  beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS At- Taubah [10]: 122).

  Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa pentingnya belajar fiqih bagi umat Islam agar dapat menjaga diri dan dapat melakukan ibadah sesuai syariat agama.

B. Materi Sholat Idain 1. Sholat Idain

  Shalat Idain disyariatkan pada tahun pertama hijriyah. Anas bin Malik mengatakan: Rasulullah datang ke Madinah dan masa jahiliah penduduk Madinah memiliki dua hari yang mereka gunakan untuk bermain-main santai. Nabi pun bersabda

  “Sesungguhnya Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih dari

pada keduanya, yaitu hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.”

  Shalat idain ditetapkan berdasarkan Alquran, hadis, dan ijma’. Objek yang dituntut wajib melaksanakan shalat idain adalah semua orang yang dituntut kewajiban melaksanakan shalat jumat. Adapun beberapa hal yang disyaratkan dalam hari raya, antara lain: a.

  Mandi, memakai wangi-wangian, bersiwak, makan terlebih dahulu sebelum pergi ke tempat shalat dalam hari raya Idul Fitri. Diriwayatkan dari Buraidah, ia berkata: Diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya (yaitu Buraidah bin al-Husaib) ia berkata: Rasulullah saw pada hari Idul Fitri tidak keluar sebelum makan, dan pada hari Idul Adha tidak makan sehingga selesai shalat (HR. At-Tirmizi) b.

  Berangkat pagi-pagi setelah shalat subuh, kecuali imam. Ia justru sebaliknya berangkat akhir- akhir. Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-

  Khudri bahwasanya Nabi keluar pada hari raya Idul Adha dan Idul Fitri, dan langsung memulai shalat.

  c.

  Disunnahkan membaca takbir pada dua hari raya selama berjalan menuju ke tempat shalat dan di tempat shalat hingga imam datang, berdasarkan riwayat dari sejumlah sahabat, seperti Ali, Ibnu Mas’ud, Anas, Abu Hurairah, dan lainya.

  Waktu shalat idain dimulai ketika matahari sudah mulai naik seukuran tombak atau dua tombak dan berakhir sebelum tergelincirnya matahari. Shalat idain disyariatkan untuk dilaksanakan di tanah lapang, kecuali jika ada udzur atau halangan,seperti hujan lebat, sebagaimana keterangan Abu Said Al-

  Khudri: “Pada hari raya Idul Fitri atau Idul Adha, Nabi keluar dari tempat shalat, dan hal pertama yang beliau lakukan adalah shalat.” Shalat idain merupakan acara utama pada hari raya. Keagungan takbir yang berkumandang ketika memasuki tempat shalat mengubah hati dan mewujudkan atmosfir spiritual dalam diri manusia. Orang-orang mukmin berdiri rapi untuk menunaikan ibadah menghadap Allah Swt.

  Setelah shalat dua rakaat, imam menyampaikan dua khutbah dan dalam khutbah tersebut Imam mengingatkan ketaqwaan dan memperhatikan nilai- nilai moralitas serta meningkatkan solidaritas sesama atas penderitaan yang dialami orang lain. Ketika selesai melaksanakan shalat, orang-orang hatinya dipenuhi dengan kebahagian dan harapan ampunan dari Allah.

C. Metode Demonstrasi 1. Pengertian Metode Demonstrasi

  Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (Depdikbud, 2002: 740).

  Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keterampilan, cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar juga akan mempengaruhi belajar itu sendiri(Slameto:84).Metode adalah suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuanya adalah cara menyampaikan materi pembelajaran dengan peragaan, baik dilakukan oleh dirinya atau meminta orang lain untuk memperagakan (Lukman, 2009: 84). Metode belajar adalah suatu cara atau jalan atau cara yang harus dilalui di dalam mengajar (Slameto:67). Jadi metode belajar adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  Demonstrasi adalah peragaan atau pertunjukan tentang cara melakukan atau mengerjakan sesuatu (Slameto: 250). Demonstrasi adalah salah satu teknik mengajar yang dilakukan oleh seseorang guru atau orang lain yang dengan sengaja diminta siswa sendiri ditunjuk untuk memperlihatkan kepada kelas tentang sesuatu proses atau cara melakukan sesuatu. Misalnya Demonstrasi tentang cara melakukan memandikan mayat orang muslim/muslimah dengan menggunakan model boneka, demonstrasi tentang cara-cara tawaf pada saat menunaikan ibadah haji, demonstrasi tentang tata cara meragakan urutan-urutan gerakan dalam sholat terutama sholat wajib dan sholat sunat (Basyirudin, 2002: 45).

2. Kelebihan dan kelemahan Metode Demonstrasi

  Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan, diantaranya: a.

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 13 32

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD N 2 TAMBAHREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 4 39

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD N 2 TAMBAHREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 23 109

MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR IPA ENERGI GERAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 20162017 SDN BRINGINBENDO 2 KABUPATEN SIDOARJO

0 1 8

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR RENDAH MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN PADA SISWA KELAS VII-D SMP 2 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013 SKRIPSI

0 0 18

1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI DI KELAS V MIS T.I AL-MUSTHAFAWIYAH TAHUN AJARAN 20172018 SKRIPSI

1 5 125

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS IV SDN 2 PURWOREJO KECAMATAN BLORA KABUPATEN BLORA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 13

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS III MI NURUL ULUM KENDALREJO KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI PKN MATERI NILAI-NILAI SUMPAH PEMUDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF STAD PADA SEMESTER I TAHUN 20132014

0 0 13

MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI PEMILU DI INDONESIA SISWA KELAS VI MI MIFTAHUL HUDA PAKIS KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 13

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER BAGI SISWA KELAS VI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20152016 DI SDN 1 NGEMBEL KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 7